You are on page 1of 4

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN.

2407-6902) Volume II No 1, Januari 2016

Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Scientific Menggunakan Model Problem


Based Learning pada Pengukuran Daya 1 Fasa Menggunakan 3 Voltmeter

M. Fuadunnazmi
Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP Mataram
E-mail : mr_fu_0001@yahoo.com

Abstract - Instrumentation of Electrical Measurement is one of the subjects taught in the second
semester at Physical Department of IKIP Mataram. One of the subjects is a single phase power
measurement. But the fact is that in the laboratory of Physical Department at IKIP Mataram still not
providing tool for learning activities in the form of wattmeter. This study aims to develop a scientific
jobsheet to measure a single phase electric power-assisted 3 pieces voltmeter as modifying the
wattmeter. This research included in type of research and development in three stages: preliminary
studies, design development, and test media. Subjects were students of the second semester Department
of Physics of IKIP Mataram who are studying the subjects. The application of problem based learning
models that are used to raise the authentic issue of energy-saving lamp power measurement that
common released on the market. Based on the data analysis can be concluded that: (1) a single-phase
power measurement can be carried out using 3 voltmeter and (2) the reduction occurred in the power
absorption of the energy-saving lamp tested than the original 5 watts to 1.8 watts.
Keyword: Scientific, PBL, energy-saving lamp

PENDAHULUAN. Secara teoritis daya listrik merupakan


Listrik merupakan salah satu cabang besarnya energi listrik yang diserap oleh
keilmuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam komponen-komponen listrik persatuan waktu.
(IPA) yang dapat dipelajari melalui studi gejala- Terdapat tiga jenis daya listrik yaitu daya nyata,
gejala kelistrikan. Instrumentasi Pengukuran daya reaktif, dan daya kompleks. Pada diagram
Besaran Listrik merupakan salah satu mata kuliah segitiga daya, perhitungan daya nyata diperoleh
dalam bidang kelistrikan yang membahas tentang melalui hasil perkalian arus dan tegangan dengan
cara mengukur gejala-gejala kelistrikan melalui nilai cosinus dari faktor daya. Secara vektor untuk
pengukuran besaran-besaran listrik seperti kuat pemasangan beban resistif dan induktif secara seri
arus, beda tegangan, hambatan, induktansi, akan berdampak pada perbedaan phasor tegangan
kapasitansi, daya, medan magnet, medan listrik, beban. Oleh karena itu perhitungan faktor daya
dan frekuensi. Mata kuliah tersebut juga diajarkan sangat mungkin dilakukan melalui pengukuran
di Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Mataram bagi tegangan beban resistif-induktif secara seri dan
mahasiswa semester II. Dalam konteks kombinasi.
pengukuran besaran listrik terdapat beberapa Untuk meminimalisir tingkat kejenuhan
topik yang dibahas antara lain: efek pembebanan, mahasiswa dalam mempelajari topik ini, maka
akurasi dan presisi, mempertinggi batas ukur, perlu didesain sebuah pembelajaran yang otentik
jembatan arus searah dan bolak-balik, serta berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis
pengukuran daya listrik satu fasa. Kendala utama masalah mendorong siswa berusaha belajar dalam
yang dihadapi oleh para dosen fisika IKIP memecahkan masalah dengan mengembangkan
Mataram dalam mengajarkan topik pengukuran kemampuan menganalisis dan mengelola
daya listrik satu fasa adalah tidak adanya alat ukur informasi berdasarkan pengalaman yang telah
yang memadai berupa wattmeter sehingga dimiliki ataupun pengalaman baru yang dihadapi
pembelajaran pada topik ini seringkali siswa itu sendiri [5].
disampaikan secara teoritis. Hal ini diasumsikan
Salah satu tema otentik terkait pengukuran
akan berdampak pada rendahnya ketercapaian
daya listrik satu fasa adalah pengukuran daya
learning outcomes yang dipersyaratkan pada mata
yang diserap oleh lampu hemat energi yang
kuliah tersebut.

41
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume II No 1, Januari 2016

