Professional Documents
Culture Documents
Oke PDF
Oke PDF
optimal dan pada akhirnya akan kemandirian melakukan AKS di YPK Bali
memungkinkan penderita untuk melakukan selama periode waktu pengumpulan data.
kegiatan sehari-hari secara mandiri8. Peneliti mengambil sampel berjumlah 32 orang
Berdasarkan studi pendahuluan di Yayasan sesuai dengan kriteria sampel. Sampel diambil
Peduli Kemanusiaan Bali pada bulan Februari dari populasi pasien stroke iskemik di YPK
2011, didapatkan data dari 42 pasien stroke Bali dengan pemilihan sampel secara
yang menjalani terapi di Yayasan Peduli nonprobability dengan sampling jenuh atau
Kemanusiaan Bali pada bulan Januari 2011, total sampel.
35 orang menderita stroke iskemik dan 7 Pengumpulan data dilakukan dengan cara
orang menderita stroke hemoragik. 35 orang mengukur skor kemandirian melakukan AKS
pasien stroke iskemik tersebut sudah sebelum dan sesudah empat minggu terapi
menjalani fisioterapi dengan menggunakan alat latihan menggunakan indeks Barthel yang
electrotherapy dan alat fitnes yang memiliki sepuluh item AKS dasar. Skor
dimodifikasi selama beberapa bulan, namun indeks Barthel terdiri dari: 0-4 (tergantung
masih belum dapat beraktivitas secara mandiri total ) ; 5-8 (tergantung berat); 9-11
penuh, sedangkan untuk pelaksanaan terapi (tergantung sedang); 12-19 (tergantung
latihan berupa latihan passive range of ringan); 20 (mandiri). Instrumen lain yang
motion dan latihan mandiri seperti yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah cek list
diberikan oleh peneliti belum terlalu terapi latihan.
difokuskan pelaksanaannya. Berdasarkan Prosedur penelitian ini dimulai dari pendekatan
pengamatan, di yayasan tersebut juga belum kepada pihak YPK Bali dalam mendapatkan
ada pedoman tentang terapi latihan yang izin melaksanakan penelitian, kemudian
diberikan pada pasien. sosialisasi untuk menyamakan persepsi dalam
Berdasarkan latar belakang diatas, maka prosedur pemberian terapi latihan dan
peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh pemilihan sampel kepada peneliti
terapi latihan terhadap kemandirian pendamping. Setelah mendapatkan sampel
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sebagai responden penelitian kemudian
pasien stroke iskemik di Yayasan Peduli diberikan lembar persetujuan dan penjelasan
Kemanusiaan Bali. Setelah mengetahui mengenai penelitian.
pengaruh terapi latihan terhadap tingkat Sebelum diberikan terapi latihan responden
kemandirian melakukan aktivitas kehidupan diistirahatkan sepuluh menit dengan tujuan
sehari-hari pasien stroke iskemik, maka agar perubahan yang terjadi memang karena
diharapkan dapat membantu perawat dalam intervensi yang diberikan. Selanjutnya
tahap rehabilitasi pasien stroke iskemik dan dilakukan pengukuran tingkat kemandirian
merencanakan asuhan keperawatan yang melakukan AKS menggunakan indeks Barthel
efektif dan efisien, serta dapat dijadikan acuan dengan teknik observasi langsung dan
untuk pengembangan terapi bagi pasien stroke wawancara sebelum diberikan terapi latihan
di YPK Bali. Selain itu memberikan asuhan yang dilanjutkan dengan pemberian terapi
keperawatan pada pasien stroke, khususnya latihan sesuai cek list yaitu 45 menit setiap
stroke iskemik secara efektif dan efisien. hari Senin sampai Jumat selama empat
minggu.
Metode Setelah pasien mengikuti terapi latihan selama
Penelitian ini merupakan penelitian pra empat minggu dilakukan kembali pengukuran
eksperimen dengan menggunakan rancangan tingkat kemandirian melakukan AKS dengan
one group pretest-postest. Populasi indeks Barthel, dimana sebelum dilakukan
penelitian ini adalah semua pasien stroke penilaian pasien diistirahatkan selama sepuluh
iskemik yang mengalami penurunan tingkat menit.
