Professional Documents
Culture Documents
1707-Article Text-11524-1-10-20190415
1707-Article Text-11524-1-10-20190415
(Suhardi dkk)
Abstract
The results of the National Program on External Quality Control (EQC) for clinical chemistry were
collected from Independent Clinical Laboratories (ICL) in Riset Fasilitas Kesehatan Laboratorium Klinik
Mandiri (Risfaskes - Health Facility Reseach on Independent Clinical Laboratories) 2011 carried out by the
National Institute of Health Research and Development Ministry of Health. To reveal the factors affecting the
EQC results of glucose, cholesterol and triglyceride measurements which become more increasing demands in
the epidemiologic transition era, an indepth analysis was done on a subset of Rifaskes data.There were 782 ICL
throughout Indonesia that met the inclusion criteria of Rifaskes, while ICL who participated in EQC for glucose,
cholesterol and triglyceride were 421 (53.8%), 411 (52.6%) dan 402 (51.4%) respectively. For each analyte,
very good results were 23.8%, 24.1% dan 21.9%, and good results were 62.2%, 61.8% dan 61.7%. Furthermore
the estimatedaverage percentages of the accuracies were 77.6%, 77.7% dan 76.6% subsequently, and the
estimated average percentages of errors were 22.4%, 22.3% and 23.4% accordingly. The factors that had
moderate and slightly weak association with EQC for glucose measurements were Internal Quality Control
(IQC) evaluation (Somers’d 0.346), air conditioning in the measurement room (Somers’d 0.232), refrigerator
maintenance (Somers’d 0.224), refrigerator temperature record (Somers’d 0.259), calibration of micropipette 10
uL (Somers’d 0.249), calibration of micropipette 1000 uL (Somers’d 0.263), manual of micropipette 10 uL
(Somers’d 0.209), working room temperature record (Somers’d 0.269), participating regularly in EQC
(Somers’d 0.246), EQC evaluation (Somers’d 0.296) dan internal audit (Somers’d 0.227). The factors that had
slightly weak association with EQC for cholesterol measurements were IQC evaluation (Somers’d 0.288),
refrigerator maintenance (Somers’d 0.231), calibration of micropipette 10 uL (Somers’d 0.261), calibration of
micropipette 1000 uL (Somers’d 0.274), reagent room (Somers’d 0.212), participating regularly in EQC
(Somers’d 0.224), EQC evaluation (Somers’d 0.242), internal audit (Somers’d 0.279) and EQC audit (Somers’d
0.287). The factors that had moderate and slightly weak association with EQC for triglyceride measurements
were calibration of micropipette 1000 uL (Somers’d 0.302), IQC evaluation (Somers’d 0.295), refrigerator
(Somers’d 0.200), refrigerator maintenance (Somers’d 0.201), calibration of micropipette 10 uL (Somers’d
0.264), MOU of laboratory supplies (Somers’d 0.201), EQC evaluation (Somers’d 0.249), participating
regularly in EQC (Somers’d 0.272), SOP for specimen (Somers’d 0.229), specimen evaluation (Somers’d
0.218), internal audit (Somers’d 0.253) and EQC audit (Somers’d 0.260). Other factors such as levels of ICL,
regional location, directors’ specialties, ownership, photometer or automatic instruments had weak or very weak
association with Somers’d < 0.200 on EQC results. In conclusion, the estimated average percentages of errors
for glucose and cholesterol still exceeded 10%, but for triglyceride was already slightly less than 25% of
Recommended Total Allowable Error Limits, while the main factors that affected the EQC results were audit,
calibration, temperature, IQM evaluation and regularly participating in EQC.
