You are on page 1of 7

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS II

TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN


Valentina Wulan Sari, NLP Dina Susanti, Idah Ayu Wulandari
RSUD Sanjiwani Gianyar Jl. Ciung Wanara-Gianyar No.2, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten
Gianyar, Bali 80511
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali Jalan Tukad Balian No. 180 Renon,Denpasar
Email: wulansarivalentina@yahoo.com

ABSTRACT
Introduction: Patient satisfaction is a feeling of satisfaction for services that have been re-
ceived by patients in accordance with expectations. The most service that patients get is nurse
service. Patient satisfaction is important in reviewing the quality of hospital services. RSUD
Sanjiwani Gianyar is a type B hospital that accommodates referral services from hospitals in
East Bali. Recapitulation of admission of admission to RSUD Sanjiwani in 2012 was 14,126
patients, but in 2013 decreased by 2624 patients to 11,502 patients.
Objective. Knowing the level of satisfaction of class II inpatient patient to nursing service in
RSUD Sanjiwani Gianyar.
Methods. The type of this research is descriptive survey with cross sectional approach. Re-
search sample counted 86 people in Nakula Room and Sahadewa class II. Data collection was
conducted from March 11 to April 30, 2015 and was taken using consecutive sampling tech-
nique. Data were collected using questionnaire and processed in descriptive.
Results. The results of this study showed that 55 respondents (64%) patients have very satis-
fied satisfaction and 31 respondents (36%) patients have satisfied satisfaction.
Conclusion. In general, the level of satisfaction of inpatient class II patients on nursing ser-
vice in the category is very satisfied.

Keywords: satisfaction, service, nursing. nurse performance issues.

LATAR BELAKANG dengan kepuasan pasien sebagian responden


Memberikan pelayanan kesehatan yang menyatakan persepsi tidak baik sebesar
bermutu kepada masyarakat merupakan salah 57,7% dan persepsi empati dengan kepuasan
satu cara untuk mengukur kepuasan pasien pasien sebagian responden menyatakan baik
terhadap rumah sakit (Andriani dan Sunarto, sebesar 51,4% kemudian dari nilai rata-rata
2009). Salah satu yang menjadi indikator yang didapatkan terhadap persepsi mutu
keberhasilan pelayanan kesehatan di rumah pelayanan asuhan keperawatan dengan
sakit adalah kepuasan pasien (Suryawati, kepuasan pasien diperoleh nilai sebesar
Dharminto & Shaluhiyah, 2006). 14,7% (Wira, 2014).
Pelayanan terbanyak yang diperoleh RSUD Sanjiwani Gianyar sebagai
pasien khususnya yang dirawat inap ialah penyedia pelayanan kesehatan tentunya juga
pelayanan perawat karena perawat yang memperhatikan kepuasan pasiennya, karena
paling banyak berinteraksi dengan pasien kepuasan pasien merupakan salah satu
(Suryawati, 2004). Pelayanan keperawatan indikator dalam menilai kualitas pelayanan
merupakan pelayanan yang diberikan untuk pada sebuah rumah sakit. RSUD Sanjiwani
dapat memuaskan pasien. Berdasarkan Gianyar merupakan rumah sakit tipe B yang
fenomena di atas, pelayanan keperawatan memberikan layanan spesialistik dan sub
sangat memiliki kontribusi yang besar spesialistik. Rumah sakit ini juga menampung
terhadap citra sebuah rumah sakit maka perlu pelayanan rujukan dari rumah sakit di daerah
untuk melakukan evaluasi atas pelayanan Bali Timur yaitu (Bangli, Klungkung, dan
yang telah diberikan (Nursalam, 2014). Karangasem).
Hasil studi yang dilakukan oleh Wira Rekapitulasi registrasi pasien masuk
(2014) tentang hubungan antara persepsi rumah sakit RSUD Sanjiwani pada tahun
mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan 2012 sebanyak 14.126 pasien, namun pada
kepuasan pasien rawat inap kelas III di tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak
RSUD Wangaya Kota Denpasar 2624 pasien menjadi 11.502 pasien.
menyebutkan bahwa persepsi daya tanggap Penurunan jumlah pasien yang terjadi belum
37
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien

dapat di identifikasi secara pasti. Banyaknya menggambarkan tingkat kepuasan pasien


