Professional Documents
Culture Documents
2089-7669
ABSTRACT
The incidence of HIV / AIDS infectious diseases tend to increase with a high
mortality rate. The treatment of viral infection is currently only be able to slow the
spread of the virus. The spread of the HIV virus is strongly influenced by the
patterns of behavior and lifestyle. Commercial Sex Workers (CSW) is a high-risk
group because it used to engage in sexual activity with a partner more than one
partners, with a very high degree of mobility.
The purpose of this study was to describe cases of HIV in CSW at Slarang
Localization 2016.
The research method is descriptive quantitative. This study population is
CSW in Slarang Localization of Cilacap district some 69 people. The sampling
technique use total sampling.
The results showed that most of the young CSW with elementary education level.
The knowledgement category of HIV is enough and mostly adhere to a medical
examination. However, most PSK considers HIV disease is not dangerous even
though the majority of CSW had preventive action the spread of HIV. All of CSW
infected with HIV has been doing management in accordance with procedures but
only 36.36% were dutifully taking ARVs.
Suggested for health workers, especially for the field of infectious diseases
in order to continue to conduct information on HIV and health checks periodically
to CSW.
Acquired Immune Deficiency Syn- terhadap infeksi virus saat ini sudah
drome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dapat memperlambat laju perkembangan
dan infeksi atau sindrom yang timbul virus, namun penyakit ini belum benar-
karena rusaknya sistem kekebalan benar bisa disembuhkan (Marx, 1982).
tubuh manusia akibat infeksi virus. Penyakit infeksi HIV/ AIDS
Virus penyebab infeksi ini disebut merupakan masalah kesehatan terbesar
Human Immunodeficiency Virus (HIV) di dunia dewasa ini, terdapat hampir di
yaitu virus yang memperlemah keke- dunia tanpa kecuali Indonesia. Masalah
balan pada tubuh manusia. Orang yang yang berkembang sehu-bungan dengan
terkena virus ini akan menjadi rentan penyakit infeksi HIV/AIDS adalah
terhadap infeksi oportunistik ataupun angka kejadian yang cenderung terus
mudah terkena tumor. Penanganan
33
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
34
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
tidak steril atau bekas dipakai orang Data penelitian yang diperoleh
yang mengidap HIV dan AIDS, peneliti adalah data primer yang
pencegahan HIV dan AIDS melalui diperoleh melalui wawancara dengan
transfusi darah yang terkontaminasi menggunakan kuesioner. Uji validitas
HIV dan AIDS; serta pencegahan HIV dan reliabilitas kuesioner dilakukan
dan AIDS melalui Ibu ODHA kepada terhadap 30 orang Pemandu Lagu (PL)
bayinya yang bekerja di tempat karaoke dan
Hasil studi pendahuluan di cafe yang ada di Banjarnegara. Analisis
lokalisasi Slarang Kecamatan data penelitian menggunakan distribusi
Kesugihan Kabupaten Cilacap, frekuensi yaitu data kualitatif untuk
beberapa alasan dari Pekerja Seks dihitung dalam prosentase (Arikunto,2006).
Komersial (PSK) yaitu besarnya
kesulitan dalam meyakinkan klien HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk menggunakan kondom karena
mereka tidak memiliki dukungan dari Umur Responden
manajemen dan teman sebaya,
memiliki paparan resiko kekerasan
yang lebih besar ketika mereka
menolak untuk melakukan seks yang
tidak aman dengan klien, penge-tahuan
yang tidak cukup tentang teknik
negosiasi kondom dan kurangnya
informasi tentang HIV. Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan uraian latar belakang sebagian besar responden berumur
tersebut, maka penulis tertarik muda yaitu pada rentang umur 17-35
melakukan penelitian “Studi Deskriptif tahun. Menurut Elisabet BH yang
Kasus HIV pada Pekerja Seks dikutip oleh Nursalam (2003) dalam
Komersial (PSK) di Lokalisasi Slarang Wawan dan Dewi (2010), usia adalah
Tahun 2016”. umur yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun.
METODE PENELITIAN Lawrence Green dalam bukunya
Jenis penelitian ini adalah Health Promoting Planning : An Edu-
deskriptif kuantitatif. Populasi dalam cation and Environmental Approach
penelitian ini adalah Pekerja Seks (1991) menyebutkan bahwa umur
Komersial (PSK) di Lokalisasi Slarang merupakan salah satu faktor sosial
Kabupaten Cilacap pada bulan Juni demografi seseorang yang akan men-
2016 sejumlah 69 orang. Pengambilan jadi faktor pendahulu (predisposing
sampel menggunakan teknik total factor) terjadinya suatu perilaku.
sampling. Faktor ini akan memberikan dasar
rasional atau motivasi untuk ter-
35
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
36
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
37
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
dalam mulut. Hal ini dapat menjadi Seks (WPS) untuk melakukan
sarana transmisi virus antar individu. pemeriksaan VCT.
