You are on page 1of 13

07/10/2019

DEFINITION OF ERGONOMICS

Yunani kuno, yaitu : 
“ERGON” dan “NOMOS”

Kerja Hukum / Aturan

Occupational Health and Safety Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 Department of Environmental Engineering ITS 1 10/7/2019 ITS 2

1 2

DEFINITION OF ERGONOMICS Ergonomi
ILO :  Ilmu yang menjelaskan/ mengaplikasikan informasi
 “The application of the human biological sciences in conjuction
with the engineering sciences to achieve the optimum mutual  mengenai perilaku manusia, kemampuan,
adjustment of man/ woman and his/ her work, the benefits  keterbatasan dan karakteristik lain untuk mendesain
being measured interm of human efficiency and well‐being”
tools, machines, system, tasks, jobs, dan lingkungan
IEA (International Ergonomics Assosiation) untuk meningkatkan produktivitas, keamanan,
 “The study of anatomical, physiological, and psycological kenyamanan dan efektivitas penggunaan manusia
aspect of human in working environment. It is concerned 
with the efficiency, health, safety and comfort of the 
people at work at home and at play.

This generally requires the study of system in which 
humans, machines, and environment interact, with the aim 
of fitting to the humans”

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 3 10/7/2019 ITS 4

3 4

The dreamer
The idealist Ergonomist“adapt to the user ” “find a cheap solution and let people adapt”

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 5 10/7/2019 ITS 6

5 6

1
07/10/2019

Tujuan Ergonomi Ergonomi  Produktivitas Kerja

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 7 10/7/2019 ITS 8

7 8

Human Centered/Integrated Design Prinsip Human Integrated Design


 HC/ID ‐akan menempatkan semua unsur/parameter  Prinsip 1
design menyesuaikan dengan karakteristik (kelebihan   Harus disadari bahwa faktor manusia akan menjadi kunci
maupun kekurangan) manusia (“fitting the  penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia‐mesin
task/design to the man”). (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual,
semi‐automatics(mekanik) ataupun full‐automatics.
Prinsip  2
 Rancangan memenuhi kriteria “baik” kalau mampu   Harus  diketahui  terlebih dahulu sistem operasional seperti apa 
memenuhi konsep ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,  yang kelak dapat dioperasikan dengan lebih baik oleh manusia; 
Sehat dan Efisien).   namun disisi lain dengan melihat kekurangan, kelemahan 
maupun keterbatasan manusia maka barulah perlu 
dipertimbangkan untuk mengalokasikan operasionalisasi fungsi 
tersebut dengan menggunakan mesin/alat yang dirancang secara 
spesifik.

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 9 10/7/2019 ITS 10

9 10

Indikator Kebutuhan untuk Aspek Ergonomi Indikator Kebutuhan untuk Aspek Ergonomi


 Ada jumlah besar kegagalan pada   Kualitas produk rendah
operasional/kegiatan kerja  Karyawan sering mengambil waktu istirahat
 Operator sering melakukan kesalahan pekerjaan  Kelelahan terlalu tinggi
 Jumlah sampah material/produk gagal yang tinggi  Operator untuk pekerjaan dibatasi oleh ukuran, umur, 
 Penggantian pegawai yang berlebihan jenis kelamin, atau fisik
 Karyawan sering mengeluh tentang persyaratan   Ada gangguan komunikasi verbal
pekerjaan  Ada permintaan untuk transfer ke pekerjaan lain
 Hasil produksi tidak dapat diterima/rendah  Karyawan tidak dapat memenuhi standar produksi
 Absensi adalah sangat tinggi  Karyawan sering mengunjungi klinik
 Ada kecelakaan atau kecelakaan dekat pada pekerjaan

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 11 10/7/2019 ITS 12

11 12

2
07/10/2019

Keuntungan Penerapan Ergonomi Bagi Pekerja


 Lebih baik dalam mengerjakan tugasnya
 Lebih sehat
 Meningkatkan kepuasan kerja
 Lebih produktif

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 13 10/7/2019 ITS 14

13 14

Ergonomics Principles in Industrial Application Pendekatan Ergonomi dan Aplikasinya di Industri


