You are on page 1of 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V, BINTARO JAYA – TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.stan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL


PROGRAM STUDI D-IV AKUNTANSI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen


Hari, Tanggal : Rabu, 26 November 2014
Waktu : 180 Menit (maks.)
Sifat :  (Boleh) buka buku, tidak boleh buka
laptop/tab/handphone, dan sejenisnya
 (Boleh) pakai kalkulator

“Kejujuran adalah Mahkota Kebaikan”

SOAL 1: LINGKUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN (40%)


Cermatilah artikel berikut ini:
Managerial Accounting: It’s More Than Just Crunching Numbers
―Creating value through values‖ is the credo of today’s management
accountant. It means that management accountants should maintain an
unwavering commitment to ethical values while using their knowledge and
skills to influence decisions that create value for organizational stakeholders.
These skills include managing risks and implementing strategy through
planning, budgeting and forecasting, and decision support. Management
accountants are strategic business partners who understand the financial and
operational sides of the business. They not only report and analyze financial
measures, but also nonfinancial measures of process performance and
corporate social performance. Think of these responsibilities as profits
(financial statements), process (customer focus and satisfaction), people (employee learning and
satisfaction), and planet (environmental stewardship).
Effective corporate governance enhances stockholders’ confidence that a company is being
run in their best interests rather than in the interests of top managers. Corporate governance is the
system by which a company is directed and controlled. If properly implemented, the corporate
governance system should provide incentives for the board of directors and top management to
pursue objectives that are in the interests of the company’s owners and it should provide for effective
monitoring of performance.
Unfortunately, history has repeatedly shown that unscrupulous top managers, if unchecked,
can exploit their power to defraud stockholders. This unpleasant reality became all too clear in 2001
when the fall of Enron kicked off a wave of corporate scandals. These scandals were characterized by
financial reporting fraud and misuse of corporate funds at the very highest levels—including CEOs
and CFOs. While this was disturbing in itself, it also indicated that the institutions intended to prevent
such abuses weren’t working, thus raising fundamental questions about the adequacy of the existing
corporate governance system. In an attempt to respond to these concerns, the U.S. Congress passed
the most important reform of corporate governance in many decades— The Sarbanes-Oxley Act of
2002.
Source:
Conversation with Jeff Thomson, President and CEO of the Institute of Management Accountants in Managerial Accounting, 14E, Garrison, Noreen, & Brewer

Berdasarkan artikel di atas dan pemahaman yang Anda peroleh, jawablah pertanyaan berikut:
1) mengapa perkembangan akuntansi manajemen penting dalam turbulensi bisnis saat ini?
2) kaitkan akuntansi manajemen dengan etika bisnis/profesi, dan apa saja aspek inti yang
dimandatkan dalam The Sarbanes-Oxley Act of 2002!
3) perlukah akuntansi manajemen bagi organisasi sektor publik, kontribusi akuntansi manajemen
akankah mendorong corporate governance bagi organisasi sektor publik, dan isu-isu akuntansi
manajemen apa yang relevan untuk sektor publik?
4) disebutkan dalam artikel bahwa corporate governance merupakan sistem yang harus senantiasa
diarahkan dan dikendalikan manajemen, dan jika sistem ini bekerja, entitas harus menyediakan

hal. | 1
sistem insentif yang mendorong pencapaian tujuan. Dalam konteks sektor publik, sistem instentif
yang bagaimana yang tepat, jelaskan!
5) di samping sistem insentif, entitas juga harus membangun sistem monitoring kinerja yang efektif.
Dikaitkan dengan konteks sektor publik, bagaimana sistem monitoring yang efektif, dan apakah
monitoring tersebut dapat mengatasi permasalahan ―quality cost‖, jelaskan penyebab adanya
quality cost, jenis-jenisnya, dan alat manajemen apa saja yang dapat digunakan untuk
mengendalikan quality cost tersebut?
6) disebutkan dalam artikel bahwa proses menciptakan nilai (creating value) membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan sehingga keputusan yang diambil tepat, salah satunya di bidang
perencanaan dan penganggaran. Terkait penganggaran, apa saja kelemahan penganggaran
(budgeting system) di organisasi sektor publik, dan bagaimana meningkatkan kinerja
penganggaran yang lebih baik?

