Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
(Sunarta)
Sunarta
SMP N 3 Berbah
tasunar@yahoo.com
Abstract
Classroom Action Research was conducted in class VIII C SMP Negeri 3 Berbah
Academic Year 2013/2014 by using Jigsaw cooperative learning approach. This study
aims to implement cooperative learning Jigsaw to improve the activity and learning
outcomes of students in the subject of Citizenship Education. The method used in this
study is a qualitative descriptive analysis. The results of this study indicate that prior
to the implementation of the action no activity learners are categorized very active, the
active category 5 (22.73%), fairly active 6 (27.27%) and less active 11 (50.00%). After
the first cycle are very active category 5 (27.27%), the active category 11 (50.00%),
quite active 4 (18.18%) and less active 1 (4.55). And after the second cycle which is
very active category 7 (31.82%), the active category 9 (40.91%), quite active 5
(22.73%) and less active 2 (09,09%)). When viewed in the development of mastery
learning it before action 9 learners otherwise completed (40.91%), following which the
first cycle were 17 (77.27%) students who otherwise completed and after the second
cycle students who achieve mastery learning 19 learners (86.36%). During the
implementation of the action has been an increase in both, the level of activity and
learning outcomes of students. Student activity levels increased along with the lessons
learned in the initial group of experts and grouped. With increasing activity of the
learner cognitive structure and his memory be better study results also increased
151
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
Peserta didik menganggap bahwa Pendidikan aktivitas peserta didik, perlu dikembangkan
Kewarganegaraan adalah pelajaran yang metode pembelajaran yang tepat. Salah satu
mudah dan tidak penting, terlebih setelah metode pembelajaran yang banyak
tidak lagi diikutkan dalam Ujian Nasional. melibatkan aktivitas peserta didik adalah
Hal ini dapat menimbulkan rendahnya minat, metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
motivasi dan keaktifan serta prestasi peserta Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
didik terhadap pelajaran Pendidikan mendorong siswa aktif dan saling membantu
Kewarganegaraan. dalam menguasai materi pelajaran, selain itu
Guru merupakan komponen penting dalam juga memungkinkan terciptanya kondisi
belajar mengajar yang berinteraksi langsung pembelajaran yang variatif, kondusif, dan
dengan peserta didik. Guru mempunyai menyenangkan bagi peserta didik sehingga
peranan yang sangat penting terhadap meningkatkan aktivitas peserta didik dalam
terciptanya proses pembelajaran yang belajar bekerja sama dengan teman,
ditetapkan. Masalah yang dirasakan adalah berinteraksi dengan guru sehingga
masih banyaknya guru yang mengalami pembelajaran PKn dapat berlangsung efektif.
kesulitan dalam menciptakan pembelajaran Menurut Skinner (Baharuddin & Wahyuni,
yang kondusif bagi peserta didik. Untuk 2010) belajar merupakan adaptasi perilaku
menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang progresif. Pidarta (2007, p. 197)
peseta didik sangat dituntut untuk aktif dalam mengatakan bahwa belajar adalah perubahan
pelaksanaan pembelajaran demi tercapainya tingkah laku yang relatif permanen sebagai
tujuan. Aktivitas yang harus dimiliki peserta hasil pengalaman (bukan hasil
didik perlu didukung oleh penentuan strategi perkembangan, pengaruh obat atau
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada
peserta didik dan lingkungan sekolah agar pengetahuan lain serta mampu
bisa diterapkan strategi pembelajaran yang mengomunikasikan kepada orang lain.
efektif. Keterlibatan peserta didik secara aktif Sedang menurut Winkel (1989, p. 36) belajar
dalam proses belajar yang diharapkan adalah merupakan ‘suatu aktivitas mental/psikis,
keterlibatan secara mental (intelektual dan yang berlangsung dalam interaksi aktif
emosional) yang dalam berbagai hal disertai dengan lingkungan, yang menghasilkan
aktivitas belajar peserta didik secara fisik perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
sehingga peserta didik betul-betul aktif dalam pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap,
proses pembelajaran. Keterlibatan secara perubahan itu relatif konstan dan berbekas’.
mental dalam hal ini adalah ketika proses Selain itu, Baharudin (Baharuddin &
pembelajaran, pikiran, perasaan dan perhatian Wahyuni, 2010, p. 156) menambahkan bahwa
peserta didik terfokus pada materi yang suatu kegiatan belajar memiliki ciri-ciri
sedang dipelajari. sebagai berikut.
