You are on page 1of 7

Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection

(Case Report)

Acute Diarrhea With Mild to Moderate Dehydration e.c Viral


Infection
Hema Meliny Junita Perangin-angin
Faculty of Medicine, Universitas Lampung
Abstract
Diarrhea is a public health problem in developing countries, such as Indonesia, because of its high morbidity and
mortality. Diarrhea is defined as an increasing of defecation frequency more than 3 times per day in infants or
children, with liquifying of stool consistency with or without mucus and blood, which is occured less than one week.
It was a case report study taken from Abdul Moeloek general hospital in October 2013. An 1 year 4 months boy
came with watery diarrhea about 6 times defecation in a day and vomiting more than 10 times, since 12 hours
before hospital admission. The physical examination, was founded moderate general state, compos mentis, 36,8°C
of body temperature, 30 times/minutes respiratory rate. The pulse 140 beats/minutes, the eyes looked concave, skin
turgor returned slowly and increased of bowel peristaltic. The complete blood count founded leucocytosis and no
bacteria in stool examination. The patient was diagnosed as acute diarrhea with mild to moderate dehydration e.c
viral infection. The pharmacology therapy of this patient was intravenous fluid of KAEN 3A XX gutatae per minutes,
zinc sulfate syrup 20mg/5ml per day for 10 days, ibuprofen syrup 100mg/5ml 3 times a day and 1 sachet oralit in
200 ml drinking water in each defecation.

Keywords: diarrhea, dehydration, viral, child

Abstrak
Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan
mortalitas-nya yang masih tinggi. Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu
minggu. Sebuah kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Muluk pada anak usia 1 tahun 4 bulan datang dengan
keluhan BAB cair sebanyak 6 kali disertai muntah lebih dari 10 kali sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, suhu 36,8C, RR 30 x/m, nadi
140x/m, mata terlihat cekung, turgor kulit kembali lambat, bising usus positif meningkat. Pemeriksaan penunjang
darah lengkap tidak didapatkan leukositosis dan dari feses lengkap dalam batas normal. Pasien didiagnosis dengan
diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang e.c virus. . Terapi farmakologi yaitu IVFD KAEN 3A gtt XX/menit, zinc
Sulfat 20mg/5ml 1x1 sendok takar selama 10 hari, ibuprofen syrup 100mg 3x1 sendok takar, oralit sachet 3x1
sachet.

Kata kunci: diare, dehidrasi, virus, anak

...
Korespondensi : Hema Meliny Junita Perangin-angin | emo.meliny@ymail.com

Pendahuluan
Penyakit diare masih balita (25,2%), sedangkan pada
merupakan masalah kesehatan golongan semua umur merupakan
masyarakat di negara berkembang penyebab kematian yang ke empat
seperti di Indonesia, karena morbiditas (13,2%).5
dan mortalitas-nya yang masih Diare akut adalah buang air
tinggi.1,2,3 Laporan Riskesdas tahun besar pada bayi atau anak lebih dari 3
2007 menunjukkan bahwa penyakit kali perhari, disertai perubahan
Diare merupakan penyebab kematian konsistensi tinja menjadi cair dengan
nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada atau tanpa lendir dan darah yang

