Professional Documents
Culture Documents
Cita Rasa Seni Warna Ilahi
Cita Rasa Seni Warna Ilahi
<Muhammad rasulullah>
TENTANG PENULIS
Dengan menggunakan nama pena HARUN YAHYA, penulis telah menerbitkan berbagai buku
yang berhubungan dengan isu-isu politik dan keimanan. Bagian penting dari karya-karyanya
menguraikan tentang pandangan dunia materialistik dan akibatnya pada sejarah dunia dan politik.
(Nama pena ini diambil dari 'Harun' dan 'Yahya', untuk mengenang kemuliaan dua orang Nabi yang
berjuang melawan kekafiran)
Termasuk dalam karya-karyanya antara lain: The ‘Secret Hand' in Bosnia, The Holocaust Hoax,
Behind the Scenes of Terrorism, Israel's Kurdish Card, A National Strategy for Turkey, Solution: The
Morals of the Qur'an, Darwin's Antagonism Against the Turks, The Evolution Deceit, Perished
Nations, The Golden Age, The Art of Colour by Allah, The Truth of the Life of This World, Confessions
of Evolutionists, The Blunders of Evolutionists, The Dark Magic of Darwinism, The Religion of
Darwinism, The Qur'an Leads the Way to Science, The Real Origin of Life, Miracles of the Qur'an, The
Design in Nature, Self-Sacrifice and Intelligent Behaviour Models in Animals, Eternity Has Already
Begun, Children Darwin Was Lying!, The End of Darwinism, The Creation of the Universe, Deep
Thinking, Timelessness and the Reality of Fate, Never Plead Ignorance, The Miracle of the Atom, The
Miracle in the Cell, The Miracle of the Immune System, The Miracle in the Eye, The Creation Miracle
in Plants, The Miracle in the Spider, The Miracle in the Ant, The Miracle in the Gnat, The Miracle in
the Honeybee.
Di antara booklet-bookletnya adalah The Mystery of the Atom, The Collapse of the Theory of
Evolution: The Fact of Creation, The Collapse of Materialism, The End of Materialism, The Blunders
of Evolutionists 1, The Blunders of Evolutionists 2, The Microbiological Collapse of Evolution, The
Fact of Creation, The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions, The Biggest Deception in
the History of Biology: Darwinism.
Karya-karya penulis lainnya mengenai topik-topik Qur'ani antara lain: Ever Thought About the
Truth?, Devoted to Allah, Abandoning the Society of Ignorance, Paradise, The Theory of Evolution,
The Moral Values of the Qur'an, Knowledge of the Qur'an, Qur'an Index, Emigrating for the Cause of
Allah, The Character of Hypocrites in the Qur'an, The Secrets of the Hypocrite, The Names of Allah,
Communicating the Message and Disputing in the Qur'an, The Basic Concepts in the Qur'an, Answers
from the Qur'an, Death Resurrection Hell, The Struggle of the Messengers, The Avowed Enemy of
Man: Satan, Idolatry, The Religion of the Ignorant, The Arrogance of Satan, Prayer in the Qur'an, The
Importance of Conscience in the Qur'an, The Day of Resurrection, Never Forget, Disregarded
Judgements of the Qur'an, Human Characters in the Society of Ignorance, The Importance of Patience
in the Qur'an, General Information from the Qur'an, Quick Grasp of Faith 1-2-3, The Crude
Reasoning of Disbelief, The Mature Faith, Before You Regret, Our Messengers Say, The Mercy of
Believers, The Fear of Allah, The Nightmare of Disbelief, Prophet Isa Will Come, Beauties Presented
by the Qur'an for Life, The Iniquity Called "Mockery", The Secret of the Test, The True Wisdom
According to the Qur'an, The Struggle with the Religion of Irreligion, The School of Yusuf, The
Alliance of the Good, Slanders Against Muslims Throughout History, The Importance of Following
Good Word, Why Do You Deceive Yourself?, Bouquet of the Beauties of Allah 1-2-3-4.
CITA RASA SENI WARNA ILAHI
Harun Yahya
Hak cipta © Harun Yahya 2000 CE
Diterbitkan pertama kali oleh by Vural Yayincilik, Istanbul, Turki, November 1999
Diterbitkan oleh:
As-syamil
Xxxxxxxxxxxx
Indonesia
Website: http://www.xxxxxxxxxx.com
E-Mail: xxxxx @ xxxxxxxxx.com
Alasan tentang mengapa dibuatnya satu bab khusus yang membahas runtuhnya teori evolusi
adalah karena teori ini mengandung dasar dari falsafah-falsafah yang anti spiritual. Sejak ajaran
Darwinisme menolak fakta tentang adanya penciptaan, dan dengan demikian menolak keberadaan
Allah, selama 140 tahun terakhir hal ini telah menyebabkan banyak orang meninggalkan keimanannya
dan menjadi penuh keraguan. Oleh karena itu adalah tugas yang penting untuk menunjukkan bahwa
teori ini hanyalah suatu tipuan belaka, yang sangat berhubungan dengan agama. Tidak bisa tidak, tugas
penting ini harus disebarkan kepada semua orang. Sebagian pembaca kami hanya mempunyai
kesempatan untuk membaca hanya satu dari buku-buku kami. Oleh karena itu, kami pikir tepat sekali
jika disisihkan satu bab untuk suatu rangkuman tentang masalah ini.
Hal lain yang perlu ditekankan adalah yang berhubungan dengan isi buku ini. Dalam semua
buku yang dibuat oleh penulis, masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan disampaikan di
bawah limpahan cahaya ayat-ayat Al Qur'an dan pembaca diharapkan untuk mempelajari kalimat-
kalimat Allah dan hidup berdasarkan ajarannya. Semua materi yang menyangkut ayat-ayat Allah
dijelaskan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi ruang bagi keraguan atau tanda tanya dalam pikiran
pembaca. Gaya bahasa yang tulus, apa adanya dan fasih sengaja dipilih untuk menjamin agar semua
orang pada semua lapisan usia dan semua kelompok sosial dapat mengerti buku-buku ini dengan
mudah. Uraian-uraian yang efektif dan jelas ini membuat buku-buku ini cocok untuk menjadi bacaan
ringan. Bahkan orang-orang yang sangat keras menentang spiritualitas terpengaruh juga oleh fakta-
fakta yang disajikan dalam buku-buku ini dan tak dapat menyangkal kebenaran isinya.
Buku ini dan karya-karya penulis lainnya dapat dibaca sendirian atau dipelajari dalam diskusi
kelompok. Manfaat tambahan jika buku-buku ini dibaca oleh suatu kelompok pembaca yang sama-
sama ingin memperoleh keuntungan dari buku ini, adalah bahwa para pembaca dapat menyampaikan
renungan dan pengalaman mereka masing-masing kepada yang lainnya.
Selain itu, akan menjadi sebuah pengabdian yang besar bagi agama untuk turut serta dalam
memperkenalkan dan membaca buku-buku ini, yang ditulis hanya semata-mata untuk memperoleh
ridla Allah swt. Buku-buku penulis seluruhnya ditulis dengan sangat meyakinkan. Oleh karena itu, jika
seseorang ingin menyampaikan ajaran agama kepada orang lain, salah satu cara yang paling efektif
adalah dengan menganjurkan mereka untuk membaca buku-buku ini.
Ada alasan-alasan kuat kenapa resensi buku-buku penulis yang lain ditambahkan pada akhir
buku ini. Dengan melihatnya, pembaca yang mempunyai buku ini akan tahu bahwa masih banyak
buku-buku lain yang kualitasnya sama dengan buku ini, dan yang kami harap akan juga dapat
dinikmati oleh pembaca. Pembaca akan menemukan sumber bahan-bahan yang kaya akan isu-isu yang
berhubungan dengan keimanan, yang dapat dipergunakan oleh pembaca.
