Name: Khairani Sintia Fauzia

Class: 4A

NIM: 15222009

The Linearization Problem

 When the speaker or writer is able to produce only one word at a time and orders the
word into sentence into texts, both the speaker or the writer confronts what to be
called as ‘linearisation problem’
 The beginning point of a sentence will influence the hearer or reader’s interpretation
of everything that follows.
1. Consider the effect of an identical attributive description being preceded by
different evaluative comment.
Example:
A. I can’t stand Sally Binns.
She’s tall and thin and walks like a crane.
(Negative Interpretation)
B. I do admire Sally Binns.
She’s tall and thin and walks like a crane
(Positive Interpretation)
2. Consider the effect of linear sequencing on the interpretation of events in time
where ‘the listener can be expected to derive different implicature from different
orderings’.
Example:
a. She married and became pregnant.
b. She became pregnant and married.

Theme
 Theme the starting point of the utterance’.
 Rheme, everything else that follows in the sentence which consists of what
the speaker states about or in regared to, the starting point of the utterance
(mathesius, 1942)
Example:
1. John kissed Marry
2. Marry was kissed by John
3. It was John who kissed Marry
4. It was Marry who was kissed Marry
5. What Jhon did was kiss Marry

‘Staging’
 Staging is a dimension of prose structure which identifies the relative
prominence given to various segments of prose discourse. Staging
expresses the speaker’s perspective on what is being said.

‘Theme’ as main character or topic entity

In psycholinguistics literature, the term “theme” is also used to refer to
the referent of the constituent which may be developed as the central
subject of the discourse. Thus, it leads to the interpretation of theme as
the main character.
Example:
The title “Kancil” may cause the reader to understand the theme of the
novel as Kancil. The use of “topic entity” appears more suitable than
“main character” since it can be used to refer to many other objects
rather than “humains”, which may be suggested by the use of
“character”.

Terjemahan Indonesia:

Masalah Linearisasi
• Ketika pembicara atau penulis hanya mampu menghasilkan satu kata pada suatu waktu dan
memerintahkan kata itu ke dalam kalimat menjadi teks, baik pembicara atau penulis
menghadapi apa yang disebut sebagai 'masalah linearisasi'

• Titik awal kalimat akan memengaruhi interpretasi pendengar atau pembaca dari segala
sesuatu yang mengikuti.

1. Pertimbangkan efek deskripsi atribusi identik yang didahului oleh komentar evaluatif yang
berbeda.

Contoh:

A. Saya tidak tahan Sally Binns.

Dia tinggi dan kurus dan berjalan seperti bangau.

(Interpretasi Negatif)

B. Saya mengagumi Sally Binns.

Dia tinggi dan kurus dan berjalan seperti bangau

(Interpretasi Positif)
2. Pertimbangkan efek urutan linear pada interpretasi peristiwa dalam waktu di mana
'pendengar dapat diharapkan untuk mendapatkan implikatur yang berbeda dari urutan
berbeda'.

Contoh:

a. Dia menikah dan hamil.

b. Dia hamil dan menikah.

Tema
• Tema titik awal dari ucapan '.

• Rheme, segala sesuatu yang mengikuti kalimat yang terdiri dari apa yang dikatakan atau
diucapkan oleh pembicara, titik awal dari ujaran (mathesius, 1942)

Contoh:

1. John mencium Marry

2. Menikah dicium oleh John

3. John yang mencium Marry

4. Marry-lah yang dicium Marry

5. Apa yang Jhon lakukan adalah mencium Marry

'Pementasan'
Staging adalah dimensi struktur prosa yang mengidentifikasi keunggulan relatif yang
diberikan kepada berbagai segmen wacana prosa. Pementasan mengungkapkan perspektif
pembicara tentang apa yang dikatakan.

‘Tema’ sebagai karakter utama atau entitas topik

Dalam literatur psikolinguistik, istilah "tema" juga digunakan untuk merujuk pada referensi
dari konstituen yang dapat dikembangkan sebagai subjek utama wacana. Dengan demikian,
itu mengarah pada interpretasi tema sebagai karakter utama.

Contoh:

Judul "Kancil" dapat menyebabkan pembaca memahami tema novel sebagai Kancil.
Penggunaan "entitas topik" tampaknya lebih cocok daripada "karakter utama" karena dapat
digunakan untuk merujuk ke banyak objek lain daripada "humains", yang mungkin
disarankan oleh penggunaan "karakter".