You are on page 1of 14

“SYAIR JAWI”: MANUSKRIP AMBON

Devi Fauziyah Ma’rifat

Balai Bahasa Provinsi Riau


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru
Pos-el: fauziyahmarifat@yahoo.com

Abstract

The old manuscript is a record of the past culture, that contains a wide variety of way of
life, way of thinking, moral teachings, advice, entertainment, challenge etc. Script is
something that is unique, none of the old manuscripts are identical to other texts. While
telling about the same thing, but each has different script. Each manuscript is a witness of
a civilized world, a tradition of civilization. Philologist tried hard to bridge the time that
has past, ignorance of the age of the text was written, to the proper interpretation.
Disclosure of text of “Syair Jawi” is done through transliteration, edits, and text
analysis. Accordingly, the reader is expected to thoroughly understand, and take the
wisdom contained in the text. “Syair Jawi” is written in Ambon malay language,
contains advice to readers that all humans will return to God. This study uses a critical
issue method. Manuscript “Syair Jawi”, using simple language that is easily understood
by readers although grammatically considered to be less fulfilling language. This poem is
more concerned with the content of a message, instructions, and knowledge of Islam, the
content of “Syair Jawi” include message in order to do good to parents, following the
teachings of the prophet Muhammad, beg for forgiveness, remembering the hereafter, the
story of the birth of the prophet Muhammad, the benefits of prayers and special prayer for
prophet Muhammad. The content of “Syair Jawi” shows that the life of Ambon Malay is
very religious, based on the teachings of Islam. This suggests that the culture of Ambon
Malay people in the past, was influenced by the Islamic teaching.
Key words: Ambon Malay, “Syair Jawi”, critical issue method

Abstrak

Naskah kuno adalah catatan dari budaya masa lalu, yang berisi berbagai macam cara
hidup, cara berpikir, ajaran moral, saran, hiburan, tantangan, dan lain-lain. Naskah adalah
sesuatu yang unik, tidak ada naskah kuno yang identik dengan teks lainnya. Walaupun
naskah kuno bercerita tentang hal yang sama, tetapi masing-masing memiliki naskah yang
berbeda. Setiap naskah adalah saksi dari dunia yang beradab, tradisi peradaban. Filolog
berusaha keras untuk menjembatani waktu yang telah lalu, ketidaktahuan usia teks ditulis,
dengan penafsiran yang tepat. Pengungkapan teks ―Syair Jawi‖ dilakukan melalui
transliterasi, suntingan, dan analisis teks. Dengan demikian, pembaca diharapkan benar-
benar memahami, dan mengambil hikmah yang terkandung dalam teks. ―Syair Jawi‖
ditulis dalam bahasa Melayu Ambon, berisi nasihat kepada pembaca bahwa semua
manusia akan kembali kepada Allah. Penelitian ini menggunakan metode isu kritis. Naskah
―Syair Jawi‖, menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami oleh pembaca
meskipun secara gramatikal dianggap kurang memuaskan bahasa. Puisi ini lebih peduli
dengan isi pesan, petunjuk, dan pengetahuan tentang Islam, isi ―Syair Jawi‖ termasuk
pesan untuk berbuat baik kepada orang tua, mengikuti ajaran Nabi Muhammad, mohon
maaf, mengingat akhirat, kisah kelahiran nabi Muhammad, manfaat doa, dan doa khusus

115

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


untuk nabi Muhammad. Isu ―Syair Jawi‖ menunjukkan bahwa kehidupan Ambon Melayu
sangat religius, berdasarkan ajaran Islam. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Melayu
Ambon di masa lalu, dipengaruhi oleh ajaran Islam.
Kata kunci: Melayu Ambon, ―Syair Jawi‖, metode isu kritis

naskah masuk : 23 Januari 2014 tetapi setiap naskah mempunyai


naskah diterima : 8 Maret 2014 perbedaan. Tiap naskah merupakan
sebuah saksi dari sejarah, sastra, budaya
1.1. Pendahuluan dan tradisi pada masa lampau. Tiap
Sastra lama atau tradisional berbeda naskah menampilkan cerita dan
sekali dengan sastra modern. Dalam menyimpan rahasia yang kemudian baru
dunia tradisional, hubungan antara sastra terungkap setelah naskah itu dibuka,
dan masyarakat tempat sastra itu lahir, dibaca, dan diteliti. Upaya memahami ini,
amat erat. Sastra itu beredar di dikenal dengan kerja filologis. Filolog
masyarakat dan menjadi milik berusaha keras untuk menjembatani
masyarakat setempat, selama beberapa waktu yang telah lalu, ketidaktahuan
waktu sebelum dicatat. Jika pada suatu mengenai zaman teks itu ditulis, sampai
saat ada seorang penulis mencatatnya, pada interpretasi yang tepat. Maka, tidak
membukukannya, atau mengolahnya dapat dihindarkan bahwa pendekatan
dalam bentuk yang tradisional, maka ia serta interpretasi naskah lama banyak
tidak merasakan dirinya sebagai diwarnai oleh unsur subjektivitas (Ikram,
penciptanya. Oleh sebab itulah, sebagian 1978:13).
besar sastra tradisional bersifat anonim Untuk menjembatani kesenjangan
(Ikram, 1997:11). komunikasi antara penulis naskah dan
Isi naskah lama beraneka ragam, pembaca modern, berbagai proses perlu
mulai dari ajaran keagamaan, dilibatkan. Semua tugas filolog ini dapat
kemasyarakatan, sejarah, hingga diringkas dalam frase ―membuat teks
kebudayaan daerah dan dapat memberi terbaca/dimengerti‖ (Robson,1994:2).
gambaran lebih jelas mengenai Menurut J. Keuning (1975: 24-25),
kebudayaan Indonesia pada umumnya. Kepulauan Hitu (salah satu pulau kecil di
Naskah lama merupakan rekaman Ambon) telah melakukan hubungan
kebudayaan Indonesia pada masa lampau, dagang dengan kerajaan-kerajaan Islam
yang mengandung berbagai ragam buah di Pulau Jawa sejak tahun 1605. Agama
pikiran, budi pekerti, nasihat, hiburan, Islam yang berkembang di Hitu memang
pantangan, dan lain sebagainya. Naskah berasal dari Pulau Jawa (Gresik di Jawa
lama merupakan warisan nenek moyang Timur). Sejak itu perkembangan agama
yang tidak ternilai harganya. Bangsa Islam di Hitu menjadi lebih intensif.
Indonesia memiliki ribuan naskah lama Kehadiran Islam mempengaruhi
yang tertulis dalam berbagai bahasa dan kebudayaan setempat. Salah satunya
aksara daerah Nusantara yang tersimpan adalah karya sastra yang berkaitan
dalam museum dan perpustakaan di dengan tradisi tulis. Penyebaran agama
beberapa negeri di dunia (Baried, dkk., Islam selalu membawa produk
1994:9). Naskah tersebut ditulis di atas budayanya. Di sana banyak ditemukan
berbagai bahan seperti kulit pohon, kulit naskah-naskah lama yang ditulis dengan
hewan, dluwang, atau kertas Eropa. tulisan Arab yang dikenal dengan aksara
Tidak ada satu naskah yang identik Jawi. Pada umumnya cerita Melayu yang
dengan naskah lainnya. Naskah adalah mengandung unsur pengajaran.
sesuatu yang unik. Walaupun Dari informasi Katalog Koleksi
menjelaskan tentang hal yang sama, Naskah Maluku, Katalog Induk Naskah-