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 47


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

berlangsung kurang dari satu minggu.4,5 penyakit, utamanya penyakit infeksi.6


Secara umum pada kelompok usia Oleh karena itu, diare lebih dominan
dibawah 5 tahun, diare akut menyerang balita karena daya tahan
merupakan penyebab kematian kedua tubuh balita yang masih lemah
(setelah pneumonia) dan insidensi dan sehingga balita sangat rentan terhadap
resiko kematian dari penyakit diare penyebaran virus penyebab diare.7
sangat besar pada kelompok usia ini. Beberapa cara penanganan
Dampak langsung lainnya dari diare ini dengan menggunakan antibiotika yang
seperti gagal tumbuh, malnutrisi dan spesifik dan antiparasit, pencegahan
kegagalan perkembangan kognitif.5 dengan vaksinasi serta pemakaian
Sebagian besar dari diare akut probiotik telah banyak diungkap di
disebabkan oleh karena infeksi. Banyak beberapa penelitian.9 Penatalaksanaan
dampak yang dapat terjadi karena diare akut menurut WHO terdiri dari
infeksi saluran cerna antara lain: rehidrasi (cairan oralit osmolaritas
pengeluaran toksin yang dapat rendah), diet, zink, antibiotik selektif
menimbulkan gangguan sekresi dan (sesuai indikasi), dan edukasi kepada
reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan orang tua pasien.10,11
akibat dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit dan gangguan Kasus
keseimbangan asam basa. Invasi dan Kasus ini diambil dari bangsal
destruksi pada sel epitel, penetrasi ke anak rumah sakit umum daerah Abdul
lamina propria serta kerusakan Muluk Bandar Lampung pada tanggal
mikrovili yang dapat menimbulkan 15 oktober 2013. Seorang anak laki-laki
keadaan maldigesti dan malabsorpsi.8 inisial ZR usia 1 tahun 4 bulan dengan
Cara penularan diare pada berat badan 8,5 kg, masuk dengan
umumnya melalui fekal oral yaitu keluhan sejak lebih kurang 12 jam
melalui makanan atau minuman yang sebelum masuk rumah sakit Abdul
tercemar oleh enteropatogen, atau Muluk, ibu pasien mengatakan anaknya
kontak langsung tangan dengan buang air besar cair sebanyak 6 kali
penderita atau barang-barang yang dalam sehari, setiap kali bab cair
telah tercemar tinja penderita atau sebanyak setangah gelas ukuran 200 cc.
tidak langsung melalui lalat. (4F= field, Bab cair awalnya berwarna coklat dan
flies, fingers, fluid).1,4 sekarang kuning, konsistensi cair, tidak
Hal yang bisa menyebabkan ada ampas, dan berbau busuk. Tidak
anak mudah terserang penyakit diare tampak darah dan lendir pada tinja.
adalah perilaku hidup masyarakat yang Keluhan ini juga disertai dengan
kurang baik dan keadaan lingkungan muntah kira-kira lebih dari 10 kali.
yang buruk. Anak, terlebih masih muntah muncul tanpa diawali rasa
berumur di bawah lima tahun, mual. Jumlah setiap kali muntah
mempunyai organ tubuh yang masih sebanyak lebih kurang setengah gelas
sensitif terhadap lingkungan. Oleh ukuran 200 cc berupa makanan dan
karena itu, anak lebih mudah terserang minuman yang baru dimakan dan
penyakit dibandingkan dengan orang diminum dan pasien akan muntah
dewasa. Balita merupakan kelompok setiap kali diberi makan dan minum,
umur yang rawan gizi dan rawan muntah tidak dipengaruhi posisi dari
berbaring ke duduk. Keluhan tidak

