Professional Documents
Culture Documents
Leuo Pentingnya Mendeteksi Ind 2018 PDF
Leuo Pentingnya Mendeteksi Ind 2018 PDF
Oral potentially Oral Leukoplakia (OL) is white plaque lesion in oral mucosa that
malignant disorders, oral cannot be scraped and one of Oral Potentially Malignant Disorder
leukoplakia, malignancy. (OPMD) with incidence about 2.5% of all populations in the world.
The most case of oral squamous cell carcinoma are preceded by
OPMD. The aim of this case report is to understand the importance of
detection oral lesion that could potentially become malignancy. A 28-
year-old male patient complained of sores on his tongue that had not
healed for 2 months. Intraoral examination obtained red and white
lesion on the left lateral tongue: shallow reddish ulcer with irregular
border in region 35-36, followed by unscrapable white plaque lesion
with slight induration in region 37-38. Hematological examination
showed normal range. According anamnesis and clinical examination,
diagnosis of traumatic ulcer and OL were made. Patients were treated
with multivitamins and antiseptic mouthwash. Histopathological
examination results from lesion biopsies show a hyperplastic mass,
parakeratosis and a tissue with polymorphic form, a hyperchromatic
nucleus of cells associated with histopathologic criteria of squamous
cell carcinomas with well differentiation. The patient was referred to
the Hemato-oncology Department for chemotherapy. There are two
important parameters should be considered when evaluating the
potential for malignant change of OL that is when finding white lesions
with or without red lesions should always be suspected as OPMD and
always confirm it by histopathological examination as early as
possible. Accurate examination and histopathologic examination is
essential to obtain a good prognosis in OPMD.
Leukoplakia berasal dari bahasa Yunani; seperti merokok, infeksi jamur, virus, dan
berarti plak, oleh sebab itu leukoplakia sering OL digolongkan sebagai Oral Potentially
dekade yang lalu, istilah oral leukoplakia dengan berbagai lesi dan kondisi oral seperti
(OL) digunakan untuk menjelaskan plak oral lichen planus, dan eritroplakia, yang
putih dalam rongga mulut yang tidak bisa diawali dengan terjadinya displasia epitel
dikikis dengan insidensisekitar 0,4 - 2,6% sebagai perubahan ke arah keganasan untuk
dari semua populasi didunia1,2. Banyak faktor kemudian menjadioral squamous cell
3,4,5
carcinoma (OSCC) . Risiko perubahan ke
162
Nelonda : Pentingnya mendeteksi oral leukoplakia sebagai oral potentially
arah keganasan bervariasi antara 3.73 - 29% Hasan Sadikin dengan keluhan sariawan
atau sekitar 2 per 100 individu setiap pada lidah yang tidak sembuh sejak 2 bulan
6,7,8
tahun . Penelitian lain menunjukan bahwa lalu. Pasien sudah berobat ke beberapa
pasien dengan OL memiliki risiko 50-100 fasilitas kesehatan dan mendapatkan
kali lebih besar terkena kanker dibandingkan pengobatan berupa borax gliserin 10%, obat
dengan individu normal9. Secara klinis, OL kumur hexadol mint, candistatin,
yang disertai lesi merah, meskipun jarang, sertaaloclair gel, namun tidak ada perbaikan.
terbukti juga memiliki risiko lebih tinggi Dari RS Cirebon, pasien dianjurkan
terhadap terjadinya keganasan9. melakukan pencabutan sisa akar gigi 36 yang
Penggunaan kriteria histopatologi untuk tajam, karena diduga sebagai pencetus
menilai derajat displasia epitelial mulut timbulnya sariawan pada lidah. Risiko alergi
melalui biopsi merupakan indikator utama makanan, merokok, trauma karena tergigit,
yang berguna untuk mengetahui risiko dan riwayat menderita penyakit sistemik
perubahan kearah keganasan, meskipun tidak disangkal. Pemeriksaan intra oral didapatkan
semua displasia epitel pada mukosa mulut lesi ulseratif pada lateral lidah kiri
10,11,12
berkembang menjadi OSCC . OPMD sekitarregio gigi 35-36ditutupi pseudo
seperti OL dapat berubah menjadi OSCC, membran kekuningan, tepi irregular eritem
dengan angka harapan hidup sekitar 80% dengan ukuran ± 10x7mm. Diposterior lesi
pada stadium I dan II, dan20% padastadium ulseratif, terdapat plak putih padat, tidak
III dan IV. Oleh sebab itu sangatlah penting dapat dikikis, permukaan berkerut pada regio
untuk mencegah dan mengetahui perubahan 37-38 ukuran ± 20x7mm yang asimptomatik
kearah keganasan pada pasien-pasien yang sehingga tidak disadari pasien (Gambar 1).
