Professional Documents
Culture Documents
SuyasaP.T.Y.S.2010.IdentifyTypeofHumor FunnyFunnyandFunny
SuyasaP.T.Y.S.2010.IdentifyTypeofHumor FunnyFunnyandFunny
net/publication/260751019
CITATIONS READS
0 3,835
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by P. Tommy Y. Sumatera Suyasa on 13 March 2014.
P. Tommy Y. S. Suyasa
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Abstract
Pendahuluan
Menurut Martin (2003), di dalam beberapa budaya, rasa humor (sense of humor) dipandang sebagai
sesuatu yang penting atau perlu dimiliki seseorang dalam kepribadian. Rasa humor yang dimiliki oleh
seseorang umumnya diungkapkan dalam perilaku senyum dan dan tertawa pada suatu objek/stimulus.
Namun demikian, penyebab individu tersenyum dan tertawa berbeda pada setiap individu (Kess, 2001).
Plato dan Aristotle (dalam Martin, 2003), menyatakan bahwa penyebab individu tertawa adalah perasaan
superiority terhadap individu lain atau tertawa karena keanehan/hal negatif yang terjadi pada orang lain.
Namun demikian, penyebab tersebut belum dapat diterima secara umum; Menurut Martin (2003),
individu dapat saja tertawa karena adanya hal yang positif.
Metode
Partisipan
Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 445 orang. Perbandingan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan di antara partisipan, relatif seimbang, yaitu 50,8% perempuan, dan 49,2% adalah laki-laki.
Usia minimal partisipan adalah 18,88 tahun dan usia maksimal adalah 60,88 tahun (Mean = 25.84; SD =
4.87 tahun). Sebagian besar (64,3%) partisipan memiliki status bekerja, dan memiliki tingkat pendidikan
minimal S1 (58%).
Prosedur
Partisipan diminta memberikan respons terhadap gambar-gambar (humor stimulus) yang diberikan.
Respons partisipan diberikan dalam bentuk skala smiley (). Instruksi pemberian respons yang diberikan
kepada partisipan adalah sebagai berikut:
Hasil
Pengolahan terhadap data hasil pengukuran alat ukur sense of humor dilakukan dengan metode factor
analysis (exploratory factor analysis) dan metode descriptive statistic. Metode factor analysis
(exploratory factor analysis) digunakan untuk mengelompokkan humor stimulus atau mengidentifikasi
berbagai jenis humor yang sekiranya dimiliki oleh partisipan. Pengolahan data dilanjutkan dengan
membuat profil tingkat sense of humor yang dimiliki oleh partisipan, berdasarkan jenis humor yang
dimilikinya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode exploratory factor analysis
(principal component analysis extraction & varimax rotation), didapat tiga faktor/komponen yang
membentuk humor stimulus. Tiga faktor tersebut mewakili 32,04% varians humor stimulus, yang
ditampilkan dalam 35 gambar. Muatan faktor dari masing-masing humor stimulus, dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Muatan Faktor (Factor-Loading) masing-masing Humor Stimulus
Nomor Humor Stimulus Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3
SoH_Img18 0.619 0.057 0.110
SoH_Img25 0.552 0.169 0.067
SoH_Img26 0.539 0.088 0.151
Berdasarkan pengamatan terhadap humor stimulus pada masing-masing kelompok faktor yang
terbentuk, peneliti mengajukan tiga konsep yang merupakan hasil identifikasi jenis humor. Faktor
pertama adalah “Humor is viewed as a form of cognitive appraisal that involves perceiving potentially
stressful situations”; faktor kedua adalah “Humor is viewed as a neutral & innocent stimulus”; dan faktor
ketiga adalah “Humor as resulting from a sense of superiority derived from ridiculing others for their
stupidity, weakness, or ugliness”.
Hasil pengolahan data selanjutnya adalah berupa gambaran profil tingkat sense of humor berdasarkan
tiga jenis humor yang terbentuk, dengan menggunakan metode descriptive statistic. Gambaran tingkat
sense of humor dari ketiga jenis humor tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Mengacu pada Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor Faktor 2 tampak paling tinggi
dibandingkan dengan rata-rata skor faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa jenis humor yang paling
disukai oleh partisipan adalah jenis humor yang bersifat netral/innocent. Partisipan menyukai jenis humor
yang menampilkan gambar-gambar anak, gambar hewan peliharaan yang jinak, atau gambar-gambar yang
pada prinsipnya tidak menampilkan kekerasan, situasi yang menekan, seksual, dan gambar yang
mencerminkan ketidakberuntungan individu lain.