banyak beredar di pasaran. Oleh karena itu mendorong siswa berusaha belajar dalam
penelitian ini berfokus pada pengembangan memecahkan masalah dengan mengembangkan
lembar kerja praktikum scientific menggunakan kemampuan menganalisis dan mengelola
model problem based learning dalam pengukuran informasi berdasarkan pengalaman yang telah
daya satu fasa berbantuan tiga buah voltmeter. dimiliki ataupun pengalaman baru yang dihadapi
siswa itu sendiri [5]. Dalam pengertian yang lain
TINJAUAN PUSTAKA. model pembelajaran berbasis masalah dilakukan
Sains berupaya membangkitkan minat dengan adanya pemberian rangsangan berupa
manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan masalah-masalah yang kemudian dilakukan
pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh pemecahan masalah oleh siswa yang dapat
dengan rahasia yang tiada habis-habisnya [1]. menambah keterampilan siswa dalam pencapaian
Salah satu fenomena sains dalam kehidupan materi pembelajaran [6].
adalah listrik. Secara sederhana listrik dapat Terkait dengan konsep pengukuran daya
diartikan sebagai fenomena alam dengan gejala- listrik, maka dapat diangkat sebuah tema otentik
gejala keberadaan muatan positif (proton) dan berupa pengukuran daya yang diserap oleh lampu
atau muatan negatif (elektron) baik dalam hemat energi yang banyak beredar di pasaran.
keadaan diam atau statis maupun bergerak atau Secara berurutan model pembelajaran berbasis
dinamis. Dalam tinjauan yang lain sains (IPA) masalah mengarahkan peserta didik untuk
diartikan sebagai suatu cara mencari tahu tentang melakukan pengamatan gejala kelistrikan otentik
alam secara sistematis untuk menguasai yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip- Fenomena kelistrikan otentik untuk memahami
prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap gejala-gejala yang terkait dapat dimodelkan
ilmiah [2]. Sikap ilmiah memiliki beberapa dalam bentuk eksperimen berbantuan Lembar
tahapan yaitu pengamatan, membuat pertanyaan, Kerja Praktikum scientific. Pengamatan tersebut
penyelidikan, analisis data, dan menyimpulkan. harus dapat memancing peserta didik untuk
Untuk memudahkan pengukuran sikap ilmiah bertanya produktif. Pada sesi selanjutnya pengajar
mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas harus mampu memberikan penjelasan ilmiah
maka sangat diperlukan suatu rancangan Lembar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan produktif
Kerja Praktikum Scientific yang dapat dari peserta didik hingga dihasilkan kesimpulan.
memodelkan langkah-langkah proses Daya listrik merupakan besarnya energi
pembelajaran ilmiah. Belajar IPA (Fisika) listrik yang diserap oleh komponen-komponen
mencakup dua dimensi yaitu proses dan hasil, listrik per satuan waktu. Jenis-jenis daya listrik
sehingga siswa tidak hanya sekedar mengingat dibagi menjadi tiga, yaitu: daya nyata, daya
saja apa yang telah dipelajari tetapi juga harus reaktif, dan daya kompleks. Daya nyata adalah
memiliki konsepsi yang benar [3]. Langkah- daya listrik yang diserap oleh komponen yang
langkah berpikir ilmiah merupakan suatu bersifat resistif. Besar daya ini dirumuskan
metodologi atau cara yang dipakai untuk sebagai berikut:
mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang P = V I cos φ............................(1-1)
biasa disebut metode ilmiah [4]. dimana:
Dalam dokumen Rencana Pembelajaran P : Daya nyata/daya riil/daya aktif (W)
Semester (RPS), Lembar Kerja Praktikum (LKP) V: Tegangan (V)
merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang I : Arus (A)
terintegrasi dengan model pembelajaran yang cos φ : Faktor daya
digunakan. Terdapat beberapa jenis model Daya reaktif adalah daya listrik yang diserap oleh
pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas, komponen-komponen yang bersifat reaktif yaitu
salah satunya adalah model Problem Based berupa induktor dan kapasitor. Besar daya ini
Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah. dirumuskan sebagai berikut :
Model pembelajaran berbasis masalah Q = V I sin φ............................(1-2)

42
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume II No 1, Januari 2016

dimana: Dimana:
Q: Daya reaktif / daya buta (VAr) P : Daya nyata yang diserap beban Z (W)
V: Tegangan (V) V1 : Tegangan terukur pada impedansi
I: Arus (A) beban Z (V)
Daya kompleks disebut juga sebagai daya semu V2 : Tegangan terukur pada R (V)
atau daya nampak. Daya ini merupakan V3 : Tegangan terukur pada sumber (V)
penjumlahan vektor antara daya nyata dengan I : Arus sumber (A)
reaktif, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
R: Tahanan Refferensi (Ω)
S = P + jQ = V I ∗.....................(1-3)
dimana: cos φ: Faktor daya.
S : Daya kompleks / daya semu / daya
METODE PENELITIAN.
nampak (VA)
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan
Ketiga jenis daya ini dapat dilukiskan ke dalam
bentuk segitiga daya. pengembangan pendidikan (Educational
Research and Development). Jenis penelitian R &
D adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-
produk pendidikan [5]. dalam penelitian ini
dikembangkan perangkat pembelajaran Lembar
Kerja Praktikum Scientific menggunakan model
Gambar 2.1. Segitiga Daya Problem Based Learning pada pokok bahasan
pengukuran daya satu fasa menggunakan tiga
Pengukuran daya nyata arus bolak-balik satu fasa buah voltmeter. Secara umum penelitian
dengan menggunakan tiga voltmeter dapat dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap studi
dilakukan dengan cara sebagai berikut. pendahuluan, tahap pengembangan desain, dan
tahap pengujian model. Subjek penelitian adalah
mahasiswa Jurusan pendidikan Fisika IKIP
Mataram semester dua yang sedang menempuh
mata kuliah Instrumentasi Pengukuran Besaran
Listrik.

