You are on page 1of 7

Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2018)

Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Mulsa Organik terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman
Tomat ( Solanum eycopesium L.)

Effect of Planting Spacing and Organic Mulching on Vegetative Growth of Tomato Plants
( Solanum eycopesium L.)

La Ode Muhammad Jalil Silea 1* Asmiati Taslim 2


1*
Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin. No. 124 Baubau, Sulawesi Tenggara 93727, Indonesia.
2
Alumni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Diterima Juli 2018/Disetujui Agustus 2018

ABSTRACT

This study aims to study the effect of spacing and organic mulch on the vegetative growth of tomato plants (Lycopersicon
Esculentum Mill), which was carried out in the Agrotechnology trial garden of Dayanu Ikhsanuddin University, Baubau,
from March to July 2015. The design used in this study was a Randomized Design Factorial group (RAK) consisting of two
levels, namely planting distance (J1 = 60 x 4 cm, J2 = 60 x 50 cm; and J3 = 60 x 60 cm); and type of mulch (M1 = rice
straw mulch; M2 = mulch rice husk, and M3 = mulch leaves of plant residues). The parameters observed included: plant
height, number of leaves, and stem diameter. The results showed that the treatment of 60 x 40 spacing gave the best
response to plant height and stem diameter while the spacing of 60 x 50 gave the best response to the number of leaves.
From various types of organic mulch treatments tested in this study, rice straw mulch gave the best results on plant height,
number of leaves and stem diameter during the vegetative growth phase of plants. The interaction between spacing and
organic mulch on the vegetative growth of tomato plants has no significant effect on the parameters of plant height and
stem diameter

Keywords: red chili, inorganic starter solution and organic fertilizer

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jarak tanam dan pemberian mulsa organik terhadap pertumbuhan
vegetatif tanaman tomat (Lycopersicon Esculentum Mill), yang dilaksanakan di kebun percobaan Agroteknologi
Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Baubau, dari bulan Maret sampai Juli 2015. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalahRancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua taraf yaitu jarak tanam (J1 = 60 x
4 cm, J2 = 60 x 50 cm; dan J3 = 60 x 60 cm); dan jenis mulsa (M1 = mulsa jerami padi; M2 = mulsa sekam padi, dan
M3= mulsa dedaunan sisa tanaman). Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter
batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Jarak Tanam 60 x 40 memberikan respon terbaik terhadap tinggi
tanaman dan diameter batang sedangkan jarak tanam 60 x 50 memberikan respon terbaik terhadap jumlah daun. Dari
berbagai perlakuan jenis mulsa organik yang dicobakan dalam penelitian ini, mulsa jerami padi memberikan hasil yang
terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang selama fase pertumbuhan fegetatif tanaman. Interaksi
antara jarak tanam dan pemberian mulsa organik terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tomat memberikan pengaruh
yang tidak nyata pada parameter tinggi tanaman dan diameter batang

Kata kunci : cabai merah, starter solution anorganik dan pupuk organik

PENDAHULUAN tomat juga adalah komoditas yang multiguna berfungsi


sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah
Tomat (Solanum eycopersium L.) adalah komoditas nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan, sampai
hortikultura yang penting bagi manusia, karena harganya kepada bahan kosmetik dan obat-obatan.
yang layak maupun karena kandungan zat gizinya yang Tomat yang lebih dikenal untuk penamaan dagang,
tinggi dan banyak diminati oleh konsumen. antara lain tomat ceri, tomat apel, tomat kentang, dan
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena tomat keriting (Setiawan, 1994). Teknis budidaya tomat
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga yang lain bergantung kepada kondisi lahan, ketinggian
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tempat, kondisi agroklimat, kebiasan dan kemampuan

