You are on page 1of 8

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

MELALUI VARIABEL MEDIATOR MOTIVASI KERJA


(Studi pada Karyawan PT. Telkom Indonesia,Tbk Witel Jatim Selatan, Jalan A.
Yani,
Malang)

Ferry Moulana
Bambang Swasto Sunuharyo
Hamidah Nayati Utami
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: ferrymoulana@yahoo.co.id

ABSTRACT

The purpose of this research to know and explain a general description of the work environment employee
performance, motivation and work knowing and explains the significant influence among the working
environment against the performance of employees knowing and explains the significant influence among
the working environment of the motivation of working knowing and explains the significant influence of
performance of employees against motivation work know or no indirect influences between the work
environment against the performance of employees through motivational work. Based on the results of path
analysis has been done, it is known that the influential working environment positively and significantly to
the motivation of working. This is evidenced by the value tvalue of 7.233 and probability of 0.000. Work
environment positive and significant effect on performance of employees. This is evidenced by the value tvalue
of 4.927 and the probability of 0.000 . Motivation Work positive and significant effect on performance of
employees. This is evidenced by the value tvalue of 2.446 and probability of 0.0017. The work environment
has a direct influence on performance of employees through motivation. The motivation of working
proved as intervening variables that strengthen the influence of work environment on performance of
employees

Kеywords: The Work Environment, Work Motivation, Employee Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan gambaran umum mengenai lingkungan kerja ,
kinerja karyawan , dan motivasi kerja mengetahui dan menjelaskan pengaruh yang signifikan antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan mengetahui dan menjelaskan pengaruh yang signifikan antara
lingkungan kerja, terhadap motivasi kerja mengetahui dan menjelaskan pengaruh yang signifikan antara
kinerja karyawan terhadap motivasi kerja mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tidak langsung antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja . Berdasarkan hasil analisis jalur yang
telah dilakukan, diketahui bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 7,233 dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05).
Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan
nilai thitung sebesar 4,927 dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05). Motivasi Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,446 dan probabilitas
sebesar 0,0017 (p<0,05). Lingkungan kerja memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja. Motivasi kerja terbukti sebagai variabel intervening/variabel yang memperkuat
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan


178
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN Appleby, Goeffrey, dan Oliver (1991:408),
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk menyatakan bahwa lingkungan kerja yang bersih
(Telkom) merupakan salah satu BUMN yang dan rapi tidak hanya menyokong kesehatan dan
sahamnya ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia kesejahteraan umum para pegawai tapi juga
(52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh publik, Bamk kerapian dan keakuratan pekerjaan. Menurut
of New York, dan investor dalam negeri. PT. Sedarmayanti (2001:21) guna menjaga tempat dan
Telekomunkasi Indoensia, Tbk (Telkom) juga kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak aman maka perlu diperhatikan adanya
perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Selular keberadaannya.
(Telkomsel) Menurut Ballback (1999:24), lingkungan
(https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia). kerja non fisik adalah budaya organisasi, bisa
Keberhasilan PT. Telekomunikasi Indonesia, diidentifikasi dengan mengamati perilaku orang di
Tbk (Telkom) memasarkan produk dan tempat kerja ketika ataupun setelah bekerja,
layanannya sehingga menjadi pemimpin pasar di dimana budaya organisasi itu ditentukan oleh
Indonesia mendapat apresiasi dari lembaga struktur formal organisasi serta norma dan nilai-
internasional Asia Marketing Federation (AMF). nilai informal. Menurut Sedarmayanti (2001:31),
Penghargaan yang semakin mengukuhkan PT. lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sebagai yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan
perusahaan yang unggul dan inovatif tersebut kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
diserahkan langsung oleh Profesor Philip Kotler hubungan sesame rekan kerja, ataupun hubungan
selaku anggota kehormatan AMF kepada direktur dengan bawahan. Menurut Suprihanto (2003:93),
Wholsale & International Service (WINS) kepemimpinan dalam suatu organisasi akan sangat
Telkom. Penghargaan tersebut diraih setelah mempengaruhi gerak laju dari organisasi itu
menyisihkan 41 perusahaan nominasi terkemuka sendiri. Menurut Siagian (2007:8), kerja sama
di Asia. (http://www.telkom.co.id/raih-marketing- yang serasi biasanya akan mempertinggi daya
3-0-awardee-of-the-year-telkom-siap-sambut- guna, hasil guna dan tepat guna dari suatu
masyarakat-ekonomi-asean.html). organisasi.
Melihat keberhasilan dan perkembangan yang Menurut Robbin dalam Mangkunegara
diraih oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2005:122), terdapat 16 karakterisitik penting
(Telkom), tentu saja dipengaruhi oleh lingkungan yang dapat dipakai untuk memahami serta
kerja yang menunjang kinerja karyawan untuk mengukur keberadaan budaya organisasi:
mencetak keberhasilan-keberhasilan yang telah a) Perilaku individu yang tampak
diraih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk b) Norma-norma yang berlaku dalam organisasi
(Telkom). Peneliti ingin meneliti apakah c) Nilai-nilai yang dominan dalam kehidupan
lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja organisasi
karyawan melalui variabel mediator motivasi d) Falsafah manajemen
kerja. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti. e) Peraturan-peraturan yang berlaku
f) Iklim organisasi
KAJIAN PUSTAKA g) Inisiatif individu organisasi
Lingkungan Kerja h) Toleransi terhadap resiko
Menurut Sedarmayanti (2001:21), i) Pengarahan pimpinan
lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan j) Integrasi kerja
berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat k) Dukungan manajemen (pimpinan dan
kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik manajer)
secara langsung maupun secara tidak langsung. l) Pengawasan kerja
Menurut Nuraida (2008:155), lingkungan kerja m) Identitas individu organisasi
fisik meliputi cahaya/penerangan, warna, musik, n) Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja
udara yang meliputi suhu / temperatur, o) Toleransi terhadap konflik
kelembaban, sirkulasi / ventilasi, kebersihan. p) Pola komunikasi kerja