116

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


Naskah Nusantara Jilid 4, Khazanah Naskah adalah benda konkret yang dapat
Naskah dan Short Cataloque of Ambon dilihat atau dipegang (Baroroh Baried,
Manuscripts, naskah ―Syair Jawi‖ 1983:84).
belum pernah diteliti oleh siapa pun.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk 2. Pembahasan
melakukan penelitian. Penelitian ini Teks artinya kandungan naskah,
untuk mengetahui: keadaan naskah, sesuatu yang abstrak dan hanya bisa
jumlah halaman, jumlah baris dibayangkan saja. Maka, pemahaman
perhalaman, tulisan yang digunakan, dan terhadap teks klasik hanya dapat
keadaan pada setiap halaman naskah. dilakukan melalui naskah yang
Dalam penelitian ini digunakan deskripsi, merupakan alat penyimpannya (Baroroh
transliterasi, dan analisis isi. Baried, 1983:5—6).
Naskah ―Syair Jawi‖ (selanjutnya Naskah adalah dokumen bernilai dan
disingkat SJ) digitalnya (foto naskahnya) langka dari pemikiran masa lalu. Pada
tersimpan di perpustakaan Yanasa. dasarnya naskah adalah saksi dengan
Naskah ini merupakan koleksi bapak wibawa sendiri dari sebuah tradisi yang
Awat Yahehet, menggunakan aksara khas pada waktu yang khas dalam tempat
Jawi, berbentuk sebuah buku terdiri atas yang khas (Teeuw,1988:270).
36 halaman dengan kode naskah EAP Menurut Eko Darmanto dalam
276.Am_H_AY_001, ditulis di atas Tesaurus Bahasa Indonesia (2006: 653),
kertas Eropa. Menurut hipotesis penulis, tema adalah inti, isu, pokok pikiran,
SJ sarat dengan nasihat (ajaran yang subyek, atau topik. Dapat diartikan juga
baik) yang sangat berguna bagi pembaca bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi
sekarang. pikiran, sesuatu yang menjadi persoalan
Naskah SJ ditulis dengan pengarang. Di dalamnya terbayang
menggunakan huruf Jawi. Aksara ini pandangan hidup atau citra pengarang,
sudah tidak dikenali lagi oleh masyarakat bagaimana ia melihat persoalan itu.
awam saat ini. Penyajian teks yang ditulis Persoalan itu bisa berwujud apa saja
dalam aksara yang sudah tidak dikenali bergantung pada kehendak pengarang.
lagi menimbulkan kesulitan untuk Pengarang berhak memaparkan segala
membacanya, apalagi untuk menelitinya. yang telah dilihat dan dipikirkannya.
Oleh karena itu, penulis ingin melakukan Teks SJ akan diteliti melalui bahasa
penelitian pada SJ. yang digunakan, transliterasi, dan tema
Penelitian ini mengangkat persoalan yang terkandung dalamnya serta penulis
yang berkenaan dengan: (1) Bagaimana melakukan kritik terhadap kesalahan-
caraya membuat teks SJ dimengerti?; (2) kesalahan dalam penulisan kata-kata
Tema apakah yang terkandung di dalam Bahasa Arab.
SJ? Robson dalam bukunya, Prinsip-
Sesuai dengan permasalahan yang Prinsip Filologi Indonesia, (1994:12)
telah dijelaskan di atas, penelitian ini menjelaskan bahwa tugas filolog sebagai
bertujuan: (1) Menyajikan teks SJ penyunting adalah membuat teks terbaca
supaya diketahui oleh pembaca; dan dimengerti. Artinya, tugas filolog
(2) Menyajikan tema yang terkandung adalah tidak hanya menyajikan suatu teks
dalam SJ dengan harapan pembaca dapat agar dapat dibaca oleh masyarakat, tetapi
membaca naskah ini. juga menafsirkannya melalui suatu
Objek penelitian filologi adalah interpretasi agar teks tersebut mudah
tulisan tangan yang menyimpan berbagai dimengerti dalam sebuah edisi teks.
ungkapan pikiran dan perasaan sebagai Teks SJ akan diteliti melalui bahasa
hasil budaya bangsa masa lalu. Semua yang digunakan, transliterasi, serta pesan-
bahan tulisan tangan itu disebut naskah. pesan yang terkandung di dalamnya. SJ

