You are on page 1of 16

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Published every April, August and December

JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN


ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK

Good Corporate Governance and Bank Performance :


A Balanced Scorecard Approach
Agus Supriyatna1, Agus Rahayu2, Moch. Dudih Sugiharto3
1,2
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
Abstract. Performance is a picture of the achievement of the implementation of an activity in realizing the
company's goals. In carrying out its business activities, banks are required to always be in good performance and
in a healthy state. A healthy bank will foster public trust. Based on the results of processing the performance data
and financial ratios of national banks taken directly from the official website of the Financial Services Authority
in the last five years, it can be seen that there are indicators with unstable trends such as Profit, ROA and ROE.
Similarly, what happened to PT. West Java Regional Development Bank & Banten, Tbk. with the bank name bjb
call. Based on the balanced scorecard (BSC) data that shows the performance index of bank bjb branch offices in
2012-2017, it can be seen that the performance of each branch office fluctuates from year to year. Problems
regarding the performance of bank bjb are in line with statistical data on good corporate governance (GCG)
issued by the LPPI (2018). Based on the comparison of average data of each bank against BUKU 3 and Industry
Standards, it is seen that the GCG value of bank bjb is still above the average GCG value of BUKU 3 group
banks and industry standards. This study aims to study the relationship between GCG and bank performance
using the BSC approach. The research method used is the explanatory survey method. Data taken from 65
research objects in the form of primary data and secondary data using questionnaires to be processed through
multiple linear regression analysis using SPSS. The resulting findings indicate that GCG has an influence on
bank performance bjb. If implemented properly, GCG will be one component that influences bank performance,
especially in improving the achievement of the BSC.
Keywords: Balanced Scorecard; Bank Performance;Good Corporate Governance.

Abstrak. Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan tujuan
perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya bank dituntut untuk selalu berada dalam kinerja yang baik
dan keadaaan yang sehat. Bank yang sehat akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Berdasarkan hasil
pengolahan data kinerja dan rasio keuangan perbankan nasional yang diambil langsung dari situs resmi Otoritas
Jasa Keuangan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat bahwa terdapat indikator-indikator dengan tren yang tidak
stabil seperti Laba, ROA dan ROE. Demikian pula yang terjadi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
& Banten, Tbk. dengan call name bank bjb. Berdasarkan data balanced scorecard (BSC) yang menunjukan index
kinerja kantor cabang bank bjb tahun 2012-2017 dapat dilihat bahwa kinerja dari setiap kantor cabang fluktuatif
dari tahun ke tahun. Permasalahan mengenai kinerja bank bjb selaras dengan data statistik good corporate
governance (GCG) yang dikeluarkan oleh LPPI (2018). Berdasarkan data perbandingan rata-rata masing-masing
bank terhadap BUKU 3 dan Standar Industri, terlihat bahwa nilai GCG dari bank bjb masih berada di atas rata-
rata nilai GCG dari bank kelompok BUKU 3 dan standar industri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
hubungan antara GCG dengan kinerja bank menggunakan pendekatan BSC. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode explanatory survey. Data diambil dari 65 objek penelitian dalam bentuk data primer maupun data
sekunder menggunakan kuisioner yang akan diolah melalui analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS.
Temuan yang dihasilkan menunjukkan bahwa GCG mempunyai pengaruh terhadap kinerja bank bjb. Jika
diimplementasikan dengan baik, maka GCG akan menjadi salah satu komponen yang berpengaruh terhadap
kinerja bank khususnya dalam meningkatkan pencapaian BSC.
Kata Kunci: Balanced Scorecard; Bank Performance;Good Corporate Governance.

Corresponding author. Email: 1ajoey_bjb@yahoo.com, 2agusrahayu@upi.edu.


How to cite this article. Agus Supriyatna, Agus Rahayu, & Moch. Dudih Sugiharto. (2018). Good Corporate
Governance and Bank Performance : A Balanced Scorecard Approach. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 6(3), 481-
496. Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/4670
History of article. Received: September 2018, Revision: November 2018, Published: December 2018
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/jrak.v4i3.4670
Copyright©2018. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

481 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and
Bank Performance : A Balanced Scorecard Approach.

PENDAHULUAN Berdasarkan data balanced


Kinerja merupakan gambaran dari scorecard (BSC) yang menunjukan index
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan kinerja kantor cabang bank bjb tahun 2012-
dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Hal 2017 dapat dilihat bahwa kinerja dari setiap
ini tentunya akan menjadi keunggulan kantor cabang fluktuatif dari tahun ke tahun.
tersendiri bagi suatu perusahaan apabila Permasalahan mengenai kinerja bank bjb
memiliki kinerja bisnis yang baik selaras dengan data statistik good corporate
(Sebahattin et al., 2014). Kinerja merupakan governance (GCG) yang dikeluarkan oleh
suatu proses manajemen yang dirancang LPPI (2018). Berdasarkan data
untuk menghubungkan tujuan organisasi perbandingan rata-rata masing-masing bank
dengan tujuan individu sedemikian rupa, terhadap BUKU 3 dan Standar Industri,
sehingga baik tujuan individu maupun terlihat bahwa nilai GCG dari bank bjb
tujuan korporasi dapat bertemu (Martinez- masih berada di atas rata-rata nilai GCG dari
simarro, Devece, & Llopis-albert, 2015). bank kelompok BUKU 3 dan standar
Perbankan merupakan salah satu industri.
sektor yang berkontribusi dalam Performance is the end of result of
pembangunan nasional yang bertujuan untuk activities, it includes the outcome of
meningkat taraf hidup rakyat banyak. Dalam strategic management process. The practice
menjalankan kegiatan usahanya bank of strategic management is justified in term
dituntut untuk selalu berada dalam keadaaan of it’s ability to improve an organization’s
yang sehat. Bank yang sehat akan performance, typically measured in term of
menumbuhkan kepercayaan masyarakat. profits and return in investment (Wheelen &
Berdasarkan hasil pengolahan data kinerja Hunger, 2008). Pengukuran kinerja bisnis
dan rasio keuangan perbankan nasional yang sebaiknya tidak hanya diukur dengan
diambil langsung dari situs resmi Otoritas menggunakan alat ukur keuangan saja,
Jasa Keuangan dalam lima tahun terakhir tetapi juga harus mempertimbangkan
dapat dilihat bahwa terdapat indikator- beberapa alat ukur non keuangan. Instrumen
indikator dengan tren yang tidak stabil yang umum digunakan yaitu BSC (Kaplan
seperti Laba, ROA dan ROE (OJK, 2018). & Norton, 1991).
PT. Bank Pembangunan Daerah Berdasarkan POJK no. 55 tahun
Jawa Barat & Banten, Tbk. dengan call 2017, disebutkan bahwa GCG atau Tata
name bank bjb merupakan salah satu Badan Kelola yang baik adalah suatu tata cara
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak pengelolaan Bank yang menerapkan prinsip-
di sektor perbankan (Annual Report, 2017). prinsip keterbukaan (transparency),
bank bjb merupakan bank umum yang akuntabilitas (accountability),
mengemban misi sebagai penggerak dan pertanggungjawaban (responsibility),
pendorong laju pertumbuhan perekonomian independensi (independency), dan
daerah. bank bjb merupakan salah satu kewajaran (fairness).
perbankan nasional dan masuk ke dalam Beberapa Research gap yang telah
peringkat ke-12 bank terbesar dari 115 bank dikumpulkan terkait dengan pengaruh antara
di Indonesia serta Bank Pembangunan GCG dan kinerja perusahaan dapat dilihat
Daerah nomor satu di Indonesia (infobank, pada tabel 1 berikut.
2018).