rumah sakit swasta yang berdiri di wilayah rawatinap kelas II terhadap pelayanan
Kabupaten Gianyar memungkinkan keperawatan. Penelitian ini dilakukan di Ru-
masyarakat untuk membandingkan kualitas ang Nakula dan Ruang Sahadewa Kelas II
pelayanan di rumah sakit Sanjiwani dengan RSUD Sanjiwani Gianyar pada tanggal 11
rumah sakit swasta. Maret sampai 30 April 2015.
Berdasarkan hasil studi awal yang Populasi penelitian ini adalah semua
dilakukan peneliti di ruang Nakula dan pasien yang mendapatkan pelayanan rawat
Sahadewa kelas III pada 10 pasien diperoleh inap di kelas II di Ruang Nakula dan Ruang
hasil bahwa 6 (60%) sampel menyatakan Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar.
perawat tidak segera datang apabila pasien Perhitungan jumlah populasi menggunakan
membutuhkan disini ketanggapan perawat data jumlah pasien yang ada saat
yang masih dirasakan kurang, selain itu 8 pengumpulan data. Penelitian ini didapatkan
(80%) sampel menyatakan perawat kurang sampel sebanyak 86 responden. Teknik
teratur dalam menjenguk atau melihat kondisi sampling yang digunakan dalam penelitian
pasien serta perhatian terhadap pasien ini adalah nonprobability sampling dengan
sehingga membuat pasien merasa kurang teknik consekutive sampling, pemilihan
puas atau empati perawat yang masih kurang, sampel dengan menetapkan subjek yang
dan 5 (50%) sampel menyatakan perawat memenuhi kriteria penelitian dimasukkan
juga kurang konsisten dalam memberikan dalam penelitian sampai kurun waktu
pelayanan kesehatan terhadap pasien tertentu, sehingga jumlah klien yang
sehingga pasien merasa kurang puas atas diperlukan terpenuhi.
kehandalan perawat yang masih dirasakan Kriteria inklusi:
kurang. Sedangkan ruang rawat inap kelas II 1. Semua pasien yang mendapatkan
Nakula dan Sahadewa pasien memiliki latar pelayanan di instalasi rawat inap kelas II
belakang ekonomi menengah keatas. Pasien Ruang Nakula dan Ruang Sahadewa
yang di rawat di kelas II moyoritas RSUD Sanjiwani Gianyar dengan lama
menggunakan jaminan kesehatan askes, BPJS perawatan yang diterima minimal 3 x 24
dan umum, hal ini menyebabkan pasien tidak jam (3 hari).
hanya mengharapkan kesembuhan namun 2. Pasien yang bersedia menjadi responden
lebih mengutamakan kenyamanan dari dan bersedia memberikan informasi
pelayanan di ruang rawat inap. untuk diteliti yang telah menandatangani
Berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan inform consent.
bahwa keluhan pasien sering terjadi oleh 3. Pasien yang bisa baca tulis, bila tidak
karena layanan yang kurang memuaskan, bisa baca tulis kuesioner akan dibacakan
tingginya biaya layanan kesehatan, sarana oleh peneliti.
dan prasarana kesehatan masih sangat Kriteria eksklusi:
terbatas serta faktor-faktor lain yang 1. Pasien yang tidak bisa mengikuti
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap penelitian karena kondisi yang tidak
layanan yang diberikan oleh pihak rumah sadar.
sakit. Seiring dengan kemajuan teknologi di 2. Pasien yang tidak berada di ruangan saat
bidang kedokteran dan kesehatan, maka mutu pengambilan data.
layanan berkualitas harus pula ditingkatkan. 3. Pasien menolak untuk berpartisipasi.
Kepuasan pelanggan atau pasien adalah hal Jenis data yang dikumpulkan dalam
yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan penelitian ini adalah data primer. Data primer
oleh para penentu kebijakan di bidang didapat melalui pemberian kuesioner kepada
kesehatan. Berdasarkan uraian tersebut diatas responden yaitu pasien rawat inap kelas II
peneliti sangat tertarik dan bermaksud untuk yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.
melakukan penelitian dengan judul tingkat Adapun cara pengumpulan data
kepuasan pasien rawat inap kelas II terhadap dilakukan dengan memberikan kuesioner
pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani kepada calon responden secara formal untuk
Gianyar. mengisi identitas responden dan menjawab
pernyataan tertulis secara terstruktur yang
METODE berisi pernyataan tertutup. Responden dapat
Desain penelitian ini adalah survei mengisi sendiri kuesioner jika sudah
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. menandatangani informed consent yang
Peneliti tidak melakukan intervensi, hanya diberikan oleh peneliti kepada calon
38
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien

responden. Kuesioner diberikan kepada umur, jenis kelamin, pendidikan dan peker-
responden untuk diisi, bila responden kurang jaan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap
memahami isi pernyataan dapat menanyakan kelas II terhadap pelayanan keperawatan.
langsung kepada peneliti, bila responden buta
huruf peneliti dapat melakukan interview HASIL PENELITIAN
kepada responden (Nursalam, 2014). Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan
Untuk memperoleh data tingkat kepua- umur di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun 2015
san responden, kuesioner menggunakan skala (n=86)
Likert dengan memberikan pilihan jawaban Sumber: Data Primer
Sangat tidak puas (STP), Tidak puas (TP),
Puas (P), Sangat puas (SP). Lembar kuesioner Frekuensi Persentase
Umur
tersebut sebelum dibagikan kepada para (n) (%)
responden telah dilakukan uji validitas dan 17-25 tahun 17 19,8
reabilitas terhadap butir-butir kuesioner ting- 26-35 tahun 23 26,7
kat kepuasan pasien rawat inap kelas II ter- 36-45 tahun 32 37,2
hadap pelayanan keperawatan. Kuesioner 46-55 tahun 14 16,3
yang digunakan adalah instrumen baku ten-
tang kepuasan pasien berdasarkan lima karak-
teristik (RATER), yang dikembangkan oleh
Nursalam. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Tahap pengumpulan data yang dilakukan bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
saat melakukan penelitian yaitu tahap kelas II mayoritas dengan kelompok umur 36-
persiapan berkaitan dengan izin penelitian. 45 tahun sebanyak 32 responden (37,2%).
Setelah mendapatkan izin penelitian di RSUD
Sanjiwani Gianyar dilanjutkan ke tahap Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan
pelaksanaan penelitian yaitu; peneliti jenis kelamin di RSUD Sanjiwani Gianyar
mendatangi RSUD Sanjiwani Gianyar untuk tahun 2015 (n=86)
mengumpulkan data, menentukan sampel
untuk mendapatkan calon responden, Jenis Ke- Frekuensi Persentase
menjelaskan tujuan penelitian kepada calon lamin (n) (%)
responden, menyerahkan surat permohonan Laki-laki 51 59,3
untuk menjadi responden kepada setiap calon Perempuan 35 40,7
responden. Apabila bersedia maka responden
wajib menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden (informed consent), Sumber: Data Primer
memberikan kuesioner kepada responden dan
menjelaskan tata cara pengisian kuesioner Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
kepada responden, dan kuesioner yang sudah bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
diisi diserahkan kembali kepada peneliti kelas II mayoritas berjenis kelamin laki-laki
untuk dilakukan pengolahan data. sebanyak 51 responden (59,3%).
Setelah data terkumpul maka dilakukan
pengolahan data dan analisa data: Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan
1. Editing yaitu peneliti memeriksa kembali pendidikan di RSUD Sanjiwani Gianyar
kebenaran data yang diperoleh bahwa tahun 2015 (n=86)
kuesioner telah terisi secara lengkap dan
jelas. Frekuensi Persentase
Pendidikan
2. Coding yaitu peneliti memberi kode (n) (%)
numerik terhadap data yang diperokeh. SD 6 7,0
3. Entry data yaitu peneliti memasukkan SMP 29 33,7
data yang telah dikumpulkan ke dalam SMA 40 46,5
master table atau database komputer S1 11 12,8
Data dianalisa secara univariat deskriptif
menggunakan distribusi frekuensi sederhana Sumber: Data Primer
dengan bantuan program SPSS version 20.0
for Windows (Hidayat, 2014). Hasil analisa Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
berdasarkan karakteristik responden meliputi
39
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien

kelas II mayoritas dengan tingkat pendidikan puas tentang kenyataan (tangibles) perawat
SMA sebanyak 40 responden (46,5%). dalam memberikan pelayanan keperawatan
sebanyak 54 responden (62,8%). Sebagian
Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan besar responden memiliki kepuasan yang
pekerjaan di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun puas tentang empati (empathy) perawat dalam
2015 (n=86) memberikan pelayanan keperawatan
sebanyak 52 responden (60,5%). Sebagian
Frekuensi Persentase besar responden memiliki kepuasan yang
Pekerjaan
(n) (%) puas tentang tanggung jawab
Pedagang 23 26,7 (responsiveness) perawat dalam memberikan
IRT 14 16,3 pelayanan keperawatan sebanyak 55
Pegawai 33 38,4 responden (64%).
Swasta
Pelajar 13 15,1 Tabel 6. Distribusi frekuensi kepuasan
Petani 3 3,5 responden di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun
2015 (n=86)
Sumber: Data Primer
Frekuensi Persentase
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan (n) (%)
bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap Puas 31 36
kelas II mayoritas memiliki pekerjaan sebagai Sangat Puas 55 64
pegawai swasta sebanyak 33 responden
(38,4%). Sumber: Data Primer

Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari


domain kepuasan responden tentang 86 responden sebagian besar responden
pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani secara umum memiliki kepuasan yang sangat
Gianyar tahun 2015 (n=86) puas tentang pelayanan keperawatan, yaitu
Sangat sebanyak 55 responden (64%), sedangkan 31
Puas responden (36%) memiliki kepuasan yang
Kepuasan Puas
n (%) puas tentang pelayanan keperawatan.
n (%)
Keandalan 60
26 (30,2%) PEMBAHASAN
(reliability) (69,8%)
Sesuai dengan tujuan penelitian
Jaminan 47
39 (45,3%) mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat
(assurance) (54,7%)
inap kelas II terhadap pelayanan keperawatan,
Kenyataan 54
32 (37,2%) maka berikut akan dilakukan pembahasan
(tangibles) (62,8%)
hasil penelitian mengenai kepuasan pasien
Empati (empathy) 52
34 (39,5%) dalam mengevaluasi kualitas jasa pelayanan
(60,5%)
keperawatan dengan menerapkan konsep
Tanggung Jawab
55 (64%) 31 (36%) “RATER” yaitu keandalan (reliability),
(responsiveness)
jaminan (assurance), kenyataan (tangibles),
empati (empathy) dan tanggung jawab
(responsiveness).
Sumber: Data Primer Menurut Muninjaya (2011) yang
menyatakan bahwa kepuasan didefinisikan
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan sebagai tanggapan penerima jasa terhadap
bahwa dari 86 responden sebagian besar ketidak sesuaian tingkat kepentingan
responden memiliki kepuasan yang puas pelanggan dengan kinerja yang nyata dapat
tentang keandalan (reliability) perawat dalam dirasakan setelah pengguna jasa menerima
memberikan pelayanan keperawatan pelayanan.
sebanyak 60 responden (69,8%). Sebagian Hasil penelitian mengenai tingkat
besar responden memiliki kepuasan yang kepuasan pasien kelas II terhadap pelayanan
puas tentang jaminan (assurance) perawat keperawatan di Ruang Nakula dan Sahadewa
dalam memberikan pelayanan keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar menunjukkan
sebanyak 47 responden (54,7%). Sebagian bahwa secara umum dari 86 responden
besar responden memiliki kepuasan yang sebanyak 55 responden (64%) menyatakan
40
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien
sangat puas dan hanya 31 responden (36%) pelayanan merasa puas dan yakin bahwa
yang menyatakan puas terhadap pelayanan segala bentuk urusan pelayanan yang
keperawatan. Sehingga RSUD Sanjiwani dilakukan atas tuntas dan seesai dengan
Gianyar perlu mengupayakan untuk kecepatan, ketepatan, kemudahan, kelancaran
meningkatkan kualitas pelayanan. Jika dilihat dan kualitas layanan yang diberikan. Jaminan
secara spesifik kepuasan pasien terhadap yang dimaksud seperti perawat mampu
pelayanan keperawatan sebagian besar pasien memberikan kepuasan dalam pelayanan yaitu
memiliki kepuasan yang puas tentang setiap perawat akan memberikan pelayanan