117

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


adalah naskah tunggal. Menurut Baroroh dimengerti‖, pada dasarnya ada dua hal
(1983:108) apabila hanya ada naskah yang harus dilakukan: menyajikan dan
tunggal dari suatu tradisi sehingga menafsirkannya. Sebuah teks yang
perbandingan tidak mungkin dilakukan, disajikan dengan jelas mungkin masih
dapat ditempuh dua jalan: 1) edisi tidak dapat dimengerti pembacanya
diplomatik, dan 2) edisi standar. apabila tidak ada penjelasan yang
Edisi diplomatik menerbitkan satu ekstensif; dan tidak ada komentar dan
naskah seteliti-telitinya tanpa meng- diskusi yang akan membuat kita mengerti
adakan perubahan. Edisi diplomatik tanpa memiliki teks yang menjadi dasar
memperlihatkan secara tepat cara pembahasan. Proses-proses ini saling
mengeja kata-kata dari naskah itu, yang melengkapi dan memiliki.
merupakan gambaran nyata mengenai Selanjutnya Robson (1994:25)
konvensi pada waktu dan tempat tertentu, menyatakan bahwa edisi kritis dari suatu
dan juga memperlihatkan secara tepat naskah lebih banyak membantu pembaca.
cara penggunaan tanda baca di dalam Pembaca dibantu mengatasi berbagai
teks itu, suatu hal yang dapat membawa kesulitan yang bersifat tekstual atau yang
konsekuensi bagi interpretasi dan berkenaan dengan interpretasi dan
apresiasi terhadap cara naskah itu dengan demikian terbebas dari kesulitan
digunakan—untuk dinyanyikan atau mengerti isinya. ―Kritis‖ berarti bahwa
dibacakan. Kekurangannya ialah bahwa penyunting itu mengidentifikasi sendiri
pembaca tidak dibantu, padahal mungkin bagian dalam teks yang mungkin terdapat
ia tidak kenal dengan gaya atau isinya, masalah dan menawarkan jalan keluar. Di
sehingga ia harus berjuang sendiri dengan sini ada dua alternatif. Pertama, apabila
keanehan, kesulitan, atau perubahan apa memberikan tanda yang mengacu pada
saja yang mungkin dikandung teks itu. ―aparatus kritikus‖; di sini dia
Edisi standar adalah suatu cara menyarankan bacaan yang lebih baik.
menampilkan naskah dengan mem- Atau kedua, pada tempat-tempat ini
betulkan kesalahan-kesalahan kecil dan penyunting dapat memasukkan koreksi
ketidakajekan, sedangkan ejaannya ke dalam teks tersebut dengan tanda yang
disesuaikan dengan ketentuan yang jelas yang mengacu pada aparatus kritis;
berlaku. Penulis melakukan pembagian di sini bacaan asli akan didaftar dan
kata, pembagian kalimat, menggunakan ditandai sebagai ―naskah‖.
huruf besar, pungtuasi, dan memberikan Baried mempunyai cara lain untuk
komentar mengenai kesalahan-kesalahan menganalisis naskah tunggal. Baried
teks. Pembetulan yang tepat dilakukan berpendapat (1983:109) edisi standar
atas dasar pemahaman yang sempurna digunakan untuk memberikan komentar
sebagai hasil perbandingan dengan mengenai kesalahan-kesalahan teks.
naskah-naskah sejenis dan sezaman. Semua komentar tersebut dicatat di
Semua perubahan yang dilakukan, glosari agar selalu dapat diperiksa dan
dicatat pada glosari agar selalu dapat diperbandingkan dengan bacaan naskah
diperiksa dan diperbandingkan dengan sehingga masih memungkinkan
bacaan naskah sehingga masih penafsiran lain oleh pembaca.
memungkinkan penafsiran lain oleh Kedua pendapat tersebut sama-sama
pembaca. Segala usaha perbaikan harus menunjukkan cara mengatasi kesulitan
disertai pertanggungjawaban dengan ketika menghadapi naskah. Perbedaannya
metode rujukan yang tepat. Pada tulisan adalah jalan keluar yang disarankan oleh
ini, penulis menggunakan edisi standar Robson ketika menghadapi kesulitan
untuk menganalisis naskah SJ. pada naskah dengan memberikan tanda
Menurut Robson (1994:12) agar aparatus kritis. Sedangkan Baried
sebuah karya sastra lama ―terbaca/ menyarankan melakukan perubahan pada

118

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


naskah dicatat pada glosari agar dapat tetapi tulisannya masih bisa dibaca
diperiksa dan diperbandingkan kembali. (gambar 2). Pada halaman 15, kondisi
Dari kedua pendapat di atas, penulis naskah kotor dan berlubang sehingga ada
memilih edisi kritis yaitu memberi tulisan yang tidak bisa dibaca (gambar 3).
komentar pada kesalahan-kesalahan yang Ada beberapa halaman, naskah ditulis
terdapat di dalam teks dan memberi tanda rapi menjadi dua kolom (gambar 4).
aparatus kritis dan menyarankan bacaan Dalam bait-bait tulisan pada beberapa
yang lebih baik. Penulis ingin halaman terdapat gambar bunga untuk
menyajikan, menafsirkan, dan memberi membedakan antara satu baris dengan
komentar pada teks SJ sehingga dapat baris lainnya (gambar 2). Ada juga yang
dimengerti dan dipahami oleh pembaca divariasikan dengan setengah bagian
sekarang. Komentar-komentar tersebut ditulis secara horizontal dan setengahnya
berupa kesalahan-kesalahan dalam tata lagi ditulis dengan dua kolom (gambar 5).
bahasa Arab yang terdapat di dalam teks. Pada halaman 34 terdapat peta negara
Kesalahan-kesalahan tersebut berupa Belanda. Hal ini dibuktikan dengan
kesalahan dalam memberi harakat, adanya tulisan Amsterdam pada sudut
penulisan kata, pengulangan kata kiri, kanan, atas, dan bawah (gambar 7).
(ditograf) yang tidak pada tempatnya, Pada halaman ke-35 terdapat satu
kata yang tidak lengkap (haplograf), serta halaman kosong.
kesalahan dalam penulisan (corrupt) Pada sampul depan naskah terdapat
seharusnya dua kata menjadi satu kata tulisan Schrijf Ten Dienste Der Scholen
atau sebaliknya seharusnya satu kata Natuten van Seniri dan Registered Trade
menjadi dua kata. Kesalahan tersebut Mark (gambar 6), juga terdapat gambar
hampir terdapat pada setiap halaman. setangkai ranting pohon sebagai hiasan.
Sudut kiri atas dilipat sedikit untuk
2.1 Naskah “Syair Jawi” memberi tahu bahwa cap kertas
2.1.1 Deskripsi Naskah “Syair Jawi” bergambar dua ekor singa yang mengapit
―Syair Jawi‖ adalah naskah Melayu bola dunia. Tulisan Schrijf Ten Dienste
Ambon, naskahnya disimpan oleh bapak Der Scholen Natuten van Seniri (buku
Awat Yahehet di negeri Hila, Ambon. untuk keperluan sekolah) ditulis lebih
Katalog dan digitalnya tersimpan di besar dibanding tulisan lainnya.
perpustakaan Yanasa Fakultas Ilmu Selanjutnya, terdapat kalimat Registered
Pengetahuan Budaya Universitas Trade Mark (tercatat sebagai label
Indonesia. Kode naskah EAP dagang sah) yang ditulis dalam gambar
276_AM_H_AY_001. Syair ditulis seperti sebuah pita. Pada naskah juga
dengan menggunakan kertas Eropa. terdapat kolofon yang bertanggal 1
Naskah ini ditulis dalam aksara Jawi Yanoeri 1934, negeri Kaitetoe. Ada
(tulisan Arab berbahasa Melayu) yang tambahan tulisan berikutnya yang
jelas, rapi, dan menggunakan tinta hitam. berbeda dari dua jenis tulisan sebelumnya
Keadaan naskah masih cukup baik, utuh, yaitu Jawih. Diduga tulisan ini ingin
dan bisa dibaca. Tidak ditemukan cap lebih menekankan bahwa di dalamnya
kertas. Pada teks tidak terdapat nomor terdapat ―Syair Jawi‖. Sampul naskah
halaman. Untuk memudahkan analisis, tidak ditulis khusus oleh penulis, tetapi
maka penulis menambahkan nomor mengambil dari buku buatan Belanda
halaman. Naskah ini terdiri atas 36 tidak dengan sengaja. Hal ini terlihat dari
halaman dengan 15 baris setiap penulisan kolofon dan tambahan tulisan
halamannya, kecuali halaman 1 terdiri Jawih di baris paling bawah. Keterangan
atas 9 baris dan halaman 2 terdiri atas 13 mengenai perkiraan usia naskah
baris (gambar 1). Pada halaman 32 dan diperoleh melalui kolofon yang
33, kondisi pinggiran naskah sudah rusak bertuliskan angka tahun 1934 M. Naskah