Tabel 1. Research Gap Terkait Pengaruh GCG dan Kinerja Perusahaan


No Korelasi Penelitian
1 Positive Correlation Chung, Wright & Kedial (2003); Callahan, Millar & Schulman
(2003); Mak & Kusnadi (2005); Krivogorsky (2006); Brown
and Caylor (2006); Nicholson and Kiel (2007); Larcker et al.
(2007); Bhagat and Bolton (2007); Sunday (2008); Daines et al.

482 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

(2008); Carline et al. (2009); Renders, Gaeremynck & Sercu


(2010)
2 No Correlation Grove et al. (2011); Brenes et al. (2011); Castaner and Kavadis
(2013); Shank, Hill and Stand (2013); Gupta, Chandrasekhar
and Tourani-Rad (2013)
3 Negative Correlation Hutchinson (2002); Bauer et al. (2004); Giroud and Mueller
(2010)

Penelitian ini bertujuan untuk pemasaran dan melalui kinerja keuangan


mempelajari hubungan antara GCG dengan perusahaan. Pengukuran kinerja bisnis
kinerja bank menggunakan pendekatan melalui kinerja pemasaran dapat diukur
BSC. Hubungan antara GCG dan kinerja diantaranya dengan penjualan, pertumbuhan
menggunakan indikator non keuangan yaitu pasar, dan pangsa pasar. Perspektif kinerja
BSC masih jarang digunakan pada keuangan diukur dengan menggunakan
penelitian-penelitian sebelumnya sehingga ukuran Return On Investment (ROI), bauran
penelitian ini akan mengisi gap tersebut. pendapatan (revenue mix), pemanfaatan
Indikator-indikator yang akan digunakan di aktiva yang diukur dengan asset turn over,
dalam penelitian ini antara lain lima prinsip dan berkurangnya biaya secara signifikan
GCG dan empat komponen BSC sehingga yang diukur dengan rasio BOPO (Hubbard
akan diketahui komponen yang memiliki & Beamish, 2011).
pengaruh yang kuat maupun pengaruh yang Empat perspektif pengukuran kinerja
lemah antara GCG dan kinerja dengan perusahaan sebagai alat ukur yang seimbang
menggunakan pendekatan BSC. melalui konsep balanced score card antara
lain perspektif keuangan, pelanggan, proses
KAJIAN LITERATUR bisnis internal, pertumbuhan dan
Performance pembelajaran organisasi (Kaplan & Norton,
Kinerja bisnis dapat dinyatakan 1991). Beberapa peneliti lain juga
sebagai hasil akhir dari berbagai aktivitas mempertimbangkan pengukuran kinerja
perusahaan. Di dalam proses manajemen perusahaan berdasarkan sudut pandang
stratejik, tujuan yang telah ditetapkan multidimensional, antara lain melalui omset
sebelumnya seharusnya dapat digunakan / penjualan, laba / rugi bersih, keberhasilan
untuk mengukur kinerja perusahaan setelah yang dicapai dengan produk baru, dan
strategi tersebut diterapkan (Wheelen & persepsi hasil yang diperoleh perusahaan
Hunger, 2008). (Marques & Ferreira, 2009).
Pengukuran kinerja bisnis sangat Faktor internal dan eksternal seperti
beragam. Alat ukur kinerja perusahaan dapat Market Based View dan Resource Based
dipilih berdasarkan organisasi yang akan View mempengaruhi kinerja perusahaan
dinilai dan tujuan yang ingin dicapai (Wernerfelt, 1984). Penelitian empirik
(Wheelen & Hunger, 2008). Pengukuran Huygens et all., (2001); McGahan dan
kinerja bisnis tidak memungkinkan jika Porter (1997); dan Silverman et al. (1997)
hanya diukur dengan menggunakan alat mengungkapkan hubungan resiprokal antara
ukur keuangan saja, tetapi juga harus lingkungan persaingan dengan kapabilitas.
mempertimbangkan beberapa alat ukur non Ketika perusahaan dihadapkan pada
keuangan (Civelek, 2015; Kaplan & Norton, persaingan, maka perusahaan selalu
1991; Marques & Ferreira, 2009; Pucciarelli berusaha meningkatkan kapabilitasnya agar
& Kaplan, 2016). dapat meningkatkan kinerja (Barnett dan
Business performances are indicator Hansen, 1996; Huygens et al., 2001).
of how well does organization accomplish Pengaruh resiprokal antara lingkungan dan
its goals (Lin & Kuo, 2007). Indikator strategi juga ditunjukkan oleh penelitian Tan
kinerja bisnis dapat dilihat dari aspek dan Litschert (1994) dan Tan (2005).

