You are on page 1of 13

ISSN : 1693-9883

Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 8 No.3 Desember 2011, 128-164

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK


AIR AKAR KUCING (Acalypha indica Linn.)
DENGAN EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG JAHE
MERAH (Zingiber officinale Rosc.) TERHADAP
PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIH
Anita Ayu Dwi Ajie Saputri, Juheini Amin, Azizahwati
Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia

ABSTRACT
Hyperuricemia treatment can be given roots of Acalypha indica Linn. Combined with red
ginger plant (Zingiber officinale Rosc.) as anti-inflammatory drug. This study aimed to
examine the effect of aqueous extract the roots of Acalypha indica Linn. with 70% etha-
nol extract of rhizome of Red Ginger from the decrease in blood uric acid levels of male
rats made hiperurisemia by potassium oxonate. There were 35 male white rats of Sprague
Dawley strain weighing 180 g to 200 gs were divided into seven groups. Three groups were
given a combination of extract, consist of a fixed dose 5.4 g/200 g bb of Acalypha indica L.
was combined with varied dose of red ginger, respectively 14 mg/200 g bb, 28 mg/200 g bb,
and 56 mg / 200 g bb suspended with 0.5% CMC solution. Another groups consisted of a
single dosage 5.4 g/200 g bb comparative of Acalypha indica Linn, allopurinol comparison,
control induction, and normal controls were administered orally for eight days. Measure-
ment of uric acid levels in blood plasma by enzymatic colorimetric method on UV-VIS
spectrophotometer with a wavelength 520 nm. The results showed that the combination
5.4 g/200 g aqueous extract the root of Acalypha indica Linn with 56 mg/200 g red ginger
might decrease uric acid levels equivalent to allopurinol and normal controls.
Keywords: Acalypha indica Linn., hyperuricemia, potassium oxonate, uric acid, Zingiber
officinale Rosc.

ABSTRAK
Pengobatan hiperurisemia dapat diberikan tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn)
yang dikombinasikan dengan tanaman jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) sebagai obat
antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak air
akar tanaman akar kucing dengan ekstrak etanol 70% rimpang Jahe Merah dilihat dari
penurunan kadar asam urat darah tikus putih jantan yang dibuat hiperurisemia oleh ka-
lium oksonat. Sebanyak 35 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dengan berat
180 g sampai 200 g dibagi menjadi tujuh kelompok. Tiga kelompok diberikan kombinasi
ekstrak, yaitu akar kucing dengan dosis tetap 5,4 g/200 g bb yang dikombinasikan dengan
variasi dosis jahe merah, masing-masing 14 mg/200 g bb, 28 mg/200 g bb, dan 56 mg/200
g bb dan disuspensikan dengan larutan CMC 0,5%. Kelompok lainnya terdiri dari pem-
Corresponding author : azizah9852@yahoo.com

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 141


banding tunggal akar kucing dosis 5,4 g/200 g bb, pembanding alopurinol, kontrol induksi
dan kontrol normal dan diberikan secara per oral selama delapan hari. Pengukuran kadar
asam urat dalam plasma darah dilakukan dengan metode kolorimetri enzimatik pada
Spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 520 nm. Hasil menunjukkan bahwa
kombinasi ekstrak air akar tanaman akar kucing 5,4 g/200 g bb dengan jahe merah 56
mg/200 g bb dapat menurunkan kadar asam urat setara dengan alopurinol dan kontrol
normal.
Kata kunci: Acalypha indica Linn, asam urat, hiperurisemia, kalium oksonat, Zingiber
officinale Rosc.
PENDAHULUAN persendian sehingga menimbulkan rasa
Seiring dengan perkembangan waktu, sakit dan muncul sindrom klinis yang dis-
masyarakat di dunia mulai beralih meng- ebut penyakit gout (Murrray, et al., 2003).
gunakan pengobatan herbal dalam peny- Alopurinol merupakan obat sintetik yang
embuhan penyakit yang diderita. Hal ini banyak digunakan untuk mengobati hi-
disebabkan karena adanya peningkatan perurisemia. Alopurinol merupakan satu-
kepercayaan terhadap status kesehatan satunya obat yang bekerja menurunkan
dari masyarakat (Ebadi, 2007). Dengan sintesis dari asam urat melalui pengham-
adanya peningkatan penggunaan pen- batan xantin oksidase yang berfungsi
gobatan herbal, keamanan dan efikasi, mengubah hipoxantin menjadi xantin
serta kontrol kualitas dari obat herbal yang dan selanjutnya xantin menjadi asam urat
sesuai prosedur menjadi perhatian penting (Wilmana, 2003). Oleh karena itu, banyak
bagi kesehatan. Pemanfaatan obat herbal dikembangkan penelitian terhadap obat
umumnya digunakan secara empiris herbal yang mempunyai efek menurunk-
sehingga diperlukan pengujian khasiat an kadar asam urat sehingga dapat men-
dan keamanannya sehingga mutu obat jadi pilihan terapi hiperurisemia.
herbal dapat terjamin (WHO, 2000). Salah satu tanaman yang telah terbukti
Salah satu penyakit yang umumnya dio- secara in vivo dapat menurunkan kadar
bati dengan pengobatan herbal adalah asam urat dalam darah adalah tanaman
hiperurisemia. Keadaan ini ditandai den- akar kucing (Acalypha indica Linn.).
gan kadar asam urat melebihi 7,8 mg/ Pemberian rebusan akar dari A. indica
dL pada pria dan 6,0 mg/dL pada wanita Linn ini mempunyai efek menurunkan
yang dapat terjadi karena adanya pening- kadar asam urat pada tikus putih jantan
katan kadar asam urat dalam darah atau yang diinduksi kalium oksonat pada dosis
terjadi penurunan ekskresinya (Dipiro, et 2,7g/ 200 g bb; 5,4 g/ 200g bb; dan 10,8
al., 2005). Kadar asam urat dapat mening- g/200 g bb. Ketiga dosis ini dapat menu-
kat tergantung dari fungsi ginjal, metabo- runkan kadar asam urat tikus (Pratita,
lisme purin, dan asupan makanan yang 2005). Pada penelitian lainnya telah di-
mengandung purin (Sutedjo, 2007). Ka- lakukan uji toksisitas akut ekstrak air akar
dar asam urat darah yang tinggi dapat me- tanaman akar kucing dan pengaruhnya
nyebabkan peningkatan kristal asam urat terhadap hematologi dan histologi organ
yang berbentuk seperti jarum terutama di pada mencit. Hasil yang didapatkan ada-

