HQS SENIOR TECHNICIAN

COURSE

ENGINE SYSTEM
1. SISTEM PELUMASAN
1. SISTEM PELUMASAN
1. OUTLINE

MOVING
OIL PUMP OIL COOLER
PARTS

OIL PAN
(OIL TANK)

MENGURANGI GESEKAN PENDINGINAN MELAPISI MENCEGAH KOROSI

SHOCK ABSORBING
MENYERAP KEJUTAN MEMBERSIHKAN
CLEANING
 1) CARA PELUMASAN
BYPASS VALVE
BYPASS VALVE

PUMP

FILTER
FILTER

PUMP PUMP FILTER FILTER

(1) METODE ALIRAN PENUH (2) BYPASS METHOD (3) METODE KOMBINASI

METODE PENYARINGAN OLI

DIAGRAM SISTEM PELUMASAN (J08C)
No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
AIR COMPRESSOR
CAMSHAFT

ROCKER RAM MAIN IDLER

SHAFT INJECTION PUMP GEAR

PISTON CLEANING CAMSHFAT IDLER

JET PISTON GEAR

TO OIL PAN
CHECK VALVE SUB-IDLER GEAR

CRANKSHAFT

OIL COOLER SAFETY

VALVE No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 OIL PUMP
MAIN HOLE
OIL FILTER SAFETY PRESSURE OIL PUMS SAFETY
VALVE SWITCH
VALVE
OIL COOLER & OIL REGULATOR
BYPASS OIL FILTER VALVE
FILTER TO OIL TO OIL
PAN PAN
SUCTION STRAINER
FULL- FLOW OIL
FILTER
OIL PAN
TIPE KOMBINASI ALIRAN PENUH - BYPASS
TIPE ALIRAN PENUH
SISTEM PELUMASAN
ROLLER ROCKERARM

CROSSHEAD

CAMSHAFT
RCCKERARM SHAFT

MEKANISME VALVE MESIN

SERI “J”
3) 6 FUNGSI DARI SISTEM PELUMASAN OLI

(1) UNTUK MENGURANGI GESEKAN

(2) UNTUK PENDINGINAN

(3) UNTUK MEREDAM KEJUTAN

(4) UNTUK MENCEGAH KOROSI
(5) UNTUK MELAPISI
(6) UNTUK MEMBERSIHKAN
4) NILAI TINGKATAN DAN KLASIFIKASI UNTUK OLI PELUMAS

(1) KLASIFIKASI MENURUT VISCOSITY

SAE VISCOSITY NUMBER
0 W
5 W
10 W
15 W
20 W
25 W
20
30
40
50

KLASIFIKASI VISKOSITAS SAE UNTUK OLI MESIN

NOMOR VISKOSITAS SAE DAN DAPAT DIGUNAKAN PADA RENTANG
TEMPERATURE OUTSIDE AIR
TEMPERATURE (ºC)
-30 -20 -10 0 10 20 30 40

SAE 10W

SAE 20W

SINGLE-GRADE SAE 20
OIL

SAE 30

SAE 10W - 30

MULTI-GRADE SAE 20W - 30

OIL
(2) KLASIFIKASI MENURUT PERFORMA DAN PENGGUNAAN
API SERVICE CLASSIFICATION RANGE OF APPLICATION

USED IN DIESEL ENGINES WITH LOW-SPEED

TURBOCHARGERS DRIVEN UNDER RELATIVELY
SEVERE CONDITIONS. OIL PERFORMANCE
CC MUST PREVENT HIGH-TEMPERATURE SLUDGE,
LOW-TEMPERATURE SLUDGE, RUST, AND
CORROSION.

USED IN DIESEL ENGINES WITH HIGH-SPEED

TURBOCHARGERS DRIVEN UNDER MOST
SEVERE CONDITIONS. OIL PERFORMANCE MUST
CD PREVENT HIGH-TEMPERATURE SLUDGE, LOW-
TEMPERATURE SLUDGE, RUST, AND CORROSION
TO A GREATER DEGREE THAN THE CC
CLASSIFICATION.

CATATAN "C" MEWAKILI HURUF AWAL UNTUK KOMERSIAL DAN FLEET

SERVICE ENGINE, DAN TERUTAMA DIGUNAKAN UNTUK DIESEL
(3) SIFAT YANG DIBUTUHKAN OLEH OLI MESIN DIESEL

(A) OKSIDASI STABIL DAN TAHAN KOROSI DENGAN BAIK

(B) GOOD CLEANABILITY

(C) LAPISAN OLI YANG KUAT
OIL MESIN DIESEL DIGUNAKAN DI BERBAGAI JENIS VARIAN YANG TELAH
MEMENUHI PERSYARATAN, DAN SEBAGAI MESIN MENENGAH, PERSYARATAN INI
SANGAT KETAT

SEPENUHNYA HARUS DAPAT MENINGKATKAN SEBAB JIKA DARI DASAR OLI

SAJA TIDAK CUKUP.

