You are on page 1of 7

Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Penurunan
Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus)

Rika Afsari1), Kusmiyati 2),I Wayan Merta 2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram
Koresponden Email: rikaafsari@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui: (1) pengaruh pemberian ekstrak
daun sirih merah terhadap penurunan kadar gula darah mencit dan (2) dosis ekstrak
sirih merah yang efektif. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random
sampling. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yakni satu kelompok kontrol dan tiga
kelompok perlakuan. Pengukuran kadar gula darah menggunakan alat glukometer.
Data kadar gula darah dianalisis menggunakan uji Anova one way dengan uji lanjut
post hoc. Hasil Uji Anova menunjukan bahwa p 0,001< α 0,05 sehingga Ho ditolak
yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirih merah terhadap penurunan
kadar gula darah mencit. Hasil uji post hoc menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah disetiap tingkatan
dosis perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) ekstrak daun sirih merah dapat
menurunkan kadar gula darah mencit secara signifikan dan (2) dosis 0.078 gr/20gr BB
sudah efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit.

Kata-kata kunci: Daun Sirih Merah, Kadar Glukosa Darah.

ABSTRACT
This research aims to; (1) evaluate the effect of red betel leaves’ extract in
reducing the glucose level of mouse, (2) determine the effective extract dosage of red
betel leaves.. The samples were gained by using random sampling technique.
Moreover, the samples were divided into 4 groups, one controlling group and three
experimental groups. In addition, the glucose was measured by glucometer. In
addition, the glucose data was analyzed by using Anova one way test and continued to
post hoc test.. The result of Anova test shown that p 0,001<A 0,05 so H0 was rejected.
It meant that there was an effect of red betel leaves’ extract in reducing the glucose
level of mouse. The result of post doc shown that there was significant different on
reducing glucose in every level of dosage tested.. The conclusion of this research was :
(1) red betel leaves’ extract significantly reduced the glucose level of mouse, (2) the
dosage of 0,078 gr/20gr BB was already effective to reduce the glucose level of
mouse.

Keywords: the level of glucose, red betel leaves.

49
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu bersifat antioksidan, salah satunya
masalah samapi saat ini masih menjadi adalah daun sirih merah (Piper
masalah yang dihadapi oleh pemerintah crocatum). Sirih merah dapat
dan masyarakat Indonesia. Salah satu dimanfaatkan sebagai obat dengan
jenis penyakit yang banyak dialami mengkonsumsi daunnya atau
oleh masyrakat Indonesia adalah mengkestraknya terlebih dahulu.
kencing manis (diabetes melitus). Senyawa antioksidan yang terdapat
Indonesia masuk 10 negara terbesar didalam ekstrak daun sirih merah
penderita diabetes di dunia, tepatnya mampu menetralkan senyawa radikal
pada posisi ke-7 dengan jumlah bebas berlebih di dalam sel ß pankreas
penderita sebanyak 8.5 juta jiwa dengan cara menyumbangkan
(Tempo, 2014). Diabetes merupakan elektronnya atau memutus reaksi
penyakit yang biasa menyerang semua berantai dan menyebabkan radikal
lapisan umur baik remaja maupun bebas menjadi stabil (Suarsana et al.,
dewasa. Penyakit ini ditandai dengan 2006). Antioksidan dapat mengikat
meningkatnya kadar glukosa darah radikal hidroksil yang merusak sel β
(hiperglikemia) yang terjadi akibat pulau Langerhans pankreas, sehingga
tubuh kekurangan hormon insulin. produksi insulin akan menjadi
Hiperglikemia yang terjadi biasanya maksimal. Secara empiris daun sirih
berhubungan dengan rusaknya sel-sel β merah dapat menyembuhkan berbagai
pangkreas penghasil insulin. Kerusakan jenis penyakit seperti hepatitis, batu
ini disebabkan oleh faktor genetik, ginjal, menurunkan kolesterol,
infeksi virus seperti virus coxsackie, mencegah stroke, asam urat, kanker,
reaksi autoimun berupa serangan hipertensi, radang liver, radang prostat,
antibodi terhadap sel-sel β (Wahardana, radang mata, keputihan, maag,
2010). Radikal bebas seperti kelelahan, nyeri sendi dan diabetes
supraoksida, hydrogen peroksida, nitrat melitus (Sudewo, 2005). Keadaan
oksida dan hidroksil yang merusak sel- diabetes dapat diinduksi dengan
sel β pangkreas, maka jumlah insulin pemberian zat kimia. Zat kimia yang
akan menghilang atau tidak ada. Hal ini biasa di gunakan adalah aloksan,
menyebabkan glukosa tidak bisa masuk dimana aloksan merupakan
ke dalam sel sehingga menumpuk di diabetogenik yang dengan cepat
dalam darah sehingga menimbulkan menimbulkan hiperglikemia permanen
kondisi hiperglikemia. Dalam kasus ini dalam waktu dua sampai tiga hari.
antioksidan dibutuhkan dalam melawan Aloksan secara selektif merusak sel β
radikal bebas. Obat-obat alternatif yang pulau langerhans dalam pankreas yang
banyak dikembangkang oleh mensekresi hormon insulin
masyarakat untuk mengatasi penyakit (Suharmiati, 2003). Kandungan
diabetes adalah berasal dari bahan- antioksidan daun sirih merah (Piper
bahan herbal. crocatum) telah banyak dibuktikan
Bahan-bahan herbal banyak di dapat menurunkan kadar gula darah
laporkan mengandung flavonoid yang mencit (Mus musculus), namun belum

