You are on page 1of 22

( 2 l lJ l 11f 11t 1'1111 tr t# I f

l l1, ''' I t t 1r1 I


'
,gfi ra h da11 ri na l J I a . _ 0 1
. I i . I < t J ( > i·, 11
1 u 11l )IJ f l l t l \;. I l {1i / · ' I' '11 'l 1 t 1,t•1 I . ..t 1 l I
.._ tJ l 11t i( 1.. . lI1 •11 , , 1 tr
'-' l rk rt \.I ll\ ld,_ J l .
1 ' • t
1 c)g, a a a. t l g1 ak a ·t · I [ 111 I ll l
• t '-l . 1{11 ..

'l( f l • I.t 11 I l 11 ' '

I l l t i 111 I, ' I l

k '1. ( l l l t ( }/ ' I l f l t I I Jf 11 / 11
.. . L . I \ 11l • 1 i ' I1 i1 l
/1 I
.. 1 cd , l les
o 11t t

,11er. 13. _ oos.


l I'
l1aJ .

Jlt 111er 1nz. 't'... C.J .. . 1elc a11. 1 94. J (J<Jd .4 11a 1 .s i.,·: 7 11erJ1:) l 11 J l'1·c 1< l t
4
1
1 I 11 I 11 1 • <

< nd I f al I I ntcr11atior1al I u l)l ist1 r. \_; \· )'ork . l1al .-O

h. A ... 2001. /1111io:>:icll111t /1l'I ;,·it_) . dal Ii l 11 Ii <11'"t llll I .


I j

t> .2 . J1a l .7

Rc,hinsc,n.. I . 1 995. K a11dL111ga11 )r·b111ik Iu111t1tJ1l1..11 I111

J>ad rna\\ inata . I1 13 1 rt ,. l3a11du11g. l1a1.


l I
R ih an1i, Y u l i . 2(J()8. f> cncnt ua11 kandungan I ·
'' ' I
. ,. ., 11 4
• t ·, I r I
1aJ1kota l)c\ i t> f1iIl!r·1 1 111,ic I l ... •

Rr• . - (J i 7 p ·rl . 1,1.111 I It i I ·• i i •1


a '' ha ) M a a dkk . - 1
ll
rl uJ1d · • t: l

k I)· ilJ n I\ ir ' 's l f''i 1 ' ( '


Sc,k l etasi J >ada f k!) ra , lJ k ur 1l . I r ,, t i
l tl J l I
\ 11Ii & I"' I • l
19 J.
l

)

· A M. dan K hoiru di n. 2005 E . · ·. . .

angostant1). l ln1\ crsitas Di poncgo ro . Sen1arang. hal.21


saras.,1,111j, Ocwi .. dk k . 2002. Aktivitas Antioksidan EiI\ .,,r,.. , ,., _ _ _ . . .
< " .

f ek nologi da11Industri Pangan. Vol.X I I I. N on1or 2. ha l.8

l1al. l8

Sri Su darmi dan Siswanti . 201 1. Koefisien Transfer Massa pad a Ekst raksi 13ij i l,a la dcnga n
Pelarut Etanol . Prosiding Seminar Nasi onal Teknik Kin1ia ''Kejuanga n" Pen ge1n bangan
Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indo11csia. l'ogya karta. ha l.l 9

Selected Medicinal Plant Extracts. Molecules Journal. Pakistan . ha l.20

Sunarjono, H. 2005. Sirsak dan Srikaya Budidaya Untuk Menghasil kan Buah Prin1a. }>cneba r
Swadaya, Jakarta hal.3

Suwaji, dkk. 1 979. Laporan Penelitian tenta11g Pemanfaatan Su111ber Nabati sebag<1. i \le\v,11·11t1

dalam Industri Makanan dan Minmnan. Balai Penelitian. Se111a1·a11g. l1a1.2 l

Usunomena, U., dkk. 20 1 5. P hyt ochemical A nalysis and lvfine1·a/ ( "<>111po.\. ·if i<Jt1 </ .. J l nr1<>1:1l1
mu1·icata Leaves . International Joumal of Research and Cu1·rent Develop111e11t V C) l . l ( 1 ).
hal.4

Waji , Resi Agestia dan Andis Sugrani. 2009. Makalah Kimia Organi k l:;- lavonoid Bahan A l an 1

' . ·lll.t1 'K. (.1·t'·ll.k. .