483 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and
Bank Performance : A Balanced Scorecard Approach.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa komisaris dan direksi tidak boleh memiliki
orientasi stratejik sebagai pola perilaku dan hubungan kekerabatan atau memiliki
ketidakpastian lingkungan bersifat co- hubungan financial dengan dewan komisaris
evolving. dan direksi atau menjadi pemegang saham
pengendali di perusahaan lain. Ketiga,
Good Corporate Governance ketentuan bagi direktur kepatutan dan
Pada tahun 1992, Komite Cadbury peningkatan fungsi audit bank publik.
melalui Cadbury Report, mengeluarkan Dalam standar penerapan fungsi internal
definisi tentang Good Corporate audit bank publik, bank diwajibkan untuk
Governance (selanjutnya disebut GCG). menunjuk direktur kepatuhan yang
GCG merupakan prinsip yang mengarahkan bertanggung jawab atas kepatuhan bank
dan mengendalikan perusahaan agar terhadap regulasi yang ada (Regalli, 2012;
mencapai keseimbangan antara kekuatan Damian, 2015)
serta kewenangan perusahaan dalam GCG mempunyai enam macam tujuan
memberikan pertanggungjawabannya utama. Keenam tujuan utama tersebut
kepada para shareholder khususnya, dan adalah sebagai berikut (KKNG, 1999) :
stakeholder pada umumnya. Hal ini 1. Mendorong tercapainya
dimaksudkan untuk mengatur kewenangan kesinambungan perusahaan melalui
direktur, manajer, pemegang saham, dan pengelolaan yang berdasarkan pada
pihak lain yang berhubungan dengan asas transparansi, akuntabilitas,
perkembangan perusahaan di lingkungan responsibilitas serta kewajaran dan
tertentu. kesetaraan.
Di Indonesia, konsep GCG mulai 2. Mendorong pemberdayaan fungsi
diperkenalkan pada tahun 1999 setelah dan kemandirian masing-masing
pemerintah membentuk Komite Nasional organ perusahaan yaitu dewan
Kebijakan Governance (KNKG). KNKG komisaris, direksi dan rapat umum
mengeluarkan Pedoman Umum GCG pemegang saham (RUPS).
Indonesia pada tahun 2000 yang kemudian 3. Mendorong pemegang saham,
direvisi pada tahun 2006. Isi dari pedoman anggota dewan komisaris dan
tersebut adalah setiap perusahaan harus anggota direksi agar dapat membuat
membuat pernyataan tentang kesesuaian keputusan dan menjalankan
penerapan GCG dengan pedoman yang telah tindakannya dilandasi oleh nilai
dikeluarkan oleh KNKG dalam laporan moral yang tinggi dan kepatuhan
tahunannya. terhadap peraturan perundang-
Secara umum dalam UU Perbankan undangan.
telah diatur ketentuan yang terkait dengan 4. Mendorong timbulnya kesadaran dan
GCG yang kemudian diatur secara khusus di tanggung jawab sosial perusahaan
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terhadap masyarakat dan kelestarian
Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 07 lingkungan terutama disekitar
Desember 2016 tentang Penerapan Tata perusahaan.
Kelola Bagi Bank Umum yang terdiri atas : 5. Mengoptimalkan nilai perusahaan
pertama, uji kelayakan dan kepatutan (fit bagi pemegang saham dengan
and proper test), yang mengatur perlunya memperhatikan pemangku
peningkatan kompetensi dan integritas kepentingan lainnya.
manajemen perbankan melalui uji kelayakan 6. Meningkatkan daya saing
dan kepatutan terhadap pemilik, pemegang perusahaan secara nasional maupun
saham pengendali, dewan komisaris, direksi, internasional sehingga meningkatkan
dan pejabat eksekutif bank dalam aktivitas kepercayaan pasar yang dapat
pengelolaan bank. Kedua, independensi mendorong arus investasi dan
manajemen bank, para anggota dewan

484 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

pertumbuhan ekonomi nasional dan Penilaian GCG pada perbankan


berkesinambungan dilakukan melalui kertas kerja penilaian
sendiri (self assessment) penerapan kelola
Salah satu pilar penting dalam GCG di dengan tujuan dari masing-masing
perbankan adalah komitmen penuh dari governance system sebagai berikut (SEOJK
seluruh jajaran pengurus / manajemen bank No. 13, 2017) :
hingga pegawai yang terendah untuk 1. Penilaian governance structure
melaksanakan ketentuan tersebut. Seluruh bertujuan untuk menilai kecukupan
karyawan wajib untuk menjunjung tinggi struktur dan infrastruktur Tata
prinsip-prinsip GCG menurut POJK nomor Kelola Bank agar proses penerapan
55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata prinsip Tata Kelola yang baik
Kelola Bagi Bank Umum diantaranya menghasilkan outcome yang sesuai
Transparency, Accountability, dengan harapan Pemangku
Responsibility, Independency dan Fairness Kepentingan Bank.
atau sering dikenal dengan singkatan 2. Penilaian governance process
TARIF. Prinsip-prinsip yang terkandung bertujuan untuk menilai efektivitas
dalam GCG seperti yang tercantum di atas proses penerapan prinsip Tata Kelola
dapat dijabarkan sebagai berikut : yang didukung oleh kecukupan
1. Transparency yaitu keterbukaan struktur dan infrastruktur Tata
dalam mengemukakan informasi Kelola Bank sehingga menghasilkan
yang material dan relevan serta outcome yang sesuai dengan harapan
keterbukaan dalam melaksanakan Pemangku Kepentingan Bank.
proses pengambilan keputusan. 3. Penilaian governance outcome
2. Accountability yaitu kejelasan fungsi bertujuan untuk menilai kualitas
dan pelaksanaan outcome yang memenuhi harapan
pertanggungjawaban organ Pemangku Kepentingan Bank yang
perusahaan sehingga pengelolaannya merupakan hasil proses penerapan
berjalan secara efektif. prinsip Tata Kelola yang baik yang
3. Responsibility (pertanggungjawaban) didukung oleh kecukupan struktur
adalah kesesuaian atau kepatuhan di dan infrastruktur Tata Kelola Bank.
dalam pengelolaan perusahaan
terhadap prinsip korporasi yang Penerapan GCG di lingkungan
sehat serta peraturan perundangan perbankan harus melakukan penilaian
yang berlaku. sendiri (self assessment) secara berkala
4. Independency (kemandirian) adalah meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian
suatu keadaan dimana perusahaan pelaksanaan GCG sesuai dengan SEOJK
dikelola secara profesional tanpa No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
benturan kepentingan dan pengaruh 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
atau tekanan dari pihak manapun Bank Umum, yaitu :
yang tidak sesuai dengan peraturan 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
perundang-undangan yang berlaku jawab Dewan Komisaris
dan prinsip-prinsip korporasi yang 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung
sehat. jawab Direksi
5. Fairness yaitu keadilan dan 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Komite
stakeholder yang timbul berdasarkan 4. Penerapan benturan kepentingan
perjanjian dan peraturan perundang- 5. Penerapan fungsi kepatuhan
undangan yang berlaku. 6. Penerapan fungsi audit intern
7. Penerapan fungsi audit ekstern

485 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and
Bank Performance : A Balanced Scorecard Approach.