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 142


lah ekstrak air tanaman akar kucing prak- ficinale Rosc.) terhadap penurunan kadar
tis tidak toksik (> 15 g/kg) dan pemberi- asam urat darah tikus putih jantan
annya secara oral tidak mempengaruhi
hematologi dan histologi organ jantung METODE
dan paru mencit (Anggraini, 2005). Alat
Pengobatan herbal sering dikombinasi- Alat yang digunakan dalam penelitian,
kan dari beberapa tanaman obat untuk antara lain sonde oral, spuit 5 ml (Ter-
meningkatkan potensi dan khasiatnya. umo), jarum suntik 25 G, pipet mikro
Penderita gout kadang disertai dengan (Socorex), microtube, sentrifugator (Di-
timbulnya inflamasi. Oleh karena itu, gisystem Lab. Instrument Inc.), spektro-
pengobatan herbal pada penyakit gout fotometer UV-VIS (Termo Spectronic),
dapat diberikan salah satu tanaman obat kuvet semimikro (Plastibrand), timban-
yang berkhasiat sebagai antiinflamasi, yai- gan analitik (Ohaus), timbangan hewan,
tu jahe merah (Zingiber officinale Rosc.). mikrohematokrit, rotary evaporator,
Pada penelitian terdahulu, pemberian shaker, alkoholmeter, waterbath, lemari
oral ekstrak etanol-air dari jahe merah pengering, alat penggiling, termometer,
(50−100mg/kg) memperlihatkan efektivi- panci infus, cawan penguap, dan alat-alat
tas sebagai antiinflamasi terhadap mencit gelas.
yang diinduksi karaginan (Kitagata-Cho,
2007). Proses ekstraksi jahe merah ber-
dasarkan rujukan dari buku Monografi Bahan
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia Vol- Bahan Uji
ume 1 menggunakan campuran pelarut Bahan yang digunakan adalah akar ker-
etanol-air dengan konsentrasi 70% ing tanaman akar kucing (Acalypha
(Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, indica Linn.) yang diperoleh dari ling-
2004). Rimpang jahe merah memiliki kungan sekitar UI Depok. Rimpang jahe
aktivitas farmakologi yang besar sebagai merah ( Zingiber officinale Rosc.) diper-
antiinflamasi karena adanya kandungan oleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat
gingerol dan shogaol (Hassanabat, 2005). dan Aromatik. Kedua tanaman ini telah
Selain itu, secara empiris jahe merah juga dideterminasi oleh pusat penelitian dan
dapat digunakan dalam pengobatan pen- pengembangan Lembaga Ilmu Pengeta-
yakit gout (Ravindran dan Nirman, 2005). hun Indonesia (LIPI) Bogor.
Oleh sebab itu, pada penelitian ini diuji-
kan kombinasi akar kucing dengan jahe
Hewan Uji
merah sehingga diharapkan kombinasi
tersebut dapat mempengaruhi penurunan Hewan yang digunakan dalam peneli-
kadar asam urat. tian ini adalah tikus putih jantan galur
Sprague-Dawley, dengan berat badan
Tujuan Penulisan ini untuk mengetahui
berkisar 180—200 g yang berumur
pengaruh pemberian kombinasi ekstrak
kurang lebih tiga bulan bulan sebanyak
air akar dari tanaman Akar Kucing (Aca-
35 ekor. Tikus-tikus ini telah diaklimati-
lypha indica Linn.) dengan ekstrak etanol
sasi selama 14 hari dalam kandang hewan
70% rimpang Jahe Merah (Zingiber of-