 Design, modification, replacement  Perancangan, modifikasi,
and maintenance of equipment
forenhanced productivity, and the penggantian/ perbaikan
work‐life and product quality; fasilitas kerja untuk
 Design and modification of
meningkatkan
workspaces and workplace layout produktivitas, kualitas
for ease and speed of operation, produk dan lingkungan
service and maintenance;
kerja fisik;
 Design and modification of work  Perancangan, modifikasi
methods, including automation and
task allocation between human area dan tempat kerja,
operators and machines; tata‐letak (layout) fasilitas
produksi untuk
 Controlling physical factors(e.g.
heat, cold, noise, vibration, and memudahkan dan
light) in the workplace for the best mempercepat operasi
productivity and safety of
employees. kerja, material handling,
service dan maintenance;
Occupational Health and Safety Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 Department of Environmental Engineering ITS 15 10/7/2019 ITS 16

15 16

Pendekatan Ergonomi dan Aplikasinya di Industri


 Perancangan dan modifikasi
tata‐cara kerja (work
methods), termasuk dalam
hal ini mekanisasi/ otomasi
proses dan alokasi beban
kerja dalam sebuah sistem
kerja manusia‐mesin;
 Perancangan kondisi
lingkungan fisik kerja yang
mampu memberikan
kenyamanan, keamanan/
keselamatan dan kesehatan
kerja bagi manusia‐operator
(temperatur, noise,
pencahayaan, vibrasi, dll)
untuk meningkatkan
motivasi kerja, kualitas
lingkungan kerja dan
produktivitas.
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 17 10/7/2019 ITS 18

17 18

3
07/10/2019

Repetitive Strain Injury Kondisi‐kondisi yang mendukung terjadinya RSI


RSI disebabkan oleh penggunaan sistem  Gerakan cepat yang berulang-  Vibrasi
ulang Terlalu kuat atau canggung
muskuloskeletal yang berlebih-lebihan, melalui:  Kurangnya variasi pekerjaan pegangan
 pergerakan yang berulang-ulang yang  Waktu istirahat tidak sesuai  Kekuatan kerja yang berlebihan
mengakibatkan sistem mengalami stress.  Posisi kerja yang kaku  Mengubah dalam proses kerja
 Disain peralatan yang buruk  Kurangnya kontrol atas
 Penggunaan alat yang keliru pekerjaan
 Monitoring work rate by machine  Kedinginan
 Kembali ke pekerjaan yang
Nama lain dari RSI: berulang-ulang yang terlalu
cepat setelah masa libur yang
Cumulative Trauma Disorder (CTD) panjang.

Repetitive Motion Injury (RMI)

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 19 10/7/2019 ITS 20

19 20

Gejala RSI Lighting
• computer office
environments
should have
between 20-50 fc of
light
 Pain / ache, Loss of ► Muscle weakness, fatigue
sensation (Numbness), ► Muscle spasm Employee responsibility
• learn and use adjustment features
especially at night ► Joint restriction / loss of for all equipment
 Tingling and burning movement • change position/ posture at least
sensation ► Clumbsiness (loss of ability 1x/hr Seating
• arrange work area to reduce
 Pembengkakan seperti to grasp items, • position hips slightly
reaching lighter than knees
kista sekitar tendon otot ketangkasan jari-jari • incorporate stretching into daily • place feet firmly on the
tangan berkurang) work routine without interupting floor
work flow
 Seperti ditusuk-tusuk jarum • position lumbar support
• consult your eye doctor a minimum slightly below waist line
of once every year
Occupational Health and Safety
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 21 10/7/2019 ITS 22

21 22

Monitor / VDT (video/visual display terminal) Aspek Ergonomi dari Stasiun Kerja


• position the top ¼ of the monitor at or
slightly lower than eye level  Stasiun kerja: sistem komputer termasuk mebeler
• align monitor and keyboard / mouse
• position monitor to avoid glare from outside yang digunakan, mis: kursi, meja
light sources or overhead lighting  Permasalahan yang muncul jika seorang operator 
• set refresh rate between 70-80 Hz to limit
flicker komputer terlalu lama bekerja di depan komputer:
• use dark character on light backgrounds  Serangan miopi yang semakin besar
• clean screen at least 1 time per week
 Keluhan mata, mis: iritasi, ketegangan mata
 Ketegangan punggung, otot siku, dan otot pundak
Document Holder Input Devices (keyboard / mouse)
• position adjacent • position input devices at or slightly
or directly in front lower than elbow height
of the monitor • keep wrist confortably straight
• relax shoulder

