INSTRUKSI DAN DEMONSTRASI
(etc teeeeseHEHeEMeHNER MAKER MHSANSORNHERENNR
Setelah siswa bergerak secara enerjik dalam aktivitas pengenalan,
guru menghentikan kegiatan aktivitas pengenalan, dan guru menyampaikan
penjelasan tujuan pelajaran yang akan diberikannya dengan cara-cara yang
kira-kira paling baik bagi siswa, maka aktivitas guru selanjutnya adalah
memberikan instruksi dan demonstrasi kepada siswa
A. Instruksi (instruction)
Instruksi pada dasamya adalah proses pemberian informasi kepada
anak, biasanya disampaikan dengan penjelasan. Ada dua macam instruksi
yang biasanya disampaikan oleh guru Pendidikan Jasmani kepada siswa yaitu:
pertama adalah instruksi yang berhubungan dengan mengorganisasi siswa
(instruksi organisasi) dan kedua adalah instruksi yang berhubungan dengan
informasi isi pelajaran (instruksi informasi)
1. Instruksi Organisasi
Di dalam kelas, siswa mempunyai bangku tempat duduk sehingga
organisasi siswa tidak terlalu rumit. Sementara di lapangan_siswa menyebar
pada tempat yang terkadang tidak jelas. Oleh karena itu instruksi yang bersifat
mengorganisasi siswa maksudnya adalah memberitahu siswa apa yang akan
dilakukan, dengan siapa, dimana, menggunakan alat apa, dsb. Instruksi
organisasi sebaiknya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
- dimana siswa melakukan aktivitas dan dimana batas tempat untuk
melakukannya? /
- apakah dilakukan sendiri atau dengan orang lain dan bagaimana
mendapatkan pasangannya? ,
- apakah menggunakan peralatan, alat apa, dan bagaimana
mendapatkannya?
- kapan harus dimulai, berbenti, dan apa yang harus dilakukan apabila
selesai lebih dulu?isu unst ver eee
- harus bagaimana kalau siswa punya pertanyaan?
Untuk mengetahui apakah siswa mengerti
intruksi organisasi tersebut, biasanya guru bertanya (checking for
understanding) kepada salah satu atau beberapa siswa untuk menjelaskan atau
melakukan instruksi tersebut sehingga yang lainnya dapat mendengar atau
melihat bagaimana cara Kerjanya. Misal: Amir, coba tolong peragakan
bagaimana kalau anda ingin bertanya. Suatu saat, mungkin teknik menyuruh
atau bertanya pada siswa ini tidak dilakukan apabila siswa diduga sudah
cukup mengerti. Selanjutnya biasakan guru mengucapkan terimakasih kalau
anak itu sudah melakukannya.
Kelihatannya instruksi organisasi ini banyak menyita waktu, tetapi
sebenamya tidak demikian. Kalau hal ini dilakukan dengan baik maka justru
akan menghemat waktu Karena dengan cara bertanya ini, guru akan
memperoleh informasi apakah siswa sudah mengerti atau belum. Jika belum
dimengerti oleh siswa, maka guru akan dengan mudah mengulang
penjelasannya kembali. Sebaliknya jika penjelasan sudah dimengerti oleh
siswanya, maka memungkinkan instruksi akan dilaksanakan dengan lancar
oleh siswa. Sehingga dengan demikian, baik pengulangan instruksi oleh
gurunya maupun pelaksanaan instruksi oleh siswanya dilaksanakan dengan
efisien tanpa diselingi oleh kegiatan lain yang belum dimengerti oleh
siswanya
dan mampu malakukan
2. Instruksi Informasi
Instruksi informasi ini pada dasarnya adalah penyampaian informasi
tentang isi pelajaran seperti misalnya:
- bagaimana cara mendarat setelah melompat,
- bagaimana cara meiigatur langkah dalam lari jarak jaub.
‘Yang harus diingat dalam menyampaikan isi pelajaran ini adalah:
guru harus selalu memotivasi siswa untuk bekerja keras dan terus berlatih
sehingga memungkinkan guru akan mengetahui apa yang sedang dilakukan
siswa dan akan mengetahui bagaimana perasaan siswa tentang apa yang
dilakukannya itu daripada hanya sekedar memberi serentetan instruksi yang
harus dilakukan siswa. Untuk itu, ada empat aspek yang harus diperhatikan
guru dalam memberikan instruksi informasi, sebagai berikut:
a. sederhana/simpel
Jangan terlalu kompleks dalam memberikan instruksi i
t i keterampilan
yang harus dilakukan oleh siswa. Hal ini biasanya malah akan
membingungkan siswa pada saat melakukannya. Dengan cara menjelaskanusu UKs! Van Demonstrasi
dan sekaligus mendemonstrasikan terhadap (misalnya) satu konsep saja, maka
akan memudalikan siswa mengerti dalam melakukan latihannya. Misalnya:
“bergerak cepat hampiri bola!” Sementara itu, konsep lainnya yang
berhubungan diharapkan akan berkembang setelah siswa melakukannya:
siswa akan menemukan masalah dan ingin bertanya lebih jauh. Hal ini akan
memperlancar jalannya informasi yang diberikan. Namun demikian, lebih dari
satu konsep sekaligus, dalam hal tertentu akan berhasil terutama bila konsep
yang lainnya merupakan pengulangan.