keandalan (reliability), jaminan (assurance), yang cepat, tepat, mudah, lancar dan
kenyataan (tangibles), empati (empathy) dan berkualitas, dan hal tersebut menjadi bentuk
tanggung jawab (responsiveness) pelayanan konkret yang memuaskan orang yang
keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian ini mendapat pelayanan (Nursalam, 2014).
juga membahas tentang kepuasan pasien Kepuasan pasien tentang bukti fisik
rawat inap kelas II terhadap pelayanan (tangible) pelayanan keperawatan terdapat 54
keperawatan yang sangat signifikan yang di responden (62,8%) menyatakan merasa puas
harapkan dapat menambah pengetahuan dan dan 32 responden (37,2%) menyatakan sangat
informasi kepada pasien tentang pelayanan puas responden yang mengetahui bahwa
keperawatan yang dijelaskan sebagai berikut : bukti fisik pelayanan keperawatan berupa
Kepuasan pasien tentang keandalan perawat selalu menjaga kebersihan ruang
(reliability) pelayanan keperawatan, 60 perawatan. Berdasarkan teori, bukti fisik
responden (69,8%) menyatakan merasa puas (tangible), yaitu bentuk aktualisasi nyata
dan 26 responden (30,2%) menyatakan sangat secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh
puas terhadap keandalan perawat dalam pegawai sesuai dengan penggunaan dan
memberikan pelayanan keperawatan. pemanfaatannya yang dapat dirasakan
Berdasarkan teori, dinyatakan bahwa setiap membantu pelayanan yang diterima oleh
pelayanan memerlukan bentuk pelayanan orang yang menginginkan pelayanan,
yang andal, artinya dalam memberikan sehingga puas atas pelayanan yang dirasakan,
pelayanan, setiap pegawai diharapkan yang sekaligus menunjukkan prestasi kerja
memiliki kemampuan dalam pengetahuan, atas pemberian pelayanan yang diberikan
keahlian, kemandirian, penguasaan dan (Nursalam, 2014).
profesionalisme kerja yang tinggi, sehingga Kepuasan tentang empati (empathy)
aktivitas kerja yang dikerjakan menghasilkan pelayanan keperawatan terdapat 52 responden
bentuk pelayanan yang memuaskan, tanpa (60,5%) menyatakan merasa puas dan 34
ada keluhan dan kesan yang berlebihan atas responden (39,5%) menyatakan sangat puas
pelayanan yang diterima oleh masyarakat. responden telah memahami bahwa rasa
Keandalan yang dimaksud adalah keandalan empati perawat ditunjukkan dengan perawat
dalam memberikan pelayanan yang sesuai mudah ditemui dan dihubungi ketika
dengan tingkat pengetahuan terhadap uraian dibutuhkan. Berdasarkan teori, empati
kerjanya dan keandalan dalam memberikan (empathy) yaitu setiap kegiatan atau aktivitas
pelayanan yang terampil sesuai dengan pelayanan memerlukan adanya pemahaman
tingkat keterampilan kerja yang dimilikinya dan pengertian dalam kebersamaan asumsi
dalam menjalankan aktivitas pelayanan yang atau kepentingan terhadap suatu hal yang
efisien dan efektif (Nursalam, 2014). berkaitan dengan pelayanan. Pelayanan akan
Kepuasan pasien tentang jaminan berjalan dengan lancar dan berkualitas
(assurance) pelayanan keperawatan terdapat , apabila setiap pihak yang berkepentingan
47 responden (54,7%) menyatakan merasa dengan pelayanan memiliki adanya rasa
puas dan 39 responden (45,3%) menyatakan empati dalam menyelesaikan atau mengurus
sangat puas responden yang mengetahui dan atau meiliki komitmen yang sama terhadap
memahami tentang jaminan pelayanan pelayanan (Nursalam, 2014).
keperawatan yang telah diberikan oleh Kepuasan pasien tentang tanggung
perawat. Berdasarkan teori, jaminan jawab (responsiveness) pelayanan
(assurance) merupakan setiap bentuk keperawatan terdapat , 55 responden (64%)
pelayanan memerlukan adanya kepastian atas menyatakan merasa puas dan 31 responden
pelayanan yang diberikan. Bentuk kepastian (36%) menyatakan sangat puas, responden
dari suatu pelayanan sangat ditentukan oleh yang mengetahui bahwa tanggung jawab
jaminan dari pegawai yang memberikan pelayanan keperawatan dapat di lihat dari
pelayanan, sehingga orang yang menerima perawat yang bersedia menawarkan bantuan

