Professional Documents
Culture Documents
BILIRUBIN
Authorized by
Dokter Pengirim : -
Tanggal : 02 Oktober 2019
Nama : NY MUSTIANI
Umur : 40 TH
Jl K. H. Ahmad Dahlan No. 17 Pancor Lotim - NTB RM/Ruang/Alamat : -
Pancor, 02 Oktober 2019
Pemeriksa
*ERYTROSIT
Ukuran Makrositik
Warna Hipokromik
Teaard droof (+),Ovalosit (+),
Sel abnormal
Target sel (+),Burcell (+),Crenated (+)
*LEUKOSIT
kesan Normal
Sel yg meningkat Negatif
Sel Muda/Normoblast Negatif
*TROMBOSIT
Kesan Menurun
Giant Positif
Pemeriksa
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
NAMA : NO.RM :
TTL/UMUR : TGL/JAM :
ALAMAT : DOKTER :
RUANG : ANALIS :
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : SABRI S.si
Tempat/Tanggal Lahir: PRINGGASELA/ 31-12-1978
Jenis kelamin : LAKI-LAKI
Kewarganegaraan : WNI
Agama : ISLAM
Status : MENIKAH
Alamat : BG.LONGGEK BARAT KEL.RAKAM KEC.SELONG
No.Telp: 087763019095
Email : sabrigagah9@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
SD Lulus Th.1991
SMP Lulus Th.1994
SMAK Lulus Th.1997
S1 Biologi Lulus Th.2014
PENDIDIKAN INFORMAL
1.
2.
RIWAYAT PEKERJAAN
Bekerja di RSI.Namira dari th.2009 sampai dengan sekarang (TH.2016)
Pancor 16-06-2016
SABRI S.si.
Kepada
Yth.Direktur RS.ISLAM NAMIRA
di-
Pancor, Lombok Timur
Hal:Penguduran diri
Assalamualaikum wr.wb.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Dengan ini saya menyatakan akan berhenti bekerja sebagai karyawan RSI.Namira
Terhitung mulai tanggal 1 januari 2018 dengan alasan sbb:
1.Saya tidak bisa mengikuti peraturan-2 yang diberlakukan oleh manajemen RSI.Namira dengan
maksimal
2.Saya mengikuti saran suami saya untuk fokus merawat anak dan orang tua saya yang sering sakit.
Demikian surat penguduran diri ini saya buat tanpa tekanan atau paksaan dari orang lain dan
sekiranya
ada salah dan khilaf selama saya bekerja di RSI.Namira mohon maaf yang sebesar-besarnya,terima
kasih.
Hormat saya
SABRI Ssi.
C.PERMENKES RI NO.1976/MENKES/PER/V111/2011
PEMBAHASAN
Kesehatan merupakan hak azasi manusia. Berdasarkan amanat pasal 28 H
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
ditegaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3)
dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Pelayanan kesehatan yang buruk selalu menjadi masalah di berbagai
daerah di Republik ini. Bukan saja di daerah, namun komplain tentang
pelayanan kesehatan yang buruk juga terjadi di kota-kota besar seperti
Jakarta. Kita masih ingat bagaimana kasus Prita yang mencuat menjadi
masalah Nasional, sampai-sampai berbagai pihak turut berbicara tentang
buruknya pelayanan kesehatan di negeri ini.
Demi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik, maka
Kementerian Kesehatan dalam hal ini Menteri Kesehatan telah mengambil
langkah-langkah nyata dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan bagi
masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri kesehatan RI nomor 161/Menkes/Per/I/2010, yang kemudian direvisi
karena dirasa perlu untuk disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan
hukum dengan Permenkes RI nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011, tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
Keluarnya Permenkes tentang Registrasi Tenaga Kesehatan sebenarnya
merupakan kelanjutan dari berbagai peraturan sebelumnya yang mengatur
tentang peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui perijinan, uji
kompetensi dan registrasi. Sebelumnya telah ada UU RI nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan yang juga menyebutkan bahwa peningkatan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, dan dalam rangka
pemberian ijin, perlu mengatur registrasi tenaga kesehatan. UU RI nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang juga mengatur ijin praktik tenaga
kesehatan di RS. Permenkes RI nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat serta Permenkes RI nomor
HK.02.02/Menkes/149/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
Khusus tulisan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang
Permenkes RI nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011, tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan. Sejak dikeluarkannya Permenkes ini, maka semua tenaga
kesehatan (kecuali dokter, apoteker dan sarjana kesehatan masyarakat) yang
bekerja dan mengabdi pada
Latar Belakang
Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi
secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa
kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat
jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan
menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian.
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I
Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani
(mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat,
dan kelemahan.
Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan. Dan Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna bagi
kita semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi setiap orang untuk
melakukan segala aktivitas dengan baik dan maksimal.
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan
perspektif yang lebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki
kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan
sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian
tertentu (Haber, 1994). Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
UU No.23,1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial
dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.