Zuhra, Cut Fatimah, dkk . 2008. Aktivitas Antioksidan Senya,va 1:.-- t avonoid dari
Jumal Biologi Sumatera. Vol.3 no. I , Su1natera Utara . ha l.8
Selai n itu eta n ol 1nudah berca n1pu r dcngan ai r 111au pun cairan organ i k,
termasuk cai ran nonpolar sepert i hid roka rbon al i phati k scpcrt i penta ne clan
heksana .Padatan organ ik dengan bcrat n1ol eku l yang kecil dapat terlarut dalanl
etanol .

A l kohol ya ng berkadar tinggi biasanya digunakan untu k 1nengekstraksi


baha11 kering. daun-daun batano akar dan terutama dalam ekstraksi gu m .
' t)' '

(Gt1enther, 1 987)

Pelarut etano l dapat melarutkan alkaloida biasa, 1ninyak menguap,


kurku min, kumarin, antrakinon, tlavonoid, stero id, dan k lorofi l. Selai n itu,
penggunaan etanol berdasarkan kriteria pe la1·u t yang baik karena etanol
merupakan pelarut yang lebih selektif, yang berarti hanya menarik zat berkhasiat
yang diinginkan , tidak mempengart1h i senyawa aktif dan d iperbolehkan u ntuk
d igt1nakan sebagai cairan penyari simpl isia obat trad isional, sul it untu k d itumbuh i
bakteri dan kapang pada kon sentrasi etanol 20% keatas, tidak beracun, netral,
absorbsinya baik, serta dapat bercampur dengan air pada berbagai perbandingan
(Direktorat Jenderal POM, 1986). Namun untuk ekstraksi flavonoid sebagai obat
penggu11aan pelarut etanol memiliki beberapa kekurangan yaitu sulit ketika proses
pem isahan pelarut dengan ekstrak, hal ini karena titik didih pela rut dan senyawa
sangat berdekatan. Sedangkan dalam penggu naan flavonoid sebagai obat,
tlavonoid harus dipisahkan dari pelarutnya.

1·6


K arak tcri sti k etan ol sebagai beri kut:

'l'a bel 1.4. Karakterist ik pel arut etanol


Sifat Fisik Keterangan

R umus Kim i a CH3CH20H


Berat Molekul 48
Titi k didi h 78°C
Titik nyala 1 4°C
3 3
Density 785,3 kg/m -809 kg/m
pada 25 °C
Spe.s·ific grav ity pada 1 5,56°C 0,8 16
Panas spesifik pada 23°C 0,61 8 kal/gr
V i skositas pada 20°C 0,0141 poise
Refractive index pada l 5°C 1 ,365 1

(Arthur dan Rose, 1975)

1..3.6. Analisis

A nalisis Kuantitatif

A nal isis kuantitatif dapat dilakukan dengan men ggunakan


spektrofotom etri U V-Vi s. Spektrum serapan UV -Vis merupakan cara tunggal
yang paling berma n faat untuk m engidentifikasi struktur flavonoid (Markham.
J 988). Fl avonoid mengand ung sistem arom atis yan g terkonj ugasi dan dapat
m enu nju kkan pita serapan ku at pada daerah UV-Vis (Rohyam i, 2008).Penetapan
kad ar Jlavon oid total dengan metode spektrofotometri U V -V is tnengacu pada

prosed ur Johay dkk (20 1 7).