b. singkat
Siswa cenderung akan memperhatikan instruksi gurunya kalau siswa
mengetahui bahwa penjelasan akan disampaikan dengan cepat dan langsung
menyuruh siswa melakukan aktivitas kembali. Kalau seandainya kalimat itu
panjang, siswa cenderung hanya mendengarkan kalimat pertama saja. Siswa
akan cenderung menunggu kalimat berikutnya cepat selesai tanpa
memperhatikan keseluruhan pesan dengan seksama.
c. kata kunci
Pembuatan kata-kata kunci, untuk mengingatkan siswa pada waktu
melakukan keterampilan, sangat membantu mempermudah siswa mengerti
konsep yang diajarkan. Misal: “hampiri bola, tekuk lutut, libat bola!” Pada
saat siswa mendengar kata “lihat”, siswa langsung ingat pada konsep harus
melihat bola pada saat akan memukal bola.
d. berdasarkan observasi
Yang dimaksud dengan “berdasarkan observasi” di sini adalah: kata~
kata kunci yang diberikan harus mencerminkan kemampuan dan pengertian
siswa akan konsep keterampilan yang dipelajarinya sehingga kata-kata kunci
tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan siswa. Untuk itu
maka penentuan kata-kata kunci harus berdasarkan hasil observasi. Misal
dalam topik dribbling, kata-kata kunci seperti: “gunakan jari tangan, dorong
bola (bukan dipukul), lihat bola, dribbling rendah, jaga bola dari samping
jangan sampai direbut lawan*. Untuk siswa pemula, mungkin lebih
ditekankan pada pada kata kunci pertama saja, sedangkan untuk kelompok
siswa yang lebih terampil dapat ditambah dengan yang lainnya.
Sebagai refleksi untuk meningkatkan beberapa kemampuan tersebut di
atas, maka beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh guru adalah:
+ apakah instruksi yang diberikan jelas dan dapat dimengerti oleh anak?+ apakah instruksi divlang-ulang dalam pernyataan yang jelas atau
sebenarnya cukup dengan sekali saja?
+ apakah kata-kata kunci dinyatakan secara jelas, apakah beberapa
konsep diberikan dalam satu kali?
+ apakah aktivitas yang diberikan cukup jelas bagi siswa,
didemonstrasikan pada siswa, apakah itu perlu diulang lagi?
B. Demonstrasi
Penjelasan atau instruksi saja terkadang kurang dapat dimengerti oleh
siswa, terutama bagi anak-anak yang masih kurang pengertiannya untuk
menangkap suatu konsep. Oleh karena itu, pada saat tersebut, pemberian
demonstrasi akan sangat membantu. Demonstrasi pada dasamnya adalah
peragaan baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswanya yang
bertujuan untuk memperjelas konsep atau instruksi yang baru saja diberikan
oleh gurunya. Seperti halnya instruksi, demonstrasi hendaknya dilakukan
dengan mengikuti beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Lokasi untuk demonstrasi
Pada waktu melakukan peragaan, guru harus yakin bahwa anak
didikaya dapat melihat dengan jelas. Bila dilakukan di lapangan, pastikan
bahwa sinar matahari tidak menyoroti mata anak didiknya demikian juga pada
waktu demonstrasi, guru harus bisa melihat seluruh anak didiknya dengan
jelas .
2, Keseluruhaw/ bagian (Whole /part)
Pada umumnya demonstrasi pertama harus dilakukan secara
keseluruhan gerakan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mempunyai gambaran
mental yang lengkap dari ketrampilan yang diajarkan (Rink dan Wemer,
(1987). Misal, apabila keterampilan yang diajarkan adalah menendang, maka
gum memperagakan cara menendang secara keseluruhan. Fase berikutnya
adalah pembagian, misal dimana kaki tumpu ditempatkan atau dengan bagian
mana tendangan dilakukan.
3. Normal/ pelan
Seperti halnya konsep “keseluruhan/ bagian”, kadang-kadang anak
didik ingin melihat pelaksanaan suatu keterampilan dalam kecepatan yang
normal. Untuk selanjutnya dijelaskan juga. bagaimana terjadinya dalam
peragaan yang relatif pelan: ada berapa tahap dan bagaimana tahapannya.4, Fokus verbal
Beri tahu siswa, apa yang harus dilihat oleh siswa pada waktu guru
melakukan peragaan, misal “lihat posisi kaki saya waktu menendang.”
Pertanyaan yang scring muncul dari calon guru adalah bagaimana
kalau tidak menguasai keterampilan yang akan diperagakan? Jawaban
memang sulit, tetapi janganlah terlalu jauh berpikir seperti itu karena hal itu
jarang terjadi dalam pikiran anak. Terkadang siswa tidak terlalu
mempermasalabkan hal itu. Selain itu, kelemahan-kelemahan seperti ini tidak
akan selalu terjadi pada semua aspek dan kalau gurunya cerdik hal tersebut
bisa ditutupi misalnya dengan cara siswa yang pintar memperagakannya.
Namun demikian kalaupun gurunya mau jujur terhadap siswanya, maka guru
tersebut bisa “sharing” belajar bersama-sama dengan siswa. Yang harus
diingat bahwa kegagalan merupakan bagian dari belajar.
Sebagai cermin terhadap keberhasilan demonstrasi yang dilakukan
oleh guru, maka beberapa pertanyaan yang harus dipertimbangkan
jawabannya adalah sebagai berikut:
| apakah semua siswa dapat melihat demonstrasi dengan mudah?
) apakah