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 143


Fakultas Farmasi UI. Tujuannya adalah Pembuatan ekstrak
menyesuaikan tikus dengan lingkungan a. Akar Kucing
baru dan mengurangi stres pada tikus Serbuk simplisia akar kucing ditimbang
(Hoff, 2000). Selama aklimatisasi, dilaku- sebanyak 500 g dan dipanaskan meng-
kan pengamatan terhadap keadaan umum gunakan air (1:10) dalam panci infus se-
dan penimbangan berat badan untuk me- lama 30 menit terhitung setelah mencapai
milih tikus yang sehat yang selanjutnya suhu 90oC sambil sesekali diaduk. Setelah
akan digunakan dalam percobaan. Tikus itu, disaring panas-panas menggunakan
ini diperoleh dari Fakultas Peternakan kain flanel untuk memperoleh filtrat.
Bagian Non-Ruminansia dan Satwa Hara- Ampasnya dipanaskan kembali dengan
pan Institut Pertanian Bogor (IPB). cara yang sama menggunakan perband-
ingan air yang sama sebanyak dua kali
Bahan Kimia pengulangan. Filtrat yang diperoleh di-
kumpulkan dan diuapkan menggunakan
Bahan kimia yang digunakan dalam pe-
cawan penguap didalam waterbath pada
nelitian ini adalah Reagen kit Asam Urat
suhu 50—60oC hingga diperoleh ekstrak
(Enzymatic Colorimetric Method, Ran-
kental. Rendemen yang diperoleh ditim-
dox), kalium oksonat (Sigma Aldrich
bang dan dicatat beratnya. Dekoktasi ini
Chemical), Alopurinol (Kimia Farma),
dilakukan sebanyak tiga kali dengan total
eter, heparin (Fahrenheit), CMC (Brataco
serbuk simplisia yang digunakan 1,5 kg.
Chemika), Alkohol 70%, dan Aquadest.

b. Jahe Merah
Cara Kerja
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 250
Persiapan Simplisia Uji
g kemudian dimaserasi dalam etanol 70%.
Akar segar tanaman akar kucing dib- Dalam maserator, dimasukkan satu bagi-
ersihkan dengan air mengalir, diangin- an serbuk dan sepuluh bagian etanol 70%.
anginkan di udara terbuka satu hari dan
dikeringkan di lemari pengering pada
suhu 30—35oC selama lima hari. Akar Penetapan dosis bahan uji
yang telah kering diserbukkan dengan Dosis efektif akar tanaman akar kucing
alat penggiling dan diayak dengan meng- yang dapat digunakan sebagai penurun
gunakan ayakan B30. Rimpang jahe di- kadar asam urat pada tikus putih jantan
cuci dengan air mengalir hingga bersih. yang diinduksi dengan kalium oksonat
Rimpang kemudian diiris tipis-tipis den- adalah 2,7 g/ 200 g bb; 5,4 g/200 g bb; dan
gan ukuran 1—4 mm dan dikeringkan 10,8 g/200 g bb (Pratita, 2005). Pada pe-
dalam lemari pengering selama lima hari. nelitian ini, ditetapkan dosis tetap akar
Rimpang yang telah kering diserbukkan kucing 5,4 g/200 g bb tikus untuk semua
menggunakan blender. Serbuk kemudian kelompok perlakuan dengan larutan uji.
diayak menggunakan ayakan mesh 25. Dosis efektif ekstrak etanol jahe merah
yang digunakan secara oral pada men-
cit adalah 2 mg/20 g bb (Kitagata-cho,

