Professional Documents
Culture Documents
Dede Kurniawan-Fitk PDF
Dede Kurniawan-Fitk PDF
Skripsi
OLEH :
DEDE KURNIAWAN
NIM : 107015001733
2013/1434H
ABSTRACT
Dede Kurniawan. Differences using media of learning in form of website and using of
media powerpoint in sociology students about social interaction toward the result of
studied students class XIPS Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
Keywords : Differences using media of learning in form of website and using of media
powerpoint in sociology students about social interaction toward the result of studied students
The problem of this research is about the the differences of using media E-learning in
form of website and media powerpoint in XB and XC clas in improving the students’
achievement in case of thirty students of each class. And the method that is used in this
research is quasi experimental study; the research which compares two or three cases in
seeing the cause of that cases. This research uses pre-test and post-test as their instrument.
The result of data analyss of this research is the use of learning media E-learning in
form of website is highter than the use of learning media powerpoint. It can be seen from the
data analysis that shows the average of students post-test score in XB class as the experiment
class that is taught by using E-learning in form website is about 77.3 and, modus is 80, and
gain score is 0.50. while the average of students post-tet score in XC as the control class that
is taught by using media powerpoint is about 70.8, modus 60.70, and gain score is 0.42. So it
can be concluded that tobservation= 2.93 and the score of ttable=2.042 (α=0.05/5%). Because
tobservation>ttable, so Ho is rejected and Ha is accepted.
It shows that the use of lerning media of E-learning in form of website is higher than
the use of learning media of powerpoint in improving studens achievement in X class MA
Pembangunan UIN Jakarta in sociology science lesson is accepted. The calculation of gain
score between experiment class is higher than control class, that is gain score of experiment
class g=0.50 and in control class g=0.42. so, it can be summarized that learning media of E-
learning in form of website and media powerpoint have the differences in improving
students’ achievement.
iv
ABSTRAK
Kata Kunci : Perbedaan Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Website dan
Media Powerpoint Pada Pelajaran Sosiologi Materi Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
Dalam masalah penelitian ini adalah mengenai perbedaan penggunaan media E-Learning
berbasis website dan media powerpoint di kelas XB dan XC dalam meningkatan hasil belajar
siswa dengan jumlah masing siswa adalah 30 orang. Dan metode yang digunakan adalah quasi
eksperimen yaitu suatu penelitian dengan membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat
penyebab-penyebadnya. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yaitu berupa pretest
dan posttest.
Hasil analisis data perbedaan penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis
website lebih tinggi daripada menggunakan media pembelajaran powerpoint. Hal ini terlihat
dari hasil analisis data yang menunjukan nilai rata-rata posttest siswa kelas XB yang merupakan
kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan E-learning berbasis website sebesar
77.3 dan modus sebesar 80 dengan gain sebesar 0.50 sedangkan nilai rata-rata posttest siswa
kelas XC yang merupakan kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran
media powerpoint sebesar 70.8 dan modus 60,70 dengan N-Gain sebesar 0.42 telah didapat nilai
thitung = 2.93 dan nilai ttabel = 2.042 (α = 0.05 / 5%) karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis web
lebih tinggi daripada penggunaan media pembelajaran powerpoint dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X MA Pembangunan UIN Jakarta pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Sosiologi diterima. Perhitungan nilai gain antara kelas eksperimen juga lebih tinggi
daripada kelas kontrol, yaitu nilai gain kelas eksperimen g = 0.50 dan pada kelas kontrol g =
0.42. Melihat kesimpulan iu bahwa media pembelajaran E- Learning berbasis website dan
media powerpoint memiliki perbedaan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan umat manusia, Nabi Muhamad SAW, mahluk paling mulia yang mengajarkan
akhlak mulia dan sebagai suri tauladan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta, Suparman, Sutinah dan orang tua kedua saya R. Sri Hartati (Alm) dan
Bapak Yahman serta saudara Nur, Pa Didit dan Ibu Didit, Pima dan Mas Tunggul penulis
yang telah memberikan banyak dukungan moril dan materiil serta do’a restu selama
menempuh perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Nurlena Rifa’i, MA.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan
memberikan arahan kepada saya.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tidak terhingga dan sangat berguna bagi
penulis.
5. H.R. Sutrisman, S.H sebagai Head and Legal Regulatory PT XL Axiata selaku pemberi
bantuan beasiswa dalam penyusunan skripsi buat penulis.
6. Hirdjan selaku pemberi bantuan beasiswa dalam penyusunan skripsi buat penulis.
7. Seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
9. Drs.Samingan selaku kepala sekolah MA Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melaksanaan penelitian.
10. Tendi S.Pd. selaku guru IPS Sosiologi MA Pembangunan yang telah memberikan
bimbingan selama penulis melaksanakan penelitian dikelas.
11. Teman-teman penulis terutama, Ade Komarudin (Alm), Taufik Hidayat, Akhmad Ali
Hasyim, Fahmi, Jamal, Noviyanto, Nico,Ipin, Mutoharoh, Paisal Aripin, Mahmud dan
Muklis dan teman-teman lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang selalu
memberikan dukungan moriil dan semangat kepada penulis.
12. Teman-teman Iofc (Initiative Of Change ) Indonesia terutama Afif Fauzi, Miftahul Huda,
Akhmad Hairul Umam,Muhamad Bahrul Ilmi,Wazen dan Iskandar , dan teman-teman lainya
yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak nasehat,
dukungan moriil dan motivasi.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, semoga Allah SWT memberikan balasan
yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-Nya, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih banyak kekurangan serta masih jauh mencapai
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tidak menutup pintu atas saran membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ..................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
a. Pengertian Media...................................................................................................... 10
viii
c. Pemilihan Media....................................................................................................... 14
4. Website ......................................................................................................................... 42
ix
b. Tujuan Pembelajaran IPS ......................................................................................... 50
D.Hipotesis Penelitian.............................................................................................................. 55
B. Metode Penelitian................................................................................................................ 56
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Data Hasil Belajar Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen ....................................... 103
xi
2. Uji Homogenitas Data .................................................................................................. 108
BAB V PENUTUP
xii
DAFTAR TABEL
xii
28. Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Pretest ................................................. 110
29. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest ................................................ 111
30. Tabel 4.14 Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t N-Gain ......................................................... 112
31. Tabel 4.15 Skala Pernyataan Positif dan Negatif Pada Skala Likert Siswa Kelas XB ..... 115
32. Tabel 4.16 Skala Pernyataan Positif dan Negatif Pada Skala Likert Siswa Kelas XC ..... 116
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
23. Lampiran 23 Perhitungan Uji Hipotesis N-Gain
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi komunikasi dan informasi (TIK) merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk sekarang ini, yaitu era komunikasi dan informasi yang
artinya siapa yang memiliki informasi maka dia menguasai dunia. Melihat
fenomena yang terjadi pada saat ini seperti yang terjadi pada kasus spionase
atau penyadapan yang dilakukan oleh Australia kepada Indonesia yang
membuktikan bahwa betapa pentingnya sebuah informasi untuk didapatkan.
Ini merupakan sebuah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan
kekuatan baru sehingga menuntut untuk bisa mengggunakan dan mengakses
Information, Communication and Technology atau ICT. Dan ditambah lagi
dengan perkembangannya yang begitu cepat sehingga interaksi dan
penyampaian informasi akan berlangsung dengan cepat. Dan memungkinkan
orang-orang dari belahan dunia dapat saling bertukar informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Inilah Globalisasi yang mempunyai pengaruh
terhadap suatu Negara baik berdampak positif dan juga negatif. Tetapi di lain
pihak, hal ini menimbulkan digital divide yaitu perbedaan mencolok antara
yang mampu dan tidak mampu dalam akses penggunaan Information,
Communication and Technology atau ICT. Dan ditambah lagi dengan
1
2
persaingan yang terjadi pada era globalisasi ini menumbuhkan kompetisi antar
bangsa, sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas sumber daya
manusia. Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam dalam
pengembangan sumber daya manusia.
Bagi pemerintah sendiri ini menjadi tantangan dalam mutu sistem
pendidikan nasional. Indonesia adalah salah satu Negara yang berusaha
mengurangi digital divide diantara penduduknya melalui penggunaan
teknologi komputer dalam berbagai bidang kehidupan.
“Kebijakan pemerintah atas penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi atau TIK didasarkan pada keppres No. 50/2000 tentang
Pengadaan Team Koordinir Telematika Indonesia dalam rangka
mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap kemajuan teknologi
informasi dan pemanfaatan telematika guna menunjang peningkatan daya
saing bangsa, maka diperlukannya adanya koordinasi dan sinergi dalam
pembangunan sarana, aplikasi dan sumber daya telematika Indonesia.”1
Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya
dimulai sejak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan dan diberikan pada
semua jenjang pendidikan, sehingga telematika dapat menjadi bagian penting
dari sistem pendidikan. Sebagaimana dikemukaan Eric Ashby yang
menyatakan adalah
dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi
pertama terjadi ketika orang tua menyerahkan pendidikan anaknya
kepada seorang guru di sekolah, padepokan, paguron, dan pesantren.
Revolusi kedua terjadi ketika ditemukan dan digunakannya tulisan untuk
keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan
ditemukannya mesin cetak, sehingga materi dan sumber belajar dapat
disajikan melalui media cetak seperti buku, modul, majalah, dan jurnal.
Revolusi keempat terjadi ketika ditemukan dan digunakannya perangkat
elektronik, sehingga pembelajaran dapat dikemas melalui media
elektronik, seperti radio, tape recoder dan televisi untuk memudahkan
dan memvariasikan proses pembelajaran. Revolusi kelima seperti saat ini,
yaitu dengan ditemukan dan dimanfaatkannya komputer dan internet
dalam kegiatan pembelajaran dapat lebih bervariasi seperti dengan
menggunakan multimedia interaktif berbasis komputer, pembelajaran
1
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia Presiden Republik Indonesia
3
2
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer ,Mengembangkan Profesionalisme
Abad 21, (Bandung: CV Alfabeta,2012), h.4.
3
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 31 amandemen ke-4, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
4
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,( Jakarta: Rajawali Pres,2011), h.2.
5
Hasil wawancara dengan Guru Sosiologi dan Siswa Kelas X Lampiran 8
6
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009),Cet.6,h.5
6
7
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008), cet, ke-1.hal.152.
7
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Menurut Azhar Arsyad “kata media berasal dari Latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar”.1 Menurut Arif
Sadiman,dkk“media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan.”2 Menurut Sadiman, dkk“media juga merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.”3
Menurut Vemon S. Gerlach dan Donalp P. Ely pengertian “media ada
dua macam ,arti sempit dan arti luas. Arti sempit , bahwa media itu
berwujud : grafik, foto, alat mekanik dan alat elektronik yang
digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h. 3.
2
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres. 1986), Cet.1, h. 6.
3
Ibid., h.7
10
11
4
HM Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. (Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2012) . h. 26.
5
Ibid., h.6
6
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Refika Aditama,2007), h.65.
7.Bambang Warsita ., Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta, PT.
Rineka Cipta, 2008), h.265.
12
8
Ibid. h.266.
9
Musfiqon, Op.Cit., h. 28.
10
Musfiqon, Op Cit., h. 32.
11
Azhar Arsyad, op. cit., h. 15.
13
12
Azhar Arsyad, op.cit., h. 16.
13
Musfiqon, op. cit., h. 33.
14
S. Nasution, Teknologi Pendidikan (Bandung: Jeemars, 1982) Cet.1, h. 115.
14
15
Musfiqon. loc cit.