41
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien

kepada pasien ketika mengalami kesulitan rawat inap kelas II terhadap pelayanan
walau tanpa diminta. Berdasarkan teori, keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar
setiap pegawai dalam memberikan bentuk- dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dari
bentuk pelayanan, mengutamakan aspek 86 responden secara umum sebagian besar
pelayanan yang sangat mempengaruhi gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap
perilaku orang yang mendapat pelayanan, kelas II terhadap pelayanan keperawatan
sehingga diperlukan kemampuan daya yaitu sangat puas sebesar 55 responden
tanggap atau tanggung jawab dari pegawai (64%), puas sebesar 31 responden (36%),
untuk melayani masyarakat sesuai dengan tidak puas dan sangat tidak puas 0 responden
tingkat penyerapan, pengertian, (0%).
ketidaksesuain atas berbagai hal bentuk
pelayanan yang tidak diketahuinya. Hal ini SARAN
memerlukan adanya penjelasan yang 1. Bagi Institusi Rumah Sakit RSUD
bijaksana, mendetail, membina, mengarahkan Sanjiwani Gianyar
dan membujuk agar menyikapi segala bentuk Bagi RSUD Sanjiwani Gianyar
-bentuk prosedur dan mekanisme kerja yang diharapkan lebih meningkatkan dan
berlaku dalam suatu organisasi, sehingga mempertahankan kualitas pelayanan
bentuk pelayanan mendapat rsepons positif dengan selalu berpedoman pada standar-
(Nursalam, 2014). standar praktik keperawatan agar
Penelitian lain yang dilakukan oleh kepuasan pasien dapat tercapai dengan
Nurba (2012) tentang analisis tingkat baik.
kepuasan pelayanan publik pada Puskesmas 2. Bagi Masyarakat
Loa Janan, diketahui sebagian besar Bagi masyarakat yang sedang dirawat
responden mempunyai rasa puas. Penelitian atau memiliki keluarga yang sedang
oleh Yuniarta (2011) tentang hubungan dirawat di rumah sakit jangan pernah
tingkat pendidikan pasien terhadap kepuasan takut untuk memberikan saran atau kritik
pemberian informed consent di bagian bedah yang membangun bagi rumah sakit untuk
RSUP Dr. Kariadi Semarang, diketahui meningkatkan kualitas pelayanan
sebagian besar tingkat kepuasan pasien puas. kesehatan di Indonesia.
Penelitian oleh Mukti, Hamzah, dan Nyorong 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
(2013) tentang pengaruh mutu pelayanan Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat acuan dalam melakukan penelitian
inap di rumah sakit Woodward Kota Palu, selanjutnya dan dapat meneliti lebih jauh
diketahui ada pengaruh antara dimensi dengan variabel yang lebih bervariasi
kompetensi, informasi, ketepatan waktu dan tentang hubungan antar karakteristik
dimensi hubungan antar manusia terhadap pasien dengan kepuasan pasien rawat
kepuasan pasien. inap.
Berdasarkan perbandingan penelitian di
daerah lain di Indonesia seperti : Loa Janan, DAFTAR PUSTAKA
Semarang dan Palu, kepuasan pasien Andriani, S., & Sunarto. (2009). Hubungan
khususnya dalam penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
bahwa kepuasan pasien perlu dipertahankan kepuasan pasien rawat inap di badan
bahkan lebih ditingkatkan lagi agar pelayanan pelayanan kesehatan rumah sakit umum
keperawatan lebih bermutu dan berkualitas daerah kabupaten magelang. Diperoleh
sehingga masyarakat percaya akan kualitas tanggal 28 Oktober 2014, dari http://
yang dimiliki oleh rumah sakit. Diharapkan www.publikasiilmiah.ums.ac.id.
pasien mendapatkan pelayanan yang Akbar, A. P., Sidin, I., & Pasinringi, S. A.,
memuaskan dari perawat sehingga kualitas (2013). Gambaran Kepuasan Pasien
pelayanan di institusi pelayanan kesehatan Terhadap Pelaksanaan Komunikasi
tersebut akan dapat lebih meningkat dan Terapeutik Perawat Di Instalasi Rawat
gairah kerja tenaga kesehatan semakin Inap RSUD Labuang Baji Makassar
meningkat termasuk kemauan untuk Tahun 2013. Diperoleh tanggal 3 juni
meningkatkan kepuasan pelanggannya. 2015, dari http//:repository.unhas.ac.id.
Aspuah, S. (2013). Kumpulan Kuesioner dan
SIMPULAN Instrument Penelitian Kesehatan.
Hasil penelitian dan pembahasan Yogyakarta: Nuha Medika.
mengenai gambaran tingkat kepuasan pasien Dharmadi, I. W. E. (2013). Selayang
42
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien

pandang RSUD Sanjiwani Gianyar. pada penelitian). Diperoleh tanggal 28


Hidayat, A. (2007). Pengantar Konsep Dasar Oktober 2014, dari http://
Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba www.jurnal.ugm.ac.id.
Medika. Suryawati, C., Dharminto., & Shaluhiyah, Z.
Hidayat, A. (2014). Metode Penelitian (2006). Penyusunan indikator kepuasan
Keperawatan dan Teknik Analisa Data. pasien rawat inap rumah sakit di
Jakarta: Salemba Medika. provinsi jawa tengah. Diperoleh
Mukti, W. Y., Hamzah, A., &Nyorong, M. tanggal 28 Oktober 2014, dari http://
(2013). Pengaruh Mutu Pelayanan www.jurnal.ugm.ac.id.
Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Swarjana, I. K., Widia, I. K., Susanti, N. L. P.
Rawat Inp Di Rumah Sakit Woodward D., & Suyasa, I. G. P. D. (2014).
Kota Palu. Diperoleh tanggal 3 Juni Panduan penyusunan proposal
2015, dari http://www.blog.unhas.ac.id. penelitian. Denpasar: Stikes Bali Press.
Mubarak, W., & Chayatin, N. (2009). Ilmu UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Kesehatan Masyarakat : Teori dan Sakit. Diperoleh tanggal 6 Januari
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. 2015, dari http://
Muninjaya, G. (2011). Manajemen www.gizikia.depkes.go.id.
Kesehatan Edisi 3. Jakarta: EGC. Widia, I. K., & Tripayana, I. N. (2009).
Nurba, Erlyn. (2012). Analisis Tingkat Tingkat kepuasan pasien terhadap
Kepuasan Pelayanan Publik Pada kualitas pelayanan di instalasi rawat
Puskesmas Loa Janan. Diperoleh inap kelas III BP RSUD Wangaya
tanggal 3 Juni 2015, http:// Denpasar. Jurnal Kesehatan Terpadu,
www.karyailmiah.polnes.ac.id. Vol.3 No.2, ISSN 1907-5421.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Wira, I. (2014). Hubungan antara persepsi
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktik mutu pelayanan asuhan keperawatan
Edisi.3. Jakarta: Salemba Medika. dengan kepuasan pasien rawat inap
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan. kelas III di RSUD Wangaya Kota
Aplikasi dalam praktik keperawatan Denpasar. Diperoleh tanggal 20
professional Edisi 4. Jakarta: Salemba Oktober 2014.
Medika. Yuniarta, Edo. (2011). Hubungan Tingkat
Renstra Kemen Kes RI. (2010). Rencana Pendidikan Pasien Terhadap Kepuasan
Strategi Kementerian Kesehatan RI. Pemberian Informed Consent Di
Diperoleh tanggal 7 Januari 2015, Bagian Bedah RSUP DR. Kariadi
http://www.nation/planningcycles.org. Semarang. Diperoleh tanggal 3 Juni
Rorie, P. A. C., Pondaag, L., Hamel, R. 2015, dari http://eprints.undip.ac.id
(2014). Hubungan Komunikasi
Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan
Pasien Di Ruang Rawat Inap Irina A
RSUD Prof. DR. Kandou Manado.
Diperoleh tanggal 3 Juni 2015, dari
http://ejournal.unsrat.ac.id.
Sari, Afrina. (2012). Strategi dan Inovasi
Pencapaian MDGs 2015. Diperoleh
tanggal 7 Desember 2014, dari http://
www.pustaka.ut.ac.id.
Sedyaningsih, E. R. (2010). Rencana Strategi
Kementrian Kesehatan RI. Diperoleh
Tanggal 7 Januari 2015, dari http://
www.nation/planningcycles.org.
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan
riset keperawatan Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju
Keperawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika.
Suryawati, C. (2004). Kepuasan pasien rumah
sakit (tinjauan teoritis dan penerapan
43

You might also like