You are on page 1of 11

1 GIZIDO Volume 8 No.

2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

ASUPAN PURIN DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KADAR ASAM


URAT DI PUSKESMAS RURUKAN KOTA TOMOHON

Yuli Runtuwene1, Rudolf B. Purba2, Phembriah S. Kereh³

1,2,3. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Manado

ABSTRACT

Uric acid is the end result of purine metabolism is one of the components of nucleic acids
contained in the nucleus of cells. needs purines recommended that 50 g / day - 100 g /
day. It said purine intake over consumption of food sources of purines more than 100 g /
day. Knowledge plays an important role in a person's behavior towards the disease. The
purpose of this study is to determine the relationship of purine intake and level of
knowledge with uric acid levels in Puskesmas Rurukan Tomohon.
This type of research is descriptive analytic research with this type of cross sectional
study in Puskesmas Rurukan Tomohon in February 2016. The sampling method is
purposive sampling which amounted to 37 samples and analysis using chi square test.
According to the research community purine intake by Rurukan Tomohon were 19 people
(51.4%) consume food sources of purines over 100 grams / day, 11 people (29.7%)
consume enough food sources of purines that is 50-100 grams / day and 7 (18.9%)
consume food sources of purines less than 50 grams / day. Based on the level of
knowledge that 9 (24.4%) of respondents had good knowledge, 14 people (37.8%) of
respondents have sufficient knowledge and 14 people (37.8%) of respondents have less
knowledge.
In conclusion there is a relationship between the intake of purine to uric acid kada and
there is a correlation between the level of knowledge with uric acid levels.

Keywords: intake of purines, Knowledge Level, Levels of Uric Acid.

PENDAHULUAN Sikap dan perilaku penderita gout


Asam urat merupakan hasil arthritis sangat tergantung dari
metabolisme akhir dari purin yaitu kesadaran diri sendiri dan motivasi dari
salah satu komponen asam nukleat keluarga.
yang terdapat dalam inti sel tubuh Saigal dan Agrawal (2015)
(Andry dkk, 2009). Wahyuningsih menyatakan bahwa di Barat, Gout
(2013) menyatakan bahwa kebutuhan arthtitis mempengaruhi sekitar 1% pria
purin yang dianjurkan yaitu 50 g/hari - dewasa lebih dari 45 tahun. Dengan
100 g/hari. Dikatakan asupan purin prevalensi 9,5-13,5 per 1000 orang
lebih jika mengkonsumsi makanan dari segala jenis umur. Penyakit sendi
sumber purin lebih dari 100 g/hari. secara nasional prevalensinya
Sikap dan perilaku memainkan peran berdasarkan wawancara sebesar
penting karena mempengaruhi respon 30,3% dan prevalensi berdasarkan
seseorang sakit dan penyakit, diagnosis tenaga kesehatan adalah
persepsinya terhadap sakit, 14% (Riset Kesehatan Dasar 2007).
pengetahuan tentang gejala dan Berdasarkan Hasil survey “World
penyebab penyakit, dan sebagainya Health Organization–International
(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan League of Associations for
berperan penting dalam perilaku Rheumatology Community Oriented
seseorang terhadap penyakitnya. Program for Control of Rheumatic
2 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

Disease” (WHO-ILAR COPCORD) prevalensi tertinggi pada penduduk


dalam Ali, dkk, di pedesaan Sulawesi pantai dan yang paling tinggi di daerah
Utara dan Manado menemukan Manado-Minahasa, karena kebiasaan
adanya hubungan antara asam urat makan ikan dan mengkonsumsi
menahun dengan pola konsumsi dan alkohol.
gaya hidup, di antaranya konsumsi Tujuan dalam penelitian ini adalah
minuman keras dan kebiasaan makan untuk mengetahui hubungan antara
makanan kaya purin.Suku bangsa asupan purin dan tingkat pengetahuan
dengan prevalensi penyakit asam urat dengan kadar asam urat di Puskesmas
tertinggi di dunia pada orang Maori di Rurukan Kota Tomohon.
Australia, sedangkan di Indonesia

BAHAN DAN CARA Populasi dalam penelitian ini adalah


Jenis penelitian yang masyarakat yang berkunjung ke
digunakan adalah penelitian deskriptif Puskesmas Rurukan pada saat
analitik dengan jenis rancangan cross penelitian. Teknik pengambilan
sectiona studyl. Penelitian ini sampel dalam penelitian ini adalah
dilaksanakan di Puskesmas Rurukan Purposive sampling. Yaitu
Kota Tomohon pada bulan Februari berjumlah 37 sampel dan
2016 menggunakan uji analisis chi square.

