Professional Documents
Culture Documents
1833 3048 1 PB PDF
1833 3048 1 PB PDF
ABSTRACT
Health Promoting School Program is an integrated inter-programs and inter-sectors for preparing qualified human
resources in the future. The success of this program mainly depends on partnership between institutions related, especially
Community Health Center and schools in their work areas. This study aims to identify activities that have been done by
Jabon Community Health Center in Jombang District - East Java and 4 schools in its work areas, respectively; the ongoing
partnership and development of partnership between the Community Health Centers and the schools on Health Promoting
School Program. Data collected by secondair data, depth interview, and interactive-discussion. The data were analyzed
descriptively.
Results showed the Health Promoting School Program done by Jabon Community Health Center were health screening,
immunization, health education, and school health sanitation but the health education and school health sanitation were
not given regularly. Furthermore, the activities were not provided to all schools in the Community Health Center's work
areas. Health Promoting School activities done by the 4 schools were emergency and first aid, health education based on
school curriculums. The ongoing partnership between the Community Health Center and the schools was not done regularly
andjust when the Community Health Center staffs visited the schools. The Jabon Community Health Center has not invited
schools in its work areas to develop Health Promoting School Program plan and otherwise. To develop Health Promoting
School Program, the Jabon Community Health Center and the 4 schools were agreed to enhance the partnership by dividing
duties for each institution, respectively. The Jabon Community Health Center would concentrateon health services activities
meanwhile the schools on health education and building on school health sanitation. Community Health Center would be
the consultant for the Health Promoting School Program activities.
PENDAHULUAN
Nasional maupun Departemen Agama, temasuk
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah pondok pesantren dan jalur pendidikan luar sekolah.
merupakan langkah strategis dalam rangka Program UKS juga harus dilaksanakan di Sekolah
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas Luar Biasa (SLB) yaitu sekolah yang diperuntukkan
di masa depan. Upaya ini dapat dilakukan melalui bagi anak-anak cacat (Menteri Dalam Negeri, 2003).
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
pokok program UKS, dikenal dengan istilah Trias UKS, Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan Hindia
meliputi: 1) Pelayanan kesehatan di sekolah; Belanda. Pada saat itu kegiatannyaberupa 1) higiene
2) Penyuluhanlpendidikan kesehatan di sekolah; dan sanitasi yang bertujuan untuk penataan bangunan dan
3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sanitasi sekolah, dan 2) imunisasi sebagai upaya
sehat. Kegiatan UKS harus dilakukan di semua jenjang pemberantasan penyakit menular, khususnya cacar.
pendidikan, mulai tingkat taman kanak-kanak,sekolah Kegiatan itu hanya dilaksanakan di sekolah-sekolah
dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sampai tertentu dan terbatas di beberapa kota saja. Pada
sekolah menengah umum dan kejuruan, baik yang tahun 1950, Pemerintah Republik lndonesia merintis
berada di bawah binaan Departemen Pendidikan kembali kegiatan UKS yang selama penjajahan
Jepang dihentikan. Tahun 1956, mulai dilakukan pelaksanaan program UKS. Hasil penelitian ini
kerjasama antar departemen dalam pelaksanaan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
program UKS, yaitu antara Departemen Kesehatan, kegiatan UKS yang dilakukan di sekolah dasar, baik
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan yang dilakukan oleh sekolah tersebut maupun yang
Departemen Dalam Negeri dengan diselenggara- dilakukan oleh Puskesmas, hubungan kemitraan
kannya Proyek UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS antara Puskesmas dengan sekolah dasar dalam
Pedesaan di Bekasi. Pada tahun 1980 kerjasama ini pelaksanaan program UKS dan upaya pengembang-
ditingkatkan dalam bentuk Keputusan Bersama annya di masa yang akan datang.
Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI dan Menteri
Kesehatan RI tentang pembentukan kelompok kerja BAHAN DAN CARA
Usaha Kesehatan ~ ~ k o l (UKS).ah Pada tahun 1982,
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
kerjasama ini diperluas dengan melibatkan
Puskesmas Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten
Departemen Agama, guna pembinaan kesehatan
Jombang, JawaTimur, yang melibatkanTim UKS dari
siswa yang ada di institusi pendidikan yang bernaung
PuskesmasJabon dan empat sekolah dasar yang ada
di bawah Departemen Agama (Departemen
di wilayah kerjanya. Saat ini tidak semua Puskesmas
Kesehatan, 1983). Kerjasama tersebut
melaksanakan kegiatan UKS, karena berdasarkan
disempurnakan lagi pada tahun 2003, dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB)
Nomor 128/Menkes/SW11/2004 tentang Kebijakan
Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Nasional,
dasar Pusat Kesehatan masyarakat, kegiatan UKS
Menteri Kesehatan dan Menteri Agama tentang
bukan merupakan program yang wajib dikerjakan oleh
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Puskesmas. Pertimbangan dipilihnya Puskesmas
Sekolah.
Jabon sebagai subyek penelitian adalah karena
Program UKS merupakan upaya terpadu lintas
PuskesmasJabon merupakan salah satu Puskesmas
sektor dan lintas program dalam rangka meningkatkan
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
Jombang untuk melaksanakan program UKS sebagai
bersih dan sehat para siswa. Pelaksanaan program
salah satu upaya kesehatan pengembangan.
ini tidak bisa berjalan dengan baik bila hanya
Penelitian ini merupakanstudi eksploratif, dengan
dibebankan pada instansi kesehatan saja, terutama
menggali data mengenai program UKS yang
Puskesmas. Keterbatasan dana dan tenaga, membuat
dilaksanakandi sekolah dasar, baik yang dilaksanakan
Puskesmas tidak selalu bisa melaksanakan seluruh
oleh Puskesmas maupun oleh sekolah yang
kegiatan di semua sekolah yang ada di wilayah
bersangkutan, kemitraan antara Puskesmas dan
kerjanya. Penelitian mengenai pelaksanaan UKS di
Sekolah Dasar dalam kegiatan UKS dan kemungkinan
tingkat kecamatan di Kabupaten Jombang
pengembangan kemitraan di antara keduanya dalam
menunjukkan bahwa kunjungan Puskesmas ke
kegiatan UKS tersebut. Pengumpulan data dilakukan
sekolah dasar rata-rata tiga kali dalam setahun, yaitu
dengan penelusuran data sekunder untuk mengetahui
pada saat melakukan skrining/penjaringan, pemberian
cakupan kegiatan UKS Puskesmas Jabon dan
imunisasi Diphteri Tetanus (DT)llTertanus Toxoid
wawancara mendalam dengan petugas UKS dari
( l T ) l , dan pemberian imunisasi DT2lTT2. Sedikitnya
Puskesmas dan sekolah untuk mengetahui proses
jumlah kunjungan ini karena keterbatasan dana dan
kemitraan yang sudah terjalin diantara kedua belah
tenaga yang ada di Puskesmas.(Budianto, 1997). Agar
pihak dalam kegiatan UKS. Data yang diperoleh
program UKS dapat berjalan di semua sekolah
dianalisa secara deskriptif.
diperlukan kerjasama antar instansi yang terkait,
khususnya antara Puskesmas dengan sekolah yang
HASlL PENELlTlAN
bersangkutan.
Penelitian ini bertujuan mempelajari kemitraan Keadaan Wilayah Puskesmas Jabon
antara Puskesmas dan sekolah dasar dalam kegiatan Puskesmas Jabon merupakan salah satu dari
UKS, dan kemungkinan pengembangan hubungan empat Puskesmas yang ada di Kecamatan Jombang.
kemitraan diantara keduanya untuk meningkatkan Wilayah kerja Puskesmas Jabon meliputi lima
Kemitraan antara Puskesmas dengan Sekolah Dasar (Umi Muzakkiroh, dkk)
62
Kemitraan antara Puskesmas dengan Sekolah Dasar (Umi Muzakkiroh, dkk)
penyuluhan yang diberikan Dinas Kesehatan dan khusus. Diantara empat sekolah, hanya dua yang
keterbatasan anggaran Pemerintah untuk memiliki kantin sekolah, dan sekolah tersebut ikut
melaksanakan program UKS. Sejak beberapa tahun mengawasi kebersihan kantin dan jajanan yang dijual
terakhir ini Puskesmas tidak pernah lagi melakukan di kantin. Baik di sekolah yang ada kantinnya maupun
pelatihan dokter kecil karena tidak ada proyek dari tidak, banyak terdapat penjual makanan yang juga
Dinas Kesehatan, walaupun kegiatan ini sangat diminati siswa. Sekolah tidak bisa melarang penjual
diharapkan oleh pihak sekolah. tersebut, karena mereka berjualan di luar pagar
sekolah. Sekolah juga tidak bisa mengontrol kualitas
Kegiatan UKS yang Dllakukan Sekolah makanan yang dijualnya. Untuk mengantisipasiha1ini,
Selain merupakan program Puskesmas, Usaha guru sering memberi nasehat di kelas agar siswa bisa
Kesehatan Sekolah (UKS) juga merupakan program memilih jajanan yang baik.
