You are on page 1of 13

Sistem Pengawasan Pekerjaan Kantor

Alsella Eka Putri


145213006
D3 Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung
Abstract
The achievement of satisfactory production office and the establishment of
favorable working atmosphere is largely dependent upon the quality of the
supervision office. Supervisory burdened to try to get a job in his unit completed in
a reasonable time which has been determined and the reasonable cost or minimal
anyway. In offices, many problems and obstacles related to the completion of office
work to contain the problems of supervision. Successful supervision lets him know
that planning to achieve its objectives with the minimum activity. Successful
Supervisors know that planning is the thing that allows him to reach his goal with
minimum activity. Planning helps supervisors maintain a viable counterweight in its
work. Planning is also moving towards regularity in supervision. The failure of the
regulatory plan their work lead to inefficient work and make more difficult the work
of supervision. Planning is often a shortage delays in completing the work, the cost
of excessive, not enough time to finish the job, low morale, lack of direction to the
group, scattering materials, loss of employee time and lack of coordinated activities
as a whole. Oversight is one of the functions in the management of an organization.
Where has the sense of a process of monitoring and evaluating activities. Control
can be called essential because if there is no monitoring that will produce
unsatisfactory destination for workers or organization. At the monitoring stage
supervision is required in order to obtain the desired objectives. Stage on
supervision tesebut ie. Planning Strategy (programming), Budgeting (budgeting),
the budget (operating), and evaluation (Analysis). An organization also has design
control process, which is useful for planning a systematic and structured manner so
that the regulatory process run in accordance with what is required or planned. To
run the regulatory process required managerial tools is because if an error occurs in
a process can be immediately corrected. Moreover, the aids can support the
establishment of supervisory oversight process in accordance with the needs of the
desired or expected. Supervision also includes the fields of surveillance of the
success of an organization's goals.
Keyword : Controlling, Supervisor, Perfomance
1. Pengawasan pada Kantor c. Mengetahui dan menafsirkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
1.1. Pengawas dan Pengawasan perusahaan kepada pegawai.
1.1.1 Pengawas d. Mengikuti perkembangan-
perkembangan baru.
A. Pengertian Pengawas
Pengawas merupakan titik pusat Dalam pengawasan, pekerjaan
sekitar mana keinginan-keinginan para pengawas meliputi :
manajer dibagi dan keinginan- a. Mengikuti praktek-praktek dan
keinginan para pegawai pelaksana prosedur-prosedur yang telah
dipusatkan. Ia merupakan titik ditentukan.
hubungan antara anggota-anggota b. Menilai hasil kerja dipandang
manajemen dan anggota-anggota non- dari sudut biaya.
manajemen. Bagi banyak pegawai c. Memeriksa ketelitian dan jumlah
pengawas adalah manajemen. pekerjaan.
Biasanya seorang pengawas d. Mengurangi sebanyak-banyaknya
dipandang sebagai dibawah tingkat bahan pekerjaan.
pemimpin. Pekerjaan pengawas adalah Dalam pengorganisasian,
sama dengan pekerjaan pemimpin, pekerjaan pengawas meliputi :
tetapi ruang lingkup pekerjaan,
masalah-masalah atas mana keputusan- a. Mendelegasikan pekerjaan
keputusan harus dibuat, dan pekerjaan kepada orang-orang lain.
memimpin secara keseluruhan adalah b. Membagi pekerjaan di antara
tidak sama luasnya. anggota-anggota kesatuannya.
c. Menempatkan pekerjaan yang
Untuk mudahnya seorang sama dalam kesatuan yang sama.
pengawas dapat dirumuskan sebagai d. Menentukan hubungan-hubungan
seorang anggota manajemen yang kekuasaan yang layak diantara
bekerja pada suatu tingkat organisasi di anggoata-anggota kesatuannya.
mana pengawasan pribadi atas tugas-
tugas yang diserahkan kepada Dalam penggerakan, pekerjaan
kelompok-kelompok kecil dianggap pengawas meliputi:
untuk menjamin hasil kerja yang
memuaskan. a. Memberi informasi tentang
perubahan-perubahan kepada
para pegawai.