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 48


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

disertai demam, batuk, pilek, kejang, datang dengan keluhan didapatkan


sesak napas. mencret cair awalnya berwarna coklat
Pasien sudah dibawa berobat ke sekarang berwarna kuning sebanyak 6
bidan, orang tua pasien tidak tahu kali dengan konsistensi cair, tidak ada
diberi obat apa. Karena pasien tidak ampas, tidak ada lendir dan darah, dan
kunjung membaik, keluarga pasien keluhan tambahan muntah lebih dari
membawa pasien ke UGD rumah sakit 10 kali berwarna putih beserta
umum daerah Abdul Muluk. Menurut makanan yang baru dimakan. Sejak
orang tua pasien, anaknya sudah keluhan mencret dan muntah terjadi,
mendapatkan imunisasi yang lengkap pasien rewel dan matanya tampak
sesuai dengan umurnya yaitu hepatitis cekung. Pasien dibawa ke bidan namun
B saat usia 0, 2, 4 dan 6 bulan, BCG saat disarankan dibawa di RS. Untuk
usia 1 bulan, polio dan DPT saat usia 2, menentukan seorang anak diare atau
4, 6 bulan dan campak saat usia 9 tidak harus dilakukan anamnesis yang
bulan. cermat mencakup lama diare yang
Dari pemeriksaan fisik diderita, frekuensi diare dalam sehari,
didapatkan keadaan umum tampak ada darah di tinja, ada muntah dan
sakit sedang, kesadaran compos adanya penyakit lain.12
mentis, suhu 36,8°C, Nadi 140x/m, RR Dari pemeriksaan fisik
30x/m. Mata terlihat cekung, turgor didapatkan keadaan umum tampak
kulit kembali lambat, bising usus positif sakit sedang, kesadaran compos
meningkat. mentis, suhu 36,8°, frekuensi nadi
Dari pemeriksaan penunjang 140x/menit, frekuensi napas
didapatkan Hb 10,5 gr/dl, leukosit 30x/menit, mata terlihat cekung, turgor
6500/ul, hitung jenis eosinofil 0/ul, kulit kembali lambat, auskultasi
basofil 0/ul, batang 0/ul, segmen 46/ul, abdomen didapatkan bising usus
monosit 47/ul, limfosit 7/ul, dari hiperperistaltik. Dari hasil pemeriksaan
pemeriksaan feses didapatkan lendir fisik, dapat ditegakkan diagnosa diare
(+), darah (-), telur cacing (-), amoeba (- akut disertai dehidrasi ringan-sedang.12
), sel eritrosit 0-1, sel leukosit 2-3, sel Untuk mengetahui penyebab dari diare
epitel (+). akut ini diperlukan pemeriksaan
Diagnosis pasien berupa Diare penunjang berupa pemeriksaan feses
akut dengan dehidrasi ringan-sedang lengkap dan darah lengkap.
e.c. virus. Terapi psikofarmaka yaitu Diagnosa pada pasien ini yaitu
infuse cairan KAEN 3A tetesan 20 diare akut dengan dehidrasi ringan-
tetes/menit, zinc Sulfat sirup sedang e.c suspect virus. Diare akut
20mg/5ml diberikan sekali sehari adalah buang air besar pada bayi atau
selama 10 hari, ibuprofen sirup anak lebih dari tiga kali sehari, disertai
100mg/5ml diberikan 3 kali sehari , perubahan konsistensi tinja menjadi
oralit diberikan 100cc (setengah gelas) cair dengan atau tanpa lendir dan
setiap kali BAB cair, dan edukasi darah berlangsung kurang dari satu
orangtua pasien. minggu.4,5,13 Pada pasien ini tinja pasien
tidak disertai darah dan lendir.
Pembahasan Sehingga diare akut yang disebabkan
Berdasarkan anamnesis pasien bakteri dapat disingkirkan. Untuk

