You are on page 1of 4

BODY SHAMING

A. FACT
The behavior of body shaming, aka physical insults, is everywhere. This
habit fills the daily lives of humans in the kiwari era, both in the real and
virtual world. Not playing games, body shaming behavior can even be
reported to the police. Like reports of alleged defamation, those who do so are
threatened by the Law on Information and Electronic Transactions (ITE Law)
and general criminal offenses. However, it should be noted, the report is
acceptable if the form of body shaming behavior contains elements of
humiliation, dropping dignity and dignity, and is known by many people.
National Police Headquarters revealed 966 cases of body shaming, aka
physical ridicule throughout Indonesia in 2018. Karopenmas of the Public
Relations Division of the Indonesian National Police Brig. Gen. Dedi
Prasetyo said that the physical ridicule was included in the category of
defamation.
"Of that number, 374 cases have been resolved. The case like this is
indeed the police must also be careful, especially regarding the
implementation of the ITE Law," said Dedi Prasetyo at the National Police
Headquarters, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, South Jakarta, Wednesday
(11/28 / 2018).

B. OPINION
This body image is certainly very influenced by the level of confidence of
each person. Meanwhile, body shaming is a form of action commenting on a
person's physical, appearance, or self-image. So, what happens if some of us
still do body shaming? In fact, we are rarely aware of this body shaming.
Ironically, some of us think that body shaming is just a mere joke.
The words above may have the intention to joke or praise. In fact, not
everyone can accept what we expect to say. What we think is good, is not
necessarily good for others. Likewise with body shaming, maybe those who
receive body shaming can be hurt or not eat for days because the words we
think are just jokes. In fact, someone is often labeled easily carried away and
sensitive if offended by body shaming. In fact, the body shamers (as people
do body shaming) do not necessarily know if the person they are commenting
on is aware of changes in their body shape or even trying hard to change their
body. That is why body shaming signifies a person is not yet an adult.
BODY SHAMING

A. FAKTA
Perilaku body shaming alias penghinaan fisik ada di mana-mana.
Kebiasaan itu mengisi kehidupan sehari-hari manusia di zaman kiwari,
baik di dunia nyata ataupun maya.
Tak main-main, perilaku body shaming bahkan dapat dilaporkan kepada
pihak kepolisian. Layaknya laporan dugaan pencemaran nama baik, yang
melakukannya terancam jeratan Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) maupun delik pidana umum.
Namun, perlu dicatat, laporan itu dapat diterima jika bentuk dari
perilaku body shaming itu mengandung unsur penghinaan, menjatuhkan
harkat dan martabat, serta diketahui oleh orang banyak.
MABES Polri mengungkap ada 966 kasus body shaming alias ejekan rupa
fisik di seluruh Indonesia pada tahun 2018.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan,
ejekan rupa fisik ini termasuk dalam kategori pencemaran nama baik.
"Dari jumlah itu yang sudah diselesaikan ada 374 kasus. Kasus seperti ini
memang polisi juga harus berhati-hati, khususnya menyangkut penerapan
UU ITE," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).

B. OPINI :
Body image ini tentu sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri
masing-masing orang. Sedangkan, body shaming adalah bentuk dari
tindakan mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri seseorang.
Lantas, apa jadinya jika sebagian dari kita masih melakukan body
shaming? Bahkan, body shaming ini jarang kita sadari. Ironisnya,
beberapa dari kita menganggap bahwa body shaming hanyalah sebuah
candaan belaka.
Kata-kata diatas mungkin mempunyai maksud untuk bercanda atau
memuji. Padahal, tidak semua orang dapat menerima perkataan seperti apa
yang kita harapkan. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik bagi
orang lain. Begitupun dengan body shaming, mungkin mereka yang
menerima body shaming bisa saja sakit hati atau tidak makan berhari-hari
karena kata yang kita anggap hanya candaan saja. Bahkan, seseorang
kerap kali dicap mudah baper (bawa perasaan) dan sensitif jika
tersinggung oleh body shaming. Padahal, si body shamers (sebutan untuk
orang yang melakukan body shaming) belum tentu tahu jika orang yang
mereka komentari sudah sadar akan perubahan bentuk tubuhnya atau
malah sedang berupaya keras demi perubahan tubuhnya. Itulah sebabnya,
body shaming menandakan seseorang belum dewasa.

You might also like