SEBAGAI HASIL, BERBAGAI ADITIF YANG DITAMBAHKAN UNTUK MEMENUHI

PERSYARATAN YANG DISEBUTKAN DI ATAS

PEMBUATAN OLI MESIN DIESEL BERBEDA DENGAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK OLI MESIN BENSIN.
2. POMPA OLI
1) OUTLINE AND STRUCTURE
CASE

DRIVE GEAR
OIL OUTLET PORT
TO OIL COOLER
OIL PUMP GEAR

OIL INLET PORT FROM STRAINER

SHAFT
DRIVEN GEAR
GEAR PUMP
 OUTER ROTOR

CASE

BUSH

SAFTY VALVE
DRIVE GEAR

INNER ROTOR

DRIVE SHAFT

TROCHOID PUMP
 TIPE GEAR POMPA OLI
DISCHARGE OUTLET

DRIVE GEAR
DRIVEN GEAR

SUCTION INLET
 2) POIN PENTING : OIL PUMP
(1) PASTIKAN KEBERADAAN ZAT ASING YANG ADA DIPOMPA OLI
DENGAN MEMERIKSA SECARA LANGSUNG PADA GEARS DAN
HOUSING.
(2) PERIKSA PADA BAGIAN O-RINGS DAN GASKET PADA SEMUA
SAMBUNGAN, DAN PASTIKAN KEKENCANGANNYA SAMA.

GASKET
(3) OLESKAN PADA GEARS
DENGAN JUMLAH OLI YANG
CUKUP PADA PERAKITAN.
3) QUESTIONS TO CONSIDER
(1) PERIKSA KONDISI DALAM APAKAH SAFETY VALVE POMPA OLI
SELALU DALAM KEADAAN MEMBUKA?

OIL PUMP

SAFETY VALVE

OIL PAN
STRAINER
JAWABAN :

KETIKA VISKOSITAS OLI NAIK PADA CUACA DINGIN

TEKANAN VALVE MEMBUKA

PADA TEKANAN :

P11C 940KPa(9.5kgf/cm²)
J05C,J07C,J08C 1648-1746kpa(16.8-17.8kgf/cm²)
M10U,K13C,K13D 784kpa(8kgf/cm²)
(2) JIKA TEKANAN OLI MESIN LEBIH RENDAH DARI MESIN BARU, APA
YANG ANDA PIKIRKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB INI?

JAWABAN:

KOMPONEN AUS,
POMPA OLI,
BEARING,
CONNECTING ROD BEARING,
JOURNAL BEARING
(3) KEMUNGKINAN APA YANG MENYEBABKAN TEKANAN OLI
MESIN CEPAT TURUN?

JAWABAN :

REGULATOR VALVE TERSUMBAT PADA SAAT MEMBUKA,

OIL TIDAK MELINTASI STRAINER, OLI TIDAK
BERSIRKULASI.
(4) KEMUNGKINAN YANG MENYEBABKAN KERETAKAN
YANG TIDAK WAJAR PADA BAGIAN DALAM POMPA OLI?

JAWABAN :

TERDAPAT ZAT ASING, PASIR/DEBU TERHISAP

3. OIL COOLER
1) OUTLINE AND STRUCTURE OIL COOLER CASE

OIL COOLER WATER OUTLET

ELEMENT

GASKET

O-RING
WATER INLET PLUG

OIL FROM OIL PUMP

OIL FLOW
OIL TO FILTER
 OIL COOLER

TO OIL FILTER TO OIL FILTER

TO CYLINDER BLOCK WATER JACKET FROM

WATER
PUMP

COOLING WATER
ENGINE OIL
ELEMENT
BYPASS
VALVE FROM OIL PUMP
2) SERVICE POINTS : OIL COOLER

(1) KETIKA MEMBONGKAR ELEMENT ATAS, BONGKAR

ELEMEN DAN BERSIHKAN BAGIAN DALAM.
(2) GUNAKAN GASKET BARU ANTARA ELEMENT OIL COOLER DAN CASE,
KEMUDIAN KENCANGKAN DENGAN RATA.
(2) GUNAKAN GASKET BARU ANTARA ELEMENT OIL COOLER
DAN CASE, KEMUDIAN KENCANGKAN DENGAN RATA.