Dalam buku-buku ini, anda tidak akan menemukan, seperti pada buku-buku lain, pandangan
pribadi penulis, penjelasan-penjelasan yang berdasarkan sumber-sumber yang meragukan, gaya yang
tidak memperhatikan rasa hormat dan takzim kepada masalah-masalah yang suci, tidak pula laporan-
laporan yang sia-sia, menimbulkan keraguan dan pesimistik yang menimbulkan penyimpangan-
penyimpangan di dalam hati.
Daftar isi
Pendahuluan: Dunia yang beraneka warna
Keselarasan dan simetri: suatu topik yang tak dapat dijelaskan oleh evolusi:
Kesimpulan
<Dengan membandingkan gambar-gambar di atas dan di bawah ini, kita akan dapat lebih
mudah memahami betapa nikmatnya kita dapat melihat dunia penuh warna. Warna-warni
adalah salah satu berkah yang Allah berikan kepada manusia di bumi ini.>
Warna memiliki peranan penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, dalam
memfungsikan ingatannya dengan benar, dan dalam memenuhi fungsi-fungsi belajar dari otaknya. Hal
ini disebabkan karena manusia dapat memperoleh hubungan-hubungan yang tepat antara kejadian-
kejadian dan tempat-tempat, orang-orang dan benda-benda hanya dari bentuk, tampak luar dan warna-
warna mereka. Pendengaran atau rabaan saja tidak cukup untuk mendefinisikan objek-objek. Bagi
manusia, dunia luar hanya dapat berarti jika hal ini dilihat secara keseluruhan dengan warna-warnanya.
Kemampuan untuk mengenali berbagai objek dan lingkungan sekeliling kita bukanlah satu-
satunya keuntungan adanya keanekaragaman warna. Keselarasan warna yang sempurna di alam
semesta memberi kenikmatan yang sangat besar bagi jiwa manusia. Untuk dapat melihat keselarasan
ini dari setiap detailnya, manusia telah dilengkapi dengan sepasang mata, yang rancangannya sangat
istimewa. Dalam dunia makhluk hidup, mata manusia adalah yang paling fungsional dan dapat
merasakan warna-warni dalam detail yang sekecil-kecilnya, sedemikian rupa sehingga mata manusia
sensitif untuk berjuta-juta warna. 1. Jelaslah bahwa alat pelihat manusia yang bekerja sedemikian
sempurnanya telah dirancang khusus untuk dapat melihat dunia yang penuh warna.
Satu-satunya makhluk di bumi yang dapat mengerti adanya suatu keteraturan di alam semesta
hanyalah manusia karena ia mempunyai kemampuan untuk berfikir dan menimbang. Dengan demikian,
berdasarkan apa yang telah diuraikan terdahulu, kita dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Setiap detail, pola dan warna di langit dan di bumi telah diciptakan bagi manusia untuk
mengakui dan dengan demikian menghargai keteraturan ini dan memikirkannya. Warna-warni di alam
telah diatur sedemikian rupa agar menarik bagi jiwa manusia. Keselarasan dan kesimetrisan sempurna
yang umum terdapat pada warna, baik dalam dunia makhluk hidup maupun benda mati. Hal ini tentu
saja membangkitkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran seseorang yang suka merenung, seperti
misalnya:
Apa yang membuat bumi itu demikian beraneka warna? Bagaimana warna-warna itu, yang
membuat dunia kita sangat indah, dapat terjadi? Siapa yang merancang keanekaragaman warna dan
keselarasan diantara warna-warna tersebut?
Mungkinkah dapat dikatakan bahwa segala yang ada itu muncul begitu saja oleh perubahan-
perubahan tak terarah yang terjadi karena suatu rantai rangkaian kebetulan belaka?
Dapat dipastikan, tak ada yang akan menyatakan kemustahilan seperti itu. Kebetulan-kebetulan
tak terkontrol tidak dapat menciptakan apapun, apalagi jutaan warna-warni. Cobalah amati sayap
seekor kupu-kupu atau berbagai bunga yang beraneka warna, yang masing-masing bagaikan suatu
keajaiban seni. Jelaslah tidak mungkin bagi akal sehat untuk menghubungkan semua hal ini dengan
suatu proses-proses yang tidak disengaja.
Agar dapat diperoleh pengertian yang lebih baik tentang fakta ini, marilah kita mengambil
sebuah contoh. Saat seseorang melihat sebuah lukisan menggambarkan pohon-pohon dan bunga-bunga
di alam, ia tak akan berkata, atau bahkan hanya untuk berfikir bahwa keselarasan warna, keteraturan
pola dan desain yang disengaja dalam lukisan ini dapat muncul begitu saja karena kebetulan. Jika
seseorang datang dan berkata, "kotak-kotak cat itu terguling ditiup angin, lalu catnya tercampur, dan
dengan pengaruh hujan dll., and setelah melalui waktu yang lama, lukisan indah ini terbentuk", pastilah
tak ada orang yang percaya. Ada suatu hal yang sangat menarik disini. Meskipun tak ada seorangpun
yang akan menyatakan sesuatu yang tak masuk akal seperti itu, namun begitu beberapa orang dapat
menegaskan bahwa warna dan simetri sempurna di alam muncul melalui proses-proses tak disengaja
seperti itu. Demikianlah, untuk menjelaskan masalah ini, evolusionis menyatakan, dengan didukung
berbagai argumen, bahwa ini adalah hasil dari suatu kebetulan dan mereka menghasilkan berbagai riset.
Mereka tidak sungkan-sungkan untuk mengeluarkan peryataan-peryataan tak berdasar dalam masalah
ini.
Ini adalah kebutaan yang nyata, dan dengannya akan sulit untuk mencapai kesepakatan. Namun,
seseorang yang bisa lolos dari kebutaan ini dengan menggunakan pemikirannya, akan mengerti bahwa
ia sebenarnya hidup di dalam suatu lingkungan yang penuh keajaiban di bumi. Ia juga akan sepenuhnya
mengakui bahwa suatu lingkungan demikian yang dilengkapi dengan kondisi yang paling tepat untuk
kelestarian hidup manusia tidak mungkin terjadi begitu saja karena kebetulan.
Seperti orang yang berfikir, begitu melihat lukisan, ia langsung mengakui bahwa lukisan ini ada
pelukisnya, ia juga akan mengerti bahwa lingkungan sekelilingnya yang berwarna-warni, penuh
keselarasan dan demikian indahnya pasti juga ada penciptanya.
Pencipta ini adalah Allah, Yang tak bersekutu dalam penciptaan, Yang menciptakan segala
sesuatu dengan penuh keselarasan, dan yang menempatkan kita di dunia ini dengan dilimpahi banyak
sekali yang indah-indah, dan dihiasi dengan jutaan warna. Semua yang Allah ciptakan ada dalam
keselarasan yang sempurna dengan yang lainnya. Allah menggambarkan dalam Al Qur'an keunikan
dari rasa seni-Nya dalam penciptaan sebagai berikut:
"Dialah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
cacat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat ada kekurangan? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah." (Surat Al Mulk: 3-4)
APA YANG DIMAKSUD DENGAN WARNA? BAGAIMANA WARNA DIBUAT?
Beberapa detail memiliki tempat yang penting dalam pikiran-pikiran manusia dan hal itu tak
akan pernah berubah. Mari kita mulai dengan pohon-pohon, yang sangat kita kenal. Kemungkinan
besar, warna pohon-pohon itu hijau atau berbagai corak warna hijau. Kita juga tahu bahwa pada musim
gugur, dedaunan berubah warna. Mirip dengan itu, langit berwarna biru, nuansa abu-abu saat mendung
atau kuning dan merah saat matahari terbit dan terbenam. Warna-warna buah tak pernah berubah; buah
aprikot dan buah cerry yang kaya dan beraneka warna telah tertentu warnanya, dan selalu kita kenal.
