You are on page 1of 6

Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

Pengaruh Jarak Tanam dan Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Jagung (Zea mays)

The influence of Planting Distances and types of Fertilizer on the growth and production of
Maize Plants (Zea mays)

La Ode Muhammad Jalil Silea 1* I Kadek Renawan 2


1*
Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin. No. 124 Baubau, Sulawesi Tenggara 93727, Indonesia.
2
Alumni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Diterima November 2016,/Disetujui Desember 2016

ABSTRACT

Research executed in Ngkari-Ngkari Resident, Bungi District, Baubau City. The research was conducted in May till
Augustus 2014. This research was arranged to block randomized design factorial. To know the significants different, the
data was analysed by Duncan multiple range test (DMRT). Based on the results of research and discussion shows that the
type of fertilizer (Urea, KCl, and SP36) significant effect on the growth of maize plants but no significant effect on the
production of maize crop varieties Bonanza F1, Secada F1 and sticky rice varieties. Interaction of plant spacing and type
of fertilizer significant effect on the growth of maize plants and no significant effect on the production of corn. Spacing of
the best treatment to improve plant growth (plant height, number of leaves, and stem diameter) was treated spacing of 50 x
100 cm 2 in all varieties tested. This study needs to be followed up in order to determine the effect of fertilizer combinations
(SP36, KCl, urea) with different dose levels and the timing is right for each type of fertilizer to achieve maximum
production of corn plants.

Keywords: Maiz, Urea, SP36, KCl, growth and production.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ngkari-Ngkari, Kecamatan Bungi Kota Baubau mulai Bulan Mei – Agustus
2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga
ulangan. Faktor pertama jarak tanam (J1 : 50 x 50 cm), (J2 : 50 x 75 cm) dan (J3 : 50 x 100 cm), sedangkan faktor kedua
jenis pupuk (P1 : urea), (P2 : KCl) dan (P3 : SP36). Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang,
jumlah buah dan buah produktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa jenis pupuk (Urea, KCl
dan SP36) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung namun tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap produksi tanaman jagung. Interaksi jarak tanam dan jenis pupuk memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tanaman jagung dan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap produksi tanaman jagung. Perlakuan jarak
tanam yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang)
adalah perlakuan jarak tanam 50 x 100 cm2. Penelitian ini perlu ditindak lanjuti guna mengetahui pengaruh kombinasi
pupuk (SP36, KCl, Urea) dengan tingkat dosis yang berbeda serta waktu pemberian yang tepat untuk setiap jenis pupuk
untuk mencapai produksi tanaman jagung yang maksimal.

Kata Kunci: Jagung, Urea, SP36, KCl, pertumbuhan dan produksi.


PENDAHULUAN Berdasarkan data statistik tanaman pangan,
produksi tanaman jagung di Sulawesi Tenggara tahun
Jagung merupakan tanaman pangan yang cukup 2013 mencapai 69,137 ton pipilan kering. Hal ini masih
dikenal sebagai bahan makanan pokok dan bahan baku tergolong rendah dibandingkan dengan produksi tanaman
industri sehingga menjadi penting untuk dikembangkan jagung secara Nasional sebesar 18,84 juta ton (BPS,
melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi. Tanaman 2013).
jagung dari segi agribisnis layak dikembangkan untuk Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah di
memenuhi permintaan konsumen, selain pasar lokal, kawasan Timur Indonesia yang mempunyai potensi lahan
nasional, maupun internasional. kering untuk pengembangan tanaman jagung. Namun