50
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

ada kepastian konsentrasi daun sirih fase organik dengan menggunakan


merah (Piper crocatum) yang tepat etanol sebagai pelarutnya. Skala
untuk menurunkan kadar gula darah pengukuran variabel adalah sekala
mencit. Oleh sebab itu, perlu dilakukan ordinal. Analisis data yang digunakan
penelitian pengaruh ekstrak daun sirih adalah uji one way anova dengan uji
merah (Piper crocatum) terhadap lanjut post hoc. Derajat kemaknaan
penurunan kadar glukosa darah mencit. yang digunakan adalah α = 0.05. Syarat
kedua adalah uji homogeneity of
II. Bahan dan Metode varianes didapatkan nilai p 0,647 lebih
Penelitian ini bersifat besar dari nilai α = 0,05 dapat
eksperimental laboratorium dengan disimpulkan bahwa varians data antar
rancangan penelitian menggunakan kelompok sama. Syarat ketiga adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) menguji distribusi data dengan uji
dengan 4 perlakuan.Terdiri dari satu Kolmogorov-Smirnov. Nilai p yang
kelompok kontrol dan tiga kelompok diperoleh dari 4 kelompok tersebut
eksperimen, masing-masing perlakuan adalah 0,838 artinya p> α sehingga
terdiri dari 6 ulangan sehingga total dikatakan data terdistribusi normal.
sampel adalah 24 ekor mencit (Mus
musculus). Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Pendidikan Kimia dan
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP III. Hasil dan Pembahasan
Universitas Mataram pada bulan Mei- 3.1. Hasil Pengukuran Kadar
Juni 2015. Variabel bebas dalam Glukosa Darah Mencit
penelitian ini adalah ekstrak daun sirih
Mencit adalah salah satu jenis
merah (Piper crocatum) dan variabel
hewan yang banyak digunakan dalam
terikat dalam penelitian ini adalah
penelitian. Dalam penelitian ini
penurunan kadar glukosa darah mencit
dilakukan pengukuran nilai rata-rata
yang diukur dengan menggunakan
kadar glukosa pada darah mencit dan
Glukometer (EZ smart).
hasilnya secara lengkap pada (Tabel 1).
Metode ekstraksi yang dipilih
dalam penelitian ini adalah ekstraksi
Tabel 1. Rata-rata Kadar Glukosa Darah Mencit

Kelompok Sesudah Setelah perlakuan Perubahan


pemberian (ekstrak sirih merah) kadar
aloksan (mg/dl) (mg/dl) glukosa
darah
(mg/dl)
Dosis 0.078 203.6667 111.6667 - 92
Dosis 0.156 188.1667 124.1667 -64
Dosis 0.312 248 157.6667 -90.33333
Kontrol (Aquadest) 346 323 -23

51
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

Nilai rata-rata rata-rata perbedaan rata-rata penurunan kadar


penurunan kadar gula darah mencit glukosa darah mencit yang signifikan
tidak berbeda jauh pada setiap di antara dua kelompok uji glukosa
kelompok perlakuan dan sebaliknya darah mencit yaitu kelompok sebelum
jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan dan sesudah perlakuan, maka
kontrol memiliki penurunan kadar dilakukan uji one way Anova. Hasil uji
glukosa darah yang berbeda (Tabel 1). one way anova dapat dilihat pada
Untuk mengetahui apakah terdapat (Tabel 2).
Tabel 2. Hasil Uji Anova

Sum of Df Mean Fhitung Ftabel Sig.