Setiap makhluk hidup dan setiap objek yang dipegang dibawah cahaya memiliki warna. Perhatikan
baik-baik berbagai benda di sekeliling anda. Apa yang anda lihat? Meja, kursi, pepohonan yang terlihat
dari jendela, langit, dinding rumah, wajah-wajah orang lain disekeliling anda, buah yang anda makan,
buku yang anda baca saat ini… Masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Pernahkah anda pikir
bagaimana seluruh warna-warni ini dibentuk dan ditata?
Mari secara umum kita teliti apa yang diperlukan untuk pembentukan warna-warni yang
memainkan peranan penting dalam kehidupan (Hal-hal ini akan didiskusikan dengan detail kemudian).
Untuk pembentukan sebuah warna, misalnya, merah atau hijau, setiap proses berikut ini harus terjadi
dan, lebih penting lagi, harus benar urutannya.
1.Kondisi pertama yang diperlukan untuk pembentukan warna adalah adanya cahaya. Dalam hal
ini, ada baiknya untuk mulai dengan memperhatikan sifat-sifat cahaya yang datang dari
matahari. Untuk pembentukan warna-warna, cahaya yang datang dari matahari harus memiliki
panjang gelombang tertentu untuk menghasilkan warna-warna. Bagian cahaya ini, yang dikenal
sebagai "cahaya tampak", dibandingkan dengan semua cahaya lain yang dipancarkan oleh
matahari adalah satu berbanding 1025. Ini hampir tak dapat dipercaya, hanya sebagian kecil
sekali dari cahaya matahari yang diperlukan untuk pembentukan warna-warna mencapai bumi.
2.Sesungguhnya, sebagian besar sinar matahari yang disebarkan oleh matahari ke seluruh jagat
raya mengandung beberapa karakteristik yang dapat merusak mata. Untuk itu, cahaya yang tiba
ke bumi harus dalam suatu bentuk tertentu yang dapat dengan mudah dirasakan oleh mata dan
tidak menyakitinya. Untuk itu, sinar-sinar ini harus melewati suatu penyaring. Penyaring raksasa
ini adalah "atmosfir" yang meliputi bumi.
3.Cahaya yang melewati atmosfir tersebar di seluruh muka bumi, dan saat menumbuk objek-
objek yang ditemuinya, cahaya ini dipantulkan. Objek-objek tempat jatuhnya cahaya harus
merupakan jenis yang tidak menyerap cahaya tetapi memantulkannya. Dengan kata lain,
kualitas struktur objek-objek harus juga selaras dengan cahaya yang mencapai bumi agar warna
dapat terbentuk. Kondisi ini juga dipenuhi dan gelombang cahaya baru dipantulkan dari objek-
objek tempat menumbuknya cahaya yang datang dari matahari.
4.Langkah pokok lain dalam proses pembentukan warna adalah perlunya indera yang dapat
menerima gelombang cahaya, yang tidak lain adalah mata. Adalah hal yang sangat pokok bahwa
gelombang cahaya juga selaras dengan organ-organ penglihatan.
5.Sinar yang datang dari matahari harus melewati lensa-lensa dan lapisan-lapisan mata dan
kemudian diubah menjadi impuls-impuls syaraf di retina. Sinyal-sinyal ini kemudian harus
diangkut ke pusat penglihatan pada otak, yang bertugas mengolah indera penglihatan.
6.Ada satu langkah terakhir yang harus dipenuhi agar kita dapat 'melihat' warna. Tahap akhir
dalam pembentukan warna-warna adalah penafsiran sinyal-sinyal listrik, yang masuk ke pusat
penglihatan otak, sebagai "warna" oleh sel-sel syaraf yang sangat khusus yang terdapat di sana.
<figure text>
<Tak dapat dibantah lagi betapa pentingnya warna dalam kehidupan manusia. Setiap benda
memperoleh sebuah arti dengan warna-warna yang dimilikinya. Bayangkan bahwa warna-
warnya yang anda lihat pada gambar ini (termasuk hitam dan putih) tidak ada sama sekali.
Pastilah anda tidak akan dapat melihat apa-apa dalam foto ini. Untuk membentuk bahkan satu
saja dari sekian banyak warna-warna yang ada pada objek-objek ini, ada beberapa faktor yang
harus dipenuhi, semuanya pada saat yang bersamaan. Allah telah membuat pembentukan
warna-warna tergantung kepada sebuah sistem yang sangat detail>
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?
(Q.S. Qaaf: 6)
<figure text>
<Melalui lapisan-lapisan khusus yang dimilikinya, atmosfir menyerap hampir semua sinar
berbahaya yang datang dari matahari atau dari luar angkasa. Allah telah merancang setiap
lapisan ini untuk kehidupan di muka bumi>
Seperti telah terlihat, untuk pembentukan sebuah warna, diperlukan suatu urutan proses-proses
yang sangat detail dan saling tergantung satu sama lain.
Dari semua infomasi yang kita miliki tentang warna, terlihat bahwa setiap proses yang terjadi
selama pembentukan warna diatur dalam suatu kesetimbangan yang rumit. Tanpa adanya
kesetimbangan ini, tidak bisa tidak, kita akan berada dalam suatu dunia gelap yang kabur, bukannya
ada dalam dunia penuh warna-warni yang jelas, dan bahkan mungkin akan kehilangan kemampuan
untuk melihat. Anggaplah diantara hal-hal tersebut di atas, ada satu – sel-sel syaraf yang merasakan
sinyal-sinyal listrik yang dibangkitkan oleh retina – tidak ada. Cahaya matahari menjadi berada di luar
spektrum tampak, selain itu juga bagian-bagian mata yang lain tidak akan berfungsi secara utuh, dan
juga keberadaan atmosfir tidaklah akan cukup dan dapat menggantikan kekurangan ini.
Lens = lensa
Cornea = kornea
Iris=selaput pelangi
Frontal cavity =
Pupil = pupil
First focusing at the cornea = Pemfokusan pertama pada kornea
Frontal cavity =
Vitreous chamber =
Centre regulated by lenses =
Image centred on macula = citra terpusat pada macula
Optic nerve = syaraf penglihatan
Sclera =
Blind spot =
Retina =
hanya mampu melihat dibawah cahaya terang.2 Dengan demikian terbukti bahwa ada sistem yang
sempurna dalam mata, yang telah dirancang sampai dengan detail yang sekecil-kecilnya.
Lalu, karya seni siapakah sistem ini, yang menyelamatkan kita dari kegelapan dan menyajikan
sebuah dunia penuh warna kepada kita?
Setiap tahap yang telah disebutkan sejauh ini meliputi suatu rangkaian proses-proses, yang
memerlukan adanya kebijaksanaan, keinginan dan kekuasaan saat mereka diciptakan. Jelaslah bahwa
tidak mungkin suatu rantai dari proses-proses yang hadir dalam keselarasan seperti ini terbentuk secara
kebetulan. Juga tidaklah mungkin suatu sistem seperti ini terbentuk dengan berlalunya waktu. Hasilnya
tak akan berubah sama sekali jika jutaan atau bahkan milyaran tahun dibiarkan berlalu. Sistem-sistem
yang menghasilkan suatu dunia yang beraneka warna tidak akan pernah muncul secara kebetulan.