*
Penulis untuk korespondensi e-mail: jalilsilea@unidayan.ac.id 1
Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

demikian, tanah-tanah di daerah ini, didominasi oleh tanah 5. P2 = KCl 25 gram/tanaman


ultisol dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Pada 6. P3 = SP36 25 gram/tanaman
tanah ultisol ketersediaan hara menjadi berkurang terutama
hara makro N, P, K. Inilah yang menjadi salah satu faktor Gambar 1. Kombinasi rancangan percobaan
kurangnya produksi tanaman jagung di Sulawesi
Tenggara. Selanjutnya diperparah lagi oleh fakta bahwa
Kelompok Kelompok Kelompok
unsur hara lahan pertanian habis terangkut dalam bentuk
I II III
hasil penggunaan pupuk kimia berlebihan bukan dengan
cara yang bijaksana yaitu penggunaan bahan organik. Varietas Varietas Varietas
Manfaat lebih dari pemakaian pupuk kimia yaitu A B C
hasil pemakaian lebih cepat terlihat pada tanaman, 1 10 19
kandungan unsur hara lebih jelas, mudah dalam J1P1 J1P1 J1P1
pengaplikasiannya, pengangkutan lebih mudah. Namun
penggunaan pupuk kimia mempunyai dampak negatif
yaitu mengakibatkan residu pada tanah, penggunaan yang 2 11 20
J1P2 J1P2 J1P2
tidak bijaksana dapat merusak tanah, harga mahal, bersifat
higrokopis. Sedangkan pupuk organik dapat memberikan
manfaat yakni dapat meningkatkan produktivitas tanah,
mampu berperan memobilisasi hara yang sudah ada di 3
J1P3 12
J1P3 21
J1P3
tanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang
mudah diserap oleh akar tanaman, dapat membantu dalam
menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan
struktur tanah pada akar-akar tanaman, dapat mencegah 4 13 22
J2P1 J2P1 J2P1
terjadinya erosi lapisan atas tanah yang banyak
mengandung hara (Munanto, 2013).
Faktor penting lain dalam budidaya tanaman jagung
5 14 23
adalah penentuan jarak tanam yang tepat untuk J2P2 J2P2 J2P2
mendapatkan hasil produksi yang memuaskan. Kesalahan
dalam penentuan jarak tanam dapat berakibat pada
penurunan produksi dan mutu jagung, yang selanjutnya
6 15 24
juga berdampak pada rendahnya harga jual. Pengaturan J2P3 J2P3 J2P3
jarak tanam mempengaruhi lingkungan fisik baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui persaingan antar
tanaman dalam memanfaatkan faktor tumbuh. Jarak
7 16 25
tanaman yang tepat, tajuk tanaman akan segera menutup J3P1 J3P1 J3P1
yang secara tidak langsung akan menghambat
pertumbuhan gulma sehingga pertumbuhan tanaman akan
lebih baik yang akhimya memberikan hasil yang tinggi 8 17 26
(Asmiati, 2013). J3P2 J3P2 J3P2

BAHAN DAN METODE 9


J3P3 18
J3P3 27
J3P3
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei -
Agustus 2014, bertempat di Kelurahan Ngkari-Ngkari
Kecamatan Bungi Kota Baubau. Bahan yang digunakan Media yang digunakan yaitu tanah. Selanjutnya
adalah tiga jenis benih jagung (varietas Bonanza FI, setiap perlakuan diacak dengan model percobaan seperti
Secada FI dan varietas jagung Ketan/Kumala), pupuk pada Gambar 1, dengan 3 kali ulangan. Data yang
Urea, pupuk KCl, pupuk SP36, pupuk kandang, dan terkumpul selanjutnya dianalisis dengan analisis of
pestisida. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, varians (ANOVA). Jika hasil analisis menunjukan
meteran/penggaris, timbangan, parang, pisau, bambu, pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak
kertas label, hand sprayer, kamera dan alat tulis menulis. Berganda Duncan (Steel and Torrie).
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Sebelum ditanam di lapangan, benih jagung
acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 terlebih dahulu harus melalui proses penyiapan dengan
ulangan. cara penyeleksian pada saat direndam pada air selama 24
Macam perlakuan : jam untuk varietas kumala F1 (ketan). Sedangkan
1. J1= 50 x 50 cm Varietas Bonanza F1 dan Secada F1 direndam selama 2
2. J2= 50 x 75 cm jam sebelum ditanam. Pengamatan dilakukan terhadap
3. J3= 50 x 100 cm tinggi Tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah
4. P1= Urea 37,5 gram/tanaman buah, jumlah buah produktif.
Penanaman dilakukan sesuai dengan jarak tanam