REAMER BOLT

REAMER BOLT
(4) JIKA O-RING DIGUNAKAN, LAPISI DENGAN GASKET CAIR DAN PASANG
SEHINGGA KOTAK KOMPONEN BERADA PADA CASE SISI DAN
MELENGKUNG KOMPONEN BERADA PADA BLOK SAMPING.

* THE D- RING IS A RUBBER RING WITH A D- SHAPED

PROFILE.
 3) QUESTIONS TO CONSIDER

(1) JIKA AIR PENDINGIN BERCAMPUR MASUK KEATAS OIL

KE ATAS, APA YANG ANDA PIKIRKAN KEMUNGKINAN
PENYEBAB INI ?

JAWABAN :

LUBANG PADA ELEMEN, ELEMEN LONGGAR ATAU

BODY SISTEM PENDINGIN LONGGAR.
(2) APA YANG DAPAT MENYEBABKAN BAGIAN DALAM OIL
COOLER MENJADI TERSUMBAT, DAN APA EFEK APA YANG
TERJADI PADA MESIN?

JAWABAN :

FILTER OLI TERSUMBAT

AUS ATAU AUS YANG BERLEBIHAN

4. OIL FILTER
1) OUTLINE AND STRUCTURE

OIL FLOW
FILTER PAPER TYPE DEPTH TYPE
OIL FILTER BODY

PRESSURE
OIL FILTER REGULATOR
SAFTY VALVE VALVE

OIL FILTER

OIL COOLER
SAFTY VALVE
2) SERVICE POINTS : OIL FILTER PRESSURE
REGULATOR
(1) SAAT OVERHAUL, PASTIKAN VALVE

PRESSURE REGULATOR
DAN SAFETY VALVE MENGALIR
DENGAN LANCAR.

OIL FILTER SAFTY

VALVE
3) QUESTIONS TO CONSIDER

(1) APA PENYEBAB ELEMEN FILTER OLI TERSUMBAT, DAN

APA EFEK YANG TERJADI PADA MESIN?

JAWABAN :
TERSUMBAT OLEH KARBON DAN LUMPUR
AUS, KEAUSAN BERLEBIHAN
 (2) APAKAH TUJUAN CHECK VALVE (BAJA BOLA) PADA
SALURAN PELUMASAN TURBOCHARGER ?

JAWABAN :
UNTUK MENJAGA OIL PADA
TURBO BAHKAN SETELAH
ENGINE DIHENTIKAN
(3) JIKA SEJUMLAH BESAR TAR TERJEBAK PADA BAGIAN
BELAKANG DARI CYLINDER HEAD COVER, APAKAH
PENYEBAB INI?

JAWABAN :

FILTER OLI BELUM DIGANTI

(4) JIKA REGULATOR VALVE LAMBAT MEMBUKA, APA YANG AKAN
TERJADI PADA TEKANAN OLI ??

JAWABAN :
TEKANAN OLI TURUN

REGULATOR VALVE
2. SISTEM PENDINGIN
 2. SISTEM PENDINGINAN

1) OUTLINE
INLET CONTROL OUTLET CONTROL
RESERVOIR RESERVOIR

THERMOSTAT THERMOSTAT

ENGINE ENGINE

RADIATOR COOLANT PUMP RADIATOR COOLANT PUMP

New J-Series Engine Conventional Type

 2. POMPA PENDINGIN

1) OUTLINE AND STRUCTURE

PULLY SEAL UNIT
IMPELLER
FAN
CENTER

PUMP
SHAFT

RADIAL SHAPE VORTEX SHAPE

IMPELLER TYPES
BEARING PUMP COVER
PUMP BODY
DRAIN HOLE
WATER PUMP (BALL BEARING TYPE)
2) SERVICE POINTS : WATER PUMP
(1) KONDISI DARI SEAL POMPA AIR DITENTUKAN OLEH KEHADIRAN
ATAU KETIADAAN KEBOCORAN AIR PADA BODY POMPA AIR BAGIAN
BAWAH.

DRAIN HOLE
(2) KETIKA MEMBONGKAR POMPA AIR, BERSIHKAN DRAIN
HOLE YANG TERDAPAT PADA BAGIAN BAWAH POMPA AIR.

DRAIN HOLE
(3) MERAKIT POMPA DENGAN ALAT PRESS , GUNAKAN
METODE TEKAN YANG BENAR, DAN UKUR CELAH
PENYISIPAN DENGAN KALIPER.

DIMENSION A: 3.1mm
3) QUESTIONS TO CONSIDER

(1) APA PENYEBAB KEBOCORAN AIR DARI SEAL

POMPA AIR ?

JAWABAN :

SEAL POMPA AIR RETAK ATAU BERKARAT .