119

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


ini tidak memiliki gambar di dalam 2.1.2 Suntingan Teks
naskah (iluminasi), penanda merah di Penulis akan menyajikan suntingan
dalam naskah (rubrikasi), hiasan huruf, teks secara kritis (critical edition). Untuk
maupun tanda koreksi. membuat edisi kritis ada beberapa hal
―Syair Jawi‖ berisikan nasihat yang yang harus dipaparkan terlebih dahulu.
di dalam teks ditulis ―Ayu urang muda‖. Pertama, penulis membuat catatan-
Nasihat untuk generasi muda bahwa catatan kritis atas ekspresi kata atau
semua kita akan kembali kepada Allah. kalimat yang perlu dijelaskan agar
Oleh karena itu, selalulah berbuat baik pembaca mendapatkan pemahaman yang
kepada ayah-bunda dan kepada orang lebih jelas. Kedua, penulis mengulas
lain, ikuti ajaran Nabi Muhammad, terlebih dahulu kekhasan naskah ini dari
tuntutlah ilmu, jangan terlena oleh segi kebahasaan. Hal ini perlu dilakukan
keasyikan dunia sehingga berpaling dari karena naskah ini ditemukan di daerah
ajaran Nabi Muhammad pembawa Ambon yang memiliki tradisi bahasa
cahaya di dunia. Beribadah di tanah Melayu yang berbeda dengan bahasa
Makkah merupakan ibadah yang Melayu di daerah lain. Ketiga, pada
sempurna dan tidak pernah merasa puas. tulisan ini ditampilkan pula ringkasan
Ketika kita melakukan dosa maka teks SJ agar pembaca mendapat
segeralah meminta ampun kepada Allah gambaran garis besar mengenai isinya.
Yang Maha Rahman dan Rahim.
Tunjukkan sikap penyesalan atas 2.1.3 Kekhasan Naskah dari Segi
kesalahan yang telah dilakukan. Itulah Kebahasaan
sifat yang terpuji. Berbuat baiklah kepada SJ ditemukan di negri Kaitetu,
ayah-ibumu yang telah menyebabkan Ambon yang masuk ke dalam dialek
kamu hadir di dunia ini. Jangan tergila- wilayah kebahasaan Melayu Ambon.
gila oleh jabatan, yang menyebabkan Berikut gejala kebahasaan yang
kamu lupa bahwa suatu saat akan mati, di merupakan ciri khas naskah ini.
sana akan diminta pertanggungjawaban Berikut ini terdapat daftar kata atau
untuk semua yang telah kamu lakukan. kalimat yang terdapat dalam naskah SJ,
Janganlah menangis menghadapi sebuah yang menggunakan fonem Jawi, kata
kematian yang pasti terjadi pada setiap yang tidak lengkap (haplograf), kata
manusia. Rajinlah melaksanakan salat. yang diulang (ditograf), kesalahan
Sayangilah dirimu dengan tidak penulisan (corrupt), dan kata-kata yang
melakukan perbuatan maksiat. tidak ditemukan artinya di dalam kamus.
Kembalilah menjadi manusia yang suci Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
seperti bayi yang baru dilahirkan. naskah SJ penulis perbaiki berdasarkan
gramatika Arab dan disesuaikan dengan
konteks kalimat sebelum dan sesudahnya.

Daftar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Fonem aksara Jawi


Hala Aksara Melayu Transliterasi
man
2 ‫م غ‬ mamandang
3 ‫او غ مود‬ urang mudah

120

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


2. Kata yang tidak lengkap (haplograf)
Halaman Aksara Arab Transliterasi Haplograf Transliterasi
17 ‫خي ا‬ khairan ‫خي‬ khaira
19 ‫الزما‬ >az-zama>n ‫الزم‬ az-zaman

3. Pengulangan kata (ditograf)


Halaman Aksara Arab Transliterasi
Hal.20 2 ‫صب‬ nasibun
Hal.20 2 ‫ق يب‬ qari>bun

4. Kesalahan penulisan (corrupt)


Hal Tertulis Transliterasi Seharusnya Transliterasi
16 ‫س‬ rusudahu ‫ش‬ rusyudahu

16 ‫هك‬ hakiz\a ‫هك‬ hakaz\a

Dari uraian di atas dapat diketahui Muhammad pembawa cahaya di dunia.


bahwa naskah SJ disalin oleh orang yang Beribadah di tanah Makkah merupakan
tidak menguasai bahasa Arab dengan ibadah yang sempurna dan tidak pernah
baik, karena di dalamnya terdapat merasa puas. Ketika melakukan dosa
banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan maka segeralah meminta ampun kepada
tersebut berupa kesalahan dalam Allah Yang Maha Rahman dan Rahim.
memberi harakat, penulisan kata, Tunjukkan sikap penyesalan atas
pengulangan kata (ditograf) yang tidak kesalahan yang telah dilakukan. Itulah
pada tempatnya ada 22 , kata yang tidak sifat yang terpuji. Berbuat baiklah kepada
lengkap (haplograf) ada 12, serta ayah-bundamu yang telah menyebabkan
kesalahan dalam penulisan huruf kamu hadir di dunia ini. Jangan tergila-
(corrupt) ada 9, seharusnya dua kata gila oleh jabatan, yang menyebabkan
menjadi satu kata atau sebaliknya kamu lupa bahwa suatu saat akan mati,
seharusnya satu kata menjadi dua kata. di sana akan diminta
Kesalahan tersebut hampir terdapat pada pertanggungjawaban untuk semua yang
setiap halaman. Tidak bisa dimungkiri telah kamu lakukan. Janganlah menangis
bahwa naskah SJ juga memiliki kekhasan menghadapi sebuah kematian yang pasti
yaitu mampu membentuk menjadi sebuah terjadi pada setiap manusia. Rajinlah
syair yang indah, berisi nasihat kepada melaksanakan salat. Sayangilah dirimu
ayah-ibu, bersalawat kepada Nabi dengan tidak melakukan perbuatan
Muhammad, selalu mengingat Allah dan maksiat. Kembalilah menjadi manusia
manfaat berzikir. yang suci seperti bayi yang baru
dilahirkan.
2.1.4 Ringkasan Teks Selain nasihat, di dalam teks ini juga
―Syair Jawi‖ berisikan nasihat terdapat cerita tentang kelahiran Nabi
kepada pembacanya. Nasihat untuk Muhammad. Kelahiran Nabi Muhammad
generasi muda bahwa semua manusia membawa banyak petunjuk dari Allah
akan kembali kepada Allah. Oleh karena untuk umatnya. Nabi Muhammad
itu, selalulah berbuat baik kepada ayah- merupakan manusia pilihan Allah yang
ibu dan kepada orang lain, ikuti ajaran layak mendapatkan banyak pujian.
Nabi Muhammad, tuntutlah ilmu, Disebutkan bahwa zikir yang selalu
jangan terlena oleh keasyikan dunia dilakukan akan melindungi diri dari
sehingga berpaling dari ajaran Nabi segala marabahaya.