*
Penulis untuk korespondensi e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com 68
Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2017)

petani yang bersangkutan serta pembiayaan yang tersedia. pilihan yang utama. Penggunaan mulsa organic sangat
Oleh karena itu, sangat penting sebelum membudidayakan penting untuk diketahui tingkat kecocokan pada
tanaman tomat secara intensif terlebi dahulu harus lingkungan tertentu agar pemakaiannya benar-benar
mengetahui bagaimana teknik budidaya yang baik guna sesuai, karena beda lingkungan akan beda juga aplikasi
memperoleh pertumbuhan tanaman yang optimal. penggunaan mulsa baik jenis maupun jumlah.
Berbagai teknik budidaya yang dapat di tempuh dalam Pengaruh penerapan jarak tanam dan penggunaan
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman antara lain ; sitem mulsa beberapa hasil penelitian menyimpulkan
penentuan jarak tanam, pemupukan, sistem pengairan, bahwa jarak tanam 60 x 50 cm menghasilkan pertumbuhan
penanggulangan hama penyakit, pengolahan tanah dengan tanaman yang baik.( Jungs and Wells,1997). Pemilihan
sistem mulsa dan penggunaan benih atau bibit unggul. jarak tanam dan penggunaan jenis mulsa yang tepat pada
Salah satu alternatif dalam teknik budidaya tanaman tomat dalam berbagai varietas masih perlu
tanaman tomat agar pertumbuhannya optimal yakni dilakukan sehingga pertumbuhan dan produksi yang
dengan pengaturan jarak tanam dan pemberian mulsa. optimal dapat dicapai melalui sistem penerapan teknologi
Sistem budidaya yang biasa dilakukan oleh petani dikota budidaya . Untuk itu, penelitian ini mencoba mencari jarak
Baubau adalah dengan tidak menerapkan jarak tanam yang tepat dan pemilihan jenis mulsa yang tepat
tanam atau jarak tanam yang digunakan hanya berdasarkan dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman yang
selerah petani itu sendiri. Disatu sisi, pengaturan jarak bermuara pada peningkatan produksi tanaman tomat.
tanam dimaksudkan agar kompetisi unsur hara oleh Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu
tanaman dapat diatur sedemikian rupa sehingga efisiensi dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jarak
unsur hara dapat diperoleh dan polah pertumbuhan secara tanam dan pemberian mulsa organic terhadap
produksi setiap unit tanaman menjadi optimal. pertumbuhan vegetatif tanaman tomat (Solanum
Jarak tanam yang terlalu sempit memungkinkan eycopesium L.) berbagai varietas.
tanaman budidaya akan memberikan hasil yang relative
kurang karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. METODE PENELITIAN
Oleh karena itu dibutukan jarak tanam yang optimum
untuk memperoleh hasil yang maksimum. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni
Dalam suatu pertanaman sering terjadi persaingan 2013 sampai dengan Agustus 2013 dan bertempat di
antar tanaman maupun dengan gulma untuk mendapatkan Lahan praktek mahasiswa prodi agroteknologi Fakultas
unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Pertanian Kelurahan Nkaring – Nkaring Kecamatan Bungi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk Kota Baubau. Bahan dan alat yang digunakan dalam
mengatasinya adalah dengan pengaturan jarak tanam, penelitian ini adalah Benih tomat varietas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ( Permata,Tantina, Tymoti, mulsa jerami padi, mulsa daun-
Effendi,1977) menunjukan bahwa pengaturan jarak tanam daun sisa tanaman, sekam padi, pupuk kandang, pupuk
memberikan hasil tanaman yang tebaik dibandingkan NPK, TSP, KCL, parang, hand sprayer, hand tractor,
dengan tidak melakukan pengaturan jarak tanam, cangkul, meteran, kamera, mistar geser, tali raffia, ajir dan
Faktor penting lainya dalam budidaya tomat adalah label.
bagaimana menjaga kondisi iklim dan media tanam agar Rancangan percobaan yang digunakan dalam
tetap sesuai dengan kebutuhan iklim tanaman. penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Temperatur, kelembaban tanah, tekstur, maupun struktur dengan pola factorial 3 x 3 yang terdiri dari 2 faktor;
tanah adalah faktor penting yang harus di perhatikan. faktor pertama yaitu jarak tanam yang tarafnya meliputi:
Faktor – faktor tersebut mudah mengalami perubahan jika J1 = 60 x 60 cm, J2 = 60 x 50 cm, J3 = 60 x 40 cm.
tidak diperhatikan. Sedangkan faktor kedua, jenis mulsa meliputi: M1 =
Alternatif yang dapat di tempuh adalah dengan Mulsa jerami padi, M2 = Mulsa sekam padi, M3 = Mulsa
menerapkan sistem mulsa, Penggunaan mulsa sudah daun-daunan sisa tanaman
hampir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Variable yang diamati sebagai peubah dalam penelitian ini
proses produksi tanaman sayuran, terutama tomat. adalah sebagai berikut :
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan a. Tinggi tanaman (cm).
berbagai jenis mulsa pada berbagai jenis tanaman secara Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi
tepat dan benar dapat meningkatkan hasil awal dan total tanaman mulai dari pangkal tubuh tanaman pada
hasil dari berbagai tanaman, meningkatkan kualitas hasil permukaan tanah yang suda ditandai dengan
tanaman dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi usaha menggunakan patok standar sampai pada ujung daun
tani itu sendiri. tertinggi, diukur mulai umur 2 MST sampai tanaman
Penggunaan jenis mulsa dapat disesuaikan dengan memasuki fase pertumbuhan generatif.
kebutuhan dan faktor ekonomi. Mulsa sintetik dapat b. Jumlah daun (helai),
menjadi pilihan. akan tetapi mulsa sintetik bernilai Pengamatan dilakukakn dengan menghitung jumlah
ekonomi tinggi, untuk pengganti mulsa sintetik dapat di daun mulai umur 2 MST sampai tanaman memasuki
gunakan mulsa organik seperti jerami padi, sekam padi, fase pertumbuhan generatif.
serbuk gergaji, alang – alang, dan sebagainya. Dan oleh
karena tidak semua jenis mulsa dapat dijangkau untuk
dibeli petani maka penggunaan mulsa organik menjadi