Hasil penelitian yang menunjuk- Pengetahuan yang cukup akan
kan tingkat pengetahuan responden pentingnya pemeriksaan VCT akan
dalam kategori cukup ini diharapkan mendorong mereka untuk memeriksa-
salah satunya dapat mempengaruhi kan diri secara rutin. Hal ini merupakan
pengambilan keputusan dalam penggu- wujud kesadaran bahwa mereka adalah
naan kondom dalam upaya pencegahan kelompok berisiko dan perlu untuk
kehamilan dan penularan infeksi HIV/ melakukan deteksi dini penyakit HIV/
AIDS. Meskipun demikian banyak dari AIDS. Dengan pemeriksaan VCT,
Pekerja Seks Komersial (PSK) yang apabila PSK terdia-gnosa penyakit
sudah memiliki pengetahuan bagus HIV/ AIDS maka akan sedini mungkin
namun masih enggan menggunakan untuk melakukan pengo-batan dan
kondom. Hal tersebut sesuai dengan mengantisipasi terjadinya penularan.
hasil penelitian Utami (2011) yang
menyebutkan bahwa Wanita Penjaja Pencegahan kehamilan yang telah
Seks (WPS) sudah mengetahui dilakukan
penyebab HIV/ AIDS serta penggu-
naan kondom dalam berhubungan
seksual. Mereka sadar bahwa dirinya
adalah kelompok berisiko untuk
menderita penyakit HIV/ AIDS, namun
masih ada WPS yang tidak menggu-
nakan kondom saat melayani pelang-
gan. Untuk itu, perlu intervensi dari
instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan Pencegahan kehamilan telah dila-
untuk senantiasa mengingatkan dan kukan Pekerja Seks Komersial (PSK)
menfasilitasi kegiatan dalam mening- sebanyak 56 responden (81,16%) yaitu
katkan pengetahuan mereka dan dengan menggunakan alat kontrasepsi.
kesadaran mereka. Hal ini menunjukkan mayoritas PSK di
Selain itu, dengan tingkat penge- Lokalisasi Slarang sudah menyadari
tahuan yang cukup maka diharapkan perlunya mencegah kehamilan yang
responden dapat mematuhi pemerik- tidak diinginkan.
saan kesehatan yang diadakan oleh Menurut Romauli (2009) masalah
petugas kesehatan. Pengetahuan yang dan dampak yang dihadapi pada
baik akan menimbulkan sikap yang Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah
mendukung suatu perilaku. Hal ini terjadinya resiko kehamilan yang tidak
sejalan dengan penelitian Irna (2014) inginkan. PSK yang melakukan
dengan hasil bahwa pengetahuan cukup hubungan seks tanpa alat kontrasepsi
mempengaruhi sikap Wanita Pekerja akan menyebabkan terjadinya keha-
38
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
milan yang tidak diinginkan, selanjut- Pada kelompok yang patuh melakukan
nya PSK tersebut akan melakukan pemeriksaan berarti mereka mengerti
aborsi yang tidak aman yang dapat dan memahami tentang pentingnya
mengancam jiwanya. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan terhadap diri-
untuk mencegah terjadinya kehamilan nya. Sedangkan pada kelompok yang
maka PSK dalam melakukan hubungan tidak melaksanakan pemeriksaan kese-
seks dianjurkan untuk menggunakan hatan dapat diartikan mereka masih
alat kontrasepsi. menganggap bahwa pemeriksaan kese-
Pada umumnya alat kontrasepsi hatan tidak begitu penting sehingga
yang digunakan oleh PSK adalah mereka lebih mengutamakan melayani
kondom. Alat kontrasepsi ini dapat pelanggan daripada membuang waktu
berfungsi ganda yaitu selain untuk untuk melakukan pemeriksaan kese-
mencegah kehamilan, juga berfungsi hatan.
untuk mencegah penularan penyakit Puskesmas Kesugihan 2 Kabupaten
HIV/ AIDS. Namun pada praktiknya Cilacap telah menyusun jadwal pelak-
PSK masih kadang-kadang dalam sanaan program pemeriksaan kesehatan
menggunakan kondom saat melayani yang dilakukan lintas sektoral yaitu
konsumen. Hal ini sesuai penelitian oleh Puskesmas Kesugihan 2, LSM
Soffiya (2012) yang menyebutkan (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan
bahwa penggunaan kontrasepsi kond- KDS (Kelompok Dukungan Sebaya)
om pada PSK di lokalisasi Sukosari secara rutin tiap 3 bulan sekali. Hal ini
Kec. Bawen Kab. Semarang dalam seharusnya dapat mempengaruhi kepa-
kategori kadang-kadang, yaitu 59 orang tuhan responden untuk melakukan
(65,6%), serta penolakan pengguna- pemeriksaan kesehatan.
annya terbanyak disebabkan oleh Hasil penelitian Widiyanto (2009)
penolakan pelanggan sejumlah 58 menjelaskan bahwa keyakinan WPS
orang. tentang VCT merupakan variabel yang
mempunyai kekuatan hubungan paling
Kepatuhan Pemeriksaan Kesehatan signifikan terhadap praktik dalam VCT
ulang. Selain itu variabel nilai tentang
status HIV dirinya, motivasi mengikuti
dorongan orang lain untuk melakukan
VCT, praktik organisasi klinik VCT
dan lingkungan organisasi klinik VCT
memberikan kontribusi terhadap ke-
mungkinan dilakukannya VCT ulang
oleh WPS. Dengan demikian, banyak
Pekerja Seks Komersial (PSK) faktor yang mempengarui seorang
yang patuh melakukan pemeriksaan Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk
kesehatan hanya 38 responden (55,07%) melakukan pemeriksaan VCT.
39
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
40
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
41
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
43
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
44
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
45