Professional Documents
Culture Documents
Modul Pengolahan Data Perikanan Edit
Modul Pengolahan Data Perikanan Edit
net/publication/334485024
CITATIONS READS
0 43
3 authors, including:
Muslim Tadjuddah
Universitas Haluoleo
21 PUBLICATIONS 13 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Fund this research with SKIM MP3Ei PERPRIMNAS fiscal year 2015 View project
All content following this page was uploaded by Muslim Tadjuddah on 17 October 2019.
ABSTRACT
Skipjack tuna landed in Kendari City is one of the catches that contribute a lot of marine fishery production in
Kendari City. The purpose of this research is to calculate the CPUE Skipjack that is in landed in Kendari City
and analyze the Skipjack utilization status landed in Kendari city, determine the number of allowable catches
(JTB) This research conducted in March-May 2018 at Kendari Fishing port and sodohoa fish landing base. The
method used in this research is the production surplus method. The fishing gear used to capture skipjack tuna
that is landed in Kendari City is purse seine, huhate, tonda fishing line, fishing line. The standard fishing gear
that used was huhate. Result of CPUE analysis obtained average value CPUE standard in 2008 - 2017 of 5,06
ton/trip. The CPUE of skipjack tuna that is landed in Kendari City tends to fluctuate the highest CPUE occurs in
2015. The average rate of skipjack resource utilization (Katsuwonus pelamis) landed in Kendari City is 46.35%
this value is still below MSY value. The number of permissible catches (JTB) of 15826.023 tons/year with JTB
averaging 57.94% indicates that the skipjack catches landed in the city of Kendari are still below the allowable
catch amount (JTB).
Keywords: skipjack tuna, CPUE, utilization rate, total allowed catch, Kendari City
ABSTRAK
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Kota Kendari merupakan salah satu hasil tangkapan
yang banyak menyumbang produksi perikanan laut di Kota Kendari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghitung CPUE (Catch per Unit Effort) ikan cakalang yang di daratkan di Kota Kendari dan menganalisis
status pemanfaatan ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari, menentukan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan (JTB) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2018 di PPS Kendari dan PPI
Sodohoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode surplus produksi. Alat tangkap yang
digunakan untuk menangkap ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari adalah pukat cincin, huhate,
pancing tonda, pancing ulur. Alat tangkap yang dijadikan standar adalah huhate. Hasil analisis CPUE
diperoleh nilai CPUE standar rata rata tahun 2008 – 2017 sebesar 5.06 ton/trip. Nilai CPUE ikan cakalang yang
didaratkan di Kota Kendari cenderung berfluktuasi CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2015. Rata rata tingkat
pemanfaatan sumber daya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Kota Kendari sebesar
46,35% nilai ini masih di bawah nilai MSY. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 15826.023
ton/tahun dengan JTB rata rata 57,94 %, hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan cakalang yang
didaratkan di Kota Kendari masih dibawah nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB).
Kata Kunci: Ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis), CPUE, tingkat pemanfaatan, jumlah tangkapan yang
diperbolehkan (JTB), Kota Kendari
DOI: http://dx.doi.org/10.33772/jspi.