61
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 60 - 64
Hasil pengukuran dicatat dalam master tabel. Hal ini berkaitan dengan adanya berbagai
Untuk menganalisis pengaruh terapi latihan defisit neurologik yang ditimbulkan oleh
terhadap kemandirian melakukan AKS stroke, dimana manifestasi klinisnya berupa
digunakan uji statistik paired sample t test kehilangan motorik, kehilangan komunikasi,
dengan tingkat kepercayaan 95%. gangguan persepsi serta kerusakan fungsi
kognitif dan efek psikologis10. Manifestasi
Hasil dan Pembahasan klinis tersebut mengakibatkan munculnya
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor berbagai masalah keperawatan seperti defisit
kemandirian melakukan AKS sebelum terapi perawatan diri, yang nantinya menyebabkan
latihan adalah 12,47 dan sesudahnya sebesar ketergantungan pada orang lain dan
14,34. Berdasarkan uji menggunakan paired penurunan kemandirian dalam melakukan
t test diketahui nilai p sebesar 0,000 yang AKS.
berarti p<0,05 sehingga H0 ditolak, maka Hasil pengamatan berdasarkan variabel
dapat dinyatakan ada pengaruh signifikan penelitian didapatkan sebagian besar skor
terapi latihan terhadap kemandirian kemandirian melakukan AKS responden
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesudah melakukan terapi latihan adalah 19,
pasien stroke iskemik di Yayasan Peduli yaitu delapan orang (25%) dengan rata-rata
Kemanusiaan Bali. skor kemandirian melakukan AKS sebesar
Dari hasil pengamatan karakteristik 14,34. Setelah melakukan terapi latihan tidak
responden sejumlah 32 orang, diperoleh ada lagi responden yang berada pada rentang
sebagian besar responden berjenis kelamin skor 0-4 (tergantung total) dan ada dua orang
laki-laki yaitu 24 orang (75%). Hal ini sesuai pasien yang mencapai skor kemandirian
dengan dengan konsep bahwa laki-laki lebih penuh. AKS dipengaruhi oleh beberapa
berisiko terserang stroke karena pola hidup faktor yang diantaranya adalah kekuatan otot,
tidak sehat seperti kebiasan merokok dan tonus otot, koordinasi dan keseimbangan11.
minum minuman beralkohol, dimana Terapi latihan yang terdiri dari gerak aktif dan
kebiasaan tersebut meningkatkan risiko pasif diberikan sedini mungkin kepada pasien
hipertensi yang merupakan penyebab utama stroke untuk menghindari adanya komplikasi
terjadinya stroke6. akibat kurang gerak, seperti adanya
Berdasarkan usia diperoleh sebagian besar kontraktur, kekakuan sendi dan lain-lain1.
responden berusia antara 50 sampai 60 Faktor-faktor yang mempengaruhi
tahun, yaitu sebanyak 17 responden (53,1%). kemampuan melakukan AKS seperti tonus
Ini didukung oleh pernyataan menyebutkan otot dan kekuatan otot juga ikut dilatih
bahwa stroke jarang terjadi pada usia kurang dengan rangsangan berulang-ulang dari terapi
dari 50 tahun, tetapi insidennya meningkat latihan tersebut. Terapi latihan yang dilakukan
dua kali lipat setelah usia 55 tahun9. dalam penelitian ini memberikan perbedaan
Hasil pengamatan berdasarkan variabel rata-rata skor kemandirian AKS sebesar 1,87
penelitian diperoleh rata-rata skor yang berarti bahwa kemandirian melakukan
kemandirian melakukan aktivitas kehidupan AKS dapat ditingkatkan dengan melakukan
sehari-hari responden sebelum melakukan terapi latihan.
terapi latihan adalah 12,47. Terdapat empat Setelah dilakukan uji statistik paired samples
orang responden yang memiliki skor terendah t-test untuk mempelajari pengaruh terapi
empat (tergantung total) dan dua orang latihan terhadap kemandirian melakukan AKS
memiliki skor tertinggi 19 (tergantung ringan). pada 32 responden, ditemukan nilai p sebesar
Sebelum melakukan terapi latihan tidak ada 0,000 yang berarti p<0,05 sehingga H0
responden yang mencapai skor kemandirian ditolak. Hal ini menunjukkan ada pengaruh
penuh dalam melakukan AKS. yang signifikan terapi latihan terhadap
62
IM Mertha, Ade Laksmi (Pengaruh Terapi Latihan...)
63
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 60 - 64
64