Occupational Health and Safety


Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 23 10/7/2019 ITS 24

23 24

4
07/10/2019

Work Area Sitting Posture
• Harus cukup luas
• mengakomodir seluruh
ruang gerak
yang diperlukan dalam kerja
• Ruang untuk menempatkan
barang / benda yang
diperlukan
• Harus memperhatikan
Reach yang baik

Relaxed Uprigth

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
25 10/7/2019 ITS 26

25 26

Lighting and glare Temperatur / kelembaban
 Iluminasi lingkungan dapat memudarkan bayangan pada VDT,
oleh karena itu :
 Cahaya sekitar VDT harus dibawah standard office
 30-50 fc  Atur temperatur ruangan pd suhu yang
 50-70 fc untuk membaca menyenangkan (dgn pendingin / ventilasi yg baik)
 Disarankan Penggunaan adjustable lamp
 Cegah penempatan VDT yang terlalu banyak dalam
 Hindari Glare dg : 1 ruangan
 pengunaan benda / cat dinding yang non reflektif,  Kelembaban yang dianjurkan 30-60 %
 harus dipertimbangkan posisi VDT thd pintu, jendela
 Tempatkan VDT sedemikian rupa sehingga terhindar dari
refleksi lampu atas
 Gunakan screen filters (ini hanya supplemen, bukan yg
utama)

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
27 10/7/2019 ITS
28

27 28

Keyboard Document Holder
 Harus stabil dan dapat diatur-atur tingginya,
• keyboard yang tipis  mencegah deviasi
pergelangan tangan. jaraknya, dan sudut pandangnya.
 kuat menyengga dokumen yang digunakan,
• sebaiknya yang memiliki “tactile” dan atau  Dapat digunakan dari dua sisi, sehingga dapat
“audible” feedback. dipindah kekiri dan kekana
• adanya “wrist support”  Jarak dokumen ke mata harus sama dengan jarak
VDT dengan mata. Hal ini utk menjaga tetap fokus pad
• ketebalan “wrist support” tidak melebihi mata.
ketinggian tombol keyboard pada jajaran  Ditempatkan setinggi mata.
pertama

• sudut antara lengan atas dan bawah 90


derajat.
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
29 10/7/2019 ITS
30

29 30

5
07/10/2019

CHAIRS Kursi
 Sandaran Kursi (backrest).
 Kursi bukan hanya diperlukan “Fit” pada pekerja, tetapi
juga harus sesuai dengan pekerjaannya.  Tinggi sandaran mempengaruhi
 Beberapa hal penting dalam memilih kursi : kebebasan gerak bahu. Semakin tinggi
sandaran, semakin berkurang
 Stabilitas (five-point base) kebebasan gerak bahu. Tinggi sandaran
 Seat pan length  cegah tekanan pada atas betis harus disesuaikan dengan keperluan /
kegunaan kursi, misal :

 Kursi juru ketik : sandaran rendah


 Kursi eksekutif : sandaran menengah –
tinggi.

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
31 10/7/2019 ITS
32

31 32

Kursi Seat pan padding


 Sandaran Kursi (backrest).  Padding yg keras  menekan “jaringan_lunak” terutama
dipinggiran kursi. Hal ini tidak menyenangkan,
 Sekitar daerah lumbal, yaitu sekitar mengganggu sirkulasi darah
10-20 cm dari permukaan tempat
duduk, disediakan bantalan lumbal  Padding yang lembut  bagian tubuh tenggelam kedalam
(lumbar pad). padding  transfer beban tubuh lebih banyak.
 Kemiringan sandaran yang
nyaman adalah 14 derajat kearah  Pembalut : berpori, tidak licin,
belakang (Grandjean 1981).