di tiap sekolah. Penanggung jawab kegiatan UKS di
sekolah adalah guru UKS yang dirangkap oleh guru Berpartlsipasi dalam kegiatan UKS yang
olah raga. dilakukan instansi kesehatan
Di empat sekolah dasar yang dijadikan lokasi Sekolah selalu siap membantu bila instansi
penelitian, kegiatan UKS yang dilaksanakan oleh kesehatan melakukan kegiatan UKS untuk siswanya,
sekolah tersebut adalah sebagai berikut: misalnya bila diadakan lomba sekolah sehat atau
ditunjuk mengikuti lomba UKS, sekolah bersedia
Pendidikan kesehatan kepada siswa berpartisipasi. Demikianjuga saat kegiatan imunisasi
Sesuai dengan kurikulum pendidikan untuk atau penyuluhan oleh Puskesmas, sekolah selalu
sekolah dasar tahun 2004, materi tentang kesehatan membantu dengan menyediakan air panas dan
tidak diajarkan dalam mata pelajaran tersendiri, tetapi mengkoordinir siswanya.
menjadi bagian dari mata pelajaran Sains yang Pihak sekolah mengeluhkan tidak adanya lagi
diajarkan mulai kelas Ill sampai kelas VI. Untuk kelas pelatihan dokter kecil oleh Puskesmas, sejak tiga
I dan II, materi tentang kesehatan diintegrasikan ke tahun terakhir. Saat ini semua sekolah tidak memiliki
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Biasanya dokter kecil, karena dokter kecil yang dulu pernah
materi ini dijadikan tema dalam bahan bacaannya. dilatih sekarang sudah lulus. Pihak sekolah
Diluar mata pelajaran tersebut guru juga sering menginginkan Puskesmas memberikan pelatihan
memberikan nasehat tentang kesehatan. dokter kecil lagi.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Kemitraan Puskesmas dengan Sekolah Dasar
Keempat sekolah dasar ini tidak memiliki ruang
dalam Kegiatan UKS
UKS khusus, tetapi memiliki peralatan P3K dan
Kesuksesan program UKS sangat ditentukan oleh
terdapat tempat tidur untuk istirahat. Bila ada siswa
kemitraan antara instansi ya'ng terkait. Selama ini
yang sakit di sekolah, pihak sekolah akan memberikan
hubungan kemitraan antara Puskesmas Jabon
pertolongan pertamadan bila dirasa perlu akan dirujuk
dengan Sekolah Dasar yang ada di wilayah kerjanya
ke puskesmas tanpa memungut biaya dari siswa.
belum berjalan maksimal. Kerjasama biasanya hanya
Pemeriksaan kuku dan rambut secara berkala terjadi pads saat Tim UKS Puskesmas Jabon
Kegiatan ini biasanya dilakukan seminggu sekali mengunjungi sekolah. Dalam menentukan rencana
pada siswa kelas I dan II. kegiatan UKS, Puskesmas Jabon tidak pernah
Pembinaan lingkungan sehat sekolah melibatkan sekolah binaannya. Setiap tahun
Pembinaan yang dilakukan adalah pengawasan PuskesmasJabon menyusun perencanaan mengenai
kebersihan lingkungan sekolah, meliputi halaman kegiatan UKS yang akan dilakukan di sekolah.
