You are on page 1of 5

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL

PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA


PT SEJAHTERA BANGET

Alif Ramadhan Putra, Muchammad Miftachul Huda, Muhammad Khoirul Rizqi


Program Studi Teknik Industri, Universitas Buana Perjuangan
Jl. HS. Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang, 41361
Email :alif.putra@mhs.ubpkarawang.ac.id, muchammad.huda@mhs.ubpkarawang.ac.id

ABSTRACT
PT. Sejahtera Banget is a company engaged in the assembly of auto parts. In carrying
out its activities, the company faces a fluctuation in demand constraints so the company must
store the remaining production in the warehouse. This resulted in the arising of storage costs
which have an impact on the reduced profits derived by the company. In this study, to analyze
data using graphical methods. The graphical method can only be used to solve problems
where there are only two decision variables. Implementation of operations research
techniques in a linear program using the POM-QM program can be done by determining
input variables consisting of decision variables, objective functions, and constraint functions.
The linear equation of the objective function and the linear equation of the constraints that
hinder production are as follows. First, the objective function of maximizing the production of
Z max = 15,000,000 X1 + 16,000,000 X2. Both function constraints that hinder production,
planned production targets: X1 ≤ 48; X2 ≤ 72; number of parts for suspension parts: X1 ≤ 50;
X2 ≤ 115; X1 + X2 ≤ 140; X1 + X2 ≤ 150; non negative constraints: X1 ≥ 0; X2 ≥ 0. There
are still spare parts remaining in 1 day of production, namely 2 pieces of ABS disk break, 43
pieces of non-ABS disk break, 20 pieces per suspension, and 30 suspension sensors. So, it is
necessary to increase the planned production target so that the remaining spare parts can be
used optimally. The profit from the discussion above is that the company must produce 48
ABS suspensions to get the profit from selling ABS suspensions of Rp. 72,000,000 and
producing 72 non-ABS suspensions to benefit from the sale of non-ABS suspensions of Rp.
100,800,000, - with a total profit of Rp. 172,800,000. advice given to PT Sejahtera Banget.
First, companies need to further increase production plan targets so that the remaining parts
can be used optimally to get maximum profits. Second, if the company subsequently will
increase the amount of production, the company is advised to use the linear programming
method to minimize production costs so that profits can be increased again.
Keywords: linear programming, maximum profit

ABSTRAK
PT. Sejahtera Banget merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan
suku cadang mobil. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan menghadapi kendala
fluktuasi permintaan sehingga perusahaan harus menyimpan sisa produksi di dalam gudang
penyimpanan. Hal ini mengakibatkan timbulnya biaya penyimpanan yang berdampak pada
berkurangnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pada penelitian ini, untuk menganalisis
data menggunakan metode grafik. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Implementasi teknik riset
1
operasi pada program linear menggunakan program POM-QM dapat dilakukan dengan
menentukan variabel-variabel inputan yang terdiri variabel keputusan, fungsi tujuan, dan
fungsi kendala. Persamaan linear dari fungsi tujuan dan persamaan linear dari kendala yang
menghambat produksi adalah sebagai berikut. Pertama fungsi tujuan memaksimalkan
produksi Z max = 15.000.000 X1 + 16.000.000 X2 .Kedua fungsi kendala yang menghambat
produksi, rencana target produksi : X1 ≤ 48 ; X2 ≤ 72 ; jumlah bagian suku cadang suspensi :
X1 ≤ 50 ; X2 ≤ 115 ; X1 + X2 ≤ 140 ; X1 + X2 ≤ 150 ; kendala non negatif : X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0 .
Untuk suku cadang masih ada yang tersisa dalam 1 hari produksi, yaitu 2 buah disk break
ABS, 43 buah disk break non ABS, 20 buah per suspensi, dan 30 buah sensor suspensi. Maka,
diperlukan peningkatan rencana target produksi agar suku cadang yang masih ada bisa
digunakan secara maksimal. Hasil keuntungan dari pembahasan diatas adalah perusahaan
harus memproduksi suspensi ABS sebanyak 48 buah untuk mendapatkan keuntungan dari
penjualan suspensi ABS sebesar Rp. 72.000.000,- dan memproduksi suspensi non ABS
sebanyak 72 buah untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan suspensi non ABS sebesar
Rp. 100.800.000,-, dengan total keuntungan sebesar Rp. 172.800.000,- . saran yang diberikan
kepada PT Sejahtera Banget. Pertama, perusahaan perlu lebih meningkatkan target rencana
produksi agar suku cadang yang masih ada bisa digunakan secara maksimal untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. Kedua, jika untuk selanjutnya perusahaan
akan meningkatkan jumlah produksi, perusahaan disarankan untuk menggunakan metode
linear programming untuk meminimalkan biaya produksi agar keuntungan bisa ditingkatkan
kembali.
Kata kunci : linier programming, keuntungan maksimal