B. Pekerjaan Pengawas b. Melatih pegawai-pegawai supaya
patuh.
Dalam perencanaan, pekerjaan c. Memajukan sistem magang.
pengawas meliputi : d. Mendapatkan kerjasama dan
a. Ikut serta merumuskan dan persesuaian di antara para
menentukan tujuan-tujuan bagi pegawai.
kesatuannya. e. Menambah niai para pegawai.
b. Mengerti dan mengetahui
pekerjaan yang akan dilakukan.
pekerjaan dilakukan. Pengawasan
2.1.1 Pengawasan repressif adalah pengawasan di
A. Pengertian Pengawasan belakang, pengawasan setelah
pekerjaan dilakukan.
Pengawasan (Controlling) adalah
tahap atau langkah untuk “menjamin” Pengawasan dapat dilakukan
bahwa target-target dari manajemen terhadap bermacam-macam bidang,
perusahaan atau organisasi dan terhadap tenaga kerja, semangat kerja,
tercapai. bahan-bahan, waktu, ruangan, hasil
kerja, cara kerja, dan sebagainya.
Menurut Henri Pengawasan yang efektif bertujuan
Fayol “Pengawasan ialah suatu usaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya
yang terbagi menjadi memantau apakah dengan pengorbanan tenaga, waktu,
segala sesuatu yang dilakukan uang, dan bahan yang sedikit-dikitnya.
berdasarkan dengan rencana yang telah Pekerjaan dilakukan dengan cara yang
ditentukan, petunjuk yang telah sebaik-baiknya dan bahan-bahan
dibagikan atau diberikan, dan prinsip- dipergunakan dengan sehemat-
prinsip yang telah ditentukan. Sangat hematnya.
penting untuk mengetahui kesalahan
yang terjadi guna untuk diperbaiki dan B. Macam-macam Pengawasan
dicegah agar tidak terulang kembali.” 1. Pengawasan Kualitas
Menurut EFL Breach Salah satu bidang yang penting
“Pengawasan merupakan perbandingan untuk mana pengawasan diterapkan
atas kinerja pada saat tertentu terhadap dalam kantor adalah kualitas pekerjaan.
standar yang telah ditetapkan yang Kualitas yang kurang baik
mengandung dalam rencana dengan menghalang-halangi pelayanan kantor
tujuan agar memastikan apakah yang penting. Surat yang kurang baik,
kinerjanya telah sesuai dengan formulir kantor yang kurang tepat, dan
harapan.” kesalahan dalam memberikan data
biaya mengurangi efektivitas
Dan menurut Admosudirdjo pengurusan informasi.
(dalam Febriani, 2005:11) mengatakan
bahwa pada pokoknya pengawasan Pada umumnya kekurangan akan
adalah keseluruhan daripada kegiatan pengawasan yang memadai mengenai
yang membandingkan atau mengukur kualitas dapat mengakibatkan 3 macam
apa yang sedang atau sudah kerugian. Kesalahan pekerjaaan
dilaksanakan dengan kriteria, norma- tatausaha dapat mengakibatkan
norma, standar atau rencana-rencana pembuatan keputusan yang salah.
yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegagalan mengolah suatu pertanyaan
dnegan tepat dapat mengakibatkan
Kita mengenal pengawasan kerugian penjualan seorang langganan.
preventif dan pengawasan repressif. Juga kualitas yang kurang baik dapat
Pengawasan preventif adalah mengakibatkan hilangnya waktu dan
pengawasan dengan mengadakan uang termasuk dalam mendapatkan dan
peraturan-peraturan untuk menjaga memperbaiki kesalahan-kesalahan
atau untuk menghindarkan hal-hal yang kantor. Sering kerugian ini tidak
tidak di inginkan, pengawasan sebelum diperhatikan.
a. Pendekatan-Pendekatan Pengawasan belum diperlakukan pengecekan
Kualitas Kantor pada divisi tertentu tidak terlalu
akurat, manajer administrasi dapat
Dihadapkan dengan keperluan untuk menggunakan teknik ini dengan
memelihara tingkat kualitas yang memakai data yang berbasis sample
memuaskan, manajer kantor dapat yang dipilih untuk memfaliditas
memilih satu dari beberapa alternatif. dan realibilitas hasil pengukuran.