sekolah, ruang kelas, jambanNVC, penyediaan air Kegiatan tersebut adalah penjaringan, penyuluhan
bersih dan kantin sekolah. Untuk menjaga kebersihan kesehatan, imunisasi dan pembinaan kesehatan
ruang kelas, dibentuk piket harian yang bergiliran dari lingkungan sekolah. Pelaksanaan semua kegiatan
semua siswa. Untuk menjaga kebersihan halaman tersebut menyesuaikan dengan turunnya anggaran
sekolah, sumur, kamar mandi dan WC, semua dari Pemerintah, dimana biasanya untuk penjaringan
sekolah menugaskan seorang petugas kebersihan dilakukan bulan Agustus dan imunisasi pada bulan
Buletin Peneliitian Sistem Kesehatan-Vol. 8 No. 2 Desember 2005: 59-66
November. Puskesmas Jabon tidak melibatkan sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama
Sekolah Dasar dalam penyusunan rencana kegiatan diantara keduanya. Bila selama ini Puskesmas
ini karena beranggapan bahwa kegiatan ini adalah melakukan seluruh kegiatan pokok UKS, maka
kegiatan yang rutin dilakukan di sekolah. Menjelang nantinya Puskesmas akan berkonsentrasi pada
pelaksanaan kegiatan, Puskesmas baru mengirimkan kegiatan pelayanan kesehatan, yaitu penjaringandan
surat pemberitahuan dan jadwal kegiatannya ke imunisasi anak sekolah. Kegiatan pendidikanl
sekolah. Demikian juga pihak sekolah, tidak penah penyuluhan kesehatan dan pembinaan lingkungan
menginformasikan kegiatan UKS yang dilakukannya sekolah akan dilakukan oleh pihak sekolah. Meskipun
kepada Puskesmas Jabon. Kedua belah pihak tidak demikian, selaku pembina teknis kesehatan,
mkmpermasalahkan ha1 ini, karena saling memahami Puskesmas tetap bersedia membantu kegiatan
beban kerja masing-masing. tersebut. Puskesmas bersedia menyiapkan materi
Kurangnya koordinasi dan komunikasi ini kadang- penyuluhan, dan akan selalu membuka diri bagi guru-
kadang menimbulkansedikit pernasalahan. Misalnya, guru yang ingin berkonsulatsimasalah kesehatan. Bila
pelaksanaan UKS oleh Puskesmas Jabon biasanya ada materi kesehatan yang tidak dikuasai guru dan
selalu dilaksanakan pada bulan Agustus dan dianggap perlu diberikan kepada siswa, Puskesmas
November, disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang siap bila diminta menyampaikan materi tersebut, atau
telah ditentukan dari Dinas Kesehatan. Padahal pada diminta memberikan semacam "pelatihan" mengenai
bulan tersebut sekolah juga sedang sibuk dengan materi tersebut.
kegiatan lain, seperti yang terjadi pada tahun 2004,
ketika dilakukan penjaringanlskrining, sekolah juga Tabel 3. Rencana pembagian tugas dalam kegiatan
sedang sibuk mempersiapkan kegiatan dalam rangka UKS di sekolah dasar.
peringatan HUT Proklamasi. Pada saat kegiatan
No. Kegiatan Puskesmas Sekolah
imunisasi yang dilakukan pada bulan November,
1. Penjaringan kesehatan
bertepatan dengan kegiatan Pondok Ramadlan dan Pengukuran Tinggi X X
persiapan ujian tengah semester. Namun pihak Badan dan Berat Badan
sekolah tetap bersedia menerima kunjungan Tim UKS Pemeriksaangigi, mulut X
Puskesmas Jabon, karena menyadari manfaat Pemeriksaan mata, kulit X
kegiatan ini bagi para siswa. Permasalahan yang lain 2. lmunisasi X
adalah terjadinya tumpang tindih antara materi 3. Pendidikan kesehatan
kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas dengan ' Penyusunan materi X X
yang disampaikan oleh guru. Hal ini baru disadari oleh Penyampaian materi X
4. Pembinaan lingkungan X
kedua belah pihak saat dilakukannya penelitian ini. sekolah
Materi penyuluhan yang biasanya diberikan oleh
Puskesmas, ternyata ada dalam kurikulum sekolah Pihak sekolah tidak keberatan dengan pembagian
dan sudah diajarkan ke siswa. Sebelum memberikan tugas ini, karena pada dasarnya kegiatan ini sudah
penyuluhan, Puskesmas tidak menginformasikan dilakukan di sekolah. Hanya saja untuk materi
materi penyuluhanyang akan diberikan kepada siswa. penyuluhanyang tidak ada dalam kurikulum, sekolah
Demikian juga sebaliknya pihak sekolah juga tidak mengharapkan Puskesmas dapat memberikan
pernah menginformasikan kepada Puskesmas materi "pelatihan" lebih dulu kepada guru-guru.
