Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Introduction: Patient satisfaction is a feeling of satisfaction for services that have been re-
ceived by patients in accordance with expectations. The most service that patients get is nurse
service. Patient satisfaction is important in reviewing the quality of hospital services. RSUD
Sanjiwani Gianyar is a type B hospital that accommodates referral services from hospitals in
East Bali. Recapitulation of admission of admission to RSUD Sanjiwani in 2012 was 14,126
patients, but in 2013 decreased by 2624 patients to 11,502 patients.
Objective. Knowing the level of satisfaction of class II inpatient patient to nursing service in
RSUD Sanjiwani Gianyar.
Methods. The type of this research is descriptive survey with cross sectional approach. Re-
search sample counted 86 people in Nakula Room and Sahadewa class II. Data collection was
conducted from March 11 to April 30, 2015 and was taken using consecutive sampling tech-
nique. Data were collected using questionnaire and processed in descriptive.
Results. The results of this study showed that 55 respondents (64%) patients have very satis-
fied satisfaction and 31 respondents (36%) patients have satisfied satisfaction.
Conclusion. In general, the level of satisfaction of inpatient class II patients on nursing ser-
vice in the category is very satisfied.
responden. Kuesioner diberikan kepada umur, jenis kelamin, pendidikan dan peker-
responden untuk diisi, bila responden kurang jaan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap
memahami isi pernyataan dapat menanyakan kelas II terhadap pelayanan keperawatan.
langsung kepada peneliti, bila responden buta
huruf peneliti dapat melakukan interview HASIL PENELITIAN
kepada responden (Nursalam, 2014). Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan
Untuk memperoleh data tingkat kepua- umur di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun 2015
san responden, kuesioner menggunakan skala (n=86)
Likert dengan memberikan pilihan jawaban Sumber: Data Primer
Sangat tidak puas (STP), Tidak puas (TP),
Puas (P), Sangat puas (SP). Lembar kuesioner Frekuensi Persentase
Umur
tersebut sebelum dibagikan kepada para (n) (%)
responden telah dilakukan uji validitas dan 17-25 tahun 17 19,8
reabilitas terhadap butir-butir kuesioner ting- 26-35 tahun 23 26,7
kat kepuasan pasien rawat inap kelas II ter- 36-45 tahun 32 37,2
hadap pelayanan keperawatan. Kuesioner 46-55 tahun 14 16,3
yang digunakan adalah instrumen baku ten-
tang kepuasan pasien berdasarkan lima karak-
teristik (RATER), yang dikembangkan oleh
Nursalam. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Tahap pengumpulan data yang dilakukan bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
saat melakukan penelitian yaitu tahap kelas II mayoritas dengan kelompok umur 36-
persiapan berkaitan dengan izin penelitian. 45 tahun sebanyak 32 responden (37,2%).
Setelah mendapatkan izin penelitian di RSUD
Sanjiwani Gianyar dilanjutkan ke tahap Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan
pelaksanaan penelitian yaitu; peneliti jenis kelamin di RSUD Sanjiwani Gianyar
mendatangi RSUD Sanjiwani Gianyar untuk tahun 2015 (n=86)
mengumpulkan data, menentukan sampel
untuk mendapatkan calon responden, Jenis Ke- Frekuensi Persentase
menjelaskan tujuan penelitian kepada calon lamin (n) (%)
responden, menyerahkan surat permohonan Laki-laki 51 59,3
untuk menjadi responden kepada setiap calon Perempuan 35 40,7
responden. Apabila bersedia maka responden
wajib menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden (informed consent), Sumber: Data Primer
memberikan kuesioner kepada responden dan
menjelaskan tata cara pengisian kuesioner Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
kepada responden, dan kuesioner yang sudah bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
diisi diserahkan kembali kepada peneliti kelas II mayoritas berjenis kelamin laki-laki
untuk dilakukan pengolahan data. sebanyak 51 responden (59,3%).
Setelah data terkumpul maka dilakukan
pengolahan data dan analisa data: Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan
1. Editing yaitu peneliti memeriksa kembali pendidikan di RSUD Sanjiwani Gianyar
kebenaran data yang diperoleh bahwa tahun 2015 (n=86)
kuesioner telah terisi secara lengkap dan
jelas. Frekuensi Persentase
Pendidikan
2. Coding yaitu peneliti memberi kode (n) (%)
numerik terhadap data yang diperokeh. SD 6 7,0
3. Entry data yaitu peneliti memasukkan SMP 29 33,7
data yang telah dikumpulkan ke dalam SMA 40 46,5
master table atau database komputer S1 11 12,8
Data dianalisa secara univariat deskriptif
menggunakan distribusi frekuensi sederhana Sumber: Data Primer
dengan bantuan program SPSS version 20.0
for Windows (Hidayat, 2014). Hasil analisa Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap
berdasarkan karakteristik responden meliputi
39
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien
kelas II mayoritas dengan tingkat pendidikan puas tentang kenyataan (tangibles) perawat
SMA sebanyak 40 responden (46,5%). dalam memberikan pelayanan keperawatan
sebanyak 54 responden (62,8%). Sebagian
Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan besar responden memiliki kepuasan yang
pekerjaan di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun puas tentang empati (empathy) perawat dalam
2015 (n=86) memberikan pelayanan keperawatan
sebanyak 52 responden (60,5%). Sebagian
Frekuensi Persentase besar responden memiliki kepuasan yang
Pekerjaan
(n) (%) puas tentang tanggung jawab
Pedagang 23 26,7 (responsiveness) perawat dalam memberikan
IRT 14 16,3 pelayanan keperawatan sebanyak 55
Pegawai 33 38,4 responden (64%).