HASIL

Tabel 1. Distribusi sampel menurut jenis kelamin dan kadar asam urat
Jenis Kelamin n % Rerata Kadar Asam Urat
Pria 13 35.1 7.69
Wanita 24 64.9 6.25
Total 37 100 6.97

Berdasarkan tabel diatas dapat responden wanita yaitu 24 orang


diketahui bahwa dari 37 sampel, (64,9%) dan rerata kadar asam urat
sebagian besar sampel merupakan yaitu yaitu 6.97 mg/dL.

Tabel 2. Distribusi sampel menurut kelompok umur dan kadar asam urat
Kelompok Umur n % Rerata Kadar Asam Urat
36-41 tahun 1 2.7 4
42-47 tahun 10 27 5.11
48-53 tahun 6 16.2 6.50
54-59 tahun 4 10.8 6.75
60-65 tahun 5 13.5 7.75
66-71 tahun 8 21.6 7.71
72-77 tahun 3 8.1 11.50
Total 37 100 7.04

Berdasarkan tabel di atas dapat 42-47 tahun berjumlah 10 orang


diketahui bahwa kelompok umur (27%) dan rerata kadar asam urat
sampel terbanyak yaitu pada umur yaitu 7.04 mg/dL.
3 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

Tabel 3. Distribusi sampel menurut pendidikan terakhir dan kadar asam urat
Pendidikan Terakhir n % Rerata Kadar Asam Urat
SMP 6 16.2 7.33
SMA 29 78.4 6.62
PT 2 5.4 7.5
Total 37 100 7.15

Berdasarkan tabel diatas dapat (Sekolah Mengengah Atas)


diketahui bahwa dari 37 sampel, berjumlah 29 orang (78,4%) dan
sebagian besar sampel memiliki rerata kadar asam urat yaitu 7.15
pendidikan terakhir yaitu SMA mg/dL.

Tabel 4. Distribusi sampel menurut pekerjaan dan kadar asam urat


Pekerjaan n % Rerata Kadar Asam Urat
Petani 16 43.2 7.38
Pedagang 9 24.3 5.56
Pensiunan 4 10.8 9.25
IRT 2 5.4 5.00
Swasta 6 16.3 6.00
Total 37 100 6.63

Berdasarkan tabel diatas dapat adalah petani yang berjumlah 16


diketahui bahwa dari 37 sampel, orang (43,2%) dan rerata kadar
sebagian besar pekerjaan asam urat yaitu 6.63 mg/dL.
responden

Tabel 5. Distribusi tingkat pengetahuan dan kadar asam urat


Tingkat pengetahuan n % Rerata Kadar Asam Urat
Baik (76%-100%) 9 24.4 5.33
Cukup (56%-75%) 14 37.8 6.00
Kurang (<56%) 14 37.8 8.50
Total 37 100 6.61

Berdasarkan tabel diatas dapat < 56% berjumlah 14 orang (37,8%)


diketahui bahwa responden dengan dan rerata kadar asam urat yaitu 8.50
tingkat pengetahuan kurang yaitu mg/dL.

Tabel 6. Distribusi sampel menurut asupan purin dan kadar asam urat
Asupan Purin n % Rerata Kadar Asam Urat
Lebih (>100g/hr) 19 51.4 8.00
Cukup (50g/hr-100g/hr) 11 29.7 5.73
Kurang (<50g/hr) 7 18.9 5.14
Total 37 100 6.29
4 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

Berdasarkan tabel di atas dapat lebih dari 100 g/hr berjumlah 19 orang
diketahui bahwa sebagian besar (51,4%) dan rerata kadar asam urat
responden memiliki asupan purin yaitu 6.29 mg/dL.