Pendekatan yang akan dipergunakan 4. Kesalahan nihil, merupakan teknik
tergantung kepada pertimbangan prefentif terhadap potensi
perseorangan. Biasanya jenis tertentu kesalahan yang dilakukan oleh
daripada pekerjaan kantor, pegawai- pegawai sejak pertama kali
pegawai, biaya memelihara kualitas, mengerjakan tugasnya. Hal ini juga
dan pengaruh yang mungkin dari suatu dapat memotifasi pegawai untuk
kesalahan dalam pekerjaan diberikan selalu bebas dari kesalahan. Ketika
prioritas utama. teknik ini diterapkan, mereka
Teknik Pengawasan Kualitas seyogyanya diberikan imbalan yang
setimpal atas tiadanya kesalahan
Beberapa cara atau teknik yang dapat yang dilakukan dan peningkatan
dilakukan dalam melakukan kinerja yang telah dilakukan.
pengawasan kualitas (Leonard dan
Hilgert 2004) adalah : 2. Pengawasan Kuantitas
1. Inspeksi total, berupa pengecekan Pengawasan kuantitas yang diterapkan
menyeluruh terhadap seluruh unit pada prosedur perkantoran
kerja atau tugas yang dilakukan berhubungan dengan jumlah kertas
oleh pegawai dan menjelaskan yang diproses atau sejumlah pekerjaan
apakah standart kualitas minimum yang dilakukan pada tiap kertas.
sudah tercapai, dan bila belum, Pengawasan kuantitas merupakan
bagaimana memperbaikinya. bagian terpenting dari semua usaha
Namun teknik ini kurang efektif pengawasan manajerial dalam suatu
jika frekuensinya terlalu sering, kantor. Apabila pekerjaan kantor telah
apalagi tanpa alasan yang kuat, dikerjakan secara efisien, maka
karena pegawai akan merasa terlalu informasi yang penting harus
diawasi sehingga membuat suasana dikendalikan dengan cara yang sebaik-
kerja tidak kondusif. baiknya. Pekerjaan yang benar-benar
2. Pengecekan pada area tertentu, tidak diperlukan atau kurang baik
dilakukan melalui pengecekan diselesaikan harus diselidiki dan
kinerja pegawai di suatu dibenarkan kondisinya sebagai akibat
departemen atau divisi tertentu, praktek-praktek pengawasan kuantitas
seperti departemen keuangan, yang dalam kantor.
dilakukan secara periodik.
Penggunaan komponen statistk Mengontrol Fluktuasi
akan menambah validitas data yang
diperoleh dalam fungsi Untuk mengontrol fluktuasi pekerjaan
pengawasan. kantor, bebrapa tindakan yang dapat
3. Pengontrolan kualitas dengan dilakukan antara lain :
statistik. Apabila inspeksi total
1. Over time, banyak perusahaan pada kerja yang diinginkan yang
yang menambah jam kerja atau lembur dihasilkan sebelum penyimpangan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut terjadi. Pengawasan
dengan deadline yang terbatas atau Pendahuluan mencakup semua upaya
karena volume pekerjaan menumpuk. manajerial guna memperbesar
2. Temporary help, jika penambahan kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual
jam kerja kurang memadai atau kurang akan berdekatan hasilnya dibandingkan
tepat dilakukan, pemakaian tenaga dengan hasil-hasil yang direncanakan.
temporer dalam menghadapi peak Memusatkan perhatian pada masalah
season dapat dilakukan. mencegah timbulnya deviasi-deviasi
3. Part-timer help jika fluktuasi pada kualitas serta kuantitas sumber-
terjadi secara regular, menyewa tenaga sumber daya yang digunakan pada
paruh waktu juga dapat dilakukan. organisasi-organisasi. Sumber-sumber
4. Floating work unit. Beberapa daya ini harus memenuhi syarat-syarat
organisasi telah mengembangkan unit pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur
kerja yang akan dipakai jika mereka organisasi yang bersangkutan. Dengan
memang diperlukan dalam ini, manajemen menciptakan
penyelesaian proyek dengan volume kebijaksanaan-kebijaksanaan,
kerja yang tinggi atau time limit yang prosedur-prosedur dan aturan-aturan
terbatas. yang ditujukan pada hilangnya perilaku
5. Cycle biling. Banyak organisasi yang menyebabkan hasil kerja yang
yang mempunyai jumlah pelanggan tidak diinginkan di masa depan.