Menurut Nuraida (2008:161) pertukaran udara
yang baik akan menyehatkan badan dan Kinerja Karyawan
menimbulkan rasa kesegaran, sehingga semangat Pengertian kinerja menurut (Robbins
dan kinerja karyawan dapat meningkat. Menurut 2008) “Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 179
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
oleh pegawai dalam pekerjaannya menurut kriteria 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan”. terhadap tugas-tugasnya
Menurut Gomes (dalam Mangkunegara, 2007:9) Meningkatkan efisensi penggunaan alat-alat
mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai dan bahan baku
“ungkapan seperti output, efisien serta sering
dihubungkan dengan produktivitas”. Menurut Salah seorang ilmuwan yang dipandang
Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa sebagai pelopor teori motivasi adalah Abraham H.
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan Maslow. Teori motivasi yang dikembangkannya
atau tidak dilakukan pegawai. Menurut (Dessler, pada tahun 40-an itu pada intinya berkisar pada
2000:41) “Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat
perbandingan antara hasil kerja dengan standar atau hieraki kebutuhan, yaitu:
yang ditetapkan”. 1. Kebutuhan fisiologikal (physiological
Menurut (Dharma 2003:378), needs),
mengemukakan bahwa “hampir seluruh cara-cara 2. Kebutuhan keamanan (safety needs),
pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal 3. Kebutuhan social (social needs),
sebagai berikut: 4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs),
a. Kuantitas, yaitu jumlah yang diselesaikan 5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization
atau dicapai. Pengukuran kuantitatif needs),
melibatkan perhitungan keluaran dari proses
atau pelaksanaan kegiatan. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
b. Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan (baik- Motivasi Kerja
tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran Lingkungan kerja mempunyai hubungan
mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan, dengan motivasi kerja. Lingkungan kerja fisik dan
yaitu seberapa baik penyelesainnya. non fisik adalah sesuatu yang ada di sekitar para
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai dan tidaknya pekerja yang dapat mempengaruhi dalam
dengan waktu yang direncanakan. menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis Lingkungan kerja fisik yang nyaman akan
khusus dari pengukuran kuantitatif yang mempengaruhi semangat kerja karyawan, selain
menentukan ketepatan waktu penyelesaian itu lingkungan kerja non fisik yang kondusif juga
suatu kegiatan dapat membantu dalam meningkatkan prestasi
karyawan. Karyawan memiliki persepsi mengenai
Motivasi Kerja lingkungan kerja yang mereka miliki, hal ini
Menurut John M. Ivancevich (2001:298), didukung dengan pernyataan Robbins (2006:36),
motivasi adalah seperangkat nilai-nilai dan sikap “para karyawan menaruh perhatian yang besar
yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak terhadap lingkungan kerja mereka, baik segi
dengan cara tertentu, tujuan-diarahkan. kenyamanan pribadi maupun kemudahan
melakukan pekerjaan dengan baik”.
Tujuan motivasi menurut Hasibuan Motivasi kerja karyawan adalah faktor
(2002:146) adalah sebagai berikut : intern yang dimiliki oleh karyawan. Motivasi
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja kerja adalah sebuah dorongan dari diri seseorang
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan
3. Mempertahankan kestabilan karyawan (2005:95), “motivasi adalah pemberian daya
perusahaan penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya
6. Menciptakan suasana dan hubugan kerja yang untuk mencapai kepuasan. Dengan motivasi kerja
baik karyawan akan mempunyai semangat kerja agar
7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan mendapat sebuah prestasi kerja yang baik.”
partisipasi karyawan
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan
karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 180