Sistem-sistem sempurna seperti itu hanya dapat muncul sebagai hasil dari desain khusus, atau dengan
kata lain mereka diciptakan. Allah memiliki cita rasa seni abadi dan kebijaksanaan yang meliputi
seluruh jagat raya. Contoh-contoh dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan yang tiada taranya tersebar
di seluruh bagian jagat raya. Desain unik yang jelas terlihat dalam pembentukan warna pastilah juga
hasil ciptaan Allah yang tak bersekutu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia." (Al-
Baqarah: 117)
DESAIN DALAM WARNA-WARNI
<Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus-menerus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi (Q.S. Al-Baqarah:255)>
Warna adalah suatu konsep yang membantu kita mengenali sifat-sifat berbagai objek dan
mendefinisikannya dengan lebih tepat. Jika kita pikirkan tentang warna objek-objek di sekeliling kita,
dengan mudah dapat kita lihat betapa beranekawarnanya keadaan sekeliling kita. Segala sesuatu, baik
yang hidup atau pun yang mati, memiliki warna. Makhluk hidup dari satu spesies memiliki warna
tertentu yang sama disemua tempat di dunia. Kemana pun anda pergi, daging buah semangka selalu
berwarna merah, buah kiwi selalu hijau, lautan selalu bernuansa warna kebiruan dan kehijauan, salju
putih, lemon kuning, warna gajah akan sama di mana-mana di seluruh dunia seperti halnya warna
pepohonan. Warna-warna itu tidak akan berubah. Ini juga berlaku untuk warna-warna buatan. Kemana
pun anda pergi di muka bumi ini, kalau anda mencampur merah dan kuning, akan diperoleh warna
oranye, atau jika hitam dicampur dengan putih anda akan memperoleh warna abu-abu. Hasilnya akan
selalu sama.
Sampai titik ini, mungkin akan ada gunanya untuk berfikir dengan cara lain. Pertama, mari kita
berfikir dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana warna pada berbagai objek dibuat. Kita
dapat menjelaskannya dengan sebuah contoh. Bayangkan anda sedang melangkah memasuki toko dan
melihat kain dengan berbagai desain dan model, dengan warna-warni yang selaras satu sama lainnya.
Tentu saja, kain-kain itu tidak hadir begitu saja; seseorang secara sadar menggambar rancangannya,
menentukan warna-warnanya, mencelup kain itu beberapa kali, dan setelah beberapa tahap antara,
mereka memajangnya di toko itu. Singkatnya, kehadiran kain-kain ini tergantung kepada orang yang
merancang dan memproduksinya. Saat anda melihatnya, tak akan anda katakan bahwa kain-kain itu ada
disana secara tidak sengaja, atau bahwa desain-desain kain itu diperoleh secara kebetulan sebagai
akibat dari cat-cat yang tumpah di atas kain itu. Sesungguhnya, tak ada seorangpun yang berakal sehat
akan menyatakan hal seperti itu. Sesungguhnya, ada sebuah Kehendak sadar yang menyajikan kepada
kita pemandangan yang kita lihat di alam sepanjang waktu: kupu-kupu, bunga-bunga, tempat-tempat
aneka warna di dasar laut, pepohonan, dan awan, dan lain-lain, seperti halnya kain-kain itu disajikan
kepada kita. Keanekaragaman di jagat raya adalah konsekuensi dari rancangan khusus. Rancangan ini
diwujudkan dalan setiap tahapan mulai dari pembentukan sinar sampai sinar itu menjadi suatu citra
warna-warni di otak kita. Inilah satu bukti terkuat adanya seorang Pemilik, yang tidak lain, Perancang
rancangan warna-warni. Pastilah, Allah, Yang memiliki kebijaksanaan dan kekuasaan yang tidak
terhingga keunggulannya untuk mencipta, menciptakan semua warna dan desain di jagat raya yang
dikagumi semua orang.
<figure text>
<Tidak akan ada yang akan berkata bahwa kain-kain yang terlihat pada gambar ini hadir begitu saja
karena kebetulan, dan tak ada perancangnya. Sama halnya dengan itu, tidaklah dapat dikatakan bahwa
pelangi, kupu-kupu, bunga-bungaan, makhluk-makhluk laut, dan awan, singkatnya, semua yang ada di
muka bumi ini tdak ada perancangnya. Rancangan warna-warna dan bentuk-bentuk dari semua ini
adalah milik Allah, Yang menciptakan segala sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya.>
Tahap-tahap pembentukan warna telah diuraikan sebelumnya. Dalam bab ini, rancangan unggul
yang jelas terlihat dalam warna akan diselidiki di bawah judul-judul terpisah berdasarkan urutan
perjalanan dari cahaya ke mata dan otak.
<figure text>
Gamma rays=Sinar gamma
X rays = Sinar X
Ultra violet = Ultra ungu
Infrared rays = Sinar infra merah
Radio waves = Gelombang radio
<Panjang gelombang sinar-sinar yang datang dari luar angkasa sangatlah beragam, mulai
dari gelombang radi, yang memiliki panjang gelombang terpanjang, sampai dengan sinar
gamma, yang panjang gelombangnya sangat pendek>
<figure text>
<Semua kondisi yang penting untuk hadirnya kehidupan di muka bumi, secara langsung
maupun tidak langsung, tergantung pada cahaya yang datang dari matahari. Pada sisi lain,
dalam struktur sinar matahari tersebut ada sar rancangan yang tergantung kepada
kesetimbangan yang sangat rumit>
hal ini, muncul pertanyaan dalam pikiran tentang bagaimana sinar-sinar ini, sumber energi utama untuk
bumi, bisa ada. Jelaslah bahwa sinar-sinar ini, yang merupakan kunci kehidupan di bumi, bermanfaat
untuk tujuan-tujuan penting tersebut, dan pada saat yang sama, memiliki semua karakteristik untuk hal
itu, tak dapat dihubungkan dengan suatu kebetulan. Alasan untuk hal ini akan dapat dipahami dengan
lebih baik jika struktur cahaya ini di teliti.
Energi yang dipancarkan oleh bintang-bintang bergerak dalam gelombang melalui suatu ruang
hampa. Serupa dengan itu, cahaya dan panas juga dipancarkan oleh matahari, yang juga adalah sebuah
bintang, sebagai energi dalam bentuk gelombang. Pergerakan energi yang dipancarkan bintang-bintang
ini dapat dibandingkan dengan gelombang yang disebabkan oleh sebuah batu yang dilempar ke air
danau. Sebagaimana halnya gelombang-gelombang di danau yang mempunyai panjang yang berbeda,
demikian pula panas dan cahaya mempunyai panjang gelombang yang berbeda saat mereka menyebar.
Pada titik ini, mungkin ada gunanya untuk memberikan beberapa informasi tentang cahaya
dengan panjang gelombang berbeda di jagat raya. Bintang-bintang dan sumber-sumber cahaya lain di
jagat raya tidak memancarkan cahaya yang sama jenisnya. Sinar-sinar yang berbeda ini dapat
dikelompokkan menurut panjang gelombang dan frekuensinya. Perbedaan panjang-panjang gelombang
ini berada pada sebaran yang sangat luas. Sebagai contoh, panjang gelombang terpendek berukuran
1025 kali lebih kecil dibandingkan panjang gelombang yang terpanjang (1025 adalah angka yang sangat
besar, terdiri dari angka 1 diikuti 25 angka nol dibelakangnya)4
Dalam seluruh spektrum, seluruh sinar yang dipancarkan oleh matahari dimampatkan ke dalam
interval yang sangat pendek. 70% dari berbagai panjang gelombang yang dipancarkan matahari berada
dalam suatu interval sempit, di antara 0.3 mikron sampai 1.50 mikron. (Satu mikron sama dengan 10-6
m) Dengan menyelidiki mengapa sinar matahari terbatas pada interval sempit seperti itu, kita sampai
pada suatu kesimpulan menarik: sinar-sinar yang memungkinkan adanya kehidupan, dan warna, di
bumi hanyalah sinar-sinar yang ada pada interval ini.