2
2
Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

yang telah ditetapkan. Penyiraman dilakukan dengan Tabel 3. Rata-rata Pengaruh Pupuk Terhadap Tinggi
mengaliri air pada masing-masing parit bedengan. Tanaman Jagung pada umur 8 MST
Penyiraman disesesuaikan dengan kondisi di lapangan Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman 8 MST
sedang Penyulaman dilakukan apabila di lapangan
tampak ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya P1 220,811 c
kurang sempuma. P2 217,756 b
P3 213,467 a
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
Tinggi Tanaman berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst =
minggu setelah tanam.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan
bahwa interaksi jarak tanam dan jenis pupuk dan secara
Tabel 3 memperlihatkan jenis pupuk memberikan
mandiri berpengaruh nyata terhadap rata-rata tinggi
tanaman jagung setelah umur tanaman 8 minggu. pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung. Tanaman
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman jagung pada umur 8 jagung yang tertinggi adalah dari perlakuan jenis pupuk
MST urea (P1). Hal ini disebabkan karena kandungan N pada
pupuk urea dapat meningkatkan unsur N pada tanah, unsur
Rata-rata Tinggi tanaman 8
Perlakuan N memberikan pengaruh paling cepat terhadap
MST
J1P1 217,67bc pertumbuhan tanaman dibandingkan hara lainnya.
J1P2 214,23b Nitrogen diperlukan untuk merangsang pertumbuhan
J1P3 204,80a tanaman (Soepardi, 1983). Hal ini dibenarkan juga oleh
J2P1 219,70bcd pendapat Pujisiswanto dan Pangaribuan, (2008)
J2P2 217,20bc mengemukakan bahwa nitrogen digunakan tanaman untuk
J2P3 214,40b pertumbuhan vegetatif melalui proses pembentukan asam-
J3P1 225,07d asam amino dan protein. Protein merupakan penyusun
J3P2 221,83cd utama protoplasma yang berfungsi sebagai pusat proses
J3P3 221,20cd metabolisme dalam tanaman yang selanjutnya akan
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama memacu pembelahan dan pemanjangan sel.
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst = Jumlah Daun
minggu setelah tanam.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata tanaman bahwa interaksi jarak tanam dan jenis pupuk dan secara
paling tinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 50x100 mandiri berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah daun
cm dan pupuk urea (J3P1) yang berbeda tidak nyata tanaman jagung setelah umur tanaman 8 MST.
dengan perlakuan jarak tanam 50x100 cm dan pupuk KCl Tabel 4. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman jagung pada
(J3P2), perlakuan perlakuan jarak tanam 50x100 cm dan umur 8 MST
pupuk SP36 (J3P3), perlakuan jarak tanam 50x75 cm dan
Rata-rata Jumlah Daun Tanaman 8
pupuk urea (J2P1) tetapi berbeda nyata dengan semua Perlakuan
MST
perlakuan yang lain.
J1P1 10,00a
Tabel 2. Rata-rata Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Tinggi J1P2 11,33abc
Tanaman Jagung pada Umur 8 MST J1P3 11,00ab
Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman 8 MST J2P1 11,33abc
J1 212,233 p J2P2 12,67cd
J2 217,100 q J2P3 11,33abc
J3 222,700 r J3P1 12,33bcd
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama J3P2 13,33d
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst = J3P3 12,00bcd
minggu setelah tanam. Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
Tabel 2 memperlihatkan jarak tanam memberikan DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst =
pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung. Tanaman minggu setelah tanam.
jagung yang tertinggi adalah dari perlakuan jarak tanam 50
x 100 cm (J3). Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah
daun paling tinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam
50x100 cm dan pupuk KCl (J3P2) yang berbeda tidak

* 3
Penulis untuk korespondensi e-mail: jaillsilea@unidayan.ac.id 13
Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

nyata dengan perlakuan jarak tanam 50x100 cm dan pupuk Diameter Batang
urea (J3P1), perlakuan perlakuan jarak tanam 50x100 cm Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan
dan pupuk SP36 (J3P3), perlakuan jarak tanam 50x75 cm bahwa interaksi jarak tanam dan jenis pupuk dan secara
dan pupuk KCl (J2P2) tetapi berbeda nyata dengan semua mandiri berpengaruh nyata terhadap rata-rata diameter
perlakuan yang lain. tanaman jagung setelah umur tanaman 12 MST.