 3. RADIATOR

1) OUTLINE AND STRUCTURE

OVERFLOW PIPE RADIATOR CAP RADIATOR HOSE
RADIATOR THERMOSTAT
CORE
UPPER
TANK

FROM
CYLINDER
HEAD
WATER
PUMP
TO
CYLINDER
BLOCK

LOWER TANK
COOLING FAN
DRAIN COCK
RADIATOR RADIATOR HOSE
 2) SERVICE POINTS : RADIATOR & CAP
(1) KETIKA ADA TANDA KONTAK PADA KIPAS PENDINGIN DAN INI
TERJADI PERGESERAN, PERIKSA ENGINE DAN KONDISI KEKENCANGAN
PADA SAAT PEMASANGAN MOUNTING RADIATOR.

ENGINE MOUNTING
 RADIATOR CAP

FAN SHROUD

RADIATOR
MOUNTING
RADIATOR

RADIATOR AND RELATION PARTS

(2). UNTUK MEMERIKSA CAP RADIATOR, PERIKSA PRESSURE VALVE
OPENING DENGAN RADIATOR CAP TESTER, GANTI CAP JIKA NILAI
TIDAK SESUAI DARI NILAI YANG DITETAPKAN.

RADIATOR CAP TESTER

RADIATOR CAP
RADIATOR CAP TESTER

RADIATOR
(3) JIKA INTI RADIATOR RUSAK ATAU TERSUMBAT KARENA ADA BAHAN
ASING, MAKA PERBAIKI ATAU BERSIHKAN BAGIAN TERSEBUT YANG
TERSUMBAT.
(4) UNTUK BAGIAN DALAM SALURAN INTI
RADIATOR , LEPASKAN RADIATOR DAN SALURAN
INTI RADIATOR DARI BAGIAN TANKI BAWAH
3) QUESTIONS TO CONSIDER

(1) MENGAPA TEKANAN DIGUNAKAN PADA SISTEM PENDINGIN?

JAWABAN :
KARENA MENCEGAH TITIK DIDIH, MENCEGAH OVER HEATING,
MENCEGAH CAVITATION
PRESSURE
4000m
LAPAZ
0.65
MT.FUJI

0.70
3000m
QUITO
0.75 BOGOTA

0.80
2000m

0.85
GUATEMALA

0.90
1000m
SANSALVA
0.95
DOR

MANAGUA
1.00 PANAMA
GUAYAQUIL
90 95 100 105 110 115 120
(2) SEBELUM PENGOPERASIAN RESERVOIR DIISI DENGAN
AIR, DAN PADA HARI BERIKUTNYA TINGGI AIR PADA
RESERVOIR BERKURANG. MENGAPA?

JAWABAN :
KARENA, AIR KELUAR DARI RESOVER TANK KETIKA TERJADI PEMUAIAN
AIR YANG PANAS.
(3) APA YANG AKAN TERJADI JIKA MESIN DIOPERASIKAN
DENGAN KIPAS PENDINGIN DILEPAS?

JAWABAN :

OVER HEATING .
 4. RADIATOR CAP

1) OUTLINE AND STRUCTURE

PRESSURE VALVE FUNCTION VACUM VALVE FUNCTION

RADIATOR CAP VALVE SPRING

TO RESERVOIR
TANK

RADIATOR FROM
UPPER TANK RESERVOIR
TANK
PRESSURE VACUUM
VALVE VALVE
2) SERVICE POINTS : RADIATOR CAP
(1) PERIKSA VALVE OPENING PRESSURE DENGAN RADIATOR

CAP TESTER.

RADIATOR CAP TESTER

RADIATOR CAP
(2) PERIKSA VACUUM VALVE OPERATION DAN CONTACT
FACES.

CONTACT FACES.
3) QUESTIONS TO CONSIDER

(1) MENGAPA LEVEL AIR PADA RESERVOIR DAPAT

NAIK DAN TURUN?

JAWABAN :
KARENA AIR PENDINGIN MENGALAMI PEMUAIAN.
(2) APA YANG TERJADI JIKA MESIN SAAT BEROPERASI
TIDAK MENGGUNAKAN RADIATOR CAP?

JAWABAN :
OVER HEATING ATAU CAVITATION KARENA AKAN TERJADI
TEKANAN TINGGI.
(3) JIKA VALVE OPERATING PRESSURE RENDAH DARI
NILAI YANG DITENTUKAN, APA YANG ANDA PIKIRKAN
TENTANG MASALAH INI?

