You are on page 1of 22
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS Divisi 10.b PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN (SKh-1.10.b) JAKARTA, OKTOBER 2016 SPESIFIKASI KHUSUS DIVISI 10.b SEKSI SKh-1.10.b PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN SKh-1.10.b.1 UMUM 1) Uraian Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan untuk menjamin agar penurunan kondisi jembatan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan berdasarkan kinerja yang disyaratkan. Kegiatan pemeliharaan kinerja jembatan harus segera dimulai setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) selama Masa Pelaksanaan guna mencegah setiap kerusakan lebih lanjut pada jembatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin agar jembatan dapat digunakan dan_ berfungsi dengan baik dan selalu dalam kondisi pelayanan yang mantap serta memenuhi Indikator Kinerja Jembatan sebagaimana disyaratkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 Spesifikasi Khusus ini. Penyedia harus telah melakukan pemeriksaan di lapangan dengan teliti selama periode penawaran dan telah mengetahui kondisi aktual di lapangan dengan memperhitungkan volume lalu lintas, fungsi jalan, umur layan jembatan selama masa kontrak, pengamatan dan pengukuran geometri jembatan dan lingkungan sekitar jembatan, pemeriksaan kondisi jembatan, kondisi perambuan dan perlengkapan jembatan lainnya untuk keselamatan pengguna jembatan pada saat penawaran. Pekerjaan ini juga untuk mencegah penurunan mutu yang terlalu cepat atau mencegah kerusakan jembatan seperti pembersihan saluran dan lubang drainase, pembuangan kotoran dan sampah pada sambungan ekspansi, pengecatan sederhana, dan pembuangan akumulasi sampah dan/atau tanah sedimen/endapan yang diakibatkan oleh banjir pada sungai untuk mempertahankan kondisi layan jembatan sehingga dapat berfungsi kembali seperti semula. Pekerjaan yang ditentukan Direksi Pekerjaan sebagai pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan menurut Seksi SKh-1.10.b dari SKh-1.10.b-1 wo 2) Spesifikasi khusus ini, akan dibayar dari Harga Satuan Kontrak dalam penawaran untuk berbagai Mata Pembayaran yang terdaftar dalam Seksi SKh-1.10.b.5 dari Spesifikasi khusus ini sebagaimana yang sesuai. Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jembatan Pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pemeliharaan kinerja jembatan yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan untuk membersihkan elemen- elemen jembatan, memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan atau memelihara kondisi bagian-bagian jembatan guna menjaga kinerja jembatan yang disyaratkan (jika dinyatakan dalam Kontrak). Penyedia dalam melaksanakan pemeliharaan rutin dan/atau perbaikan ringan harus melakukan pengendalian lalu-lintas di sekitar lokasi pekerjaan dan memasang rambu-rambu peringatan bagi pengguna jembatan, untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan yang telah selesai dilaksanakan dan harus segera memperbaiki kembali setiap terjadinya kerusakan kembali, sesuai indikator kinerja jembatan yang disyaratkan selama masa pelaksanaan. Adapun klasifikasi pekerjaan pemeliharaan kinerja elemen jembatan meliputi: a) Pembersihan jembatan Pembersihan jembatan meliputi pekerjaan pembersihan sampah, kotoran yang ada pada bangunan atas jembatan termasuk sumbatan pada pipa cucuran dan drainase lantai jembatan, landasan, bangunan bawah, daerah jalan pendekat serta daerah aliran sungai, 100 meter arah hulu/hilir jembatan. b) Perbaikan retak/kerusakan beton non struktural Kerusakan beton pada elemen non struktural, merupakan retak akibat susut (retak buaya) yang tidak menimbulkan dampak penurunan kapasitas pada struktur jembatan dengan luas retak tidak lebih dari 5% terhadap luas elemen yang ditinjau, gompal akibat elemen jembatan yang terbentur oleh benda tertentu dan mengakibatkan terjadinya gompal pada bagian yang non struktural dengan volume maksimum 5% terhadap elemen yang ditinjau. Pengecatan sederhana Pengecatan sederhana meliputi pekerjaan pengecatan baja pada sandaran, parapet, kerb dan elemen-elemen jembatan yang mudah dijangkau dan tidak mempunyai nilai struktural. d) Penggantian baut Penggantian baut meliputi pekerjaan penggantian baut mutu tinggi yang longgar dengan jumlah maksimum 2 buah dari total ¢) SKh-1.10.b-2 wk 2 hh) jumlah baut yang berada pada titik buhul jembatan rangka baja atau sambungan gelagar. Perbaikan pasangan batu Perbaikan pasangan batu meliputi pekerjaan perbaikan retak adukan pasangan batu pada bangunan pengaman seperti talud, atau pengaman tebing tanah timbunan (jalan pendekat) serta struktur pasangan batu ini belum mengalami penurunan atau adanya bagian yang hilang yang melebihi dari 5% terhadap jumlah volume yang ditinj Pembuatan jalan inspeksi Pembuatan jalan inspeksi atau tangga inspeksi meliputi pekerjaan pembuatan jalan dan tanga inspeksi yang berada pada sisi kiri dan kanan kepala jembatan awal atau kepala jembatan akhir yang berfungsi sebagai jalan inspeksi pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan. Pekerjaan tangga dan jalan inspeksi ini menggunakan pasangan batu yang masuk dalam mata pembayaran 7.9.