Tabel 5. Rata-rata Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Tabel 7. Rata-rata Diameter Batang Tanaman jagung umur
Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 8 12 MST
MST Rata-rata Diameter Batang Tanaman
Perlakuan 12 MST
Rata-rata Jumlah Daun Tanaman 8
Perlakuan
MST J1P1 3,47ab
J1 10,78 p J1P2 3,73bcd
J2 11,78 q
J1P3 3,33a
J3 12,56 q
J2P1 3,80bcde
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji J2P2 3,90cde
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst = J2P3 3,60abc
minggu setelah tanam.
J3P1 4,20e
Tabel 5 memperlihatkan jarak tanam memberikan J3P2 4,13de
pengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung.
Tanaman jagung yang jumlah daunnya terbanyak adalah J3P3 3,90cde
dari perlakuan jarak tanam 50 x 100 cm (J3), berbeda tidak Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
nyata dengan perlakuan jarak tanam 50 x 75 cm (J2), berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
sebaliknya berbeda nyata dengan perlakuan 50 x 50 cm. DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst =
Hal ini dikarenakan setiap tanaman memiliki ruang minggu setelah tanam.
tumbuh yang lebih baik sehingga terhindar dari perebutan
unsur hara pada tanaman itu sendiri dan tanaman jagung Tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata diameter
dapat tumbuh lebih optimal dibandingkan pada jarak batang paling tinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam
tanam yang lebih sempit. Hal ini sesuai dengan pendapat 50x100 cm dan pupuk urea (J3P1) yang berbeda tidak
Mayadewi (2002) yang menyatakan bahwa tujuan nyata dengan perlakuan jarak tanam 50x100 cm dan pupuk
pengaturan jarak tanam adalah menghindari perebutan KCl (J3P2), perlakuan perlakuan jarak tanam 50x100 cm
unsur hara pada tanaman itu sendiri. dan pupuk SP36 (J3P3), perlakuan jarak tanam 50x75 cm
dan pupuk KCl (J2P2), perlakuan jarak tanam 50x75 cm
Tabel 6. Rata-rata Pengaruh Jenis Pupuk Terhadap Jumlah dan pupuk urea tetapi berbeda nyata dengan semua
Daun Tanaman Jagung pada Umur 8 MST perlakuan yang lain.
Rata-rata Jumlah Daun Tanaman 8
Perlakuan Tabel 8. Rata-rata Pengaruh Jarak Tanam Terhadap
MST
P1 11,22 a Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur
12 MST
P2 12,44 b Rata-rata Diameter Batang Tanaman 8
Perlakuan
P3 11,44 a MST
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama J1 3,667 p
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji J2 3,944 p
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst = J3 4,367 q
minggu setelah tanam.
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
berpengaruh tidak nyata berdasarkan uji
Tabel 6 memperlihatkan jenis pupuk memberikan
DMRT pada taraf kepercayaan 95%, mst =
pengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung.
minggu setelah tanam.
Tanaman jagung yang jumlah daunnya terbanyak adalah
dari perlakuan pupuk KCl (P2), berbeda nyata dengan
Tabel 8 memperlihatkan jarak tanam berpengaruh
perlakuan jenis pupuk yang lain.
nyata terhadap diameter batang tanaman jagung. Tanaman
jagung yang diameter batangnya terbesar adalah dari
perlakuan jarak tanam 50 x 100 cm (J3), berbeda nyata
dengan perlakuan 50 x 50 cm (J1) dan 50 x 75 cm (J2).
Hal ini dikarenakan setiap tanaman memiliki ruang
tumbuh yang lebih baik sehingga terhindar dari perebutan
unsur hara pada tanaman itu sendiri dan tanaman jagung
4
Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