JAWABAN :
TEKANAN UDARA YANG TERJADI RENDAH DAN TITIK
DIDIH TURUN, OVER HEATING
5. THERMOSTAT
1) OUTLINE AND STRUCTURE

SPINDLE VALVE
CASE

SPRING

PELLET
SYNTHETIC RUBBER
WAX

(1) SAAT MENUTUP (2) SAAT MEMBUKA

JIGGLE VALVE OPERATION

AIR AIR

WATER
PRESSURE
OPEN CLOSE
2) POIN PENTING : THERMOSTAT

(1) PERIKSA TEMPERATUR VALVE OPENING, PADA TEMPERATUR

MEMBUKA PENUH, PANJANG PEMBUKAAN, DAN KONDISI VALVE
SAAT MENUTUP.

T1ºC: TEMPERATUR VALVE MEMBUKA TEMP. SERVICE

T2ºC: TEMPERATUR VALVE MEMBUKA MEMBUKA STANDARD
PENUH (ºC)
71ºC 69 – 73 ºC
10mm (125 – 195 F)
(0.4in) 82ºC 80 – 84 ºC
(145 – 215 F)

TEMP. TEMP. TINGGI

MEMBUKA PEMERIKSA VALVE
(T1) AN (T2) (L)
0ºC 10ºC TEMP. 71ºC 85ºC (185 F)
82ºC 95ºC (203 F) 10mm
T1ºC T2ºC
 L

L1
L2
OPENING MEASURING VALVE
TEMP.(T1) TEMP.(T2) LIFT(L)
71ºC 85 ºC (185 F)
82ºC 95 ºC (203 F) 10mm
(2) PASANG THERMOSTAT PASTIKAN SAAT MEMASANG
JIGGLE VALVE PADA BAGAIAN ATAS.

AIR AIR

WATER
PRESSURE
(3) SEBELUM PEMASANGAN PERIKSA KONDISI
TEMPERATUR VALVE OPENING DENGAN BENAR, MASUKKAN
ALUR KEDALAM VALVE OPENING, DAN BIARKAN
TEMPERATUR MELAKUKAN PEMBACAAN KETIKA
TEMPERATUR AIR TURUN KETIKA PANAS.
 3) PERTANYAAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

(1) JIKA TEMPERATUR VALVE OPENING LEBIH TINGGI

DARI NILAI YANG DITENTUKAN ATAU JIKA VALVE TIDAK
MEMBUKA, APA YANG ANDA PIKIRKAN PADA KASUS INI?

JAWABAN :

KEBOCORAN PADA BAGIAN DALAM WAX

(2) MENGAPA SAAT MEMASANG JINGGLE VALVE HARUS
MENGHADAP KEATAS?

JAWABAN :

UNTUK TEMPAT ALIRAN UDARA

 6. FAN CLUTCH
1) OUTLINE AND STRUCTURE
COUPLING
ROTOR
BEARING CASE
BEARING CASE
SLIDE VALVE COUPLING SHAFT
COUPLING
SHAFT
THERMOSTAT INFLOW HOLE
SLIDE VALVE LABYRINTH
DRIVE CHAMBER
STORAGE
CHAMBER THERMOSTAT
LABYRINTH ROD
COUPLING CASE

COUPLING
CASE
COOLING FAN
2) POIN PENTING : FAN CLUTCH

(1) JANGAN SAMPAI RUSAK BAGIAN FAN CLUTCH KETIKA

MEMASANG ATAU MELEPAS RADIATOR.
(2) PASTIKAN DENGAN BENAR CELAH FAN SHROUD ADALAH SAMA.
3) PERTANYAAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

(1) DATA APA YANG MENENTUKAN JIKA FAN CLUTCH

TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK?

JAWABAN :

NAIKNYA TEMPERATUR AIR, BERKURANG DAYA PUTAR

FAN, KETIKA FAN BERPUTAR PELAN TERDENGAR
NOISE.
(2) MENURUT AND A APA YANG TERJADI DALAM KASUS
KESALAHAN FAN CLUTCH DALAM BEROPERASI?