Fisikawan Inggris Ian Campbell, yang mendefinisikan desain luar biasa ini sebagai "sangat
mengagumkan" dalam bukunya "The Energy and Atmosphere", menyinggung masalah ini:
"Bahwa radiasi dari matahari (dan dari banyak rangkaian bintang-bintang) harus terpusat ke dalam
berkas spektrum elektromagnetik yang sangat kecil, yang menyediakan secara tepat radiasi yang
diperlukan untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi, adalah sangat kebetulan."5
Bagian yang lebih besar dari daerah kecil radiasi yang dipancarkan oleh matahari dari spektrum
elektromagnetik, suatu spektrum dengan suatu lebar tempat panjang gelombang terpanjangnya 1025 kali
lebih besar dibandingkan yang terpendek, dinamai "cahaya tampak". Sinar-sinar yang terletak di bawah
dan di atas interval ini, di sisi lain, mencapai bumi sebagai sinar-sinar infra merah dan ultra violet.
Sekarang marilah kita lihat lebih lanjut sifat-sifat dari dua jenis sinar ini.
Sinar-sinar infra merah sampai di bumi dalam bentuk gelombang panas. Sinar-sinar ultra violet
yang mengandung energi yang lebih besar, di sisi lain, dapat mempunyai efek yang berbahaya bagi
makhluk hidup. Sinar-sinar infra merah melewati atmosfir, dan menyediakan panas, sehingga membuat
bumi menjadi tempat yang cocok untuk kehidupan. Sinar ultra violet, pada sisi lain, hanya dapat
mencapai bumi dalam laju tertentu. Jika laju ini sedikit lebih besar daripada ukuran saat ini, sinar ini
akan merusak jaringan daging makhluk hidup dan menyebabkan kematian masal, sedangkan jika sinar
ini sedikit lebih rendah, energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tidak akan tercukupi.
Hal-hal tersebut di atas adalah detail-detail yang penting sekali bagi kehidupan. Dari uraian
tentang fungsi-fungsi dan kegunaan-kegunaan sinar-sinar yang dipancarkan dari matahari, terlihat
adanya keteraturan dan kontrol pada setiap sistem yang ada di dunia. Jelaslah, tidak mungkin sistem
seperti ini, kesetimbangan yang rumit yang telah kita dalami secara singkat, dapat terbentuk dengan
kebetulan.
Dengan meneliti elemen lain dari sistem yang tanpa cacat ini, sekali lagi kita lihat
ketidakmungkinan terjadinya hal ini sebagai konsekuensi dari suatu kebetulan.
Terlihat jelas bahwa rancangan struktur atmosfir dikembangkan dengan sangat istimewa. Dari
suatu spektrum yang lebarnya ditunjukkan dengan angka sebesar 1025, matahari hanya memancarkan
sinar-sinar yang berguna bagi kita dan diperlukan untuk sebuah dunia penuh warna, dan atmosfir
terutama mengijinkan sinar-sinar yang tidak berbahaya, bahkan berguna, untuk mencapai bumi.
Sebagai tambahan, karena sifat-sifat gas-gas yang ada di atmosfir, mata makhluk hidup, yang secara
langsung menerima sinar matahari, dapat terlindung dari efek-efek yang berbahaya. Semua ini adalah
bukti-bukti bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan proporsinya.
"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu,
dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (Surat Al-Furqan:2)
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang
dengan itu mereka dapat mamahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat
mendengar? Karena sesungguhnya bukankah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati
di dalam dada (Q.S. Al-Hajj 46)
BAHASA DARI WARNA-WARNA
Sebagaimana pentingnya warna-warni bagi manusia untuk mengenali lingkungannya, demikian
pula warna-warni itu sangat diperlukan oleh makhluk hidup lainnya untuk mempertahankan hidupnya.
Makhluk hidup mempunyai suatu "bahasa warna" yang bekerja berdasarkan cahaya dan sistem-
sistem perasa yang mereka miliki. Warna yang berbeda memiliki arti yang berbeda bagi setiap makhluk
hidup. Agar dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mengetahui bahasa warna-warna yang
berlaku di habitatnya, karena fungsi-fungsi vital hanya dapat dikontrol dengan memahami bahasa ini.
Jadi, bagaimana makhluk hidup menggunakan bahasa warna ini?
Pertama-tama, sebagian besar makhluk hidup memerlukan warna-warna untuk memperoleh
makanan. Kedua, warna-warni yang ada pada formasi-formasi seperti kulit, sisik atau bulu berperan
penting untuk kelangsungan hidup karena karakteristik mereka dalam menyerap atau memantulkan
panas. Selain itu, makhluk hidup menggunakan warna mereka untuk melindungi diri dari musuh-
musuh mereka. Dengan adanya warna-warna yang berpadu dengan habitat mereka, mereka dapat
menyamarkan diri mereka dan bersembunyi dari musuh-musuh. Kadang-kadang, warna-warna dan
pola-pola tertentu mereka gunakan untuk menakut-nakuti musuh-musuh mereka. Warna-warni juga
membantu binatang untuk mengenali pasangan dan anak-anak mereka. Seeokor burung betina,
misalnya, dapat mengetahui apakah anak-anaknya perlu makan atau tidak dari warna mulut mereka
yang menganga. Demikian pula, anak burung dapat mengenal ibunya dengan cara yang sama dan
mengetahui bahwa makanan telah tersedia.16 Sebagaimana yang terlihat dalam contoh-contoh tersebut,
makhluk hidup perlu memahami arti warna-warna agar dapat mempertahankan hidupnya. Untuk dapat
memperoleh pengetahuan ini dengan benar mereka memerlukan sistem pengindera yang tepat.
Jika saja mereka tidak memiliki sistem-sistem ini, mereka tak akan dapat mengenali lingkungan
sekitarnya dengan baik atau menjalankan kegiatan vital mereka. Mereka tidak akan dapat mengenali
makanan mereka atau membedakan musuh-musuh mereka. Oleh karena itu, seperti dalam kasus yang
akan dijelaskan kemudian, mereka akan menonjol dari lingkungan sekitarnya dan menjadi mangsa
yang empuk untuk dibunuh.
Tentu saja, tidak seorangpun bisa menyatakan bahwa sistem-sistem yang canggih seperti itu
muncul begitu saja karena kebetulan. Setiap sistem, setiap keselarasan, setiap rancangan, setiap
program, setiap rencana, setiap kesetimbangan pastilah diciptakan oleh seorang perancang. Pastilah ada
suatu kehendak dan kekuasaan yang lebih tinggi yang telah secara sempuna menempatkan keserasian
antara makhluk-makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidup mereka. Pemilik kekuasaan ini
meliputi lingkungan, dan makhluk hidup beserta sistem-sistem yang digunakannya dengan
pengetahuan yang lebih tinggi. Pemilik kekuasaan ini adalah Allah, Tuhan semesta alam.
Saat kita mengamati makhluk hidup, dapat kita lihat betapa terampilnya mereka menggunakan
bahasa warna-warna. Berikut ini adalah beberapa contoh bahasa warna-warna, yang memegang
peranan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Kamuflase (penyamaran)
Kamuflase adalah salah satu taktik pertahanan paling efektif yang digunakan oleh binatang.
Binatang-binatang yang dapat menyamarkan dirinya sendiri memiliki semacam perlindungan yang
dibangun oleh struktur tubuhnya, yang diciptakan sangat selaras dengan habitat mereka. Tubuh
binatang-binatang ini sedemikian selarasnya dengan lingkungan mereka sehingga saat anda melihat
gambar mereka, hampir tidak mungkin untuk dapat menyatakan apakah mereka itu tanaman atau
binatang, atau untuk membedakan antara seekor binatang dengan sebuah tanaman yang ada dalam
suatu lingkungan yang sama.