Spektrofotom etri UV-V i s mem i lik i scnsiti11tas yang ba ik, dkon1binasi kan
dengan kem udahan dal am preparasi, aku rat, t idak 1nahal, dan dapat n1enganalisa
17
f> t> li kt>ITlJ)<)neii carn pura n scnya v.1a oba t. lcl a l ini rnenjadi kan spektrofotometri UV-
V is seba gfl i sa 1:1h satu pera.l ata n )'an o c·.c···' · ..
1
• '- <)t h dk k, 1 999). L.a rutan st an dar yan g d i gu nakan pada an al i sis
• ,...... ,

ya ng 1nenggunnkan Sf)Ck l:r()J{)t<n 11etr i U Y -V i s in i adal ah qu erceti n .


1 .4. L,t •1«:l ,ts1111 ''l'ct)J"i

f,>ada kegiata n tugas penelitian i n i 1nenggu nakan proses ekstraksi padat-


ca i r. di1l'1a11a l)t'<)Ses ek strak si padat-cai r 111el i pu t i du a lan gkah sebagai berikut:

I . Kc)nta k anta ra pc larut dengan padatan yang akan diekstraksi sehingga terjad i
perpi n clah an zat ya ng tcrl aru t dari padata n ke cai ran .

2. J>e1n i sahan ata u pencucian I aru tan dari padatan yang tersi sa.

(Brown, 1950)

J>ada proses ek straksi akan terjad i mel ipu ti dua proses yaitu perpindahan
m assa dari dalam pa datan ke perm u kaan padatan dan perpi ndahan massa dari
perm u kaan pad atan ke cai ran . Kedu a si stem berkontak atas dasar perbedaan
konsentrasi. Jika saJ ah satu proses berlangsung lebih cepat maka proses ekstraksi
ditentukan oleh proses yang berlangsung lebih lambat.

(Bird, 1960)

Perpindahan massa adalah gerakan molekul-molekul atau elemen tluida

yang disebabkan karena adanya gaya pendorong (driving f orce ) . Gaya


pen dorong dal am hal in i adalah bed a kon sentrasi antara tlavonoid dengan padatan
dalam cairan. Dan gambar perpindahan tnassa akan ditunj t1kan pada ga1nbar l .3.

(l-lard..jo no, 1 989)

18
t
Pad.atan '
r Cair
I
-------,,, I
I
Ca·s I
I
I
C..a- I
I
I
-.....__ I >
·: Cas
I

Interfac.e

Gamba1· 3. Proses Perpindahan Massa Padata n ke Cai ran pada Lapisan


Film

Pada proses pengambi lan komponen dari fase padat ada beberapa tahap.
'"f ahap pe1·tama yaitu difusi .s'olute dari dalam padatan ke permukaan padatan,
tahap kedua adal ah kesetim bangan fase, dan tahap keti ga adalah perpindahan
massa dari permukaan padatan ke pel arut.

(Sri Sudarmi dan Siswanti, 201 1)

Transfer massa dalam kebanyakan hal dikerjakan dengan persamaan yang


menggunakan koefi si en transfer massa dimana laju perpindahan massa per satuan
l u as per satuan beda konsentrasi dan biasanya didasarkan atas aliran dalam mol.

( Mc. Cabe, 1 993 )

Faktor-faktor yang mempengaruh i proses ekstraksi padat-cair:

1 . Ukuran Partikel
Bi dang antarmu ka u ntuk perpindahan massa antara bahan ekstraksi dan

semak in besar perm ukaan kontak antara paad atan dan cairan, hingga semak in
cepat terja di nya pelarutan ,hal in i dapat dicapai dengan cara memperkecil ukuran
19
aia •a1n
ko11ta k. scmak.i n. keci l u k uran scrnak in luas pcrm u kaan

Pelaru t yan g d.1 ·1r1h .. . . ... .