SOAL 2: ACTIVITY-COST BEHAVIOR (15%)


Pusat Radiologi Takana (PRT) adalah salah satu unit organisasi Badan Layanan Umum (BLU) di
bawah RSUD, bertugas memberikan layanan penyinaran X-ray, Ultrasound, dan MRI. Pusat ini terus
meningkatkan reputasi sebagai pusat radiologi ternama, dengan memperbaiki proses dan prosedur
(SOP). Selama dua tahun berturut-turut, manajer selalu menganggarkan biaya/belanja pada layanan
MRI 25% melebihi layanan lainnya, dikarenakan usia peralatan medis yang sudah lama dan SDM
pendukung yang minim. Dalam perhitungan biaya, selama ini PRT menggunakan sistem tunggal,
facility-wide overhead allocation rate. Wakil Pusat yang baru berpendapat bahwa perlu
pengembangan proses yang lebih baik dengan penyajian informasi biaya yang lebih detail dan
akurat. Berikut ini informasi anggaran PRT:
Pusat Radiologi RSUD Takana
Informasi Anggaran
Periode berakhir 30 Juni 2014
X-Ray Ultrasound MRI Total
Tenaga teknisi Rp 6.400.000 Rp 10.500.000 Rp 10.600.000 Rp 27.500.000
Depresiasi 13.680.000 23.100.000 79.200.000 115.980.000
Material 2.240.000 1.650.000 3.080.000 6.970.000
Administrasi 1.900.000
Pemeliharaan 27.950.000
Sanitasi 26.790.000
Utilitas 12.110.000
Rp 22.320.000 Rp 35.250.000 Rp 92.880.000 Rp 219.200.000

Jumlah prosedur 2.500 4.500 3.200


Menit untuk pembersihan akhir tiap prosedur 10 10 40
Menit untuk tiap prosedur 5 20 40
PRT mengoperasikan kegiatan radiologi pada kapasitas yang dimiliki. Dasar alokasi overhead
sebagai berikut:
Administrasi Jumlah prosedur
Pemeliharaan Biaya modal peralatan
(termasuk peralatan/suku cadang) (menggunakan depresiasi)
Sanitasi Jumlah menit pembersihan
Utilitas Jumlah menit (pelaksanaan) prosedur
Diminta:
1) Hitunglah biaya tiap jasa X-ray, Ultrasound, dan MRI menggunakan biaya teknisi langsung
sebagai dasar alokasi!
2) Hitunglah biaya tiap jasa X-ray, Ultrasound, dan MRI dengan alokasi biaya overhead
menggunakan ABC!
3) Jelaskan bagaimana informasi biaya dapat berguna bagi manajemen untuk meningkatkan
kinerja jasa secara berkelanjutan! kaitkan dengan ABM!

SOAL 3: STANDARD COSTING (30%)


SOAL 3-A (Analisis Kualitatif Standard Costing) (10%)
PT Semen Tangguh, BUMN yang bergerak di bidang produksi dan distribusi semen, pada dua tahun
terakhir ini mengalami peningkatan biaya produksi terus-menerus. Area utama yang diidentifikasi oleh
manajemen adalah penggunaan tenaga kerja (direct labor). Perusahaan akan mengadopsi standard
cost system untuk membantu mengendalikan biaya tenaga kerja dan biaya lainnya. Data historis
belum tersedia karena catatan rinci produksi tidak dipelihara dengan baik.