Pengaruh Jarak Tanam dan..... 69


Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2018)

c. Diameter batang ( cm ). gram per tanaman dan diberikan 7 cm sekeliling


Pengukuran tanaman dilakukan dengan mengukur tanaman.
diameter batang tanaman mulai umur 2 MST sampai c. Penyiangan dan Penyiraman
tanaman berumur 2 bulan ST dengan menggunakan Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut
mistar geser. Pengukuran diameter batang dilakukan langsung gulma dengan menggunakan parang atau
pada batang terbawah tanaman tomat yang suda diberi tangan.cara ini dilakukan apabila ada gulma yang
patok disamping tanaman dan suda diberi tanda tumbuh. Sedangkan penyiraman dapat dilakukan
sebelumnya,stiap pengukuran harus disesuaikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, sejak awal
dengan patok dan tanda tersebut, diukur mulai umur 2 penanaman sampai selesai kegiatan penelitian.
MST sampai tanaman memasuki fase pertumbuhan Penyiraman dihentikan atau tidak dilakukan lagi
generatif. saat turun hujan.
Adapun prosedur penelitian ini meliputi: d. Pengajiran
1. Pengolahan tanah Untuk menopang tanaman tomat agar tidak mudah
Rerumputan atau gulma yang ada pada lahan terlebih roboh maka dilakukan pengajiran. Ajir yang
dahulu dibersikan/ dipotong dengan menggunakan digunakan terbuat dari bamboo. Pengajiran
parang sampai terlihat bersih. Setelah bersih tanah dilakukan pada saat tanaman telah mencapai
dibajak dengan menggunakan hend traktor kemudian ketinggian 10 – 15 cm. dengan cara diikat
digemburkan dan dibuat bedengan dengan ukuran 1 m menggunakan tali rafia pada ajir.
x 1 m sejumlah 27 petak dengan menggunakan e. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
cangkul. Selanjunya bedengan dibuat dan diberi pupuk (OPT)
kandang, UREA dan KCL ./petak dan diaplikasikan Pengendalian organisme pengganggu tanaman
dengan cara disebar merata kepermukaan bedengan berupa hama dan penyakit dilakukan apabila
kemudian dicangkul secara merata dengan tanah. terdapat tanda-tanda adanya serangan pada tanaman
Gundukan tanah yang terdapat pada bedengan diberi budidaya
mulsa jerami padi, mulsa dedaunan sisa-sisa tanaman,
mulsa sekam padi di bawahnya, masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak 9 petak sampai berjumlah 27 petak.
Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam
2. Teknik Penyemaian Benih
Benih disemai dengan menggunakan wadah plastic Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh jarak
yang didalamnya sudah terdapat campuaran tanah dan tanam dan pemberian mulsa organik terhadap
pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 kemudian pertumbuhan vegetatif tanaman tomat (Lycopersicon
ditutup dengan lapisan tanah tipis di atasnya. esculentum L.) disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Jarak
3. Penanaman Tanam dan Pemberian Mulsa Organik Terhadap
Bibit dipindahkan dari tempat persemaian ke dalam Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tomat
bedengan pada saat berumur 3 – 4 minggu dengan (Lycopersicon esculentum L.) pada Umur 6
jumlah daun 5-6 helai dengan jarak tanam yang Minggu Setelah Tanam (MST)
dicobakan adalah: 60 x 60 sejumlah 9 petak, jarak Perlakuan
tanam 60 x 50 sejumlah 9 petak dan jarak tanam 60 x Variabel yang
No Jarak
40 sejumlah 9 petak. Setiap lubangnya ditanami 1 diamati Mulsa Interaksi
Tanam
bibit tanaman yang dilakukan pada sore hari. Tinggi
1 Tanaman 6 tn tn tn
4. Pemeliharaan
MST
a. Penyulaman
Jumlah Daun 6
Penyulaman dilakukan apabila ada salah satu 2 tn * *
MST
tanaman yang ditanam tidak tumbuh normal atau Diameter
mati 1 MST . 3 tn tn tn
Batang 6 MST
b. Pemupukan Tanaman Keterangan : tn = Berpengaruh tidak nyata
Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman * = Berpengaruh nyata
berumur 1 MST dengan jenis pupuk KCl MST = Minggu Setelah Tanam
perbandingan 1 : 1 dengan takaran 1-2 gram per
tanaman. Pupuk diberikan 3 cm di sekeliling Berdasarkan hasil analisis sidik ragam perlakuan
tanaman,kemudianditutup kembali dengan tanah mandiri mulsa dan interaksi antara jarak tanam dan mulsa
dan dilakukan penyiraman. Pemupukan kedua memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan
dilakukan pada umur 2-3 MST dengan pupuk yang jumlah daun pada umur 6 minggu setelah tanam ( MST )
sama dengan takaran 5 gr pertanaman, diberikan 5 sedangkan variabel pengamatan tinggi tanaman dan
cm sekeliling batang tanaman. Pemupukan diameter batang memberikan pengaruh yang tidak nyata
selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 4 terhadap semua perlakuan.
MST dengan pupuk yang sama dengan takaran 7

*
Penulis untuk korespondensi e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com
70 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Asmiati Taslim68
Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2017)