121

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


Teks ini juga menyebutkan bahwa dalam keseluruhan yang lebih
manusia mempunyai hawa nafsu. besar (Teeuw, 1966:ix).
Manusia yang mampu mengendalikan
hawa nafsu, hidupnya akan terasa lebih Dari segi isi, Liaw (2011: 565—566)
indah dan menakjubkan. Manusia yang berpendapat bahwa syair dapat dibagi
tidak mampu mengendalikan hawa kepada lima golongan berikut. 1) Syair
nafsunya maka akan menerima azab yang Panji sebagian besar adalah olahan dari
pedih dan menjadi hina, karena hawa bentuk prosanya, misalnya Syair Panji
nafsu hanya memberikan kebahagiaan Semirang adalah olahan dari Hikayat
sementara, bukan yang sesungguhnya. Panji Semirang, 2) Syair romantis adalah
Nabi Muhammad adalah penyelamat syair yang bertema percintaan, 3) Syair
jiwa bagi umatnya. Zikir menjadikan kiasan atau simbolik adalah syair yang
manusia pandai bersyukur dan mengandung kiasan atau sindiran
bermanfaat bagi umat lainnya. terhadap peristiwa tertentu, 4) Syair
sejarah adalah syair yang berdasarkan
2.1.5 Pertanggungjawaban peristiwa sejarah, 5) Syair agama adalah
Transliterasi syair yang memaparkan masalah
Pedoman Transliterasi yang dijadi- keagamaan.
kan pegangan bagi penulisan ini Berdasarkan isinya, syair agama
didasarkan pada Surat Keputusan Menteri dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis
Agama dan Menteri Pendidikan dan pertama ialah syair sufi yang dikarang
Kebudayaan untuk digunakan secara oleh Hamzah Fansuri dan penyair-penyair
resmi serta bersifat nasional pada Mei yang sezaman. Jenis kedua ialah syair
2003. yang menerangkan tentang ajaran Islam
seperti Syair Ibadat. Jenis ketiga ialah
2.2 Analisis syair anbia yaitu syair yang mengisahkan
Syair berasal dari bahasa Arab, riwayat hidup para nabi misalnya Syair
berasal dari kata syu‟ur yang berarti Yusuf. Jenis keempat ialah syair nasihat
‗perasaan‘. Makna lain syi‟r dalam yaitu syair yang bermaksud memberi
bahasa Arab adalah ucapan atau tulisan pengajaran dan nasihat kepada pendengar
yang mengikuti wazan dan qafiyah (ritme atau pembacanya misalnya Syair Nasihat
dan rima) (Kamil,2009:10). Syair dalam (Liaw, 2011: 603—604).
bahasa Indonesia dapat digolongkan Dari segi isi, SJ termasuk pada
sebagai puisi. golongan syair agama yaitu syair yang
Shair pada asalnya adalah suatu memaparkan masalah keagamaan. Dapat
jenis puisi panjang-lebar dan juga digolongkan pada jenis keempat
boleh disebut bersifat epis; yaitu syair nasihat yang bermaksud
untainya hanya merupakan memberi pengajaran dan nasihat kepada
bahagian yang tidak berdiri pembacanya.
sendiri. Struktur untai pantun dan Pengajaran dan nasihat dalam SJ
shair ada persamaannya: kedua- dapat dipahami dengan baik dengan
duanya umumnya berbaris empat, menganalisisnya. Analisis tersebut
sedangkan baris itu sebaiknya menggunakan lapis arti (units of
terdiri atas empat perkataan. meaning) yang diungkapkan oleh Wellek
Tetapi perbedaan ada pula: sajak dan Warren. Untuk mendapatkan
pantun silang-menyilang (a b a b), pemahaman yang lebih sempurna, penulis
padahal sajak untai shair dalam memaparkan lapis-lapis norma tersebut.
empat baris sama sahaja sesuai Wellek dan Warren (1993:185)
dengan fungsinya hendak menyatakan bahwa puisi yang
menunjukkan kesatuan untai ―sebenarnya‖ harus dilihat sebagai