P haru s 1nem 1lik1 selekt1f 1tas yang ba1k dan
v i skositasnya harus rend
h d . .
a agar apat bcrs1rku las1 dengan bebas. Um umnya,
Pela1·t1t yang 1·elat·1f · d. . . · ·
· · m u rn1 t gu n akan, walau pu n pada proses ekstraks1
k onsentras1
solute aka n men in gkat dan Iaju ekstraksi akan berku rang secara bcrtahap, pertarn a
karena gradient kon sentrasi akan berk u rang dan k ed u a karena larutan ak an
menjad i l ebi h kental. Pem i l ihan jcn is pelarut sesu ai dengan per insip kel arutan
ya itu like dissolve like, yaitu pelaru t polar ak an rn elarutkan senyawa yang bersi fat
lar, sedangkan pelarut non polar akan mel arutkan senaywa yan g bers
pol ar pu la (Pom eranz, Y. and C. E. Meloan, 1994).
Ada dua pertim bangan utama dalam pem i lihan jenis pelarut, yaitu haru s
I

mempunya i daya larut yang ti nggi dan tidak berbah aya atau beracu n . Pelarut yang

3. Suhu
Kelarutan akan meningkat seiri ng dengan kenaikan suhu sehingga
flavon oid yan g teram bi l j uga akan sem ak i n banyak . Nam un, pada suh u yang
gi dapat menyebabkan kem am puan sol ven u ntu k mengt
berk urang dan bahan tidak tahan terhadap suh u tinggiakan mengala111 i keru sakan .

4. Kecepatan J>engadu kan


Semaki·n bcsar kccc
semak in bai k . Pengad u kan aka1
,..... ..,.•111 1k i n bt1i k seh i n.gga n1en1bu at kontak nya sen·1ak i n
· · ,.. n ,, dil1asil'ki1t1 ..it1g('l se111::1k it'l lJ<1·11y(t k. f\ kf1.11 tel<1.p1,

20
pengad u kan )'ang terlal u tinggi akan menyebabkan terbentu knya vortex, seh i ngga
tu rl> u l e11si ak an berkurang dan proses tran sfer massa dari zat terlarut dalam
padatan ke cai ran tidak dapat berlangsu ng sempu rna.

5. Wakttr (Suw j i, 1 979)

Se111akin

bal1an, kese111patan untuk berkontak semakin besar m aka hasil ekstraksi j uga

\ kan

... negative pada hasi I


ekstraksi .

Pada pene litian ini dilaku kan ekstraksi dengan metode labu leher tiga
u ntuk pengambilan flavonoid yang terkan dung dalam daun sirsak dengan pelarut
etanol 96%, pada kecepatan pengadukan 300 rpm dengan variabel suhu dan
waktu . Analisisyang digunakan untuk menentu kan kadar flavonoid yan g
di peroleh yaitu dengan menggunakan spektrofotometer .

1.5. Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

kota Sleman, Yogyakarta.


t beru

g dig1
6. Variabel bebas yang diguna
7. Pengadukan dianggap sempurna dengan kecepatan 300 rpm sehi ngga

kompoS IS I bU ,j ... ...

, .. .ii ...

9.

21
1.6. H'ipotesis

1. Sema k i n lama waktu ekstraksi 1naka tlavonoid yan g diperol eh semakin


banyak.

2. Semaki n tinggi suht1 ekstraksi, maka kadar flavonoid yang dihasil kan semaki n
besar.

22
BA B J,J
M ETODOLOG J J> EN ELITIAN

lf .J . Jlah an lla k u dan llaha n Pcnd u ku ng


I I.1.J . ll1h an Baku :

I. l)aun Si rsak d i am bi l d i St eman, Yogyakarta


11.1.2. Balian Pen d u ku ng:
I. Ethanol 96%
2. Aq u ades
3. A lCl3

1·1.·1.1. .3. Alat yang Digu n akan

a. A lat
- Blender

- Ayakan
- Cawan petri
- Neraca anal it i k
- Spatula
- Labu leher tiga
- Gelas u ku r
- Erlenm eyer
- Pipet tetes
- Corong gelas