Tinggi Tanaman (cm) nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf


kepercayaan 95%, J1 = jarak tanam 60 x 60
Hasil pengamatan rata-rata tinggi tanaman umur 6 cm, J2 = jarak tanam 60 x 50 cm, J3 = jarak
MST disajikan pada lampiran 5a dan sidik ragamnya tanam 60 x 40 cm
disajikan pada lampiran 5b. Berdasarkan hasil pengamatan Hasil pengamatan pengaruh mulsa organik terhadap
pengaruh jarak tanam dan pemberian mulsa organik pertumbuhan tinggi tanaman tomat pada umur 6 MST
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman tomat pada umur 6 disajikan pada Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan
MST disajikan pada Tabel 4.2. Tabel tersebut bahwa rata-rata tinggi tanaman yang tertinggi mulsa
menunjukkan bahwa rata-rata tinggi tanaman yang jerami padi (M1) yakni sebesar 63.59 cm sedangkan yang
tertinggi pada perlakuan jarak tanam 60 x 40 dan mulsa terendah pada perlakuan mulsa sisa-sisa daun tanaman
jerami padi ( J3M1) yakni sebesar 66.35 cm sedangkan (M3) yakni sebesar 51.37 cm.
yang terendah pada perlakuan ( J1M3 ) 49. 91cm. Tabel 4. Pengaruh Mulsa Terhadap Rata-rata Tinggi
Tabel 2. Pengaruh Interaksi Jarak Tanam dan Mulsa Tanaman (cm) pada Umur 6 MST
Organik Terhadap Rata-rata Tinggi Tanaman Rata-Rata Tinggi Tanaman DMRT
Perlakuan
(cm) pada Umur 6 MST (cm) 0.05
Rata-rata Tinggi Tanaman DMRT M1 63.59a
Perlakuan
(cm) 0.05
M2 58.80a 2 = 15.02
J1M1 58.88a
M3 51.37a 3 = 15.77
J1M2 54.46a 2 = 15.02 Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
J1M3 49.91a 3 = 15.77 pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak
J2M1 65.55a 4 = 16.17 nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf
kepercayaan 95%, M1 = mulsa jerami padi,
J2M2 55.87a 5 = 16.52 M2 = mulsa sekam padi, M3 = mulsa sisa –
J2M3 50.08a 6 = 16.72 sisa daun tanaman.
J3M1 66.35a 7 = 16.87 Berdasarkan hasil analisis uji lanjut DMRT pada
taraf kepercayaan 0.05 bahwa memberikan pengaruh yang
J3M2 60.07a 8 = 16.97
tidak nyata pada semua perlakuan. Hal ini disebabkan oleh
J3M3 54.105a 9 = 17.07 faktor lingkungan dan faktor genetik. Grafik pertambahan
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tinggi tanaman tomat umur 2 sampai 6 minggu setelah
pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak tanam disajikan pada Gambar 1.
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf Gambar 1. Pengaruh Interaksi antara Jarak tanam dan
kepercayaan 95%, J1M1 = Jarak Tanam 60 x Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan
60 cm dan Mulsa Jerami Padi, J1M2 = Jarak Vegetatif Tinggi (cm) Tanaman Tomat.
Tanam 60 x 50 cm dan Mulsa Sekam Padi dan
J3M3= Jarak Tanam 60 x 40 cm dan Mulsa
daun – daun sisa tanaman.
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam bahwa
interaksi antara jarak tanam dan pemberian mulsa organik
terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 6 MST
menunjukan bahwa semua perlakuan memberikan
pengaruh yang tidak nyata, hal ini disebabkan oleh
variabel pengamatan dilakukan hanaya sampai pada
pertumbuhan vegetatif.
Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman tomat pada umur 6 MST
disajikan pada Tabel 4.3. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa rata-rata tinggi tanaman yang tertinggi jarak tanam
60 x 40 (J3) yakni sebesar 60.18 cm sedangkan yang
terendah pada perlakuan jarak tanam 60 x 60 cm (J1)
yakni sebesar 54.42 cm.
Tabel 3. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Rata-rata Tinggi
Gambar 1, menunjukan bahwa pengaruh jarak
Tanaman (cm) pada Umur 6 MST
tanam dan peberian mulsa organik rata-rata tinggi tanaman
Rata-Rata Tinggi Tanaman DMRT yang tertinggi diperoleh pada perlakuan J3M1 dan
Perlakuan
(cm) 0.05 terendah diperoleh pada perlakuan J1M3.
J1 54.42a
J2 57.17a 2 = 15.02 Jumlah Daun
J3 60.18a 3 = 15.77
Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam dan
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
pemberian mulsa organik terhadap pertumbuhan tanaman
pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak

Pengaruh Jarak Tanam dan..... 71


69
Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2018)