hal. | 2
Untuk membangun labor standard, PT mempekerjakan konsultan engineering. Setelah studi
lengkap atas proses kerja, konsultan merekomendasikan labor standard yakni produksi satu zak
semen (ukuran besar) setiap 30 menit, atau 16 zak tiap hari setiap pekerja. Konsultan juga
menyarankan bahwa tarif upah PT di bawah tarif yang berlaku tiap Rp per jam. Wakil Presiden
(bagian) Produksi berpendapat bahwa labor standard terlalu ketat/sulit, dan berdasarkan pengalaman
kekuatan kerja, standard labor yang lebih rasional itu 40 menit per zak atau 12 zak tiap hari untuk tiap
pekerja.
Direktur Utama PT berpendapat bahwa standar harus di-set ―level tinggi‖ untuk memotivasi
pekerja dan menyediakan informasi yang memadai untuk pengendalian dan perbandingan biaya yang
rasional. Usai diskusi pro-kontra, akhirnya manajemen memutuskan menggunakan standar ganda
(dual standard). Labor standard untuk satu zak tiap 30 menit, direkomendasikan konsultan, akan
dijalankan di pabrik untuk memotivasi pekerja, sedangkan standar biaya 40 menit tiap zak digunakan
untuk pelaporan. Manajemen juga menyimpulkan untuk tidak memberi tahu pekerja adanya standar
biaya yang digunakan untuk pelaporan.
Sesi pengenalan standar baru disampaikan Wakil Presiden kepada para pekerja. Standar
baru belum akan dikaitkan dengan insentif, dan akan diperhitungkan ketika upah meningkat
Rp70.000 per jam. Standar biaya baru telah diterapkan pada 2 Januari 2014, dan statistik kinerja
pegawai menampilakan varians (angka dlm Rp000):
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
Varians didasarkan atas labor standard 31.500 U 28.000 U 38.500 U 52.500 U 59.500 U 63.000 U
(satu zak tiap 30 menit)
Varians didasarkan atas cost standard (satu zak 20.800 F 30.330 F 16.330 F 0 9.330 U 11.670 F
tiap 40 menit)
U = Unfavorable; F = Favorable

Kualitas bahan, penjadwalan pekerja, fasilitas pabrik, dan kondisi pabrik tidak berubah selama
periode enam bulan tersebut.
Diminta:
1) Jelaskan pengaruh standard costing terhadap peningkatan kinerja karyawan!
2) Jelaskan penerapan dual standard pada sistem biaya standar!

SOAL 3-B (Varians) (20%)


Salah satu unit kerja yang membidangi kesejahteraan rakyat (Unit Kesra) pada sebuah Pemerintah
Kota XYZ mempunyai misi: ―Membantu warga usia 65 tahun atau lebih (lansia), agar mampu hidup
mandiri di rumah sendiri.‖ Untuk mencapai misi ini, Unit Kesra tersebut menetapkan dua tujuan:
 membantu klien (warga) dalam memenuhi kebutuhan pokok;
 membantu klien (warga) dalam memelihara rumah tinggalnya.
Untuk tujuan yang kedua, telah ditetapkan Program Pemeliharaan Rumah, dengan dua kegiatan
berikut input/output dan standarnya seperti Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1: Kegiatan dan Standar
Kegiatan Input dan Output Standar
Pengecatan rumah Output: Jumlah rumah
Rata-rata 10 jam per rumah
Input: Jumlah jam
Perbaikan rumah Output: Jumlah pekerjaan
Rata-rata 6 jam per pekerjaan
Input: Jumlah jam
Untuk tahun 2013 yang lalu, rencana dan realisasi layanan adalah seperti pada Tabel 2, sedangkan
anggaran biaya dan realisasnya adalah seperti pada Tabel 3.
Tabel 2: Rencana (Anggaran) dan Realisasi Layanan
Anggaran Realisasi
Layanan pengecatan:
Jumlah rumah 360 310
Jumlah jam 3.600 3.410
Layanan perbaikan:
Jumlah pekerjaan 800 900
Jumlah jam 4.800 5.220

hal. | 3
Tabel 3: Anggaran dan Realisasi Biaya (Rp)
Anggaran Realisasi
Gaji manajer program (tetap) 180.000.000 180.000.000
Layanan pengecatan:
Gaji manajer (tetap) 84.000.000 84.000.000
Alat-alat dan perlengkapan (tetap) 42.000.000 45.000.000
Alat-alat dan perlengkapan (variabel) 72.000.000 68.200.000
Upah pekerja kontrak (variabel) 180.000.000 170.500.000
Penyusutan truk (tetap) 24.000.000 24.000.000
Jumlah biaya layanan pengecatan 402.000.000 391.700.000
Layanan perbaikan:
Gaji manajer (tetap) 96.000.000 96.000.000
Bahan (material) perbaikan 100.000.000 110.000.000
Alat-alat dan perlengkapan (tetap) 20.000.000 25.000.000
Alat-alat perlengkapan (variabel) 48.000.000 62.640.000
Upah pekerja kontrak (variabel) 288.000.000 313.200.000
Penyusutan truk (tetap) 30.000.000 30.000.000
Jumlah biaya layanan perbaikan 582.000.000 636.840.000
Jumlah biaya program 1.164.000.000 1.208.540.000
Mengetahui bahwa Anda sedang mempelajari Akuntansi Manajemen, khususnya terkait anggaran,
biaya standar, dan analisis varians, Kepala Unit Kesra tersebut meminta Anda untuk membuatkan
analisis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi Program Pemeliharaan Rumah. Buatlah analisis
dan atas analisis tersebut, berikan penilaian Anda atas pelaksanaan program tersebut.