(1) Pasangan batu. Pengecatan tiang pancang Pengecatan tiang pancang meliputi pekerjaan pengecatan atau perlindungan tiang pancang baja terhadap korosi yang berada pada daerah splash zone (daerah dampak cipratan air) serta daerah pasang surut, dimana kondisi cat eksisting tiang pancang masih mempunyai ketebalan sekitar 50% terhadap tebal semula. Perbaikan pipa cucuran dan drainase Perbaikan pipa cucuran dan drainase pada lantai jembatan meliputi pekerjaan penggantian atau perbaikan pipa cucuran yang rusak serta perbaikan drainase lantai secara keseluruhan jembatan. Perbaikan sambungan siar muai Perbaikan sambungan siar muai meliputi pekerjaan perbaikan sambungan siar muai jenis asphaltic plug dengan volume kerusakan maksimum 5% terhadap panjang sambungan siar muai arah melintang jembatan. Pada jenis sambungan siar muai jenis lain seperti sambungan jenis penutup baja, karet (strip seal), modular, baja siku, maka pemeliharaan rutin sambungan siar muai jenis ini hanya berupa pembersihan bagian yang tertahan dimana sambungan siar muai tidak dapat bergerak akibat adanya kerikil, kotoran. Perbaikan fender Perbaikan fender jembatan meliputi pekerjaan pengecatan fender yang menggunakan jenis baja dengan jumlah kerusakan cat maksimum 5% terhadap luas fender baja yang ada dan perbaikan SKb-1.10.b-3 Bef. beton untuk fender yang menggunakan beton dengan ketentuan jumlah kerusakan beton maksimum 5% dari luas beton yang ada. k) Perbaikan sandaran Perbaikan sandaran meliputi pekerjaan perbaikan sandaran dengan tiang sandaran beton dengan sandaran horisontal baja atau tiang sandaran baja dan sandaran horisontal baja stau sandaran dengan jenis dinding beton dan sandaran horisontal dan vertikal dari bahan baja. Perbaikan sandaran ini meliputi volume untuk seluruh sandaran yang rusak pada jembatan. 3) Tanggung Jawab Penyedia Sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana disebutkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja hingga Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over,FHO), Penyedia bertanggung jawab atas semua hasil pekerjaan dan berkewajiban memelihara jembatan dan memperbaiki kerusakan bagian ruas jembatan yang termasuk dalam Kontrak. Kemudian, sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak Penyedia harus menjaga kinerja jembatan berdasarkan indikator kinerja jembatan yang ditetapkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 Spesifikasi Khusus ini. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi indikator kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dikenakan pemotongan pembayaran sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Khusus ini pada Seksi SKh-1.10.b.4.5) Sanksi Keterlambatan Pemenuhan ‘Tingkat Layanan Jembatan. 4) Pengajuan Kesiapan Kerja Penyedia harus menyiapkan jadwal pelaksanaan _pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan sesuai waktu yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang selanjutnya untuk mendapatkan persetujuan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus menunjukkan, rencana lokasi pekerjaan, kuantitas atau volume pekerjaan, bahan dan peralatan yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan. Volume atau kuantitas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dibuat dalam laporan mingguan dan disampaikan kepada Direksi Pekerjaan. Keterlambatan Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan yang mengakibatkan kerusakan yang semakin luas sebagaimana yang telah direncanakan berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sesuai yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor tidak dapat mengajukan tuntutan pembayaran dari kelebihan volume atau kuantitas yang ditetapkan SKh-1.10.b-4 2 re & berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan. Sedangkan keterlambatan Penyedia dalam pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak harus diartikan sebagai kelalaian atau wanprestasi Penyedia, sehingga apabila diperlukan penanganannya dapat diambil alih oleh PPK atau pihak lain yang ditetapkan PPK dengan biaya aktual yang diperlukan ditambah 10% (sepuluh perseratus) dari biaya aktualnya menjadi tanggung jawab Penyedia. Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggung jawab Penyedia dari kewajiban yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak. SKh-1.10.b.2 PERSYARATAN 1) Standar Rujukan Standar Nasional Indonesia (SNI) a) SNI.03-1495-1992 : Spesifikasi Bahan Tambah untuk Beton AASHTO, ASTM,ACI, BS, JIS bd) M 235M/ 235-03 : Epoxy Resin Adhesives ) M 300-03 : Inorganic Zinc-Rich Primer 4) M31-04 : Evaluating of Coating Systems with Zinc-Rich Primers ©) ACI 228.2R-98 : Nondestructive Test Methods _for Evaluation of Concrete in Structures f) ACI 546R-96 : Concrete Repair Guide g) ASTM 827-87 : Test Method for Change in Height at Early Ages of Cylindrical Specimens from Cementitious Mixtures h) ASTM D4060 : Standard Test Method For Abrasion Resistance Of Organic Coatings By The Taber Abraser i) ASTM D4541 : Standard Test Method For Pull-off Strength of Coatings Using Portable Adhesion Testers j) ASTM D2485-91 (2013) : Standard Test Method For Evaluating Coating For High Temperature Service k) ASTM D3363 : Standard Test Method For Film Hardness By