tomat pada umur 6 MST disajikan pada Tabel 4.5. Tabel J3 14.45a 3 = 3.72
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata tinggi tanaman Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
yang terbanyak diperoleh pada perlakuan J2M1 yakni pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak
18.08 helai dan berbeda tidak nyata dengan perlakuan nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf
J1M1,J1M2,J3M2,J3M3 tetapi berbeda nyata dengan kepercayaan 95%, J1 = jarak tanam 60 x 60
perlakuan J1M3, J3M1, J2M3. Sedangkan jumlah daun cm, J2 = jarak tanam 60 x 50 cm, J3 = jarak
paling sedikit diperoleh pada perlakuan J2M3 yang tanam 60 x 40 cm.
Tabel 5. Pengaruh Interaksi Jarak Tanam dan Mulsa
Organik Terhadap Rata-rata Tinggi Jumlah Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam
Daun (helai) pada Umur 6 MST terhadap pertumbuhan tanaman tomat pada umur 6 MST
DMRT disajikan pada Tabel 4.6. Tabel tersebut menunjukkan
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun (helai) 0.05 bahwa rata-rata jumlah daun yang tertinggi pada perlakuan
J1M1 17.83ab mulsa jerami padi (M1) yakni sebesar 16.36 helai
J1M2 15.08abc 2 = 3.55 sedangkan yang terendah pada perlakuan mulsa sisa- sisa
daun tanaman jarak tanam (M3) yakni sebesar 13.14 helai.
J1M3 13.83bcd 3 = 3.72 Tabel 7. Pengaruh Mulsa Organik Terhadap Rata-rata
J2M1 18.08a 4 = 3.82 Tinggi Jumlah Daun (helai) pada Umur 6 MST
J2M2 15.42abc 5 = 3.90 Rata-Rata Jumlah Daun
Perlakuan (helai) DMRT 0.05
J2M3 10.67d 6 = 3.95
M1 16.36a
J3M1 13.17cd 7 = 3.98
M2 15.25a 2 = 3.55
J3M2 15.25abc 8 = 4.01
13.14a M3 3 = 3.72
J3M3 14.92abc 9 = 4.03 Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak
pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak nyata nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf
berdasarkan uji DMRT pada taraf kepercayaan kepercayaan 95%, M1 = mulsa jerami padi,
95%, J1M1 = Jarak Tanam 60 x 60 cm dan M2 = mulsa sekam padi, M3 = mulsa sisa-
Mulsa Jerami Padi, J1M2 = Jarak Tanam 60 x sisa daun tanaman.
50 cm dan Mulsa Sekam Padi dan J3M3= Jarak
Tanam 60 x 40 cm dan Mulsa daun – daun sisa Berdasarkan hasil analisis uji lanjut DMRT
tanaman. pada taraf kepercayaan 0.05 bahwa memberikan pengaruh
yang tidak nyata pada semua perlakuan. Hal ini
Berdasarkan hasil analisis statistik interaksi jarak disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor genetik.
tanam dan mulsa organik terhadap jumlah daun tanaman Grafik pertambahan jumlah daun tanaman tomat umur 2
tomat pada umur 6 MST menunjukkan bahwa perlakuan sampai 6 minggu setelah tanam disajikan pada Gambar 3.
jarak tanam 60 x 50 cm dan mulsa jerami padi
memberikan hasil yang terbaik terhadap jumlah daun Gambar 2. Pengaruh Interaksi antara Jarak tanam dan
tanaman tomat. Hal ini disebabkan karena jarak tanam 60 Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan
x 50 cm merupakan jarak tanam yang ideal bagi Vegetatif Jumlah Daun (helai) Tanaman
pertumbuhan tanaman tomat khususnya jumlah daun yang Tomat
diinteraksikan dengan mulsa jerami padi. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jungs and
Wells (1997) bahwa pengaruh penerapan jarak tanam dan
penggunaan sistem mulsa menyimpulkan bahwa jarak
tanam 60 x 50 cm menghasilkan pertumbuhan tanaman
yang baik.
Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam
terhadap pertumbuhan tanaman tomat pada umur 6 MST
disajikan pada Tabel 4.6. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa rata-rata jumlah daun yang tertinggi jarak tanam 60
x 60 (J1) yakni sebesar 15.58 helai sedangkan yang
terendah pada perlakuan jarak tanam 60 x 40 helai (J3)
yakni sebesar 14.45 helai.
Tabel 6. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Rata-rata Tinggi
Jumlah Daun (helai) pada Umur 6 MST
.
Rata-Rata Jumlah Daun DMRT Gambar 2. menunjukan bahwa pengaruh jarak
Perlakuan (helai) 0.05 tanam dan pemberian mulsa organik rata – rata jumlah
J1 15.58a daun tanaman yang tertinggi 6 MST diperoleh pada
J2 14.72a 2 = 3.55