LATAR BELAKANG sehingga perusahaan harus menyimpan sisa


produksi di dalam gudang penyimpanan.
Ketatnya persaingan industri suku Hal ini mengakibatkan timbulnya biaya
cadang mobil tepatnya di suspensi mobil penyimpanan yang berdampak pada
yang berasal dari berbagai luar negeri. berkurangnya keuntungan yang diperoleh
Benyaknya pemain baru dalam pasar perusahaan.
mengakibatkan perusahaan harus bekerja
lebih untuk dapat bertahan dan Metode linear programming
mengembangkan usaha. Untuk itu, merupakan metode yang tepat untuk
perusahaan harus mendapatkan keuntungan memecahkan masalah yang dialami oleh
yang nantinya akan digunakan untuk perusahaan. Metode linear programming
melakukan ekspansi pasar. membantu perusahaan dengan cara
mengombinasikan variasi produk yang ada
Suspensi adalah kumpulan komponen berdasarkan keterbatasan sumber daya yang
tertentu yang berfungsi meredam kejutan, dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat perusahaan dapat melakukan produksi
permukaan jalan yang tidak rata yang dapat secara optimal untuk memperoleh
meningkatkan kenyamanan berkendara dan keuntungan maksimal.
pengendalian kendaraan. Sistem
suspensi kendaraan terletak di antara body
(kerangka) dengan roda.
LANDASAN TEORI
PT. Sejahtera Banget merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang Riset operasi merupakan aplikasi
perakitan suku cadang mobil. Dalam metode-metode, teknik-teknik dan peralatan
menjalankan aktivitasnya, perusahaan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah
menghadapi kendala fluktuasi permintaan yang timbul dalam operasi perusahaan

2
dengan tujuan menemukan pemecahan
yang optimal (Aminuddin. 2005). Salah
satu metode dalam riset operasi adalah
peramalan sebagaimana yang digunakan PENGUMPULAN DAN
pada riset ini. Peramalan menurut Fildes,
PENGOLAHAN DATA
Nikolopoulos, Crone, dan Syntetos (2008)
adalah perkiraan peristiwa-peristiwa pada Untuk metode linear programming
waktu yang akan datang atas dasar pola- perlu adanya pemodelan masalah.
pola waktu yang lalu, dan penggunaan Pemodelan masalah adalah suatu fungsi
kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi tujuan dengan seperangkat kendala yang
dengan pola-pola pada waktu yang lalu. diekspresikan dalam bentuk variabel
keputusan untuk memecahkan
Linear programming adalah suatu
permasalahan. Variabel keputusan adalah
teknis matematika yang dirancang untuk
kedua produk utama yang diproduksi
membantu manajer dalam merencanakan
perusahaan. Fungsi tujuan adalah fungsi
dan membuat keputusan dalam
untuk memperoleh keuntungan maksimal
mengalokasikan sumber daya yang terbatas
yang terdiri dari laba masing-masing jenis
untuk mencapai tujuan perusahaan.
produk. Pada penelitian ini, pemodelan
Tujuan perusahaan pada umumnya masalah terdiri dari variabel keputusan,
adalah memaksimalisasi keuntungan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala.
namun karena terbatasnya sumber daya,
Berikut merupakan penjabaran serta
maka dapat juga perusahaan meminimalkan
persamaan dari masing-masing variabel dan
biaya.
fungsi dari linear programming.
Software POM/QM for Windows
a. Variabel keputusan :
adalah sebuah software yang dirancang
X1 = Produk suspensi ABS
untuk melakukan perhitungan yang
X2 = Produk suspensi non ABS
diperlukan pihak manajemen untuk
b. Fungsi tujuan memaksimalkan
mengambil keputusan di bidang produksi
produksi
dan pemasaran.
Z max = 15.000.000 X1 + 16.000.000
X2
c. Fungsi kendala yang menghambat
METODE PENELITIAN produksi
Pada penelitian ini, untuk Rencana target produksi :
menganalisis data menggunakan metode X1 ≤ 48 ; X2 ≤ 72
grafik. Metode grafik hanya bisa digunakan Jumlah bagian suku cadang suspensi
untuk menyelesaikan permasalahan dimana X1 ≤ 50 ; X2 ≤ 115 ; X1 + X2 ≤ 140 ; X1
hanya terdapat dua variabel keputusan. + X2 ≤ 150
Kendala non negatif
X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0