yang besar mengimplementasikan Dipandang dari sudut prespektif
teknik ini untuk mengurangi antrian demikian, maka kebijaksanaan-
layanan yang akan dilakukan. kebijaksanaan merupakan pedoman-
pedoman yang baik untuk tindakan
C. Tipe – Tipe Pengawasan masa mendatang.
Donnelly (dalam Zuhad, 1996:302) Pengawasan pendahuluan meliputi;
mengelompokkan pengawasan itu
menjadi 3 tipe, yaitu sebagai berikut :  Pengawasan pendahuluan sumber
daya manusia
1. Pengawasan Pendahuluan  Pengawasan pendahuluan bahan-
(preliminary control). bahan
2. Pengawasan pada saat kerja  Pengawasan pendahuluan modal
berlangsung (cocurrent control)  Pengawasan pendahuluan sumber-
sumber daya financial.
3. Pengawasan Feed Back (feed back
control) 2 Pengawasan pada saat kerja
berlangsung (cocurrent control)
Penjelasannya sebagai berikut.
1. Pengawasan Pendahuluan Pengawasan yang terjadi ketika
(preliminary control) pekerjaan dilaksanakan. Memonitor
pekerjaan yang berlangsung guna
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja memastikan bahwa sasaran-sasaran
dilakukan. Pengawasan Pendahuluan telah dicapai. Concurrent control
menghilangkan penyimpangan penting terutama terdiri dari tindakan-tindakan
para supervisor yang mengarahkan  Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja
pekerjaan para bawahan mereka. (Employee Performance
Evaluation)
Direction berhubungan dengan
tindakan-tindakan para manajer D. Tujuan dan Manfaat
sewaktu mereka berupaya untuk: Pengawasan
• Mengajarkan para bawahan mereka
bagaimana cara penerapan metode¬- Menurut Odgers (2005) tujuan
metode serta prosedur-prsedur yang pengawasan kantor ialah :
tepat.  Menambah hasil kinerja
• Mengawasi pekerjaan mereka agar organisasi secara berkelanjutan
pekerjaan dilaksanakan sebagaimana dikarenakan keadaan persaingan
mestinya. usaha yang selalu meningkat
sehingga organisasi harus
3. Pengawasan Feed Back (feed mengawasi kinerjanya setiap saat.
back control)  Menambah efisiensi serta
keuntungan terhadap organisasi
Pengawasan Feed Back yaitu dengan cara menghilangkan suatu
mengukur hasil suatu kegiatan yang pekerjaan yang tidak diperlukan
telah dilaksakan, guna mengukur dan menghindari penyalahgunaan
penyimpangan yang mungkin penggunaan alat atau bahan yang
terjadi atau tidak sesuai dengan tidak diperlukan .
standar. Pengawasan yang  Menghubungkan beberapa tugas
dipusatkan pada kinerja yang dijalankan.
organisasional dimasa lalu.
 Meningkatkan hubungan agar
Tindakan korektif ditujukan ke arah
tercapainya tujuan organisasi.
proses pembelian sumber daya atau
operasi-operasi aktual. Sifat kas Menurut Quible (2001) manfaat
dari metode-metode pengawasan pengawasan kantor ialah :
feed back (umpan balik) adalah
bahwa dipusatkan perhatian pada  Memaksimalkan dalam
hasil-hasil historikal, sebagai pemerolehan keuntungan untuk
landasan untuk mengoreksi organisasi.
tindakan-tindakan masa mendatang.  Membantu pegawai untuk
meningkatkan produktivitas
Adapun sejumlah metode kualitas dan kuantitas yang
pengawasan feed back yang banyak dibutuhkan.
dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:  Menyediakan alat untuk
mengukur produktivitas serta
 Analysis Laporan Keuangan aktivitas pegawai organisasi.