*72 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Asmiati Taslim68


Penulis untuk korespondensi e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com
Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2017)

perlakuan J2M1 dan terendah diperoleh pada perlakuan Rata-Rata Diameter


J2M3,J3M3. Perlakuan Batang (cm) DMRT 0.05
J1 2.78a
Diameter batang
J2 2.80a 2 = 0.62
Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam dan J3 2.88a 3 = 0.65
pemberian mulsa organik terhadap pertumbuhan diameter Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
batang (cm) tanaman tomat pada umur 6 MST disajikan pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak
pada Tabel 4.8. Tabel tersebut menunjukkan bahwa rata- nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf
rata diameter batangyang terti nggi pada perlakuan jarak kepercayaan 95%, J1 = jarak tanam 60 x 60
tanam 60 x 50 dan mulsa sisa - sisa daun tanaman ( J2M3) cm, J2 = jarak tanam 60 x 50 cm, J3 = jarak
yakni sebesar 3,03 cm sedangkan yang terendah pada tanam 60 x 40 cm.
perlakuan jarak tanam 60 x 60 dan mulsa sisa – sisa daun
tanaman (J1M3) yakni 2,6 cm,jarak tanam 60 x 50 dan Hasil pengamatan pengaRuh mulsa organik
mulsa jerami padi ( J2M1) 2,6 cm, jarak tanam 60 x 50 terhadap pertumbuhan diameter tanaman tomat pada umur
dan mulsa sekam padi (J2M2) yakni 2,6 cm. 6 MST disajikan pada Tabel 4.10. Tabel tersebut
menunjukan bahwa diameter batang yang tertinggi mulsa
Tabel 8. Pengaruh Interaksi Jarak Tanam dan Mulsa sisa – sisa daun tanaman ( M3) yakni sebesar 2.86 cm
Organik Terhadap Rata-rata Tinggi diameter sedangkan yang terendah mulsa jerami padi (M1) yakni
batang (cm) pada Umur 6 MST sebesar 2.7 cm.
Rata-rata Diameter DMRT Tabel 4.10. Pengaruh mulsa organik Terhadap Rata-rata
Perlakuan Batang (cm) 0.05 Tinggi diameter batang (cm) pada Umur 6 MST
Rata-Rata Diameter DMRT
J1M1 2.85a Perlakuan
Batang (cm) 0.05
J1M2 2.82a 2 = 0.62
M1 2.76a
J1M3 2.68a 3 = 0.65 M2 2.84a 0.62
J2M1 2.68a 4 = 0.66 M3 2.86a 0.65
J2M2 2.68a 5 = 0.68 Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama
J2M3 3.03a 6 = 0.68 pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf
J3M1 2.75a 7 = 0.69
kepercayaan 95%, M1 = mulsa jerami padi,
J3M2 3.01a 8 = 0.69 M2 = mulsa sekam padi, M3 = mulsa sisa-
J3M3 2.87a 9 = 0.70 sisa daun tanaman.
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama Berdasarkan hasil analisis uji lanjut DMRT pada
pada kolom yang sama (ab) berbeda tidak taraf kepercayaan 0.05 bahwa memberikan pengaruh yang
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf tidak nyata pada semua perlakuan. Hal ini disebabkan oleh
kepercayaan 95%, J1M1 = Jarak Tanam 60 faktor lingkungan dan faktor genetik. Grafik pertambahan
x 60 cm dan Mulsa Jerami Padi, J1M2 = diameter batang tanaman tomat umur 2 sampai 6 minggu
Jarak Tanam 60 x 50 cm dan Mulsa Sekam setelah tanam disajikan pada Gambar 3.
Padi dan J3M3= Jarak Tanam 60 x 40 cm Gambar 3. Pengaruh Interaksi antara Jarak tanam
dan Mulsa daun – daun sisa tanaman. dan Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Diameter Batang (cm) Tanaman Tomat .
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam bahwa
interaksi antara jarak tanam dan pemberian mulsa organik
terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 6 MST
menunjukan bahwa semua perlakuan memberikan
pengaruh yang tidak nyata, hal ini disebabkan oleh
variabel pengamatan dilakukan hanaya sampai pada
pertumbuhan vegetatif.
Hasil pengamatan pengaruh jarak tanam terhadap
pertumbuhan diameter batang tanaman tomat pada umur 6
MST disajikan pada Tabel 4.9. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata diameter batang yang
tertinggi jarak tanam 60 x 40 cm (J3) yakni sebesar 2.88
cm sedangkan yang terendah jarak tanam 60 x 60 cm
yakni sebesar 2.78 cm.