Tabel 7. Distribusi sampel menurut konsumsi alkohol dan kadar asam urat
Konsumsi Alkohol n % Rerata Kadar Asam Urat
Ya 13 29.7 7.76
Tidak 24 70.3 6.25
Total 37 100 7.00

Berdasarkan tabel diatas dapat orang (29.7%) dan rerata kadar asam
diketahui bahwa responden yang urat yaitu 7.00 mg/dL.
mengkonsumsi alkohol berjumlah 11

Tabel 8. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Asam Urat


Tingkat Kadar Asam Urat Total p
Pengetahua
n Normal Tinggi

n % n % n %
Baik 8 33.32 1 7.69 9 24.4 0.002

Cukup 12 50.00 2 15.39 14 37.8


Kurang 4 16.68 10 76.92 14 37.8
Total 24 100 13 35.1 37 100
p* = Uji Fisher Exact Test
Berdasarkan tingkat pengetahuan pengetahuan cukup dan 14 orang
bahwa 9 orang (24,4%) responden (37,8%) responden memiliki
memiliki pengetahuan baik, 14 orang pengetahuan kurang. Dengan nilai p =
(37.8%) responden memiliki 0,002 < α = 0,05.

Tabel 9. Hubungan asupan purin dengan Kadar Asam Urat


Asupan Kadar Asam Urat Total P
Purin
Normal Tinggi
n % n % n %
Lebih 8 33.32 11 84.61 19 51.4 0.009
Cukup 9 37.52 2 15.39 11 29.7
Kurang 7 29.16 0 0 7 18.9
Total 24 100 13 100 37 100
5 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

p* = Uji Fisher Exact Test

Berdasarkan asupan purin oleh makanan sumber purin cukup yaitu


masyarakat Rurukan Kota Tomohon 50-100 gram/hari, dan 7 orang
yaitu 19 orang (51,4%) (18,9%) mengkonsumsi makanan
mengkonsumsi makanan sumber sumber purin kurang dari 50
purin lebih dari 100 gram/hari, 11 gram/hari. Dengan nilai p = 0,009 < α
orang (29,7%) mengkonsumsi = 0,05.

Tabel 10. Analisis Multivariat Regresi Logistik


Variabel Bebas B Wald Sig Exp (B) CI (95%)

Lower Upper
Tingkat 1.450 4.285 0.038 4.262 1.080 16.820
Pengetahuan
Asupan Purin -1.638 3.486 0.062 0.194 0.035 1.085

Berdasarkan tabel diatas lebih banyak dari subjek yang memiliki


menunjukkan hubungan tingkat pengetahuan baik dan cukup. Hasil
pengetahuan dan asupan purin analisis juga menyatakan bahwa
dengan kadar asam urat di sampel yang mengkonsumsi asupan
Puskesmas Rurukan Kota Tomohon. purin kurang mengalami peningkatan
Hasil analisis menyatakan bahwa kadar asam urat 0.194 kali dari
sampel yang memiliki tingkat sampel yang mengkonsumsi asupan
pengetahuan kurang mengalami purin cukup dan lebih.
peningkatan kadar asam urat 4.262

PEMBAHASAN
a. Analisis univariat
Berdasarkan tabel 1 didapat hasil tertinggi pada umur 72-77 tahun yaitu
bahwa dari 37 responden, 13 orang 11,50 mg/dL. Penyakit Gout Arthritis
(35,1%) merupakan responden pria umumnya dialami oleh laki-laki usia >
dengan rerata kadar asam urat 7,69 30 tahun. Menurut Yu dan Luo (2003)
mg/dL dan 24 orang (64,9%) dalam Journal Rheumathology
merupakan responden wanita dengan menyatakan bahwa hal ini terjadi
rerata kadar asam urat 6,25 mg/dL. karena pada usia > 30 tahun mulai
Perbandingan kejadian gout arthtritis terjadi proses penuaan. Proses
antara pria dan wanita adalah 4:1 penuaan mengakibatkan terjadinya
(Dufton, 2011). penurunan organ tubuh secara
Berdasarkan tabel 2 di dapat hasil fungsional sehingga terjadi gangguan
bahwa kelompok umur sampel hemostatis tubuh seperti penurunan
terbanyak yaitu pada umur 42-47 fungsi ginjal terhadap kecepatan
tahun berjumlah 10 orang (27%) filtrasi ekskresi dan reabsorbsi asam
dengan rerata kadar asam urat 5,11 urat.
mg/dL. Tetapi rerata kadar asam urat
6 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