(Financial Statement Analysis)  Mengidentifikasikan hal-hal
 Analisis Biaya Standar (Standard untuk membuat rencana yang
Cost Analysis) tidak sesuai atau tidak sama
 Pengawasan Kualitas (Quality dengan hasil aktual yang dicapai.
Control)
 Membantu dalam pencapaian Pada proses perencanaan ini
kerja berdasarkan tingkat yang perusahaan atau organisasi
ditetapkan. memilih program yang akan
mereka lakukan serta
memperkirakan sumber daya
untuk pengalokasian setiap
program yang sudah ditentukan.
Unsur Pengawasan
2. Penyusunan Anggaran
Menurut Quible (2001), jika (budgeting)
unsur-unsur dibawah ini dihilangkan
maka akan berpengaruh terhadap Pada proses penyusunan anggaran
proses pengawasan yang kurang ini organisai merencanakan
optimal, unsur tersebut ialah : program secara terperinci,
dinyatakan dalam satu moneter
1. Faktor yang diawasi. Sebelum untuk periode tertentu dan
pengawasan dilakukan, pengawas biasanya pada hal ini dalam
sebaiknya diberikan pemahaman waktu satu tahun. Anggaran ini
mengenai faktor apa yang akan sesuai dengan anggaran yang
diawasi. sudah dikumpulkan dari pusat
2. Melakukan identifikasi pertanggung jawaban.
terhadap hasil yang telah
diharapkan. Mengindentifikasi 3. Pelaksanaan Anggaran
parameter yang kurang atau tidak (operating)
jelas mengenai hasil yang Pada proses pelaksanaan
diinginkan. anggaran ini yang dilakukan ialah
3. Pengukuran terhadap kinerja. pencatatan hal yang mengenai
Sebelum membandingkan hasil sumber daya yang digunakan dan
yang aktual dengan hasil yang hasil dari penerimaan-
diharapkan, hasil aktual terlebih penerimaan. Biaya dan catatan
dahulu harus diukur. tersebut dikelompokkan
4. Melakukan pembenahan. Jika berdasarkan dengan program atau
hasil aktual kurang atau lebih rencana yang telah ditentukan
kecil dari hasil yang diharapkan, oleh pusat tanggung jawab.
sebaiknya melalukan koreksi Pengelompokkan sesuai program
untuk mengurangi gap yang atau rencana digunakan sebagai
terjadi. landasan untuk program di
pemrograman selanjutnya. Dan
E. Langkah-langkah dalam untuk mengukur kinerja manajer
Pengawasan yang digunakan ialah
Dalam pengawasan terdapat pengelompokkan sesuai dengan
proses-proses, proses tersebut ialah : pusat tanggung jawab.

1. Perencanaan Strategi 4. Evaluasi Kinerja (analysis)


(programming) Digunakan untuk mengetahui
penyebab terjadinya
penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa 2. Membandingkan pelaksanaan
terjadi demikian, juga digunakan dengan standar dan temukanlah
sebagai alat pengambilan perbedaan jika ada.
keputusan bagai manajer. 3. Memperbaiki penyimpangan
dengan cara-cara tindakan yang
5. Tahap Pengambilan Tindakan tepat.
Koreksi
Bila diketahui dalam Terry (dalam Winardi, 1986:397)
pelaksanaannya terjadi bahwa pengawasan terdiri daripada
penyimpangan, dimana perlu ada suatu proses yang dibentuk oleh tiga
perbaikan dalam pelaksanaan. macam langkah-langkah yang bersifat
universal yakni:
Menurut Kadarman (2001, hal.
161) langkah-langkah proses 1. Mengukur hasil pekerjaan
pengawasan yaitu: 2. Membandingkan hasil pekerjaan
dengan standard dan memastikan
a. Menetapkan Standar perbedaan (apabila ada perbedaan)
3. Mengoreksi penyimpangan yang
Karena perencanaan merupakan tolak tidak dikehendaki melalui tindakan
ukur untuk merancang pengawasan, perbaikan.
maka secara logis hal irri berarti bahwa
langkah pertama dalam proses Maman Ukas (2004:338) menyebutkan
pengawasan adalah menyusun rencana. tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan
Perencanaan yang dimaksud disini yang selalu terdapat dalam proses
adalah menentukan standar. pengawasan, yaitu:

b. Mengukur Kinerja 1. Ukuran-ukuran yang menyajikan


bentuk-bentuk yang diminta.