dapat tumbuh lebih optimal dibandingkan pada jarak pada tanaman jagung, sehingga tidak diperlukan adanya
tanam yang lebih sempit. Hal ini sesuai dengan pendapat uji lanjut Duncan yang berguna untuk mengetahui letak
Mayadewi (2002) yang menyatakan bahwa tujuan perbedaan perlakuan.
pengaturan jarak tanam adalah menghindari perebutan unsur
hara pada tanaman itu sendiri, dan apabila kerapatan Jumlah Buah Produktif
tanaman semakin tinggi akan mengakibatkan tanaman itu
tumbuh dengan batang yang tidak kekar. Gambar 3. Histogram dinamika pertumbuhan pengaruh
jarak tanam dan jenis pupuk terhadap jumlah
Tabel 9. Rata-rata Pengaruh Jenis Pupuk Terhadap buah produktif tanaman jagung
Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur
12 MST
Rata-rata Diameter Batang Tanaman 12
Perlakuan
MST
P1 4,322 b
P2 4,422 b
P3 4,111 a
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang
sama berpengaruh tidak nyata berdasarkan
uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%,
mst = minggu setelah tanam.

Tabel 9 menunjukan bahwa jenis pupuk Hasil pengukuran jumlah buah tanaman jagung dapat
berpengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman dilihat pada Gambar 3. Hasil analisis sidik ragam terhadap
jagung. Tanaman jagung yang diameter batangnya terbesar data jumlah buah produktif tanaman jagung pada umur 12
adalah dari perlakuan pupuk KCl (P2), berbeda tidak nyata MST menunjukkan jenis pupuk maupun jarak tanam juga
dengan perlakuan pupuk urea (P1), sebaliknya berbeda tidak memberikan pengaruh nyata pada tanaman, sehingga
nyata dengan perlakuan pupuk SP36. Hal ini dikarenakan tidak diperlukan adanya uji lanjut Duncan yang berguna
pupuk KCl adalah sumber kalsium bagi tanaman yang untuk mengetahui letak perbedaan perlakuan.
berfungsi membantu proses fotosintesis dan memperkuat
ketegaran batang tanaman sehingga tidak mudah patah
(Anonim, 2011). KESIMPULAN
Jumlah Buah Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Jarak tanam memberikan
Hasil pengukuran jumlah buah tanaman jagung dapat pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung
dilihat pada Gambar 2. (berdasarkan parameter : tinggi tanaman, jumlah daun dan
diameter batang) tetapi tidak memberikan pengaruh nyata
Gambar 2. Histogram dinamika pertumbuhan pengaruh
terhadap produksi tanaman jagung (berdasarkan parameter
jarak tanam dan jenis pupuk terhadap
jumlah buah dan buah produktif). (2) Jenis pupuk (Urea,
jumlah buah tanaman jagung
KCl dan SP36) memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tanaman jagung namun tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap produksi tanaman jagung. (3)
Interaksi jarak tanam dan jenis pupuk memberikan pengaruh
nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan tidak
memberikan pengaruh nyata terhadap produksi tanaman
jagung. (4) Perlakuan jarak tanam yang terbaik untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman,
jumlah daun, dan diameter batang) adalah perlakuan jarak
tanam 50 x 100 cm2.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Anjuran pemupukan berimbang. [Internet],


[diundah 2015 Maret 10]. Tersedia pada :
www.tha.co.id/berita-2-anjuran-pemupukan-
Hasil analisis statistika terhadap data jumlah buah berimbang-.html
tanaman pada umur 12 MST menunjukkan jenis pupuk
maupun jarak tanam tidak memberikan pengaruh nyata

5
*
Penulis untuk korespondensi e-mail: jaillsilea@unidayan.ac.id 1
Jurnal Agriyan 3 (1) : 1 – 6 (2017)