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
33 10/7/2019 ITS
34

33 34

“Armrest” Kursi Footrest
 Biasanya dibuat rendah, panjangnya cukup untuk  Bila kursi sudah di adjust, namun kaki masih belum
menopang menopang panjang lengan bawah. menapak sepenuhnya pada lantai, maka diperlukan
footrest
 Tetap mempertahankan sudut antara lengan atas dan
bawah 90 derajat  Footrest :
 Tidak mengganggu legroom
 Perhatikan:
 Kemiringannya dapat diatur
 Bila terlalu tinggi : terjadi elevasi bahu yang berakibat
kaku, nyeri di daerah bahu dan leher  Dapat dipindah-pindah

 Bila terlalu rendah : cenderung akan membungkuk,


dan miring ke satu sisi

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
35 10/7/2019 ITS
36

35 36

6
07/10/2019

Kemiringan Meja TINGGI MEJA (WORKING HIGHTS) 
 Pengaturan kemiringan permukaan meja dapat membantu
memperbaiki posture kerja.  Bila terlalu tinggi,
bahu terpaksa sering melakukan kompensasi dengan
 Kemiringan meja tulis yang disukai adalah : 10–15 derajat akibat : tidak nyaman, kramp pada bagian leher dan
(Hira 1980), bahu.

 meja baca : 22-45 derajat (Bendix and Hagberg, 1984).


 Sedang bila meja terlalu rendah
 Mengingat keadaan ini, pemecahan sebaiknya adalah mengakibat badan terlalu membungkuk, maka dapat
membuat kemiringan 10–15 derajat, atau dengan membuat mengakibatkan sakit pinggang (backache).
kemiringan yang dapat diatur-atur.
 Oleh sebab itu tinggi meja harus disesuaikan dengan
posture pekerja.

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
37 10/7/2019 ITS
38

37 38

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah: COMPUTER WORKSTATION


 Pekerjaan ringan (seperti menggambar), diperlukan
penyangga siku untuk mengurangan beban statis yang
dipikul oleh otot-otot punggung. Tinggi meja yang
disarankan sekitar 5–10 cm diatas tinggi siku.  Pekerjaan dengan komputer merupakan pekerjaan
yang bersifat repetitiv.
 Selama pekerjaan manual, pekerja sering memerlukan
ruang yang cukup untuk beberapa peralatan , kontainer,  seperti kecepatan mengetik 7.000 ketukan / jam ,
dan / atau material lainnya. Tinggi yang disarankan adalah 12.000 ketukan / jam.
10– 15 cm dibawah tinggi siku.
 Semakin tinggi tingkat repetitiv pekerjaan, semakin
 Pada pekerjaan yang agak berat, anggota badan bagian
tinggi kecenderungan timbulnya gangguan
atas memerlukan usaha dan ruang gerak yang agak lebih
kesehatan.
besar. Tinggi meja yang disarankan adalah 15–40 cm
dibawah tinggi siku.
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
39 10/7/2019 ITS
40

39 40

Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh VDU  Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh VDU 
(visual display unit) (visual display unit)

 Kelelahan Mata  Gangguan kehamilan. Bahwa adanya kecurigaan akan 


 Kelelahan mata terjadi karena beberapa sebab a,l : karakterisktik timbulnya gangguan kehamilan (seperti abortus) masih 
pekerjaan (mis. Repetitiv), lama kerja. Operator “data entry” dalam perdebatan para ahli. Dugaan penyebab terhadap 
(repetitiv work) biasanya lebih sering mengeluh kelelahan (70 – gangguan ini adalah adanya efek radiasi ion yang 
90%).
dipancarkan oleh VDU.
 Gangguam Muskuloskeletal
 Meliputi nyeri/ sakit pada daerah : leher, bahu, lengan, tulang
punggung.
 Stress
 Skin rash. Hal ini disebabkan oleh dua hal seperti : kelembaban
yang rendah, efek elektrostatik. Daerah yang paling sering terkena
adalah : tulang pipi, dahi, leher, lengan dan tangan.