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Lingkungan Kinerja
Motivasi
Karyawan Kerja
Kerja (Z)
Karyawan
Karyawan H1 H2 (Y)
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan (X)
baik atau sesuai apabila manusia yang berada
H3
didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya
secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Gambar 1. Modеl Hipotеsis
Keseuaian lingkungan kerja dapat berdampak
dalam waktu yang lama, demikian juga dengan MЕTODE PЕNЕLITIAN
lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan Penelitian ini menggunakan metode
sulitnya memperoleh system kerja yang efektif penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif.
dan efisien Pеnеlitian ini dilakukan di PT. Telkom
Ardana (2012:208) mengemukakan bahwa Indonesia,Tbk Witel Jatim Selatan, Malang yang
“lingkungan kerja yang aman dan sehat terbukti beralamatkan di Jalan Ahmad Yani no 11,
berpengaruh terhadap produktivitas”. Selain itu Malang. Pеnеlitian ditujukan pada karyawan PT
dikemukakan juga bahwa “kondisi kerja yang Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang
menyenangkan dapat mencakup tempat kerja, dan secara keseluruhan 160 karyawan. Didapat sampеl
fasilitas-fasilitas bantu yang mempercepat 62 orang rеspondеn dеngan pеngumpulan data
penyelesaian pekerjaan”. mеnggunakan angkеt yang dianalisis
mеnggunakan analisis jalur.
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan HASIL DAN PЕMBAHASAN
Suatu kondisi yang dapat mendukung Hasil Analisis Deskriptif
kinerja karyawan dengan motivasi yang diberikan Berikut presentase masing-masing item penelitian
oleh perusahaan itu sendiri, agar dapat pada tabel dibahwah ini
meningkatkan kinerja karyawan sehingga hasil a. Lingkungan Kerja (X)
dari pekerjaan akan sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan. Menurut Suprihanto Tabel 1 Presentase Lingkungan Kerja (X)
(2003:41) bahwa, “motivasi merupakan konsep
yang digunakan untuk menguraikan kekuatan-
kekuatan yang bekerja terhadap atau didalam diri Item Variabel Mean
Penerangan pada ruangan kerja anda sudah merata 4,47
individu memulai dan mengarahkan perilaku”. Distribusi cahaya dalam ruangan kerja anda sudah 4,55
Selanjutnya konsep ini digunakan untuk cukup
Ventilasi udara yang terdapat pada ruangan kerja anda 4,39
menjelaskan perbedaan dalam intensitas dan berfungsi dengan baik
4,53
arahnya, dimana perilaku yang lebih bersemangat Sirkulasi udara yang terdapat pada ruangan kerja anda
sudah lancar
adalah hasil dari tingkat motivasi yang lebih kuat. Kebersihan lingkungan di tempat anda bekerja sudah 4,40
Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja terjaga
Kerapihan penataan peralatan di ruangan kerja anda 4,39
dan performansi pekerjaan. Untuk itu, motivasi dapat memperlancar pekerjaan yang anda lakukan
sangat membantu dalam kinerja karyawan. Keamanan lingkungan di tempat kerja anda selalu 4,29
terjaga dengan baik
Keamanan lingkungan di tempat kerja anda 4,39
Hipotеsis memberikan rasa aman dan nyaman
Selama anda bekerja jalinan komunikasi atara 4,35
pimpinan dengan bawahan berjalan dengan lancar
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Anda diberikan kepercayaan oleh pimpinan dalam 4,40
menyelesaikan pekerjaan
lingkungan kerja karyawan (X) terhadap Selama anda bekerja terjalin kerja sama yang harmonis 4,29
motivasi kerja (Z). antar karyawan
Antar karyawan saling membantu apabila terjadi 4,47
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan
kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
lingkungan kerja karyawan (X) terhadap Komunikasi di lingkungan kerja anda terjalin dengan 4,52
kinerja karyawan (Y). baik
Peraturan yang berlaku di lingkungan kerja anda sudah 4,44
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi berjalan dengan baik
kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) Grand Mean Variabel Lingkugan Kerja (X) 4.42