16
Musfiqon. op.cit., h. 34.
17
Ibid., h. 34-35.
15
18
Azhar Arsyad, op. cit., h. 67-68.
19
Ibid.,h. 69-72.
16
20
Musfiqon. op.cit.,h. 116.
21
Ibid.
22
Ibid.,h. 117.
17
26
Ibid.
27
Azhar Arsyad, op. cit., h. 75.
28
Musfiqon. op.cit.,h. 119.
19
29
Azhar Arsyad, op. cit., h. 75.
30
Ibid.
31
Ibid.
32
Ibid.,h. 120.
20
33
Azhar Arsyad, op. cit., h. 76.
34
Musfiqon. op.cit.,h. 120.
21
35
Ibid.
36
Azhar Arsyad, loc. cit.
37
Musfiqon. op.cit.,h. 121.
38
Azhar Arsyad, op. cit., h. 76.
39
Ibid.
22
40
Asih Widi Harini, Ridwan Sanjaya. Panduan Cepat Menguasai PowerPoint 2010,
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), h.1.
41
Sindu Mulianto, dkk. Panduan lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006), h.144.
42
EES, Profil Perusahaan Interaktif dengan MS PowerPoint 2007, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2007), h.2.
23
43
Ketakutan yang kedua dan ketiga adalah takut akan ketinggian dan takut pada anjing
galak. (Nancy Stevenson – Special Edition Using Microsoft PowerPoint)
44
Adi Kusrianto, Presentasi Sukses dengan PowerPoint, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007), h.3.
24
45
Ibid ,h. 1
46
Ibid., h.2.
25
Gambar 2.1. Mengklik ikon background style lalu memilih opsi format
backgroud
c. Akan muncul kotak dialog Format Backgroud dengan opsi Fill yang
sudah aktif.
26
Gambar 2.2 Kotak dialog format background dengan opsi Fill yang
sudah aktif
d. Terdapat beberapa pilihan jenis warna yang bisa digunakan untuk
mengubah warna background slide presentasi anda, yaitu:
• Solid Fill: untuk merubah warna background degan wara solid
• Gradient Fill: untuk merubah warna background dengan warna
gradasi.
• Picture atau Texture Fill: untuk mengisi background denga
gambar atau tekstur tertetu.
• Pattern Fill: untuk mengisi background dengan pola atau susuan
warna tertentu.
2. Menambahkan musik atau audio
Kita dapat membuat presentasi dengan lebih spektakuler dengan
cara menambahkan file musik atau audio kedalamnya. Beberapa format
file musik atau audio yang sudah didukung oleh PowerPoint 2010 adalah
MP3, WAV, MIDI, AAC, dan lain-lain. Untuk menambahkan file musik
atau audio ke dalam slide presentasi , ikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Pilih dahulu slide yang akan titambah musik, lalu buka tab Insert.
b. Klik iokn audio pada bagia media, lalu pilih opsi Audio From File.
27
Gambar 2.3 Mengklik ikon audio lalu memilih opsi Audio From File
c. Lalu muncul kotak dialog Insert Audio, pilih file musik yag ingin anda
tambahkan, lalu teka tombol Insert.
Audio
47
Asih Widi Harini, Ridwan Sanjaya.op.cit, h.1.
31
48
Steven Andy Pascal, Tips & Trik Microsoft Office 2007, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007), h.113.
33
49
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint di akses pada tanggal 9April 2014.
34
Office:mac v.X
Windows 2000 Service Pack 3,
PowerPoint Microsoft Office
2003 Windows XP Service Pack 1,
2003 System 2003
Windows Server 2003
PowerPoint Microsoft
2004 Mac OS X
2004 Office:mac 2004
Microsoft Windows Vista, Windows
PowerPoint Microsoft Office
2006 XP Service Pack 2, Windows Server
2007 System 2007
2003, Windows Server 2008
PowerPoint Microsoft
2007 Mac OS X
2008 Office:mac 2008
Windows 7 (Disarankan), Windows
PowerPoint Vista (Service Pack 2), Windows XP Microsoft Office
2010
2010 (Service Pack 3) Windows Server 2010
2008, Windows Server 2008 R2
PowerPoint Microsoft
2010 Mac OS X
2011 Office:mac 2011
Windows 8 (Disarankan), Windows
PowerPoint 7, Windows Server 2008 R2, Microsoft Office
2013
2013 Windows Server 2012, Mac OS X 2013 & Office 365
(Office 365)
50
Sunarto, Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, T.th), h.50.
51
Lia Kuswayanto, Mahir dan Terampil Berkomputer, (Bandung: Grapindo Media
Pratama, T.th), h.69.
36
Setiap lembar tayangan berisi materi disebut Slide. Agar slide yang sedang
dibangun dapat menarik, tujuan kita dalam menyampaikan suatu topik dapat
tercapai, dan dapat dimengerti oleh audience dengan efektif.
3. Media E-Learning Berbasis Wesbsite
a. Pengertian E-Learning
Dalam situs e-dufiesta.blogspot.com E-learning merupakan singkatan
dari “Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar
mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.”52
Menurut Rusman pembelajaran berbasis web “merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa
diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang
dikenal dengan” web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan
dari pembelajaran elektronik (e-learning).”53
Dalam salah satu publikasinya di situs about- elearning.com,
Himpunan Masyarakat Amerika untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan
(The American Society for Training and Development ASTD),
mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut:
E-learning is a board set of applications and processes which
include web-based learning, computer based learning, virtual and
digital classrooms. Much of this is delivered via the internet,
intranets, audio and videotape,, satellite broadcast, interactive TV,
and CD-ROOM. The definition of e-learning varies dependingon
the organization and how it is used but basically it is involves
electronic means communication, education, and traning.
Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses
dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web ( web based
learning) pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual dan kelas
digital. Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik
tersebut kebanyakan diantarkan melalui media internet, intranet,
52
http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html
53
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Bandung: CV. Alfabeta,
2012), h.291.
37
54
Ibid ,.h.291.
55
http://andini0308.blogspot.com/2013/05/pengertian-e-learning-menurut-para-ahli.html
38
56
Rusman, op.cit..h.292.
57
Rusman, op.cit..h.294
39
58
http://www.bppaudnireg1.com/buletin/read.php?id=23&dir=1&idStatus=4
59
http://lsn.curtin.edu.au/tlf/tlf2000/sparrow.html. Diunduh 8Oktober 2013.
40
belajarnya.60
1) Desain Pembelajaran SCL
Menurut Jacobsen desain atau strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa meliputi pembelajaran kooperatif, diskusi dan
pembelajaran yang berbasis masalah. Adapun desain pembelajaran
SCL pada penelitian adalah sebagai berikut :
a) Constructivisme.
Pada tahapan ini guru membantu dalam membangun
pemahaman siswa dari pengalaman baru berdasarkan
pengetahuan awal siswa.
b) Cooperative Learning.
Pembelajaran kooperatif sebagai lingkungan belajar
dimana siswa bekerja dalam kelompok heterogen untuk
menyelesaikan tujuan bersama.
c) Problem Based Learning (PBL).
Pembelajaran berbasis PBL diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan proses penyelesaian
masalah melalui diskusi kelompok. Dalam pembelajaran, guru
memberikan kekuasaan pada siswa untuk dapat mencari dan
mendiskusikan informasi secara autonom dan dapat
dipertanggungjawabkan.
d) Presentation.
Presentation adalah penyampaian informasi pengetahuan.
Kegiatan ini dilakukan tiap kelompok tentang pokok bahasan
masalah tertentu.
e) Reflection.
Pada tahapan ini guru me-review proses pembelajaran yang
dilakukan serta siswa mencatat apa yang telah dipelajarinya.
Langkah-langkah penerapan SCL adalah lihat tabel sebagai
60
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d055_0608624_chapter2.pdf. Diunduh 8
Oktober 2013.
41
berikut:”61
Constructivisme
Cooperative Learning
Presentasi
Refleksi
61
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d055_0608624_chapter2.pdf. diunduh 8
Oktober 2013.
42
66
Rusman., op.cit..h.299.
44
67
Rusman. op.cit..h.302.
68
Rusman., op.cit..h.304.
69
Rusman., op.cit..h.305.
45
70
Bambang Warsita, Op Cit. h.152.
71
Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam. (Jakarta:Prenada Media, 2004), h. 207.
72
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung;PT Remaja Rosda Karya edisi
kedua, 2005, h. 5.
73
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. 3 h. 61
46
indikator adanya peristiwa belajar. Belajar juga harus memilki tes, Tes
sebenarnya adalah salah satu wahana program penilaian pendidikan.”74
Menurut Oemar Hamalik selain itu belajar adalah “modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing)”.75 Menurut
pengertian di atas, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya -mengingat, akan tetapi lebih luas dari
itu, yakni mengalami.
Menurut S Nasution“Learning is experiencing. The process of learning
is doing, reacting, uner’going, experiencing. Experiencing means living
through actual situations and reactingvigorously to various aspect of those
situations for purposes apparent to the learner”.Belajar adalah “mengalami
sesuatu. Proses belajar adalah berbuat, beraksi, mengalami, menghayati.
Pengalaman belajar berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya dan
bereaksi dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai aspek situasi itu demi
tujuan-tujuan yang nyata bagi pelajar.”76
Menurut Winkel, belajar menurut manusia boleh dirumuskan sebagai
berikut: “suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-
pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Menurut Morgan belajar adalah
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
praktek.”77
Jadi belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ke
tingkat stabilitas yang lain. Mengenai abilitas itu, menurut Bloom dalam
Sudijono melimuti tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom dkk.
74
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, (Bumi Aksara:Jakarta, 1995) h. 1
75
Oemar Hamalik, Op Cit h. 27.
76
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksara Get. 1, 1995) h. 99.
77
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006), h.104.
47
78
Ahmad Sofyan, et. ol., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:UIN
Jakarta Press, 2006), h. 15-18
48
79
Ibid, h. 23
80
Arif S. Sadiman, op. cit., h. 11.
81
Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF)
sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta:Badan Pengembangan dan Penelitian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. h.
327-328.
82
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung:Remaja Rosda Karya,
2001), h. 22.
49
83
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta:PT Bumi Aksara, 1999), h. 159
50
84
Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (PT Remaja Rosda
Karya: Bandung, 2001) cet. Ke-1 h.74.
85
Sapriya, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, (PT Remaja Rosda
Karya:Bandung, 2009), Cet. Ke-1 h. 7
86
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Bumi Aksara:Jakarta, 2008), ed.1 cet. ke-2 h. 14.
51
87
Etin Solihatin dan Raharjo op. cit., h.15.
88
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, hal. 58-59
52
89
IIf Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS TERPADU
(Jakarta:PT Prestasi Pustaka Publisher, 2011), h.10
90
Elisanti Tintin Rostini, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X ( Jakarta: oleh Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,2009),.h.50.
91
Fritz Damanik , Sosiologi SMA/MA Kelas X, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2001) , h. 89.
53
berjabat tangan.
b. Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi sosial antar individu dengan kelompok ialah hubungan timbal
balik yang terjadi antara orang perorangan dengan kelompok. Sebagai
contoh Kepala sekolah sedang memberikan pembinaan kepada siswa pada
saat upacara bendera.
c. Interaksi antara kelompok
Setiap individu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
dengan individu lainnya akan tergabung dalam kelompok-kelompok sosial.
Kepentingan inidvidu melebur menjadi kepentingan kelompok. Perbedaan
kepentingan dan tujuan antar kelompok ini akan melahirkan interaksi.