3
HASIL

Gambar 1 Grafik Hasil Perhitungan Data


Dari grafik diatas, maka dapat dianalisa untuk mencapai keuntungan maksimum, yaitu dengan hasil
sebagai berikut :

Gambar 2 Hasil Pengolahan Data Pada Aplikasi POM-QM

Hasil yang diperoleh dari pembahasan non ABS sebanyak 72 buah untuk
diatas adalah perusahaan harus mendapatkan keuntungan dari penjualan
memproduksi suspensi ABS sebanyak 48 suspensi non ABS sebesar Rp.
buah untuk mendapatkan keuntungan dari 100.800.000,-, dengan total keuntungan
penjualan suspensi ABS sebesar Rp. sebesar Rp. 172.800.000,- .
72.000.000,- dan memproduksi suspensi
4
Untuk suku cadang yang tersisa ada menghambat produksi adalah sebagai
beberapa, yaitu : berikut. Pertama fungsi tujuan
memaksimalkan produksi Z max =
Tabel 1 Jumlah Bagian Suku Cadang 15.000.000 X1 + 16.000.000 X2 .Kedua
Suspensi yang Tersisa fungsi kendala yang menghambat produksi,
JENIS rencana target produksi : X1 ≤ 48 ; X2 ≤ 72
TIPE SUSPENSI ; jumlah bagian suku cadang suspensi : X1
BAGIAN
≤ 50 ; X2 ≤ 115 ; X1 + X2 ≤ 140 ; X1 + X2 ≤
ABS NON 150 ; kendala non negatif : X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0 .
SUSPENSI
(UNIT) ABS(UNIT) Untuk suku cadang masih ada yang tersisa
Disk Brake 2 43 dalam 1 hari produksi, yaitu 2 buah disk
break ABS, 43 buah disk break non ABS,
Per Suspensi 20 20 buah per suspensi, dan 30 buah sensor
suspensi. Maka, diperlukan peningkatan
Sensor rencana target produksi agar suku cadang
30
Suspensi yang masih ada bisa digunakan secara
maksimal.

SIMPULAN Hasil keuntungan dari pembahasan


diatas adalah perusahaan harus
Implementasi teknik riset operasi memproduksi suspensi ABS sebanyak 48
pada program linear menggunakan program buah untuk mendapatkan keuntungan dari
POM-QM dapat dilakukan dengan penjualan suspensi ABS sebesar Rp.
menentukan variabel-variabel inputan yang 72.000.000,- dan memproduksi suspensi
terdiri variabel keputusan, fungsi tujuan, non ABS sebanyak 72 buah untuk
dan fungsi kendala. mendapatkan keuntungan dari penjualan
suspensi non ABS sebesar Rp.
Persamaan linear dari fungsi tujuan
100.800.000,-, dengan total keuntungan
dan persamaan linear dari kendala yang
sebesar Rp. 172.800.000,- .

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. (2005). Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.
Fildes, R., Nikolopoulos, K, Crone, S. F., & Syntetos, A. A. (2008). Forecasting and
operational research: A review. The Journal of the Operational Research Society, 59(9),
1150–1172.
Prasetya, H. & Lukiastuti, F. (2009). Manajemen Operasi. Yogyakarta: CAPS.
Stapleton, D.M., Hanna, J. B., & Markussen, D. (2003). Marketing strategy
optimization: Using linear programming to establish an optimal marketing mixture. American
Business Review, 21(2), 54–62.
Sitinjak, T. J. R. (2006). Riset Operasi: Untuk Pengambilan Keputusan Manajerial
dengan Aplikasi Excel. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunarsih & Ramdani, A. K. (2003). Metode simpleks primal menggunakan working
basis. Jurnal Matematika dan Komputer, 6(3), 167–178.
Christian, Sugiarto (2013). Penerapan Linear Programming Untuk Mengoptimalkan
Jumlah Produksi Dalam Memperoleh Keuntungan Maksimal Pada CV Cipta Unggul
Pratama. Jakarta: Journal of The Winners.
5

You might also like