Makhluk hidup yang menysuaikan warna mereka menurut lingkungan tempat mereka tinggal
selalu menarik perhatian para ilmuwan. Penelitian terfokus untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tentang bagaimana suatu makhluk hidup dapat terlihat sama persis seperti makhluk lain dengan struktur
yang sama sekali berbeda.
Pernahkah terlintas dalam pikiran anda, misalnya, bagaimana seekor kodok, yang anda lihat saat
anda berjalan di kebun, tampak seperti selembar daun, dan kemudian pada saat terakhir anda harus
melompat dan berusaha agar tidak menginjaknya, dapat memiliki pola-pola dan warna-warna seperti
itu? Kamuflase adalah mekanisme pertahanan yang sangat penting bagi seekor kodok. Kodok yang
tersamar dalam lingkungannya dengan mudah terhindar dari musuh-musuhnya.
Seekor laba-laba merah muda di atas sekuntum bunga merah muda dengan mudah dapat
berubah warna sesuai dengan corak merah muda bunga tersebut, pada saat itu pula jenis laba-laba lain
dari spesies yang sama dapat beradaptasi mengikuti warna bunga lain, misalnya, yang berwarna
kuning, saat ia memanjat bunga tersebut.
Pada saat seseorang melihat sebuah dahan, dan menganggap bahwa tidak ada apapun juga di
dahan itu, tiba-tiba saja seekor kupu-kupu terbang dari dahan itu. Kupu-kupu ini, yang terlihat serupa
sekali seperti bagian-bagian daun musim gugur yang mengering sesaat yang lalu, adalah sebuah contoh
sempurna keajaiban kamuflase.
Sebagaimana akan dapat dilihat pada halaman-halaman berikut, kemiripan makhluk-makhluk
hidup dengan objek-objek tempat mereka bertengger mencegah musuh-musuh mereka untuk melihat
mereka. Jelaslah bahwa makhluk-makhluk yang dapat menyamar ini tidak membuat diri mereka
sendiri, menurut keinginan mereka sendiri, untuk terlihat seperti dedaunan, dahan-dahan atau bunga-
bunga. Lebih dari itu, mereka bahkan tidak sadar bahwa mereka terlindung karena kemiripan-
kemiripan ini. Meskipun demikian, mereka melakukan penyamaran dengan sangat terampil seperti
diuraikan dalam semua contoh-contoh di atas tanpa kecuali. Seekor serangga yang berwarna sama
dengan bunga, ular yang berdiri tegak diam bagaikan ranting pohon, kodok yang menyesuaikan diri
dengan warna tanah yang basah, singkatnya, semua makhluk yang dapat menyamar sendiri adalah
bukti bahwa kamuflasi adalah taktik pertahanan yang khusus diciptakan.
Tak satupun makhluk hidup dapat melakukan pekerjaan seperti itu sendiri atau karena
kebetulan. Pastilah, Dia Yang melimpahkan kemampuan kepada makhluk hidup untuk menyamarkan
dirinya sendiri, dan menempatkan proses-proses kimia dalam diri mereka sehingga mereka dapat
berubah warna, adalah Allah, Yang Maha Tahu, Yang Maha Bijaksana.
Figure text
Figure text
Figure text
Figure text
Figure text
Figure text
Figure text
Figure text
Teknik-teknik kamuflase pada reptil
Apa yang dilakukan oleh reptil untuk melindingi dirinya dari pemangsa-pemangsanya di rimba
belantara? Salah satu cara yang paling mudah bagi makhluk yang bergerak dengan lambat ini tentu saja
dengan menyembunyikan diri. Cara terbaik untuk bersembunyi adalah dengan penyesuaian kondisi
tubuh makhluk-makhluk ini dengan habitatnya. Bagi banyak binatang, warna-warna dan pola-pola
biasanya berfungsi sebagai penyelamat. Contohnya, di hutan hampir tidak mungkin untuk melihat
dengan jelas seekor Rhino Viper, sejenis ular tropis yang hidup di hutan hujan Afrika, karena kulitnya
dilapisi oleh pola-pola geometris berwarna biru, merah, kuning, hitam dan putih. Menariknya, warna-
warna ular itu cocok dengan lingkungan tempat tinggalnya. Adanya keterkaitan seperti ini
membangkitkan beberapa pertanyaan di kepala. Bagaimana warna-warna tersebut, yang demikian
selaras dengan lingkungan, muncul? Mungkinkah ini terjadi dengan sendirinya, atau dihasilkan oleh
reptil-reptil itu sendiri?
Jelaslah, hal itu tidak mungkin terjadi sama sekali. Tidak mungkin seekor reptil mula-mula
menganalisa lingkungannya, lalu memutuskan perubahan apa yang diperlukan dalam dirinya, dan
akhirnya menentukan warna dan pola. Lebih jauh lagi, sangat tidak logis dan tidak beralasan untuk
menyatakan bahwa reptil itu dapat membangun sebuah sistem dalam tubuhnya untuk melaksanakan
reaksi-reaksi kimia yang diperlukan untuk perubahan itu.
Bahkan manusia, satu-satunya makhluk dibumi yang dikaruniai akal, tak dapat mengubah warna
bagian-bagian tubuhnya. Dia tidak dapat membuat sistem dalam tubuhnya yang membawa perubahan
seperti tu. Dengan demikian, hanya ada satu penjelasan tentang warna reptil yang kemiripannya dengan
lingkungan sedemikian sempurnanya sehingga bahkan nuansanya pun tidak berbeda. Pemilik
kebijaksanaan dengan keunggulan tak terbatas yang merancang makhluk hidup ini. Rancangan ini
adalah milik Allah, yang Maha Besar. Dia-lah Allah yang Maha Tahu apa keperluan setiap makhluk
hidup.
Figure text
Reptil Penyamar yang Paling Terkenal: Bunglon
Pernahkah anda lihat seekor bunglon berubah warna menurut lingkungannya? Ini adalah sesuatu
yang layak dilihat. Bunglon memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyamarkan dirinya sampai-
sampai ketangkasannya itu mengherankan semua orang. Meskipun banyak reptil lain yang mempunyai
kemampuan mengubah warna tubuhnya, tak ada yang mampu melakukannya secepat bunglon.
Bunglon menggunakan pembawa warna merah dan kuning, lapisan-lapisan putih dan biru, dan
yang paling penting "chromatophores", sel-sel kulit yang bereaksi terhadap perubahan panas, cahaya
dan suasana hati binatang itu.30 Jika anda menaruh seekor bunglon pada tempat yang sangat kuning,
misalnya, anda akan melihat warna tubuhnya dengan cepat menjadi kuning dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekitarnya. Hebatnya lagi, bunglon tidak saja hanya dapat menyesuaikan diri
dengan satu warna, tapi juga dengan tempat yang memiliki bermacam warna. Rahasia kesuksesan
mereka terletak pada sel-sel warna, yang teletak di bawah kulit sang penyamar ulung ini, yang
membesar dan pindah tempat dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dapatkah
bunglon itu sendiri yang melakukan adaptasi yang sempurna seperti itu? Bagaimana makhluk-makhluk
ini menyatu sampai tak dapat dapat dibedakan dengan lingkungan tempat tinggalnya, sedangkan
bahkan artis yang paling terampil harus bekerja berjam-jam untuk memperoleh satu warna natural yang
ekuivalen?
Jelaslah tak beralasan untuk menyatakan bahwa seekor bunglon dapat melakukan kegiatan
semacam itu menurut kemauannya sendiri. Pastilah tidak mungkin bagi seekor reptil untuk menentukan
penampilan dirinya, juga tidak mungkin menempatkan satu sistem dalam tubuhnya untuk mengubah
penampilannya. Juga tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa makhluk ini memiliki kontrol pada
seluruh sel-sel dan atom-atom dalam tubuhnya, sehingga mampu melakukan perubahan apapun
sekehendaknya dan memproduksi pigmen-pigmen yang diperlukan. Juga sama sekali tidak konsisten
dan tak ada gunanya untuk menyatakan bahwa kemampuan luar biasa semacam itu muncul karena
kebetulan. Tak ada mekanisme di alam yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
keterampilan sesempurna itu dan kemudian menyebarkannya kepada mereka yang memerlukannya.