JAWABAN :

KEBOCORAN OLI SILICON, SEAL OLI BAGIAN DALAM CACAT,

KEGAGALAN VALVE SAAT BEROPERASI.
3. SISTEM BAHAN BAKAR
6. SISTEM BAHAN BAKAR
1. GARIS BESAR
INJECTION PIPE
FUEL LEAKAGE
THROUGH FEED
FILTER VALVE PIPE
(OVERFLOW VALVE)
NOZZL
E
THROUGH FEED
PIPE
RETURN
FUEL
TANK
SUPPLY

PRIMING PUMP FEED FILTER(TIPE JARINGAN KAWAT)

PUMP
 2. INJECTION PUMP
1) GARIS BESAR & STRUKTUR
GOVERNOR
PUMP PUMP GOVERNOR
BODY BODY

FUEL FEED FUEL FEED

TIME PUMP PUMP
R TIMER
A- TYPE INJECTION PUMP P- TYPE INJECTION PUMP
 (1) INJECTION PUMP TYPE - A
PUMP BODY (INJECTION PUMP TYPE - A )

TO INJECTION NOZZLE
PUMP HOUSING
DELIVERY VALVE HOLDER
DELIVERY VALVE SPRING
DELIVERY VALVE
FUEL CHAMBER DELIVERY VALVE
GUIDE
SUCTION/DISCHARGE PLUNGER BARREL

HOLE CONTROL RACK

CONTROL PINION

UPPER SPRING SEAT

PLUNGER
CONTROL SLEEVE
PLUNGER SPRING
TAPPET
CAMSHAFT
 PUMP BODY (INJECTION PUMP TYPE - A)
DELIVERY VALVE
DELIVERY VALVE
SPRING
SUCTION / HOLDER
DELIVERY VALVE
DISCHARGE HOLE
PLUNGER BARREL
PLUNGER CONTROL
HOUSING COVER RACK
CONTROL

CONTROL SLEEVE PINION

UPPER SPRING SHEET
TAPPET
PLUNGER SPRING
CAMSHAFT
(2) INJECTION PUMP TYPE - P
TO INJECTION NOZZLE

DELIVERY VALVE HOLDER

DELIVERY VALVE
FLANGE SLEEVE
SPRING
KNOCK PIN DELIVERY VALVE
SUCTION / DISCHARGE
HOLE
PLUNGER BARREL
CONTROL RACK

PLUNGER CONTROL SLEEVE

PLUNGER SPRING
TAPPET
CAMSHAFT
Injection pump type - P
PLUNGER BARREL

SUCTION /
DISCHARGE HOLE
PLUNGER

BALL

CONTROL RACK

CONTROL SLEEVE

DRIVING FACE OF PLUNGER

(3) CARA KERJA DARI PLUNGER
FUEL

FUEL
FUEL

SUCTION /
DISCHARGE HOLE
PLUNGER LEAD
BARREL
PLUNGER

TAPPET

CAMSHAFT

(1) SUCTION (2) FUEL INJECTION (3) FUEL INJECTION

BEGIN END
 LANGKAH PLUNGER
AWAL FUEL AKHIR FUEL
INJECTION INJECTION
T.D.C.
c a

b
B.D.C. a

b : Pre-stroke
a : Effective stroke
c : Total stroke
(4) PENGATURAN VOLUME FUEL INJECTION
PLUNGER
BARREL
PLUNGE
R

CONTROL
PINION

CONTROL
SLEEVE
CONTROL
RACK
DRIVING FACE OF
PLUNGER

MEKANISME PENGATURAN BAHAN BAKAR

(5) DELIVERY VALVE ASSEMBLY
TO INJECTION NOZZLE

DELIVERY VALVE
DELIVERY VALVE SPRING
HOLDER
DELIVERY VALVE

DELIVERY VALVE PUMP HOUSING

GUIDE

DELIVERY VALVE ASSEMBLY

TO INJECTION NOZZLE

DELIVERY VALVE
SPRING

DELIVERY
VALVE SHEET

PISTON

(1) (2) (3)

DELIVERY VALVE
GUIDE DELIVERY VALVE OPERATION
(6) CAMSHAFT AND TAPPET

CENTER BEARING
 CAMSHAFT

(1) (2) (3) (4)

CAM
LIFT

TANGENT CAM CIRCULAR ECCENTRIC COMBINATION CAM

CAM CAM
 PLUNGER PLUNGER
SPRING

ADJUSTING
TAPPET
BOLT
GUIDE

LOCK NUT

TAPPET ROLLER

ROLLER PIN ADJUSTING

SHIM

(1) BOLT-ADJUSTMENT TYPE (2) SHIM-ADJUSTMENT TYPE

TAPPET TYPES
 (7) GOVERNOR

FLOATING LEVER
CONTROL RACK

FLYWEIGHT ACCELERATOR
PEDAL
SLIDING BOLT

MECHANICAL GOVERNOR BASIC STRUCTURE

 INCREASE DECREASE
CONTROL RACK FLOATING
LEVER

CAMSHAFT GOVERNOR
SPRING

DECREASE INCREASE

FLYWEIGHT

FLYWEIGHT LIFT
MECHANICAL GOVERNOR OPERATION
 (8) TIMER ( AUTOMATIC TIMER )
FLANGE FOOT SPACER TIMER HOUSING
CURVED FACE PIN
FLYWEIGHT
PIN