13
didiagnosis OL . Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan ekstra
Laporan kasus ini dibuat untuk oral dan peemeriksaan intra oral, ditegakkan
menggambarkan pentingnya mendeteksi OL diagnosis klinis sebagai traumatik ulser pada
sebagai OPMD sehingga dapat dilakukan lateral lidah regio35-36 dan oral leukoplakia
deteksi diniterhadap perubahan kearah region 37-38.
keganasan, terutama pada stadium pra-ganas,
dan berguna untuk mendapatkan prognosis PENATALAKSANAAN KASUS
yang lebih baik sehingga morbiditas dan Penatalaksanaan farmakologis diberikan
mortalitas OPMD dapat menurun. triamcinolone acetonide 0,1%in orabase,
multivitamin dan chlorhexidine gluconate
LAPORAN KASUS 0,1%.
Seorang laki-laki, usia 28 tahun datang ke
poliklinik penyakit mulut Rumah Sakit
163
Jurnal B-Dent, Vol 5, No.2, Des 2018 : 162 - 169
Gambar1. Kunjungan Pertama. Lesi ulseratif pada pasien sebagai tambahan terapi farmakologis.
lateral lidah regio 35-36, (panah hitam) ditutupi
pseudomembran kuning tepi irregular ukuran 10mm x
Pasien dirujuk ke Bagian Bedah Mulut untuk
7 mm. Plak putih pada region 37-38 tidak dapat dikikis dilakukan biopsy sebagai upaya
yang tidak disadari pasien (panah merah).
menegakkaan diagnosis definitive dengan
Kunjungan kedua (seminggu kemudian), tujuan mengeliminasi kemungkinan
keluhan pada rongga mulut khususnya terkait terjadinya keganasan.
sariawan sudah tidak ada, dengan ukuran
sariawan yang mulai mengecil. Pada
pemeriksaan intra oral, daerah traumatik
ulser pada regio 35-36 memperlihatkan
lesierosif tanpa pseudo membran tepi
irregular dengan ukuran± 7 x 2mm. Plak
putihdi posterior lesi ulseratif terlihat
Gambar 3. Kunjungan ketiga. Lesi erosiferitematous
semakin tebal (Gambar 2). (panah biru) yang dirasa nyeri.Plak putih regio 37-38
(panah merah) terlihat semakin tebal.
164
Nelonda : Pentingnya mendeteksi oral leukoplakia sebagai oral potentially
Insisi biopsipada
pada lateral lidah kiri dilakukan
dibawah narkose umum oleh spesialis
spesiali bedah
mulut. Hasil biopsi berupa keping-keping
keping
jaringan (Gambar 5), dengan gambaran
histopatologi memperlihatkan jaringan epitel
yang hiperplastis, parakeratosis, dan terdapat
bagian kecil jaringan yang telah berubah
menjadi masa tumor (Gambar
Gambar 6). Dari hasil Gambar 7. Seminggu post insisi biopsy
histopatologi didapatkan diagnosis definitif
OSCC dengan diferensiasi baik.
PEMBAHASAN
Karl Freiherr pada tahun 1861, pertama kali
menggunakan istilah leukoplakia untuk
mendeskripsikan plak putih pada saluran
urin1, diikuti oleh Ernö Schwimmer pada
tahun 187714. World Health
Gambar 5. Keping jaringan dari insisi lateral
lat lidah kiri
Organizationmengusulkan
an definisi yang
yanglebih
tepatmencakup konfirmasi secara histologis
terhadap plak putih, kecuali lesi yang secara
klinis dan patologis tidak dapat
Gambar 6.Hasil pemeriksaan histopatologi.
patologi.A. jaringan
yang sebagian dilapisi epitel gepeng berlapis yang diklasifikasikan sebagai penyakit lain
tumbuh hiperplastis, parakeratosis,(a)
parakeratosis, dan pada suatu 12,15
bagian kecil telah berubah menjadi masa tumor (b); B. apapun .