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 49


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

diagnosa diare akut disebabkan oleh yang spesifik, mencegah dan


intoleransi laktosa dapat disingkirkan menanggulangi gangguan gizi serta
karena pasien sudah mengkonsumsi mengobati penyakit penyerta. Untuk
susu formula sejak lahir dan tidak melaksanakan terapi diare secara
pernah didapatkan keluhan seperti ini. komprehensif, efisien dan efektif harus
Untuk lebih memastikan diagnosa, dilakukan secara rasional. Secara
dilakukan juga pemeriksaan umum terapi rasional adalah terapi
laboratorium darah lengkap dan feses yang : 1) tepat indikasi, 2) tepat dosis,
lengkap pada pasien ini. Dari hasil 3) tepat penderita, 4) tepat obat, 5)
pemeriksaan mendukung diagnosa waspada terhadap efek samping.16
diare yang disebabkan oleh virus, Prinsip tatalaksana diare di
dimana tidak didapatkan gambaran Indonesia telah ditetapkan oleh
infeksi dengan hasil leukosit dalam Kementerian Kesehatan yaitu Lima
batas normal yaitu 6500/ul dan dari Langkah Tuntaskan Diare (Lintas Diare)
pemeriksaan feses lengkap sel leukosit yaitu: rehidrasi menggunakan oralit
normal,tidak didapatkan darah, telur osmolaritas rendah, pemberian Zinc
cacing dan amoeba. Dehidrasi ringan selama 10 hari berturut-turut, teruskan
sedang pada pasien ini didapatkan dari pemberian ASI dan makanan, antibiotik
tanda seperti rewel, mata cekung, selektif, nasihat kepada orangtua/
turgor kulit kembali lambat. Pasien pengasuh.12,16
diare ringan-sedang ditentukan bila Rehidrasi pada pasien dilakukan
terdapat dua tanda atau lebih gejala sesuai dengan derajat dehidrasi pasien.
yaitu, keadaan umum gelisah, rewel, Pada dehidrasi ringan-sedang dapat
mata cekung, bibir kering, rasa haus diberikan secara oral dengan
dan ingin minum banyak, turgor kulit pemberian oralit sebanyak 75ml/kg
kembali lambat.12 Dari pemeriksaan berat badan diberikan dalam 3 jam
ditemukan mata cekung, dan turgor pertama di layanan kesehatan, namun
kulit kembali lambat. jika tidak tersedia dapat diganti dengan
Penatalaksanaan diare pada air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh,
anak berbeda dengan orang dewasa. air matang.12 Setelah rehidrasi
Prinsip tatalaksana diare pada balita dilakukan, keadaan umum anak
adalah dengan rehidrasi tetapi bukan kembali di cek yaitu setelah 3 jam dari
satu-satunya terapi melainkan untuk rehidrasi oral. Dinilai jika keadaan
membantu memperbaiki kondisi usus umum anak sudah membaik, anak
serta mempercepat penyembuhan/ mulai mengantuk dan tertidur, maka
menghentikan diare dan mencegah rencana terapi dilanjutkan sesuai
anak dari kekurangan gizi akibat diare dengan terapi diare tanpa dehidrasi
dan menjadi cara untuk mengobati yaitu dengan melanjutkan pemberian
diare.15 ASI, sari buah dan makanan. Namun
Penanganan diare akut jika dehidrasi belum teratasi, anak
ditujukan untuk mencegah/ masih dalam keadaan dehidrasi ringan-
menanggulangi dehidrasi serta sedang maka terapi rehidrasi ringan-
gangguan keseimbangan elektrolit dan sedang diulang kembali dan jika
asam basa, kemungkinan terjadinya keadaan anak lebih memburuk menjadi
intoleransi, mengobati kausa dari diare dehidrasi berat maka anak segera di

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 50


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

rehidrasi sesuai terapi dehidrasi berat kurang dari 6 bulan diberikan 10 mg


yaitu diberi cairan resusitasi secara zinc per hari selama 10 hari.12, 15
intravena sebanyak 30ml/kg berat Anak yang menderita diare
badan ½ jam pertama dilanjutkan tetap diberikan makanan dan ASI untuk
70ml/kg berat badan 2 ½ jam memberikan nutrisi dan mencegah
berikutnya.12 Pemberian per oral penurunan berat badan.5, 17 ASI bukan
diberikan larutan oralit yang hipotonik penyebab diare. ASI justru dapat
dengan komposisi 29g glukosa, 3,5g mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan
NaCl, 2,5g Natrium bikarbonat, dan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk
1,5g KCl setiap liter.18 Oralit merupakan mencegah diare dan meningkatkan
cairan elektrolit–glukosa yang sangat sistim imunitas tubuh bayi.12, 15
esensial dalam pencegahan dan Antibiotik tidak diberikan pada
rehidrasi penderita dengan dehidrasi anak yang menderita diare, antibiotik
ringan–sedang.16 Pada dehidrasi ringan diberikan jika terdapat indikasi seperti
dan sedang, bila diare profus dengan kolera, diare berdarah.12,15 Pemberian
pengeluaran air tinja yang hebat ( > 100 antibiotik yang tidak tepat dapat
ml/kg/hari ) atau mutah hebat ( severe meningkatkan resistensi dan juga
vomiting ) dimana penderita tak dapat membunuh flora normal di usus yang
minum sama sekali, atau kembung dibutuhkan tubuh.15 Pada anak tidak
yang sangat hebat (violent meteorism) perlu diberikan obat antidiare, karena
sehingga rehidrasi oral tetap akan saat diare akan terjadi peningkatan
terjadi defisit maka dapat dilakukan motilitas dan peristaltik usus. Anti diare
rehidrasi parenteral walaupun akan menghambat gerakan itu sehingga
sebenarnya rehidrasi parenteral kotoran yang seharusnya dikeluarkan,
dilakukan hanya untuk dehidrasi berat justru dihambat keluar. Selain itu anti
dengan gangguan sirkulasi.16 Terapi diare dapat menyebabkan komplikasi
rehidrasi oral terdiri dari rehidrasi yaitu yang disebut prolapsus pada usus
mengganti kehilangan air dan elektrolit; (terlipat/terjepit).12
terapi cairan rumatan yaitu menjaga Langkah kelima untuk
kehilangan cairan yang sedang menuntaskan diare yaitu memberi
berlangsung.5,16 nasihat kepada orangtua/pengasuh
Defisiensi zinc terjadi pada anak anak. Hal ini untuk mencegah diare
yang mengalami diare terutama di berulang. Orangtua/pengasuh diberi
Negara berkembang. Pemberian zinc pemahaman bagaimana pengobatan
rutin disamping terapi rehidrasi diare di rumah, pemberian oralit dan
membantu mengurangi lama dan zinc serta menjaga kebersihan anak dan
tingkat keparahan diare, mengurangi lingkungan.12,15,17
frekuensi buang air besar, mengurangi Selain terapi anjuran dari Lintas
volume tinja, serta menurunkan Diare, pasien diare dapat juga
kekambuhan kejadian diare pada 3 diberikan terapi tambahan probiotik
bulan berikutnya.1,5,12,15,16,18 Dosis dan terapi simtomatik seperti
rekomendasi untuk anak yang antipiretik. Lacto B sebagai probiotik
menderita diare adalah 20 mg zinc per diberi batas sebagai mikroorganisme
hari selama 10 hari. Dosis untuk bayi hidup dalam makanan yang
difermentasi yang menunjang