- Tabu ng reaksi

- K u vet

b. Rangkaian Alat Ekstraksi


23
..
I

Gambar ll -- · ·

Keteran.ga11 Gambar •

1. Waterbat·h
2. Pendin.gin Balik
3. Ter·mometer
4. Larutan
5. Labu Leher Tiga
6. Klein dan Statif
7. Motor pengaduk
8. Pengadu k Merkuri
11.3. Cara Kerja

I . Persiapan Bahan Baku (Sampel)

Dau n sirsak dicuci bersih dan d itam pung dalam suatu wadah, disortir dan
kem ud ian d ikeri ngkan. Oaun sirsak yang telah kering d i kecilkan dengan cara d i
blender Ialu di ayak dan m em i l ih serbuk daun sirsak yang lolos pada ayakan 50
24
n1csf1 nat1't un t i dak lolcJs Pacfa i:l)'akan 60 rnesh, dan scrbuk ini lah ya nu bcruk uran
5() n1esh • l)aun sirsa k Yang tclah cl j 11(., u .-..ll :I n "' •.•. .. . . ;,, ;,l;dal{ll)) wadah Yi,111f'

2 . Proses l kst·r,1 k.si

a. J)en1bu ata n K u rva Stand ar Ql1ercet i11

111g.. Illc I cl f ll t·v ,.-- ..

qt1erceti11 sebanyal<. 0"2· .. / I• 1 • ··

a1a1n labt1 t1ku· r IO 111I


a1as sen1ngga diperoleh 1
'
-- · • •

mg/ml.
Sebanyak I m l larutan seri d iam bi l m asing-masing kem u dian menam bahkan
de11gan 3 m l AICl3 5%. mendiam kan larutan selama 20 menit. Mengh itun g

J anf
gelombang 420 11m.

b. .Ekstraksi dengan Metode Labu Leher Tiga

Meni mbang serbuk daun sirsak sebanyak 1 5 gram, kemudian dimasukan


kedaJ am J abu leher tiga yang telah di isi ethanol dengan konsentrasi 96% dengan
vol ume 1 50 m l . Pengadukan dilakukan dengan kecepatan 300 rpm dan
pem anassan pada variable suhu 60°C,65°C,70°C,75°C dan 80°C. Ekstraksi
dilakukan selama 2 jam. Bahan yang telah diekstraksi kem udian disaring dan
diambi l filtratnya. Mengulangi percobaan tersebut pada suhu optimum yang

25
3. Anal isis K uantitatif

Penetapa n Kadar Flavonoi d Pada Sam pet

Men i1n bang sanTpel sebanyak 5 g sam pe l uj i, l aru tkan dalam 100 m l aquades.
M engam bi l I m l larutan jern ih, tam bahkan 3 m l laru tan AICl3 5 %.
Menam bahkan aquades h ingga volu me tertentu. Mem i ndahkan ke dalam k u vet.
dan 1nem baca absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panja ng
o
b eJ ombang 420 nm.

26
11.4 l )i 1g1 ;1n1 J\ l i r

a. l)ia ra m A l i r l<cr,ja

1 k st1·a k si Dali n Si rsak dc11ga11 V ariabcl Su h u d <1n Waktu 1?.k straksi


-. .. -
-
J_)au11 Si 1·sak
Pcm bersi l1a11
l.
--- -

Pen geri n gan Analisis 1

Pen geci l an U kuran

Pengayakan dengan ayakan -50+60 mesh

Etanol 96°/o,
1 50 m l Suhu = 60°C, 65°C, 70°C, 75°C,
dan 80°C

Waktu = I : l .5: 2:2.5: 3iam

Penyaringan Residu/padat

.. Anal isa 2
Cairan •

Gam bar 11.2. Bagsn A lir Proses Ekstraksi

Keterangan:
Anal isa l = Anal isa Kadar Air
A nal i sa 2 Analisa Kadar Flavonoid secara Kuantitatif dengan

pektrofotometr i
27
BAB 11·1
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA HASA N