Squares Square
Between 16633.101 3 5544.367 9.251 4.30 .001
Groups
Within 11387.333 19 599.333
Groups
Total 28020.435 22

Tabel 2 menunjukan bahwa uji glukosa darah yaitu sebelum


Fhitung > Ftabel, yang berarti Ho ditolak perlakuan dan setelah perlakuan. Untuk
dengan nilai p = 0,001< α = 0,05, yang mengetahui kelompok mana yang
berarti terdapat perbedaan rata-rata mempunyai perbedaan, maka dilakukan
penurunan kadar glukosa darah mencit uji Duncun . Uji Duncun dapat dilihat
yang signifikan diantara dua kelompok pada (Tabel 3).
Tabel 3. Hasil Uji Duncun

PERLAKUA ULANGAN RATA-RATA KET.


N I II III IV V VI
DOSIS 0.078 -75 -141 -83 -78 -89 -86 -92 -92 a
DOSIS 0.156 -86 -107 -52 -70 -57 -12 -90.333 -90.333a
DOSIS 0.312 - -62 -89 -98 -83 -86 -64 -64 a
12
4
KONTROL -13 -46 -34 -12 -10 -23 -23 b
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom keterangan tidak
berbeda signifikan dan begitu sebaliknya

(Tabel 3) menunjukan bahwa perbedaan kadar glukosa darah mencit


hasil analisis kadar glukosa darah yang signifikan antara setiap kelompok
mencit tersebut terdapat adanya perlakuan yang diberi ekstrak daun sirih
perbedaan yang signifikan antara merah. Hasil penelitian menunjukan
kelompok kontrol yang diberikan nilai p 0,001 < 0,05 yang bermakna
aquadest dengan ketiga kelompok bahwa terdapat perbedaan rata-rata
perlakuan yang diberikan ekstrak daun penurunan kadar glukosa darah mencit
sirih merah, sementara itu tidak terdapat yang signifikan diantara dua kelompok

52
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

uji glukosa darah yaitu kelompok glikogenesis. Selain itu, tanin juga
sebelum perlakuan dan setelah berfungsi sebagai astringent atau
perlakuan dengan ekstrak daun sirih pengkhelat yang dapat mengerutkan
merah. Wardhana (2010) menyebutkan membran epitel usus halus sehingga
bahwa hal ini terjadi karena Ekstrak mengurangi penyerapan sari makanan
daun sirih merah dapat menstimulasi dan sebagai akibatnya menghambat
sekresi insulin dan dapat meningkatkan asupan gula dan laju peningkatan gula
glikogenisis serta sebagai astringenesia darah tidak terlalu tinggi. Efek
yang mengerutkan membran epitel usus penurunan kadar glukosa darah mencit
sehingga mengurangi penyerapan sari selain disebabkan oleh hal tersebut juga
makanan akibatnya menghambat dapat disebabkan oleh flavonoid yang
asupan glukosa dan laju peningkatan berfungsi untuk melawan radikal bebas
glukosa darah tidak terlalu tinggi. akibat kondisi hiperglikemia yang
Penurunan kadar glukosa darah diinduksi oleh aloksan. Dimana kondisi
dengan ekstrak daun sirih merah hiperglikemia dapat menginduksi
kemungkinan juga dapat disebabkan terbentuknya radikal bebas seperti
oleh adanya senyawa antioksidan yang superoksida, hydrogen peroksida, nitric
terkandung dalam daun sirih merah oxide, dan radikal hidroksil. Radikal
yang dapat mencegah terjadinya bebas dapat menyebabkan kerusakan
oksidasi pada sel β pankreas sehingga, pada sel beta pankreas penghasil
kerusakan dapat diminimalkan. insulin. Insulin merupakan fasilitator
Senyawa antioksidan yang terdapat masuknya glukosa kedalam sel dan
dalam daun sirih merah diantaranya jaringan, sehingga apabila insulin
adalah tanin, flavonoid, dan polifenol. terganggu, maka glukosa tidak dapat
Sejalan dengan penelitian pada ekstrak masuk kedalam sel dan jaringan
air daun pandan wangi yang dilakukan melainkan menumpuk didalam darah,
oleh Prameswari (2014) bahwa aktivitas sehingga terjadilah peningkatan kadar
antioksidan berperan dalam glukosa darah atau hiperglikemia. Jadi
menurunkan kadar glukosa darah antioksidan secara tidak langsung
dengan cara mencegah terjadinya memiliki efek hipoglikemia dengan cara
oksidasi yang berlebihan, sehingga melawan radikal bebas. Flavonoid yang
kerusakan pada sel β pankreas dapat terdapat pada sirih dapat mencegah
dicegah dan menjaga kandungan insulin komplikasi atau progresifitas diabetes
didalamnya. mellitus dengan cara membersihkan
Dalimarta (2005) menyatakan radikal bebas yang berlebihan,
bahwa tanin diketahui dapat memacu memutuskan rantai reaksi radikal bebas,
metabolisme glukosa dan lemak mengikat ion logam (chelating), dan
sehingga timbunan kedua sumber kalori memblokade jalur poliol dengan
ini dalam darah dapat dihindari.Tanin menghambat enzim aldose reduktase
mempunyai aktivitas antioksidan dan (Prameswari, 2014). Flavonoid juga
menghambat pertumbuhan tumor.Tanin memiliki efek penghambatan terhadap
juga mempunyai aktivitas hipoglikemik enzim alfa glukosidase melalui ikatan
yaitu dengan meningkatkan hidroksilasi dan substitusi pada cincin