Analisis kuantitatif besar daya yang diserap oleh HASIL DAN PEMBAHASAN.
beban Z dari gambar 2.2 diperoleh : Tabel 1 memperlihatkan hasil pengukuran
P = V1 I cos φ.....................(1-4)
V2
tegangan berturut-turut V1, V2, dan V3 untuk
I= R
...................................(1-5) tegangan beban R, tegangan beban Z
dan dari gambar 2.3: (mengandung komponen induktif pada komponen
V3 2 = V1 2 + V2 2 + 2V1 V2 cos φ..........(1- ballast lampu hemat energi), dan tegangan
6) resultan kedua beban. Nilai hambatan R terukur
Dengan demikian, dari persamaan (1-6) dapat adalah 470 ohm sedangkan nilai hambatan Z
diperoleh penurunan harga cos φ sebagai berikut: terukur adalah 22 ohm. Adapun besar daya yang
V3 2 −V1 2 −V2 2 tertera pada lampu uji hemat energi adalah sebesar
cos φ = 2V1 V2
.................(1-7)
5 watt. Untuk menguji reliabilitas data maka
Dengan substitusi persamaan (1-5) dan (1-7) ke
dilakukan sebanyak dua kali percobaan dengan
dalam persamaan (1-4) diperoleh persamaan P =
f(V1 , V2 , V3 ) sebagai berikut : parameter data yang sama.
Tabel 1. Hasil pengukuran V1, V2, V3, dan I
V2 V3 2 − V1 2 − V2 2 Percobaa V1 V2 V3 I
P = V1 ( ) ( )
R 2V1 V2 n ke - (Volt (Volt (Volt (Ampere
V3 2 −V1 2 −V2 2 ) ) ) )
P= 2R
.....................(1-8)

43
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume II No 1, Januari 2016

1 9,7 211 220 0,01 REFERENSI.


2 11,6 219 228 0,01 [1] Gunawan. 2015. Model pembelajaran sains
berbasis ICT. Mataram: FKIP Universitas
Berdasarkan pada data hasil pengamatan Mataram.
yang tersaji pada Tabel 1, besar arus (I) yang
[2] Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain
didapat pada percobaan I dan II adalah sama yaitu
0,01 ampere, sedangkan besar tegangan (V) yang Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
didapat dari kedua percobaan adalah berbeda. Yogyakarta: Diva Press.
Pada percobaan I, nilai V1 adalah 9,7 Volt, V2 [3] Khasanah, Nunung. 2010. Penggunaan
sebesar 211 Volt, dan V3 sebesar 220 volt. Pada Pendekatan Konflik Kognitif untuk
percobaan II, nilai V1 sebesar 11,6 Volt, V2 Remidiasi Miskonsepsi Pembelajaran Usaha
sebesar 219 Volt, dan V3 sebesar 228 volt. dan Energi. Tesis Program Studi Pendidikan
V1 menunjukkan tegangan terukur pada beban R,
Sains Universitas Sebelas Maret.
V2 menunjukkan tegangan terukur pada beban Z
(lampu), dan V3 merupakan tegangan sumber dan [4] Smith.P.L & Ragan.T.L. 2003. Instructional
resultan dari kedua tegangan beban. Setelah Design. Upper Saddle River, NJ. Merril
dilakukan perhitungan diperoleh nilai faktor daya Prentice Hall Inc.
(cos 𝜑) dari percobaan I adalah 0,9 sedangkan [5] Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian.
pada percobaan II sebesar 0,8. Melalui Bandung: Alfabeta.
perhitungan menggunakan persamaan (1-4)
[6] Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning.
sampai (1-8) baik pada percobaan I maupun
percobaan II didapatkan hasil yang sama yaitu Surabaya: Pustaka Belajar.
sebesar 1,8 watt. Oleh karena itu terdapat
perbedaan antara daya yang tertera pada beban
lampu uji hemat energi dengan daya yang
diperoleh melalui pengukuran dan perhitungan
analisis data menggunakan 3 buah voltmeter.

PENUTUP.
Berdasarkan hasil analisis data pengujian dapat
ditarik kesimpulan bahwa: (1) pengukuran daya
satu fasa dapat dilakukan menggunakan 3 buah
voltmeter dan (2) terjadi reduksi penyerapan daya
pada lampu uji hemat energi dari yang semula 5
watt menjadi 1,8 watt.

UCAPAN TERIMA KASIH.


Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada Bapak Dr. Gunawan, M.Pd.,
selaku Ketua Dewan Redaksi serta rekan-rekan
yang terlibat dalam proses penyuntingan hingga
penerbitan artikel ini dalam Jurnal Pendidikan
Fisika dan Teknologi (JPFT) FKIP Unram.

44

You might also like