Dari permasalahan yang telah 1) ditandai adanya perubahan tingkah laku,
dikemukakan, dapat digambarkan bahwa 2) perubahan tingkah laku itu relatif
rendahnya aktivitas peserta didik di kelas 8C permanen,
SMP Negeri 3 Berbah pada mata pelajaran 3) perubahan tingkah laku tidak segera dapat
PKn dikarenakan kurangnya inovasi dalam diamati pada saat proses berlangsung,
pembelajaran. Sebagai upaya meningkatkan
152
Peningkatan Aktivitas dan …. (Sunarta)
153
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
154
Peningkatan Aktivitas dan …. (Sunarta)
155
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
tim ahli 1. Anggota bernomor 2 berkumpul peserta didik (18,18%), diikuti kategori baik
dengan anggota bernomor 2 dari kelompok dicapai oleh 7 peseta didik (31,82%), namun
lain dan membentuk kelompok ahli 2, dan untuk kategori sangat baik baru dicapai oleh 2
seterusnya. Masing-masing kelompok ahli peserta didik (9,09%)
berdiskusi dan mencari jawaban atas Deskripsi Siklus I
permasalahan yang mereka terima. Setelah itu Kegiatan siklus I meliputi; perencanaan,
anggota tim ahli kembali ke dalam kelompok pelaksanaan tindakan dan kegiatan penutup.
semula, kemudian melakukan presentasi Pada kegiatan perencanaan tindakan ini
secara bergilir di kelompoknya mulai dari peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
anggota tim ahli 1 sampai 5. Setelah berkaitan dengan pelaksanaan tindakan,
Presentasi, bersama guru menyimpulkan antara lain; menyusun RPP, membuat
pembelajaran, dilanjutkan tes individual. ringkasan materi, membuat kartu ahli,
Nilai tes individu dijumlahkan dengan teman membentuk kelompok, membuat lembar
dalam kelompok sehingga menjadi nilai observasi guru, membuat lembar observasi
kelompok. aktivitas peserta didik, membuat soal tes,
Dalam belajar kelompok setiap peserta membuat tabel skor kelompok, menyiapkan
didik harus berperan aktif mulai dari penghargaan, mengadakan koordinasi dengan
mendengarkan perintah guru, membaca observer, dan menjelaskan kepada peserta
materi, berdiskusi, presentasi, mendengarkan didik tentang pembelajaran kooperatif tipe
presentasi teman satu kelompok, dan Jigsaw.
mengerjakan tes. Peneliti menjelaskan bahwa Pada tahap pelaksanaan tindakan pada
dengan model Jigsaw ini melatih kemampuan kegiatan inti kelas dibagi menjadi 7 kelompok
peserta didik untuk sangat aktif dan saling yaitu kelompok yaitu MPR, KY, DPRD,
membantu untuk memecahkan masalah PRESIDEN, DPR, DPD, dan KPU secara
bersama, sehingga nantinya akan sangat heterogen, dengan masing-masing kelompok
bermanfaat dalam kehidupan. beranggotakan 5 peserta didik, dan diberi
Sebelum dilakukan penelitian tindakan penomoran 1 sampai 5 untuk masing-masing
dilakukan, peneliti melakukan pengamatan anggota. Masing-masing kelompok diberi 5
terhadap aktivitas belajar peserta didik. ringkasan materi kepada masing-masing
Hasilnya tingkat aktivitas masih didominasi kelompok untuk dibaca selama 10 menit.
peserta didik yang kurang aktif yaitu 11 Membagikan lembar ahli yang berisikan 5
peserta didik (50,00 %), kemudian diikuti pertanyaan kepada masing-masing kelompok.