Contoh peringatan 17 Agustusan di Kampung yang melibatkan kerja sama
antar kelompok Karang Taruna, kelompok Posyandu dan kelompok Remaja
Masjid.”92
B. Kerangka Berfikir
Sebuah proses pembelajaran pada sekarang ini merupakan tuntutan
untuk bisa berinovasi sebagai upaya untuk selalu meningkatkan kulitas belajar.
Peran guru sebagai pendidik mempunyai peran yang penting dengan selalu
meperbaiki kulitas mengajarnya. Sekaligus dalam proses pembelajaran peran
guru tidak terlalu dominan dengan mengaktifkan peserta didik sebagi pusat
belajar. Oleh karena itu dengan hadirnya TIK di sekolah diupayakan
memanfaatkan fasilitas tersebut untuk belajar. Salah satunya adalah TIK yang
tersedia di sekolah harus dioptimalkan dengan memiliki sebuah media yang
terprogram dan terhubung dengan internet yaitu media website sebagai wadah
untuk belajar.
Dan sebagai guru hanya memfasilitasi sebuah wadah atau sarana untuk
belajar yang terhubung dengan internet dengan memanfaatkan website sebagai
media untuk belajar. Website tersebut di gunakan untuk transfer data dan
menampilkan karya-karya siswa yang berhubungan dengan sebuah materi
pembelajaran IPS. Dalam pembelajaran ini siswa mencoba untuk
mengkonstruk pikiran mereka sendiri dalam memahami materi pelajaran IPS
sehingga melatih mereka mandiri dan dewasa. Hal ini menjadikan sebuah
motivasi dan mengaktifkan siswa untuk belajar karena melakukan kegiatan
seperti mengamati mendemonstrasikan karyanya dan semakin meanarik dalam
92
Elisanti Tintin Rostini, op.cit.,h.50-51.
54
meningktkan hasil belajarnya. Siswa juga bisa mengakses materi dari berbagai
sumber sehingga siswa menjadi kaya akan sebuah ilmu pengetahuan dan
wawasan terbaru sehingga, menimbulakn sebuah variasi pembelajaran sebagai
motif untuk meningkatkan hasil dan memotivasi siswa untuk belajar.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian adalah terdapat perbedaan hasil belajar
dengan penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis website di kelas
XB dan media powerpoint di kelas XC di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta.
Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar penggunaan media pembelajaran
E-Learning berbasis website di kelas XB dan media powerpoint di
kelas XC di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
Ha :Terdapat perbedaan hasil belajar dengan penggunaan media
pembelajaran E-Learning berbasis website di kelas XB dan media
powerpoint di kelas XC di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
56
57
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), h.207
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,
1998), Cet. Ke-11. h. 84
3
Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001),
Cet 3. h. 100
58
Tabel 3.1.
Rancangan Penelitian
A(K)E O1 XE O2
B(K)K O3 XK O4
Keterangan :
A(K)E : Kelas eksperimen
B(K)K : Kelas kontrol
O1 : Kemampuan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : Kemampuan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
O3 : Kemampuan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan
O4 : Kemampuan kelas kontrol setelah diberi perlakuan
XE : Perlakuan dengan media pembelajaran E-Learning
XK : Perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint
Berdasarkan desain penelitian di atas diberi perlakuan, kedua
kelompok kelas diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan memberikan perlakuan pada masing-masing kelas. Setelah
diberikan perlakuan pada masing-masing kelas, selanjutnya dilakukan
posttest untuk mendapatkan nilai hasil belajar akhir yang kemudian akan
dapat memperlihatkan perbedaan media E-Learning berbasis Website dengan
media powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Diagram Alur Penelitian
Untuk lebih jelasnya mengenai alur penelitian yang dilakukan dapat
dilihat di flowchart berikut ini:”4
4
Suharsimi Arikunto op .cit., h.79.
59
Studi Literatur
Pretest
Posttest
Penarikan Kesimpulan
Constructivisme
Cooperative Learning
E- Learning
Referensi Individu
Gambar 3.2
Alur Penerapan E-Learning
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya5. Adapun variabel penelitian ada dua yaitu
variabel bebas perbedaan penggunaan media pembelajaran E-Learning
berbasis Website dan media powerpoint, serta variabel terikat yaitu hasil
belajar. Variabel dapat didefinisikan sebagai berikut : (1) media
pembelajaran E- Learning; berbasis Website (2) media pembelajaran
powerpoint; (3) hasil belajar siswa, bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dimana tingkat keberhasilan siswa ditandai selalu dengan
skor, angka, kata atau huruf. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil
belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan
ditujukan untuk diagnosis dan pengembangan, untuk seleksi, untuk
kenaikan kelas dan untuk penempatan.
F. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”6
Menurut Suharsimi sampel merupakan ”sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti.”7 Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
teknik sampling yaitu purposive sampling, sampelnya diambil berdasarkan
tujuan tertentu. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MA
Pembangunan UIN Jakarta,sedangkan sampelnya adalah kelas X IPS B dan C
MA pembangunan UIN Jakarta pada tahun ajaran 2013/2014 di mana kelas X
IPS C sebagai kelompok kontrol berjumlah 30 siswa dan kelas X IPS B
eksperimen berjumlah 30 siswa.
5
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : CV. Alfabeta.2010). Cet. Ke-11, h.
61.
6
Ibid.,h.117
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik, (Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h. 13
63
8
Riduwan, Belajar mudah peneltian untuk guru, karyawan,dan peneliti pemula, (Bandung:
Alfabeta:2007), h.63
9
Fauzi Muchamad,, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, (Semarang:
Walisongo Press,2009),h.192.
64
selanjutnya adalah suevei tempat untuk uji coba instrument dan penelitian.
Setelah melaksanakan survey tempat, dilakukan observasi berupa
pengamatan secara langsung proses belajar mengajar Sosiologi di kelas X
IPS B dan C MA Pembangunan UIN Jakarta. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan wawancara singkat dengan guru bidang studi sosiologi
X IPS dan siswa-siwi X IPS B dan C mengenai proses pembelajaran yang
selama ini digunakan.
Setelah pra observasi dan wawancara selesai dilaksanakan, maka
langkah selanjutnya adalah membuat instrument penelitian berdasarkan
kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing.
Setelah instrument penelitian selesai dibuat , dilanjutkan dengan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setealah instrument penelitian dan rencana pelaksanaan
pembelajaran selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan
koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang
bersangkutan untuk melaksanakan uji coba instrumen kepada kelas X IPS
B dan C
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Menentukan dua kelompok sample, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, merupakan langkah awal pada tahap pelaksanaan
penelitian. Selanjutnya, diadakan tes awal (pretest) kepada kedua
kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil analisis data uji coba
instrument penelitian. Setelah tes awal (pretest) dilaksanakan pada kedua
kelompok penelitian, kegiatan belajar dilaksanakan. Kelompok
eksperimen diberikan perlakuan berupa penggunaan E-Learning berbasis
Website sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan berupa
pembelajaran dengan menggunakan media power point. Setelah diberi
perlakuan diadakan tes akhir (posttest) untuk kedua kelompok penelitian
menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan tes awal (pretest). Tes
akhir merupakan langkah terakhir pada tahap pelaksanaan penelitian.
Tahap selanjutnya adalah tahap akhir dalam penelitian.
65
10
Riduwan .Op.cit h.77
66
tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut
validitas kurikulum.”11
Menurut Suharsimi adapun prosedur dalam pengadaan instrument
yang baik adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan yang meliputi perumusan tujuan, menentukan
variable, dan mengkategorikan variable.
b) Penulisan butir soal dan penyusunan skala.
c) Melengkapi instrument dengan pedoman mengerjakan, surat
pengantar dan kunci jawaban.
d) Uji coba instrument baik dalam skala kecil maupun besar.
e) Menganalisa hasil, menganalisa item jawaban, melihat pola
jawaban dan saran-saran.
f) Mengadakan revisi terhadap item-item soal akan diberi kuarang
baik berdasarkan data yang diperoleh sewaktu uji coba.”12
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa akan diberi
pretest sedangkan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
diberi perlakuan akan diberi posttest.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes kognitif
Standar Kompetensi Materi Indikator Aspek yang diukur ∑
Kompetensi Dasar Pembelajaran C1 C2 C3 C4 Soal
Memahami Menganalisis Interaksi • Mendeskripsikan 3 1,11,15,2 18,30 7
perilaku interaksi sosial Sosial pengertian 3,28
keteraturan sebagai dasar interaksi sosial
hidup sesuai pembentukan • Mengidentifikasi 5,8 2,7 4,6,9,10 8
dengan nilai pola kontak dan
dan norma keteraturan komunikasi sosial
yang berlaku dan dinamika • Mengidentifikasi 21 22 17,20 24,25,26, 8
dalam sosial faktor-faktor 27
masyarakat interaksi sosial
• Mengidentifikasi
Hubungan 12, 13.14 7
keteraturan sosial 16,19,29
dan interaksi
sosial
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Akasara,
2009), Cet ke-9. h. 67.
12
Suharsimi Arikunto, op. cit, h.142-143
67
P = X100%
Dengan :
P = Angka frekuensinya
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah frekuensinya/ banyaknya individu
Dimana:
0,80-1,00 = Sangat Baik
0,60-0,80 = Baik
0,40-0,60 = Sedang
0,20-0,40 = Buruk
0,00-0,20 = Buruk Sekali
Tabel 3.3
Kisi-kisi angket penggunaan E-Learning berbasis website
Tabel 3.4
Kisi-kisi angket penggunaan media powerpoint
No Indikator Item Jumlah
1 Penggunaan Media 1,2,3,4,5,11,12,13,14,15 10
Powerpoint
2 Pengaruh Media Powerpoint 6,7,8,9,10,16,17,18,19,20 10
terhadap pelajaran sosiologi
Jumlah 20
13
Riduwan. Op cit., h. 69.
14
Suharsimi Arikunto op.cit., h. 99-100
69
15
Sugioyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet ke-10, h.203
16
Riduwan, op.cit.,h. 74.
17
Sugioyono, , op.cit.,h. 194.
18
Riduwan, op.cit.,h. 71.
71
19
Riduwan, op.cit.,h. 87.
20
Ibid
72
Tabel.3.8
Mp − Mt p
=
SDt q
Keterangan:
rpbi = angka indeks korelasi poin biseral
23
Riduwan,op.cit.,h.97
79
Tabel 3.10
Kriteria Validitas Tes
Rentang Keterangan
>0.462 Sangat Signifikan
0.349-0461 Signifikan
0.128-0.348 Tidak Signifikan
<0.000 NAN
24
Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.86.
82
25
Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.207.
83
∑$ ∑'
#= − = $− '
%& %(
Keterangan :
∑$
D = Indeks daya pembeda
= Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok
∑'
atas
= Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok
bawah
nA = Jumlah peserta tes kelompok atas
nB = Jumlah peserta tes kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk menentukan daya pembeda menggunakan program
ANATES.
26
Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.211.