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 144


2007). Dalam penelitian ini, dosis terse- Dosis lazim alopurinol pada manusia
but dikonversi untuk dosis tikus menjadi adalah 200 mg per hari (Wilmana, 2007).
14 mg/200 g bb tikus. Dosis ini menjadi Dosis untuk tikus didapatkan dari perka-
dosis I yang akan dikombinasikan dengan lian dengan faktor konversi dari manusia
dosis akar kucing. Dosis II dandosis III ke tikus yaitu 0,018 dan faktor farmakoki-
dibuat tingkatan dosis dari dosis pertama netika yaitu 10. Dosis untuk tikus adalah
yaitu menjadi 28 mg/200 g bb untuk dosis 200 mg x 0,018 x 10 = 36 mg/ 200 g bb
II dan 56 mg/200 g bb untuk dosis III. per hari. Pembuatan sediaan dilakukan
dengan membuat suspensi dengan 0,5 %
CMC.
Pembuatan Kombinasi Sediaan
Pada penelitian ini volume peroral yang
Pembuatan Sediaan Kalium Oksonat
diberikan adalah 3 ml untuk masing-
masing hewan uji. Dalam 3 ml tersebut, Untuk membuat kondisi hiperurisemia
terdapat 2 ml ekstrak air akar dari A. In- pada hewan uji, dosis kalium oksonat
dica Linn dan 1 ml ekstrak etanol 70% jahe yang diberikan adalah 250 mg/kg bb
merah. Dosis akar kucing dikalikan (Osada, 1993). Dosis untuk satu tikus di-
dengan rendemen yang didapatkan men- dapatkan 50 mg/200 mg bb. Sebanyak 750
jadi 5,4 g/200 g bb x 14,16% = 0,765g/ 2 ml mg kalium oksonat ditimbang dan disus-
larutan. Selanjutnya ditimbang 0,765 g pensikan dengan larutan CMC 0,5 % sam-
ekstrak air akar tanaman akar kucing dan pai volume 30 ml. Konsentrasi suspensi
ditambahkan larutan CMC 0,5% sampai kalium oksonat yang didapatkan adalah
2ml. Untuk dosis jahe merah yang akan 25 mg/ml.
diberikan, dilakukan pengenceran dari
dosis III menjadi dosis II dan dari dosisi Perlakuan
II menjadi dosis I. Dosis III jahe merah Pada penelitian ini, hewan uji yang digu-
yang telah dikalikan dengan hasil rende- nakan sebanyak 35 ekor tikus jantan yang
men menjadi 56 mg/200 g bb x 19,67% dibagi secara acak ke dalam 7 kelompok
= 11,02 mg/ml. Pembuatan larutan dosis dan masing-masing terdiri dari 5 ekor. Pe-
III dilebihkan karena akan diambil untuk nentuan jumlah tikus pada setiap kelom-
pengenceran dosis II dan dosis I. Sediaan pok dihitung berdasarkan rumus federer:
uji dosis I, II, III jahe merah dibuat den- (n-1)(t-1) ≥ 15, dimana n menunjukkan
gan mencampurkan masing-masing ek- ulangan minimal dati tiap perlakuan dan t
strak pekat dalam larutan CMC 0,5%. menunjukkan jumlah perlakuan (Jusman,
2009). Uraian tentang tiap kelompok da-
Pembuatan Sediaan Alopurinol pat dilihat pada Tabel 1.

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 145


Tabel 1. Rincian perlakuan tiap kelompok uji selama delapan hari
Perlakuan
No Kelompok
Hari 1-7 Hari ke-8
Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3
Diberi campuran sediaan
uji Dosis I, akar kucing 5,4 Induksi kalium P e m b e r i a n Pengambi l an
I Dosis I g/200 g bb – rimpang jahe oksonat larutan uji darah
merah 14 mg/200 g bb
Diberi campuran sediaan
uji Dosis I, akar kucing 5,4 Induksi kalium P e m b e r i a n Pengambi l an
II Dosis 2 g/200 g bb – rimpang jahe oksonat larutan uji darah
merah 28 mg/200 g bb
Diberi campuran sediaan
uji Dosis I, akar kucing 5,4 Induksi kalium P e m b e r i a n Pengambi l an
III Dosis 3 g/200 g bb – rimpang jahe oksonat larutan uji darah
merah 56 mg/200 g bb

Kelompok Diberi sediaan uji tunggal


akar Acalypha indica L. 5,4 Induksi kalium P e m b e r i a n Pengambi l an
tunggal akar g/200 g bb dalam CMC 0,5% oksonat larutan uji darah
IV
kucing 5,4
g/200 g bb Diberi alupurinol 36 mg/200
g bb dalam larutan CMC Induksi kalium P e m b e r i a n Pengambi l an
Pembanding 0,5 % oksonat obat darah
V
obat
Pemberian
Induksi kalium Pengambi l an
Kontrol in-
VI
Diberi larutan CMC 0,5% larutan CMC
duksi oksonat darah
0,5%
Pemberian
Kontrol Nor- Diberi larutan CMC 0,5% Diberi larutan larutan CMC Pengambi l an
VII mal CMC 0,5 % 0,5% Darah

Perlakuan dilakukan satu kali sehari CMC 0,5% secara intraperitonial. Dua
pada setiap kelompok. Selama tujuh hari, jam setelah pemberian induksi kalium
kelompok I sampai dengan kelompok VII oksonat, dilakukan pengambilan darah
diberikan sediaan sesuai dengan Tabel 1. melalui sinus orbital mata tikus.
Larutan uji untuk setiap kelompok diberi-
kan secara oral menggunakan alat sonde
Pengambilan Darah
lambung. Dosis yang diberikan masing-
masing disesuaikan dengan berat badan Tikus dianestesi dengan cara diinhalasi
tikus. menggunakan eter terlebih dahulu sebe-
lum dilakukan pengambilan darah. Se-
Pada hari ke-8, kelompok I sampai VI
lanjutnya, darah diambil dengan meng-
diberikan larutan uji satu jam setelah di-
gunakan pipet mikrohematokrit melalui
lakukan pemberian induksi kalium ok-
vena sinus orbital mata. Vena ini terletak
sonat secara intraperitonial. Akan tetapi,
pada sudut bola mata dengan mengarah ke
kelompok VII hanya diberikan larutan
daerah belakang bola mata, digerak-