masa tumor yang terdiri dari sel bentuk bulat-bulat,
bulat
oval yang tumbuh hiperplastis, memadat, berkelompok
potentially malignant disorders”
Istilah “potentially
dengan inti sel polimorf, hiperkromatis, dan mitosis; C. pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005
Mitosis sel pada masa tumor (panah hitam)
pada suatu workshop
hop yang diadakan oleh
Seminggu setelah biopsi,, keluhan nyeri pada WHO di London16. Pertemuan ini mengganti
lidah sudah tidak ada, walaupun pada istilah seperti pre-cancerdan
dan pre-malignant,
pemeriksaan intraoral masih ditemukan potentially malignant disorders”
menjadi “potentially disorders”.
daerah inflamasi di daerah bekas insisi OPMD dikelompokkan menjadi dua yaitu
(Gambar 7). Pasien kemudian dirujuk ke sebagai lesi prekanker dan kondisi prekanker.
Bagian Hemato-onkologi
onkologi untuk dilakukan Lesi prekanker merupakan suatu perubahan
kemoterapi. jaringan secara morfologi dimana suatu
kanker rongga mulut lebih mungkin terjadi
terjadi,
seperti leukoplakia, dan eritroplakia,
sedangkan kondisi
isi prekanker mer
merujuk pada
keadaan umum yang te
terkait dengan
165
Jurnal B-Dent, Vol 5, No.2, Des 2018 : 162 - 169
peningkatan risiko kanker secara signifikan pada kondisi lesi ulseratif pada mukosa
seperti lichen planus, discoid lupus mulut yang diperantarai respon imun21.
erythematosus dan keratosis aktinis16. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
Bebarapa kondisi pada OL yang dapat klinis, pasien didiagnosis secara klinis
meningkatkan risiko perubahan menjadi sebagai OL tipe non-homogen (verukous)
keganasan seperti pada wanita, idiopatik karena terdapat plak putih asimtomatik
leukoplakia (non-smoker), lokasi pada lidah disertai lesi berwarna merah di bagian
atau dasar mulut, ukuran > 2cm, tipe non- anteriornya. Secara klinis, OL dibagi menjadi
homogen, serta terdapat kehadiran c. 2 yaitu homogen dan non-homogen
Albicans17,18. leukoplakia. Perbedaannya berdasarkan pada
OL merupakan salah satu OPMD dengan warna permukaandan morfologi lesiterutama
faktor risiko meliputi merokok, konsumsi karakteristik ketebalan dan tekstur. Tipe
alkohol, iritasi kronis, infeksi jamur, infeksi homogen terlihat sebagai plak putih
bakteri, infeksi virus, malnutrisi, gangguan asimtomatik yang tipis dengan tingkat risiko
2,17,19
hormon dan paparan sinar ultraviolet . lebih rendah untuk berubah menjadi
Perubahan ke arah keganasan dari OPMD ganasan.Leukoplakia tipe non-homogen,
diawali dengan terjadinya radang kronis dan terlihat sebagai plak putih yang tebal, disertai
diikuti terjadinya displasia epitel. Tingkat nyeri atau tidak, dengan bentuk bervariasi
keparahan displasia dianggap mempengaruhi seperti granular (specked); nodul (nodular)
20
perkembangan keganasan . Pada kasus ini, dimana terdapat pertumbuhaan polipoid
sisa akar gigi 36 yang tajam diduga kecil, bulat dengan warna merah atau putih;
menyebabkan OL dan ulser traumatik. Sisa verukous (verrucous/ wrinkled/ corrugated)
akar diduga menyebabkan iritasi kronis dengan bentuk berkerut tidak rata. Jika plak
sehingga terjadi gesekan terus menerus pada putih disertai lesi merah dapat
lateral lidah yang pada akhirnya dikelompokkan menjadi eritroleukoplakia.
menyebabkan ulser traumatik. Ulser Eritroplakia yang disertai nyeri memiliki
traumatik sembuh setelah pencabutan sisa kemungkinan 85% untuk berubah menjadi
akar gigi dan pemberian triamcinolone keganasan2,17,22,23,24. Pasien kemudian dirujuk
acetonide 0,1% sebagai tatalaksana ke Bagian Bedah Mulut untuk dilakukan
farmakologis. Triamcinolone acetonide biopsi.