122

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


struktur norma yang diwujudkan sebagian memberikan renungan (kontemplasi)
melalui pengalaman pembaca. Setiap kepada pembaca.
pengalaman (membaca, menghafal, dan Untuk mendapatkan pemahaman
lain-lain) hanya merupakan usaha untuk yang lebih baik, penulis akan
menangkap satu set norma. memaparkan SJ sesuai dengan struktur-
Puisi menurut Djoko Pradopo struktur norma yang diungkapkan oleh
(1990:14—15) merupakan sebuah Wellek dan Warren. Lapis-lapis norma
struktur yang kompleks, maka untuk yang akan dipaparkan pada analisis
memahaminya perlu dianalisis sehingga berikut hanya analisis dari lapis suara
dapat diketahui bagian-bagian serta (sound stratum) dan lapis arti (units of
jalinannya secara nyata. Puisi meaning). Karena hanya dua lapis ini
sesungguhnya harus dimengerti sebagai yang terdapat dalam SJ. Sedangkan lapis
struktur norma-norma. Pengertian norma ketiga, keempat, dan kelima tidak dapat
jangan dikacaukan dengan norma-norma dipaparkan karena tidak ditemukan pada
klasik, etika, ataupun politik. Norma itu SJ.
harus dipahami sebagai norma implisit
yang harus ditarik dari setiap pengalaman 2.2.1 Lapis Suara (sound stratum)
individu karya sastra dan bersama-sama SJ terdiri atas satuan-satuan suara:
merupakan karya sastra yang murni suara suku kata, kata, dan berangkai
sebagai keseluruhan. merupakan seluruh bunyi (suara) sajak
Karya sastra tidak hanya merupakan itu: suara frase dan suara kalimat. Lapis
satu sistem norma, melainkan terdiri dari bunyi dalam sajak itu ialah semua satuan
beberapa strata (lapis) norma. Masing- bunyi yang berdasarkan konvensi bahasa
masing norma menimbulkan lapis norma tertentu. SJ menggunakan bahasa Melayu
di bawahnya. Lapis norma pertama adalah Ambon dan bahasa Arab. Bunyi-bunyi
sound stratum yang dipahami oleh Djoko yang akan dibahas adalah bunyi-bunyi
Pradopo dengan ―lapis bunyi‖ yaitu yang bersifat ―istimewa‖ atau khusus
rangkaian bunyi yang dibatasi jeda yaitu yang dipergunakan untuk
pendek, agak panjang, dan panjang, mendapatkan efek puitis atau nilai seni.
disusun begitu rupa hingga menimbulkan Hal Bunyi Kata-kata
arti. Dengan adanya satuan-satuan suara .
itu orang menangkap artinya. Lapis bunyi 16 u azyadu, arsadu,
itu menjadi dasar timbulnya units of yu>jadu, al-
meaning, dipahami oleh Djoko Pradopo mufradu>.
dengan ―lapis arti‖. 17 mun an-na‟i>mun, al-
Lapis arti (units of meaning) berupa qadi>mun,
rangkaian fonem; suku kata, kata, frase, „adi>mun,
dan kalimat. Semua itu merupakan sali>mun,
satuan-satuan arti. Rangkaian satuan- musqi>mun, al-
satuan arti ini menimbulkan lapis ketiga, h}ami>mun,‟ami>m
yaitu berupa latar, pelaku, objek-objek un
yang dikemukakan, dan dunia pengarang 18 hu ya> Allahu sebanyak
yang berupa cerita atau lukisan. 4 kali
Lapis ―dunia‖ yang dipandang dari 19 li kata z\ul-jala>li
titik pandang tertentu yang tidak perlu yang diulang
dinyatakan, tetapi terkandung dalamnya sebanyak 8 kali
(implied). Lapis metafisis, berupa sifat- 20 i na>s}i>, qa>ri>,
sifat metafisis (yang sublim, tragis, mu>ji>, al-
mengerikan atau menakutkan, dan yang maqa>mi, al-
suci), dengan sifat-sifat ini seni dapat „ana>mi, ga>di>

123

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


21 ib rakib,qari>b, „ji>b, Dari tabel di atas dapat diambil
h}abi>b, s}abi>b kesimpulan bahwa SJ memiliki pola
22 lah 7 kalimat diakhiri bunyi yang bersifat khusus, yang
dengan ya> dipergunakan untuk mendapatkan efek
muhammad ya> puitis atau nilai seni. Kepuitisan itu dapat
rasu>lullah dilihat melalui bentuk visualnya: susunan
23 la ajla>la, as|qala>, bait yang dibuat variatif. Terdapat
aus{ala>, ams|ala>, kemiripan bunyi antara suku kata (rima),
ah}mala>, at}la>la, baik berupa kemiripan bunyi konsonan
asqala, ma>za>la>, (aliterasi) atau kemiripan bunyi vokal
qiba>la>, ijla>la>, (asonansi) di akhir kalimat. Rima ini
u>zala> memperkuat susunan tematik SJ. Pada
24 i al-azma>ti, silwani, umumnya, dalam SJ bunyi-bunyi yang
anja>ti, mu‟dini, ad- dominan adalah bunyi hu seperti yang
dahri, al-wali>, terdapat pada halaman 18, 26, 30,31, dan
tazallalli>, tat}fuli>, 33.
hali>, silwa>ni>
25 kum ruhi> fida>kum 2.2.2 Lapis Arti (Units of Meaning)
26 hu huwa Allahu Allahu ―Syair Jawi‖ selain dapat dianalisis
27 kum ru>hi> fida>kum dengan lapis bunyi juga dapat dianalisis
28 la al-„aqla>, al- dengan lapis arti. Satuan arti menurut
qatala>, mahala>, Djoko Pradopo (1990:17) terdiri atas
biha>zala>, satuan terkecil berupa fonem. Fonem
was}ala>, al-„atla>, berupa suku kata dan kata. Kata
al-wasala>, al- bergabung menjadi kelompok kata,
„aqla> kalimat, alinea, bait, bab, dan seluruh
29 la Al-fad}la>, as}la>, cerita dalam syair sehingga membentuk
asla> sebuah arti. Arti yang terkandung dalam
29 ri> al-qadari>, al- SJ memaparkan masalah keagamaan
fajari>, nadari>, yang memberi pengajaran dan nasihat
asy-syukuri> kepada pendengar atau pembacanya.
30 i> Asy-syukuri>, Nasihat (anjaran yang baik) yang
bakari>, terdapat dalam SJ dapat dipilah menjadi
masygu>li> empat yaitu a) nasihat untuk berbuat
30 hu ya> Allahu pada 5 baik kepada ayah-ibu, b) berbuat baik
atau banyak bersalawat kepada Nabi
kalimat
Muhammad, c) selalu mengingat Allah
31 hu Allahu di pada 5
(zikir), dan d) manfaat berzikir.
kalimat
Keempat hal tersebut dapat dilihat pada
32 la> masala>la,
makna yang terkandung dalam bait-bait
s|ala>la>,
SJ berikut.
yuwa>la>la>,
qa>la>la>,
2.2.2.1 Nasihat Berbuat Baik pada
tala>la>,
Ayah-Ibu
kama>la>la
Di dalam teks terdapat pesan kepada
33 la> ha>la>la>,
―orang muda‖ bahwa mereka hadir di
ja>la>la>,
bumi ini karena rasa cinta ayah dan
rijala>la>
ibunya. Orang tua sangat menyayangi
33 hu ya> muhammad ya> mereka. Akan melakukan apa pun demi
rasulu Allahu pada 9 anaknya. Rasa sayang tersebut sudah ada
kalimat
124

