STANDARD SETTING:
ECONOMIC ISSUES
AND
POLITYCAL ISSUES
(William R. Scott, Chapter 12 dan 13)PENYUSUNAN STANDAR: ISU-ISU EKONOMI
Perluasan dalam hal penyusunan standar adalah merupakan sesuatu yang menantang bagi
akuntan. Banyak aspek produksi informasi perusahaan yang dapat diatur, dan banyak aturan
ini dibuat oleh badan penyusun standar dalam bentuk GAAP. Lebih jauh lagi, jumlah aturan
tersebut terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya standar akuntansi yang
diumumkan.
Dalam tabun terakhir ini, banyak dari industi membuat aturan dalam pola kerjanya.
Penerbangan, pengangkutan, jasa keuangan, dan telekomunikasi adalah merupakan contoh
dari industrialisasi yang telah diatur secara formal. Kemudian pertanyaan selanjutnya yaitu
apakah aturan yang akan dibuat ini menimbutkan banyaknya kompetensi dan inovasi atau
bahkan sebaliknya bahwa penciptaan afuran baru ini akan menimbulkan kakacauan. Namun
pembahasan mengenai pro dan kontra pada penyusunan standar akan membantu kita dalam
melihat trade off yang telibat dalam mengekspresikan peran penting informasi dalam
lingkungan.
Regulasi Aktivitas Ekonomi
Terdapat banyak contoh dalam regulasi ekonomi perusahwan yang memiliki: monopoli
seperti perusahaan listrik, telpon, dan transportasi. Dalam hal ini, regulasi biasanya berbentuk
regulasi tingkat tarif, regulasi tingkat pengembatian modal yang diinginkan atau bahkan
keduanya.
Adapun alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang
dalam hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi dalam
suatu keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi dapat diobservasi
oleh semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan untuk melindungi individu
dari konsekuensi pada kerugian informasi.
Akuntansi informasi juga sering digunakan dalam membenarkan regulasi untuk
melindungi diri dari Kerugian informasi, Contohnya adalah peraturan mengenai insider
tarding dan regulasi untuk meyakinken pengungkapan penuh pada prospektus
Akuntansi juga dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melakukan antisipasi
tethadap asimetri informasi. Peran penting pada akuntansi dan audit adalah untuk melaporkan
informasi yang relevan dan dapat diandalkan, sebingga dengan demikian akan mengurangi
asimetri informasi di antara pihak perusahaan, dan pengguna Iainnya, Namun dalam hal inijuga perlu diingat bahwa peran ini membutulikan auditor yang kredibel dan kompeten untuk
menciptakan suatu standar pelaporan yang tinggi.
Dalam mempertimbangkan masalah informasi, maka terdapat dua hal yang akan
digunakan sebagai acuan dalam membantu untuk membedakan jenis informasi yang mungkin
dimiliki oleh manajer yaitu kepemilikan/proprietary informasi dan non proprietary informasi.
Proprietary informasi diartikan sebagai informasi yang jika dikeluarkan maka akan sangat
‘mempengaruhi arus kas masa depan perusalizan. Contohnya adalah informasi mengenai paten
yang dapat dinilai atau rencana insentif strategis seperti penawaran pengambilalihan atau
merger. Biaya manajer dan perusahaan dalam mengeluarkan informasi hak kemilikan dapat
cukup tinggi dalam hal ini.
Sedangkan nonproprietary informasi adalah informasi yang tidak secara _langsung
‘mempengaruhi arus kas perusahan. Hal ini mencakup informasi laporan keuangan, peramalan
pendapatan, perinciaan pendanaan baru dan sebagainya. Audit juga termasuk salah satu dari
nonproprietary informasi
Insentif Pribadi Dalam Informasi
Insentif untuk produksi informasi privat muncul dari kontrak yang dimasuki oleh
petusahaan, Sebagai contoh, jika usalia manajer tidak dapat diobservasi, maka hal ini akan
membawa dampak pada kontrak insentif berdasarkan hasil dari operasi perusahan. Demikian
pula ketika perusahaan mengeluarkan hutang, maka hal ini secara tipikal akan meneakup
hhutang perjanjion dalam Kontrak. Oleh Karena itu, dalam hal ini diperlukan adanya audit
dalam upaya untuk meyakinkan hasil pengukuran kinerja manajer dalam upaya pemberian
insentif kepada mereka.
Alasan kontraktual lain dalam menghasilkan informasi juga muncul ketika perusahaan
akan go publik. Hal ini telah dibuat oleh Jensen dan Mackling (1976), di mana manajer-
‘manajer perusahaan yang go publik setelah menjual semua atau sebagian dari bunga akan
memiliki motivasi untuk meningkatkan kelalaian, sehingga untuk menghindari kelalaian yang
dibuat oleh mangjer tersebut diperlukan adanya kompensasi bagi mereka.. Biaya kelalaian ini
adalsh merupakan pengurangan dari profit yang dihasilkan.
Sumber Kegagalan Pasar
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai kegagalan dari pasar. Di mana jika pasar
berjalan sebagaimana mestinya berdasarkan definisi, maka informasi yang akan dihasilken
akan seimbang pada keuntungan dan biaya marginal perusahaan, Namun juga telah