32 Andi Sry H.W. Dopu et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and
Innovation
Vol. 3, No. 1, 26-31, Januari 2019
diterapkan, maka dilakukan penyesuaian dengan cara 2008 259 219.58 45.69 9.1 0.0 533.38
melakukan standarisasi semua jenis alat tangkap 2009 378 798.17 126.13 34.9 0.0 1337.21
terhadap salah satu jenis tertentu (Saputra 2009). 2010 416 1767.09 73.23 22.5 0.04 2278.89
Menurut Saputra (2009), penentuan alat tangkap 2011 341 1638.25 136.65 13.8 0.00 2129.66
standar dengan memperhatikan target utama yaitu 2012 348 2290.63 125.56 18.8 0.00 2782.95
ikan cakalang dengan ketersediaan data yang runtun 2013 414 2071.68 207.00 32.8 0.00 2725.50
waktu. Maka di pilihlah huhate sebagai alat tangkap
2014 305 875.09 186.99 131.9 0.00 1498.97
standar yang memiliki nilai Fishing Power Index atau
2015 250 633.50 87.74 75.0 4.5 1050.74
FPI=1
2016 294 1132.61 71.96 41.7 41.9 1582.19
Tabel 2. Nilai FPI tiap alat tangkap dan huhate 2017 350 2186.57 29.47 53.5 62.1 2681.66
sebagai alat tangkap standar Jumlah 3355 13613.16 1090.43 433.89 108.67 18601.15
Rata-
FPI Alat Tangkap rata 335.50 1361.32 109.04 43.39 10.87 1860.12
Tahun Pukat Pancing Pancing Sumber: Data tahunan PPS dan PPI kendari dari tahun 2008 – 2017 diolah
Huhate Cincin tonda Ulur Other
2008 1.00 0.20 0.28 0.03 0.00
Setelah didapatkan nilai trip standar dari masing-
2009 1.00 0.97 0.18 0.08 0.00
masing alat tangkap maka nilai catch per unit effort
2010 1.00 0.63 0.48 0.13 0.01
(CPUE) yang telah di standarisasi dapat di hitung.,
2011 1.00 0.60 0.45 0.04 0.00
terlihat pada Tabel 4.
2012 1.00 0.85 0.52 0.09 0.00 Berdasarkan Tabel 4 bahwa pada tahun 2008-
2013 1.00 1.37 0.63 0.20 0.00 2010 terjadi peningkatan produksi yaitu dari 2129,41
2014 1.00 0.49 0.94 0.66 0.00 ton menjadi 12574,10 ton, hal ini disebabkan karena
2015 1.00 0.70 0.42 0.21 0.30 adanya peningkatan upaya penangkapan ikan dari
2016 1.00 0.70 0.51 0.21 0.47 533,38 trip menjadi 2278,89 trip. Pada tahun 2011
2017 1.00 1.04 0.33 0.12 1.07 terjadi penurunan produksi dan penurunan upaya
Andi Sry H.W. Dopu et al. 35
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 3, No. 1, 31-38, Januari 2019
penangkapan, pada tahun 2012 upaya yang dilakukan Berdasarkan Gambar 1. Diperoleh nilai CPUE
meningkat tetapi produksi yang dihasilkan menurun, ikan cakalang tertinggi pada tahun 2015 yaitu 7.29
hal ini menandakan adanya tekanan, hal ini sesuai ton/trip dan terendah pada tahun 2012 yaitu 3.36
dengan peryataan Gulland (1983) bahwa bila ton/trip. Nilai CPUE tersebut berfluktuatif dari tahun
ketersediaan ikan berkurang akibat upaya 2008 - 2017. Hal ini terjadi karena selama periode
penangkapan meningkat maka produktivitas pada tahun tersebut terjadi penambahan dan pengurangan
setiap unit penangkapan dipengaruhi banyak faktor, jumlah upaya penangkapan (effort).