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 146


kan masuk sambil diputar-putar sehingga trol induksi dan kontrol normal sebagai
darah akan keluar akibat kapilaritas (Hoff, patokannya. Selisih rata-rata kadar asam
2000). urat kelompok kontrol induksi dengan
rata-rata kadar asam urat sampel diband-
ingkan dengan selisih rata-rata kadar
Penentuan Kadar Asam Urat asam urat kontrol induksi dengan kadar
Prinsip Pengukuran asam urat kontrol normal. Perhitungan
Kadar asam urat diukur dengan metode efektivitas penurunan kadar asam urat
kolorimetri enzimatik (Randox Labo- diperlihatkan dari rumus berikut ini:
ratories Ltd., 2010). Pada pengukuran (kadar induksi-kadar
metode ini, asam urat diubah secara en- sampel)

zimatik menjadi alantoin dan hidrogen % Efektivitas = x 100%


(kadar induksi-kadar
peroksida. Hidrogen peroksida bereaksi normal)
dengan asam 3,5-dikloro-2-hidroksiben-
HASIL DAN PEMBAHASAN
zensulfonat (DCHBS) dan 4- aminofena-
zon menjadi kuinonimin merah. Pereaksi Penetapan Dosis
yang digunakan adalah pereaksi komer- Pada penelitian ini, dosis akar tanaman
sial Randox untuk asam urat. akar kucing yang digunakan 5,4 g/ 200 g
bb. Dosis tersebut digunakan dengan per-
timbangan akan dikombinasikan dengan
Analisis Data
ekstrak tanaman lainnya. Dosis ini dibuat
Data yang diperoleh diolah mengguna- tetap agar dapat dilihat efektivitasnya ke-
kan prog SPSS versi 19 dengan melihat tika dikombinasikan dengan dengan dosis
uji normalitas (Saphiro-Wilk) dan uji ho- ekstrak etanol 70% dari rimpang jahe me-
mogenitas (Lavene) yang digunakan seba- rah yang akan divariasikan. Dari referensi
gai syarat uji ANOVA. Apabila data terd- yang didapatkan, dosis efektif sebagai an-
istribusi normal dan homogen, dilakukan tiinflamasi pada ekstrak etanol jahe merah
analisis varian satu arah (ANOVA) un- yang digunakan secara oral pada mencit
tuk melihat hubungan untuk melihat adalah 2 mg/20 g bb (Kitagata-cho, 2007).
perbedaan rata-rata dari dua atau lebih
Dosis yang telah ditetapkan untuk ekstrak
kelompok perlakuan dan dilanjutkan den-
akar kucing kemudian dikalikan dengan
gan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Jika
faktor konversi rendemen ekstrak dan di-
salah satu syarat untuk uji ANOVA tidak
dapatkan hasil 0,765 g. Untuk dosis jahe
dipenuhi, maka dilakukan uji Kruskal–
merah 14 mg/200 g bb tikus dijadikan
Wallis untuk melihat adanya perbedaan,
dosis pertama dan divariasikan menjadi 2
selanjutnya dilakukan uji Mann - Whit-
kali dan 4 kali dosis I, sehingga besar dosis
ney (Besral, 2010).
II dan III jahe merah masing-masing 28
mg/ 200 g bb dan 56 mg/200 g bb. Dosis ini
Efektivitas Penurunan Kadar Asam Urat dikalikan dengan faktor konversi ren-
Persentase efektivitas penurunan kadar demen jahe merah dan didapatkan dosis
kadar asam urat dihitung menggunakan ekstrak sebesar 0,275 mg dosis I; 5,5 mg
rata-rata kadar asam urat kelompok kon- dosis II; dan 11,02 mg dosis III.