Key words : External Quality Control, clinical chemistry, affecting factors, Independent Clinical
Laboratories, Rifaskes
Abstrak
Hasil Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PME) kimia klinik telah dikumpulkan dari
Laboratorium Klinik Mandiri (LKM) dalam Riset Fasilitas Kesehatan Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh
Badan Litbangkes Kemenkes RI. Untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil PME
pemeriksaan glukosa, kolesterol dan trigliserida yang makin menjadi kebutuhan umum dalam era transisi
epidemiologi ini, dilakukan analisis lanjut terhadap subset data Rifaskes. Ada 782 LKM di seluruh Indonesia
yang memenuhi kriteria inklusi Rifaskes, selanjutnya yang mengikuti PME pemeriksaan glukosa 421 (53,8%),
69
kolesterol 411 (52,6%) dan trigliserida 402 (51,4%). Untuk masing-masing analit, hasil sangat baik 23,8%,
24,1% dan 21,9%, dan hasil baik 62,2%, 61,8% dan 61,7%. Kemudian persentase ketepatan rata-rata estimasi
berturut-turut adalah 77,6%, 77,7% dan 76,6%, sehingga persentase kesalahan rata-rata estimasi adalah 22,4%,
22,3% dan 23,4%. Faktor-faktor yang memiliki hubungan positif sedang dan agak lemah dengan hasil PME
pemeriksaan glukosa adalah evaluasi Pemantapan Mutu Internal (PMI) (Somers’d 0,346), AC ruang
pemeriksaan (Somers’d 0,232), pemeliharaan lemari es (Somers’d 0,224), pencatatan suhu lemari es (Somers’d
0,259), kalibrasi mikropipet 10 uL (Somers’d 0,249), kalibrasi mikropipet 1000 uL (Somers’d 0,263), petunjuk
mikropipet 10 uL (Somers’d 0,209), pencatatan suhu ruang kerja (Somers’d 0,269), rutin PME (Somers’d
0,246), evaluasi PME (Somers’d 0,296) dan audit internal (Somers’d 0,227). Faktor-faktor yang memiliki
hubungan positif agak lemah dengan hasil PME pemeriksaan kolesterol adalah evaluasi PMI kimia klinik
(Somers’d 0,288), pemeliharaan lemari es (Somers’d 0,231), kalibrasi mikropipet 10 uL (Somers’d 0,261),
kalibrasi mikropipet 1000 uL (Somers’d 0,274), gudang reagen (Somers’d 0,212), rutin PME (Somers’d 0,224),
evaluasi PME (Somers’d 0,242), audit internal (Somers’d 0,279) dan audit PME (Somers’d 0,287). Faktor-
faktor yang memiliki hubungan positif sedang dan agak lemah dengan hasil PME pemeriksaan trigliserida
adalah kalibrasi mikropipet 1000 uL (Somers’d 0,302), evaluasi PMI kimia klinik (Somers’d 0,295), lemari es
(Somers’d 0,200), pemeliharaan lemari es (Somers’d 0,201), kalibrasi mikropipet 10 uL (Somers’d 0,264),
MOU bahan habis pakai (Somers’d 0,201), evaluasi PME (Somers’d 0,249), rutin PME (Somers’d 0,272), SOP
spesimen (Somers’d 0,229), evaluasi spesimen (Somers’d 0,218), audit internal (Somers’d 0,253) dan audit
PME (Somers’d 0,260). Faktor-faktor lainnya seperti kelas LKM, wilayah lokasi, penanggung jawab dan
pemilik LKM, alat fotometer atau otomatik berpengaruh lemah atau sangat lemah dengan Somers’d < 0,200
terhadap hasil PME.Sebagai kesimpulan, persentase kesalahan rata-rata estimasi untuk glukosa dan kolesterol
masih melebihi 10%, namun untuk trigliserida sudah sedikit di bawah 25% dari Recommended Total Allowable
Error Limits, kemudian faktor-faktor utama yang berpengaruh positif terhadap hasil PME adalah audit,
kalibrasi, suhu, PMI evaluasi dan PME rutin.