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


sejak mereka masih dalam kandungan Kecintaan dan kerinduan kepada
ibu. Selama mereka masih bayi hingga Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
dewasa, rasa sayang itu terus dipupuk Kehadiran beliau di bumi Allah memberi-
dengan harapan kelak akan menjadi anak kan kebahagiaan bagi pengikutnya. Oleh
yang hormat kepada ayah dan ibu, selalu karena itu, selalu bersalawat kepada
bersalawat kepada Nabi Muhammad dan beliau dan keluarganya.
taat beribadah kepada Allah. Suatu saat Nabi Muhammad yang merupakan
nanti mereka akan kembali kerahmatullah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah.
(mati). Mati itu sangat menyakitkan. Sebagai mahkluk ciptaan Allah yang
Rasanya seperti memisahkan kulit dari paling baik, Rasulullah tampil sebagai
dagingnya. Sungguh teramat perih. Di sosok yang mulia tanpa cacat.
sana akan diminta pertanggungjawaban Pemberitahuan bahwa Nabi Muhammad
atas semua sikap yang telah mereka adalah raja kemuliaan untuk umatnya
lakukan kepada ayah-ibu mereka. yang mencari kemuliaan. Jika manusia
telah mampu menjadi mulia karena
2.2.2.2 Nasihat Selalu Bersalawat kebaikan akhlaknya, ia akan selamat di
kepada Nabi Muhammad dunia dan kahirat.
Pengetahuan tentang Keesaan Allah
akan menimbulkan keimanan dan cinta 2.2.2.3 Nasihat selalu Mengingat Allah
kepada Nabi Muhammad karena beliau Selalu mengingat, mengucap atau
mendapat kedudukan yang lebih utama di membaca nama Allah disebut juga
mata umatnya. Semua orang muslim dengan zikir kepada Allah. Kalimat zikir
memuji kejujurannya dan menempatkan- dibacakan untuk mendekatkan diri
nya pada tempat yang tertinggi di antara kepada Allah.
semua manusia, bahkan di antara semua Keagungan Allah sangat dipuji. Hal
makhluk Allah. Derajat kemuliaannya ini menunjukkan bahwa kemuliaan yang
tidak dapat ditandingi, walau oleh sempurna hanya milik Allah. Puji-pujian
malaikat sekalipun. Jika hati tidak kepada Allah adalah salah satu bentuk
singgah lagi kepada yang lain berarti ada sikap hamba yang mencintai Tuhannya.
tempat terpautnya yang positif yaitu Rasa cinta kepada Allah akan
berupa kepercayaan Tauhid. Akhirnya ditunjukkan melalui sikap meyakini
menjelma menjadi rasa cinta kepada Nabi bahwa Allah itu Esa, Tunggal, dan Maha
Muhammad sebagai pembawa risalah Berkehendak. Allah Maha Pengasih
kebenaran. kepada hambanya. Maha Pemberi untuk
Kelahiran Nabi Muhammad yang doa-doa yang diajukan kepadaNya .
dianggap lebih istimewa dibandingkan Manfaat yang diperoleh ketika umat
dengan nabi-nabi lain karena beliau Nabi Muhammad beriman kepada Allah
sebagai nabi terakhir dan pembawa secara bersungguh-sungguh. Ia akan
petunjuk bagi umatnya. Nabi mendapatkan kasih sayang dari Allah
Muhammad lahir sebagai manusia pilihan dalam bentuk selalu diarahkan ke jalan
Allah, maka dianjurkan untuk selalu yang benar. Ia akan mendapatkan banyak
bersalawat kepadanya dan keluarganya. kemudahan dalam segala urusannya.
Sikap untuk selalu bersalawat kepada Harapan ini akan berakhir pada
nabi dianggap sebagai suatu keindahan permohonan untuk mendapatkan
yang tiada banding. kemuliaan di dunia dan akhirat.
Diungkapkan juga tentang sikap- Permohonan (doa) kepada Allah
sikap Nabi Muhammad yang selalu adalah bukti pengakuan hamba atas
mengajak umatnya untuk mampu sikap Pemurah Sang Khalik. Per-
membedakan hal-hal yang haram dan mohonan kepada Allah untuk selalu
halal. dilindungi dari segala ajakan kesesatan

125

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


dan kesusahan. Permohonan untuk diberi terdiri atas 36 halaman dengan kode
kemudahan melaksanakan segala perintah naskah EAP 276.Am_H_AY_001.
Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Edisi teks terhadap SJ dilakukan
Permohonan untuk selalu mendapat dengan pertimbangan karena naskah ini
kemudahan dalam melaksanakan semua berdasarkan penulusuran katalog me-
kebaikan. Allah itu Maha Pemurah. Allah rupakan naskah tunggal dan belum
akan mengabulkan semua permohonan pernah diteliti. Edisi teks yang digunakan
hambanya yang bersungguh-sungguh. dalam tesis ini menggunakan metode
edisi kritis, yaitu memberi komentar pada
2.2.3 Manfaat Berzikir kesalahan-kesalahan yang terdapat di
Keutamaan dan manfaat zikir kepada dalam teks, memberi tanda aparatus
Allah. Zikir (puji-pujian kepada Allah) kritikus dan menyarankan bacaan yang
menjadikan manusia takut untuk lebih baik. Metode ini dapat membantu
melakukan dosa dan kesalahan atau hal- pembaca dalam memahami teks.
hal yang tidak diridai Allah. Dengan menggunakan metode kritis,
Seseorang yang selalu berzikir akan hasil penelitian terhadap naskah SJ
mendapatkan perlindungan dari segala menunjukkan bahwa naskah SJ memuat
marabahaya. Selalu menyadari akan berbagai kesalahan dan mempunyai
kelemahan diri menjadikan manusia kekhasan. Kesalahannya berupa
selalu bermohon kepada Allah untuk kesalahan tata bahasa Arab, pemberian
mendapatkan yang terbaik dari-Nya. harakat yang tidak tepat, kekurangan
Bacaan zikir yang dilantunkan dalam penulisan huruf pada sebuah kata,
terdengar begitu indah dan menimbulkan kelebihan huruf dalam penulisannya dan
kebahagiaan Begitu banyaknya manfaat salah menulis huruf yang hampir sama
berzikir, salah satunya adalah kemampu- dalam pengucapannya. Kesalahan-
an dalam mengendalikan hawa nafsu. kesalahan tersebut menunjukkan bahwa
Siapa yang mampu mengendalikan hawa SJ disalin oleh orang yang tidak mengerti
nafsu maka hidup ini terasa akan lebih tata bahasa Arab. Kesalahan-kesalahan
indah dan menakjubkan karena mampu tersebut dapat juga dianggap sebagai ciri
meninggalkan semua yang dilarang oleh khas SJ yang seharusnya dipertahankan
aturan Allah. Sikap seperti ini hanya sebagai kata arkhais. Kekhasan yang
mampu dilakukan oleh orang-orang yang lainnya adalah adanya aksara Melayu
memiliki pengawasan yang kuat terhadap yang diberi harakat dan tidak diberi
dirinya. Mengikuti hawa nafsu hanya harakat.
memberikan kebahagiaan sementara Catatan kritis atas ekspresi kata atau
bukan yang sesungguhnya. Sikap seperti kalimat bertujuan supaya pembaca
ini akan menjauhkan diri dari cinta dan mendapatkan pemahaman yang lebih
kasih sayang Allah. jelas. SJ mempunyai kekhasan dari segi
kebahasaannya yaitu menggunakan
3. Penutup fonem aksara Jawi, kata yang tidak
3.1 Simpulan lengkap, kata yang diulang, dan
SJ adalah sebuah naskah yang berisi kesalahan penulisan. Kesalahan-
nasihat. Naskah ini merupakan koleksi kesalahan tersebut diperbaiki berdasarkan
bapak Awat Yahehet. Digitalnya ter- gramatika Arab.
simpan di perpustakaan Yanasa, Penelitian saya ini memberi
Departemen Ilmu Susastra Fakultas Ilmu kontribusi dalam bentuk: transliterasi,
Pengetahuan Budaya, Universitas memaknai, dan formulasi syair nasihat.
Indonesia. Naskah ini menggunakan Dari segi isi, SJ masuk pada golongan
aksara Jawi, berbentuk sebuah buku syair agama, khususnya syair nasihat
yaitu syair yang bermaksud memberi