Pencil Test ) ASTM G14 : Standard Test Method For Impact Resistance Of Pipeline Coatings (Falling Weght Test) m) BS 4550-1978 : Compretsive strength for reinstatement mortar SKh-1.10.b-5 2) 3) n) BS 1881-1970 : Water absorption ISAT 0) BS 5075-1978 : Setting time for reinstatement mortar p) JISK7112 : Pastic Methods of Determining the density and Relative Density of non- cellular Plastics q) JIS K6833 : General Testing Methods for Adhesives 1) JIS K7208 : Testing Method for Compressive strength Properties of Plastics s) JIS K6850 : Tensile strength for epoxy resin Pengajuan kesiapan kerja a) Penyedia harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaan metode pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak yang dilengkapi dengan hasil pengujian (atau sertifikat) metode perbaikan retak yang diusulkan beserta jenis peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya. b) Bahan yang digunakan oleh penyedia untuk perbaikan retak dan penambalan (patching) beton harus dalam kondisi layak guna dan belum kadaluwarsa yang dinyatakan dalam kemasannya. Peralatan dan Perlengkapan _Pelaksanaan _Pemeliharaan _untuk Jembatan Peralatan dan perlengkapan dasar yang diperlukan dalam melakukan pemeliharaan jembatan seperti kendaraan yang dilengkapi dengan tanki air serta beberapa peralatan perlengkapan lain yang menunjang pemeliharaan rutin seperti: a) b) ¢ d) ¢ Kompresor yang dilengkapi dengan alat semprot dengan tekanan tinggi untuk membersihkan kotoran yang menempel pada bagian atas dan bawah bangunan atas jembatan termasuk daerah perletakan, sambungan siar muai, lubang drainase, pipa cucuran, dan parapet serta daerah sekitar bangunan bawah jembatan (kepala jembatan dan/atau pilar) Tangga Pemotong rumput, parang, kapak, gergaji, sapu, sekop Sikat kawat, sendok beton, kape Alat K3 Bahan Perbaikan Beton a) Bahan patching (penambalan) beton Bahan patching yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kerusakan dan ketebalan bahan perbaikan struktur beton yang diperlukan pada kerusakan seperti gompal pada permukaan zk SKb-1.10.b-6 b) struktur, pengelupasan permukaan struktur, dengan ketebalan permukaan yang akan diperbaiki tidak lebih dari 80 mm. Bahan yang diunakan menggunakan bahan dasar monomer atau polymer mortar atau polymer modified cementitious. Sifat bahan perbaikan beton haus mempunyai kuat tekan lebih dari 40 MPa, dan disesuaikan dengan jenis masing-masing produk serta fungsi dan manfaatnya. Ketebalan bahan patching yang digunakan harus sesuai dengan jenis kerusakan dan fungsi struktur beton yang akan diperbaiki serta disesuaikan dengan spesifikasi produk dari masing-masing pabrik pembuat yang dilengkapi dengan sertifikat asli produk. Spesifikasi bahan patching yang digunakan adalah sebagai berikut, atau setara dengan: © Properti alir 750 mm dalam 10 detik * Waktu pengerasan awal (initial set) 6 jam 30 menit @20° C Akhir (final set) 9 jam @20°C © Kuat tekan 30 N/mm2 @3 hari 45 N/mm2 @7 hari 60 N/mm2 @28 hari © Penyerapan air 10 menit 0,0125 ml/m2/detik 2 jam 0,0013 ml/m2/detik * Koefisien kuai terhadap suhu 10-12 x 108/°C * Modulus elastisitas 33 KN/mm2 @ 28 hari © Kuat lekat 66 N/mm2 @ 28 hari Bahan perbaikan retak pada beton Bahan perbaikan retak beton terdiri atas 3 jenis yaitu: © Bahan perekat (epoksi) * Bahan penutup (sealant) + Alat suntik Kerusakan retak beton yang perbaikannya dilaksanakan dari sisi bagian bawah struktur harus dilaksanakan dengan menggunakan alat suntik anti gravitasi, dan untuk perbaikan retak yang pelaksanaannya dari sisi samping atau atas, dapat menggunakan alat suntik gravitasi biasa. (1) Bahan perekat (epoxy) (a) Bahan perekat yang digunakan harus mempunyai daya rekat yang sangat baik, dan dapat merekatkan dengan sempurna struktur beton yang retak. SKbel.10.b-7 Z nw (b) Bahan perekat harus dapat berpenetrasi sampai kedalaman retak yang paling kecil yang terjadi pada struktur dengan sempurna tanpa adanya penutupan lalu lintas di atas struktur jembatan, dan untuk itu harus mempunyai suatu kekentalan tertentu _ seperti disyaratkan pada Spesifikasi Khusus ini. Mempunyai sifat fleksibilitas yang dapat menahan vibrasi yang mungkin terjadi di dalam retakan. (d) Tidak boleh mengalami susut pada waktu mengering. () Tahan terhadap air hujan, CO2, asam, bahan kimia lainnya dan lain sebagainya. () Persyaratan bahan adalah sebagai berikut: + Berat jenis (JIS K 7112) 1,15 + 0,10 + Viskositas campuran (JIS K 6838) 500 +200MPa*s + Tegangan leleh tekan (JIS K 7208) = 50 Mpa + Modulus elastisitas (JIS K 7208) 2 1,0 x 103MPa + Tegangan geser tarik (JIS K 6850) 2 10 MPa (@) Komposisi campuran yang disyaratkan adalah: (ec) + Epoxy resin 55% * Modified polyamide resin 14% + Modified polyamide 17% + Reaction accelator 1% * Diluent 2% + Reactive Diluent 11% Q) Bahan penutup retak (sealant) (a) Bahan penutup digunakan untuk menutup bagian luar celah retak agar bahan perekat (epoxy resin) tidak dapat mengalir keluar dari celah retak yang tidak tertutup oleh alat penyuntik. (b) Bahan penutup ini harus dapat melekat dengan baik pada permukaan beton. (c) Bahan penutup ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: + Berat jenis (JIS K 7112) 1,70 0,10 + Kekuatan lentur (JIS K 