Kata kunci : PME, kimia klinik, faktor yang mempengaruhi, LKM, Rifaskes
yang langsung berpengaruh seperti alat kurang layak untuk diikutkan dalam
untuk mengukur kadar glukosa, kolesterol analisis lanjut. Selanjutnya kriteria
dan trigliserida, mikropipet, kalibrasi, uji eksklusi variabel independen yang
mutu reagen dan kualifikasi pelaku, dan dianalisis adalah tidak memiliki hubungan
variabel independen distal yang tidak yang relevan dengan variabel independen,
langsung berpengaruh seperti lokasi LKM, misalnya skrining neonatus dan pos
kepemilikan, kelas LKM, standard penjagaan.
operating procedure (SOP) dan manual Analisis statitistik yang digunakan
pemakaian alat. adalah nonparametrik, mengingat skala
Untuk menghindarkan bias non hampir semua variabel adalah ordinal
respons terlalu besar, kriteria inklusi dengan distribusi tidak normal. Pendekatan
variabel independen yang dianalisis adalah yang dipakai adalah Somers’d dengan
memiliki nilai missing < 25 %. Kemudian hasil PME sebagai variabel dependen.
untuk menghindarkan nilai sel < 5 lebih Analisis dibatasi pada bivariat, karena nilai
dari 1, nilai opsi variabel independen hubungan hampir semuanya lemah.
harus > 5 %. Mengenai yang terakhir, Jumlah variabel independen yang
variabel dengan opsi ada atau tidak ada memenuhi kriteria analisis untuk ke 3
untuk PME pemeriksaan glukosa minimal analit adalah sama, yaitu 39 faktor yang
22 record (5% x 438 LKM). Misalnya berpengaruh baik langsung maupun tidak
frekuensi variabel Akreditasi KALK, ISO langsung terhadap hasil PME (Tabel 2, 3
15189 dan ISO 17025 untuk PME dan 4)
pemeriksaan glukosa, kolesterol dan
trigliserida masing-masing adalah 5
(1,2%), 18 (4,3%) dan 16 (3,8%), sehingga
Tabel 1.
Hasil Pemantapan Mutu External Pemeriksaan Tiga Analit Oleh
Laboratorium Klinik Mandiri di Indonesia Tahun 2011
Analit Kelas Sangat Baik Sedang Buruk Total
laboratorium baik
71
Hasil 0,000. Kemudian faktor yang memiliki
Hasil analisis lanjut mengenai hubungan positif agak lemah dengan nilai
hubungan antara pengukuran PME untuk Somers’d antara 0,200 – 0,299 adalah AC
glukosa, kolesterol dan trigliserida dengan ruang pemeriksaan, pemeliharaan lemari
kelas laboratorium yang tercantum dalam es, kalibrasi mikropipet 10 uL, kalibrasi
Buku Laporan Akhir Riset Fasilitas mikropipet 1000 uL, ketersediaan petunjuk
Kesehatan Laboratorium 2011 sedikit mikropipet 10 uL, pencatatan suhu lemari
berlainan. Hasil PME sangat baik untuk es, pencatatan suhu ruang kerja, rutin ikut
pemeriksaan glukosa 23,8% dari 421 LKM PME, evaluasi terhadap hasil PME dan
versus 22,8% dari 438 LKM, untuk audit internal. Selanjutnya faktor yang
kolesterol 24,1% dari 411 LKM versus memiliki hubungan positif lemah dengan
23,2 % dari 426 LKM dan untuk nilai Somers’d antara 0,100 – 0,199 adalah
trigliserida 21,9% dari 402 LKM versus kelas LKM, kepemilikan, wilayah lokasi,
21,0% dari 420 LKM (Tabel 1). penanggung jawab, ketersediaan analis
Hal ini disebabkan nilai opsi 9 tidak D3/D4, MOU reagen, MOU bahan habis
dimasukkan dalam analisis lanjut ini. Lalu pakai, ketersediaan petunjuk mikropipet
hasil PME baik untuk pemeriksaan 1000 uL, ketersediaan gudang reagen, SOP
glukosa 62,2%, kolesterol 61,8% dan PMI kimia klinik, PMI kimia klinik, SOP
trigliserida 61,7%. Mengingat opsi buruk PME, alat untuk mengukur kadar glukosa,
untuk ke 3 analit masing masing hanya 8, kalibrasi alat untuk mengukur kadar
7 dan 10 LKM, maka dilakukan glukosa, SOP spesimen, evaluasi spesimen
penggabungan opsi buruk dengan opsi dan audit PME. Faktor lainnya memiliki
sedang dalam analisis bivariat selanjutnya. hubungan positif lemah sekali dengan
Untuk hasil PME pemeriksaan Somers’d kurang dari 0,100. Status gedung
glukosa, faktor yang memiliki hubungan memiliki hubungan negatif lemah dengan
positif sedang adalah evaluasi terhadap hasil PME pemeriksaan glukosa (Tabel 2).
