You are on page 1of 3

Biochemistry

Thursday, 19 September 2019

URINE FORMATION
The extracellular fluid constitutes the internal environment of the cells of the body. It is in
this medium that the cells carry out their vital activities. Since changes inextracellular fluid
are reflected in changes the fluid within the cells and thus also in cell functions, It is
essential to the normal function of the cells that this fluid be maintained relatively constant
in composition.

This internal environment is regulated mainly by two pairs of organs : the lungs, which
control the concentrations of oxygen and CO2; and the kidneys, which maintain optimal
chemical composition of the body fluid. Thus the kidney is an organ which does not merely
remove metabolic wastes but actually performs highly important homeostatic functions.
The urinary system, composed of kidney, ureters, bladder (vesica urinaria), and urethra.

Role of kidney in homeostasis.


The regulation of the internal environment by the kidney is a composite of four processes :
1. Filtration of the blood plasma by the glomeruli.
2. Selective reabsorption by the tubulues of materials required in maintaining the
internal environment.
3. Secretion by the tubules of certain substances from the blood into the tubular lumen
for the addition to the urine.
4. Exchange of hydrogen ions and production of ammonia for conservation of base. The
urine is collected by the collecting tubules and carried to the renal pelvis, and then it
is carried by way of the ureter to the bladder.

Pertukaran ion hydrogen dengan natrium


Akibat dari metabolism = pH jadi asam, karena banyak H+ dikeluarkan
Ginjal akan berusaha mensekresi H+ supaya tidak mengganggu pH darah, kemudian diganti
dengan Natrium karena fungsi Na dalam tubuh sangat penting. (selain sebagai komposisi
dalam elektolit, tetapi juga melakukan seperti pada pompa Na). ada mekanisme yang
memerlukan energi (memerlukan Na dan K). Pompa Na memerlukan ATP. (Kalau jumlah
ATP kurang, maka pompa Na tidak bisa berjalan dengan lancar)

Glukosa, asam amino, dan klorida (High Threshold substances)  akan di reabsorpsi
kembali karena masih diperlukan oleh tubuh.
Berbeda dengan urea, kreatinin, dan uric acid (low threashold substances)  tidak akan
dipakai lagi, akan dibuang oleh tubuh.

Osmonalitas tinggiDarah pekat akan antidiuretic (menghambat pengeluaran urine)


Osmonalitas rendah darah encer
ADH regulates the osmolality of plasma
Glukosa normal akan direabsorpsi kembali ke dalam sel
Asam amino (banyak di reabsorpsi)

Pertukaran hydrogen dengan natrium


(lihat gambar : darah sel tubulus proksimal, filtrat tubulus)
H2CO3 secara spontan akan terurai menjadi H+ dan bikarbonat
Bikarbonat akan dikembalikan ke darah, hydrogen akan disekresi ke lumen
Di lumen, H+ akan diganti dengan Natrium
Di tubulus distal ada mekanisme pengeluaran H+ tapi yang bergabung dengan ammonia (ini
merupakan regulator dari pH). Pembentukan ammonium tergantung dari pH tubuh. Kalau
pH darah meningkat, maka akan merangsang enzim glutaminase <meningkat >(mengubah
glutamin menjadi asam glutamate + NH3)

Hormone aldosterone dikeluarkan oleh korteks kelenjar adrenal.


Tempat kerja aldosterone di tubuli distal nefron.
Meningkatkan reabsorbsi natrium dan meningkatkan ekskresi kalium.
Kalau aldosterone aktif, maka Na banyak diserap dan kalium banyak dikeluarkan.

Korteks adrenal adalah kelenjar kecil di atas ginjal (supra renalis)


Istilah korteks itu di pinggiran luar
Medulla letaknya di tengah

Glikolisis
Aerob = cukup oksigen
Mitokondria nya akan aktif. Kalau oksigen kurang, rantai pernapasan tidak bisa jalan.
Maka glikolisis hanya stop sampai piruvat.

Anaerob = tidak cukup oksigen


Contohnya : Sprint, angkat besi, adalah contoh olahraga berat dalam waktu yang
singkat, sifatnya anaerob.

Asidosis berlebihan bisa merusak sel.

Katabolisme protein meningkat  peningkatan asam sulfat dan asam fosfat yang mesti
dikeluarkan

Ketone bodies : acetone (tidak mengalami metabolism, tetapi akan dikeluarkan oleh paru
karena mudah menguap), asam asetoasetat, asam hidroksibutirat
Kedua asam tersebut adalah asam lemah.

Biasanya asidosis disebabkan oleh keton meningkat = ketoasidosis

Protein TIDAK disimpan dalam tubuh.


Eritropoetin = suatu hormone, suatu protein, yang dihasilkan oleh ginjal, tapi kerjanya
disusun tulang. Akan meningkatkan pembentukan eritrosit (Hb nya meningkat, O2
meningkat, pembentukan ATP meningkat)

UREA HANYA DIHASILKAN OLEH LIVER


Hasil katabolisme protein

Kreatinin adalah hasil dari Kreatin fosfat


Kreatin fosfat tempat utamanya adalah di otot

Uric acid = hasil katabolisme dari purine


Nantinya akan menjadi asam urat
Sifat negative dari uric acid : membentuk batu ginjal. Karena lebih mudah mengendap pada
pH rendah (pH asam)
Cara mengantisipasi : banyak makan sayur, agar pH lebih alkalis ; mengurangi intake purine.
Purine yang kita konsumsi tidak disimpan/dipakai untuk sintesis, tetapi akan langsung
dikatabolisir. Urine yang dipakai oleh tubuh adalah HASIL DARI TUBUH SENDIRI.
Banyak makan purine = peningkatan asam urat

Protein TIDAK TERDAPAT di glomerulus!!!


Kalau ada protein, berarti ada bocoran di glomerulus
Contohnya : albumin; protein paling banyak dalam darah
Albumin pada darah sifatnya asam

Kalau pembuluh darah ke ginjal kurang, maka renin (enzim proteolitik dikeluarkan dari
ginjal) kurang

You might also like