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 147


Uji Khasiat kan kalium oksonat secara intraperitonial
untuk menginduksi peningkatan asam
Obat standar yang digunakan sebagai
urat.
pembanding karena memiliki aktivi- tas
penghambat xantin oksidase adalah Kelompok VI adalah kontrol induksi
alopurinol.Alopurinol umumnya dikon- yang hanya diberikan kalium oksonat se-
sumsi satu kali sehari oleh penderita hi- cara intraperitonial pada hari kedelapan.
perurisemia. Walaupun waktu paruhnya Kelompok ini memberikan gambaran
pendek (1-3 jam), alopurinol mengalami kadar asam urat tertinggi setelah 2 jam
biotransformasi oleh xantin oksidase diinduksi. Pada hari pertama sampai kari
menjadi aloxantin (oxipurinol) yang ketujuh, kelompok ini hanya diberikan
waktu paruhnya lebih panjang (Wilmana, larutan CMC 0,5 %.
2007). Bahan uji yang berasal dari bahan Kelompok VII adalah adalah kontrol nor-
alam memiliki sifat yang akumulatif se- mal yang hanya diberikan larutan CMC
hingga efeknya agak lambat dan umumn- 0,5% secara oral..
ya juga dikonsumsi satu kali sehari secara Pengukuran kadar asam urat dilakukan
oral. Oleh karena itu, pada penelitian ini, dengan menggunakan pereaksi komer-
semua sediaan uji diberikan satu kali se- sial Randox. Metode pengukuran asam
hari secara oral selama delapan hari. urat yang digunakan dalam penelitan
Kalium oksonat digunakan sebagai ba- adalah metode enzimatik dengan urikase
han penginduksi asam urat pada tikus yang diukur dengan spektrofotometer
karena merupakan penghambat urikase UV-VIS. Metode ini dipilih karena ca-
yang poten dan memiliki waktu bersihan ranya sederhana, memiliki absorbsivitas
yang singkat. Pada tikus, urikase berperan yang tinggi dan umum digunakan. Asam
dalam konversi asam urat menjadi allan- urat dapat diukur dengan menggunakan
toin yang mudah larut dalam air dan mu- spektrofotometer karena hidrogen perok-
dah diekskresi. Penghambatan enzim ini sida yang terbentuk akan bereaksi dengan
akan menyebabkan akumulasi asam urat pereaksi menghasilkan quinonimin, suatu
dalam darah. Kalium oksonat dapat di- senyawa yang memiliki gugus kromofor,
gunakan dalam penelitian dengan model yang dapat diukur serapannya.. Grafik ra-
hewan coba agar menjadi hiperurisemia. ta-rata penurunan kadar asam urat pada
Untuk menimbulkan hiperurisemia, kali- semua kelompok perlakuan ditunjukkan
um oksonat diberikan secara intraperito- pada gambar berikut:
nial dengan dosis 50 mg/200 g bb (Osada,
1993).
Tikus perlakuan dibagi menjadi tujuh
kelompok yang masing-masing kelompok
berjumlah 5 ekor tikus. Pada hari perta-
ma sampai ketujuh diberikan sediaan uji,
pembanding dosis tunggal akar kucing
dan alopurinol secara oral pada kelompok
I sampai V. Pada hari kedelapan, semua
hewan uji pada lima kelompok ini diberi-

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 148


Keterangan:
Kelompok I :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 14 mg/200 g bb
Kelompok II :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 28 mg/200 g bb
Kelompok III :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 56 mg/200 g bb
Kelompok IV :Pembanding dosis tunggal akar tanaman kucing 5,4 g/200 g bb
Kelompok V :Pembanding obat alopurinol 36 mg/200 g bb
Kelompok VI :Kontrol induksi
Kelompok VII:Kontrol normal
Gambar 1. Grafik rata-rata kadar asam urat semua kelompok setelah delapan hari perlakuan
Data kadar asam urat yang diperoleh III serta kelompok pembanding alopu-
kemudian diuji kenormalan dengan uji rinol dan pembanding dosis akar kucing
Saphiro-wilk dan homogenitas dengan tunggal bila dibandingkan dengan kontrol
uji Lavene. Analisis data menunjukkan induksi. Dari ketiga kelompok kombinasi
data kadar asam urat terdistribusi nor- mal dosis, terlihat penurunan kadar asam urat
dan memiliki variasi yang homogen. Maka yang yang paling tinggi pada kelompok
syarat melakukan uji benda dengan dosis III dengan rata-rata kadar asam urat
menggunakan analisis varian satu arah 2,5664 mg/dL.
(ANOVA) telah terpenuhi. Uji ANOVA Grafik rata-rata kadar asam urat mem-
berguna untuk mengetahui adanya per- perlihatkan bahwa adanya penurunan
bedaan kadar asam urat antarkelompok kadar asam urat pada kelompok I, II, III
perlakuan. Hasilnya menunjukkan adan- (kelompok dosis ), IV( pembanding sedi-
ya perbedaan bermakna (α ≤ 0,05) antar aan tunggal akar kucing), V (Pembanding
kelompok perlakuan sehingga untuk allopurinol), VII (kontrol normal) terha-
mengetahui kolompok mana saja yang dap rata-rata kadar asam urat kelompok
berbeda secara bermakna dilakukan uji VI (kontrol induksi). Hasil statistik BNT
beda nyata terkecil (BNT). menunjukkan adanya perbedaan bermak-
Rata-rata kadar asam urat yang diperoleh na antara kelompok I, II, III, IV, V dan VII
menunjukkan adanya penurunan kadar dengan kelompok VI. Hal ini menunjuk-
asam urat dari kelompok dosis I,II, dan kan adanya penurunan kadar asam urat