Seperti halnya semua makhluk hidup yang ada di bumi, Allah juga menciptakan bunglon. Allah
menunjukkan keunikan cita rasa seni-Nya kepada kita dalam penciptaan bunglon. Allah Maha Kuasa,
Maha Bijaksana.
"Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan
kebesaran Allah). Dan Dia-lah Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nyalah
kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu." (Q.S. Al-Hadid: 1-2)
Perubahan Warna Menurut Lingkungannya
Apakah makhluk hidup hanya menggunakan warnanya untuk mempertahankan diri terhadap
musuh-musuh mereka? Tentu saja tidak. Beberapa binatang juga melindungi diri dari dingin dan panas
melalui enzim-enzim yang memberi warna pada bulu-bulu yang menutupi tubuhnya. Pada binatang-
binatang yang tinggal di daerah dingin, bulu-bulu pada ujung kaki, kuping dan hidung, yang
merupakan bagian tubuh yang paling sensitif, berwarna gelap. Bulu-bulu yang berwarna gelap
menyediakan lebih banyak energi panas bagi binatang dan dengan demikian memudahkan mereka
untuk munjadi hangat, persis seperti manusia yang mencoba memanfaatkan matahari sebaik mungkin
dengan mengenakan pakaian berwarna gelap selama musim dingin. Perubahan warna adalah hal yang
sangat biasa terjadi pada binatang-binatang darat. Sebagai contoh, selama musim panas, bulu rubah
yang tinggal di utara berubah menjadi putih, karena tingginya suhu tubuh mereka. Namun demikian,
selama musim dingin, sejalan dengan suhu udara yang menjadi lebih dingin, suhu tubuh mereka turun
dan diperlukan lingkungan yang lebih cocok agar enzim-enzim dapat bekerja dengan mudah. Untuk itu,
selama musim dingin, bulu rubah dari daerah utara itu menjadi lebih gelap. Kelinci, rubah, musang,
dan kucing kutub yang tinggal di sekitar kutub utara berwarna coklat pada musim panas dan putih pada
musim dingin.
Sementara beberapa burung menjadi putih sama sekali selama bulan-bulan musim dingin,
mereka mulai berpenampilan baru pada musim semi sesuai dengan warna-warna tanah dan tumbuh-
tumbuhan.
Warna-warna Sebagai Peringatan
Makhluk hidup menggunakan warna untuk berbagai tujuan. Salah satu di antaranya adalah
penggunaan warna sebagai peringatan. Beberapa contoh mengenai hal ini akan diuraikan pada halaman
berikut.
Warna-warna pada burung-burung
Salah satu ciri terpenting dari bulu burung yang beraneka warna adalah bahwa bulu-bulu itu
bukanlah merupakan struktur hidup. Alasan kenapa sebuah bulu tidak berubah warnanya sama sekali,
bahkan setelah tanggal, adalah karena bulu yang telah tumbuh dengan sempurna sama sekali tidak
hidup.
Kekayaan keanekaragaman warna pada burung-burung pada dasarnya terjadi karena adanya
pigmen-pigmen dalam bulu-bulu, yang disimpan selama fase awal pertumbuhannya, atau perubahan
cahaya yang terjadi tergantung pada karakteristik struktur bulu-bulu tersebut.
Karena formasi ini, yang dibuat dari bahan keratin, akan segera pudar oleh kondisi lingkungan,
mereka diperbaharui secara berkala. Dengan demikian, burung akan memperoleh kembali bulu-
bulunya yang cemerlang setiap saat. Hal ini adalah karena bulu-bulu burung terus tumbuh sampai
mereka sepenuhnya mencapai panjang yang diperlukan, serta karakteristik warna dan pola untuk jenis
tertentu tersebut.
Karena perbedaan struktur mereka, bulu-bulu dapat memiliki penampilan yang mirip seperti
yang diperoleh oleh sebuah prisma gelas yang memisahkan cahaya menjadi warna-warna yang
berbeda. Warna-warna yang terbentuk melalui pembiasan cahaya seperti ini lebih menyala dan lebih
metalik daripada warna yang diwarnai oleh pigmen-pigmen. Warna-warna pada bulu-bulu ini bergeser
dari biru menjadi hijau, dan dari oranye menjadi merah. Umumnya, warna-warna hijau, biru, dan
metalik pada burung-burung dibentuk melalui pemantulan dan pembiasan cahaya. Sekalipun demikian,
beberapa warna bulu-bulu berasal dari pigmen-pigmen.39
Ada tiga jenis pigmen utama pada burung. Yang pertama adalah pigmen melanin yang
menghasilkan hitam, coklat atau kuning kusam, kemudian pigmen lipochrome yang menghasilkan
merah, kuning atau oranye, dan terakhir adalah carotenoids. Biru, hijau dan beberapa warna terang
pada burung lainnya diciptakan oleh gelembung-gelembung mikroskopik dalam keratin dari bulu-bulu
tersebut yang membiaskan cahaya. Pada sisi lain, bulu-bulu yang menyerap seluruh spektrum cahaya
dan hanya memantulkan wara biru, menciptakan warna biru pada beberapa burung.40
Hormon-hormon juga memainkan peranan penting dalam perubahan warna pada burung.
Perbedaan warna antara jantan dan betina pada beberapa spesies disebabkan oleh hormon-hormon
kelamin. Perbedaan warna dan bentuk bulu ayam jantan dan betina, contohnya, tergantung pada
hormon estrogen.
Warna-warna pada burung-burung sangat penting bagi penyesuaian diri mereka dalam
habitatnya dan juga untuk saling mengenali antara burung jantan dengan betina; bagi pejantan, juga
untuk menarik perhatian betina selama musim berkawin. Selain itu, pigmen-pigmen yang memberi
warna pada bulu-bulu, meningkatkan kekuatan bulu-bulu, menyimpan energi yang berasal dari
matahari serta mencegah masuknya sinar-sinar ultraviolet yang berbahaya ke dalam tubuh.
Kupu-kupu
Pembentukan warna pada sayap kupu-kupu cukup menarik untuk disimak. Cahaya yang
dipantulkan melalui sisik-sisik pada sayap kupu-kupu membentuk warna-warna yang "sebetulya tidak
ada" akan tetapi menimbulkan suatu keindahan dan simetri yang luar biasa. Baru saja dikatakan bahwa
warna-warna itu "sebenarnya tidak ada", herankan anda mengapa hal ini bisa terjadi?
Kupu-kupu terkenal karena keindahan sayapnya, yang permukaannya relatif jauh lebih lebar
daripada bagian dada (thorax) mereka. Lalu bagaimana terjadinya pola dan warna yang spektakuler
pada sayap kupu-kupu?