Berdasarkan tabel 3 di dapat hasil penyakit. Notoadmojo (2003) juga


bahwa dari 37 responden, responden menyatakan bahwa informasi yang di
dengan pendidikan terakhir SMP peroleh dapat mempengaruhi
(Sekolah Menengah Pertama) pengetahuan seseorang. Harrold dkk,
berjumlah 6 orang (16,2%) dengan (2012) dalam penelitiannya pada
rerata kadar asam urat 7,73 mg/dL, tahun 2008-2009 di The Fallon
SMA (Sekolah Mengengah Atas) Community Health Plan di Timur
berjumlah 29 orang (78,4%) dengan Massachussets Amerika, dari 500
rerata kadar asam urat yaitu 6,69 responden yang berpartisipasi dalam
mg/dL dan PT (Perguruan Tinggi) penelitian, hanya sebagian kecil
berjumlah 2 orang (5,4%) dengan pasien yang mengetahui makanan-
rerata kadar asam urat yaitu 7,15 makanan apa saja yang dapat
mg/dL. Menurut Melina (2011), meningkatan asam urat.
seseorang dengan tingkat pendidikan Berdasarkan tabel 6 didapat hasil
SMA sudah mampu dalam bahwa responden yang memiliki
memperoleh informasi yang didapat asupan purin lebih dari 100 g/hr
dan mempertimbangkan hal apa yang berjumlah 19 orang (51,4%) dengan
baik untuk dirinya. Berdasarkan tabel rerata kadar asam urat yaitu 8 mg/dL,
4 didapat hasil bahwa sebagian besar responden yang memiliki asupan
pekerjaan responden yaitu petani purin purin cukup 50-100 g/hr
berjumlah 16 orang (43,2%) dengan berjumlah 11 orang (29,7%) dengan
rerata kadar asam urat yaitu7,38 rerata kadar asam urat yaitu 5,22
mg/dL. Menurut Sumiati (2012), mg/dL dan responden yang memiliki
status pekerjaan dapat mempengaruhi asupan purin kurang dari 50 gr/hr
tingkat pengetahuan seseorang. berjumlah 7 orang (18,9%) dengan
Pernyataan ini di dukung oleh rerata kadar asam urat yaitu 5,14
Notoadmojo yang menyatakan bahwa mg/dL.
informasi yang diperoleh dapat Berdasarkan tabel 7 didapat hasil
mempengaruhi tingkat pengetahuan bahwa responden yang
seseorang. mengkonsumsi alkohol berjumlah 13
Berdasarkan tabel 5 didapat hasil orang (29.7%) dengan rerata kadar
bahwa responden dengan tingkat asam urat yaitu 7,76 mg/dL dan
pengetahuan baik yaitu 76%-100% responden yang tidak mengkonsumsi
berjumlah 9 orang (24,4%) dengan alkohol berjumlah 24 orang (70.3%)
rerata kadar asam urat yaitu 5,33 dengan rerata kadar asam urat 6,25
mg/dL, responden dengan tingkat mg/dL. Responden yang
pengetahuan cukup yaitu 56%-75% mengkonsumsi alkohol adalah semua
berjumlah 14 orang (37,8%) dengan responden yang berjenis kelamin pria.
rerata kadar asam urat yaitu 6 mg/dL Responden menyatakan
dan responden dengan tingkat mengkonsumsi alkohol hanya pada
pengetahuan kurang yaitu < 56% saat adanya pesta. Jenis alkohol yang
berjumlah 14 orang (37,8%) dengan di konsumsi yaitu cap tikus, saguer
rerata kadar asam urat 8,50 mg/dL. dan bir. Bir bukan hanya berisi alkohol
Pengetahuan merupakan salah satu saja tetapi juga purin. Standar Bir
faktor yang mempermudah terjadinya selain mengandung alkohol juga
perilaku sesorang.perilaku mengandung 8 mg purin per 1000 ml
pencegahan penyakit merupakan (Direktorat Bina Farmasi Komunitas
perilaku dimana seseorang dan Klinik, 2006). Dalam penelitian
melakukan suatu aktifitas untuk Montol dan Rotinsulu (2014),
menurunkan resiko terjadinya seseorang yang setiap hari
7 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