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 51


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

kesehatan melalui terciptanya Andalas. Padang. Diakses dari


keseimbangan mikroflora intestinal http://jurnal.FK.Unand.ac.id
yang lebih baik. Pencegahan diare 3. Adisasmito, wiku. 2007. Faktor
dapat dilakukan dengan pemberian risiko diare pada bayi dan balita di
probiotik dalam waktu yang panjang indonesia: systematic review
terutama untuk bayi yang tidak penelitian akademik bidang
minum ASI. Kemungkinan efek kesehatan masyarakat.
probiotik dalam pencegahan diare Departemen Administrasi dan
melalui perubahan lingkungan Kebijakan Kesehatan, Fakultas
mikrolumen usus , kompetisi nutrient, Kesehatan Masyarakat, Universitas
mencegah adhesi kuman pathogen Indonesia, Depok 16424,
pada enterosit, modifikasi toksin atau Indonesia. MAKARA, KESEHATAN,
reseptor toksin efek trofik terhadap VOL. 11, NO. 1, JUNI 2007: 1-10
mukosa usus melalui penyediaan 4. World Health Organisasiton
nutrient dan imunomodulasi.22,23,24,25 [internet]. Diarrhoeal Disease; 2013.
(tanggal 10 Agustus 2014). Diakses
Simpulan dari http:// www.who.int/
Diare merupakan penyakit yang sering mediacentre/factsheets/fs330/en/
terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun. 5. World Gastroenterology
Komplikasi yang tersering akibat diare Organisation [internet]. Acute
adalah dehidrasi sehingga tatalaksana Diarrhea in adults and children: in
untuk diare yang utama adalah global perspective. World
mencegah dehidrasi dan memberi Gastroenterology Organisation
terapi rehidrasi oral. Terapi diare di Global Guidelines; 2013. (tanggal
Indonesia adalah lintas diare 10 Agustus 2014). Diakses dari
disesuaikan dengan tatalaksana WHO http://www.worldgastroenterolog
yaitu rehidrasi dengan oralit, y.org/assets/export/userfiles/Acut
pemberian zinc sulfat, diet, antibiotik e%20Diarrhea_long_FINAL_120604
selektif, dan edukasi orangtua pasien. .pdf
6. Notoadmojo,S. 2003. Pendidikan
Daftar Pustaka dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
1. Kementrian Kesehatan RI.2011. Rineka Cipta.
Situasi Diare di Indonesia. 7. Rosyidah,A.2013. Hubungan antara
Pengendalian diare di Indonesia, Pola Asuh Balita dan Kejadian
Morbiditas dan Mortalitas Balita di Diare. Departemen Sosiologi, FISIP,
Indonesia tahun 2000-2007, vaksin Universitas Airlangga.
Rotavirus untuk pencegahan diare. 8. Barkin RM. Fluid and Electrolyte
2. Rahmadhani,E.P., Lubis,G. dan Problems. Problem Oriented
Edison.2013. Hubungan Pemberian Pediatric Diagnosis. Boston Little
ASI Eksklusif dengan Angka Brown and Company 1990; 20 –
Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 23.
0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji 9. Booth IW, CuttingWAM. Current
Kota Padang. Jurnal Kedokteran Concept in The Management of
Andalas, Fakultas Kedokteran Acute Diarrhea in Children.