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 181


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Motivasi Kerja (Z) 3) Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 2 Presentase Motivasi Kerja (Z) Kinerja karyawan (Y) memiliki grand mean
4,40 dapat diartikan bahwa kinerja karyawan
Item Variabel Mean
pada PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan
Gaji yang diberikan perusahaan telah 4,15 Malang dikategorikan baik. Diketahui dari
mencukupi kebutuhan pemenuhan
makanan jawaban responden pada variabel Kinerja
Gaji yang diberikan oleh perusahaan 4,03 karyawan (Y) terdapat 6 item pertanyaan dengan
telah mencukupi kebutuhan
perumahan rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak
kebutuhan rasa aman dari PHK yang 4,13 pada item Y1 yaitu mampu menyelesaikan tugas
diberikan perusahaan telah terpenuhi
Tersedianya jaminan hari tua 4,48 sesuai dengan standar yang diberikan oleh
Dukungan pada karyawan dapat 4,40 perusahaan dengan skor 4,45
menambah semangat kerja karyawan
Hubungan setiap karyawan dengan 4,45
karyawan lain terjalin keakrabannya Tabеl 4. Hasil Uji Analisis Jalur
Grand Mean Variabel Motivasi 4,27 Variabеl Variabеl β t p- Kеt
Kerja (Z) indеpеndеn dеpеndеn valuе
X Z 0,682 7,233 0,000 Sig.
c. Kinerja Karyawan (Y) X Y 0,557 4,927 0,000 Sig.
Tabel 3 Presentase Motivasi Kerja (Z) Z Y 0,277 2,446 0,017 Sig.
Item Variabel Mean Sumbеr: Pеnulis, 2016
Anda mampu menyelesaikan tugas 4,45
sesuai dengan standar yang diberikan
Kemampuan menyelesaikan tugas 4,44 ��: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan
anda meningkat dibanding dengan
waktu lalu terhadap Motivasi Kerja.
4,42
Anda teliti dalam menyelesaikan Tabel 1. menunjukkan koefisien beta sebesar
masalah
Mutu hasil yang anda capai sesuai 4,44 0,682 menunjukkan bahwa pengaruh Lingkungan
dengan standar yang ditetapkan Kerja terhadap Motivasi Kerja, dengan thitung
perusahaan
Anda mampu menyelesaikan 4,34 sebesar 7,233 dan probabilitas sebesar 0,000
pekerjaan sesuai dengan suatu yang (p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak,
ditetapkan perusahaan
Anda mampu menyelesaikan 4,31 berarti hipotesis yang menyatakan Lingkungan
pekerjaan dengan cepat dibanding Kerja berpengaruh signifikan terhadap Motivasi
dengan rekan yang lain
Grand mean Variabel Kinerja 4.40 Kerja diterima.
Karyawan Nilai koefisien determinasi sebesar 0,466 atau
46,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa kontribusi
Pembahasan Variabel Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja
1) Lingkungan Kerja (X) sebesar 46,6%, sedangkan kontribusi variabel-
Lingkungan kerja (X) secara memiliki variabel lain di luar model penelitian ini sebesar
grand mean 4,42 yang artinya lingkungan kerja 53,4%.
pada PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan
Malang dikategorikan baik. Diketahui dari ��: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan
jawaban responden pada variabel lingkungan terhadap Kinerja Karyawan
kerja (X) terdapat 14 item pertanyaan dengan Tabel 1. menunjukkan koefisien beta sebesar
rata-rata tertinggi terletak pada item X2 yaitu 0,557 menunjukkan bahwa pengaruh atribut
distribusi cahaya dalam ruang kerja sudah cukup terhadap Kinerja Karyawan, dengan thitung sebesar
dengan skor 4,55. 4,927 dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05),
2) Motivasi Kerja (Z) maka keputusannya adalah H0 ditolak, berarti
Motivasi kerja (Z) secara memiliki grand hipotesis yang menyatakan Lingkungan Kerja
mean sebesar 4,27 yang artinya motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
yang dimiliki karyawan pada PT Telkom Karyawan diterima.
Indonesia Witel Jatim Selatan Malang
��: Motivasi Kerja berpengaruh signifikan
dikategorikan baik. Diketahui dari jawaban
terhadap Kinerja Karyawan.
responden pada variabel motivasi kerja (Z)
Tabel 1. menunjukkan koefisien beta
terdapat 6 item pertanyaan dengan rata-rata
sebesar 0,277 menunjukkan bahwa pengaruh
distribusi jawaban tertinggi terletak pada item Z4 Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
yaitu tersedianya jaminan hari tua dengan skor dengan thitung sebesar 2,446 dan probabilitas
4,48
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 182
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sebesar 0,017 (p<0,05), maka keputusannya
adalah H0 ditolak, berarti hipotesis yang a. Sub Struktural I : Z = 0,682 X
menyatakan Motivasi Kerja berpengaruh b. Sub Struktural II : Y = 0,557 X + 0,277 Z
signifikan terhadap Kinerja Karyawan diterima. e1 =0,731 e2 = 0.635