mengkonsumsi alkohol tradisional mereka menyatakan bahwa meskipun


(tuak atau tape) faktor resiko menjadi telah mengetahui makanan yang
lebih dari 50 % akan terkena gout dapat menyebabkan penyakit asam
arthritis. Sedangkan pada mereka urat, mereka tetap mengkonsumsinya
yang minum alkohol lebih dari tapi tidak setiap hari hanya pada saat
seminggu sekali faktor resiko nya 40% tertentu saja misalnya adanya pesta.
akan terkena gout arthritis.Menurut Pada responden yang memiliki
Manampiring dan Bodhy (2011), pengetahuan yang kurang mereka
Alkohol merupakan salah satu sumber menyatakan bahwa mereka kurang
purin. Etanol dalam alkohol mendapat informasi tentang makanan
meningkatkan produksi asam urat yang menyebabkan penyakit gout
dengan menyebabkan peningkatan arthritis. Berdasarkan hasil uji statistik
omset nukleotida adenin. Selain itu dengan Fisher Exact Test ρ = 0,002 <
alkohol juga menghambat ekskresi 0,05 maka H0 di tolak, yaitu terdapat
asam urat. hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan kadar asam urat di
b. Analisis bivariat
puskesmas Rurukan Kota Tomohon.
1. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Kanis dkk (2012), juga menyatakan
dengan Kadar Asam Urat
dengan memiliki tingkat pengetahuan
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui yang baik maka resiko terjadinya
bahwa 9 orang (24.4%) memiliki penyakit asam urat pun dapat di
pengetahuan baik dan sebagian besar cegah dan dikurangi. Responden
yaitu 8 orang memiliki kadar asam dengan tingkat pengetahuan yang
urat normal. Sampel yang memiliki baik akan mudah dalam menerima
pengetahuan cukup berjumlah 14 dan mengolah infomasi yang diterima.
orang (37.8%) dan 12 orang Pengetahaun masyarakat di
diantaranya memiliki kadar asam urat pengaruhi oleh tingkat pendidikan.
yang normal. Sampel yang memiliki Responden dengan tingkat
pengetahuan kurang berjumlah 14 pengetahuan baik di dominasi oleh
orang (37.8%) dan 10 orang responden dengan tingkat pendidikan
diantaranya memiliki kadar asam urat yang tinggi. Sehingga di dapat
yang tinggi. Sehingga dapat kesimpulan responden yang
disimpulkan bahwa terdapat berpengetahun tinggi mengenai gout
hubungan antara tingkat pengetahuan arthritis sebagian besar memiliki
dengan kadar asam urat dengan nilai tingkat pendidikan yang tinggi.
p=0.002< α=0.05 dan nilai RP=4.262. Semakin tinggi tingkat pendidikan,
Pada responden yang memiliki maka semakin tinggi pula tingkat
pengetahuan yang baik, responden pengetahuan seseorang (Usman 2011
menyatakan bahwa memperoleh dalam Kanis dkk 2012).
pengetahuan dari petugas kesehatan
2. Hubungan Asupan Purin
saat memeriksakan diri di puskesmas,
dengan Kadar Asam Urat
tetangga, keluarga dan media massa
seperti radio dan televisi. Sehingga Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui
mereka mulai mengerti definisi bahwa 19 orang (51.4%)
penyakit asam urat serta makanan mengkonsumsi asupan purin lebih
apa saja yang menyebabkannya. dan sebagian besar yaitu 11 orang
Setelah itu mereka mulai membatasi memiliki kadar asam urat tinggi.
untuk mengkonsumsi bahan makanan Sampel yang mengkonsumsi asupan
tersebut.Pada responden yang purin cukup berjumlah 11 orang
memiliki pengetahuan yang cukup (29.7%) dan 9 orang diantaranya
8 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