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 149


yang bermakna oleh semua kelompok III dan kelompok V (pembanding alopu-
dosis dan kelompok pembanding serta rinol) dapat menurunkan kadar asam
kelompok normal. urat mencapai kadar normal. Dengan de-
mikian, efek penurunan kadar asam urat
Grafik tersebut menunjukkan adanya pe-
kelompok III setara dengan kelompok V.
nurunan rata-rata kadar asam urat pada
kelompok I,II, dan III bila dibandingkan Dari grafik diperlihatkan adanya penu-
dengan rata-rata kadar asam urat kelom- runan antara rata-rata kadar asam urat
pok IV (Pembanding dosis akar kucing untuk kelompok I, II, dan III yaitu sebesar
5,4 g/200 g bb). Akan tetapi, dari hasil 3,7562 mg/dL, 3,3204 mg/dL, dan 2,5664
statistik BNT, perbedaan bermakna hanya mg/dL. Hasil BNT menunjukkan bahwa
ditunjukkan antara kadar asam urat dosis antara kelompok I, II tidak ada perbedaan
kelompok III (kombinasi dosis 5,4 g/200 g bermakna. Akan tetapi, antara kelompok
bb akar kucing- 56 mg/200 g bb) dengan II dan kelompok III terdapat perbedaan
kelompok IV (pembanding sediaan tung- yang signifikan terhadap penurunan ka-
gal akar kucing). dar asam urat. Oleh karena itu, dapat dis-
impulkan untuk kelompok II dan III ter-
Penurunan rata-rata kadar asam urat un-
dapat perbedaan bermakna.
tuk kelompok III. V, dan kelompok kon-
trol normal (VII) masing masing 2,5664 Hasil penurunan kadar asam urat dihi-
mg/dL, 2,2482 mg/dL, dan 2,0199 mg/ tung efektivitasnya dengan menggunakan
dL. Ketika dibandingkan dengan uji rata-rata kadar asam urat kelompok kon-
statistiknya, hasil BNT juga menunjuk- trol induksi dan kontrol normal sebagai
kan tidak adanya perbedaan antara kadar patokannya. Grafik persentase efektivitas
asam urat kelompok III dan kelompok V penurunan kadar asam urat ditunjukkan
dengan kelompok normal. Hal ini men- pada gambar berikut:
unjukkan bahwa kelompok sediaan dosis

Keterangan:
Kelompok I :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 14 mg/200 g bb
Kelompok II :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 28 mg/200 g bb
Kelompok III :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 56 mg/200 g bb
Kelompok IV :Pembanding dosis tunggal akar tanaman kucing 5,4 g/200 g bb
Kelompok V :Pembanding obat alopurinol 36 mg/200 g bb

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 150


Gambar 2. Grafik efektivitas penurunan kadar asam urat rata-rata kelompok dosis dan pembanding

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 151


Berdasarkan grafik efektivitas penurunan Cai Guo Huang, Yan Jun Zhang, Jian Rong
Zhang, Wen Jie Li, and Bin Hua Jiao.
kadar asam urat rata-rata yang diper-
2008. Hypouricemic Effects of Phe-
oleh dari setiap kelompok terlihat bahwa nylpropanoid Glycosides Acteoside of
alopurinol memiliki kemampuan penu- Scrophularia ningpoensis on Serum
runan yang paling besar yaitu 92,76 % ke- Uric Acid Levels in Potassium Oxonate-
mudian diikuti dengan dosis III (82,68%). Pretreated Mice. The American Journal
Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas of Chinese Medicine, 36(1): 149-157.
penurunan asam urat oleh alopurinol Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
mencapai maksimal. Berdasarkan data 1979. Farmakope Indonesia edisi III.
ini, dosis III (bahan uji dengan kombinasi Depkes RI. Jakarta. 840.
dosis 5,4 g/200 g bb akar kucing dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
56 mg/200 g bb jahe merah) memiliki ke- 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak
mampuan menurunkan kadar asam urat Tumbuhan Obat. Depkes RI. Jakarta.
yang lebih baik daripada pembanding 13-17.
dosis akar kucing tunggal. Dari ketiga do- Dipiro JT, et al.(Ed.). (2005). Pharmaco-
sis tersebut, dosis III memiliki efektivitas thetapy A pathophysiologic Approach
penurunan asam urat yang paling besar. Sixth Edition. The Mc Graw-Hill Com-
panies. USA. 1705-1710.
Peningkatan konsentrasi dosis jahe merah
Ebadi M. 2007. Pharmacodynamic Basic of
menyebabkan potensi efektivitasnya men-
Herbal Medicine 2nd Edition. Taylor &
ingkat.
Francis Group, LLC. New York. 1-2.
Ernst ME, Elizabeth CC. 2009. Gout. Dalam
KESIMPULAN William D. Linn, Marion R. Wofford,
Mary Elizabeth O’Keefe, & L. Michael
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Posey. (2009). Pharmacotherapy in Pri-
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
mary Care. The McGraw-Hill Compa-
ketiga kombinasi dosis sediaan uji dapat nies, Inc. USA. 389-390.
menurunkan kadar asam urat tikus putih Gunawan D, Sri M. 2004. Ilmu Obat Alam
jantan dengan kombinasi ekstrak air tana- (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar Swa-
man akar kucing 5,4 g/200 g bb dengan daya. Jakarta. 67-69.
ekstrak etanol 70% jahe merah 56 mg/200 Harris, Mark D, Lori B, Siegel MD, Jefrey A,
g bb memperlihatkan penurunan kadar Alloway MD. 2000. Gout and Hyper-
asam urat yang setara dengan pemband- uricemia. American Family Physician.
ing alopurinol dengan efektivitas 82,68%. Hassanabat, Zahra FD, Zahra G, Mostafa J,
Mohammad F. 2005. The Anti-Inflam-
matory Effects of Aqueous Extract of
DAFTAR ACUAN Ginger Root in Diabetic Mice. Iran: De-
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. partment of Physiology and Pharma-
2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan cology, Faculty of Medicine, Mashhad
Obat Indonesia Volume 1. Author. Ja- University of Medical Sciences, Mash-
karta. 18-20. had. DARU, 13: 2, 70-72.
Besral. 2010. Pengolahan dan Analisa Hoff S. 2000. Methods of Blood Collection in
Data-1 Menggunakan SPSS. Departe- The Mouse. Lab Animal, 50-51.
men Biostatistika Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI. Depok. 23-30, 58-64.