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,597


atau 59,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa
0,682; 0,000 0,277; 0,017
kontribusi Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan sebesar 59,7%, Lingkungan Kerja (X) Motivasi Kerja (Z) Kinerja (Y)

sedangkan kontribusi variabel-variabel lain di luar


model penelitian ini sebesar 40,3%.
0,557; 0,000

Pengujian Motivasi Kerja (Z) sebagai Variabel


Intervening dalam Hubungan Lingkungan Gambar 1. Diagram Hasil Analisis Path
Kerja X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Kеtеtapan Modеl
Pada hubungan Lingkungan Kerja dengan
Kinerja Karyawan terdapat dugaan variabel Kеtеtapan modеl pada pеnеlitian ini diukur
Motivasi Kerja sebagai variabel intervening. mеnggunakan koеfisiеn dеtеrminasi (�2) pada
Perhitungan besarnya pengaruh Motivasi Kerja kеdua pеrsamaan. Pеrhitungan kеtеtapan modеl
sebagai variabel intervening adalah sebagai hipotеsis sеbagai bеrikut:
berikut: �2modеl = 1 – (1 – R21) (1 – R22)
Persamaan struktural: = 1 – (1 – 0,466) (1 –
Y2 = PY2X + (PY1X × PY2Y1) 0,597)
Direct Effect (pengaruh langsung) Lingkungan = 1 – (0,534) (0,403)
Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,557 = 1 – 0,2152
= 0,7848 atau 78,48 %
Indirect Effect (IE) = PY1X × PY2Y1
= 0,682 × 0,277 Hasil perhitungan ketetapan model sebesar
= 0,189 78,48% menerangkan bahwa kontribusi model
untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga
Total Efeect (TE) = PY2X + (PY1X × PY2Y1)
= 0,557 + 0,189 variabel yang diteliti adalah sebesar 78,48%.
= 0,746 Sedangkan sisanya sebesar 21,52% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model
Dari hasil perhitungan tersebut penelitian ini.
menunjukkan bahwa Motivasi Kerja terbukti
1. Pengaruh Lingkungan Kerja (X) terhadap
sebagai variabel intervening dalam hubungan
antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Motivasi Kerja (Z)
Karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang
perhitungan Indirect Effect yang bernilai 0,189. signifikan terhadap motivasi kerja. Hal ini dapat
Total pengaruh (Total Effect) Lingkungan Kerja
dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas
terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi sebesar 0,000 dengan alpha 0,05 (0,000 <0,05)
Kerja sebesar 0,746. berarti H0 ditolak Ha diterima . Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan
Hubungan Antar Jalur kerja, maka akan menciptakan motivasi kerja yang
lebih tinggi.
Dari keseluruhan perhitungan yang telah
Penelitian ini diperkuat oleh Hasibuan
dilakukan, penelitian ini menghasilkan koefisien
(2005:95), “motivasi adalah pemberian daya
jalur antar variabel. Gambar 1. menampilkan penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
diagram hasil analisis jalur secara keseluruhan. seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
Koefisien variabel Lingkungan Kerja terhadap
efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya
Motivasi Kerja sebesar 0,682. Koefisien variabel
untuk mencapai kepuasan. Penelitian ini juga
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan mendukung penelitian dari Mukhamad Taufiq
sebesar 0,277. Koefisien variabel Lingkungan
(2012) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,557
fisik dan non fisik secara bersama-sama
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 183
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. 3. Pengaruh Motivasi Kerja (Z) terhadap
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat Kinerja Karyawan (Y)
disimpulkan bahwa lingkungan kerja mempunyai Suatu kondisi yang dapat mendukung kinerja
pengaruh terhadap motivasi kerja di PT. Telkom karyawan dengan motivasi yang diberikan oleh
Indonesia Witel Jatim Selatan, Malang perusahaan itu sendiri, agar dapat meningkatkan
kinerja karyawan sehingga hasil dari pekerjaan
2. Pengaruh Lingkungan Kerja (X) terhadap akan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Kinerja Karyawan (Y) Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
atau sesuai apabila manusia yang berada dapat dibuktikan dengan besarnya nilai
didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya probabilitas sebesar 0,017 dengan alpha 0,05
secara optimal, sehat, aman dan nyaman. (0,000 <0,05) berarti H0 ditolak Ha diterima . Hal
Keseuaian lingkungan kerja dapat berdampak tersebut menunjukkan bahwa semakin besar
dalam waktu yang lama, demikian juga dengan motivasi kerja yang diberikan oleh perusahan
lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
sulitnya memperoleh sistem kerja yang efektif dan Penelitian ini diperkuat oleh Suprihanto
efisien. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh (2003:41) bahwa, “motivasi merupakan konsep
yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini yang digunakan untuk menguraikan kekuatan-
dapat dibuktikan dengan besarnya nilai kekuatan yang bekerja terhadap atau didalam diri
probabilitas sebesar 0,000 dengan alpha 0,05 individu memulai dan mengarahkan perilaku”.
(0,000 <0,05) berarti H0 ditolak Ha diterima . Hal Penelitian ini juga mendukung penelitian dari
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik Yudha (2010) yang menyatakan bahwa adanya
lingkungan kerja, maka akan membuat kinerja pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja
karyawan semakin meningkat. dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini diperkuat oleh Ardana Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat
(2012:208) mengemukakan bahwa “lingkungan disimpulkan bahwa motivasi kerja mempunyai
kerja yang aman dan sehat terbukti berpengaruh pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.
terhadap produktivitas”. Selain itu dikemukakan Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan, Malang.
juga bahwa “kondisi kerja yang menyenangkan
dapat mencakup tempat kerja, dan fasilitas- 4. Pengaruh Lingkungan Kerja (X) terhadap
fasilitas bantu yang mempercepat penyelesaian Kinerja Karyawan (Y) melalui Motivasi
pekerjaan”. Keberhasilan pembinaan moril dan Kerja (Z)
kegairahan kerja bergantung pada hal supervisi Berdasarkan hasil pengujian motivasi kerja
yang bermutu, Kondisi kerja yang menyenangkan, sabagai variabel intervening dalam hubungan
adanya kesempatan untuk berpartisipasi, lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat
hubungan antar manusia yang harmonis dan
diketahui bahwa motivasi kerja terbukti sebagai
meneyenangkan, dan adanya aturan main yang
jelas menjadi acuan berasama dalam melakukan
variabel intervening dalam hubungan antara
pekerjaan.. Penelitian ini juga mendukung lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal
penelitian dari Fajar Lingga P (2008) yang ini dibuktikan dari hasil perhitungan indirect
menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik dan effect (IE) sebesar 0,189 dan total effect (TE)
lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja
signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dan karyawan melalui motivasi kerja sebesar 0,746.
mendukung juga penelitian dari Handayani (2011)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik
yang menyatakan bahawa adanya pengaruh yang
signifikan antara lingkungan kerja fisik dengan motivasi kerja maka akan dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian lingkungan kerja sehingga meningkatkan kinerja
hipotesis dapat disimpulkan bahwa lingkungan karyawan.
kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan di PT. Telkom Indonesia Witel Jatim
Selatan, Malang.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 184