FLYWEIGHT

SMALL CAM

BEARING LARGE CAM

PIN TIMER TIMER TIMER
SPRING HOUSING PIN SPRING

(1) STANDARD TYPE (2) ECCENTRIC CAM TYPE

 (9) FUEL FEED PUMP

PRIMING PUMP

INLET CHECK PISTON SPRING

VALVE
OUTLET CHECK
VALVE

PUSH ROD
PISTON
CAMSHAFT
TAPPET
2) POIN PENTING : INJECTION PUMP

(1) HINDARI ZAT ASING MASUK KESALURAN DALAM

POMPA INJECTION.
(2) UNTUK MEMASANG POMPA INJECTION, SET CYLINDER KE POSISI
TOP 1 PADA LANGKAH KOMPRESI, DAN SEJAJARKAN GARIS PADA
INJECTION DENGAN TANDA PADA TIMER.
(3) KEKENCANGAN BAUT PADA SAAT PEMASANGAN HARUS SAMA
DAN PASTIKAN ANDA TIDAK MEMBUAT KEBENGKOKKAN PADA
LAMINATE COUPLING.

TIGHTENING ORDER

1 3

Torque Pengencangan
Tahap 1 50% of specified torque
Tahap 2 75% of specified torque
Tahap 3 100% of specified torque
2
5 LAMINATE COUPLING 4
(4) KENCANGKAN FUEL PIPES DAN HOSES SECARA AMAN.

(5) SETELAH MEMASANG POMPA INJECTION, PERIKSA BAUT

STOPPER PEDAL AKSELERATOR DAN KABEL ENGINE STOP DAN
SEUAIKAN.

2~5 mm
 DIMENSION A: 1-3mm

ADJUSTING NUT
(6) LANJUTKAN DENGAN MELAKUKAN AIR BLEEDING HINGGA
ANDA MENDENGAR SUARA SAAT MELAKUKAN BLEEDING
MELALUI-FEED VALVE.
PRIMING PUNP

AIR BLEEDER PLUG

DRAIN HOSE
3) PERTANYAAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

(1) JIKA LOGAM/DEBU TELAH MEMASUKI BAGIAN DALAM

ATAS PLUNGER, JENIS MASALAH APA MENURUT ANDA
YANG TERJADI?

JAWABAN :

1. PLUNGER MACET,
2. MULAI TERJADI KERUSAKAN,
3. POWER BERKURANG,
4. KERUSAKAN PADA SAAT PENGATURAN INJECTION
(2) JIKA AIR TELAH MENCAPAI MASUK KEPOMPA INJEKSI, JENIS
MASALAH APA YANG AKAN TERJADI MENURUT ANDA?

JAWABAN :

• PLUNGER MACET

• PLUNGER AKAN MACET KARENA KARAT, KEBOCORAN

PADA BAHAN BAKAR KE OIL BAGIAN ATAS.
• POWER BERKURANG AKIBAT KEBOCORAN BAHAN BAKAR.
(3) BAGAIMANAKAH GEJALA TERJADINYA OVERRUN ?
BERAPA KALI INI TERJADINYA?

JAWABAN :

• KECEPATAN MELEBIHI DARI KECEPATAN MAKSIMUM SELAMA

PERJALANAN MENURUN ATAU KESALAHAN SAAT PENGOPERASIAN.
• PISTON DAN EXHAUST VALVE TUBRUKAN
• VALVE Dislokasi
• KERUSAKAN PADA BAUT CONNECTING ROD ATAU
BLOK SILINDER DAN KERUSAKAN MESIN,
(4) TINGKAT BAHAN BAKAR PADA SAAT INJEKSI MELEBIHI DARI
TINGKAT YANG DITENTUKAN, MENURUT ANDA JENIS MASALAH
PAKAH YANG TERJADI?

JAWABAN :
ASAP HITAM BERLEBIHAN,
• KENAIKAN SUHU GAS BUANG,
• EXHAUST MANIFOLD RETAK,
• PISTON MELELEH,
• VALVE MELELEH,
• OVERHEATING,
• KONSUMSI BAHAN BAKAR MENINGKAT
(5) JIKA FUEL FILTER TERSUMBAT, MENURUT ANDA JENIS
MASALAH APA YANG TERJADI?

JAWABAN :

POWER BERKURANG, KESULITAN PADA SAAT STARTING.

(6) JIKA UDARA MENGISAP KE ATAS PIPA, JENIS MASALAH
APA YANG AKAN TERJADI?

