Professional Documents
Culture Documents
Tanindy M. Sipayung
Paulina N. Gunawan
Johanna A. Khoman
Abstract: Oral hygiene is part of body health that can not be separated one from another.
One of the oral diseases that commonly occurs among children is dental caries. The
influencing factor that causes caries is debris or food residue around the teeth. Mastication of
fibrous food like pear could clean the teeth. Pear fruit is rich of nutritive materials which are
able to block the growth of Streptococcus mutans on the formed teeth and to enhance
bacterial protein denaturation. This study was aimed to obtain the effect of pear consumption
on debris index in children aged 9 years at Garuda elementary school in Manado. This was a
quasi-experimental study with a pre and post-test design. Population was all of the students
aged 9 years at Garuda elementary school in Manado. There were 48 students as samples
obtained by using total sampling method. The results showed that the average difference of
debris index value in the experimental group was 1.04 and in the control group was 0.34.
The Mann-Whitney test obtained a P value of 0.000 (<0.05) that indicated significant
differences between the former and the later debris index in the experimental group and the
control group. Conclusion: Pear consumption could influence the debris index in children
aged 9 years at Garuda elementary school in Manado.
Keywords: pear, debris index
Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan sebab kesehatan gigi dan mulut memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu
penyakit mulut yang paling sering terjadi pada anak ialah karies gigi. Faktor pendukung
penyebab terjadinya karies gigi yaitu debris atau sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi.
Mengunyah makanan berserat seperti buah pir dapat membantu membersihkan gigi. Buah pir
kaya akan zat gizi yang mampu menghambat bakteri Streptococcus mutans pada
pembentukan gigi serta mendenaturasi protein sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsumsi buah pir (Pyrus) terhadap indeks debris pada anak usia 9
tahun di SD Garuda Manado. Jenis penelitian ialah eksperimental semu dengan pre and post-
test design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa SD Garuda Manado yang berusia 9 tahun.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yang berjumlah 48 sampel.
Hasil penelitian pada kelompok eksperimen mendapatkan nilai selisih rerata indeks debris
sebesar 1,04 dan pada kelompok kontrol nilai selisih rerata indeks debris sebesar 0,34. Uji
Mann-Whitney mendapatkan nilai P = 0,000 (< 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan bermakna antara selisih indeks debris awal dan akhir pada kelompok eksperimen
dibandingkan kelompok kontrol. Simpulan: Terdapat pengaruh konsumsi buah pir (Pyrus)
terhadap indeks debris pada anak usia 9 tahun di SD Garuda Manado.
Kata kunci: buah pir, indeks debris
50
Sipayung, Gunawan, Khoman: Pengaruh konsumsi pir (Pyrus) terhadap ...
51
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember 2018
52
Sipayung, Gunawan, Khoman: Pengaruh konsumsi pir (Pyrus) terhadap ...
Tabel 2. Hasil pemeriksaan indeks debris pada kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan
kategori
Kelompok subyek
Eksperimen Kontrol
Kategori
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Perlakuan Perlakuan Perlakuan Perlakuan
Baik 0 11 0 0
Sedang 9 13 10 16
Buruk 15 0 14 8
Total 24 24 24 24
53
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli- Desember 2018
lebih rendah dibanding pada kelompok memperlambat proses makan dan mening-
eksperimen. Hal ini terjadi karena pada katkan intensitas pengunyahan. Proses
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan mengunyah makanan berserat akan me-
mengunyah buah pir, tetapi setelah mengu- rangsang saliva.14
nyah coklat diberi jeda waktu 5 menit Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney
sebelum dilakukan pemeriksaan yang diperoleh angka signifikansi yaitu 0,000
kedua. Padahal mengonsumsi buah berserat yang menunjukkan terdapat perbedaan
merupakan salah satu cara mencegah terja- bermakna antara selisih indeks debris awal
dinya penumpukan sisa-sisa makanan pada dan akhir pada kelompok eksperimen
permukaan atau sela-sela gigi.11 Oleh dengan kelompok kontrol.
karena itu jeda waktu yang diberikan pada
kelompok kontrol kurang efektif sehingga SIMPULAN
tidak dapat menghasilkan perubahan yang Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
bermakna. disimpulkan bahwa konsumsi pir (Pyrus)
Rerata selisih indeks debris pada dapat memengaruhi indeks debris pada
kelompok eksperimen sebesar 1,04 dan anak usia 9 tahun di SD Garuda Manado.
pada kelompok kontrol 0,34. Berdasarkan
uji Mann-Whitney nilai probabilitas signifi- SARAN
kansi P = 0,000 (P <0,05), yang artinya Disarankan agar pemerintah lebih
terdapat perbedaan bermakna antara selisih menggiatkan program penyuluhan tentang
indeks debris awal dan akhir pada kelom- kesehatan gigi dan mulut serta manfaat
pok eksperimen dengan kelompok kontrol. mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-
Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh buahan khususnya buah pir terhadap
konsumsi pir terhadap indeks debris pada kebersihan gigi.