kesehatanyang sudah ada dalam kurikulum. Setelah
mengetahui ha1 ini, baik Puskesmas maupun sekolah
PEMBAHASAN
sepakat bahwa pada kegiatan penyuluhan kesehatan
yang akan datang, materi yang akan diberikan adalah Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
yang belum terdapat dalam kurikulum dan perlu Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SW11/2004
diketahui oleh siswa, seperti kesehatan reproduksi tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, program
remaja, bahaya rokok, minuman keras, narkotoka dan kegiatan puskesmas dibagi dalam dua kelompok, yaitu
obat terlarang lainnya. upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
Untuk meningkatkan kegiatan UKS, Puskesmas pengembangan. Upaya kesehatan wajib adalah
Jabon dengan keempat Sekolah Dasar tersebut program yang harus dikerjakan oleh setiap
Kemitraan antara Puskesmas dengan Sekolah Dasar (Umi Muzakkiroh, dkk)
berpartisipasi pada kegiatan UKS yang dilakukan yang akan dilakukan di sekolah, sehingga dapat
oleh instansi kesehatan. diatur jadwal pelaksanaan dan tugas masing-
3. Kemitraan antara Puskesmas dengan sekolah masing.
dasar hanya terjadi pada saat Puskesmas Jabon 2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program
mengunjungi sekolah. Puskesmas Jabon belum lintas sektor dan lintas program. Untuk
pernah melibatkan sekolah dalam merencanakan meningkatkan kualitas kegiatan ini sebaiknya
kegiatan UKS yang akan dilakukan di sekolah, Puskesmas Jabon tidak hanyg bermitra dengan
demikian juga sebaliknya. Terjadi tumpang tindih sekolah, tetapi juga melibatkan instansi lain yang
antara materi penyuluhan yang diberikan oleh terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan
Puskesmas dengan materi tentang kesehatan Nasional, Pemerintah Daerah setempat dan
yang sudah diajarkan dalam kurikulum. Hal ini organisasi kernasyarakatan.
disebabkan kurangnya komunikasidan koordinasi
antara keduanya dalarn memberikan pendidikan DAFTAR PUSTAKA
kesehatan kepada siswa.
4. Untuk meningkatkan kegiatan UKS, Puskesmas Budiarto, Wasis, et a/. 1997. Studi Komparasi Biaya
Pelayanan Kesehatan dasar UKS di Tingkat
Jabon dan keempat sekolah dasar sepakat untuk
Kecamatan, Surabaya, Pulitbang Pelayanan dan
meningkatkankerjasama rnelalui pembagiantugas
Teknologi Kesehatan.
diantara keduanya. Puskesrnas akan Indonesia. Departemen Kesehatan, 1998. Pedoman Ketja
berkonsentrasi pada kegiatan pelayanan Puskesmas Puskesmas Jilid Ke Dua, Jakarta.
kesehatan, yaitu penjaringan dan imunisasi, Indonesia. Departemen Kesehatan, 1983. Usaha
sedangkan kegiatan pendidikan kesehatan dan Kesehatan Sekolah Dalam Gambar, Jakarta.
pembinaan lingkungan kesehatan akan lebih Indonesia. Undang-undang, Peraturan, dsb., 2003.
banyak dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan. "Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Dalam ha1 ini peran Puskesmas lebih bersifat Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
dalam Negeri Republik Indonesia Nomor I/U/SKB/
sebagai "konsultan".
2003, Nomor 1067/MENKESNI1/2000, Nomor MA/
5. Mengacu pada prinsip kemitraan, maka hubungan 230 M2003, Nomor 2 6 Tahun 2003 Tentang
kerja antara Puskesmas jabon dengan sekolah Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kesehatan
dasar binaannya belum bisa dikatakan sebagai Sekolah: Jakarta.
hubungan kemitraan, karena kerjasama yang Kualitas Sumber Daya Manusia Ditentukan Pendidikan
terjalin masih sebatas pembagian kerja. dan Kesehatan. Web: http:~/www.dep~s.ao.id/
shownews.oho?oid=701.
Pusat Promosi Kesehatan, 2003. Kemitraan dengan Sektor
SARAN Swasta, Jakarta.
1. Puskesmas dengan sekolah perlu "duduk
bersarnanuntuk membahas rencana kegiatan UKS