8. Penerapan manajemen risiko menggambarkan gambaran yang seimbang


termasuk sistem pengendalian intern untuk kinerja saat ini dan kinerja masa
9. Penyediaan dana kepada pihak depan. Oleh karena itu, karena pentingnya
terkait (related party) dan penerapan BSC dalam industri perbankan,
penyediaan dana besar (large kami mengukur kinerja bank menggunakan
exposures) indeks kinerja berbasis BSC multidimensi.
10. Transparansi kondisi keuangan dan Kami menggunakan analisis faktor pokok
non keuangan Bank laporan komponen untuk membuat indeks kinerja
pelaksanaan GCG dan pelaporan yang terdiri dari empat kategori utama BSC
internal : keuangan, pelanggan, proses bisnis
11. Rencana Strategis Bank. internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan
(Elbannan & Elbannan, 2014).
Balanced Score Card
Balance Scorecard pertama kali METODOLOGI PENELITIAN
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan Objek Penelitian
David P. Norton pada tahun 1992 dalam Objek yang akan dijadikan
sebuah artikel berjudul "The Balanced responden dalam penelitian ini adalah para
Scorecard - Measures That Drive pegawai di seluruh kantor cabang bank bjb.
Performance". Dalam artikel tersebut, Penelitian ini dilakukan pada jangka waktu
Balance Scorecard didefinisikan sebagai penelitian kurang dari satu tahun, maka
satu set ukuran yang memberi manajer metode penelitian yang digunakan adalah
puncak pandangan yang cepat tetapi cross sectional method Pengumpulan
komprehensif dari bisnis, termasuk langkah- informasi dari subjek penelitian hanya
langkah keuangan yang menginformasikan dilakukan satu kali dalam satu periode
hasil tindakan yang telah diambil, waktu, sehingga penelitian ini merupakan
melengkapi langkah-langkah keuangan one-shot atau cross sectional.
dengan langkah-langkah operasional pada
kepuasan pelanggan, proses internal, inovasi Jenis Penelitian
organisasi dan peningkatan ukuran kegiatan Berdasarkan tingkat penjelasan dan
operasional yang merupakan pendorong bidang penelitian, maka jenis penelitian ini
kinerja keuangan masa depan (Setiawan & adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Yulianto, 2017) Metode penelitian yang digunakan adalah
Hal tersebut dapat memperoleh metode explanatory survey yang dilakukan
popularitas yang meningkat sebagai alat untuk mengeksplorasi situasi masalah dan
manajemen yang efektif karena menggeser mendapatkan ide-ide serta wawasan
fokus sistem pengukuran kinerja dari kedalam masalah yang dihadapi manajemen
pengukuran berbasis keuangan jangka atau para peneliti tersebut (Maholtra, 2010).
pendek ke ukuran pelanggan-sentris jangka
panjang. BSC mengukur kinerja melalui Jenis & Sumber Data
indikator Keuangan, Pelanggan, Proses Data merupakan hal yang paling
Bisnis Internal, dan Indikator Pembelajaran penting dalam melakukan penelitian.
dan Pertumbuhan multi-level yang Berdasarkan sumbernya, data dibedakan
terintegrasi, yang disesuaikan untuk menjadi dua yaitu data primer dan data
penggunaan masing-masing perusahaan. sekunder (Sugiyono, 2017). Sumber data
Banyak penelitian secara empiris menguji yang digunakan dalam penelitian telah
hubungan antara menggunakan BSC dan disajikan dalam Tabel 2 berikut.
peningkatan kinerja di sektor jasa (terutama
bank) dan menyarankan bahwa tindakan
non-keuangan sama pentingnya dengan
langkah-langkah keuangan untuk

486 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Tabel 2. Jenis dan Sumber Data


No Data Jenis Data Sumber Data
1 Kinerja & Rasio Keuangan Perbankan Nasional Sekunder OJK, 2018
Tahun 2013 – 2017
2 Index Kinerja Kantor Cabang Tahun 2012 – 2017 Primer bank bjb
3 Perbandingan Rata-Rata Peringkat GCG Masing- Sekunder LPPI, 2018
Masing Bank Terhadap BUKU 3 & Standar
Industri
4 Self Assessment GCG Primer bank bjb
5 Kuisioner mengenai pengaruh GCG dan kinerja Sekunder Survey Internal
(BSC)

Populasi & Sampel Analisis Data


Populasi yang diambil dalam penelitian Teknik analisis data merupakan suatu
ini adalah seluruh pimpinan cabang pada cara untuk mengukur, mengolah dan
seluruh kantor cabang bank bjb berjumlah menganalisis data dalam rangka pengujian
sebanyak 65 pegawai. Adapun sampel yang hipotesis. Alat penelitian yang digunakan
digunakan dalam penelitian ini didapat dalam penelitian ini adalah hasil pengolahan
dengan pengambilan sampel jenuh sumber data kuantitatif. Analisis verifikatif
menggunakan teknik non-probability dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan
sampling. menggunakan uji statistik dan
menitikberatkan pada pengungkapan perilaku
Pengujian variabel penelitian. Pengujian hipotesis yang
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dilakukan melalui tahapan-tahapan uji asumsi
instrumen pengumpulan data yang akan klasik antara lain Uji Multikolinearitas, Uji
disebar, perlu dilakukan tahap pengujian Heteroskedastisitas, Uji Normalitas, dan Uji
berupa pengujian validitas dan reliabilitas. Linearitas.
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk
menjamin bahwa terdapat kesamaan antara HASIL DAN PEMBAHASAN
data yang terkumpul dengan data yang Profil Responden
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, Berdasarkan data dari pengisian
sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk kuesioner dapat diketahui bahwa jumlah
mendapatkan tingkat ketepatan alat sampel sebanyak 65 responden dengan
pengumpulan data yang dilakukan. Uji rentang usia mulai dari 23 tahun sampai
validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dengan 54 tahun. Adapun rekapitulasi detail
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu mengenai kondisi usia responden dipaparkan
aplikasi SPSS. dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Komposisi Responden Berdasarkan Usia


No Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah
Σ % Σ % Σ %
1 26 - 30 Tahun 12 30.00% 13 52.00% 25 38.46%
2 31 - 35 Tahun 13 32.50% 5 20.00% 18 27.69%
3 36 - 40 Tahun 6 15.00% 3 12.00% 9 13.85%
4 41 - 45 Tahun 3 7.50% 2 8.00% 5 7.69%
5 46 - 50 Tahun 1 2.50% 1 4.00% 2 3.08%
6 51 - 55 Tahun 5 12.50% 1 4.00% 6 9.23%
Jumlah 40 100.00% 25 100.00% 65 100.00%
Sumber : Kuesioner Penelitian, Data Diolah (2018)

487 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and Bank
Performance : A Balanced Scorecard Approach.

Dilihat dari tabel di atas, komposisi penelitian. Dalam hal ini penulis
mayoritas responden berdasarkan usia adalah menggunakan alat bantu SPSS 23 untuk
pada rentang usia 26-35 tahun yaitu sebesar melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
66,15% yang merupakan usia produktif dan setiap variabel penelitian dengan hasil
harus dipertahankan. Selanjutnya dari sisi sebagaimana tabel 4 berikut. Tabel 4
jenis kelamin, responden laki-laki merupakan menunjukan bahwa hasil uji variabel-variabel
mayoritas responden sebesar 61,53%. Hal ini penelitian memenuhi kriteria yang disyaratkan
membuktikan bahwa laki-laki masih (valid) karena rhitung setiap item pernyataan >
mendominasi posisi pimpinan cabang. rtabel yakni sebesar 0,2058 untuk 65
responden.
Hasil Pengujian Validitas & Reabilitas
Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir instrumen

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian


Variabel GCG
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's R Tabel Keputusan
if Item Variance if Item-Total Alpha if
Deleted Item Correlation Item
Deleted Deleted
P1 19.8000 .350 .243 .606 Valid
P2 19.8462 .257 .371 .561 Valid
P3 19.8154 .278 .483 .487 Valid
P4 19.8308 .268 .414 .524 Valid
P5 19.7846 .359 .375 .569 Valid
0.2058
P6 19.8277 .284 .266 .493 Valid
P7 19.7940 .295 .365 .522 Valid
P8 19.8034 .348 .223 .597 Valid
P9 19.8248 .297 .280 .483 Valid
P10 19.8355 .344 .425 .543 Valid
Variabel Kinerja (BSC)
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's R Tabel Keputusan
if Item Variance if Item-Total Alpha if
Deleted Item Correlation Item
Deleted Deleted
P1 14.8769 .172 .475 .465 Valid
P2 14.8462 .195 .593 .374 Valid
P3 14.8615 .246 .208 .694 Valid
P4 14.8154 .278 .434 .553 Valid
0.2058
P5 14.8334 .228 .411 .661 Valid
P6 14.8213 .259 .394 .460 Valid
P7 14.8585 .241 .267 .589 Valid
P8 14.8351 .351 .317 .616 Valid

Hasil uji reliabilitas dilakukan dengan Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel No Variabel Cronbach Keputusan
Alpha
dikatakan reliabel atau andal jika nilai 1 Good Corporate Governance 0.6075419 Reliabel
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2 Kinerja (BSC) 0.6062271 Reliabel
2011). Berdasarkan Tabel 5 berikut dapat
dilihat bahwa nilai statistik Cronbach Alpha Hasil Uji Asumsi Klasik
dari keseluruhan variabel bernilai lebih dari Hasil Uji Normalitas
0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
bahwa alat ukur (kuesioner) variabel GCG grafik Normal Probability Plot seperti dalam
dan kinerja (BSC) dalam penelitian ini Gambar 1.
reliabel atau andal.

488 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Gambar 1. Grafik Normal P-Plot

Dari grafik pada Gambar 1 di atas, Hasil Uji Multikolinearitas


terlihat bahwa data tersebar di sekitar garis Hasil uji multikolinearitas dapat
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data dilihat pada tabel Coefficients seperti dalam
mendekati distribusi normal. Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Tabel Coefficients


Coefficients a
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -.263 .122 -2.148 .036
VAR00001 1.074 .039 .961 27.711 .000 .961 .961 .961 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja (BSC)

Dari Tabel 6. di atas, terlihat nilai tabel Durbin Watson, untuk jumlah data
Variance Inflation Factor (VIF) atas (n=65) dan jumlah variabel bebas (k) yang
keseluruhan variabel berada dibawah angka 5 digunakan sebanyak 1 buah dengan α = 5%,
(lima), sehingga dapat disimpulkan tidak maka diperoleh nilai statistik Durbin Watson
terjadi multikolinearitas antar variabel sebagai berikut.
penelitian. dL = 1,567
4-dL = 2,433
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat Sehingga dapat diperoleh hasil bahwa
pada tabel 6 Model Summary berikut. nilai DW berada diantara nilai dL dan 4-dL
Tabel 7. Model Summary (1,567 < 2,000 < 2,433), maka dapat
b
Model Summary
Change Statistics
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antar
R Square Sig. F variabel penelitian.
Model R R Square Change F Change df1 df2 Change Durbin-Watson
1 .961a .924 .924 767.919 1 63 .000 2.000
a. Predictors: (Constant), Good Corporate Governance
b. Dependent Variable: Kinerja (BSC)
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat
Dari Tabel 7 di atas, terlihat nilai dilihat pada Tabel Scatterplot seperti dalam
Statistik Durbin Watson (DW) data penelitian Gambar 2.
adalah sebesar 2,000. Dengan menggunakan

489 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and Bank
Performance : A Balanced Scorecard Approach.