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 152


ISSN : 1693-9883
Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1, No.... April 2011, 1 - 56
Jamilah M. 2008. Penentuan Nilai LD50 Ek- Pratita A. 2005. Pengaruh rebusan Akar
strak Air Herba Akar Kucing (Acalypha Tanaman Akar Kucing (Acalypha in-
indica Linn) dan Pengaruhnya terhadap dica Linn) Terhadap Kadar Asam Urat
Kadar Asam Urat dalam Darah Tikus dalam Darah pada Tikus Putih Jantan
Putih Jantan yang Diinduksi Kalium yang Diinduksi Kalium Oksonat. Skripsi
Oksonat. Skripsi Sarjana Farmasi. De- Sarjana Farmasi. Departemen Farmasi
partemen Farmasi FMIPA UI. Depok. FMIPA UI Depok. 12-13.
Jusman SW, Halim A. 2009. Oxidative Price, Sylvia A, L Wilson. 1995. Patofisi-
Stress in Liver Tissue of Rat Induced ologi Buku 2 Edisi 4. Terjemahan Peter
by Chronic Systemic Hypoxia. Makara Anugerah. Penerbit Buku Kedokteran
Kesehatan, 1(13): 34-38. EGC. Jakarta. 1242-1246.
Jelikic-Stankov M, P Djurdjevic, D Stankov. Randox Laboratories Ltd. 2010. Uric Acid
2003. Determination of uric acid in hu- (UA) Enzymatic Colorimetric Method
man serum by an enzymatic method Manual. United Kingdom, Revised Sep-
using N-methyl-N-(4-aminophenyl)- tember 16, 2010, 1-3.
3-methoxyaniline reagent. Journal of Ravindran, Nirman B (Ed.). 2005. Ginger
Serbian Chemistry Society, 691-698. The Genus Zingiber. CRC Press. USA.
Kenneth G S, Hyon C. 2006. Epidemiology, 471-472.
risk factors, and lifestyle modifications Samuelsson G. 1999. Drugs of Natural Ori-
for gout. Arthritis Research & Therapy, gin. A Textbook of Pharmacognosy 4th
8: 1-7. revised Edition. Apotekarsocieteten,
Kitagata-cho N. 2007. Red Ginger Extract: 46−47.
All Natural Anti-Arthritic & Anti-in- Sigma Aldrich. 2001. Certificate of Analysis
flammatory Agent for Food & Cosmetics Potassium Oxonate. USA.
Applications. Oryza Oil & Fat Chemical. Standard of ASEAN herbal medicine, Vol. I.
Ichinomiyacity Japan. 1-21. 1993. ASEAN Countries. Jakarta. 447-
Kraft K, Hobbs C. 2004. Pocket Guide to 457.
Herbal Medicine. Thieme Stuttgart. Sutedjo AY. 2007. Buku Saku Mengenal Pen-
New York. 70-71. yakit melalui Pemeriksaan Laborato-
Mirvat. 2006. Penetapan Beberapa Param- rium. Yogyakarta.77-78.
eter Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak Air WHO. 2000. General Guidelines For Meth-
Akar Kucing (Acalypha indica Linn.). odologies On Research And Evaluation
Skripsi Sarjana Farmasi. Departemen of Traditional Medicine. WHO. Geneva.
Farmasi FMIPA UI. Depok. 11-29.
Wilmana PF, Sulistia G. 2007. Analgesik-
Murray RK, Rodwell VW, Granner DK, antipiretik, analgesik-antiinflamasi non
Mayes PA. 2003. Biokimia Harper, edisi steroid dan obat pirai. Dalam: Sulistia
25. Terjemahan Andry Hartono. Pener- G.G. (ed.). 2007. Farmakologi dan ter-
bit buku kedokteran EGC. Jakarta. 366-
api, ed. 5. Bagian Farmakologi Fakultas
377.
Kedokteran Universitas Indonesia, Ja-
Osada Y, et al. 1993. Hypouricemic effect of
karta, 242-246.
the Novel Xanthine Oxidase Inhibitor,
TEI- 6720, in Rodent. Europe Journal of
Pharmacology, 241: 183-188.

Corresponding author : yahdiana03@yahoo.com

Vol. 8, No.3, Desember 2011 Majalah Ilmu Kefarmasian 153

You might also like