Professional Documents
Culture Documents
21-Article Text-137-1-10-20181231
21-Article Text-137-1-10-20181231
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
21
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
bakar menggunakan dua katup, yaitu katup isap dan katup Perbandingan reaksi pembakaran persamaan reaksi (1) dan
buang. (2) diperoleh perbandingan jumlah molekul proses
Motor pembakaran dalam dibagi menjadi dua jenis pembakaran bioetanol lebih sedikit membutuhkan oksigen
utama yaitu motor bensin (Otto) dan motor diesel. dan mengasilkan gas hasil pembakaran lebih kecil.
Perbedaan kedua motor tersebut yaitu jika motor bensin 3. Reaksi pembakaran bahan bakar dengan udara sekitar
menggunakan bahan bakar bensin atau sejenisnya, Komposisi udara sekitar mengandung 78% Nitrogen
sedangkan motor diesel menggunakan bahan bakar (𝑁2 ), 21% oksigen (𝑂2 ) dan 1 % berbagai senyawa
Dexlite/solar. Perbedaan yang utama juga terletak pada lainya, sehingga rumus pembakaran dengan udara
sistem penyalaannya, dimana pada motor bensin digunakan sebagai berikut:
busi sebagai sistem penyalaannya sedangkan pada motor
diesel memanfaatkan temperatur kompresi yang tinggi Reaksi pembakaran bioetanol dengan udara:
untuk dapat membakar bahan bakar solar [2]. 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 3 (𝑂2 + 3,71𝑁2 ) ↔ 2𝐶𝑂2 + 3𝐻2 𝑂 +
Motor Pembakaran Luar (external combustion engine) 11,13 𝑁2 +
adalah proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar energi...................................................(3)
mesin, sehingga untuk melakukan pembakaran digunakan Reaksi pembakaran pertamax 92 dengan udara:
mesin tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar 𝐶8 𝐻18 + 12,5(𝑂2 + 3,71𝑁2 ) ↔ 8𝐶𝑂2 + 9𝐻2 𝑂 +
tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih 46,37 𝑁2 +
dahulu diubah melalui media penghantar, kemudian diubah energi....................................................(4)
menjadi tenaga mekanik [2]. Keunggulan motor Biotanol sebagai senyawa tunggal merupakan suatu
pembakaran luar: cairan hasil proses fermentasi dan distilasi dari karbohidrat
1. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar, yang banyak tekandung pada hasil pertanian seperti jagung,
2. Dapat memekai bahan bakar yang bermutu rendah, singkong, tebu, dan lain-lain. Bioetanol merupakan cairan
3. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu yang tak berwarna, mudah menguap (volatile) dan mudah
poros, dan terbakar. Bioetanol banyak digunakan sebagai bahan
4. Lebih cocok digunakan untuk daya tinggi. campuran pada pelarut kimia selain bisa juga digunakan
Saat terjadi proses pembakaran yang sebenarnya sebagai bahan bakar. Sebagai bahan bakar pada motor,
(aktual) tidak pernah terjadi pembakaran sempurna, sebab bioetanol mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan, seperti
proses pembakaran tergantung banyak faktor seperti nilai oktan yang tinggi, mampu diperbaharui, menghasilkan
putaran mesin, bentuk ruang bakar, jenis bahan bakar, emisi polutan yang lebih rendah. Sedangkan sifat-sifat yang
kelembaban, temperatur pembakaran dan lain-lain [3]. kurang mendukung sebagai bahan bakar motor Otto adalah
Menurut Winoko (2017: 26-27) kondisi pembakaran nilai kalor yang hanya sekitar 2/3 dibandingkan gasoline,
motor bakar tergantung pada rasio udara terhadap bahan higroskopis dan dapat bercampur air dengan segala
bakar antara lain: perbandingan, sehingga dapat menyebabkan korosi
a. Pada saat start dingin, rasio udara dan bahan bakar maupun pemisahan.