namun faktor utama adalah keuntungan ekonomi. Pada Gambar 1 terlihat bahwa tahun 2014 CPUE
mulai mengalami peningkatan produksi dan puncak
produksi terjadi pada tahun 2015 sebesar 7.29 ton/trip
Tabel 4. Produksi total, effort standar, dan CPUE
hal ini dapat disebabkan karena dampak dari
standar
moratorium yang di keluarkan oleh Kementerian
Produksi Kelautan dan Perikanan, dimana pada Gambar 4
Tahun Total Effort Standar CPUE S terlihat bahwa tahun 2014 sampai 2015 terjadi
penurunan produksi penangkapan dan penurunan
Ton (Trip) Ton/Trip
jumlah upaya/trip, penurunan produksi penangkapan
2008 2,129.41 533.38 3.99
tersebut dikarenakan berkurangnya jumlah armada
2009 6970.13 1337.21 5.21
yang berukuran besar sehingga mempengaruhi
2010 12574.10 2278.89 5.52 produksi penangkapan. Menurut hasil penelitian
2011 9989.11 2129.66 4.69 Artika.Z.R dkk (2016) pada sektor perikanan di PPS
2012 9339.37 2782.95 3.36 Bitung terjadi penurunan volume hasil tangkapan
2013 10126.28 2725.50 3.72 ikan, penurunan produksi tangkapan terlihat semenjak
2014 8474.53 1498.97 5.65 diberlakukannya kebijakan moratorium dimana
2015 7663.86 1050.74 7.29 produksi penangkapan ikan turun sebesar 59,39 % di
2016 7801.99 1582.19 4.93 tahun 2015, hal ini karena adanya penurunan kegiatan
2017 16,630.23 2681.66 6.20 penangkapan sebesar 28,71%.
Total 91699.01 18601.15 50.56 Pada tahun 2012 - 2015 terjadi peningkatan
Rata rata 9169.90 1860.12 5.06 CPUE dan tertinggi tahun 2015 merupakan indikasi
yang berkaitan dengan upaya penangkapan yang
Sumber : Data tahunan PPS Kendari dan PPI Sodohoa tahun 2008- 2017,
diolah menurun dan ketersediaan ikan di alam melimpah,
Hal ini juga memungkinkan untuk sumber daya ikan
Berdasarkan nilai CPUE tiap tahun yang didapat melakukan pemulihan. CPUE dipengaruhi oleh
maka dapat dilihat fluktuasi nilai CPUE tersebut dari banyaknya effort yang dilakukan sepanjang tahun
tahun 2008-2017 seperti pada Gambar 1. tersebut untuk menghasilkan produksi. Grafik diatas
menggambarkan hasil CPUE standar yang didapat
dari perbandingan produksi ikan cakalang dengan
effort standar, selanjutnya effort standard dan CPUE
standart di analisis untuk mengetahui nilai korelasi
antara keduanya. Hasil analisis effort standard dan
CPUE standar dapat dilihat dalam gambar berikut.
Hasil analisis menghasilkan persamaan linier y =
-0,00043x +5,87, ini menunjukkan bahwa konstanta
(a) sebesar 5,37 menyatakan bahwa jika tidak ada
effort, maka potensi yang tersedia di alam masih
sebesar 5,37 ton/trip. Koefisien regresi (b) sebesar -
0,00043 menyatakan hubungan negatif antara
Sumber: Data tahunan PPS Kendari dan PPI Sodohoa tahun 2008- produksi dengan effort bahwa setiap pengurangan 1
2017, diolah
trip akan menyebabkan CPUE naik sebesar 0,00043
Gambar 1. Grafik Fluktuasi CPUE Ikan Cakalang ton/trip, begitu pula sebaliknya. Koefisien
yang didaratkan di Kota Kendari Tahun 2008-2017 determinasi (R²) sebesar 0,079 atau 7,9% menyatakan
36 Andi Sry H.W. Dopu et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and
Innovation
Vol. 3, No. 1, 26-31, Januari 2019
bahwa naik turunnya CPUE 7,9% dipengaruhi oleh Produksi Total Effort Standar CPUE S
Tahun
nilai effort, sedangkan 7,9% dipengaruhi oleh faktor Ton (Trip) Ton/Trip
lain. 2017 16,630.23 2681.66 6.20
Total 91699.005 18601.15 50.56
Rata rata 9169.90 1860.12 5.06
MSY 19782.529
Fopt 6745.942
Sumber: Data laporan tahunan PPS Kendari dan PPI Sodohoa 2008-2017
diolah
cakalang yang didaratkan di Kota Kendari masih di 2008 sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat pada
bawah nilai MSY. gambar berikut ini.
46,35%
DAFTAR PUSTAKA