Professional Documents
Culture Documents
, 2005, 5 (1), 36 - 40
ABSTRACT
The experiment of solidification of dry sludge of liquid waste of leather treatment are containing
chrome (Cr) by using fly ash has been done. The experiment objective are immobilize Cr in the solid waste
by using pozzoland cement was made of fly ash in order to stable in the repository. The experiment were
carried out by solidification of solid waste are containing total chrome of 1480.5 mg/kg sum of 2 – 10 weight
% of (water + pozzoland cement) by using pozzoland cement was made from the mixture of fly ash and
calcite were burned at 1000 oC temperature for 2 hours. The characterization of the solid composite of
stabilization result consist of the compressive strength test and the leaching test by American Nuclear
Society (ANS-16.1) method. The experiment result were shown that pozzoland cement can binding solid
waste sum of 10 weight % of (water + pozzoland cement) became the composite of waste concrete with the
compressive strength of 577 ton/m2 and the chrome leaching test for 14 days of 0.059 mg/l. The composite
of waste concrete according to Bapedal rule for solidification of toxic waste with minimum compressive
strength of 10 ton/m2 and maximum leached chrome of 5 mg/L.
Pada semen pozolan reaksi yang terjadi antara limbah dalam bentuk monolit yang keras, kuat dan
pozolan, kapur dan air adalah sebagai berikut : relatif tahan terhadap pengaruh panas dan air.
Ca(OH)2 + SiO2 + H2O → CaO.SiO2.2H2O Analisis logam krom di dalam limbah dapat
Ca(OH)2 + Al2O3 + 5 H2O → CaO.Al2O3.6H2O ditentukan dengan kolometri menggunakan
2Ca(OH)2 + Al2O3 + Fe2O3 + 5 H2O → spektrofotometer. Dalam penentuan krom valensi
2CaO.Al2O3.Fe2O3.7H2O 6 dengan cara penambahan carbazide dalam
2Ca(OH)2 + Al2O3 + 31 H2O + 3SO3 → larutan asam, maka akan dihasilkan komposisi
CaO.Al2O3.3CaSO4.31H2O warna merah violet. Reaksi pembentukan warna
Pada semen pozolan terbentuknya kalsium ini sangat sensitif dan akan menyerap sinar pada
hidroksida melambat dan berjumlah sedikit, maka panjang gelombang 540 nm. Apabila krom valensi
timbulnya panas hidrasi juga melambat. Hal ini 3 dan valensi 6 terlarut akan ditentukan bersama,
dapat menghindari adanya pecah-pecah atau retak- maka krom valensi 3 dioksidasi terlebih dahulu
retak pada beton. dengan KMnO4, kelebihan KMnO4 direduksi
Bahan-bahan pozolan yang akan digunakan dengan natrium azida (NaN3). Pada pembentukan
sebagai pengikat pada proses stabilisasi yaitu abu warna dengan penambahan diphenyl carbazide
layang. Abu layang mudah diperoleh dari berlebihan, akan memberikan warna merah violet.
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara Kemudian absorbansi diukur pada
karena merupakan limbah padat dalam jumlah yang spektrofotometer, pada panjang gelombang 540
sangat banyak. Abu layang dari PLTU Suralaya nm.
mengandung 54,04% SiO2 , 24,29% Al2O3, 7,42%
Fe2O3, 2,28% Na2O, 0,41% SO3 [3]. Ditinjau dari METODE PENELITIAN
total kandungan SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, maka abu
layang dapat bersifat pozolanik seperti persyaratan Bahan
pada Tabel 1, sehingga apabila dicampur dengan Abu layang dari PLTU Suralaya lolos
senyawa kalsium (kapur) dan air dapat mengeras saringan 400 mesh dengan komposisi kimia
seperti beton semen. (dalam % berat) : SiO2 = 60,51, Al2O3 = 23,24,
Proses stabilisasi limbah krom sebagai berikut: Fe2O3 = 5,07, CaO = 2,95, MgO = 1,37, K2O =
senyawa seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3 yang terdapat 0,47, Na2O = 0,72, TiO2 = 0,61, MnO = 0,07, P2O5
dalam abu layang akan bereaksi dengan kapur dan = 0,33, SO3 = 0,41. Sedangkan kandungan
air membentuk kristal-kristal seperti kalsium silikat mineral antara lain adalah gelas amorf (SiO2
hidrat (KSH), kalsium aluminat hidrat (KAH), kalsium amorf), mullite (3Al2O3.2SiO2), magnetite (Fe2O3),
aluminat ferit hidrat (KAFH) yang akan mengikat hematite (Fe3O4) dan kuarsa (SiO2) [4]. Limbah
kuat senyawa B3 tersebut menjadi komposit beton- padat penyamakan kulit dari PT. Budi Makmur
dengan kandungan Cr = 1480,5 mg/kg, kapur
(CaCO3) dan akuades.