7203) = 40 MPa + Tegangan leleh tekan (JIS K 7208) 2 60 MPa + Modulus elastisitas tekan (JIS K 7208) 2 4 x 103 MPa + Kekuatan tarik (JIS K 7113) 2 20 MPa + Kekuatan kejut (JIS K 7111) 2 1,5 KJ /m? + Kekerasan (JIS K 7215) 2 85 HAD + Tegangan geser tarik (JIS K 6850) 2 11 MPa SKb-1.10.b-8 “ Komposisi campuran bahan penutup harus memenuhi sebagai berikut: + Epoxy resin 25% + Modified polyamide resin 5% + Thixotrophy impartor agent 15% + Flexibility impartor 5% + Reactive accelerator 3% + Reactive diluent 10% + Diluent 2% + Stiffanwer 35% (3) Alat Penyuntik anti gravitasi (a) Alat penyuntik adalah alat yang digunakan untuk memasukkan bahan perekat ke dalam celah retak sampai ke bagian celah retak yang paling kecil dengan tekanan dan kecepatan rendah. Alat penyuntik tersebut terdiri atas 2 (dua) bagian yang terpisah yaitu pipa penyetel dan tabung penyuntik yang terbuat dari bahan yang elastis, ABS resin atau yang sejenis. Tabung penyuntik harus dapat menghasilkan tekanan yang rendah yang terus menerus secara konstan schingga dapat menekan bahan perekat ke dalam retakan sampai pada retakan yang paling kecil. Tekanan rendah tersebut harus dihasilkan oleh tabung penyuntik itu sendiri (internal pressure). Tekanan yang dihasilkan oleh tabung penyuntik adalah sekitar 3 kg/cm2 secara terus menerus selama proses penetrasi bahan epoxy berlangsung, dan penggunaan jenis lat penyuntik tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum digunakan. (b) © 4) Bahan Cat untuk Pengecatan Sederhana Bahan cat yang digunakan untuk perlindungan permukaan dalam pemeliharaan rutin harus disesuaikan dengan rencana umur ketahanan cat, kondisi elemen serta jenis lapisan pelindung elemen eksisting, agar cat akan melekat dengan baik pada permukaan baja atau beton yang diberi lapisan pelindung tersebut. a) Cat untuk elemen jembatan yang bergalvanis Jenis bahan cat yang digunakan untuk perbaikan permukaan harus sesuai dengan bahan dasar struktur baja yang akan diberi lapisan pelindung kembali. Jenis cat harus sesuai dengan persyaratan dan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat SKb-1.10.b-9 & db) 9 berdasarkan spesifikasi serta sertifikat yang menjamin keaslian bahan cat yang digunakan dan disetujui oleh Direksi Pekejaan. Untuk memastikan hasil akhir yang dapat diterima, maka harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap semua permukaan yang telah dicat terhadap kerusakan serta dilakukan juga pengukuran ketebalan cat dengan menggunakan alat pengukur ketebalan cat. * Cat dasar yang digunakan adalah jenis Aluminium Epoxy Mastic Dengan sifat-sifat sebagai berikut: - terdiri atas 2 komponen - mempunyai kandungan pigmen aluminium - mempunyai sifat mengikat (mastid pada lapisan galvanis - solid content 90 + 2% (berdasarkan volume) * Cat akhir yang digunakan adalah jenis Polyurethane alkyd copolymer dengan sifat-sifat sebagai berikut: - terdiri atas 1 komponen - tahan terhadap gesekan (abrasion resistance) - mempunyai variasi warna dan mengkilat ~ solid content 49 + 2% (berdasarkan volume) Cat untuk elemen jembatan yang tidak bergalvanis Lapisan pertama : Chlorinated Rubber Primer, dengan sifat-sifat mengandung pigmen anti karat dengan solid content terhadap volume 42% * Lapisan kedua : Chlorinated Rubber Undercoat, dengan sifat-sifat seperti pada lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,3 kg/liter * Lapisan akhir : Chlorinated Rubber Finish, dengan sifat-sifat sama dengan lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,27 kg/liter. Cat anti korosi untuk elemen jembatan Bahan cat merupakan jenis cat yang digunakan untuk mengatasi korosi pada elemen jembatan seperti pada tiang pancang baja, fender tiang atau elemen-elemen sekunder lainnya yang mudah terkorosi dan berhubungan dengan air disyaratkan sebagai berikut: * Bahan cat harus dapat melekat pada pelaksanaan pengecatan Kondisi elemen bawah air serta terdiri atas satu komponen untuk kemudahan pelaksanaan. * Harus dapat tahan dan mematikan karat yang terjadi dengan tingkat persiapan permukaan yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks * Kelekatan dibuktikan dengan pengujian pull-off test. Persyaratan bahan untuk cat anti korosi adalah sebagai berikut: * Abrasion Resistance (ASTM D4060) - 123 mg loss * Adhesion (ASTM D4541) - 750 psi SKh-I.10.b-10 az * Direct Impact Resistance (ASTM G14) - 26 in.lb © Dry Heat Resistance (ASTM D2475 - 92 (2013)) - 121°C * Pencil Hardness (ASTM D3363) -4H Komposisi campuran cat anti korosi harus memenuhi : * Volume solid :100% © Specific gravity :mixed - 1.55; base only - 1.75 * Number of coats: two coats © Working life :@ 270 C~ 30/40 minutes * Drying times :@270C - 3-4 hours 5) Pasangan Batu Persyaratan bahan untuk pasangan batu mengacu pada Seksi 7.9 Pasangan batu. SKh-1.10.b.3 PELAKSANAAN PEMELIHARAAN KINERJA JEMABATAN Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan dimulai, Penyedia harus menyiapkan program kerja yang sekurang-kurangnya meliputi metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan volume material, kebutuhan jenis peralatan, jumlah tenaga kerja, pengaturan lalu- lintas, pengendalian mutu pekerjaan dan kemungkinan masalah- masalah yang timbul dalam pelaksanaan. Penyedia