hasil Pemantapan Mutu Internal (PMI)
kimia klinik dengan nilai 0,346 dan p
Luas ruang > 15 m2 24,9% 64,0% 11,1% 297 401 0,094 0,105
pemeriksaan < 15 m2 21,2% 59,6% 19,2% 104
Ruang kerja Ada 23,5% 63,1% 13,4% 409 421 0,067 0,731
Tidak ada 33,3% 33,3% 33,3% 12
73
Faktor yang berpengaruh Sangat Baik Sedang Sub Total Somers’d p
baik Buruk total
Uji kualitas Semua 24,0% 67,3% 8,8% 171 419 0,050 0,183
reagen Tdk semua 25,0% 54,7% 20,3% 128
Tdk ada 21,7% 63,3% 15,0% 120
Kalibrasi Tepat waktu 34,7% 59,9% 5,4% 147 344 0,249 0,000
mikropipet Tidak tepat 13,5% 70,8% 15,7% 89
10 uL Tdk dilakuka 13,0% 62,0% 25,0% 108
Kalibrasi Tepat waktu 36,9% 56,5% 6,5% 168 357 0,263 0,000
mikropipet Tidak tepat 11,5% 75,9% 12,6% 87
1000 uL Tdk dilakuka 12,7% 62,7% 24,5% 102
MOU reagen Ada 27,2% 62,1% 10,7% 224 419 0,118 0,014
Tidak ada 19,5% 63,1% 17,4% 195
MOU bahan Ada 31,4% 58,7% 9,9% 172 418 0,165 0,001
habis pakai Tidak ada 18,3% 65,0% 16,7% 246
SOP PMI Ada 27,2% 61,2% 11,7% 309 421 0,179 0,001
kimia klinik Tidak ada 14,3% 65,2% 20,5% 112
SOP PME Ada 25,5% 61,0% 13,6% 369 421 0,148 0,027
Tidak ada 11,5% 71,2% 17,3% 52
Audit internal Tndk lanjut 29,7% 62,5% 7,7% 259 418 0,227 0,000
Tanpa tndk 9,8% 61,0% 29,3% 41
Tidak ada 15,3% 61,9% 22,9% 118
Audit PME Ada 27,0% 62,3% 10,7% 300 418 0,194 0,000
Tdk ada 15,3% 61,9% 22,9% 118
75
Tabel 3.