Langkah kedua dalam pengawasan Standar ukuran ini bisa nyata,
adalah mengukur atau mengevaluasi mungkin juga tidak nyata, umum
kinerja yang dicapai terhadap standar ataupun khusus, tetapi selama
yang telah ditentukan. seorang masih menganggap bahwa
hasilnya adalah seperti yang
c. Memperbaiki Penyimpangan diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang
Proses pengawasan tidak lengkap jika nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi
tidak ada tindakan perbaikan terhadap ini harus dilaporkan kepada
penyimpangan-penyimpangan yang khalayak ramai yang dapat berbuat
terjadi. sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi.
Menurut G. R. Terry dalam Sukama Pengukuran-pengukuran laporan
(1992, hal. 116) proses pengawasan dalam suatu pengawasan tidak akan
terbagi atas 4 tahapan, yaitu: berarti tanpa adanya koreksi,
jikalau dalam hal ini diketahui
1. Menentukan standar atau dasar bagi bahwa aktivitas umum tidak
pengawasanMengukur pelaksanaan
mengarah ke hasil-hasil yang di nilai dengan sesegera mungkin
diinginkan. dan tepat waktu.
c. Faktual dan mencakup semuanya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Data haruslah dapat dipahami
bahwa proses pengawasan dilakukan dengan mudah dan bersifat nyata
berdasarkan beberapa tahapan yang atau factual serta lengkap.
harus dilakukan. d. Terpusat pada pengawasan yang
strategik. Pengawasan haruslah
 Menetapkan standar memusatkan perhatian pada
pelaksanaan (perencanaan) kesalahan atau kecurangan yang
Sehingga dalam melakukan sering terjadi dari ketentuan yang
pengawasan manajer telah ditetapkan atau memusatkan
mempunyai standard yang jelas. perhatian dari hal hal yang dapat
 Penentuan pengukuran menimbulkan kerusakan yang
pelaksanaan kegiatan fatal.
Mengukur kinerja pegawai, e. Nyata secara ekonomis. Dalam
sejauh mana pegawai dapat pengawasan biaya
menerapkan perencanaan yang pelaksanaannya haruslah lebih
telah dibuat atau ditetapkan rendah paling tidaknya sama
perusahaan sehingga dengan biatya yang telah
perusahaan dapat mencapai ditetapkan.
tujuannya secara optimal. f. Nyata secara organisasi.
 Pembandingan pelaksanaan Pengawasan harusnya seusai
kegiatan dengan standard dan dengan kenyataan organisai.
penganalisa penyimpangan- g. Selaras atau serasi dengan aliran
penyimpangan kerja di organisai. Data atau
 Pengambilan tindakan koreksi informasi dari pengawasan
Melakukan perbaikan jika haruslah serasi dengan aliran
ditemukan penyimpangan - kerja, sebab setiap tahap
penyimpangan yang terjadi. pekerjaan dapat mempengaruhi
keberhasilan serta kegagalan dari
F. Karakteristik Kegiatan seluruh pekerjaan dan berita
Pengawasan yang Efektif mengenai pengawasan haruslah
a. Teliti. Keterangan mengenai sampai kepada seluruh pegawai
dilakukannya kegiatan haruslah yang membutuhkannya.
tepat dan sesuai. Data yang tidak h. Luwes. Pengawasan haruslah
sesuai dan terjadi keesalahan dari memiliki keluwesam untuk
pengawasan dapat mengakibatkan menyampaikan pendapat dan
perusahaan atau organisasi tanggapan terhadap ancaman dari
melakukan tindakan yang salah lingkungan.
dan bahkan menimbulkan sebuah i. Berkarakter menjadi pengarah
masalah yang seharusnya tidak dan operasional. Pengawan yang
terjadi. efektif harus memperlihatkan
b. Tepat waktu. Data yang deteksi dari ketetapan, tindakan
dibutuhkan haruslah penilaian yang mana yang
dikumpulkan, disampaikan serta harusnya digunakan.