Swasta
Pelajar 13 15,1 Tabel 6. Distribusi frekuensi kepuasan
Petani 3 3,5 responden di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun
2015 (n=86)
Sumber: Data Primer
Frekuensi Persentase
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan (n) (%)
bahwa dari 86 responden, pasien rawat inap Puas 31 36
kelas II mayoritas memiliki pekerjaan sebagai Sangat Puas 55 64
pegawai swasta sebanyak 33 responden
(38,4%). Sumber: Data Primer
41
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien
kepada pasien ketika mengalami kesulitan rawat inap kelas II terhadap pelayanan
walau tanpa diminta. Berdasarkan teori, keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar
setiap pegawai dalam memberikan bentuk- dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dari
bentuk pelayanan, mengutamakan aspek 86 responden secara umum sebagian besar
pelayanan yang sangat mempengaruhi gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap
perilaku orang yang mendapat pelayanan, kelas II terhadap pelayanan keperawatan
sehingga diperlukan kemampuan daya yaitu sangat puas sebesar 55 responden
tanggap atau tanggung jawab dari pegawai (64%), puas sebesar 31 responden (36%),
untuk melayani masyarakat sesuai dengan tidak puas dan sangat tidak puas 0 responden
tingkat penyerapan, pengertian, (0%).
ketidaksesuain atas berbagai hal bentuk
pelayanan yang tidak diketahuinya. Hal ini SARAN
memerlukan adanya penjelasan yang 1. Bagi Institusi Rumah Sakit RSUD
bijaksana, mendetail, membina, mengarahkan Sanjiwani Gianyar
dan membujuk agar menyikapi segala bentuk Bagi RSUD Sanjiwani Gianyar
-bentuk prosedur dan mekanisme kerja yang diharapkan lebih meningkatkan dan
berlaku dalam suatu organisasi, sehingga mempertahankan kualitas pelayanan
bentuk pelayanan mendapat rsepons positif dengan selalu berpedoman pada standar-
(Nursalam, 2014). standar praktik keperawatan agar
Penelitian lain yang dilakukan oleh kepuasan pasien dapat tercapai dengan
Nurba (2012) tentang analisis tingkat baik.
kepuasan pelayanan publik pada Puskesmas 2. Bagi Masyarakat
Loa Janan, diketahui sebagian besar Bagi masyarakat yang sedang dirawat
responden mempunyai rasa puas. Penelitian atau memiliki keluarga yang sedang
oleh Yuniarta (2011) tentang hubungan dirawat di rumah sakit jangan pernah
tingkat pendidikan pasien terhadap kepuasan takut untuk memberikan saran atau kritik
pemberian informed consent di bagian bedah yang membangun bagi rumah sakit untuk
RSUP Dr. Kariadi Semarang, diketahui meningkatkan kualitas pelayanan
sebagian besar tingkat kepuasan pasien puas. kesehatan di Indonesia.
Penelitian oleh Mukti, Hamzah, dan Nyorong 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
(2013) tentang pengaruh mutu pelayanan Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat acuan dalam melakukan penelitian
inap di rumah sakit Woodward Kota Palu, selanjutnya dan dapat meneliti lebih jauh
diketahui ada pengaruh antara dimensi dengan variabel yang lebih bervariasi
kompetensi, informasi, ketepatan waktu dan tentang hubungan antar karakteristik
dimensi hubungan antar manusia terhadap pasien dengan kepuasan pasien rawat
kepuasan pasien. inap.
Berdasarkan perbandingan penelitian di
daerah lain di Indonesia seperti : Loa Janan, DAFTAR PUSTAKA
Semarang dan Palu, kepuasan pasien Andriani, S., & Sunarto. (2009). Hubungan
khususnya dalam penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
bahwa kepuasan pasien perlu dipertahankan kepuasan pasien rawat inap di badan
bahkan lebih ditingkatkan lagi agar pelayanan pelayanan kesehatan rumah sakit umum
keperawatan lebih bermutu dan berkualitas daerah kabupaten magelang. Diperoleh
sehingga masyarakat percaya akan kualitas tanggal 28 Oktober 2014, dari http://
yang dimiliki oleh rumah sakit. Diharapkan www.publikasiilmiah.ums.ac.id.
pasien mendapatkan pelayanan yang Akbar, A. P., Sidin, I., & Pasinringi, S. A.,
memuaskan dari perawat sehingga kualitas (2013). Gambaran Kepuasan Pasien
pelayanan di institusi pelayanan kesehatan Terhadap Pelaksanaan Komunikasi
tersebut akan dapat lebih meningkat dan Terapeutik Perawat Di Instalasi Rawat
gairah kerja tenaga kesehatan semakin Inap RSUD Labuang Baji Makassar
meningkat termasuk kemauan untuk Tahun 2013. Diperoleh tanggal 3 juni
meningkatkan kepuasan pelanggannya. 2015, dari http//:repository.unhas.ac.id.
Aspuah, S. (2013). Kumpulan Kuesioner dan
SIMPULAN Instrument Penelitian Kesehatan.
Hasil penelitian dan pembahasan Yogyakarta: Nuha Medika.
mengenai gambaran tingkat kepuasan pasien Dharmadi, I. W. E. (2013). Selayang
42
JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017 Tingkat Kepuasan Pasien