memiliki kadar asam urat yang Makanan sumber purin lain yang
normal. Sampel yang mengkonsumsi sering di konsumsi adalah berbagai
asupan purin kurang berjumlah 7 jenis ikan seperti ikan tuna, ikan
orang (18.9%) dan semuanya sarden dan ikan kembung dan bahan
memiliki kadar asam urat yang makanan sumber protein hewani yaitu
normal. Berdasarkan hasil uji statistik daging sapi, daging ayam, daging
dengan Fisher Exact Test ρ = 0,009 < bebek dan hati ayam. Responden
0,05 maka H0 di tolak, yaitu terdapat menyatakan hampir setiap hari
hubungan antara asupan purin mereka mengkonsumsi ikan, karena
dengan kadar asam urat di rasanya enak dan mudah di dapat
puskesmas Rurukan Kota Tomohon. serta harganya terjangkau. Ren dkk
Responden yang mempunyai asupan (2016) juga menyatakan rerata
konsumsi makanan sumber purin konsumsi seafood adalah 41,12 gram
lebih dari 100 g/hr yaitu 51,4% pada orang dewasa di Jepang.
menyatakan bahwa asupan makanan Responden yang mempunyai ekonomi
mereka tidak banyak yang berubah ke atas hampir setiap hari
setelah didiagnosis gout arhtritis. mengkonsumsi daging ayam atau
Jenis makanan sumber purin yang daging sapi Sementara responden
sering di konsumsi adalah tahu, lain menyatakan konsumsi daging-
tempe, kacang panjang, buncis, dagingan hanya pada saat ada pesta
sayur-sayuran seperti kangkung, dan pada saat ada rezeki yang
bayam dan kembang kol dan daun berlebih. Ali (2013) dalam Jurnal e-
singkong. Seringnya responden Biomedik (e-BM) juga menyatakan
mengkonsumsi makan tersebut bahwa masyarakat di Sulawesi Utara
karena sayur-sayuran tersebut mudah khususnya masyarakat Minahasa
di dapat oleh sebagian besar memiliki kecenderungan menggelar
masyarakat di wilayah Rurukan pesta atau makan-makanan khas
Tomohon. Hal tersebut didukung oleh Minahasa yang sebagian besar
wilayah yang berada di daerah berasal dari lauk hewani. Jumlah
pertanian dan sebagian besar makanan dalam suatu pesta biasanya
masyarakat memiliki pekerjaan bervariasi, mulai dari makanan
sebagai petani dan ibu rumah tangga pembuka, makanan pokok hingga
yang memiliki sawah dimana sayur- makanan penutup.
sayuran tersebut langsung didapat Hasil penelitian Hensen (2007) juga
dari hasil kebun sendiri. menyatakan bahwa terdapat
Jenis makanan lainnya yang sering di hubungan yang signifikan antara
konsumsi yaitu tahu dan tempe. konsumsi purin tinggi dengan
Seringnya responden mengkonsumsi hiperurisemia. Makanan tinggi purin
tempe dan tahu karena responden berkontribusi terhadap peningkatan
menyatakan tempe dan tahu memiliki kadar asam urat dalam darah.
cita rasa yang enak serta harganya Menurut Krisnatuti (2008) yang di
yang relatif murah dan mudah di kutip oleh Nengsih (2014), bahan
dapat. Menurut Lestari dkk, kedua pangan yang tinggi kandungan
makanan tersebut memiliki purinnya dapat meningkatkan kadar
kandungan gizi seperti protein, asam urat dalam darah antara 0,5-
kalsium, karbohidrat, fosfor besi, 0,75 g/ml purin yang dikonsumsi.
vitamin A,B,C dan air. Protein dari Kariadi (2000) dalam Hensen (2007),
tempe dan tahu tersebut terdiri atas juga menyatakan bahwa kebiasaan
asam-asam amino yang sebagian mengkonsumsi makanan yang
besar akan terbentuk menjadi purin. mengandung purin tinggi per hari
9 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