53
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

β. Prinsip penghambatan ini serupa organela seluler karena peran stress


dengan acarbose yang selama ini oksidatif. Sejalan dengan penelitian
digunakan sebagai obat untuk daun teh hijau yang dilakukan oleh
penanganan diabetes mellitus, yaitu Barbosa (2007) dalam Prameswari
dengan menghasilkan penundaan (2014) antioksidan polifenol mampu
hidrolisis karbohidrat dan disakarida mengurangi stres oksidatif dengan cara
dan absorpsi glukosa serta menghambat mencegah terjadinya reaksi berantai
metabolisme sukrosa menjadi glukosa pengubahan superoksida menjadi
dan fruktosa. hidrogen superoksida dengan
Flavonoid diketahui mampu mendonorkan atom hidrogen dari
berperan menangkap radikal bebas atau kelompok aromatik hidroksil (-OH)
berfungsi sebagai antioksidan alami. polifenol untuk mengikat radikal bebas
Aktivitas antioksidan tersebut dan membuangnya dari dalam tubuh
memungkinkan flavonoid untuk melalui sistem ekskresi. Wardhana
menangkap atau menetralkan radikal (2010) menjelasakan meningkatnya
bebas seperti reactive oxygen species stress oksidatif diakibatkan karena
(ROS) atau reactive nitrogen species homoestatis metabolisme terganggu
(RNS) terkait dengan gugus OH misalnya hiperglikemia, dislipidemia,
fenolik, sehingga dapat memperbaiki dan kadar asam lemak yang tinggi.
keadaan jaringan yang rusak dengan Penelitian ini menggunakan tiga
kata lain proses inflamasi dapat variasi dosis untuk 3 kelompok
terhambat. Flavonoid dapat berperan perlakuan dengan ekstrak daun sirih
dalam kerusakan jaringan pankreas merah yakni dosis 0.078 gr/20gr BB,
yang diakibatkan oleh alkilasi DNA 0.156 gr/20gr BB, dan 0.312 gr/20gr
akibat induksi aloksan sebagai BB, hal ini dilakukan untuk mengetahui
akibatnya dapat memperbaiki morfologi dosis yang efektif untuk menurunkan
pankreas mencit. Soewonto (2001) kadar glukosa darah. Hasil uji post hoc
dalam Prameswari (2014) flavonoid test menunjukan bahwa pada ketiga
dilaporkan memiliki aktivitas dosis ekstrak daun sirih merah tidak
antidiabetes yang mampu meregenerasi terdapat perbedaan yang signifikan
sel pada pulau Langerhans. Selain terhadap penurunan kadar glukosa
tannin dan flavonoid daun sirih merah darah mencit, dengan kata lain ketiga
juga mengandung Polifenol sebagai dosis perlakuan memiliki efek
antioksidan yang dapat menurunkan penurunan kadar glukosa darah hampir
kadar glukosa darah. Peran polifenol sama, hal tersebut sejalan dengan
sebagai antioksidan diduga mampu penelitian yang dilakukan oleh
melindungi sel β pankreas dari efek Wardhana (2010) pada dosis 332 mg
toksik radikal bebas yang diproduksi dan dosis 1288 mg ekstrak daun sirih
dibawah kondisi hiperglikemia kronis merah dapat menurunkan kadar glukosa
seperti diabetes mellitus. darah mencit yang tidak berbeda
Diabetes mellitus terjadi karena signifikan. Hal ini diduga diakibatkan
kerusakan membran seluler, perubahan oleh ceiling effect yaitu efek yang
struktural dan integritas fungsional ditimbulkan obat pada berbagai