SOAL 4: COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (15%)


Top Train Corp. mengoperasikan layanan transportasi kereta api di sebuah distrik Adiluhung.
Pelayanan tiket secara online dan calon penumpang dapat memesan tiga bulan sebelum
keberangkatan. Pembelian tiket fisik hanya dilayani di stasiun keberangkatan dan kantor pos. Pada
November 2014 PT meluncurkan kereta cepat ekonomi AC Kalatidha dan eksekutif Sinar Kahyangan.
PT berhasil mengidentifikasi pemisahan biaya tetap dan variabel pada projeksi penjualan 2014.
Projeksi laba dan biaya selama sebulan sebagai berikut:
Descriptions Tiket Ekonomi AC Tiket Eksekutif Total
Sales Rp 1.350.000.000 Rp 1.125.000.000 Rp 2.475.000.000
Less: Variable expenses (450.000.000) (225.000.000) (675.000.000)
CM Rp 900.000.000 Rp 900.000.000 Rp 1.800.000.000
Less: Direct Fixed expenses (126.000.000) (675.000.000) (801.000.000)
Product margin Rp 774.000.000 Rp 225.000.000 Rp 999.000.000
Less: Common fixed expenses (288.000.000)
Operating income Rp 711.000.000
Tarif per tiket Rp75.000 untuk ekonomi AC Kalatidha dan Rp125.000 untuk eksekutif Sinar
Kahyangan.
Diminta:
1) Hitunglah unit (tiket) break-even untuk kedua produk tersebut!
2) Mencermati tren libur sekolah 2014, PT ingin meningkatkan penjualan 550 tiket ekonomi AC
dan menurunkan penjualan 125 tiket eksekutif, berdampak pada penambahan biaya promosi
Rp8.350.000. Berdasarkan sensitivity/simulation analysis tersebut, apakah rencana bisnis ini
dijalankan? Jelaskan!
3) Baik dalam penentuan biaya, volume, maupun margin, terdapat risiko dan ketidakpastian,
sebutkan apa saja risiko Top Train Corp. dalam memberikan layanan transportasi tersebut,
dan bagaimana mengatasinya!

---o000o---

hal. | 4
SOAL 2
1.Biaya Tiap Jasa Menggunakan Functional Based Costing (Dasar Alokasi : Biaya Teknisi Langsung)

Keterangan X-Ray Ultrasound MRI TOTAL


Direct Material 2.240.000 1.650.000 3.080.000 6.970.000
Direct Labor 6.400.000 10.500.000 10.600.000 27.500.000
Depresiasi 13.680.000 23.100.000 79.200.000 115.980.000
FOH *) 16.000.000 26.250.000 26.500.000 68.750.000
TOTAL BIAYA 38.320.000 61.500.000 119.380.000 219.200.000

*) Total FOH = 68.750.000


*) FOH X-Ray = 6.400.000/27.500.000 x 68.750.000
*) FOH Ultrasound = 10.500.000/27.500.000 x 68.750.000
*) FOH MRI = 10.600.000/27.500.000 x 68.750.000

2. Biaya tiap-tiap jasa dengan alokasi FOH menggunakan ABC

Keterangan X-Ray Ultrasound MRI TOTAL


Direct Material 2.240.000 1.650.000 3.080.000 6.970.000
Direct Labor 6.400.000 10.500.000 10.600.000 27.500.000
Depresiasi 13.680.000 23.100.000 79.200.000 115.980.000
FOH
Administrasi 465.686,27 838.235,29 596.078,43 1.900.000
Pemeliharaan 3.296.740,82 5.566.864,98 19.086.394,21 27.950.000
Sanitasi 3.382.575,76 6.088.636,36 17.318.787,88 26.790.000
Utilitas 656.724,51 4.728.416,49 6.724.859,00 12.110.000
TOTAL BIAYA 30.121.727 52.472.153 136.606.120 219.200.000