Gambar 2. Scatterplot

Dari Gambar 2 di atas, terlihat data model regresi linier berganda atas setiap
tersebar di sekitar angka 0 (nol) pada sumbu variabel yang diperoleh dalam koefisien
Y serta tidak membentuk pola tertentu, variabel sebagaimana tabel 9 berikut.
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas pada data penelitian. Tabel 9. Koefisien Variabel
Coefficientsa
Standardize
Pengujian Analisis Regresi Linier Unstandardized d
Berganda Coefficients Coefficients
Sebelum dilakukan pengujian model Model B Std. Error Beta t Sig.
regresi linier berganda, terlebih dahulu 1 (Constant) -.263 .122 -2.148 .036
GCG 1.074 .039 .961 27.711 .000
dilakukan pengujian kelayakan model regresi a. Dependent Variable: Kinerja (BSC)
dengan menggunakan ANOVA sebagaimana
tabel 8 berikut.
Tabel 9 di atas menggambarkan
persamaan regresi untuk mengetahui angka
Tabel 8. Tabel ANOVA
ANOVAa
konstanta serta koefisien atas setiap variabel
Sum of Mean penelitian. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas
Model Squares df Square F Sig. Persamaan regresi yang terbentuk adalah
1 Regression 6.053 1 6.053 767.919 .000b sebagai berikut:
Residual .497 63 .008
Total
Y = a ± bX + e
6.549 64
a. Dependent Variable: Kinerja (BSC) Y = -0,263 + 1,074X + e
b. Predictors: (Constant), Good Corporate Governance
Model diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 8 ANOVA di atas menunjukkan 1. Konstanta sebesar -0,263; artinya jika
besarnya angka probabilitas atau signifikasi variabel good corporate governance
model regresi. Pada perhitungan ANOVA nilainya adalah 0 (nol), maka indeks
yang akan digunakan untuk uji kelayakan kinerja (BSC) bernilai -0,263.
model regresi, ketentuan angka probabilitas 2. Koefisien regresi variabel good
yang baik untuk digunakan sebagai model corporate governance sebesar 1,074;
regresi ialah harus lebih kecil dari 0,05. artinya jika variabel good corporate
Dari hasil Uji ANOVA dalam Tabel 8 governance bernilai 1, maka kinerja
di atas menghasilkan nilai probabilitas (sig) (BSC) akan mengalami peningkatan
pada model adalah sebesar 0,000. sebesar 1,074. Koefisien bernilai
Berdasarkan angka signifikansi 0,000 < 0,05, positif artinya semakin meningkat
maka model regresi ini sudah layak digunakan nilai good corporate governance maka
untuk memprediksi variabel Good Corporate kinerja (BSC) akan meningkat pula.
Governance. Berdasarkan hal ini, langkah
selanjutnya adalah menghitung koefisien

490 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Uji Hipotesis corporate governance dan kinerja (BSC)


Uji hipotesis dapat dilakukan melalui uji t. adalah sebesar 0,961 dengan nilai sig sebesar
Uji t dilakukan untuk mengetahui berarti 0,000 (signifikan karena <0,05). Koefisien
tidaknya suatu variabel independen dalam korelasi positif menunjukkan bahwa pengaruh
mempengaruhi variabel dependen secara antara kedua variabel tersebut positif dan
parsial. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut: signifikan. Artinya jika variabel good
H0 : Secara parsial terdapat pengaruh corporate governance (X) meningkat maka
antara variabel kualitas layanan variabel kinerja (BSC) (Y) akan meningkat
terhadap loyalitas pula.
nasabah.
H1 : Secara parsial tidak terdapat KESIMPULAN
pengaruh antara variabel kualitas Kesimpulan
layanan terhadap Adapun kesimpulan yang dapat diberikan
loyalitas nasabah. sehubungan dengan hasil penelitian dan
pembahasan ini dapat diuraikan sebagai
Kriteria pengambilan keputusan adalah berikut :
sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengujian hipotesis
a) Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari melalui uji t diperoleh hasil bahwa
5%, maka dapat disimpulkan bahwa H0 variabel good corporate governance
diterima, sebaliknya H1 ditolak. berpengaruh terhadap kinerja (BSC)
b) Jika tingkat signifikansi lebih besar dari dengan nilai sig sebesar 0,000 (<0,05).
5%, maka dapat disimpulkan sebaliknya 2. Berdasarkan hasil perhitungan Rhitung
bahwa H0 ditolak, H1 diterima. terhadap variabel GCG, diketahui
bahwa indikator akuntabilitas dan
Hasil uji parsial dapat dilihat pada Tabel 9 fairness memiliki pengaruh yang
di atas diperoleh hasil bahwa variabel good paling besar terhadap kinerja.
corporate governance memiliki nilai sig 3. Berdasarkan hasil perhitungan Rhitung
sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat terhadap variabel kinerja (BSC),
disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya secara diketahui bahwa indikator financial
parsial terdapat pengaruh signifikan antara perspective memiliki pengaruh yang
variabel good corporate governance terhadap paling besar terhadap kinerja.
kinerja (BSC).
Saran
Korelasi Antar Variabel Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
Untuk dapat mengetahui tingkat pengaruh antara good corporate governance
korelasi antar variabel dapat dilihat dalam terhadap kinerja (BSC), namun terdapat
Tabel 10 berikut. beberapa indikator-indikator yang
pengaruhnya kecil sehingga perlu
Tabel 10. Correlations Inter Variable dioptimalkan. Dengan demikian, saran-saran
Correlations terkait langkah strategis yang dapat menjadi
Kinerja GCG masukan bagi manajemen bank bjb adalah
(BSC)
Pearson Kinerja (BSC) 1.000 .961
sebagai berikut :
Correlation GCG .961 1.000 1. Berdasarkan hasil perhitungan Rhitung
Sig. (1- Kinerja (BSC) .000 terhadap variabel GCG, diketahui
tailed) GCG .000 bahwa indikator transparansi,
N Kinerja (BSC) 65 65 responsibility, dan independency
GCG 65 65
masih perlu dioptimalkan, sehingga
rekomendasi yang diberikan yaitu :
Tabel 10 di atas memberikan informasi a. Membuat pedoman mengenai
mengenai hubungan antara variabel. Besar keterbukaan dalam
koefisien korelasi antara variabel good
491 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018
AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and Bank
Performance : A Balanced Scorecard Approach.