Hasil Pemantapan Mutu External pemeriksaan kolesterol
Laboratorium Klinik Mandiri di Indonesia tahun 2011
Luas ruang > 15 m2 26,1% 63,2% 10,7% 291 391 0,124 0,036
pemeriksaan < 15 m2 20,0% 60,0% 20,0% 100
Ruang kerja Ada 24,0% 62,5% 13,5% 400 411 0,145 0,465
Tidak ada 27,3% 36,4% 36,4% 11
Uji kualitas Semua 24,3% 68,6% 7,1% 169 409 0,052 0,185
reagen Tdk semua 22,6% 54,8% 22,6% 124
Tdk ada 25,0% 59,5% 15,5% 116
Kalibrasi Tepat waktu 34,2% 61,6% 4,1% 146 336 0,261 0,000
mikropipet Tidak tepat 17,4% 64,0% 18,6% 86
10 uL Tdk dilakuka 10,6% 65,4% 24,0% 104
Kalibrasi Tepat waktu 35,9% 59,9% 4,2% 167 350 0,274 0,000
mikropipet Tidak tepat 15,5% 67,9% 16,7% 84
1000 uL Tdk dilakuka 10,1% 67,7% 22,2% 99
MOU reagen Ada 28,4% 62,6% 9,0% 222 409 0,165 0,001
Tidak ada 18,7% 61,5% 19,8% 187
MOU bahan Ada 29,0% 62,7% 8,3% 169 408 0,147 0,003
habis pakai Tidak ada 20,5% 61,5% 18,0% 239
SOP PMI Ada 27,3% 60,5% 12,2% 304 411 0,163 0,003
kimia klinik Tidak ada 15,0% 65,4% 19,6% 107
SOP PME Ada 25,7% 60,8% 13,5% 362 411 0,152 0,031
Tidak ada 12,2% 69,4% 18,4% 49
77
Faktor yang berpengaruh Sangat Baik Sedang Sub Total Somers’d p
baik Buruk total
Audit internal Tndk lanjut 31,1% 61,8% 7,1% 254 409 0,279 0,000
Tanpa tndk 14,6% 63,4% 22,0% 41
Tidak ada 11,4% 61,4% 27,2% 114
Audit PME Ada 28,8% 62,0% 9,2% 295 409 0,287 0,000
Tdk ada 11,4% 61,4% 27,2% 114
Tabel 4.
Hasil Pemantapan Mutu External Ppemeriksaan tTrigliserida
Laboratorium Klinik Mandiri di Indonesia tahun 2011
Luas ruang > 15 m2 24,9% 62,5% 12,6% 285 382 0,166 0,005
pemeriksaan < 15 m2 15,5% 60,8% 23,7% 97
Ruang kerja Ada 21,7% 62,7% 15,6% 391 402 0,187 0,377
Tidak ada 27,3% 27,3% 45,5% 11
79
Faktor yang berpengaruh Sangat Baik Sedang Sub Total Somers’d p
baik Buruk total
Uji kualitas Semua 24,1% 67,5% 8,4% 166 400 0,114 0,004
reagen Tdk semua 22,3% 55,4% 22,3% 121
Tdk ada 17,7% 60,2% 22,1% 113
Kalibrasi Tepat waktu 33,8% 60,6% 5,6% 142 329 0,264 0,000
mikropipet Tidak tepat 8,5% 69,5% 22,0% 82
Tdk
10 uL 11,4% 62,9% 25,7% 105
dilakuka
Kalibrasi Tepat waktu 37,8% 56,7% 5,5% 164 344 0,302 0,000
mikropipet Tidak tepat 6,2% 74,1% 19,8% 81
Tdk
1000 uL 11,1% 63,6% 25,3% 99
dilakuka
MOU reagen Ada 25,5% 63,4% 11,1% 216 400 0,155 0,002
Tidak ada 17,4% 60,3% 22,3% 184
MOU bahan Ada 28,8% 62,6% 8,6% 163 399 0,201 0,000
habis pakai Tidak ada 16,9% 61,4% 21,6% 236
SOP PMI Ada 25,2% 61,1% 13,8% 298 402 0,186 0,001
kimia klinik Tidak ada 12,5% 63,5% 24,0% 104
SOP PME Ada 23,8% 60,6% 15,6% 353 402 0,184 0,008
Tidak ada 8,2% 69,4% 22,4% 49
Audit 400
Tndk lanjut 28,1% 61,8% 10,0% 249 0,253 0,000
internal
Tanpa tndk 12,5% 65,0% 22,5% 40
Tidak ada 10,8% 60,4% 28,8% 111
Audit PME Ada 26,0% 62,3% 11,8% 289 400 0,260 0,000
Tdk ada 10,8% 60,4% 28,8% 111
81
Tabel 5,Ketepatan Rata-rata Hasil PME Pemeriksaan 3 Analit Oleh
Laboratorium Klinik Mandiri di Indonesia Tahun 2011
83
5. Data Innovations. Allowable Total Error of laboratory results. Southeast Asian J Trop
Table. http:// Med Public Health, 30, 1999. Suppl 3:50-3
www.datainnovations.com/products/epevaluat 17 Dungan K et al. Review. Glucose
or/allowa-ble-total-error-table measurement: Confounding issues in setting
doi: 10.2337/dc06-1679 targets for inpatient management. Diabetes
6. Sun Diagnostics. Recommended Total Care, 30 (2), 403-409, 2007
Allowable Error Limits. 18 Netty E dan Trisnantoro L. Evaluasi kualitas
https://www.google.co.id/search?sclient=psya eksternal pelayanan laboratorium kimia klinik
b&q=total+allowable+errors+sun+diagnostics dilihat dari aspek tenaga laboratorium RSU
7. Satyawirawan FS dan Silman E. Country Pemerintah di Indonesia tahun 1998. Tesis S2
report: Clinical chemistry in Indonesia. IKM UGM.