akan meningkatkan risiko dengan pasien gout arthritis dengan


hiperurisemia 3 kali lebih besar di pengetahuan cukup.
bandingkan dengan orang yang tidak Hasil analisis juga menyatakan bahwa
mengkonsumsi purin. sampel yang mengkonsumsi asupan
Berdasarkan hasil penelitian didapat purin kurang mengalami peningkatan
hasil yaitu nilai rata-rata kadar asam kadar asam urat 0.194 kali dari
urat responden yaitu 7 mg/dl dan sampel yang mengkonsumsi asupan
standar deviasi 2.22. Menurut Hidayat purin cukup dan lebih.
Dalam Journal MedicinusScientific
Journal Of Pharmaceutical KESIMPULAN
Development And Medical 1. Berdasarkan asupan purin
Application, (2009) menyatakan oleh masyarakat Rurukan Kota
bahwa pada suatu studi di dapatkan Tomohon yaitu 19 orang (51,4%)
insidensi gout arthritis 4,9% pada mengkonsumsi makanan sumber
kadar asam urat >9 mg/dL. Diet purin lebih dari 100 gram/hari, 11
rendah purin dapat menurunkan kadar orang (29,7%) mengkonsumsi
asam urat hingga 0,8 mg/100 ml. makanan sumber purin cukup yaitu
Almatsier (2006), juga menyatakan 50-100 gram/hari, dan 7 orang
bagi penderita gout arthritis untuk (18,9%) mengkonsumsi makanan
menghindari bahan makanan sumber sumber purin kurang dari 50
protein tinggi yang mempunyi kadar gram/hari.
purin >150mg/100g bahan makanan. 2. Berdasarkan tingkat
Membatasi konsumsi purin yang tinggi pengetahuan bahwa 9 orang (24,4%)
dengan melakukan diet rendah purin responden memiliki pengetahuan
akan dapat mencegah atau baik, 14 orang (37.8%) responden
menurunkan kadar asam urat dalam memiliki pengetahuan cukup dan 14
darah (Hensen, 2007). orang (37,8%) responden memiliki
c. Analisis Multivariat pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel diatas 3. Ada hubungan antara tingkat
menunjukkan hubungan tingkat pengetahuan dengan kadar asam
pengetahuan dan asupan purin urat.
dengan kadar asam urat di 4. Ada hubungan antara asupan
Puskesmas Rurukan Kota Tomohon. purin dengan kadar asam urat.
Hasil analisis menyatakan bahwa
sampel yang memiliki tingkat SARAN
pengetahuan kurang mengalami 1. Bagi masyarakat, perlu
peningkatan kadar asam urat 4.262 menjaga pola makan terutama
lebih banyak dari subjek yang memiliki makanan sumber purin yang dapat
pengetahuan baik dan cukup. meningkatkan kadar asam urat dalam
Dalam penelitian Husnah dan darah dan juga meningkatkan
Chamayasinta (2012), di dapat hasil pengetahuan tentang penyakit gout
terdapat hubungan antara arthritis sehingga dapat mencegah
pengetahuan diet purin dengan kadar atau mengurangi resiko terjadinya
asam urat pasien gout arthritis. penyakit gout arthritis.
Dengan RP = 1,85 (1,06-3,23) artinya 2. Bagi instansi terkait seperti
pasien gout arthritis dengan dinas kesehatan lebih khususnya
pengetahuan kurang akan memiliki puskesmas dapat meningkatkan
peluang 1,85 kali mengalami kenaikan upaya pencegahan maupun
kadar asam urat di bandingkan penanganan penyakit Gout Arthtitis.
10 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