di dalam organisasinya harus dilengkapi Unit Pengendali Mutu (UPM) pekerjaan yang mempunyai tugas utama mencatat setiap kerusakan dan/atau jika terdapat kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan jembatan atau bagian dari jembatan secara terus menerus dan memverifikasi pemenuhan terhadap indikator kinerja jembatan sebagaimana yang disyaratkan serta dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. UPM pekerjaan juga bertanggung jawab setiap saat menyediakan dan memutakhirkan data informasi kondisi jembatan, yang termasuk didalam Kontrak dan membuat laporan kemajuan (progress) pekerjaan yang diserahkan secara mingguan dan memberikannya kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia sebagaimana diatur dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3, Divisi I, Seksi 1.21 Laporan kemajuan pekerjaan tersebut harus menunjukkan setiap kilometer pada lokasi pekerjaan, yang dilaksanakan oleh Penyedia untuk setiap jenis pekerjaan dalam minggu yang sedang berjalan. UPM pekerjaan harus dilengkapi pula sarana transportasi, komunikasi dan peralatan lainnya yang dapat digunakan setiap saat, untuk mendukung kegiatan ini termasuk melakukan inspeksi secara rutin guna mengetahui pemenuhan tingkat layanan yang dicapai. SKb-L.10.b- 11 1) 2) Pekerjaan Persiapan Persiapan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing jenis pekerjaan pemeliharaan rutin pembersihan jembatan, perbaikan retak non struktural, pengecatan sederhana pada sandaran, kerb, parapet dan fondasi, penggantian baut, perbaikan pasangan batu, perbaikan pipa cucuran dan drainase, perbaikan sandaran dan perbaikan sambungan siar muai harus melalui pekerjaan persiapan sebelum pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut dilaksanakan, maka jembatan dengan seluruh elemennya harus dibersihkan dari segala kotoran, sampah dan benda-benda yang mengganggu fungsi elemen jembatan. Pelaksanaan a) Pembersihan jembatan Pelaksanaan pembersihan jembatan harus menggunakan water jet dimana semua elemen jembatan baik bagian atas maupun bagian bawah bangunan atas, landasan, bangunan bawah dan fondasi serta perlengkapannya harus dibersihkan dan tidak terdapat sampah, kotoran, atau benda-benda yang mengganggu kenyamanan dan fungsi jembatan secara menyeluruh. Kebersihan jembatan ini harus dipertahankan atau pembersihan harus diulang setiap 1 bulan sekali. b) Perbaikan retak sederhana Pekerjaan perbaikan retak sederhana yang mencakup perbaikan retak non struktural (retak buaya) akibat susut dan tidak berdampak pada kapasitas struktur jembatan, dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) sistem yaitu perbaikan retak dari bagian bawah struktur jembatan dan perbaikan retak dari bagian sisi (samping) dan atas struktur jembatan. Untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak yang dilaksanakan dari bagian bawah struktur jembata, maka harus menggunakan alat suntik anti gravitas dan untuk pelaksanaan perbaikan retak dari sisi samping atau atas struktur dapat menggunakan jenis alat suntik jenis gravitasi. Pengecatan sederhana Pelaksanaan pengecatan sederhana ini dilaksanakan untuk pekerjaan pengecatan pada sandaran pipa baja atau profil yang sudah digalvanis atau yang tidak bergalvanis. Pengecatan pada tiang sandaran, tembok sedada juga kerb yang terbuat dari pasangan batu atau beton. (1) Pengecatan sederhana pada sandaran horisontal baja yang bergalvanis (a) Persiapan Permukaan °) SKh-1.10.b- 12 ar bh * Permukaan baja yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas atau tidak menempel terlepas. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat bersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan * Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas atau alat semprot. Cat yang sudah disiapkan (2 komponen) sesuai dengan pasal SKh-1.10.b.2.4).a) dan harus dicampur sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat dan teknis yang disyaratkan. * Pelaksanaan dilaksanakan dalam 2 lapis sesuai yaitu cat dasar dan cat akhir (top coat). Pekerjaan pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah selesainya pekerjaan persiapan atau pembersihan permukaan. (2) Pengecatan sederhana pada sandaran horisontal baja yang tidak bergalvanis (a) Persiapan Permukaan * Permukaan baja yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas bersih dari permukaan baja. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat bersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan + Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas atau alat semprot. Cat yang sudah disiapkan (2 komponen) sesuai dengan pasal SKh-1.10.b.2.4).b) dan harus dicampur sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat dan teknis yang disyaratkan. « Pelaksanaan dilaksanakan dalam 2 lapis sesuai yaitu cat dasar dan cat akhir (top coat). Pekerjaan pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah selesainya pekerjaan persiapan atau pembersihan permukaan. SKh-1.10.b- 13, kh (3) Pengecatan tiang sandaran beton, tembok sedada, kerb (a) Persiapan Permukaan * Permukaan tiang sandaran, tembok sedada atau kerb yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet ‘sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas bersih dari permukaan baja. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat ersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan * Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas. « Jenis cat yang digunakan dapat menggunakan jenis cat yang diperuntukkan beton atau adukan semen. (4) Pengecatan tiang pancang dan fender Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang atau fender yang terkena dampak cipratan air dan menimbulkan terjadinya korosi, harus memenuhi persyaratan pelaksanaan sebagai berikut: (@) Persiapan permukaan * Bersihkan bagian baja yang berkarat sampai bagian baja bersih dengan menggunakan ultra high pressure water. Apabila diperlukan gunakan juga sikat kawat, gurinda untuk bagian dimana korosi tidak mudah lepas. Kemudian bersihkan kembali dari debu yang menempel pada permukaan baja. (b) Pelaksanaan * Setelah permukaan bersih dan tidak lebih dari 30 menit, cat harus sudah dilekatkan. * Gunakan cat sesuai dengan persyaratan pada SKh- 1.10.b.2.4).c) dengan ketebalan yang disyaratkan sesuai dengan kondisi yang ada. (5) Pelaksanaan dan perbaikan pasangan batu Pelaksanaan perbaikan dan penggantian pasangan batu megacu pada Seksi 7.9. Pasangan Batu (6) Perbaikan pipa cucuran dan drainase lantai Perbaikan pipa cucuran yang terbuat dari bahan PVC, lakukan pemotongan sampai pada bagian pipa cucuran yang masih dalam kondisi baik tanpa kerusakan. Sambungkan pipa PVC dengan pipa PVC baru dengan cara klem dan menggunakan lem plastik untuk merekatkan bagian yang ada (existing) dengan bagian yang baru. Panjang pipa PVC terbangun harus 20cm di bawah struktur bangunan atas. SKhel.10.b- 14 o & Perbaikan pipa cucuran yang terbuat dari pipa baja, potong bagian pipa baja yang rusak dan disambung dengan cara pengelasan antara baja yang ada (existing) dengan pipa baja yang baru. Panjang pipa cucuran harus sampai 20cm di bawah struktur bangunan atas. Bagian pipa cucuran baja yang baru dan yang lama harus di cat dengan cat sesuai dengan sesuai dengan pasal pengecatan baja galvanis atau tidak bergalvanis sesuai dengan kondisi di lapangan. (7) Perbaikan sambungan siar muai Pelaksanaan perbaikan sambungan siar muai jenis asphaltic plug yang menggunakan bahan rubbertic asphalt, harus menggunakan bahan dan cara yang sesuai dengan bahan sambungan siar muai yang ada (existing), sesuai Seksi 7.11. Sambungan siar muai yang rusak harus dipotong tegak lurus sampai didapat permukaan beton lantai sehingga bentuk lubang sambungan siar muai berbentuk segi empat, dan dilaksanakan seperti pada Seksi 7.11. Untuk sambungan siar muai selain jenis asphaltic plug harus disesuaikan dengan jenis kerusakannya seperti penggantian ikatan baut. SKh-1.10.b.4 KINERJA JEMBATAN YANG DISYARATKAN 1) Pengendalian Mutu a) Penerimaan Bahan (1) Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan harus terlebih dahulu dapat diamati secara visual dan/atau diuji kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3, menurut jenisnya minimum 3 sampel dari yang mewakili sumber bahan. (2) Dibuat laporan hasil pengujian bahan secara tertulis sebagai dokumen pengendalian mutu bahan. (3) Bahan hanya dapat digunakan apabila dinyatakan secara tertulis bahwa mutu bahan tersebut memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. (4) Bahan yang tidak memenuhi persyaratan, tidak dapat digunakan dalam perbaikan atau pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan. (5) Bahan perkerasan hasil galian pada perkerasan jembatan yang masih baik dapat digunakan kembali sebagai timbunan pilihan, dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. SKh-1.10.b- 15 cog b) Penerimaan Hasil Pekerjaan (1) Hasil perbaikan atau pemeliharaan pekerjaan harus diinspeksi atau dilakukan pengujian hasil pekerjaan secara random (acak), untuk memastikan bahwa mutu hasil pekerjaan sesuai persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Penyedia harus menyampaikan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan tentang hasil inspeksi pekerjaan secara visual atau mutu hasil pengujian yang dilaksanakan. (3) Mutu hasil pengujian harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. (4) Dengan memperhatikan laporan hasil inspeksi dan pengujian mutu, dapat ditetapkan bahwa hasil perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan atau tidak sesuai dengan kinerja yang ditetapkan. (5) Jika hasil inspeksi dan/atau pengujian mutu menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan indikator kinerja yang dipersyaratkan maka harus dilakukan perbaikan pekerjaan ulang untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. (6) Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan yang telah dilaksanakan dari semua lokasi sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan harus dijaga kinerjanya sebagaimana ditetapkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 hingga serah terima pertama pekerjaan. (7) Jika pekerjaan yang telah diperbaiki mengalami kerusakan lagi dalam masa pelaksanaan, maka Penyedia harus segera memperbaiki kembali kerusakan tersebut sesuai waktu tanggap perbaikan hingga kinerja pekerjaan memenuhi persyaratan. (8) Apabila Penyedia gagal memperbaiki kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dapat dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Khusus ini. @ 2) Perlengkapan Komunikasi Penyedia diwajibkan untuk menyediakan dan memelihara perlengkapan komunikasi tertentu yang beroperasi secara permanen. Perlengkapan ini dapat meliputi telepon selular atau telepon satelit, perlengkapan radio komunikasi, mesin fax, komputer dengan akses email, dan/atau sejenisnya. Perlengkapan komunikasi tersebut harus dapat diakses setiap saat oleh Direksi Pekerjaan, untuk keperluan SKh-1.10.b- 16 3) koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang termasuk dalam Kontrak. Indikator Kinerja Jembatan Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak hingga serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over,PHO), Penyedia harus melaksanakan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel SKh- 1.10.b.4.(1) di bawah. Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan diberlakukan terhadap seluruh hasil pekerjaan yang termasuk dalam lingkup penanganan yang meliputi pekerjaan bangunan bawah, bangunan atas, bangunan pengaman, perlengkapan dan perambuan jembatan, pemeriksaan dan pemeliharaan rutin, kebersihan dan pengendalian tanaman (jika ada). Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi indikator kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran per hari sesuai dengan rumusan pada SKh- 1.10.b.4.5) : Sanksi keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jembatan di bawah ini. Tabel SKh-1.10.b.4.(1) Indikator Kinerja Elemen Jembatan Indikator Kinerja ] MO | Zisman Jemtaten, | "eie=-2me) || Wekte Temamnn Ferbeiben 1 | Bangunan Bawah | ?) | Bangunan bawah harus| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki bersih dari kotoran visual dalam waktu maksimum 14 {empat belas) hari. ii) | Tidak boleh ada retakan| Inspeksi | Harus selesaidiperbaiki atau pecah pada beton visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. ii) |Tidak boleh ada| Inspeksi |Harus selesai _diperbaiki kerusakan pada} visual_—_| dalam waktu maksimum 14 pasangan batu (empat belas) hari. iv) | Tidak terjadi karat pada| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki pondasi tiang pancang visual dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari, 2 | Bangunan Atas Past | ie. i) |Bangunan atas hharus| Inspeksi | Harus selesai diperbaiki | |_| versih dari kotoran visual | dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari. ii) | Tidak boleh ada retakan| Inspeksi |[Harus selesai diperbaiki atau pecah pada beton visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. SKb-1.10.b-17 nee 4) iii) |Tidak boleh ada korosil Inspeksi [Harus selesai diperbaiki pada seluruh struktur| —_ visual dalam waktu maksimum 28 baja. (dua puluh delapan) hari. i) | Tidak boleh ada| Inspeksi_ |Harus selesai _diperbaiki terkelupasnya lapisan|—visual_—| dalam waktu maksimum 28 galvanis pada seluruh (dua puluh delapan) hari. struktur baja. v) | Baut, paku keling tidak! Inspeksi | Harus selesai diperbaiki longgar dan pen tidak aus| dengan —_| dalam waktu maksimum 28 serta terpelihara dengan| torsimeter | (dua puluh delapan) hari. baik. vi) | Sambungan siar muail Inspeksi |Harus selesai diperbaiki tidak boleh tersumbat visual dalam waktu maksimum 7 | (tujuh ) hari. 3 | Bangunan Pelengkap Jembatan i) | Bangunan pelengkap| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki harus bersih dari kotoran| visual | dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari. i) |Pipacucuran dan| Inspeksi |Harus selesai_diperbaiki) drainase tidak boleh) —visual_—| dalam waktu maksimum 7 tersumbat (tujuh) hari. 4 | Daerah Aliran Sungai i) |DAS harus bersin dari] Inspeksi |Harus selesai diperbaiki kotoran/debris visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. Penyedia setiap saat harus memelihara dan memperbaiki jika terjadi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan pengoperasian jembatan tersebut, hingga terpenuhinya Indikator Kinerja Jembatan dan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan. Jika pemeliharaan atau perbaikan pekerjaan dari kerusakan dapat berpengaruh terhadap kinerja hasil pekerjaan tersebut maka harus dilakukan perbaikan ulang atau pengujian mutu hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi umum. Metode Inspeksi Kinerja Jembatan Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan, Penyedia harus membuat Laporan Bulanan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang merupakan hasil inspeksi lapangan. Laporan Bulanan tersebut akan diverifikasi oleh Direksi Pekerjaan, dan dibuat Berita Acara Hasil Verifikasi yang dapat digunakan sebagai perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan, dari keterlambatan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan (jika ada). Pemotongan SKh-1.10.b- 18 ae, 5) pembayaran dilakukan dengan cara diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia. Setiap saat PPK dan/atau Direksi Teknis dapat melaksanakan inspeksi lapangan terhadap pemenuhan kinerja jembatan sebagaimana yang disyaratkan. Inspeksi lapangan tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas jalan yang termasuk dalam kontrak. Jika PPK dan/atau Direksi ‘Teknis menemukan suatu bagian jembatan yang tidak memenuhi Indikator Kinerja Jembatan maka hasil inspeksi lapangan tersebut akan disampaikan kepada Penyedia untuk dilakukan verifikasi dalam waktu 24 jam sejak penyampaian hasil inspeksi. Hasil verifikasi oleh Penyedia, dibuat Berita Acara Hasil Verifikasi inspeksi lapangan dan dapat digunakan sebagai perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan atas keterlambatan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan (jika ada). Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Lavanan Jembatan Untuk setiap kasus individual kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang disyaratkan dalam Tabel SKh-1.10.b.4.(1) di atas, maka Penyedia harus telah menyelesaikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan inspeksi lapangan berikutnya pada batas waktu yang ditetapkan, atau segera sesudahnya, untuk memverifikasi bahwa Penyedia telah sungguh-sungguh memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan tingkat layanan. Jika dalam batas waktu tanggap perbaikan sebagaimana yang ditetapkan di atas, Penyedia belum dapat memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan, maka Penyedia dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran akibat keterlambatan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan dengan rumusan sebagai berikut: Pic D=0,01xHx ~ x Nip Dimana: D Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah. Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan kinerja jembatan, berdasarkan hasil inspeksi lapangan. SKh-1.10.b - 19 , &k Pjc= Panjang jembatan yang cacat (tidak memenuhi indikator kinerja) yang ditetapkan (dalam unit bentang/span jembatan). Pjl= Total panjang jembatan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan. Nip= Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak. Keterlambatan perbaikan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, harus diartikan sebagai kelalaian/wanprestasi dari Penyedia, sehingga apabila diperlukan penanganannya dapat diambil alih PPK atau Pihak Lain yang ditetapkan oleh PPK. Sebelum pengambilalihan penanganan, PPK harus mengeluarkan peringatan tertulis kepada Penyedia tentang pelaksanaan perbaikan untuk pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang harus segera dilaksanakan oleh Penyedia. Jika peringatan semacam itu dalam waktu 7 (tujuh) hari tanpa tanggapan dari Penyedia, maka PPK dapat memilih untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sumber dayanya sendiri atau pihak lain (jika dipandang perlu). Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PPK atau pihak lain, harus ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia ditambah 10% (sepuluh perseratus) dari biaya aktual yang diperlukan yang diambil dari nilai kontrak yang belum dibayar atau dari sumber lain yang menjadi hak Penyedia. Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggungjawab Penyedia terhadap sanksi yang ditetapkan. SKh-1.10.b.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pemeliharaan Kinerja Jembatan a) Pekerjaan perbaikan retak dengan epoxy pengukuran kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan dilakukan dengan menghitung jumlah kemasan (kaleng) bahan epoxy, bahan penutup (sealant) serta jumlah alat penyuntik lengkap yang telah digunakan (sesuai yang terpasang). Semua kemasan yang telah digunakan harus mempunyai tanda khusus yang telah disepakati bersama antara pelaksana pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan. Tidak ada tambahan pengukuran atau biaya tambahan untuk perancah, pengujian tambahan (apabila diperlukan) dan perbaikan pekerjaan (apabila diperlukan). b) Pengukuran hasil akhir pengecatan dilakukan berdasarkan luasan meter persegi yang telah memenuhi syarat. ©) Pengukuran hasil akhir pembersihan kotoran dilakukan berdasarkan Iuasan meter persegi yang telah memenuhi syarat. SKh-1.10.b- 20 bw 2) d) Pengukuran hasil akhir kekencangan baut dilakukan berdasarkan jumlah baut yang dikencangkan yang telah memenuhi syarat. e) Pengukuran hasil akhir perbaikan pipa cucuran dan drainase dilakukan berdasarkan jumlah pipa cucuran yang diperbaiki yang telah memenuhi syarat ) Pengukuran hasil akhir perbaikan expansion joint dilakukan berdasarkan meter panjang yang telah memenuhi syarat Dasar Pembayaran Pekerjaan yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan tetapi pembayarannya ditentukan berdasarkan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan yang disyaratkan. Mata Pembayaran satuan pekerjaan yang tercantum di bawah merupakan kompensasi penuh untuk semua bahan, pekerja, peralatan dan perkakas, yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Khusus ini. SKh-1.10.b.(1) _ | Pembersihan jembatan Meter Persegi SKh-1.10.b.(2) | Perbaikan retak/kerusakan beton | Meter Persegi non struktural SKh-1.10.b.(3) | Pengecatan sederhana Meter Persegi SKh-1.10.b.(4) | Penggantian baut Buah SKh-1.10.b(5) _| Perbaikan pasangan batu Meter Kubik SKh-1.10.b.(6) | Pengecatan tiang pancang Meter Persegi SKh-1.10.b(7) _ | Perbaikan pipa cucuran dan Buah drainase SKh-1.10.b.(8) | Perbaikan sambungan siar muai -10. 6.9) | Perbaikan fender -10.b.(10)_| Perbaikan sandaran SKh-1.10.b- 21 ooh

You might also like