JAWABAN :

DAYA TIDAK MEMADAI, KESULITAN STARTING, IDLING

TIDAK SEMESTINYA.
(7) BERIKAN BEBERAPA ALASAN MENGAPA INJECTION
PUMP RACK MUNGKIN SALING MENEMPEL DAN GAGAL
UNTUK BERGERAK?

JAWABAN :

PLUNGER TERJEBAK ATAU TERSUMBAT KARENA

KOTORAN ATAU KARAT, KONTROL RACK BENGKOK.
3. INJECTION NOZZLE
1) OUTLINE AND STRUCTURE
(1) THROTTLE TYPE NOZZLE

TO FUEL TANK
FROM INJECTION PUMP

NOZZLE BODY

NEEDLE VALVE

INJECTION HOLE

CONICAL PIN
(2) HOLE TYPE NOZZLE

FROM INJECTION PUMP TO FUEL TANK

NEEDLE VALVE

NOZZLE BODY

INJECTION HOLE
DIAMETER

INJECTION ANGLE
 2) POIN PENTING:

(1) KETIKA MERAKIT ATAU MEMBONGKAR BAGIAN ATAS NOZZLE,

HINDARI MENJATUHKAN ZAT ASING KE DALAM MESIN, PASTIKAN
TIDAK ADA ZAT ASING YANG MENEMPEL SEHINGGA BERGABUNG
PADA KOMPONEN.
(2) KONDISI PENYEMPROTAN, TEKANAN INJEKSI DAN SESUDAH
PENYEMPROTAN, YANG DIPERLUKAN ADALAH SETEL PENYESUAIAN
SEMPROTAN.

SPRAY CONDITIONS

GOOD COARSE COARSE COARSE

SCREW DRIVER INJECTION PRESSURE

E/G MODEL PRESSURE(kgf/cm2)

CAP NUT
H07D 20.10–20.88Mpa(205-213)
H07C-T 20.10–20.88Mpa(205-213)
GASKET

ADJUSTING
SCREW
(3) DALAM PEMBUKAAN DUA-TAHAP VALVE TYPE
NOZZLE, THE PRE-LIFT HARUS DIPERIKSA DAN
DILAKUKAN PENYETELAN SEPERTI DITAMPILKAN DALAM
GAMBAR DI BAWAH.
A) GUNAKAN DIAL GAUGE PADA KONTAK DENGAN SPRING SHEET (F) DAN
SET PADA ANGKA NOL. LEPASKAN SHIM UNTUK PENYETELAN PRE-LIFT.

SPRING SHEET(F)
DIAL GAUGE,ZERO POINT

NOZZLE NEEDLE

NOZZLE BASE SERVICE

SPECIAL TOOL
B) INSTALL SHIM UNTUK PENYETELAN PRE-LIFT (E)
SET SAAT MELEPAS DAN UKUR PRE-LIFT. KETIKA PRE-LIFT MENYIMPANG DARI
NILAI YANG DITENTUKAN, PILIH SHIM UNTUK MENYETEL PRE-LIFT DAN
SESUAIKAN JUMLAH PRE-LIFT.
PRELIFT

SHIM(E)

PRELIFT

EXAMPLE:J08C-T
0.095mm
(4) NOZZLE HOLDER
LEAKAGE JOINT BOLT
RETURN TO FUELTANK
GASKET
CAP NUT
ADJUSTING SCREW
GASKET
FROM INJECTION
PUMP
No1 PRESSURE PSRING

PUSH ROD
No2 PRESSURE SPRING

SPRING SHEET
KNOCK PIN

SHIM FOR PRELIFT

SPACER
ADJUSTMENT
RETAINING NUT
NOZZLE ASSEMBLY
3) PERTANYAAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

(1) JIKA NEEDLE VALVE DALAM NOZZLE MENJADI KAKU ATAU AUS,
APA YANG ANDA PIKIRKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB INI?

JAWABAN :

• OVERHEATING
• MASUKNYA ZAT ASING
• KARAT KARENA MASUK AIR
• MEMAKAI BAHAN BAKAR YANG VISKOSITAS RENDAH
(2) JIKA NEEDLE VALVE AUS, GEJALA APA YANG AKAN
DITIMBULKAN PADA MESIN?

JAWABAN :

• POWER BERKURANG
• ENGINE NOISE
• BLOK BERASAP
• IDLING TAK SEIMBANG
(3) APA PENYEBAB TEKANAN INJEKSI RENDAH? JIKA TEKANAN
INJEKSI RENDAH, APA YANG AKAN MEMPENGARUHI ENGINE ?

JAWABAN :

• TENSI TEKANAN SPRING RENDAH

• ASAP HITAM BERLEBIHAN.