84
Keterangan :
Zi = Skor Baku
Xi = Skor Data
/- = Mean
S = Simpangan Baku
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi
berdasarkan table Zi sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika
27
Suharsimi Arikunto., op.cit,. h. 240
86
Dimana
1 ∑F ,(∑ *)C
=
1(,G)
F = Homogenitas
S12 = Varian terbesar
S22 = Varian terkecil
Untuk menguji homogenitas langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho = Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen
Ha = Kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen
2) Membandingkan statistic hitung dengan statistik tabel
a. Jika Fhitung < Ftabel ; Maka Ho diterima
B. Jika Fhitung > Ftabel ; maka Ho ditolak
3) Tentukan db pembilang dan db penyebut (varians terbesar dan varians
terkecil)
4) Tentukan Fhitung
5) Tentukan Ftabel
Adapun kriteria pengujianya adalah:
Ho = Diterima, jika Fh < Ft
Ho = Ditolak, jika Fh > Ft
Ho = data memiliki varians homogen
Ha = data tidak memiliki varians homogeny
c) N-Gain
Peningkatan skor pretest dan posttest dapat menggunkan rumus
Normalized Gain.
.K<L ;<:MM9:M,:K<L ;L9M9:M
H − IJ % =
:K<L +=965,:K<L ;L9M9:M
keterangan :
X1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen
X2 = nilai rata-rata kelompok kontrol
n1 = jumlah sampel pada kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel pada kelompok kontrol
S12 = varian kelompok eksperimen
S22 = varian kelompok kontrol
Sg = nilai standar deviasi gabungan
= X 100%
Dengan :
P = Persentase
F = Jumlah indikator yang tercapai
N = Jumlah seluruh indiktpr yang ada
Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 0% - 20% = Sangat lemah
Angka 21% - 40% = Lemah
90
28
Riduwan, op.cit., h.89.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
a. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh-tokoh
di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan adanya
pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia
Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar
(alm).Pada bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada
masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah.
Pada tanggal 17 November 1973, gedung madrasah
diserahterimakan dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk
Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka
tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43
orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan
belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah yang
kemudian ditetapkan sebagai "Hari Kelahiran" Madrasah Pembangunan.
91
92
7) Drs. H.M. Ali Hasan (Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan
Pengawas Subdit V Direktorat Pendidikan Agama Depertemen
Agama)
Tabel 4.2
Keadaan Siswa MA Pembangunan UIN Jakarta
No Data Kelas Jumlah Kelas Jumlah
Lk Pr
1. Kelas X 4 66 61
2. Kelas XI 3 52 47
3. Kelas XII 3 58 31
Jumlah 10 176 139
Total 315
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Tabel 4.3
Tabel 4.4
Sarana dan Prasarana MA Pembangunan UIN Jakarta
No Jenis Sarana & Prasarana Jumlah
1. Ruang kantor Kepala Sekolah 1
2. Ruang Wakil Kepala Kurikulum 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1
6. Ruang UKS 1
7. Ruang Koperasi 1
8. Ruang Kelas 12
9. Ruang Musik 1
10. Kantin 1
11. Laboratorium Komputer 1
12. Laboratorium MIPA 1
13. Laboratorium Bahasa 1
14. Sarana Futsal 1
15. Sarana Tenis Meja 1
16. Sarana Basket 1
17 Perlengkapan Audiovisual 1
18 Perpustakaan 1
98
2. Praktik Pembelajaran
a) Praktik Pembelajaran dengan Media Website (E-Learning)
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM).. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru atau fasilitator perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Media
pembelajaran yang saat ini sedang populer diperbincangkan adalah
internet. Internet memiliki potensi besar untuk dijadikan media
pembelajaran mengingat kelebihannya yang tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Sumber informasi bisa diakses kapan saja dan dari mana saja yang
dikenal dengan E-Learning berbasis Website.
Pembelajaran dengan E-Learning berbasis Website dilaksanakan di
Laboratorium komputer untuk kelas XB pada materi interaksi sosial yang
meliputi hakikat interaksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial dan syarat-
syarat terjadinya interaksi sosial.
Dalam penggunaan E-Learning berbasis Website ini materi
disampaikan secara online atau terhubung dengan internet yang disajikan
dalam bentuk menu-menu pilihan yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Materi Pokok, Katalog Media, Diskusi Online, Tes Online
dan Papan Berita. Setiap menu yang dipilih memiliki content atau isi dan
fungsi yang berbeda-beda. Guru dalam proses pembelajaran berperan
sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dalam mengoperasikan E-
Learning tersebut. Mulai dari cara registrasi, mengisi diskusi online, tes
online dan mendownload (mengunduh) sebuah materi yang tersedia
fasilitas download. Untuk materi yang di ajarkan dilaksanakan di
laboratorium komputer dengan siswa aktif dalam memberi tanggapan atau
komentar di kolom yang telah disedikan supaya mereka aktif dan bisa
99
Gambar 4.1
Tampilan Website Sebagai Media Pembelajaran Bagian Depan
Gambar 4.2
Tampilan Menu RPP di Website
100
Gambar 4.3
Tampilan Menu Materi di Website
Gambar 4.4
Tampilan Menu Katalog Media Video di Website
Gambar 4.5
Tampilan Menu Test di Website
101
1
Asih Widi Harini, Ridwan Sanjaya. Panduan Cepat Menguasai PowerPoint 2010,
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), h.1.
2 Sindu Mulianto, dkk. Panduan lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006), h.144.
102
Gambar 4.6
Penyajian Materi dengan Menggunakan Media Powerpoint
3. Data Hasil Belajar Sosiologi Siswa
a. Data Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol telah
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel.4.5
Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Data Pretest
Kontrol Eksperimen
N 30 30
Jumlah Nilai 1515 1650
Nilai Maksimum 70 70
Nilai Minimum 35 40
Mean 50.5 55
Median 50.5 55.5
Modus 50 55
Varians 10.9 8.8
Standar Deviasi 10.9 8.8
104
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada kelas
kontrol adalah sebesar 50.5”3. Rata-rata pretest pada kelas kontrol
termasuk kategori kurang , karena nilai tersebut belum mencapai nilai
rata-rata KKM sebesar 7.5 Begitu juga halnya dengan rata-rata nilai
pretest kelas eksperimen adalah sebesar 55”4. Rata-rata pretest pada kelas
eksperimen termasuk kategori kurang karena nilai tersebut belum
mencapai KKM sebesar 7.5.
b. Data Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan hasil posttes kelas kontrol dan eksperimen diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.6
Data Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Data Posttest
Kontrol Eksperimen
N 30 30
Jumlah Nilai 2125 2320
Nilai Maksimum 90 90
Nilai Minimum 50 60
Mean 70,8 77,3
Median 70.5 80.5
Modus 60,70 80
Varians 10.09 7.95
Standar Deviasi 10.09 7.95
3
Lampiran 14
4
Lampiran 15
5
Lampiran 16
105
6
Lampiran 16
7
Lampiran 17
8
Lampiran 17
106
Tabel 4.7
Kategori Nilai N-Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen
Normal Gain Kontrol Eksperimen
N 30 30
Terendah 0.23 0.3
Tertinggi 0.66 0.66
Rata-rata Pretest 50.5 55
Rata-rata Posttest 70.8 77.3
Rata-rata N-Gain 0.42 0.50
Kategori Sedang Sedang
Berdasarkan tabel di atas , diperoleh rata-rata nilai N-Gain pada
kelas kontrol adalah 0,429 yang menunjukan bahwa nilai N-Gain tersebut
sedang. Sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata nilai N-Gain nya
adalah 0,5010 yang menunjukan bahwa nilai N-Gain tersebut sedang.
d. Distribusi Frekuensi
1) Distribusi Frekuensi Nilai Pretest
Distribusi frekuensi nilai pretest dihitung untuk mengetahui
rentangan relatife pada kedua subyek penelitian. Pada data distribusi
frekuensi nilai pretest, nilai relatif terbesar kelas kontrol mencapai 30%
yakni interval nilai 35-40. Untuk frekuensi relatif terkecil pada kelas
kontrol adalah sebesar 10% yakni interval 41-46 dan 53-5811.
Sedangkan data distribusi frekuensi nilai prettest, nilai relatif
terbesar pada kelas eksperimen yakni mencapai 23.3% terdapat pada
interval nilai 55-59. Untuk frekuensi relatif terkecil pada kelas
eksperimen adalah sebesar 6.6% , terdapat pada interval nilai 40-4412
9
Lampiran 20
10
Lampiran 19
11
Lampiran 14
12
Lampiran 15
107
13
Lampiran 16
14
Lampiran 17
108
Tabel 4.8
Uji Normalitas Pretest dan Posttest
N Hasil Lhitung Ltabel Kesimpulan
Pretest 0.00 Sample
30 0,161 Berdistribusi
Postest -0.01 Normal
15
Lampiran 14
16
Lampiran 16
109
17
Lampiran 18
18
Lampiran 18
110
A F N Kesimpulan
Hitung Tabel
0.05 1.61 1.85 60 Ho diterima
19
Lampiran 21
111
Karena thitung < ttabel , maka hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan terhadap hasil
belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Pretest
α =0.05 α =0.01
Kontrol 30 50.5 1.862 2.042 2.750 Ho diterima
Eksperimen 30 55
2. Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest
Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya data hasil posttest dapat
dianalisis dengan menggunakan uji-t.
Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, maka didapat hasil
sebagai berikut:
thitung = 2.93320
ttabel = 2.042 (α = 0.05 / 5%)
= 2.750 (α = 0.01 / 1%)
Karena thitung > ttabel , maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan
demikian pengujian hipotesis uji-t nilai posttest pada kelas kontrol dan
eksperimen menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
posttest kelas kontrol dan eksperimen. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa dengan
pembelajaran menggunakan media e-learning berbasis website dikelas XB
dengan menggunakan media powerpoint di kelas konvensional. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
20
Lampiran 22
112
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest
α=0.05 α=0.01
Kontrol 30 70.8 2.933 2.042 2.750 Ho ditolak
Eksperimen 30 77.3
thitung = 4.63621
ttabel = 2.042 (α = 0.05 / 5%)
= 2.750 (α = 0.01 / 1%)
Karena thitung > ttabel , maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan
demikian pengujian hipotesis uji-t nilai gain pada kelas kontrol dan
eksperimen menyatakan bahwa terdapat perbedaan terhadap hasil belajar
siswa dengan pembelajaran menggunakan media e-learning berbasis
website dikelas XB dengan menggunakan media powerpoint di kelas XC.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
21
Lampiran 23
113
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t N-Gain
α = 0.05 α = 0.01
Kontrol 30 0.423 4.636 2.042 2.750 Ho ditolak
Eksperimen 30 0.507
D. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil data pretest pada tabel diperoleh nilai rata-rata kelas
kontrol sebesar 50.5, sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
55. Untuk nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 70.8 lebih kecil
dibandingkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu sebesar 77.3.
Begitu pula dengan data hasil perhitungan N-Gain, dimana nilai rata-
rata N-Gain kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-
rata N-Gain kelas kontrol. N-Gain kelas eksperimen sebesar 0.50 yang
termasuk kategori sedang dan N-Gain kelas kontrol sebesar 0.42 yang
termasuk kategori sedang.
Berdasarkan pengujian hipotesis nilai pretest menggunakan uji-t
diperoleh thitung pretest sebesar 1.86, sedangkan ttabel sebesar 2.042 dengan
α = 0.05 , karena thitung < ttabel , maka hipotesis Ho ditolak, sehingga tidak
ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
Sedangkan pengujian hipotesis nilai posttest yang juga menggunakan
uji-t diperoleh thitung posttest sebesar 2.93 sedangkan ttabel sebesar 2.042
dengan α = 0.05 karena thitung > ttabel, maka hipotesis Ho diterima, sehingga
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil posttest kelas eksperimen
yang menggunkan E-Learning berbasis Website dengan kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional, hal ini dapat dibuktikan dengan
114
nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 77,3 lebih tinggi nilai rata-
rata posttest kelas control yaitu sebesar 70.5.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas, data yang ditemukan diolah
berdasarkan metode analisis data yang telah dijelaskan pada bab III yang
bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Penggunaan Media Pembelajaran
E-Learning Berbasis Website dan Media Powerpoint Pada Pelajaran
Sosiologi Materi Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Hasil pretest siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan sebelum penggunaan E-Learning berbasis Website pada
kelas eksperimen dan penggunaan media powerpoint pada kelas kontrol.