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
41 10/7/2019 ITS
42

41 42

7
07/10/2019

Problem Problem
Back Problems Forearam & Hand Problem
 Penyebab :   Penyebab :
 contour Backrest dan lumbar support tidak baik.  Lengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan
tidak segaris lurus.
 Kemiringan backrest tidak sesuai
 Ketebalan keyboar  wrist deviation
 Padding terlalu lunak  tenggelam  kerja otot  Tinggi permukaan meja / keyboard terlalu tinggi
meningkat  Bantalan pergelangan tangan yang tidak baik, sehingga
 Posisi monitor terlalu rendah  membungkuk timbul tekanan
Shoulder Problem
Neck Problem
 Posisi tangan terlalu tinggi ketika menggunakan
 Monitor terlalu tinggi  menengadah / hiperekstensi keyboard
 Posisi document holder terlalu tinggi / rendah, terlalu  Posisi lengan bawah terlalu tinggi / rendah ketika
kesamping  repetitive neck rotation menggunak armrest
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
43 10/7/2019 ITS
44

43 44

Problem
Eye problem
1. Eye strain
2. Irritated eye
3. Burning eye
4. Headache
5. Blurred vision

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS
45 10/7/2019 ITS 46

45 46

Antropometri Antropometri
 Bagian dari ergonomi yang secara khusus Antropometri dinamis
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi  Ukuran tubuh atau karakteristiknya untuk tubuh
linier, berat, isi meliputi juga daerah ukuran, yang melakukan aktivitas tertentu.
kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan  Contoh : menentukan berapa lebar gang untuk
tubuh lewat atau hilir mudik
Antropometri statis
 Ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah
ditentukan atau standar.
 contoh : ukuran tubuh untuk mendesain meja,
kursi, dll

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 47 10/7/2019 ITS 48

47 48

8
07/10/2019

Antropometri Antropometri
 Tiga prinsip perancangan :  Nilai persentil :
 Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu  maksimum (90%, 95%, 99%)
ekstrim (minimum atau maksimum)
 Perancangan fasilitas yang dapat disesuaikan  minimum (10%, 5%, 1%)
 Perancangan fasilitas berdasarkan data rata-rata  disesuaikan (5% s.d 95% atau 99%)
pemakainya
 rata-rata (50%)
 Data Antropometri dapat berbeda menurut :
 jenis kelamin
 kelompok etnis
 lingkungan geografi
 tingkat sosial suatu masyarakat (jenis pekerjaan)

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 49 10/7/2019 ITS 50

49 50

Hambatan Penerapan
Workplaces Ergonomi Industri di Indonesia

1. Tenaga kerja berlimpah


2. Persepsi posisi pekerja
3. Policy pemerintah
4. Resistansi pelaku industri terutama bagian produksi
(Misperception)
5. Industri di Indonesia – didominasi oleh ‘Tukang
Jahit’ bukan ‘Perancang Busana’

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 51 10/7/2019 ITS 52

51 52

Hambatan Penerapan Hambatan Penerapan


Ergonomi Industri di Indonesia Ergonomi Industri di Indonesia
2. Persepsi posisi pekerja
1. Tenaga kerja berlimpah  Pekerja masih belum dianggap sebagai asset tetapi 
 “Partisipasi angkatan kerja Indonesia 67,7%”  sebagai barang habis pakai.
(Kompas, 12 Mei 2006)  Sistem kontrak perusahaan mengakibatkan biaya 
 Lebih besarnya supply (tenaga kerja) dibanding  pengobatan penyakit kerja (yang muncul justru 
demand (pekerjaan) mengakibatkan posisi tawar dari  setelah pekerja lepas kontrak) tidak menjadi 
pekerja yang sangat lemah tanggungan perusahaan.