j. Diterima oleh anggota organsasi. pasar organisasi baik luar dan dalam
Pengawasan harus dapat negeri selalu perlu untuk di monitor.
memandu pelaksanaan kerja
anggota organisasi dengan cara c. Kesalahan-kesalahan
mendorong perasaan tanggung Jika pegawai suatu organisasi
jawab, berprestasi, dan perasaan tidak pernah melakukan kesalahan
otonomi. maka manajer atau atasan dapat
melakukan fungsi pengawassan secara
2. Pentingnya Pengawasan pada sederhana. Tetapi pada nyatanya
Kantor pegawai atau anggota organisasi
Pengawasan pada kantor atau sering membuat kesalahan seperti
organisasi sangat penting karena dalam penentuan harga yang terlalu
dengan adanya pengawasan dapat rendah, kesalahan dalam memesan
membantu kesalahan yang terjadi pada barang, dan masalah pada diagnosa
pekerjaan kantor dan juga dapat yang tidak tepat. Pada sistem
meminimalisirkan kecurangan yang pengawasan memungkinkan manajer
terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan. dapat mengetahui kesalahan yang
Dan juga ada beberapa faktor yang terjadi sebelum pengawasan tersebut
menjadikan pengawasan semakin terjadi lebih dalam lagi.
dibutuhkan setiap kantor atau
organisasi. Faktor-faktor itu adalah d. Kebutuhan manajer untuk
sebagai berikut : mendelegasikan wewenang
Jika seorang manajer atau
a. Perubahan lingkungan organisasi pimpinan mendelegasikan wewenang
kepada bawahan maka tanggung jawab
Pada fungsi pengawasan, manajer yang dimiliki atasan tersebut tidak akan
atau pimpinan melakukan pendeteksian berkurang. Agar manajer dapat
terhadap perubahan yang dapat mengetahui apakah bawahannya sudah
berpengaruh pada jasa dan barang melaksanakan tugas yang telah
organisasi. Sehingga dengan dilimpahkan tersebut dapat dilakukan
pendeteksian ini organisai dapat dengan cara mengimplementasikan
memanfaatkan kesempatan serta sistem pengawasan. Tanpa sostem
menghadapi tantangan yang diciptakan pengawasa maka manajer tidak dapat
dari perubahan yang telah terjadi. melakukan pemeriksaan apakah
b. Peningkatan kompleksitas organisasi bawahan telah melaksanakan tugas.

Jika semakin besar organisasi Menurut Winardi (2000:172)


maka akan semakin besar pula mengungkapkan bahwa: “pengawasan
organisai tersebut untuk membutuhkan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai
pengawasan secara hati-hati dan dengan apa yang menurut rencana akan
formal. Bermacam-mcam produk yang terjadi. Perencanaan dan pengawasan
harus diawasi guna menjamin boleh dikatakan tidak dapat kita
profitabilitas dan kualitas agar tetap pisahkan satu sama lain, dan mereka
terjaga. Penjualan satuan pada para ibarat: kembar siam dalam bidang
penyalur perlu untuk di catat dan manajemen”.
dianalisis secara tepat. Segala kegiatan
Fungsi pengawasan dapat yang bertujuan suatu pekerjaan itu
berjalan secara efektif jika hal-hal bisa selesai tepat waktu. dengan
dibawah ini diperhatikan: perintah seperti ini pelaksanaan suatu
pekerjaan bisa terhindar dari kondisi
 Routing (jalur) yang terkatung katung, jadi pada
Routing adalah penentuan akhirnya bisa diidentifikasikan siapa
cara atau jalur mana pekerjaan itu yang telah berbuat kesalahan
dapat berjalan dan urutan  Follow Up (tindak lanjut)
pelaksanaan pekerjaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan Follow Up merupakan suatu
suatu pekerjaan. Manajer harus bisa tindakan jika pimpinan atau manajer
memilih cara guna untuk mengetahui menemukan kesalahan yang terjadi
letak dimana sering terjadinya suatu maka pimpinan atau manajer tersebut
kesalahan. Untuk kebanyakan kantor, mencari solusi dari permasalahan
rooting ditentukan oleh prosedur yang terjadi itu dengan memberi
yang digunakan. peringatan kepada pekerja yang
melakukan kesalahan baik itu secara
 Scheduling (Penetapan waktu) sengaja ataupun tidak dan memberi
Scheduling adalah penentuan arah dan petunjuk agar kesalahan
waktu untuk urutan pekerjaan, yang sama tidak terjadi lagi.