Kemampuan awal siswa pada kedua kelaompok tersebut hampir sama rata.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 55 dan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 50.5 yang
selanjutnya dihitung dengan menggunakan uji-t. untuk nilai pretest kelas
eksperimen dan kontrol menunjukan bahwa thitung < ttabel yaitu pretest
sebesar 1.86, < 2.042 ( taraf signifikansi α = 0.05). sedangkan nilai posttest
siswa kelas eksperimen dan kontrol menunjukan bahwa terdapat perbedaan
rata-rata. Nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan
E-learning berbasis website lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol yang menggunakan pembelajaran media powerpoint. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 77.3 dan
pada kelas kontrol sebesar 70.8 yang selanjutnya dihitung dengan
menggunakan uji-t. Untuk nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol
menunjukan bahwa thitung > ttabel yaitu 2.93 > dari 2.042 ( taraf
signifikansi 5% ). Berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest yang
dihitung dengan menggunakan uji –t menunjukan bahwa penggunaan E-
Learning berbasis Website lebih efektif bagi siswa untuk meningkatkan
hasil belajar pada materi interaksi sosial.
Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajaran E-
115
Kategori
No Pernyataan
SS S N TS STS
1 Pernyataan Positif 167 111 0 22 0
2 pernyataan Negatif 0 30 0 145 117
Tabel 4.16
Skala pernyataan positif dan negatif pada skala likert siswa kelas XC
Kategori
No Pernyataan
SS S N TS STS
1 Pernyataan Positif 102 168 0 11 0
2 pernyataan Negatif 0 30 0 130 140
PENUTUP
A. Kesimpulan
117
118
Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta:Prenada Media, 2004
Adi Kusrianto, Presentasi Sukses dengan PowerPoint, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007
Ahmad Sofyan, et. ol., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,
Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres. 1986
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pres,2011
Bambang Warsita ., Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta,
PT. Rineka Cipta, 2008
EES, Profil Perusahaan Interaktif dengan MS PowerPoint 2007, (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2007
Elisanti Tintin Rostini, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X ( Jakarta: oleh Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,2009
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran
IPS, (Bumi Aksara:Jakarta, 2008
Fauzi Muchamad,, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, (Semarang:
Walisongo Press,2009
Fritz Damanik , Sosiologi SMA/MA Kelas X, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2001
HM Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakarya, 2012
IIf Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS
TERPADU Jakarta:PT Prestasi Pustaka Publisher, 2011
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim
Koordinasi Telematika Indonesia Presiden Republik Indonesia
Lia Kuswayanto, Mahir dan Terampil Berkomputer, Bandung: Grapindo Media
Pratama,2008
120
121
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pengertian interaksi sosial berdasarkan proses terjadinya
Mendeskripsikan interaksi sosial dalam pandangan para tokoh
Medeskripsikan proses interaksi sosial yang berlangsung di masyarakat
Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendasari proses interaksi sosial
Membedakan keteraturan sosial dengan interaksi sosial
Menganalisis keteraturan sosial di masyarakat
Menganalisis unsur-unsur dalam keteraturan sosial
Menjelaskan kegunaan interaksi sosial sebagai mahluk sosial dimasyarakat
B. Materi Pembelajaran : Sosiologi
Arti kata interaksi sosial berdasarkan asal usul kata
Interaksi sosial dalam pandangan para tokoh
Interaksi sosial : Dinamika sosial, bentuk-bentuk interaksi dan keteraturan sosial
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model E-Learning dan life skill, metode diskusi , pemberian tugas dan tanya
jawab online (virtual environment)
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
Tahapan Kegiatan Waktu Penilaian
Introduction - Perkenalan E-learning dan mengopersikanya 25 menit (Pengetahuan
(Pendahuluan) - Motivasi dan Apersepsi Kognitif siswa )
- Apakah yang dimaksud dengan Interaksi Sosial?
- Bagaimana interaksi bisa terjadi ?
- Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
- Membawakan sebuah peristiwa sebagai gambaran
dalam interaksi sosial
Connection - Guru membimbing siswa dalam memberikan 30 m Kognitif
(Menghubungkan) pengertian tentang interaksi sosial
- Guru memberikan tayangan video sebagai sebuah
gambaran interaksi sosial yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
- Guru menerangkan pengertian interaksi sosial
dalam berbagai versi (asal-usul kata, pandangan
para tokoh, dan lain-lain)
- Guru meminta siswa untuk menceritakan sebuah
pengalaman hidupnya bagaimana interaksi terajadi
dalam kehidupanya
- Siswa lain menanggapi cerita tersebut dalam
fasilitas komentar
- Guru meminta para siswa untuk memberikan
pengertian tentang interaksi menurut pandangan
masing-masing
Application - Guru memberikan sebuah narasi cerita tentang 20 m Kognitif
(Menerapkan) fenomena Facebook dan Twitter dalam hubunganya
dengan interaksi sosial masa kini, tugas siswa adalah
mencari fakta sebanyak-banyaknya
Reflection - Peserta didik disuruh membuat rangkuman tentang 15 m Kognitif
(Merefleksikan) proses pembelajaran secara online
- Guru memberikan tugas berupa proses pencarian
realita dari sebuah teks
Extension Guru memberikan apresiasi kepada kelompok atau 10 m Portofolio
(Mengembangkan) individu yang berpenampilan baik dan komentar yang
kritis,sopan, dan santun dalam pembelajaran online
PERTEMUAN KEDUA
Tahapan Kegiatan Waktu Penilaian
Introduction - Motivasi dan Apersepsi 10 m Kognitif (K) dan
(Pendahuluan) - Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial ? Afektif(A)
(mengulas pertemuan sebelumnya).
- Apa yang dimaksud dengan konsep komunikasi ?
- Guru memberikan sebuah gambaran cerita
mengenai fenomena munculnya dan peran teknologi
dalam proses interaksi sosial (sebagai komunikasi
tidak langsung)
Connection - Guru menjelaskan ineraksi sosial menggunakan 30 K dan A
(Menghubungkan) telepon dan sosial media sebagai sebuah konsep
proses interaksi sosial yang tidak langsung)
- Guru membimbing siswa untuk membuat kelompok
untuk membahas sebagai interaksi sosial, bentuk
interaksi, dan faktor-faktor interaksi dalam sebuah
cerita atau fenomena terkini
- Siswa memberikan ulasan tentang penampilan
kelompok sebelumnya
- Siswa mengadakan tanya-jawab dengan kelompok
lain melalui online
- Guru membahas tentang jalannya diskusi
Application - Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kalimat 20 K
(Menerapkan) essai sebanyak 5 soal
- Guru melihat jawaban para siswa melalui email
PERTEMUAN KETIGA
Tahapan Kegiatan Waktu Penilaian
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Mendeskripsikan pengertian interaksi sosial berdasarkan proses terjadinya
Mendeskripsikan interaksi sosial dalam pandangan para tokoh
Medeskripsikan proses interaksi sosial yang berlangsung di masyarakat
Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendasari proses interaksi sosial
Membedakan keteraturan sosial dengan interaksi sosial
Menganalisis keteraturan sosial di masyarakat
Menganalisis unsur-unsur dalam keteraturan sosial
Menjelaskan kegunaan interaksi sosial sebagai mahluk sosial dimasyarakat
B. Materi Pembelajaran : Sosiologi
Arti kata interaksi sosial berdasarkan asal usul kata
Interaksi sosial dalam pandangan para tokoh
Interaksi sosial : Dinamika sosial, bentuk-bentuk interaksi dan keteraturan sosial
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model E-Learning dan life skill, metode diskusi , pemberian tugas dan tanya
jawab online (virtual environment)
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
Tahapan Kegiatan Waktu Penilaian
Introduction - Motivasi dan Apersepsi 25 menit (Pengetahuan
(Pendahuluan) - Apakah yang dimaksud dengan Interaksi Sosial? Kognitif siswa )
- Bagaimana interaksi bisa terjadi ?
- Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
- Membawakan sebuah peristiwa sebagai gambaran
dalam interaksi sosial
Connection - Guru membimbing siswa dalam memberikan 30 m Kognitif
(Menghubungkan) pengertian tentang interaksi sosial
- Guru memberikan tayangan video sebagai sebuah
gambaran interaksi sosial yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
- Guru menerangkan pengertian interaksi sosial
dalam berbagai versi (asal-usul kata, pandangan
para tokoh, dan lain-lain)
- Guru meminta siswa untuk menceritakan sebuah
pengalaman hidupnya bagaimana interaksi terajadi
dalam kehidupanya
- Siswa lain menanggapi cerita tersebut dalam
fasilitas komentar
- Guru meminta para siswa untuk memberikan
pengertian tentang interaksi menurut pandangan
masing-masing
Application - Guru memberikan sebuah narasi cerita tentang 20 m Kognitif
(Menerapkan) fenomena Sinta dan Jojo, tugas siswa adalah mencari
fakta sebanyak-banyaknya
PERTEMUAN KEDUA
Tahapan Kegiatan Waktu Penilaian
Introduction - Motivasi dan Apersepsi 10 m Kognitif (K) dan
(Pendahuluan) - Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial ? Afektif(A)
(mengulas pertemuan sebelumnya).
- Apa yang dimaksud dengan konsep komunikasi ?
- Guru memberikan sebuah gambaran cerita
mengenai fenomena munculnya dan peran teknologi
dalam proses interaksi sosial (sebagai komunikasi
tidak langsung)
Connection - Guru menjelaskan ineraksi sosial menggunakan 30 K dan A
(Menghubungkan) telepon dan sosial media sebagai sebuah konsep
proses interaksi sosial yang tidak langsung)
- Guru membimbing siswa untuk membuat kelompok
untuk membahas sebagai interaksi sosial, bentuk
interaksi, dan faktor-faktor interaksi dalam sebuah
cerita atau fenomena terkini
- Siswa memberikan ulasan tentang penampilan
kelompok sebelumnya
- Siswa mengadakan tanya-jawab dengan kelompok
dikelas
- Guru membahas tentang jalannya diskusi
Application - Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kalimat 20 K
(Menerapkan) essai sebanyak 5 soal
- Guru melihat jawaban para siswa dan menilai
PETUNJUK
Mulailah dengan mengucap “Bismillahirrahmaanirrahim”
Tulislah namamu terlebih dahulu
Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang kamu anggap lebih mudah
Tulisan harus jelas, bersih, dan rapi
Periksa dahulu pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru
Akhiri pekerjaanmu dengan mengucap “Alhamdulillah”
Nama:
Kelas:
Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c, d, dan e !