“Gugur satu tumbuh seribu”

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 53 10/7/2019 ITS 54

53 54

9
07/10/2019

Hambatan Penerapan Hambatan Penerapan


Ergonomi Industri di Indonesia Ergonomi Industri di Indonesia
3. Policy pemerintah   4. Resistansi pelaku industri terutama bagian produksi
 Pemerintah lebih menyuarakan   Salah persepsi –
 Penerapan ergonomi akan membuat pekerja nyaman, 
suara pengusaha dibanding  tetapi tidak ada kaitannya dengan produktivitas. 
suara pekerja  Ergonomi menambah cost bukannya mengurangi.
 Serikat pekerja belum mewakili 
pekerja ‘Good Ergonomics is Good Economics’

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 55 10/7/2019 ITS 56

55 56

Hambatan Penerapan
Ergonomi Industri di Indonesia
5. Industri di Indonesia – didominasi oleh ‘Tukang 
Jahit’ bukan ‘Perancang Busana’ At the end of the storm
 Kecil sekali anggaran untuk Litbang (Penelitian dan 
Pengembangan) There is a golden sky
 Terjadi alienasi antara Industri dan Pusat penelitian
 Consultant vs Researcher
 Instant vs Process

Occupational Health and Safety


Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 57 10/7/2019 ITS 58

57 58

Peluang pengembangan ergonomi di


Indonesia
 Worker’s knowledge and awareness
 Growth of worker
 Aging worker
 Global market
 Global competition
 Globalization of work

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 59 10/7/2019 ITS 60

59 60

10
07/10/2019

Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 61 10/7/2019 ITS 62

61 62

Amerika vs Indonesia

Power Distance = 40 Power Distance = 78


Individualism = 91 Individualism = 14
Uncertainty Avoidance = 46 Uncertainty Avoidance = 48
Masculinity = 62 Masculinity = 41
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 63 10/7/2019 ITS 64

63 64

Hofstede’ dimension on culture
 Power Distance Index (PDI) focuses on the 
degree of equality, or inequality, between people in 
the country's society. 
 Individualism (IDV) focuses on the degree the 
society reinforces individual or collective 
achievement and interpersonal relationships. 
 Masculinity (MAS) focuses on the degree the 
society reinforces, or does not reinforce, the  Dalam sebuah perusahaan multinasional, seorang 
traditional masculine work role model of male  bos Amerika sedang berbicara dengan 
achievement, control, and power.  bawahannya seorang Indonesia
 Uncertainty Avoidance Index (UAI) focuses on 
the level of tolerance for uncertainty and 
ambiguity within the society ‐ i.e. unstructured 
Occupational Health and Safety
situations  Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 65 10/7/2019 ITS 66

65 66

11
07/10/2019

Dia bos
seharusnya
tahu berapa
Hey, kamu mau nggak Berapa lama kamu bakal lama
kuberi project selesaikan?

Siap laksanakan Sir Terserah anda


Sir

High IDV Low IDV


Low PDI High PDI
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering Low PDI High PDI
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
10/7/2019 ITS 67 10/7/2019 ITS 68

67 68

Busyet kerjaan kayak


gitu paling tidak 5
Dia yg bakal Akhirnya setelah 3 minggu 
minggu baru kelar.
ngerjain
Ya udah deh aku pekerjaan tsb kelar
masa gak
coba.
tahu sih
2 minggu selesai ya.

Si orang Indonesia bekerja 
siang malam 
menyelesaikan pekerjaan 
Siap laksanakan Sir 5 minggu dalam waktu 2 
minggu

High IDV Low IDV


10/7/2019
Low PDIOccupational Health and Safety Department
ITS
High PDI
of Environmental Engineering
69 10/7/2019
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
ITS 70

69 70

Londo edan, dah


tahu kerjaan 5
Dia yg bilang Langsung Gebrak Keluar Ruangan
minggu, tak selesain
2 minggu kok Meja Bos dulu,
3 minggu malah Baru Gebrak
jadi 3 minggu
marah-marah Meja

Gimana sih kok terlambat!!!

Ini pekerjaannya Sir

High Masculinity Medium Masculinity

High IDV Low IDV Low PDI High PDI

10/7/2019
Low PDIOccupational Health and Safety Department
ITS
High PDI
of Environmental Engineering
71 10/7/2019
Occupational Health and Safety Department of Environmental Engineering
ITS 72

71 72

12
07/10/2019

Let’s Have a Great Sem!

10/7/2019 Occupational Health and Safety Department of 73


Environmental Engineering ITS

73

13

You might also like