Professional Documents
Culture Documents
Akuntabilitas Dan Transparansi Di Mesjid Kota Medan PDF
Akuntabilitas Dan Transparansi Di Mesjid Kota Medan PDF
Julkarnain
Universitas Islam Sumatera Utara
julkarnain@fe.uisu.ac.id
ABSTRACT
The mosque is a non-profit organization and donated from various sources such as zakat, infak,
and wakf donations. In regard to financial statement, this organization might use standard
accountance system as widely lnown as Financial Report Standard or called Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109. The system is stressing on transparency and
accountability. It is interesting therefore, to study more regarding both accountability and
transparency of financial system which is applied in the mosque organizations located in the
Medan City. This case study involved 5 mosques in the area of Medan City were; Masjid Raya
Al-Mashun mosque, Ikhlasiyah Mosque, Jami 'Al-Munawarrah Mosque (at Islamic University of
North Sumatera), Silaturrahim Mosque and Ismail Mosque. This study consisted of three
variables; accountability and transparency as independent variables and financial management
of the mosque as dependent variable. The questionnaire was employed for data collection and
distrusted to 34 respondents around the five mosques as the research subjects.The results shows
that the influence of accountability and transparency of financial report to the mosque financial
management in Medan City was simulatneousely significant. The statistical analysis involved f
test with coefficient of determination and the result show 83,7% while the rest of 16,3% are
other factors not examined by the author.
kelompok, keluarga, pemerintah dan bahkan oleh publik atau masyarakat secara umum.
perusahaan swasta yang tidak mengikat. Suatu kebijakan pemerintah suatu Negara
Sumber dana masjid secara umum berasal misalnya, terkait dengan keterbukaan
dari zakat, infak dan shadaqah, sumbangan, informasi, maka diharapkan akan meng-
bantuan dan lain sebagainya termasuk wakaf. hasilkan persaingan politik yang sehat, toleran
Oleh karena itu, dalam laporan keuangannya sehingga kebijakan yang dibuat berdasarkan
selain menggunakan “Pernyataan Standar pada referensi publik.
Akuntansi Keuangan” (PSAK) No. 45 dapat Ada beberapa prinsip transparansi seperti
juga menggunakan PSAK No. 109, yaitu yang dikemukakan oleh Humanitarian Forum
tentang akuntansi zakat, dan infak/shadaqah. Indonesia (HFI), yaitu:
Sumber pembiayaan untuk aktivitas
masjid berkaitan erat dengan besarnya dana 1. Adanya informasi yang mudah dipahami
yang dikelola masjid. Jumlah dana yang besar dan diakses (dana, cara pelaksanaan,
yang dikelola oleh organisasi masjid bentuk bantuan atau program).
memerlukan manajemen keuangan yang baik 2. Adanya publikasi dan media mengenai
dan sehat. Salah satu ciri manajemen proses kegiatan dan detail keuangan.
keuangan yang baik adalah adanya 3. Adanya laporan berkala mengenai pen-
transparansi dan akun-tabilitas dalam dayagunaan sumber daya dalam perkem-
pengelolaan keuangan suatu organisasi atau bangan proyek yang dapat diakses oleh
perusahaan. Organisasi masjid sebagai salah umum.
satu organisasi nirlaba yang mengelola 4. Laporan tahunan
keuangan yang diperoleh dari masyarakat 5. Website atau media publikasi organisasi
senantiasa dituntut melakukannya secara 6. Pedoman dalam penyebaran informasi
sistematis, transparan dan akuntabel.