1. Interaksi sosial akan selalu terjadi dalam kehidupan manusia dan mengacu pada hal-hal berikut
kecuali…
a. Kebutuhan yang nyata
b. Dinamika sosial
c. Efisiensi dan Efektivitas
d. Penyesuain diri pada kebenaran dan kaidah-kaidah yang berlaku
e. Tidak memaksakan secara mental dan fisik
2. Karl dan Yoels mengemukakan bahwa sejumlah sumber informasi yang mendasari interaksi
seseorang dengan orang lain, diantaranya sebagai berikut…
a. Penampilan fisik
b. Kontak sosial
c. Komunikasi
d. Proses asosiatif
e. Kontak fisik
3. Dalam masyarakat yang mengenal diskriminasi ras, interaksi sosial tergantung pada…
a. Usia
b. Penampilan fisik
c. Warna kulit
d. Bentuk tubuh
e. Jenis kelamin
4. Merupakan syarat bagi berlangsungnya interaksi sosial di dalam masyarakat adalah…
a. Warna kulit dan usia
b. Asosiatif dan disosiatif
c. Keteraturan dan tertib sosial
d. Dinamika sosial
Lampiran 3
e. Kontak social dan komunikasi
5. Menurut Soerjono Soekanto, kata kontak social berasal dari bahasa latin, con atau cum yang
mempunyai arti adalah…
a. Menyentuh
b. Kontak fisik
c. Terjang lawan
d. Bersama-sama
e. Wacana
6. Menurut prosesnya kontak sosial dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut…
a. Kontak sosial primer dan positif
b. Kontak sosial primer dan sekunder
c. Kontak sosial negatif dan positif
d. Kontak sosial sekunder dan negatif
e. Kontak sosial negatif dan primer
7. Bentuk kontak sosial yang mengarah pada suatu kerja sama dinamakan kontak sosial…
a. Kontak sosial primer dan sekunder
b. Kontak sosial primer
c. Kontak sosial positif
d. Kontak sosial negatif
e. Kontak sosial sekunder
8. Sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi,sikap, dan perilaku
orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik dan perasaan-perasaan, sehingga
memungkinkan sesorang membuat tanggapan membuat tanggapan terhadapnya berdasarkan
pengalaman yang dimiliki, merupakan pengertian dari …
a. Komunikasi
b. Kontak sosial
c. Komunikan
d. Komunikator
e. Racing
9. Menurut hakikatnya komunikasi di bagi menjadi dua yaitu…
a. Racing dan vocabulary
b. Singkat dan jelas
c. Verbal dan nonverbal
d. Komunikator dan komunikan
e. Intonasi suara dan humor
10. Komunikasi menurut prosesnya dibagi menjadi dua yaitu …
a. Komunikasi verbal dan non verbal
b. Komunikasi bebas dan fungsional
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
d. Komunkasi bebas dan verbal
e. Komunikasi langsung dan tidak langsung
11. Sebagai suatu proses sosial umum dan mendasar, interaksi sosial memiliki sejumlah karakteristik
seperti berikut kecuali…
a. Pelaku berjumlah satu orang
b. Ada dimensi waktu
c. Interaksi sosial didasarkan atas status
d. Resiprokal/saling beralasan
e. Suatu interaksi sosial dipastikn memiliki tujuan-tujuan tertentu
12. Perwujudan minat dan perhatian sejumlah orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu
kesepahaman, meskipun motifnya tertuju pada kepentingan diri sendiri, merupakan pengertin dari…
a. Cooperation
b. Association
c. Cooptation
d. Joint venture
Lampiran 3
e. Coalition
13. Suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan kekuasaan pada
suatu organisasi demi menghindari suatu goncangan disebut sebagai...
a. Cooperation
b. Cooptation
c. Coalition
d. Bargaining
e. Join venture
14. Perhatikan bentuk-bentuk akomodasi berikut!
1) Mediasi
2) Arbritasi
3) Kompromi
4) Koersi
Bentuk akomodasi yang membutuhkan kehadiran pihak ke-3 untuk membantu menyelesaikan
persengkatan adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
15. Perhatikan hal-hal berikut!
1) Dilakukan minimal 2 orang
2) Ada reaksi dari pihak lain
3) Ada kontak social dan komunikasi
4) Bersifat timbal balik dan berkesinambungan
Uraian di atas merupakan…
a. Ciri-ciri interaksi social
b. Fungsi interaksi social
c. Tujuan interaksi social
d. Bentuk interaksi social
e. Dasar interaksi social
16. Agar tercapai keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat, maka interaksi social harus dipandu
oleh…
a. Nilai dan norma
b. Peranan dan fungsi
c. Penyesuaian dan konflik
d. Integrasi dan disintegrasi
e. Organisasi dan disorganisasi
17. Syarat terjadinya interaksi social adalah…
a. Sugesti dan imitasi
b. Reaksi dan kegiatan
c. Kontak social dan komunikasi
d. Adaptasi dan identifikasi
e. Situasi dan kondisi
18. Gejala berikut yang merupakan contoh interaksi sosial…
a. Andi mengajak vivi pergi ke kantin
b. Fadhil membaca buku di perpustakaan.
c. Bambang bersenandung di kamar mandi untuk mengusir rasa sepi
d. Galih terluka saat mengupas kentang
e. Wahyu bermimpi tentang temannya...
19. Upaya menyelesaikan konflik sosial di Ambon beberapa waktu yang lalu, pemerintah
mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bertikai untuk berunding. Ke dua pihak yang
mengesampingkan perbedaan kepentingan sehingga tercapai kesepakatan bagi penyelesaian konflik
tersebut. Kasus tersebut merupakan contoh interaksi social dalam bentuk..
Lampiran 3
a. Kompromi
b. Stalemate
c. Konsiliasi
d. Ajudikasi
e. Koersif
20. Berikut yang tidak termasuk factor pendukung interaksi social adalah…
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Empati
d. Identifikasi
e. Akomodasi
21. Menurut teori dramaturgi yang di kemukakan oleh Erving Goffman dunia dan kehidupan social
adalah…
a. ilusi
b. panggung sandiwara
c. khayalan
d. suatu kenyataan sosial
e. realitas umum
22. Sikap atau pandangan yang di terima oleh pihal lain adalah..
a. Imitasi
b. Identifikasi
c. Sugesti
d. Alkuturasi
e. Simpati
23. Interaksi sosial memiliki berbagai manfaat, kecuali..
a. Memungkinkan adanya dinamika dan perubahan dalam masyarakat.
b. Relasi antra individu
c. Mempertahankan keutuhan masyarakat
d. Mengakibatkan disorganisasi dalam masyarakat
e. Melaksanakan berbagai proses-proses sosial.
24. Pemberian penghargaan bagi tokoh-tokoh yang dinilai berjasa mengkampanyakan gaya hidup hijau
dan global kepedulian terhadap pemanasan global (global warming) dapat dikategorikansebagai
wujud dari…
a. Sugesti
b. Imitasi
c. Indentifikasi
d. Simpati
e. Asimilasi
25. Tawuran antarpelajar yang marak terjadi di kota-kota besar umumnya disebabkan oleh..
a. Sugesti kerumunan
b. Sugesti negative
c. Sugesti prestise
d. Identifikasi kelas
e. Identifikasi defensif
26. Seorang siswa SMP di Cina menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih payahya dari
mengumpulkan botol air mineral kepada anak-anak korban HIV/AIDS. Tindakan siswa dalam
interaksi sosial tersebut, di pengaruhi oleh factor..
a. Imitasi
b. Identifikasi
c. Motivasi
d. Empati
e. Sugesti
27. Ketika berinteraksi dengan dokter, seorang pasien cenderung mematuhi perintah yang diminta oleh
dokter tanpa banyak bertanya. Pasien tampak menurut dan patuh karena di pengaruhi oleh faktor ...
Lampiran 3
a. Idntifikasi dari pasien kepada dokter
b. Imitasi dari pasien kepada dokter
c. Simpati dari pasien kepada dokter
d. Simpati dari dokter kepada pasien
e. Sugesti dari dokter kepada pasien
28. Gejala berikut yang merupakan interaksi sosial adalah..
a. Bertanding sepak bola di lapangan
b. Mengamati perilaku anak yang sedang bermain
c. Melakukan wawancara untuk memperoleh data
d. Memberi makan hewan peliharaan di rumah
e. Bernyanyi mengikuti lagu penyanyi di radio
29. Peristiwa berikut yang menggambarkan berlangsungnya kontroversi rahasia adalah…
a. Bayu menolak bergabung dalam kepengurusan OSIS
b. Ayu membanth pernah menjalin hubungan dengan Bembeng
c. Wahyu menyebarkan desas-desus bahwa Sabrina sering melanggar peraturan Sekolah
d. Fadhil membocorkan rahasia Rendy kepada orang lain
e. Banyak guru dibuat bingung oleh tingkah permainan yang sering tidak masuk akal
30. Arman melambaikan tangan kepada pengemudi Bus yang sedang lewat selanjutnya pengemudi
menghentikan Bus yang dikemudikannya. Interaksi sosial tersebut dapat terjadi setelah makna pesan
yang dipahami melalaui proses…
a. Tindakan sosial
b. Kontak sosial
c. Komunikasi sosial
d. Sugesti sosial
e. Simpati sosial
Lampiran 4
Kunci Jawaban
11. D 21. B
1.B 12. A 22. C
2.A 13. B 23. D
3. C 14. A 24. D
4. E
15. D 25. A.
5. D 16. A 26. C
6. B 17. C 27. E
7. C 18. A 28. C
8. A 19. C 29. D
9. C 20. E 30. C
10. E
Lampiran 5
SOSIOLOGI KELAS X
( PENERBIT Bumi Aksara)
BAB IV
PROSES INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis (timbal
balik) antara individu dengan individu, individu dengan kelompok,
maupun kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
Bentuknya sangat beragam, dapat berupa kerja sama ataupun
persaingan, pertikaian, dan konflik sosial.
Waktu : 9.00-9.30
Nabila Hidayanti . adalah siswa yang rajin masuk kelas, aktif di kelas dan senantiasa fokus
memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Iya. pernah
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya berdiskusi kelompok
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, pernah juga dengan mencontohkan peristiwa yang terjadi disekitar
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media sih kurang variatif hanya media powerpoint dan buku paket saja
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, kendala kadang listrik mati
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Kadang-kadang
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang ngasih kadang juga nggak
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias banyak pakai ceramah
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ada yang baik ada juga yang tidak
Yang di Wawancarai
Nabila Hidayanti
Wawancara Pra-Penelitian dengan Siswa XB
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Bagasawara Adhi P. adalah siswa yang rajin masuk kelas, pasif di kelas dan kurang
memperhatikan penjelasan dari guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Iya. pernah
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya berdiskusi kelompok di kelas
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, pernah juga
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media kurang variatif hanya media powerpoint dan buku paket saja bikin ngantuk
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, kendala kadang listrik mati dan kabel kadang nyambung kadang tidak
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Kadang-kadang
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang ngasih kadang juga nggak
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias banyak pakai ceramah sih
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ada begitu ada yang kurang dan yang baik juga ada.
Yang di Wawancarai
Bagasawara Adhi P
Wawancara Pra-Penelitian dengan Siswa XB
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Gifary Dhimas Fadhila. adalah siswa yang rajin masuk kelas, aktif di kelas dan senantiasa fokus
memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Iya. Pernah
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya berdiskusi kelompok
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, pernah juga,sesuai peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media sih kurang variatif hanya media powerpoint dan buku paket saja
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, kendala teknis biasanya
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Kadang-kadang
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang ngasih
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias banyak pakai ceramah ngajarnya
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ya luamayan baik.
Yang di Wawancarai
Yola Salsabila. adalah siswa yang rajin masuk kelas, lumayan aktif di kelas dan senantiasa fokus
memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Oh selalu itu
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya diskusi dikelas dan belajar kelompok
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, kan beliau selalu update
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media sih kurang variatif hanya media powerpoint dan buku paket saja
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, kabel sering tidak nyambung jadi kadang-kadang mati sendiri.