adalah 8: 1 Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang diolah dari
b. Pada saat kecepatan menengah, rasio udara terhadap tumbuhan. Tumbuhan yang berpotensi untuk menghasilkan
bahan bakar antara 14: 1 dan 15: 1 bioetanol adalah tumbuhan yang mengandung kadar
c. Pada saat tenaga maksimum, rasio udara terhadap bahan karbohidrat tinggi seperti, tebu, jagung, nira, ubi jalar dan
bakar 12,5: 1 sampai 13,5: 1 sagu. Bioetanol disebut juga, sebagai alkohol murni,
d. Pada saat kecepatan idle, rasio udara terhadap bahan alkohol absolut, atau alkohol saja. Bahan bakar bioetanol
bakar antara 12: 1 dan 14: 1 juga mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
AFR (Air Fuel Ratio) ideal senilai 14,7: 1 artinya untuk merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
membakar 1 gram bahan bakar dibutuhkan 14,7 gram udara kehidupan sehari-hari. Bioetanol termasuk ke dalam
untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 dan
Reaksi pembakaran pada ruang bakar Pertamax 92 (𝐶8 𝐻18 ) rumus empiris 𝐶2 𝐻6 𝑂. Bioetanol memiliki angka oktan
dan bioetanol/etil alkohol (𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻) sebagai berikut: (RON/Research octane number) senilai 108. Bioetanol
1. Reaksi pembakaran sempurna bioetanol (𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻) memiliki nilai kalor yang rendah dan sifatnya lebih sulit
dengan oksigen pada ruang bakar. menguap dari pada premium [1].
𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 3𝑂2 ↔ 2𝐶𝑂2 + 3𝐻2 𝑂 + Sifat fisik bahan bakar minyak yang perlu diketahui
energi.................(1) adalah sebagai berikut [4]:
Untuk membakar 1 molekul 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 membutuhkan 3 a. Specific Gravity adalah perbandingan berat bahan bakar
molekul 𝑂2 dan menghasilkan 2 molekul 𝐶𝑂2 dan 3 minyak pada temperatur tertentu terhadap air pada
molekul 𝐻2 𝑂. volume dan temperatur yang sama
2. Pembakaran sempurna pertamax 92 (𝐶8 𝐻18 ) dengan b. Titik Nyala (flash point) adalah temperatur pada uap di
oksigen. atas permukaan bahan bakar minyak yang terbakar
𝐶8 𝐻18 + 12,5𝑂2 ↔ 8𝐶𝑂2 + 9𝐻2 𝑂 + energi.............(2) dengan cepat bila nyala api didekatkan padanya,
Untuk membakar 1 molekul 𝐶8 𝐻18 membutuhkan 12,5 sedangkan titik bakar (fire point) adalah temperatur
molekul 𝑂2 dan menghasilkan 8 molekul 𝐶𝑂2 dan 9 pada keadaan dimana uap di atas permukaan bahan
bakar minyak terbakar secara kontinyu jika nyala api
molekul 𝐻2 𝑂.
didekatkan padanya.
22
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
Torsi maksimum : 13.5 Nm/6000 rpm Prosedur pengujian dan pengambilan data daya dan
torsi sebagai berikut:
Sistem pelumasan : Basah 1. Mempersiapkan alat ukur seperti tachometer dan
termometer,
Oli mesin : Total 1,15 liter 2. Mengisi bahan bakar yang sudah dicampur bioetanol
Karburator : MIKUNI AC28x1 pada tangki kendaraan sebelum melakukan pengujian,
pengecekan sistem injeksi dan pengapian harus
Kopling : Basah dipastikan dalam kondisi normal dan standar,
23
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
Daya (HP)
metode full open throttle yaitu saat perpindahan gigi 8.0 2000
tidak menarik gas secara penuh dan saat top gear 6.0 4000
pedal gas ditarik penuh sampai grafik pada monitor
4.0 6000
terlihat menurun.
2.0 8000
0.0 10000
STD BP BP BP BP BP BP BP BP
10 20 30 40 50 60 70 73
Rasio Campuran (%)
24
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
16.0
Dari grafik pada gambar 3.3 menunjukkan temperatur
14.0
air radiator meningkat seiring dengan bertambahnya
12.0
presentase campuran bioetanol dan Pertamax 92. Pada
Torsi (Nm)
25
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 02, Bulan Desember Tahun 2018, hal. 21 – 26 e-ISSN: 2620-7362
5. DAFTAR PUSTAKA
26