memberikan informasi yang c. Membuat matrix / checklist


material dan relevan terkait pekerjaan baik harian,
produk / jasa bank kepada mingguan, dan bulanan, seperti
nasabah / debitur misalnya pelaporan gratifikasi,
b. Meningkatkan sosialisasi pelaporan APU-PPT, LTKM-
terkait ketentuan internal yang LTKT, CIS-CIT, dsb yang
berlaku di bank bjb sehingga merupakan kewajiban yang
setiap terbentuk awareness di harus dipenuhi secara rutin
setiap pegawai akan d. Pengajuan pendidikan dan
pentingnya pemahaman dan pelatihan harus dilakukan
pelaksanaan pekerjaan sesuai secara terbuka dan merata
SOP dan pedoman yang sesuai dengan fungsi, tugas dan
berlaku. tanggung jawab dari masing-
c. Menerapkan secara optimal masing pegawai
four eye principle dan peran e. Selanjutnya agar pada
dari kontrol internal cabang, penelitian-penelitian
sehingga produk / jasa bank berikutnya ditambahkan
dapat dikelola secara variabel-variabel lain dalam
profesional tanpa benturan mendukung kinerja sehingga
kepentingan dan pengaruh atau hasil penelitian bisa lebih
tekanan dari pihak manapun komprehensif.
yang tidak sesuai dengan
ketentuan internal bank. DAFTAR PUSTAKA
2. Berdasarkan hasil perhitungan Rhitung Annual Report 2017, (2018), Terus
terhadap variabel kinerja (BSC), Berinovasi Dalam Membangun Bisnis
diketahui bahwa indikator customer Yang Berkualitas, bank bjb, Bandung
perspective, internal process
perspective, dan learning and growth Barnett, W., Hansen, M., (1996), The Red
perspective masih perlu dioptimalkan, Queen in Organizational Evolution,
sehingga rekomendasi yang diberikan Strategic Management Journal, Vol. 17,
yaitu : p139-157
a. Melakukan optimalisasi fungsi
SQA (Service Quality Bauer, R., Gunster, N., Otten, R. (2004).
Assurance) dan KYC (Know Empirical Evidence on Corporate
Your Customer) pada setiap Governance in Europe: The Effect on
pegawai baik frontliner, back Stock Returns, Firm Value, and
office, maupun AO/RO untuk Performance. Journal of Asset
memberikan nilai tambah Management, Vol. 5, p. 91–104.
(added value) terhadap
pelayanan kepada nasabah / Bhagat, S., Bolton, B. (2007). Corporate
debitur. Governance and Firm Pperformance.
b. Melakukan pembagian tugas University of Colorado, 57 p. Retrieved
dan tanggung jawab pekerjaan August 22, 2016 from http://www.econ
untuk setiap pegawai sesuai .upf.edu/docs/seminars/ bhagat.pdf.
dengan jabatan dan
Bhagat, S., Bolton, B. (2008). Corporate
kewenangannya. Selain itu
Governance and firm Performance.
prinsip the right man on the
Journal of Corporate Finance, Vol. 14,
right place harus diterapkan
p. 257–273.
pada kantor cabang seoptimal
mungkin.

492 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Brenes, E. R., Madrigal, K., Requena, B. Economics Research Paper Series No.
(2011). Corporate Governance and 360. npublished working paper,
Family Business Performance. Journal Stanford University, 74 p. Retrieved
of Business Research, Vol. 64, p. 280– August 21, 2016 from
285. http://law.stanford.edu/wp-
content/uploads/sites/default/files/event/
Brown, L. D., Caylor, M. L. (2006). 265516/media/slspublic/Rating%20the
Corporate Governance and Firm %20Ratings_Daines_Gow_and_Larcker
Valuation. Journal of Accounting and _0.pdf
Public Policy, Vol. 25, p. 409–430.
Damian, M. I., (2015), Corporate Governance
Callahan, W. T., Millar, J. A., Schulman, C. Quality On Specific Case Of Romanian
(2003). An Analysis of the Effect of Listed Companies, Vol. 3, No. 2, p40–
Management Participation in Director 58, https://doi.org/10.1515/ijek-2015-
Selection on the Long-Term 0015
Performance of the Firm. Journal of
Corporate Finance, Vol. 9, No. 2, p. Elbannan, Mona A., Elbannan, Mohamed, A.,
169–181. (2014), Corporate Governance and
Accounting Performance: A Balanced
Carline, N. F., Linn, S. C., Yadav, P. K. Scorecard Approach, Accounting and
(2009). Operating Performance Changes Finance Research, Vol. 3, No. 2, p60-76
Associated with Corporate Mergers and
the Role of Corporate Governance. Giroud, X., Mueller, H. M. (2010). Does
Journal of Banking & Finance, Vol. 33, corporate governance matter in
p. 1829–1841. competitive industries? Journal of
Financial Economics, Vol. 95, p. 312–
Castaner, X., Kavadis, N. (2013). Does Good 331.
Governance Prevent Bad Strategy? A
Study of Corporate Governance, Grove, H., Patelli, L., Victoravich, L. M., Xu,
Financial Diversification, and Value P. (2011). Corporate Governance and
Creation by French Corporations, 2000– Performance in the Wake of the
2006. Strategic Management Journal, Financial Crisis: Evidence from U.S.
Vol. 34, p. 863–876. Commercial Banks. Corporate
Governance, Vol. 19, No. 5, p. 418–436
Chung, K. H., Wright, P., Kedia, B. B. (2003).
Corporate Governance & Market Gupta, K., Chandrasekhar, K., Tourani-Rad,
Valuation of Capital & R & D A. (2013). Is corporate governance
Investment. Review of Financial relevant during the financial
Economics, Vol. 12, p. 161–172. crisis?Journal of International Financial
Markets, Institutions and Money, Vol.
Civelek, M. E., Çemberci, M., Artar, O. K., 23, p. 85–110.
Uca, N., (2015), Key Factors of
Sustainable Firm Performance : A Hadad, Muliaman D., (2016), Peraturan
Strategic Approach Otoritas Jasa Keuangan Nomor
55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember
Daines, R., Gow, I., Larcker, D. (2008). 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Rating the Ratings: How Good are Bagi Bank Umum, Jakarta
Commercial Governance Ratings? Rock
Center for Corporate Governance at Hubbard, G., Beamish, P., (2011), Strategic
Stanford University, Stanford Management : Thinking, Analysis,
University School of Law, Law &

493 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and Bank
Performance : A Balanced Scorecard Approach.