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Iya.
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif .
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang dikasih
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan kadang-kadang juga tidak
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ya, tergantung siswanya
Yang di Wawancarai
Yola Salsabila
Wawancara Pra-Penelitian dengan Siswa XC
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Kevin Maulana Utomo adalah siswa yang rajin masuk kelas, pasif di kelas dan suka bercanda
saat guru menjelaskan pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Jarang sering ceramah bikin ngantuk
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Owh… pernah
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Sering kan gurunya suka dengan ceramah
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media sih kurang variatif ya gitu-gitu aj powerpoint paling
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, kabel sering tidak nyambung jadi kadang-kadang mati sendiri.
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Iya. Kadang-kadang ngasih
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif kan saya kurang fokus, hehe.
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang dikasih
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias termasuk saya
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan kadang-kadang juga tidak
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ya, tergantung siswanya
Yang di Wawancarai
Satria Eggy P. adalah siswa yang kurang rajin masuk kelas, kurang aktif di kelas dan senantiasa
kurang fokus memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Iya. Pernah.
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya pernah juga , siswa belajar kelompok di kelas
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, pernah juga, melalui melihat video yang terbaru
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku , powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Media yang digunakan kurang variatif , karena hanya menggunakan buku paket terus
nonton video .
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, seperti terlalu banyak tulisan di medianya.
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Terkadang iya sih.
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang begitu sih.
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Iya . dikasih PR
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang antusias sih
11. Apakah guru sering menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang saja
12. Apakah siswa antusias dengan pembelajaran menggunakan E- learning?
Antusias seru sih dan menarik.
13. Apa saja kendala dalam pembelajaran menggunakan internet?
Lemot biasanya kalau lagi banyak yang pakai.
14. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ya tergantung siswanya mau belajar atau tidak.
Yang di Wawancarai
Satria Eggy P.
Wawancara Pra-Penelitian dengan Siswa XC
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Farah Dhia Yasmin. adalah siswa yang rajin masuk kelas, aktif di kelas dan senantiasa fokus
memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran sosiologi.
1. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran sosiologi?
Iya. Pernah.
2. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran kooperatif sehingga siswa bisa belajar
berkelompok?
Iya disukusi dikelas
3. Apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran konstektual sehingga siswa bisa
lebih mudah memahami materi pembelajaran sosiologi?
Ya, pernah juga,
4. Apakah guru menggunakan media dalam pembelajaran?
Iya , pernah , kaya buku paket dan powerpoint
5. Apakah media yang digunakan bervariasi dan berlangsung efektif?
Kalau media sih kurang variatif hanya media powerpoint dan buku paket saja
6. Apa yang menjadi kendala penggunaan media dalam pembelajaran?
Ada, seperti terlalu banyak tulisan di medianya.
7. Apakah guru selalu melakukan evaluasi disetiap akhir pembelajaran?
Kalau disetiap akhir materi di kasih soal latihan
8. Apakah evaluasinya berjalan interaktif?
Kurang interaktif
9. Apakah guru selalu memberikan penugasan/pekerjaan rumah untuk pertemuan
selanjutnya?
Terkadang dikasih
10. Apakah siswa antusias mengikuti proses pembelajaran?
Kurang begitu antusias
11. Apakah guru pernah menggunakan internet untuk belajar?
Kadang-kadang menggunakan
12. Apa hasil belajar siswa menjadi lebih baik?
Ya lumayanlah.
Yang di Wawancarai
1. Perencanaan Pembelajaran
Guru bidang studi membuat prota, promes, silabus dan RPP, namun dalam penerapanya
dalam proses belajar mengajar tidak semua materi yang dirancang dalam RPP
tersampaikan.
2. Strategi Pembelajaran
Guru kurang menerapkan strategi belajar yang bisa mengaktifkan siswa dalam proses
belajar mengajar. Guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan
metode-metode belajar yang mengaktifkan siswa, semisal metode kooperatif . Metode
ceramah yang digunakan guru tidak berlangsung secara interaktif sehingga proses
pembelajaran sepenuhnya terpusat pada guru. Guru juga kurang menerapkan metode-
metode kontekstual, padahal materi pelajaran sosiologi sangat membutuhkan
pengetahuan contoh yang sesuai dengam realita yang ada.
3. Media Pembelajaran
Guru sudah ada menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran semisal
media powerpoint,internet dan buku paket. Media tersebut sangat terbatas dalam
memperoleh materi bahasaan dan kurang begitu aktif sehingga siswa menjadi pasif.
Padahal, dalam belajar siswa diharuskan aktif mengikuti proses belajar dan harus
mencari sumber referensi yang lain untuk di pelajari dan didiskusikan secara bersama
seperti halnya media pembelajaran E-Leraning berbasis Website yang bisa
mempermudah mengakses materi sumber belajar tanpa batas kapan saja dan dimana saja
sehingga siswa kaya akan pengetahuan, wawasan dan mudah untuk memahami materi
yang akan dipelajari.
4. Evaluasi Pembelajaran
Guru hanya menerapkan evaluasi pembelajaran melalui pekerjaan rumah semisal soal-
soal latihan yang ada dilembar latihan soal yang ada di buku paket sosiologi. Disetiap
akhir pembelajaran, guru tidak melakukan evaluasi pembelajaran dari materi yang telah
dibahas bersama dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran tidak bisa diukur pada saat itu juga.
5. Motivasi Belajar Siswa.
Motivasi belajar siswa terhaadap mata pelajaran sosiologi masih rendah, dikarenakan
proses pembelajaran hanya terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi kurang antusias
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
6. Fasilitas Internet
Keberadaan internet masih rendah digunakan untuk proses pembelajaran karena belum
ada pembelajaran yang berbasis website , hanya menggunakan media powerpoint.
7. Hasil Belajar
Hasil Belajar siswa untuk mata pelajaran sosiologi masih rendah dikarenakan rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi-materi pelajaran sosiologi yang sudah dibahas dalam
proses pembelajran di kelas. Siswa kurang mengerti maksud dari materi pelajaran yang
dipelajari sehingga siswa tidak mengetahui isi dari materi yang disampaikan.
Lampiran 11
Nilai
No. Siswa
Pretes Postes
1 K1 55 80
2 K2 65 85
3 K3 65 85
4 K4 65 80
5 K5 60 80
6 K6 70 90
7 K7 40 60
8 K8 60 80
9 K9 45 65
10 K10 55 70
11 K11 50 65
12 K12 55 75
13 K13 70 90
14 K14 50 75
15 K15 50 65
16 K16 70 90
17 K17 45 70
18 K18 55 80
19 K19 45 75
20 K20 45 80
21 K21 55 80
22 K22 60 85
23 K23 50 80
24 K24 60 80
25 K25 45 70
26 K26 55 80
27 K27 65 85
28 K28 55 80
29 K29 50 70
30 K30 40 70
Lampiran 12
Nilai
No. Siswa
Pretes Postes
1 K1 35 70
2 K2 50 70
3 K3 70 85
4 K4 70 90
5 K5 65 85
6 K6 60 85
7 K7 50 70
8 K8 55 70
9 K9 60 80
10 K10 60 80
11 K11 50 75
12 K12 40 60
13 K13 60 85
14 K14 40 65
15 K15 40 60
16 K16 60 80
17 K17 40 60
18 K18 45 60
19 K19 50 65
20 K20 55 75
21 K21 55 75
22 K22 70 80
23 K23 45 60
24 K24 50 70
25 K25 45 65
26 K26 35 65
27 K27 35 50
28 K28 35 60
29 K29 50 70
30 K30 40 60
Validitas
Lampiran 13
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 27
Jumlah butir = 30
Bobot jwb benar = 1
Bobot jwb salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 17.30
Simpang Baku= 4.56
KorelasiXY= 0.45
Reliabilitas Tes= 0.62
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 Regina Herawati 13 12 25
2 Nabila Almira... 13 11 24
3 Gifary Dhimas 10 13 23
4 Shabrina Aryani 11 13 24
5 Anzilia Huda 10 13 23
6 Nurul dwi ram... 11 11 22
7 Amira Ahadiana 11 11 22
8 Annisa fathin... 11 9 20
9 Andi Gita 10 9 19
10 Maulida Khaer... 11 7 18
11 nadia Anggun 12 6 18
12 Rizji Anisa 11 6 17
13 Ardhine Khair... 9 8 17
14 Rosy Ardhia 10 6 16
15 Faris Eka 9 7 16
Page 1
Validitas
16 Farah Salsabila 6 8 14
17 Nabila Hodayanti 8 6 14
18 M.Rizky Ma'arif 8 7 15
19 Muhammad Afif 9 5 14
20 A 5 7 12
21 Sony Aldianto 6 7 13
22 Fitri Aldita ... 5 8 13
23 Bagaswara Adhi 4 8 12
24 Robby Sihd Ar... 8 4 12
25 Gemawan 6 6 12
26 Nada najiha 8 4 12
27 Ilham adriansyah 5 6 11
Kelompok Unggul
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Regina Herawati 26 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Nabila Almira... 24 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1
3 Gifary Dhimas 24 - 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1
4 Shabrina Aryani 24 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Anzilia Huda 23 - 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1