Akuntabilitas yang dimaksudkan adalah Karena itu berkenaan dengan prinsip
mencari informasi atau jawaban terkait transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan
dengan pertanggungjawaban atas segala yang ke dalam pengelolaan dana yang diserap oleh
telah dilakukan dan harus sesuai dengan yang organisasi masjid seharusnya tercermin dari
sebenarnya terjadi. Jika terdapat penyim- laporan keuangannya. Pengawasan terhadap
pangan dan tidak sesuai dengan yang seharus- sistem pengelolaan keuangan organisasi
nya, maka perlu dilakukan pencarian terkait masjid umumnya dilakukan oleh seseorang
penyimpangan tersebut. Hal itu sesuai dengan yang disebut “takmir” masjid. Dalam hal ini
pandangan yang dikemukakan oleh J.b. takmir masjid menyediakan informasi yang
Ghartey (2001) bahwa akuntabilitas ditu- dibutuhkan seperti berkenaan dengan fasilitas
jukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan masjid, peralatan yang dibutuhkan masjid
yang berhubungan dengan stewardzip yaitu secara rutin, dan berbagai aktivitas yang harus
apa, mengapa, siapa, kemana, yang mana, dan dilaksanakan. Selain itu takmir masjid juga
bagaimana suatu pertanggungjawaban harus melakukan pengalokasian sumber-sumber
dilaksanakan. dana yang dimiliki agar mencukupi serta
Dengan demikian akuntabilitas sebenarnya memenuhi kebutuhan-kebutuhan operasional
bertujuan tidak hanya untuk memperbaiki kegiatan yang diselenggarakan masjid.
kesalahan tetapi juga terkait dengan masalah Organisasi masjid sebagai suatu organisasi
pertanggungjawaban seseorang atas apa yang Islami memang sudah seharusnya menganut
telah dilakukan. Penjelasan ini sesuai dengan prinsip akuntabilitas dalam melaksanakan
pandangan yang dikemukakan Sirajudin Saleh kegiatannya. Menurut Anzar & Mukhtar
dan Aslam Iqbal bahwa akuntabilitas merupa- (2010), Diptyana (2009) dan Wardani (2012)
kan aspek sikap dan watak kehidupan bentuk akuntabilitas masjid adalah melalui
manusia yang meliputi aspek internal dan penerapan akuntansi dalam pencatatan
eksternal seseorang. transaksi keuangan, pengelolaan dana yang
Adapun terkait dengan transparansi, dilakukan secara amanah sesuai tujuannya
Meutiah (2008) menjelaskan bahwa trans- dengan pembuatan laporan keuangan yang
paransi merupakan kebijakan terbuka bagi reliable dan lain-lain. Semakin tinggi akun-
pengawasan. Terbuka artinya dapat dijangkau tabilitas dalam pengelolaan organisasi masjid
semakin besar pula potensi penerimaan dana 3. Masjid Shilaturrahim, Jl. Garu III Lk. III
organisasi. Maka mengingat sumber dana No.43, Medan Amplas.
yang bervariasi untuk suatu organisasi masjid 4. Masjid Ismail, Jl. Garu III Lk IX No. 122
maka penerapan akuntansi semakin dibu- A.2, Medan Amplas.
tuhkan dalam sistem pengelolaan keuangan- 5. Masjid Ikhlashiyah, Jl. Garu I, Sitirejo III,
nya. Terutama untuk efektivitas dan efesiensi Medan Amplas.
pemanfaatan dan penggunaan dana yang
masuk disamping untuk menghindari adanya 2.1. Sumber Data.
kesalahan atau penyelewengan.
Berdasarkan pengamatan, organisasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
masjid yang selama ini menyebar di beberapa data primer yang diproses melalui tahapan
kawasan menghadapi beberapa permasalahan tertentu untuk diperoleh hasil dan
dalam sistem pengelolalan keuangannya, kesimpulan. Menurut Umar (2003:56) data
antara lain sebagai berikut: primer merupakan “data yang diperoleh
langsung dilapangan oleh peneliti sebagai
1. Belum banyak masjid yang menerapkan objek penulisan”. Pengumpulan data
PSAK Nomor 45 tentang organisasi dalam penelitian ini yatu dengan cara
nirlaba. penyebaran kuesioner dan melakukan
2. Belum banyak masjid yang menerapkan wawancara langsung dengan pihak yang
PSAK Nomor 109 tentang zakat dan berhubungan dengan penelitian yang
infak/shadaqah. dilakukan.