Di antara ketiga fakor, faktor yang menunjukkan rata-rata skor paling rendah adalah Faktor 3. Faktor
3 adalah kumpulan humor stimulus yang menampilkan gambar-gambar yang bersifat kekerasan, situasi
yang menekan, seksual, dan gambar-gambar yang mencerminkan ketidakberuntungan individu lain.
Walaupun faktor ini menunjukkan rata-rata skor yang paling rendah, namun mengacu pada titik tengah
alat ukur (skala 1-5, titik tengah alat ukur = 3), tampak rata-rata skor partisipan tergolong tinggi, yaitu
3,29 (rata-rata skor berada di atas titik tengah alat ukur). Hal ini menunjukkan bahwa partisipan juga
menyukai jenis humor pada Faktor 3 tersebut.
Diskusi
Jenis humor yang bersifat bersifat apresiasi terhadap situasi/tekanan hidup yang terjadi sehari-hari, dalam
proses analisis faktor tampak paling banyak terbentuk dibandingkan dengan jenis humor lainnya (humor
terhadap situasi yang bersifat netral atau apresiasi terhadap hal-hal yang polos/innocent dan jenis humor
yang bersifat agresif atau kekerasan. Hal ini boleh jadi disebabkan bahwa sebagian besar partisipan dalam
penelitian ini menggunakan humor untuk melepaskan kondisi stres yang dialaminya sehari-hari. Dengan
mengungkapkan kondisi stres yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari, individu merasakan bahwa
dirinya tidak sendiri mengalami kondisi tersebut. Hal ini sesuai dengan Lefcourt (dalam Kess, 2001),
yang menyatakan bahwa humor dapat dimaknai sebagai adanya kehadiran individu lain.
Simpulan
Baron, R. A. (1978). Aggression-inhibiting influence of sexual humor. Journal of Personality and Social
Psychology, 36(2), 189-197.
Barron, J. W. (2001). Review of Humor and psyche: Psychoanalytic perspectives. Psychoanalytic
Psychology, 18(1), 179-183.
Choi, M. S., An, J. Y., & Choi, T. S. (2008). Effects of a sense of humor and humor style on Korean
adolescents' leadership. Paper presented at the American Psychological Association 2008
Convention.
Choi, T. S., Choi, M. S., & An, J. Y. (2008). Mediating effect of interpersonal relationship skills among a
sense of humor, humor style, and leadership skill in Korean adolescents. Paper presented at the
American Psychological Association 2008 Convention.
Ginsparg, S. L. (2003). Humor and the holocaust: Turning comedians into victims to end the millennium.
Psychoanalytic Psychology, 20(4), 710-716.
Guilmette, A. M. (2008). The psychology of humor: An integrative approach [Review of the book].
Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, 267-268.
Haryanto, R., & Suyasa, P. T. Y. S. (2007). Persepsi terhadap job characteristic model, psychological
well-being, dan performance (studi pada karyawan PT. X). Phronesis, 9(1), 67-92.
Halaman 14 dari 15 halaman
Kess, J. F. (2001). Review of humor: The psychology of living buoyantly. [Review of the book].
Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, 42(3), 232-234.
Martin, R. A. (2001). Humor, laughter, and physical health: Methodological issues and research findings.
Psychological Bulletin, 127(4), 504-519.
Martin, R. (2003). Sense of humor. In S. J. Lopez & C. R. Snyder (Eds.). Positive psychological
assessment. A handbook of models and measures (pp. 313-326). Washington, DC: American
Psychological Association.
Martin, R. A., & Lefcourt, H. M. (1984). Situational humor response questionnaire: Quantitative measure
of sense of humor. Journal of Personality and Social Psychology, 47(1), 145-155.
Martin, R. A., Puhlik-Doris, P., Larsen, G., Gray, J., & Weir, K. (2003). Individual differences in uses of
humor and their relation to psychological well-being: Development of the Humor Styles
Questionnaire. Journal of Research in Personality, 37(1), 48-75.
Meehan, K. B. (2009). Transforming narcissism: Reflections on empathy, humor, and expectations.
[Review of the book]. Psychotherapy Theory, Research, Practice, Training, 46(3), 402–403
Nezu, A. M., Nezu, C. M., Blissett, S. E. (1988). Sense of humor as a moderator of the relation between
stressful events and psychological distress: A prospective analysis. Journal of Personality and
Social Psychology, 54(3), 520-525.
Ryff C. D., & Singer B. (2005). From social structure to biology: Integrative science in pursuit of human
health and well-being. In C. R. Snyder & S. J. Lopez (Eds.), Handbook of positive psychology (pp.
541 - 555). New York: Oxford University Press, Inc.