Southeast Asian J Trop Med Public Health. 19 Ikatan Laboratorium Klinik Indonesia.
1999;30 Suppl 3:6-11. Program Nasional Pemantapan Mutu
8. Promptnas C and Prijavudhi A. The next Eksternal (PN PME). http:// ilki-
generation of quality improvement in online.org/index6.html
Thailand. JALA, 4(4), 80-82, 1999. 20 Quality Assessment for Clinical Laboratories
doi:10.1016/S1535-5535(04)00026-7 in Korea (2013). J Lab Med Qual Assur
9. Piyaratanavarasakul S and Sinthusarn C. The 2014;36:113-121 http://
percent CCV from national EQA of clinical dx.doi.org/10.15263/jlmqa.2014.36.3.113
chemistry laboratories in Thailand, 2008-2013 21 Lawson NS. Quality assurance programs in
experience. the United States. Ann Ist Super Sanita, 31(1),
1 56 21-35, 1995
22 Peterson JC et al. Identifying Best Practices in
3 ฎ ค - 2557. Laboratory Medicine. Review of Proficiency
10. Jamtsho R and Nuchpramool W. Testing Services for Clinical Laboratories in
Implementation of External Quality the United States – Final Report of a
Assessment Scheme in clinical chemistry for Technical Working Group. Prepared for CDC.
district laboratories in Bhutan. Indian J Clin Battelle Memorial Institute, Atlanta, 2008
Biochem, 23 The Royal Coolege of Pathologists of
11. Ali AE, Holi MAI, Osman MM. Assessment Australasia. Point of Care testing, elements of
Criteria for Accreditation of Government a quality framework. June, 2014
Hospitals' Laboratories in Sudan according to 24. Janpan S. Quality of clinical chemistry
the international standards. Khartoum State – laboratories of the hospitals in
Sudan. Asian J of Biomed and Pharm Ubonratchathani, Si Saket and Amnat
Sciences, 4(40), 18-25, 2014. doi: Charoen provinces. J Med Tech Phy Ther, 16
10.15272/ajbps.v4i40.628 (1-3), 31-43, 2004
12. Soni A et al. Possible factors affecting the 25. Jun SH and Song J. Annual Reports on
results of blood glucose assay : A survey in External
Central India. Trends Med Res, 2 (4), 185- url: https://repository.ugm.ac.id/id/eprint/44809
192, 2007
13. Bullock DG. External quality assessment in
clinical chemistry – an exam of requirement,
application and benefits, University of
Birmingham, PhD thesis, 1987
14. Hedwig CM et al. Measurements for 8
Common Analytes in Native Sera. Identify
Inadequate Standardization among 6 Routine
Laboratory Assays. Clin Chem, 60(6), 855-
863, 2014.
doi: 10.1373/clinchem.2013.220376
14 Koerbin G. Bias Assessment of General
Chemistry Analytes using Commutable
Samples. Clin Biochem Rev, 35(4), 203 211,
2014. PMCID: PMCID: PMC4310060.
15 Vesper HW, Miller WG and Myers GL.
Reference materials and commutability. Clin
Biochem Rev, 28(4), 139–147, 2007. PMCID:
PMC2282402
16 Manochiopinij S, Sirisali K, Leelahakul P.
Effects of non-analytical factors on the quality