3. Kurang transparansi dalam pengelolalan
keuangann organisasi dan 2.3. Teknik Pengumpulan Data
4. Kinerja organisasi yang kurang menuntut
akuntabilitas (pertanggungjawaban). Teknik pengumpulan data merupakan
cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh
Bersarkan beberapa poin di atas memberi data yang relevan disertai keterangan yang
alasan untuk dilakukan suatu peneltian untuk diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian
mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya ini penulis berupaya untuk memperoleh data
sistem manjemen organisasi masjid. Maka primer langsung dari objek atau responden
untuk lebih terfokus pada lapangan kajian ini, penelitian. Teknik pengumpulan data yang
berikut ditentukan beberapa tujuan peneltian: digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah penerapan akuntabilitas dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
manajemen keuangan organisasi masjid di
Dilakukan untuk memperoleh data sekun-
Kota Medan?
der sebagai landasan teori yang digunakan
2. Apakah [enerapan transparansi keuangan
untuk data pendukung. Karena itu dalam
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
pembahasan penelitian kepustakaan dila-
manajemen keuangan pada organisasi
kukan dengan cara membawa literatur
masjid di Kota Medan.
yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti oleh penulis.
2. METODE PENELITIAN
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan pada 5 (lima)
masjid terpilih di Kota Medan, yaitu: a. Wawancara
Penulis memperoleh data dengan cara
1. Masjid Raya Al-Mashun, Jl. Sisinga- melakukan tanya jawab secara
mangaraja, Medan Kota. langsung untuk meminta keterangan
2. Masjid Jami’ Al-Munawarrah UISU, mengenai hal yang berhubungan
Teladan Barat, Medan Kota. dengan masalah yang diteliti.
60 – 65 8 23%
Mean Ideal (Mi) = ½ (nilai maksimum + nilai Pernah”. Penulis menentukan kriteria variabel
minimum) X berdasarkan skor tertinggi dan terendah
= ½ (195 + 39) dimana skor tertinggi yaitu 45 dan skor
= 117 terendah yaitu 34; Nilai mean sebesar 41,21;
Nilai median sebesar 42; Nilai modus sebesar
Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 1/6 (nilai 42 dan Nilai standar deviasi sebesar 3,282.
maksimum – nilai minimum) a. Menghitung Jumlah Kelas Interval
= 1/6 (195-109) Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,3 Log n
= 14,33 = 1 + 3,3 Log 34
a. Tinggi = > (Mi+SDi) = 1 + 3,3 (1,531)
= > (117+14,33) = > 131,33 = 1 + 5,052 = 6,052 = 6 (dibulatkan)
b. Sedang = (Mi-SDi) s/d (Mi+SDi) b. Menghitung Rentang Data
= (117-14,33) s/d (117+14,33) Rentang Data = Data Tertinggi – Data
= 102,67 s/d 131,33 Terendah + 1
c. Rendah = < (Mi-SDi) = 45 – 9 + 1
= < (117-14,33) = 37
= < 102,67
Menghitung Panjang Kelas Panjang Kelas =
Tabel 4 Rentang Data/Jumlah Kelas = 37/6
Kategori Kecenderungan Frekuensi = 6,16
Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid = 6 (dibulatkan)
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1. >131,33 33 97% Tinggi Berdasarkan perhitungan maka dapat dibuat
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
2. 102,67 1 3% Sedang
s/d
Tabel 5
131,33
3. <102,67 0 0% Rendah Distribusi Frekuensi Variabel
Transparansi Laporan Keuangan Masjid
Total 34 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 Nilai Frekuensi Prosentase
sedangkan nilai thitung 3,943 > ttabel 2,042, pengaruh yang diberikan variabel X secara
maka dapat disimpulkan H1 diterima yang simultan terhadap variabel Y, maka hasilnya
berarti terdapat pengaruh antara akuntabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.