Hanya untuk perhitungan


Tarif per
Keterangan X-Ray Ultrasound MRI TOTAL Biaya
driver
1 Administrasi 2.500 4.500 3.200 10.200 1.900.000 186,275
2 Pemeliharaan 13.680.000 23.100.000 79.200.000 115.980.000 27.950.000 0,241
3 Sanitasi 25.000 45.000 128.000 198.000 26.790.000 135,303
4 Utilitas 12.500 90.000 128.000 230.500 12.110.000 52,538

3.
SOAL 3B
1. LAYANAN PENGECATAN
Rp Variabel Rp Fixed Total Biaya per
KETERANGAN TOTAL INPUT TOTAL OUTPUT INPUT RATE
per Input per Input input
Anggaran 3.600 360 10,0 70.000 41.667 111.667
Realisasi 3.410 310 11,0 70.000 44.868 114.868

ANGGARAN REALISASI Realisasi per Anggaran per Anggaran Price Efficiency


Biaya Tetap Spending Total
3.600 Input 3.410 Input hours Hours 3.100 Input Variance Varians
Gaji Manajer 84.000.000 84.000.000 24.633 23.333 72.333.333 - 4.433.333 U 7.233.333 U 11.666.667 U
Alat-alat dan perlengkapan 42.000.000 45.000.000 13.196 11.667 36.166.667 3.000.000 5.216.667 U 3.616.667 U 11.833.333 U
Penyusutan Truk 24.000.000 24.000.000 7.038 6.667 20.666.667 - 1.266.667 U 2.066.667 U 3.333.333 U
TOTAL BIAYA TETAP 150.000.000 153.000.000 44.868 41.667 129.166.667 3.000.000 10.916.667 U 12.916.667 U 26.833.333 U

ANGGARAN REALISASI Realisasi per Anggaran per Anggaran Price Efficiency


Biaya Variabel Spending Total
3.600 Input 3.410 Input hours Hours 3.100 Input Variance Varians
Alat-alat dan perlengkapan 72.000.000 68.200.000 20.000 20.000 62.000.000 (3.800.000) - F 6.200.000 U 2.400.000 U
Upah pekerja kontrak 180.000.000 170.500.000 50.000 50.000 155.000.000 (9.500.000) - F 15.500.000 U 6.000.000 U
TOTAL BIAYA VARIABEL 252.000.000 238.700.000 70.000 70.000 217.000.000 (13.300.000) - F 21.700.000 U 8.400.000 U
TOTAL 402.000.000 391.700.000 114.868 111.667 346.166.667 (10.300.000) 10.916.667 U 34.616.667 U 35.233.333 U

Price Variance = (Actual Price - Standar Price) x Actual Quantity


= (114.868 - 111.667) x 3.410
= 10.916.667 U

Efficiency Variance = (Actual Quantity - Standar Quantity) x Standar Price


= (3.410 - 3.100) x 111.667
= 34.616.667 U

2. LAYANAN PERBAIKAN
Rp Variabel Rp Fixed Total Biaya per
KETERANGAN TOTAL INPUT TOTAL OUTPUT INPUT RATE
per Input per Input input
Anggaran 4.800 800 6,0 90.833 30.417 121.250
Realisasi 5.220 900 5,8 93.073 28.927 122.000

ANGGARAN REALISASI Realisasi per Anggaran per Anggaran Price Efficiency


Biaya Tetap Spending Total
4.800 Input 5.220 Input hours Hours 5.400 Input Variance Varians
Gaji Manajer 96.000.000 96.000.000 18.391 20.000 108.000.000 - (8.400.000) F (3.600.000) F (12.000.000) F
Alat-alat dan perlengkapan 20.000.000 25.000.000 4.789 4.167 22.500.000 5.000.000 3.250.000 U (750.000) F 7.500.000 F
Penyusutan Truk 30.000.000 30.000.000 5.747 6.250 33.750.000 - (2.625.000) F (1.125.000) F (3.750.000) F
TOTAL BIAYA TETAP 146.000.000 151.000.000 28.927 30.417 164.250.000 5.000.000 (7.775.000) (5.475.000) F (8.250.000) F
ANGGARAN REALISASI Realisasi per Anggaran per Anggaran Price Efficiency
Biaya Variabel Spending Total
4.800 Input 5.220 Input hours Hours 5.400 Input Variance Varians
Bahan Material Perbaikan 100.000.000 110.000.000 21.073 20.833 112.500.000 10.000.000 1.250.000 U (3.750.000) F 7.500.000 U
Alat-alat dan perlengkapan 48.000.000 62.640.000 12.000 10.000 54.000.000 14.640.000 10.440.000 U (1.800.000) F 23.280.000 U
Upah pekerja kontrak 288.000.000 313.200.000 60.000 60.000 324.000.000 25.200.000 - F (10.800.000) F 14.400.000 U
TOTAL BIAYA VARIABEL 436.000.000 485.840.000 93.073 90.833 490.500.000 49.840.000 11.690.000 (16.350.000) F 45.180.000 U
TOTAL 582.000.000 636.840.000 122.000 121.250 654.750.000 54.840.000 3.915.000 (21.825.000) F 36.930.000 U