Tabel 9. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Rata-rata Tinggi


Gambar 2. menunjukan bahwa pengaruh jarak
diameter batang (cm) pada Umur 6 MST
tanam dan pemberian mulsa organik rata – rata jumlah

Pengaruh Jarak Tanam dan..... 69


73
Jurnal Agriyan 4 (2) : 68 – 74 (2018)

daun tanaman yang tertinggi 6 MST diperoleh pada Moenandir, J, 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian
perlakuan J2M3 dan terendah diperoleh pada perlakuan Gulma. Rajawali. Jakarta.
J1M3.
_____1993. Ilmu Gulma Dalam sistim Pertanian. Raja
KESIMPULAN Grafindo Persada. Jakarta.

1. Jarak Tanam 60 x 40 memberikan respon terbaik Putih dan Rida. 1994. Pengaruh Pemupukan P dan
terhadap tinggi tanaman dan diameter batang Pemangkasan Cabang TerhadapPertumbuhan dan
sedangkan jarak tanam 60 x 50 memberikan respon Hash Tomat (Lycopersicum esculentum Mill).
terbaik terhadap jumlah daun Jumal Stigma Vol.VI no 1 April 1998, hlm.119-
2. Dari berbagai perlakuan jenis mulsa organik yang 122.
dicobakan dalam penelitian ini, mulsa jerami padi
memberikan hasil yang terbaik terhadap tinggi Rina, 1998. Pemberian Beberapa Macam Mulsa Terhadap
tanaman, jumlah daun dan diameter batang selama fase Pertumbuhan Gulma dan hasilTerung. Skripsi
pertumbuhan fegetatif tanaman Sarjana Fakultas MIPA Universitas Andalas.
3. Interaksi antara jarak tanam dan pemberian mulsa Padang.
organik terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tomat
memberikan pengaruh yang tidak nyata pada parameter Saptarini, 2009 ,Syamiah, Fahrurrozi , Soetiarso, Gusmin,
tinggi tanaman dan diameter batang Suryani, Marlina. Agar Tanaman cepat
dan Rajin berbuah, Penebar swadaya Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Edisi Peratama.
Sukman dan Yakub, 2002. Gulma dan Teknik
Chozin, M. A dan Sumantri, 1983. Pengendalian Gulma
Pengendaliannya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
dengan Mulsa dan Herhisida,Pratumbuh Pada
Tanaman Jagung (Zea mays L). Bull Agronomi
http//www.ditlin.hortikultura.deptan.go.id. 2000. Pedoman
Voll XIV No 2 Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Pengenalan Organisme PenggangguTumbuhan
Pada Tanaman Hortikultura dan Aneka Tanaman.
Gaspersz, 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian
Direktorat JenderalProduksi Hortikultura dan
Percobaan. Tarsito Bandung Edisi Pertama.
Aneka Tanaman. Diakses tanggal 14 Februari
2010.
Hakim, N, 2001. Kemungkinan Penggunaan Thithonia
(Tithonia diversifolia A. Gray) Sebagai Bahan
http://www.erlanardianarismansyah.fileswordpress.com!2
Organik dan Nitrogen. Laporan P3 IN. UNAND.
009/12/37ppopttomt.pdf. Pengaruh Umur Pindah
Padang. 8 Hal.
Tanam dan Warna Mulsa Plastik terhadap
Pertumbuhan Tanaman tomat. Diakses tanggal
14 Februari 2010.
.

*
Penulis untuk korespondensi e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com
74 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Asmiati Taslim68

You might also like