126

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


pengajaran dan nasihat kepada Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa
pembacanya. Adapun ciri-ciri syair Indonesia.Jakarta: PT Gramedia
nasihat itu adalah berisi ajakan dan Pustaka Utama.
himbauan untuk berbuat baik. Ajakan dan Hoedoro Hoed, Benny. 2006.
himbauan tersebut disampaikan dengan Penerjemahan dan Kebudayaan.
bahasa yang indah sehingga mudah Bandung: Pustaka Jaya.
dimengerti oleh pembaca. Ikram, Achadiati. 1976. ―Sastra Lama
SJ berisikan nasihat kepada pem- Sebagai Penunjang Pengembangan
baca untuk selalu berbuat baik kepada Sastra Daerah, ― dalam Seminar
ayah-ibu, bersalawat kepada Nabi Pengembangan Sastra Daerah 1975
Muhammad, berzikir kepada Allah dan (ed. Lukman Ali dan
berorientasi pada Alquran dan hadis Sumardi).Jakarta: Pusat Pembinaan
nabi. Ajaran moral yang ada dalam teks dan Pengembangan Bahasa.
ini pada intinya adalah ingin ______. 1997. Filologia Nusantara.
memperbaiki hubungan manusia dengan Jakarta: Pustaka Jaya.
Tuhan dalam bentuk ibadah yang _____. 1980. Hikayat Sri Rama:
sempurna dan selalu berbuat baik kepada Suntingan Naskah disertasi Telaah
sesama manusia. Amanat dan Struktur. Jakarta:
Universitas Indonesia Press. 1983.
3.2 Saran ―Khasanah Sastra Indonesia Lama
Mudah-mudahan penelitian ini dapat Suatu Gudang‖.
menjadi referensi bagi penelitian _____. Dokumentasi Folklor, ― dalam
selanjutnya karena masih banyak hal Berita Antropologi tahun XI, no.
yang menarik yang masih dapat 37, April—Juni.
diungkapkan dari SJ. Kamil, Sukron. 2009. Teori Kritik Sastra
Arab. Jakarta: Rajawali Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.1993.
Daftar Pustaka Jakarta; Pusat Bahasa.
Keuning, J. 1973. Sejarah Ambon Sampai
al-Asqolani, Ibnu Hajar. 2009. Pada Abad ke-17. Jakarta:
Terjemahan Lengkap Bulughul Bhratara.
Maram. Jakarta: Akbar, cet.2. Lesmana, Maman.2010. Kritik Sastra
Baried, Siti Baroroh. 1985. Pengantar Arab dan Islam. Depok: Fakultas
Teori Filologi. Jakarta: Pusat Ilmu Pengetahuan Budaya
Pembinaan dan Pengembangan Universitas Indonesia.
Bahasa. Luxemburg, Jan van, dkk. 1992.
Behrend, T.E.1998. Katalog Induk Pengantar Ilmu Sastra, terjemahan
Naskah-Naskah Nusantara jilid Dick Hartoko, Jakarta: Gramedia.
4.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Mu‘jizah. 2009. Iluminasi dalam Surat-
Chambert-Loir, Henri dan Oman Surat Melayu abad ke-18 dan ke-
Fathurahman.1999. Khazanah 19. Jakarta. Kepustakaan Populer
Naskah Panduan Koleksi Naskah, Gramedia.
Naskah-Naskah Indonesia Sedunia. Mulyadi, S.W.R. 1994. Kodikologi
Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. Melayu Indonesia. Depok: Fakultas
Departemen Pendidikan dan Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Kebudayaan.1980. Katalog Koleksi Pujiastuti, Titik. 2006. Naskah dan Studi
Naskah Maluku. Naskah. Bogor: Akademis.
Djoko Pradopo, Rachmat. 1990. _____. 1999 . Sejarah Banten Edisi
Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Kritik Teks. Jakarta: Universitas
Gadjah Mada University Press. Indonesia.

127

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014


Pedoman Transliterasi Arab Latin.2003.
Departemen Agama Republik
Indonesia.
Setiawan, Budi. 1985. Intisari Pelajaran
Kesusasteraan Indonesia Solo:
Seti-aji.
Short Cataloque of Ambon Manuscripts.
2011. The British Library bekerja
sama dengan Departemen Ilmu
Susastra Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia.
S.O. Robson. 1994. Prinsip-Prinsip
Filologi Indonesia.Jakarta: RUL.
_____. 1978. ―Pengkajian Sastra-Sastra
Traditional Indonesia,‖ Bahasa dan
Sastra No. 6/IV. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
Departemen P dan K.
Soebadio, Haryati. 1973. Masalah
Filologi. Prasaran pada Seminar
Bahasa Daerah, Bali -Sunda-Jawa,
Yogyakarta.
_____. 1975. ―Penelitian Naskah Lama
Indonesia,‖ Buletin Yaperna.
Jakarta: Departemen P dan K.
Sutrisno, Sulastin. 1981. Relevansi Studi
Filologi. Fakultas Sastra
Universitas Gadjah Mada.
Teeuw, A.1984. Sastra dan Ilmu Sastra.
Jakarta: Pustaka Jaya.
______. 1966. Shair Ken Tambuhan.
Kuala Lumpur: University of
Malaya Press.
Wellek, Rene dan Austin Warrent. 1973.
Teori Kesusasteraan, terjemahan
Melani Budianta. Jakarta:
Gramedia.
Yock Fang, Liaw. 2011. Sejarah
Kesusasteraan Melayu Klasik.
Jakarta:Yayasan Pustaka Obor.
Z. Leirissa, Richard. 1975. Maluku
Dalam Perjuangan Nasional
Indonesia. Lembaga Sejarah
Fakultas sastra Universitas
Indonesia.

128

Madah, Volume 5, Nomor 1, Edisi April 2014

You might also like