penentuan mengenai kapan tiap Pengawasan yang baik
pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seharusnya sesuai dengan sifat dan
kapan akan berakhir. Jumlah kebutuhan dari organisasi atau
pekerjaan kantor yang dapat perusahaan. Jadi tata perusahaan serta
ditentukan waktunya tergantung faktor-faktor dimana pengawasan itu
kepada keadaan individu, tetapi dilakukan perlu diperhatikan.
biasanya sebagian besar pekerjaan Pengawasan yang baik dapat menjamin
kantor dapat ditentukan waktunya, ada aktivitas perbaikan dan ekonomis
misalnya membuat rekening, dari segi biaya. Maka perlu untuk
membuat daftar, menulis pesanan, dipersiapkan langkah-langkah sebelum
menyealin, dan sebagainya. pengawasan dilakukan seperti rencana
Terkadang pengawasan yang telah dan tata pola perusahaan.
dijadwalkan tidak efisien untuk
menemukan suatu kesalahan,
sebaliknya yang pengawsan yang Kesimpulan
dilakukan secara tiba-tiba atau Pengawasan diartikan sebagai suatu
mendadak terkadang malah lebih kegiatan dalam administrasi untuk
berguna. mencari kesalahan-kesalahan dan bila
ternyata kesalahan-kesalahan tersebut
 Dispatching (Perintah diketahui, menjatuhkan hukuman.
pelaksanaan) Pengawasan hendaknya diartikan
Dispatching adalah dalam pengertian yang positif, artinya
menggerakan dan seperlunya bukan kesalahan-kesalahan yang dicari,
meneruskan rencana, adalah melainkan berusaha agar manajemen
pengawasan yang berupa suatu berjalan dengan lancar. Tegasnya
perintah pelaksanaan pada pekerjaan mengusahakan jangan sampai terjadi
kesalahan-kesalahan atau kekurangan- Saran
kekurangan. Jika tidak ada pengawasan
(controlling) pada suatu organisasi
Gunanya pengawasan adalah untuk maka dapat menimbulkan kesalahan-
mengetahui apakah pelaksanaan sudah kesalahan yang berasal dari lingkungan
sesuai dengan rencana dan apabila ataupun bawahan.
terdapat kesalahan atau kekurangan,
untuk memperbaiki kesalahan atau Pengawasan sangat dibutuhkan
kekurangan tersebut serta menjaga agar karena dengan pengawasan dapat
jangan sampai terulang lagi kesalahan menumbuhkan suatu komunikasi yang
atau kekurangan yang serupa. Pada baik antara anggota organisasi dengan
intinya untuk mengetahui apakah pimpinan organisasi. Sebaiknya
segala Sesuatu telah berjalan lancar, pengawasan dilakukan secara berkala
dan apakah tidak dapat diadakan atau rutin karen dengan dilakukannya
perbaikan lebih lanjut, sehingga pengawasan secara rutin dapat
memperoleh hasil yang lebih mengubah lingkungan organisasi dari
memuaskan. yang baik menjadi lebih baik lagi.
Pengawasan juga sebaiknya dilakukan
Pengawasan sangat penting oleh pimpinan organisasi secara
karena peningkatan kompleksitas langsung karena diperlukannya
organisasi, meminalisasikan tingginya ketegasan seorang pemimpin di suatu
kesalahan, perubahan lingkungan organisasi.
organisai, dan kebutuhan pimpinan
untuk pendelegasian wewenang.
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 9%

Date: Rabu, Juni 08, 2016


Statistics: 321 words Plagiarized / 3482 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.

You might also like