6 Nurul dwi ram... 23 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
7 Amira Ahadiana 23 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Jml Jwb Benar 0 6 7 5 6 6 7 7 7 7 5
Kelompok Asor
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sony Aldianto 13 1 - 1 - - - - - - 1 -
2 Fitri Aldita ... 13 1 - - 1 1 - - - - 1 1
3 Bagaswara Adhi 13 1 - 1 - - 1 1 - - - 1
4 Robby Sihd Ar... 12 - 1 - 1 - 1 1 1 - - -
5 Gemawan 12 - 1 - - - - 1 - - 1 -
6 Nada najiha 12 - - - - - 1 - - 1 1 -
7 Ilham adriansyah 11 - - - - - - 1 1 1 - 1
Jml Jwb Benar 3 2 2 2 1 3 4 2 2 4 3
Page 2
Validitas
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Sony Aldianto - - - - 1 1 1 1 1 1 - 1
2 Fitri Aldita ... - - 1 1 1 1 - - 1 1 - -
3 Bagaswara Adhi - 1 1 1 - - 1 - - - - 1
4 Robby Sihd Ar... 1 - - - 1 1 1 - - 1 - -
5 Gemawan 1 - - 1 1 1 - - 1 1 1 -
6 Nada najiha 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - - -
7 Ilham adriansyah - - 1 - 1 1 - - - 1 1 1
Jml Jwb Benar 3 1 4 3 6 6 3 2 4 5 2 3
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 27
Klp atas/bawah(n)= 7
Butir Soal= 30
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
TINGKAT KESUKARAN
=================
Page 3
Validitas
Jumlah Subyek= 27
Butir Soal= 30
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 4 14.81 Sangat Sukar
2 14 51.85 Sedang
3 19 70.37 Sangat Mudah
4 16 59.26 Sedang
5 11 40.74 Sedang
6 18 66.67 Sedang
7 14 51.85 Sedang
8 16 59.26 Sedang
9 17 62.96 Sedang
10 22 81.48 Mudah
11 8 29.63 Sukar
12 21 77.78 Mudah
13 5 18.52 Sukar
14 11 40.74 Sedang
15 16 59.26 Sedang
16 21 77.78 Mudah
17 26 96.30 Sangat Mudah
18 17 62.96 Sedang
19 14 51.85 Sedang
20 23 85.19 Sangat Mudah
21 22 81.48 Mudah
22 9 33.33 Sedang
23 16 59.26 Sedang
24 18 66.67 Sedang
25 14 51.85 Sedang
26 15 55.56 Sedang
27 21 77.78 Mudah
28 19 70.37 Sangat Mudah
29 11 40.74 Sedang
30 9 33.33 Sedang
Jumlah Subyek= 27
Butir Soal= 30
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 27
Butir Soal= 30
Nama berkas: E:\SKRIPSI REVISI\LAMPIRAN REVISI\LAMPIRAN 13\VALIDITAS .ANA
No Butir a b c d e *
1 5++ 4** 3+ 1-- 14--- 0
2 14** 5- 2+ 2+ 4++ 0
3 1- 2++ 19** 5--- 0-- 0
4 4+ 3++ 2+ 2+ 16** 0
5 7- 2- 7- 11** 0-- 0
6 3+ 18** 4-- 2++ 0-- 0
7 1- 6-- 14** 0-- 6-- 0
8 16** 4+ 3++ 4+ 0-- 0
9 1- 1- 17** 8--- 0-- 0
10 2- 0-- 1++ 2- 22** 0
11 13--- 2- 2- 8** 2- 0
12 21** 2+ 3-- 1+ 0-- 0
13 4+ 5** 17--- 0-- 1-- 0
14 11** 5++ 6+ 3+ 2- 0
15 16** 5-- 5-- 1- 0-- 0
16 21** 3-- 2+ 1+ 0-- 0
17 0-- 0-- 26** 1--- 0-- 0
18 17** 1- 5-- 4- 0-- 0
19 10--- 2+ 14** 1- 0-- 0
20 3--- 0-- 1++ 0-- 23** 0
21 2- 22** 2- 1++ 0-- 0
22 3+ 3+ 9** 9-- 3+ 0
23 6--- 1- 4+ 16** 0-- 0
24 2++ 1- 5--- 18** 1- 0
25 14** 13--- 0-- 0-- 0-- 0
26 3++ 2+ 7--- 15** 0-- 0
27 1+ 1+ 3-- 1+ 21** 0
28 3+ 2++ 19** 1- 2++ 0
29 3+ 4++ 7- 11** 2- 0
30 7- 9-- 9** 1-- 1-- 0
Keterangan:
Page 5
Validitas
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
Page 6
Lampiran 14
40 40 40 45 45 45
50 50 50 50 50 50
55 55 55 60 60 60
60 60 65 70 70 70
[F(Zi)-
No. Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) S(Zi)]
1 35 4 4 -1.42202 0.42 0.08 0.133333 -0.05333
2 40 5 9 -0.9633 0.33 0.17 0.3 -0.13
3 45 3 12 -0.50459 0.19 0.31 0.4 -0.09
4 50 6 18 -0.04587 0.01 0.49 0.6 -0.11
5 55 3 21 0.412844 0.15 0.65 0.7 -0.05
6 60 5 26 0.87156 0.3 0.8 0.866667 -0.066667
7 65 1 27 1.330275 0.4 0.9 0.9 0
8 70 3 30 1.788991 0.46 0.96 1 -0.04
Ltabel = 0,16
60 60 65 65 65 65
70 70 70 70 70 70
75 75 75 80 80 80
80 85 85 85 85 90
[F(Zi)-
No. Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) S(Zi)
1 50 1 1 -2.06145 0.48 0.02 0.033333 -0.01333
2 60 7 8 -1.07037 0.35 0.15 0.266667 -0.1166
3 65 4 12 -0.57483 0.21 0.29 0.4 -0.11
4 70 6 18 -0.07929 0.02 0.48 0.6 -0.12
5 75 3 21 0.416254 0.15 0.65 0.7 -0.05
6 80 4 25 0.911794 0.31 0.81 0.833333 -0.0233
7 85 4 29 1.407334 0.41 0.91 0.966667 -0.0566
8 90 1 30 1.902874 0.47 0.97 1 -0.03
70 70 70 75 75 75
80 80 80 80 80 80
80 80 80 80 80 85
85 85 85 90 90 90
[F(Zi)-
No. Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) S(Zi)
1 60 1 1 -2.176101 0.48 0.02 0.03333 -0.013333
2 65 3 4 -1.54717 0.43 0.07 0.13333 -0.063333
3 70 5 9 -0.918239 0.31 0.19 0.3 -0.11
4 75 3 12 -0.289308 0.11 0.39 0.4 -0.01
5 80 11 23 0.339623 0.12 0.62 0.76667 -0.146666
6 85 4 27 0.968553 0.33 0.33 0.9 -0.57
7 90 3 30 1.597484 0.44 0.44 1 -0.56
Ltabel = 0,161
Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji homogenitas
yang digunakan adalah uji fisher, dengan rumus :
1. Merumuskan hipotesis
Ho = Variansi populasi homogen
Ha = Variansi populasi homogen
2. Jumlah sampel N = 60
3. Derajat kebebasan
Penyebut : dk2 = 30-1 = 29
Pembilang : dk1 = 30- 1 =29
4. Menentukan F table dk penyebut 29 dan dk pembilang 29 pada taraf signifikan a = 0,05
dari daftar tabel frekuensi F adalah 1.85
5. Menentukan F hitung yaitu varian terbesar dibagi varian terkecil
Eksperimen Kontrol
N 30 30
X 55 53
S 8.8 10.9
S2 77.44 118.81
1 118.81
= = = 1.53
2 77.44
Karena Fhitung < Ftabel (1.53 < 1.85), maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel
memiliki variansi populasi yang homogen.
B. Homogenitas Post-Test
Eksperimen Kontrol
N 30 30
X 77.3 70.8
S 7.95 10.09
S2 63.20 101.808
1 101.80
= = = 1.61
2 63.20
Karena Fhitung < Ftabel (1.61 < 1.85), maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel
memiliki variansi populasi yang homogen.
Lampiran 19
Nilai
No. Siswa N-gain
Pretes Postes
1 K1 55 80 0.555556
2 K2 65 85 0.571429
3 K3 65 85 0.571429
4 K4 65 80 0.428571
5 K5 60 80 0.5
6 K6 70 90 0.666667
7 K7 40 60 0.333333
8 K8 60 80 0.5
9 K9 45 65 0.363636
10 K10 55 70 0.333333
11 K11 50 65 0.3
12 K12 55 75 0.444444
13 K13 70 90 0.666667
14 K14 50 75 0.5
15 K15 50 65 0.3
16 K16 70 90 0.666667
17 K17 45 70 0.454545
18 K18 55 80 0.555556
19 K19 45 75 0.545455
20 K20 45 80 0.636364
21 K21 55 80 0.555556
22 K22 60 85 0.625
23 K23 50 80 0.6
24 K24 60 80 0.5
25 K25 45 70 0.454545
26 K26 55 80 0.555556
27 K27 65 85 0.571429
28 K28 55 80 0.555556
29 K29 50 70 0.4
30 K30 40 70 0.5
Rata-
rata 55 77.33333 0.507043
R 40 60 0.3
SD 8.808303 7.958224 0.107534
Lampiran 20
Data N-Gain Kelas Kontrol
Nilai
No. Siswa N-gain
Pretes Postes
1 K1 35 70 0.53846154
2 K2 50 70 0.4
3 K3 70 85 0.5
4 K4 70 90 0.66666667
5 K5 65 85 0.57142857
6 K6 60 85 0.625
7 K7 50 70 0.4
8 K8 55 70 0.33333333
9 K9 60 80 0.5
10 K10 60 80 0.5
11 K11 50 75 0.5
12 K12 40 60 0.33333333
13 K13 60 85 0.625
14 K14 40 65 0.41666667
15 K15 40 60 0.33333333
16 K16 60 80 0.5
17 K17 40 60 0.33333333
18 K18 45 60 0.27272727
19 K19 50 65 0.3
20 K20 55 75 0.44444444
21 K21 55 75 0.44444444
22 K22 70 80 0.33333333
23 K23 45 60 0.27272727
24 K24 50 70 0.4
25 K25 45 65 0.36363636
26 K26 35 65 0.46153846
27 K27 35 50 0.23076923
28 K28 35 60 0.38461538
29 K29 50 70 0.4
30 K30 40 60 0.33333333
Rata-
rata 50.5 70.83333 0.42393754
T 70 90 0.66666667
R 35 55 0.23076923
SD 10.93476 10.09296 0.11157294
Lampiran 21
Karena kedua data yang akan diuji perbedaanya bersifat normal dan homogen (lampiran),
maka uji t yang digunakan adalah:
−
=
1 1
+
Dimana :
X1 = rata-rata data kelompok A
X2 = rata-rata data kelompok B
dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B
n1 = jumlah data kelompok A
n2 = jumlah data kelompok B
(n 1)V + (n 1)V
=
n + n − 2
−
=
1 1
+
55 − 50.5
=
1 1
9.905 30 +
30
4.5
=
9.905√0.06
4.5
=
9.905 × 0.244
4.5
=
2.416
= 1.862
5. Menguji Hipotesis
Karena baik pada taraf signifikan 1% dan 5% t hitung < ttabel ,maka Ho diterima dan Ho
diterima, maka Ha ditolak
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf signifikan 1% dan 5% maka dapat
disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas X B
dengan siswa kelas X C .
Lampiran 22
Karena kedua data yang akan diuji perbedaanya bersifat normal dan homogen (lampiran),
maka uji t yang digunakan adalah:
−
=
1 1
+
Dimana :
X1 = rata-rata data kelompok A
X2 = rata-rata data kelompok B
dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B
n1 = jumlah data kelompok A
n2 = jumlah data kelompok B
(n 1)V + (n 1)V
=
n + n − 2
−
=
1 1
+
77.3 − 70.8
=
1 1
9.082 30 + 30
6.5
=
9.082√0.06
6.5
=
9.082 × 0.244
6.5
=
2.216
= 2.933
5. Menguji Hipotesis
Karena baik pada taraf signifikan 1% dan 5% t hitung > ttabel ,maka Ho diterima dan Ho
ditolak, maka Ha diterima
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf signifikan 1% dan 5% maka dapat
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas X B yang
menggunakan media elearning berbasis website dengan siswa kelas X C yang
menggunakan media powerpoint (konvensional)
Lampiran 23
Karena kedua data yang akan diuji perbedaanya bersifat normal dan homogen (lampiran),
maka uji t yang digunakan adalah:
−
=
1 1
+
Dimana :
X1 = rata-rata data kelompok A
X2 = rata-rata data kelompok B
dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B
n1 = jumlah data kelompok A
n2 = jumlah data kelompok B
(n 1)V + (n 1)V
=
n + n − 2
−
=
1 1
+
0.507 − 0.386
=
1 1
0.107 30 +
30
0.121
=
0.107√0.06
0.121
=
0.107 × 0.244
0.121
=
0.0261
= 4.636
5. Menguji Hipotesis
Karena baik pada taraf signifikan 1% dan 5% t hitung > ttabel ,maka Ho diterima dan Ho
ditolak, maka Ha diterima
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf signifikan 1% dan 5% maka dapat
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas X B yang
menggunakan media elearnin berbasis website dengan siswa kelas X C yang
menggunakan media powerpoint (konvensional)
Lampiran 24
Angket
Nama:
Hari/Tanggal
Angket
Nama:
Hari/Tanggal
Keterangan
Keterangan
DOKUMENTASI PENELITIAN