0,1%merupakan kortikosteroid topikal yang OL pada kasus ini terjadi pada lateral lidah,
memainkan peranan penting dalam dimana sangat bertendensi untuk berubah
mengobati lesi-lesi ulseratif melalui efek menjadi ganas. Lesi pada lidah, dasar mulut,
anti-inflamasi dan imunosupresifkhususnya palatum lunak, dan daerah retromolarpad
memiliki resiko tinggi untuk berubah
166
Nelonda : Pentingnya mendeteksi oral leukoplakia sebagai oral potentially
167
Jurnal B-Dent, Vol 5, No.2, Des 2018 : 162 - 169
168
Nelonda : Pentingnya mendeteksi oral leukoplakia sebagai oral potentially
19. Gene M, Ying J, Wang F, Lin J. Human 27. Shenkin A. Micronutrients in health and
papillomavirus 16 as a risk factor for oral disease. Postgr Med J. 2006;82:559–68.
leukoplakia : A meta-analysis. Meta Gene. Doi: 10.1136/pgmj.2006.047670
2017;12(426):43–6. Doi: 28. Willershausen B, Ross A, Försch M,
10.1016/j.mgene.2017.01.001 Willershausen I, Mohaupt P, Callaway A.
20. Deliverska EG, Petkova M. Management of The influence of micronutrients on oral and
oral leukoplakia analysis of the literature. J general health. Eur J Med Res.
IMAB. 2017;23(1):1495–504. 2011;16(11):514.
21. González-Moles MÁ. The use of topical 29. Koury MJ. New insight into erythropoiesis :
corticoids in oral pathology. J Oral Med , The roles of folate, vitamin B12, and iron.
Pathol. 2010;15(6):827–31. Annu Rev Nutr. 2004;24:105–31. Doi:
22. Carrard VC, Waal I Van Der. A clinical 10.1146/annurev.nutr.24.012003.132306
diagnosis of oral leukoplakia ; A guide for 30. Bhattacharya PT, Misra SR, Hussain M.
dentists. Med oral Patol cir Bucal. Nutritional aspects of essential trace
2018;23(1):e59-64. Doi: elements in oral health and disease : An
10.4317/medoral.22292 extensive review. Hindawi Publ Corp Sci.
23. Kayalvizhi EB, Lakshman VL, Sitra G, 2016;ID 5464373:1–12. Doi:
Yoga S, Kanmani R, Megalai N. Oral 10.1155/2016/5464373
leukoplakia : A review and its update. 31. Sankari LS. Role of nutrition in oral
Jouranl Med Radiol Pathol Surg. 2016;2:18– diseases. J Orofac Sci. 2014;(March
22. Doi: 10.15713/ins.jmrps.52 2011):35–9.
24. Clinical H, Hospital CD, Pathology M, 32. Chang JYF, Wang YP, Wu YC, Cheng SJ,
Yorkshire S. Oral malignancy and Chen HM, Sun A. Blood profile of oral
premalignancy. Br J Hosp. 2016;77(4):232– mucosal disease patients with both vitamin
9. B1 and iron deficiencies. J Formos Med
25. Akbari ME, Moghadam SA, Moghadam FA. Assoc. 2015;114(6):532–8.
Malignant tumors of tongue in Iranian 33. Jaber MA. Serum levels of folate and
population. Iran J cancer Prev. vitamin B 12 in oral epithelial dysplasia.
2016;9(4):e4467. Doi: 10.17795/ijcp-4467. Dent Oral Craniofacial Res. 2015;1(1):10–4.
26. Watabe Y, Nomura T, Onda T, Yakushiji T, Doi: 10.15761/DOCR.1000103
Yamamoto N, Ohata H, et al. Malignant 34. Nagao T, Warnakulasuriya S, Nakamura T,
transformation of oral leukoplakia with a Kato S, Yamamoto K, Fukano H. Treatment
focus on low-grade dysplasia. J Oral of oral leukoplakia with a low-dose of beta-
Maxillofac Surgery, Med Pathol. carotene and vitamin C suplements. Int J
2016;28(1):26–9. Doi: cancer. 2015;136:1708–17. Doi:
10.1016/j.ajoms.2015.02.007 10.1002/ijc.29156
169