Anonim, 2014. Jagung Manis Andalan Petani, Buah Tersedia pada: http://www
Jumbo Tahan Bulai. [Internet], [diundah .kulonprogokab.go.id/v21/manfaat-
2014 November 20]. Tersedia pada : . penggunaan-pupuk-organik 3113
http://lmgaagro.wordpress.com/2014/08/31/jag
ung-manis-secada-andalan-petani-buah-jumbo- Nuha. U. M. 2011. Pupuk Anorganik [Internet], [diunduh
tahan-bulai-resep-puding-sup-budidaya-bubur- 2014 Mei 4]. Tersedia pada:
tumis-cap-panah-merah. http://ulinq.blogspot.com/2011/11/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
Arfiani, 2006. Pertumbuhan dan Produksi cabai
(Capsicum annum L.) Dengan Menggunakan Pracaya, 2006 . Tanah-tanah utama Indonesia. Pustaka
Kombinasi pupuk kimia-organik dan Pupuk jaya. Malang
NK. Jumal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian.
Fakultas Pertanian UNHAM.
Rifianto, 2010. Mengenal Jagung Pulut- Jagung Ketan-
(Waxy Corn), Zea mays ceritina [Internet],
Asmiati, T, 2013. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian [diundah 2014 November 20]. Tersedia pada :
Kombinasi pupuk kimia- organik Organik http://azisrifianto.blogspot.com/2010/08/menge
Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman nal-jagung-pulut-jagung-ketan-waxy.html.
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill)
Rukmana, R. 1994. Untuk memperoleh suatu masukan
Asnawi, 2001. Pengaruh Kombinasi pupuk kimia-organik apakah klasifikasi terhadap Tanaman terung.
Pada Pertumbuhan dan Produksi Enam Varetas Penerbit kanisius. Jakarta
Cabai. Jumal Agrotropika.
Sutarya et. al, (1995). Pedoman bercocok tanam sayuran
BPS. 2013. Buton dalam Angka 2013. Kabupaten Buton dataran rendah. Gadjah Mada University press,
bekeija sama dengan prosea Indonesia dan
Fathoni, Ahmad. 2012. Dasar Horti 2. [Internet], [diundah Balitho Lembang.
2015 Januari 20]. Tersedia pada :
http://suarafathoni.blogspot.com/2012/01/dasar Triyono. K. 2012. Pengaruh Dosis Glifosfat dan Jarak
-horti2.html?m=1. Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan
Hasil Jagung {Zea mays L) [Skripsi]. Surakarta
Guslim, 2007. Agroklimatologi. USU Press, Medan (ID): Universitas Slamet Riyadi.

Handayani, M., 1996. Pengaruh Enam Jenis Kombinasi Umboh. A. H. 1997. Petunjuk Pnggunaan Kombinasi
pupuk kimia-organik terhadap Pertumbuhan Pupuk Kimia-Organik. PT. Penebar Swadaya.
dan Hasil Semangka (Citrullus vulgaris L.). Jakarta.
[Skripsi]. Bengkulu (ID): Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Vos J. G. M. 1994. Pengolahan Tanaman Terpadu Pada
Tanamn Cabai {capsicum sp) Dataran Rendah
Kaimudin. A, 2013. Pengaruh Dosis Urea dan Penggunaan Tropik. Balai Penelitian Hotokultura.
Jenis Kombinasi pupuk kimia-organik Lambang.
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Sawi (Brassica Sinessis L.) Wordjito, 2001. Pengaruh Penggunaan Kombinasi pupuk
kimia-organik Terhadap pertumbuhan Dan
Kadarso, 2008. Kajian Penggunaan Jenis Kombinasi produksi zulchini (Cucur bitao pepo L.). Jumal
pupuk kimia-organik Terhadap Hasil Tanaman Holtikultura.
Cabai Merah Varietsa RED CHARM. Jumal
penelitian Fakultas Pertanian Janabadar. Wusono, 2001.Pengaruh Media Perkecambahan Benih
Yokyakarta. dan Efektivitas Metode Pematahan Dormansi
pada Berbagai Umur Penyimpanan Benih
Liptan BIP. 1991. Penggunaan Kombinasi pupuk kimia- Terung (Solarium melongena L.)Varietas TE-
organik Plastik pada Tanaman Cabai Hot 20. [Skripsi]. Bogor (ID): Jurusan Budidaya
Beauty. BIP Ungaran. Pertanian Fakultas Pertanian IPB.

Munanto. B., S.Pt. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk .


Organik [Internet], [diunduh 2014 Mei 4].

You might also like