Action, Frechs Fores, Newcastle : Pearson Education (Sixth edit), Pearson


Pearson Australia Education

Hutchinson, M. (2002). An Analysis of the Mak, Y., Kusnadi, Y. (2005). Size Really
Association between Firms, Investment Matters: Further Evidence on the
Opportunities, Board Composition, and Negative Relationship between Board
Firm Performance. Asia Pacific Journal Size and Firm Value. Pacific-Basin
of Accounting and Economics, Vol. 9, Finance Journal, Vol. 13, p. 301–318.
p. 17–39
Marques, C. S., Ferreira, J., (2009), SME
Huygens, M., Baden-Fuller, C., Van Den Innovative Capacity, Competitive
Bosch, F. A. J., & Volberda, H. W., Advantage and Performance in A
(2001), Co-Evolution of Firm “Traditional” Industrial Region of
Capabilities and Industry Competition: Portugal, Journal of Technology
Investigating the Music Industry, Management and Innovation,
Organization Studies, Vol. 22, p971- https://doi.org/ 10.4067/S0718-
1011 27242009000400005

Infobank, (2018), 115 Rating Bank 2018, Martinez-Simarro, D., Devece, C., & Llopis-
Edisi Juli 2018, Jakarta Albert, C., (2015), How Information
Systems Strategy Moderates the
Kaplan, R. S., Norton, D. P., (1991), The Relationship Between Business Strategy
Balanced Scorecard - Measures That and Performance, Journal of Business
Drive Performance The Balanced Research, Vol. 68, No. 7, p1592–1594,
Scorecard, Harward Business Review https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.0
1.07
Krivogorsky, V. (2006). Ownership, Board
Structure, & Performance in Continental McGahan, A. M., & Porter, M. E., (1997),
Europe. The International Journal of How Much Does Industry Matter
Accounting, Vol. 41, No. 7, p. 176–197. Really, Strategic Management Journal,
Vol. 18, p15-30
Larcker, D., Richardson, S., Tuna, I. (2007).
Corporate governance, accounting Nicholson, G., Kiel, G. (2007). Can Directors
outcomes, and organizational Impact Performance? A case-based test
performance, The Accounting Review, of three theories of corporate
Vol. 82, p. 963–1008 governance. Corporate Governance,
Vol. 15, No. 4, p. 585–608.
Lin, C.-Y., Kuo, T.-H., (2007), The Mediate
Effect Of Learning And Knowledge On OJK, (2018), Laporan Publikasi Bank Umum
Organizational Performance, Industrial Konvensional, Diakses 18 Juni 2018,
Management & Data Systems https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbanka
n/data-dan-statistik/laporan-keuangan-
LPPI, (2018), Implementasi Good Corporate perbankan /default.aspx
Governance (GCG) Industri Perbankan
Nasional Tahun 2007 s.d. 2017, Pucciarelli, F., Kaplan, A., (2016),
Lembaga Pengembangan Perbankan Competition and Strategy in Higher
Indonesia, Jakarta Education: Managing Complexity and
Uncertainty, Business Horizons
Maholtra, K. N., (2010), Marketing Reseach :
An Applied Orientation Sixth Ed Regalli, M., (2012), Corporate Governance
Quality and Cost of Equity in Financial

494 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (3), 2018, 481-496

Companies, Vol. 3, No. 2, p2–16. 2017 tentang Penerapan Tata Kelola


https://doi.org/10.5430 / ijba.v3n2p2 Bagi Bank Umum, Jakarta

Renders, A., Gaeremynck, A., Sercu, P. Tan, J., & Litschert, R., (1994), Environment-
(2010). Corporate Governance and Strategy Relationship and Its
Performance: Controlling for Sample Performance Implications : An
Selection Bias and Endogeneity. Empirical Study of the Chinese
Corporate Governance, Vol. 18, No. 2, Electronics Industry, Strategic
p. 87–106. Management Journal, Vol. 15, p1-20

Sebahattin, Y., Ba, F., & Ta, İ., (2014), The Tan, J., & Tan, D., (2005), Environment-
Effect of Leadership and Innovativeness Strategy Co-Evolution and Co-
on Business Performance, Vol. 150, Alignment: A Staged Model of Chinese
p785–793, SOEs Under Transition, Strategic
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09 Management Journal, Vol. 26, p141-157
.064
Wernerfelt, (1984), A Resource-Based View
Setiawan, Awan., Yulianto., Erwin, (2017), of the Firm. Strategic Management
Information System Strategic Planning Journal
Using IT Balanced Scorecard In Ward
& Peppard Framework Model, Wheelen, Thomas L., Hunger, J David.,
International Journal of Engineering and (2008), Strategic Management &
Technology (IJET), Vol. 9, No. 3, Business Policy, Pearson International
p1864-1872, DOI: Edition, New Jersey
10.21817/ijet/2017/v9i3/170903134

Shank, T., Hill, R., Stang, J. (2013). Do


Investors Benefit from Good Corporate
Governance? The International Journal
of Business in Society, Vol. 13, No. 4,
p. 384–396.

Silverman, B., Nickerson, J., & Freeman, J.,


(1997), Profitability, Transactional
Alignment, and Organizational
Mortality in the US Trucking Industry,
Strategic Management Journal, Vol. 18,
p31-52

Sugiyono, (2013), Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods), Alfabeta, Bandung

Sunday, O. (2008). Corporate governance and


firm performance: The Case of Nigerian
Listed firms. European Journal of
Economics, Finance and Administrative
Sciences, Vol. 14, p. 16–28.

Tampubolon, Nelson., (2017), SEOJK No.


13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret

495 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018


AGUS SUPRIYATNA, AGUS RAHAYU, & MOCH. DUDIH SUGIHARTO/Good Corporate Governance and Bank
Performance : A Balanced Scorecard Approach.

496 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.3 | 2018

You might also like