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 52


Perangin-angin HMJ | Acute diarrhea with mild to moderate dehydration e,c viral infection
(Case Report)

Postgrad Doct Asia 1984 : Dec : 268 onInfections in Child Care Centers:
– 274. Comparison of Two Probiotic
10. Gill H, Prasad J. Probiotics, Agents. Pediatrics 2008; 115: 5-9.
immunomodulation, and health 19. Suandi IKG. Manajemen nutrisi
benefits. Adv Exp Med Biol 2008; pada gastroenteritis dalam Kapita
606: 423-54. Selekta Gastroenterologi Anak.
11. Sanz Y, Nadal I, Sánchez E. Jakarta: Sagung Seto. 2007:84-100.
Probiotics as drugs against human 20. UNICEF. Oral Rehydration Salt
gastrointestinal infections. Recent (ORS) A New Reduced Osmolality
Pat Antiinfect Drug Discov 2007; 2: Formulation; 2002. (tanggal 10
148-56. Agustus 2014). Diakses dari
12. Departemen Kesehatan RI.2011. Http:www//rehydrate/ors/oral
Buku Saku Lintas Diare. Direktorat rehydration salt.htm.2002.
Jenderal Pengendalian Penyakit 21. Subagyo B dan Santoso NB. Diare
dan Penyehatan Lingkungan. akut dalam Buku Ajar
13. Simadibrata, M., Daldiyono. 2006. Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1,
Diare Akut. In: Sudoyo, Aru W, et Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit
al, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit UKK Gastroenterologi-Hepatologi
Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta : Pusat IDAI. 2010:87-110
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam 22. Davidson GP; Butler RN. Probiotics
Fakultas Kedokteran Universitas in pediatric gastrointestinal
Indonesia, 408-413. disorders. Curr Opin Pediatr 2000
14. Juffrie,M.Dr.SpA(K) dan Mulyani, Oct;12(5): 477-481.
N.S.SpA(K). 2009. Modul Pelatihan 23. Gismondo MR et al. Review of
Diare, UKK Gastro-Hepatologi probiotics available to modify
IDAI,edisi pertama. gastrointestinal flora. Int J
15. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Antimicrob Agents 1999 Aug;12(4):
Panduan Sosialisasi Tatalaksana 287-92.
Diare Pada Balita. Untuk petugas 24. Wawan, I.W. Probiotik Sebagai
kesehatan. Direktorat Jenderal Terapi Diare Akut Pada Bayi dan
Pengendalian Penyakit dan Anak. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan
Penyehatan Lingkungan. Anak Fakultas Kedokteran
16. Subijanto M.S., Reza R., Liek D., Universitas Udayana/Rumah Sakit
Pitono S. Manajemen Diare pada Umum Pusat Sanglah Denpasar.
Bayi dan Anak. Divisi 25. Canani RB, Cirillo P, Terrin G, et al.
Gastroenterologi Lab / SMF Ilmu Probiotics for treatment of acute
Kesehatan Anak FK Unair / RSU Dr. diarrhoea in children: randomized
Seotomo Surabaya clinical trial of five different
17. Kemenkes RI. Situasi Diare di preparations. BMJ 2007; 335: 340-
Indonesia. 2011. (tanggal 10 5.
Agustus 2014) Diakses dari
http://www.depkes.go.id/downloa
ds /Buletin%20Diare_Final(1).pdf
18. Weizman Z, Asli G, Alsheikh A.
Effect of a Probiotic Infant Formula

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 1 | September 2014 | 53

You might also like