Kupu-kupu memiliki sepasang selaput sayap, yang sebetulnya transparan. Karena sayap ini
diliputi oleh sisik dengan ketebalan yang bervariasi, transparansi selaput sayap ini menjadi tidak
tampak. Sisik-sisik ini meningkatkat kualitas aerodinamik sayap kupu-kupu, dan memberi warna pada
sayap mereka. Sisik-sisik tersebut, yang demikian lembut dan mudah rusak sampai-sampai sisik-sisik
ini akan jatuh jika disentuh, memiliki ujung tajam yang menancap pada sayap kupu-kupu. Dengan
demikian, sisik-sisik itu akan tetap menempel tanpa berjatuhan. Setiap sisik-sisik mungil ini, yang
kelihatannya seperti atap sirap, memiliki warna dari pigmen-pigmen kimia atau dari pembiasan cahaya
yang jatuh ke atas strukturnya lalu menghasilkan warna-warni pelangi seperti halnya gelembung
sabun.41 Selain itu juga, penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa warna yang berbeda
tergantung kepada bahan-bahan kimia yang berbeda. Hasil-samping dari bahan pewarna yang dikenl
dengan nama pteridine, misalnya, menghasilkan warna merah muda, putih, dan kuning yang biasa
terlihat pada kupu-kupu. Melanin, yang merupakan bahwan pewarna paling umum, terdapat dalam
bintik hitam pada sayap. Menariknya, warna-warna pada sayap kupu-kupu yang sebenarnya tidak
selalu merupakan warna yang terlihat. Contohnya, sisik hijau sebetulnya adalah campuran dari sisik-
sisik hitam dan kuning. Penelitian mutakhir yang dilakukan tentang sayap kupu-kupu menunjukkan
bahwa pigmen-pigmen tersebut terbentuk di dalam sisik-sisik dan bahwa enzim-enzim yang diperlukan
untuk memproduksi melanin berada pada kulit atas sisik-sisik tersebut.
Bahan-bahan pewarna bukanlah satu-satunya penghasil warna-warni kupu-kupu yang mudah
berubah ini. Struktur dan susunan sisik-sisik pada sayap kupu-kupu menyebabkan terjadinya berbagai
perlakuan terhadap cahaya, seperti misalnya pemantulan, pembiasan, dan pada akhirnya pembentukan
warna-warni yang indah mempesona. Contohnya, kupu-kupu Stilpnotio Salicis mempunyai sisik-sisik
yang semi-transparan, dan mengandung gelembung-gelembung. Meskipun tidak ada bahan-bahan
pewarna pada sisik-sisik ini, cahaya yang menembus sisik-sisik membuat kupu-kupu tersebut tampak
seperti satin.
Permukaan sisik-sisik pada sayap kupu-kupu Argynnis sedemikian lembeknya sehingga
menghasilkan pantulan keperakan. Pada beberapa kupu-kupu, perbedaan susunan dua baris sisik yang
saling menumpuk dapat juga menghasilkan pantulan cahaya yang berbeda, contohnya, menyebabkan
kupu-kupu terlihat biru, bukannya hitam atau coklat.
Pada saat kita meneliti struktur sayap kupu-kupu, bahkan hanya dengan memperhatikan warna-
warninya saja, kita akan menemukan banyak keajaiban. Tak diragukan lagi, adanya keindahan luar
biasa seperti itu adalah bukti dari kekuasaan yang agung dan cita rasa tak terhingga dari Allah, Yang
telah menciptakan semua ini.
Perlu juga diketahui bahwa selain diciptakan sebagai perhiasan, warna-warna dan pola-pola
pada sayap kupu-kupu memiliki banyak fungsi penting lainnya bagi makhluk ini.
Penyamaran Kupu-kupu
Kemampuan penyamaran kupu-kupu sama mengesankannya seperti mata palsu mereka. Seolah-
olah kupu-kupu penyamar melihat warna semak-semak, membuat penilaian terhadap lingkungannya,
menganalisanya, kemudian meniru warna semak-semak tersebut dengan menggunakan warna-warna
yang mereka hasilkan dalam sistem-sistem pada tubuh mereka yang sangat efektif. Sadar akan selera
pemangsanya,
spesies lainnya memberi sinyal-sinyal peringatan kepadanya dengan meniru warna-warna yang
menjijikkan pemangsanya dengan memberi kesan bahwa kupu-kupu tersebut akan terasa tidak enak
atau bahkan beracun. Tidaklah mungkin seekor kupu-kupu melakukan kegiatan-kegiatan ini sendiri.
Kita dapat membuat ini lebih jelas dengan sebuah contoh:
Andaikata anda mencoba menghasilkan sebuah warna di laboratorium. Jika pengetahuan anda
tentang hal ini hanya sedikit, anda tidak akan dapat mencapai hasil tertentu seperti yang anda inginkan,
walau secanggih apapun peralatan atau fasilitas laboratorium anda. Lalu, pertimbangkanlah untuk
mencoba memperoleh warna dengan kualitas seperti yang terdapat pada kupu-kupu, yang menjadi
hampir tidak dapat dilihat dengan menghasilkan warna-warna dan pola-pola yang sama dengan
lingkungannya. Anda bahkan tak akan dapat menghasilkan satu saja warna yang berarti. Situasinya
sedemikian rupa sehingga pastilah akan menjadi pendekatan yang tidak ilmiah dan tidak rasional untuk
menyatakan bahwa sistem yang agung dalam kupu-kupu ini muncul karena kebetulan tanpa adanya
rancangan yang disengaja.
Dimana ada sebuah rancangan, tentulah ada perancangnya. Rancangan tak bercela di atas bumi
adalah milik Allah, Yang Maha Pengasih. Menjadi tugas manusia-manusia berakallah untuk
memikirkan ke-Maha Pencipta-an Allah secara detail. Dalam surat An-Nahl, Allah menyatakan sebagai
berikut:
"dan Dia (menundukkan pula) apa yang telah Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan
berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran" (Q.S. An-Nahl:13)
Bintik Hitam yang Menyerap Cahaya
Pada beberapa jenis kupu-kupu, khususnya pada bagian-bagian sayap mereka yang dekat
dengan badannya, ada bintik-bintik besar berwarna gelap yang terdiri atas sisik-sisik. Bintik-bintik ini,
ditempatkan pada kedua sayap secara simetris, memiliki fungsi yang sangat penting bagi kupu-kupu.
Kupu-kupu menggunakan bintik-bintik ini untuk mencapai suhu tubuh yang diperlukan untuk terbang.
Bagaimana mereka melakukannya?
Sisik bersifat mengubah panas ke tingkat maksimum atau minimum tergantung kepada warna
mereka. Kita semua telah melihat kupu-kupu membuka dan menutup sayap mereka di bawah sinar
matahari seakan-akan sedang mencoba menemukan sudut tertentu. Bintik-bintik hitam pada sayap
mereka membantu kupu-kupu tersebut, yang mencoba mendapatkan sinar matahari melalui gerakan ini.
Seekor kupu-kupu yang perlu menghangatkan tubuhnya membuka dan menutup sayapnya sedemikian
rupa sehingga sinar matahari jatuh langsung pada bintik-bintik ini, dan dengan demikian tubuhnya
menjadi hangat.
Kupu-kupu yang hidup di daerah terbuka yang tak terlindung dari matahari berwarna lebih
terang sedangkan kupu-kupu yang hidup di hutan-hutan memiliki warna yang lebih gelap.
Beberapa spesies kupu-kupu Lepidoptera yang tidak memiliki sisik pada sayapnya, tak dapat
memantulkan sinar, dan dengan demikian menjadi transparan. Walaupun kita dapat melihat kupu-kupu
ini pada saat mereka terbang, namun hampir tidak mungkin untuk menemukannya pada saat mereka
bertengger di suatu tempat. Ini memberikan perlindungan sempurna bagi kupu-kupu tersebut. Seperti
semua makhluk hidup lainnya, kupu-kupu juga telah diciptakan dengan sistem-sistem yang dapat
memenuhi segala keperluan mereka. Lebih jauh lagi, semuanya ini merupakan sistem yang saling
tergantung satu sama lainnya sehingga yang satu tak dapat ada tanpa kehadiran yang lainnya.
Seperti semua makhluk di jagat raya, Allah menciptakan kupu-kupu juga dengan semua detail
yang ada pada mereka dan memberkahi mereka dengan semua sistem yang mereka perlukan.