anak usia 9 tahun di SD Garuda Manado. Disarankan pada masyarakat agar
Hasil penelitian ini selaras dengan dapat mengonsumsi sayur-sayuran dan
enelitian yang dilakukan oleh Mukti11 di buah-buahan yang berserat seperti pir untuk
Panti Asuhan Yayasan Nur Hidayah Sura- membantu mencegah proses terjadinya
karta yang menunjukkan adanya selisih karies gigi.
penurunan indeks debris sebelum dan Bagi pihak sekolah agar menganjurkan
sesudah mengonsumsi buah berserat. Hasil para siswa untuk mengonsumsi buah-
penelitian ini juga mendukung pernyataan buahan seperti pir setelah makan.
Hidayanti et al.12 yang menyebutkan bahwa
konsumsi buah-buahan segar yang kaya DAFTAR PUSTAKA
serat dan air dapat melancarkan pember- 1. Nurhamidah, Ramadhan ES, Asmawati,
sihan sendiri pada gigi atau sering disebut Juni. Hubungan status kesehatan gigi
self cleansing, sehingga luas permukaan dan mulut dengan prestasi belajar
debris dapat dikurangi serta plak dan karies siswa/i SD Negeri 2 Sangga Beru
Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten
gigi dapat dicegah.12 Hal ini juga dipapar-
Aceh Singkil. Jurnal Kesehatan Gigi.
kan pada penelitian yang dilakukan oleh 2016;3(2):36-7.
Angela13 tentang pencegahan primer pada 2. Pratiwi R, Mutmainnah R. Gambar kepa-
anak yang berisiko karies tinggi bahwa rahan karies pada anak usia 6,9 dan 12
memperbanyak makan sayur-sayuran dan tahun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi
buah-buahan yang berserat dan berair akan Selatan menggunakan indeks PUFA/
bersifat membersihkan dan merangsang pufa. Dentofasial. 2013;12(2):76.
sekresi saliva sehingga karies gigi dapat 3. Kantja I. Pengaruh pola makan pada anak
dicegah. Hal ini sejalan dengan penelitian sekolah dasar terhadap status kesehatan
yang dilakukan oleh Chemiawan et al.14 gigi dan mulut [Skripsi]. Makassar:
mengenai makanan yang banyak mengan- FKG Universitas Hasanuddin; 2015.
dung serat dan air yang berarti sedikit 4. Lusnarnera R. Pengaruh konsumsi semangka
(Citrullus lanatus) dalam menurunkan
mengandung karbohidrat. Serat dapat
54
Sipayung, Gunawan, Khoman: Pengaruh konsumsi pir (Pyrus) terhadap ...
indeks debris pada anak usia 8-10 10. Panda PAC, Kaligis SHM. Perbedaan
tahun. eG. 2016;4(1):54. indeks plak sebelum dan sesudah
5. Lestari SP, Atmadi TA. Hubungan antara pengunyahan buah pir. eG. 2015;3(2):
kebiasaan konsumsi makanan manis 381.
dengan karies gigi anak usia sekolah. 11. Pratiwi AI. Manfaat berkumur sari buah
Jurnal PDGI. 2016;65(2):56. delima merah (Punica granatum)
6. Hidayanti L, Lina N, Bachtiar KR. Peran terhadap penurunan plak gigi [Skripsi].
buah dan sayur dalam menurunkan Denpasar: FKG Universitas Maha-
keparahan karies gigi pada anak saraswati; 2014.
[Skripsi]. Tasikmalaya: Universitas 12. Hidayanti L, Lina N, Bachtiar KR. Peran
Siliwangi; 2008. buah dan sayur dalam menurunkan
7. Ajeng RR. Pengaruh pengunyahan buah pir keparahan karies gigi pada anak. eG.
(Pyrus communis L) terhadap penurun- 2016;4(2):49.
an plak pada pemakaian alat ortho- 13. Angela A. Pencegahan primer pada anak
dontic lepasan. Jurnal Kesehatan Gigi. yang berisiko karies tinggi [Skripsi].
2010;4(3):3. Medan: Departemen Pedodonsia FKG
8. Lomboan RH. Tingkat kepuasan konsumen Universitas Sumatera Utara; 2005.
buah local dan buah impor terhadap 14. Chemiawan E, Riyanti E, Fransisca F.
pelayanan di pasar swalayan di Kota Perbedaan tingkat kebersihan gigi dan
Manado. Cocos. 2014;3(2):4. mulut antara anak vegetarian dan non
9. Yulandris S. Hubungan tingkat pengetahuan vegetarian di Vihara Maitreya Pusat
dengan tingkat konsumsi buah dan Jakarta [Skripsi]. Bandung: Depar-
sayur pada anak kelas IV-V SD Pertiwi temen Pediatri FKG Universitas
3 [Skripsi]. Padang; Universitas Anda- Padjadjaran; 2016.
las; 2013.
55