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KЕSIMPULAN DAN SARAN
Kеsimpulan mempengaruhi kinerja karyawan diharapkan
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai
Lingkungan Kerja (X) memiliki pengaruh
acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
secara langsung terhadap Motivasi kerja (Z).
mengembangkan penelitian ini dengan
karena memiliki nilai probalitas (0,000) <
mempertimbangkan variabel-variabel lain
0,05 yang berarti ada pengaruh yang
diluar variabel yang sudah masuk dalam
signifikan
penelitian ini.
2. Hasil penelitian menunjukan bahawa variabel
Lingkungan Kerja (X) memiliki pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Appleby, Robert C; Geoffrey Mills; Oliver
secara langsung terhadap Kinerja Karyawan Standingfor. 1991. Manajemen
(Y). Karena memiiki nilai probabilitas (0,000) Perkantoran Modeern. Jakarta:
< 0,05 yang berarti ada pengaruh yang Binarupa Aksara
signifikan Ardana, I Komang, dkk. 2012. Manajemen
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Lingkungan Kerja (X) berpengaruh positif
Graha Ilmu
terhadap Kinerja (Z) karena memiliki nilai
probalitas (0,000) < 0,05 yang berarti ada Ballback, J dan Slater, J. 1999. Membuka Potensi
pengaruh yang signifikan. Karier. Seri Pengembangan Diri dan
4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Karier No 1. Jakarta : PT. Pustaka
Motivasi kerja (Z) berpengaruh positif Binaman.
terhadap Kinerja (Y) karena memiliki nilai Handoko, T Hani. 2000. Manajemen Personalia
probalitas (0,017) < 0,05 yang berarti ada dan Sumber Daya Manusia.
pengaruh yang signifikan. Yogyakarta: BPFE.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel
Lingkungan kerja (X) secara tidak langsung Hasibuan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya
berpengaruh secara signifikan terhadap Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
variabel Kinerja Karyawan (Y) melalui John M. Ivancevich. Human Resource
variabel mediator Motivasi Kerja (Z) karena Management. Edisi Ke-8
memiliki nilai indirect 0,189 yang berarti ada
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
pengaruh yang signifikan.
Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Saran Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi
mempertahankan Lingkungan Kerja, karena Perkantoran. Yogyakarta : Kanisisus.
variabel Lingkungan Kerja mempunyai Robbins, Stephen dan Timothy A. Judge. 2008.
pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Perilaku Organisasi Edisi Ke-12
kerja dan Kinerja. Jakarta: Salemba Empat
2. Diharapkan pihak perusahaan dapat lebih Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.
memperhatikan motivasi kerja pada karyawan Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas,
karena variabel tersebut berpengaruh positif Jakarta : Salemba Empat
sebagai variabel mediator dalam pengaruh
secara tidak langsung lingkungan kerja Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas
terhadap kinerja karyawan. Kerja. Bandung: CV Mandar Maju
3. Diharapkan pihak perusahaan juga dapat Siagian, Sondang P. 2010, Manajemen Sumber
meningkatkan aspek-aspek yang ada di Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi
perusahaan seperti lingkungan kerja fisik dan Aksara
non-fisik yang ada di perusahaan.
4. Bagi pihak lain Suprihanto, TH Agung M. Harsiwi, Prakosa Hadi.
Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: STIE
merupakan hal yang sangat penting dalam YKPN.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 185


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like