pada kategori cukup aktif dicapai oleh 6 Setiap anggota kelompok mendapat tugas
peserta didik (27, 27% ), sedang kategori aktif untuk menjawab pertanyaan sesuai nomor
baru dicapai oleh 5 peserta didik (22,73%) dalam kelompok. Guru memberi aba-aba
dan tidak ada peserta didik yang mencapai untuk membentuk kelompok baru yang
kategori sangat aktif (0 %) disebut kelompok ahli, kelompok ahli I,
Sedang hasil belajar peserta didik pada berisikan anggota dari kelompok-kelompok
pra siklus, masih didominasi peserta didik yang bernomor 1, kelompok ahli II berisikan
dengan hasil belajar kurang baik, yaitu 9 anggota dari kelompok-kelompok yang
peserta didik (40,91%), kemudian diikuti bernomor 2, dan seterusnya sehingga
pada kategori cukup baik dicapai oleh 4 terbentuk 5 kelompok ahli. Kelompok ahli
156
Peningkatan Aktivitas dan …. (Sunarta)
berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang yang menjadi topik pembelajaran pada
menjadi tanggung jawabnya, menulisnya pertemuan tersebut. Peserta didik bersama
dalam buku, memahaminya dan berusaha dengan guru menyimpulkan materi
menemukan cara untuk menjelaskan kepada pembelajaran. Pada tahap akhir atau kegiatan
temannya di kelompok asal. Guru berkeliling penutup dengan langkah-langkah; guru
untuk membimbing jalannya diskusi mengadakan tes, hasil tes dikoreksi silang dan
kelompok ahli. Diskusi dalam kelompok ahli diberi nilai, guru menjumlahkan nilai masing-
dilakukan 10 menit. Kemudian guru memberi masing kelompok guru mengumumkan
aba-aba kepada kelompok ahli untuk kembali kelompok terbaik dan diberi penghargaan.
lagi ke dalam kelompok asal. Masing-masing Dari kegiatan pengamatan terhadap
anggota yang sudah berstatus ahli dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
permasalahan yang menjadi tanggung pada siklus I dengan menggunakan
jawabnya, melakukan presentasi di hadapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
anggota kelompoknya, sampai semua anggota diperoleh hasil seperti di bawah ini.
kelompok memahami semua permasalahan
Tabel 1 Aktivitas Peserta Didik Siklus I
No Kategori Ʃ %
1. Sangat Aktif 2 9,09
2. Aktif 11 50,00
3. Cukup Aktif 3 13,64
4. Kurang Aktif 6 27,27
Jumlah 22 100
Sumber: data diolah peneliti, 2016
Pembelajaran Pendidikan (50,00% ), dan untuk kategori sangat aktif
Kewarganegaraan dengan menerapkan masih dalam kategori rendah karena baru
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada dicapai oleh 2 peserta didik (9,09%). Berarti
siklus I, tingkat aktivitas peserta didik yang peserta didik yang mencapai ketuntasan
kurang aktif yaitu 6 peserta didik (27,27 %). dalam aktivitas belajar baru 13 peserta didik
Kemudian diikuti pada kategori cukup aktif atau 50,09%.
dicapai oleh 3 peserta didik (13,64%), diikuti Sedangkan hasil tes pada siklus I dapat
kategori aktif sebanyak 11 peserta didik dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
No Kategori Ʃ %
1. Sangat Baik 6 27,27
2. Baik 11 50,00
3. Cukup Baik 4 18,18
4. Kurang Baik 1 04,55
Jumlah 22 100,00
Sumber: data diolah peneliti, 2016
Hasil belajar peserta didik pada siklus I, dicapai oleh 4 peserta didik (18,18%), dan
peserta didik yang memperoleh hasil baik dan kategori kurang baik sebanyak 1 peserta didik
sangat baik mencapai 17 siswa atau 77,27%., (04,55%). Data tersebut menunjukkan bahwa
kemudian diikuti pada kategori cukup baik hasil belajar pada siklus satu belum mencapai
157
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
158
Peningkatan Aktivitas dan …. (Sunarta)
159
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
pembelajaran PKn dengan Jigsaw mampu Sedangkan hasil belajar peserta didik pra
meningkatkan kemampuan peserta dalam siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
membentuk pengalaman dan meningkatkan tabel berikut ini.
kemampuan berkomunikasi dengan peserta
didik lainnya.
Tabel 8 : Perbandingan Hasi Belajar Peserta Didik
Pra Siklus Siklus I Siklus II
No Kategori
Ʃ % Ʃ % Ʃ %
1. Sangat Baik 2 9,09 6 27,27 9 40,91
2. Baik 7 31,82 11 50,00 10 45,45
3. Cukup Baik 4 18,18 4 18,18 3 09,09
4. Kurang Baik 9 40,91 1 04,55 0 00,00
Jumlah 22 100,00 22 100,00 22 100,00
160
Peningkatan Aktivitas dan …. (Sunarta)
161