III.I Menentu kan Kondisi Optim u m Pada Proses Ekstraksi


J I I. J • I Variabel Pengaru h Suhu Ekstraksi
Berat dau n sirsak
= 15 gram
U ku ran daun sirsak
= 50 mesh
Volum e pelarut
= 150 m l
Pelarut
= Ethanol 96%
Waktu ekstraksi = 2 jam
Kecepatan pengadu kan = 300 rpm

Suhu Kadar Flavon oid


No. Absorbansi
(oC) (%)

0.0322
I 60 0.353
0.0538
2 65 0,581
0.0797
3 70 0.853
0.0729
4 75 0.782
0.0646
5 80 0.694

28
Dari Tabel I I I. I. dapat
tcrhadap dibuat grafik hubungan
antara suhu ektraksi
kadar Jlavonoi d, sebagai berikut :

0.09

...
0.08
'*'
-"·
-'C- 0.07 - - - - 1---.r-----
g
0
0.06
>
u.. 0.05
....
0.04
ro _.,., -- -

0.03
- -- -... Penagruh Suhu terhadap
Kadar
0.02

0.01

0 y

r ·-

0 20 40 60 80 100
Suhu Ekstraksi(oC)

Garnbar 11.·1. I. Grafik hubungan antara suhu ektraksi terhadap kadar


flavonoid.

Berdasarkan tabel III. I. dan gambar 11·1.1 ., menunjti kkan bah\\'a


semak in tinggi su h u ekstraksi maka kada r flavonoid yang d i peroleh j uga
semak in tinggi, hal tersebut men u njukan bahwa j um lah flavon oid v., ano
terek strak semak in banyak pu la. Pada su h u awa l ke su h u 70 °C kad ar
Oavon oid semak in men ingkat h al in i terja di ka rcna senu1ki n tinggi suhu
ektraksi mengak i ba tkan kclaru tan flavon oid dal ain pclarut se111ak in
rn en ingkat . Nam u n, pad a suhu diatas 70°C kadar llavonoid n1en galan1i
pen u ru nan hal in i di karenakan pada suhu d iatas 70°C 1nendek at i suhu ru sak
.d ' b . ·fl . ·d rnerig<t lam i deg1·<1d,1si )'i111g ter l;1.J tJ tinggi.
f la vono1 , se ag1an · · avo 1101

29
I I l. 1 .3 Variabel Pengaruh Wa kt u Ekstraks i
Berat dau n si1·sak
::::: 15 g't•l'tll
U k u ran ayakan
=== 50 111esl1
Volt11ne pelart1t
:::: 150 111I
Pelaru t
=== Etl1<111ol )6<}(,
Suhu ektraksi
=== 7ol)c
Kecepatan pengadt1.kan
:::: 300 1p111

Tabet 111.2. Pengaruh waktu ekstraksi.


------

Waktu
No.
Absorbar1si K:·1cf 11· I'Ir1vo1lo icl
Garn) (<X,_)
..
1 I I
-- . - ----..----- -- -- -

' 0.424 I
-

().()J8()
- -- - - I
- --- -- - --= -- - --

2 1 .5 0.6 14 ().())(> 9
' =.. -- ----=- - -- - --"'.:'.". :::- "'.::; -
3 2 0.88 1 . ")?1
{) .()8,
. .
..

- - -- -. - - -- - ..,... . .,,.

4 I 2.5 0.802 ().()7t.J 8

5 I 3 0.739 ().()688
t nuat grafik ·· vu11ga n antara waktu ektraksi
no1d sebaga i berik u t :

0.09
0.08
- 4

0.07
0.06
o u.u -+f ---
co 0.04
"··"Penga ru n Wa ktu
co 0.03 j
terh adap Ka dar"
0.02
0.01
- - - - --
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Waktu (jam)