DAFTAR PUSTAKA Divisi Rematologi-Imunologi


1. Ali HN., Billy JK., Bodhi W. Bagian SMF Ilmu Penyakit
(2013). Gambaran Asupan Purin Dalam Fakultas Kedokteran
Pada Remaja, Jurnal e- Unud RS Sanglah. Jurnal
Biomedik(e-BM), Volume 1, Penyakit Dalam, Volume 8,
Nomor 1,Maret 2013, hlm. 530- Nomor 1, Januari 2007. Diakses
536. Diakses 29 Mei 2015 : 11 Mei 2016
2. Andry., Saryono., Upoyo SA. 9. Hidayat, (2009). Gout dan
(2009). Analisis Faktor-Faktor Hiperuricemia, Devisi
Yang Mempengaruhi Kadar Reumatologi Departemen Ilmu
Asam Urat Pada Pekerja Kantor Penyakit Dalam, Medicinus
di Desa Karang Turi Kecamatan Scientific Journal Of
Bumi Ayu Kabupaten Brebes, Pharmaceutical Development
Jurnal Keperawatan Soediman, And Medical Application,
Volume 4, Nomor 1 Maret 2009. Volume 22, Nomor 1, Edisi Juni-
Diakses : 11 April 2015 Agustus 2009, ISSN 1979-391x
3. Badan Penelitian dan , Jakarta Graha Ilmu. Diakses :
Pengembangan Kesehatan 11 Mei 2016
2007. Pokok-Pokok Hasil Riset 10. Husnah., Chamayasinta DR.
Kesehatan Dasar Indonesia. (2013). Hubungan Pengetahuan
Jakarta. Diakses : 22 Agustus Diet Purin dan Kadar Asam Urat
2014 Pasien Gout Arthritis. Jurnal
4. Badan Penelitian dan Kedokteran Syiah Kuala,
Pengembangan Kesehatan Volume 13, Nomor 1, April
2013. Pokok-Pokok Hasil Riset 2013. Diakses : 28 Mei 2016
Kesehatan Dasar Indonesia. 11. Mellina, F. (2011). Hubungan
Jakarta. Diakses : 26 April 2014 Pengetahuan Ibu Tentang
5. Direktorat Bina Farmasi Imunisasi dengan Perilaku Imun
Komunitas dan Klinik (2006). Dasar Pada Balita di Posyandu
Pharmaceutical Care untuk Cempaka 1 Dusun 08 Janten
Pasien Penyakit Arthritis Ngestiharjo Kasian Bantul.
Rematik. Departemen Universitas Respati Yogyakarta.
Kesehatan. Diakses : 28 Mei Skripsi. Diakses : 26 Mei 2016
2016 12. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu
6. Dufton J, M.D. (2011). The Kesehatan Masyarakat Prinsip-
Pathophysiology and Prinsip Dasar, Rineka Cipta,
Pharmaceutical Tratment Of Jakarta
Gout . Diakses : 26 Mei 2016 13. Notoatmodjo, S. (2007) Promosi
7. Harrold., Leslie K. (2012). Kesehatan & Ilmu Perilaku.
Patient Knowledge and Beliefs Rineka Cipta, Jakarta
Concerning Gout and it’s 14. Ren Z., Huang C., Momma H.,
Treatment : A Population Based Cui Y., Sugiyama S., Niu K.,
Study. BMC Musculoskeletos Nagatomi R. (2016). The
Disorder. America 13;180. Consumption of Fish Cooked by
Diakses : 26 Mei 2016 Different Methods Was Related
8. Hensen, RP. (2007). Hubungan to the Risk of the Hyperuricemia
Konsumsi Purin Dengan in Japanesse Adult: A 3-year
Hiperurisemia Pada Suku Bali di Follow-up Study. Nutrition,
Daerah Pariwisata Pedesaan.
11 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Asupan Purin Yuli R, dkk

Metabolism and Cardiovascular Management of Gouty Arthritis.


Disease. May 2016. Journal of The Association of
15. Richette P, Bardin T, (2012). Physicians of India. Volume 63.
Purine Rich Foods : an Innocent December 2015. Diakses : 26
Bystandar Of Gout Attacks. Mei 2016
Journal Ann Rheum Dis, 17. Yu KH., Luo SF. (2003).
Volume 71, Nomor 9, Younger Age Of Onset Of Gout
September 2012. Diakses : 28 in Taiwan. Journal
Mei 2016 Rheumatology. 2003 ; 42:166-
16. Saigal R., Agrawal A,. (2015).
Pathogenesis and Clinical

You might also like