54
Jurnal Biologi Tropis, Januari 2016: Volume 16 (1):49-55 ISSN: 1411-9587

tingkatan dosis akan menunjukan efek Tempo. 2014. Indonesia Masuk 10 Besar
yang sama jika dosis yang digunakan Negara Penderita Diabetes. Di akses di
http://www.tempo.co/read/news/2013/1
sudah melampaui dosis maksimal. 1/14/060529766/Indonesia-Masuk-10-
Adanya ceiling effect tersebut dapat Besar-Negara-Penderita-Diabetes di
dimugkinkan karena ikatan antara obat akses tanggal 11 oktober 2014 pukul
dengan reseptor sudah jenuh sehingga 10;15 WITA.
Daliamartha, S. 2005. Ramuan Tradisional
tidak terdapat lagi reseptor yang mampu Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus.
berikatan dengan obat tersebut. Oleh Penebar Swadaya. Bogor.
sebab itu, jika pada dosis yang efektif Prameswari,O., dan Widjanarko,S. 2014.
semua reseptor telah berikatan dengan Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan
Wangi Terhadap Penurunan Kadar
obat maka pada dosis yang lebih tinggi Glukosa Darah Dan Histopatologi
efek yang ditimbulkan akan sama saja Tikus Diabetes Mellitus. Jurnal
karena reseptor telah digunakan, Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.2
sehingga pada dosis terrendah dikatakan p.16-27, April 2014 .
Suarsana, N., Priosoeryanto, B., Wresdiati,
sudah efektif menurunkan kadar T., Bintang, M. 2006. Sintesis Glikogen
glukosa darah yaitu pada dosis 0.078 Hati dan Otot pada Tikus Diabetes
gr/20 gr BB mencit. yang Diberi Ekstrak Tempe. Jurnal
Veteriner: Vol. 11 No.3: 190-195.
Sudewo, B. 2005. Basmi Penyakit dengan
IV. Kesimpulan : Sirih Merah. Jakarta: Argomedia
Pustaka.
Berdasarkan hasil analisis nilai p Sudewo, Bambang. 2010Basmi Penyakit
0.001< 0.05 ekstrak daun sirih merah dengan Sirih Merah Revisi.Cet 2.
Jakarta: Agromedia.
(Piper crocatum) dapat menurunkan kadar Suharmiati. 2003. Pengujian Bioaktivitas
glukosa darah mencit (Mus musculus). Anti Diabetes Melitus Tumbuhan
Obat.Badan Penelitian Pengembangan
Selanjutnya tidak terdapat perbedaan yang dan Kesehatan.Pusat Penelitian dan
signifikan penurunana kadar glukosa darah Pengembangan Pelayanan dan
Teknologi Kesehatan. Departemen
mencit (Mus musculus) pada tiap tingkatan Kesehatan Republik Indonesia.
dosis ekstrak daun sirih merah (Piper Surabaya.
Wardahana,P. 2010. Efek anthigliperikemik
crocatum). Dosis 0.078 gr/20gr BB adalah ekstrak daun sirih merah (piper
kisaran dosis efektif untuk menurunkan crocatum) pada tikus putih (rattus
norvegicus).Surakarta : Fakultas
kadar glukosa darah mencit. Kedokteran Universitas Sebelas Marat.
Daftar Pustaka

55

You might also like