Price Variance = (Actual Price - Standar Price) x Actual Quantity


= (122.000 - 121.250) x 5.220
= 3.915.000 U

Efficiency Variance = (Actual Quantity - Standar Quantity) x Standar Price


= (5.220 - 5.400) x 121.250
= (21.825.000) F

Penilaian atas Program Layanan Pengecatan :


- Price Variance tidak sesuai dengan standart, melebihi standar anggaran
- Efficiency Variance tidak sesuai dengan standart, melebihi standar anggaran
- Output tidak tercapai
- Penggunaan Input lebih besar dari seharusnya karena harusnya untuk 310 output hanya dibutuhkan 3.100 input namun actualnya menggunakan 3.410 input
- Biaya yang digunakan secara total nilai tidak melebihi anggaran
- Sehingga secara umum dari kesemua kriteria tersebut program ini berjalan kurang bagus karena kurang efisien dan output yang diinginkan tidak tercapai

Penilaian atas Program Layanan Perbaikan :


- Price Variance tidak sesuai dengan standart, melebihi standar anggaran
- Efficiency Variance lebih kecil dari standar sehingga lebih efisien dalam melakukan layanan
- Output melebih target
- Penggunaan input yang lebih sedikit yaitu dengan output 900 harusnya membutuhkan input 5.400 namun yang digunakan hanya 5.220 sehingga efisien
- Biaya yang digunakan secara total nilai melebihi anggaran
- Secara keseluruhan layanan perbaikan sudah efisien namun biaya yang digunakan melebihi anggaran sehingga apabila ingin sesuai dengan anggaran maka input dan outputnya harus diturunkan
SOAL 4
1. Breakeven point sales mix
Unit
Unit Variable Contribution Packed
Product Unit Sales Contribution
Price Mix Contribution
Margin
Ekonomi 18.000 25.000 50.000 2 100.000
Eksekutif 9.000 25.000 100.000 1 100.000
JUMLAH 200.000

Breakeven Packages = Fixed Cost/Packed Controbution


= (801.000.000 + 288.000.000) / 200.000
= 5.445
Ekonomi = 2 x Breakeven Packages
= 2 x 5.445
= 10.890
Eksekutif = 1 x Breakeven Packages
= 1 x 5.445
= 5.445

2. Perubahan penjualan
75.000 125.000
Tiket Ekonomi
Keterangan Tiket Ekskutif Total
AC
Sales 1.391.250.000 1.109.375.000 2.500.625.000
Less : Variable Expense (463.750.000) (221.875.000) (685.625.000)
Contribution Margin 927.500.000 887.500.000 1.815.000.000
Less : Direct Fixed Expense (126.000.000) (675.000.000) (801.000.000)
Product Margin 801.500.000 212.500.000 1.014.000.000
Less : Common Fixed Expense (296.350.000)
Operating Income 717.650.000

Operating Income Sebelumnya 711.000.000


Kenaikan Operating Income 6.650.000

Rencana bisnis akan dijalankan karena dengan komposisi penjualan tiket seperti itu
dengan menurunkan 125 tiket eksekutif maka tetap menaikan laba
karena penurunan 125 tiket eksekutif = mengurangi Rp12.500.000 laba
namun penambahan 550 tiket ekonomi = menambah Rp27.500.000 laba dan tambahan biaya Rp8.350.000
sehingga masih terdapat keuntungan tambahan (27.500.000-12.500.000-8.350.000 = 6.650.000)

You might also like