(X1) terhadap Manajemen Keuangan Masjid
(Y). Untuk variabel transparansi (X2), dengan Tabel 10
variabel manajemen keuangan masjid (Y) Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
terdapat pengaruh sebesar 0,000 < 0,05, Model Summaryb
sedangkan nilai thitung 5,484 > ttabel 2,042, Model R R Square Adjusted Std. Error
maka terdapat pengaruh antara transparansi R Square of the
(X2) dengan manajemen keuangan masjid Estimate
1 .915a .837 .827 2.527
(Y). Sehingga dapat di simpulkan H2 di
a. Predictors: (Constant), Transparansi Laporan
terima yang berarti terdapat pengaruh antara Keuangan (X2), Akuntantabilitas Laporan Keuangan
transparansi dengan manajemen keuangan (X1)
masjid. b. Dependent Variable: Manajemen Keuangan Masjid
Selanjutnya dilakukan Uji Simultan (f), uji (Y)
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
atau tidaknya pengaruh secara simultan yang Berdasarkan output pada tabel di atas
diberikan varibel X terhadap variabel Y, dan diketahui nilai R square 0,837. Hal ini
hasilnya sebagaimana pada tabel berikut. mengandung arti bahwa pengaruh variabel
akuntabilitas (X1) dan transparansi (X2) secara
Tabel 9 simultan terhadap manajemen keuangan
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda masjid (Y) sebesar 83,7 %. Sementara
berdasarkan hasil pengujian secara parsial dan
ANOVAa mengacu pada pengujian hipotesis
Model Sum of Df Mean F Sig. sebelumnya, didapatkan bahwa H2 diterima
Squares Square yang berarti transparansi (X 2 ) berpengaruh
terhadap manajemen keuangan masjid di Kota
Regres- Medan. Dengan demikian dapat disimpulkan
1016.718 2 508.359 79.632 .000b
sion
1
bahwa semakin transparan suatu laporan
Resi- keuangan masjid, maka manajemen keuangan
197.900 31 6.384 Masjid di Kota Medan semakin baik dan
dual
Total 1214.618 33 berkualitas.
a. Dependent Variable: Manajemen Keuangan (Y)
b. Predictors: (Constant), Transparansi Laporan
Keuangan (X2), Akuntantabilitas (X1)
4. KESIMPULAN
Diketahui jika sig < 0,05 atau fhitung> ftabel, Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
maka terdapat pengaruh variabel X secara secara simultan yang telah dilakukan,
simultan terhadap Variabel Y. Diketahui f tabel diperoleh penjelasan bahwa H3 diterima yang
= F (k;n-k) = F (2-32) = 3,32. Berdasarkan berarti terdapat pengaruh antara akuntabilitas
output diatas nilai signifikansi untuk dan transparansi laporan keuangan terhadap
pengaruh akuntabilitas (X1) dan transparansi manajemen keuangan masjid di Kota Medan.
(X2) secara simultan terhadap manajemen Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian
keuangan masjid (Y) adalah sebesar 0,000 < yang telah dilakukan oleh Jennifer Septiany
0,05, sedangkan nilai fhitung sebesar 79,634 > (2015) bahwa adanya pengaruh antara
ftabel 3,32, maka dapat di simpulkan bahwa H3 akuntabilitas dan transparansi laporan
diterima yang berarti terdapat pengaruh antara keuangan terhadap manajemen keuangan
akuntabilitas (X1) dan tranparansi (X2) secara pada 36 masjid di Kota Bandung.
simultan terhadap manajemen keuangan Hasil penelitian mengenai pengaruh
organisasi masjid (Y). akuntabilitas dan transparansi laporan
Adapun analisis selanjutnya dilakukan keuangan terhadap manajemen keuangan
melalui uji koefisiensi determinasi. Uji ini masjid di atas, maka dapat ditarik beberapa
berfungsi untuk mengetahui berapa persen kesimpulan. Akuntabilitas pada masjid di
DAFTAR PUSTAKA