Berdasarkan tabel III.2. dan gambar 111.2., menunju kkan bahwa


semak in J ama waktu ektraksi maka kadar flavono id yang diperoleh semak· in
tinggi, m enandakan bah wa j u m lah flavon oid dala1n ekstrak semak in
banyak. HaJ ini disebabkan karena semak in lama waktu ekstraksi rnaka
waktu kontak yang terjadi antara bahan dan pelarut j uga semaki11 lam a dan
m engak i batkan semak in banyak flavonoid yang di peroleh dalam pel aru t.
A kan tetapi, pada waktu ektraksi lebi h dari 2 ja m kadar fla vonoid
m engaJam i pen u ru nan, dikarenakan flavonoid dalam dau n si rsak n1cnga l a111i

degrad asi.
BA B I V
PEN' J ,UJ:

I. \·.' .,.1. ·K·e- c- 1• ·r11J) u 1a


1

I , ' - .

,n

13erdasarkan l1asi l pcnel itian dan perhitungan }ang tclah dilak uk


d:i iJe·roleh lkesi111p,t1la:11 'bah'\\('a :

I. 1>enga111bi I an flavono,id dari daun si k dapat d i lakukan denun


ei\lrak.si 111engg·un akan pelarut ethanol 96°"'0.
. Ko11d isi opti111um untuk prose!) cktrak<;,i Oav<lnllid dari daun
n1enggu 11aka:11 pelarut ctanol 96'0/o sebanyak 1 50 rnl dcn an
hahan eba11)'ak 1 5 gram . u k ura.n serhu k daun sir\ak o
mc'h
pengaduka.n 300rpm. dipcroleh su h u ektrak si 7lJ"('. "aJ..tu cl.tn.u.\1
den e.a11 anal isa k u antitati f tnenggunakan sp cktr<J fiJlt)n1ctri Jidapatl-.....
1 1' - •

ka:d_ a,r·f:la \11o:noid 0.108,2 3 'o.

I[, .-, , ·".2-,, : a r:a n

..
J. 1
b'
- dilak u ar1 1d

fIJ\i
DA FTA R PUSrfA KA

\V\\rW .C
hemspider.con1/Che1n ical-Structu re.24769585.httn l di akscs puda 23 Septem ber 201 ()
pLiktil I 1 .35 hal.6

h ttp://e-journal.uajy.ac.id/2667/3/2BLO I004.pd f di akses pada 2 Agustus 20 17 puk ul 20.15 hal.7


httpS.·//orad ienfmi pau nib.fiies.wordpress.com/2008/07/n1ori na l •pd f di akses pada 23 Septem ber
2016 pukul 11.46 hal .6

https://www.scribd .com/doc/ 131923261/Tabel -Sifat-Pelarut diakses pada 21 Septem ber 2016


pukul 15.25 hal.14

Arth ur dan Rose E. 1975. The Condensed Chemical Dictionary . Chapman and Hall, Ltd. London
hal.17

Astuti, Sussi. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potcnsinya Sebagai Penan gkap Radikal Bebas. Jurnal
Teknologi Industri dan Pertanian. Vol . 13. Nom or 2. hal .8

Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia. Jilid 2. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Pradaya Paramita.
hal.11, 15, dan 20

Bird, R.B. Stewart, W.E.,Lightfoot, E.N ., 1960, Transport Phenomena, p.503, Jhon Wi lley&
Sons Inc.,N ew York. hal. 18
Brown.G.G .et al., 1950, Unit Operation. Moder11 Asia Edition, John Wi lley&Sons,Inc, N ew
York. hal.18
Fessenden, J.R, Fessenden, J.S. 1984. Kimia Organik. Edisi 2. Jilid 2. Pe11erbit Erlangga. Jakarta.
hal. 15
Geankoplis, c. J. 1 993 .Transpor t Proce4 ·.s· and Unit Op e1·ation. Pre11t·icc-I-lall, Inc. N ew York.

hal .1 1
1987. Mi nyak Atsiri . Jil id I . lJ J Press. Jak arta. hal.1 6
Harbome. J.B. 1996. Metode Fitok i nii a: Pcnu ntun Cara Modern Mcnganalisa Tun1bu han .

Penerbit ITB. Band u ng. l1a1.5

You might also like