Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Spice flour is one of the ready-made products are produced from a mixture of flour and
seasoning. The base material used are MOCAF (Modified Cassava Flour), cornstarch, rice flour and
food additive or seasoning. The aims of this study are to determine influence of the addition of
cornstarch and rice flour on the spice flour from MOCAF and its application on fried tempeh
products and the addition of cornstarch and rice flour from effectiveness test from physical and
chemical characteristics and the application in the spice flour products fried tempeh. Design
experimental that used to this study was using Complete Randomized Design (CRD) one factor. The
formulas i.e. MOCAF with 50% concentration added cornstarch (30%, 25%, 20%, 15% and 10%)
and rice flour (10%, 15%, 20%, 25% and 30%) and spice flour were used to. The result show is a the
best formulation consisted of fried tempeh products and spice flour using MOCAF 50%, cornstarch
30 % and rice flour 10% with characteristic of viscosity 8.05 mp; WHC 90.93%; OHC 109.77%; ash
content 6.06%; protein content 1.80%; and starch content 81.67%. The characteristic of fried tempeh
result in lightness (L*) 57.82; adhesiveness 48.78%; moisture content 14.99% and fat content 30.11%.
in sensory evaluation the most acceptable colour of fried tempeh was 3.88 (heading like), aroma 3.84
(heading like), 3.68 (heading like), favorite texture 3.32 (kinda like) and overall 3.68 (heading like).
167
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
Larotonda et al. (2004), mengungkapkan soxhlet, bulb pipet, oven, serta peralatan
bahwa pati yang berasal dari umbi kuisioner uji sensoris.
cenderung membengkak lebih besar dan Bahan baku utama yang digunakan
lebih mudah tergelatinisasi sehingga akan dalam penelitian ini adalah MOCAF,
meningkatkan kohesivitas tanpa maizena, tepung beras, BTP (tepung
menjadikan lengket. Maizena sangat baik bawang, bubuk merica dan garam), tempe
untuk produk-produk emulsi. (Setyowati, dan minyak goreng. Sedangkan bahan-
2002). Produk pangan yang menggunakan bahan yang digunakan untuk analisis kimia
tepung maizena lebih renyah dibandingkan meliputi aquades, pelarut hexan, asam
tepung lainnya (Setyowati, 2002). Menurut klorida (HCl) 0,02 N, tablet kjeldahl
Silvia (2008), tepung maizena (Na2SO4 96,5%, CuSO4 1,5%, Se 2%),
menghasilkan warna produk yang lebih asam borat (H2BO3), indikator bromcresol
terang. Pemakaian maizena yang green dan metil merah, natrium hidroksida
berlebihan akan membuat gorengan (NaOH), dan alkohol 95%.
menjadi keras (Yuyun, 2007) sehingga
pada penelitian ini maizena diformulasi Tahapan Penelitian
dengan tepung beras. Pembuatan formulasi tepung bumbu
Menurut Sejati (2010), tepung beras Pembuatan formulasi tepung bumbu
merupakan salah satu pengganti maizena menggunakan bahan utama berupa
yang membantu memberi tekstur mudah MOCAF, tepung beras dan maizena.
digigit dan renyah. Tepung beras tidak Selain itu digunakan BTP atau bumbu
membentuk jaringan gluten dalam sistem berupa merica, bubuk bawang putih dan
adonan sehingga kemampuan menahan garam. Proses pembuatan tepung bumbu
airnya lebih rendah dibandingkan terigu diawali dengan mencampurkan MOCAF,
(Widjajaseputra et al., 2011). tepung beras dan maizena yang lolos
Tujuan penelitian ini adalah untuk ayakan 80 mesh sesuai perlakuan. Setelah
mengetahui pengaruh penambahan itu, ditambahkan BTP 10 % dan dicampur.
maizena dan tepung beras pada pembuatan
tepung bumbu dari MOCAF serta Aplikasi tepung bumbu
aplikasinya pada produk tempe goreng dan Aplikasi tepung bumbu yang telah
untuk mengetahui penambahan maizena diformulasi sebagai pelapis pada tempe.
dan tepung beras yang tepat serta Sebagai pembanding digunakan tepung
karakteristik fisik dan kimia tepung bumbu bumbu komersial. Proses aplikasi dimulai
dan aplikasinya pada produk tempe goreng. dengan penambahan air sebanyak 160 %
pada tepung bumbu komersial dan
METODE PENELITIAN formulasi tepung bumbu yang telah
ditentukan (P1, P2, P3, P4 dan P5)
Alat dan Bahan kemudian diaduk hingga merata. Setelah
Alat yang digunakan pada proses uji itu tempe iris direndamkan pada suspensi
coba tepung bumbu adalah pisau stainless tepung bumbu. Tempe yang telah
steel, telenan, baskom, sendok, kompor direndam diangkat atau ditiriskan 2-3 detik
dan penggorengan. Alat untuk analisis dan langsung digoreng selama 2 menit
adalah RION viskotester VT-03, neraca atau sampai seluruh bagian berwarna
analitik ohaus Ap-310-O, colour reader keemasan.
Minolta CR-10, ayakan Tyler 80 mesh,
cawan porselen, tanur pengabuan Rancangan Percobaan
Nabertherm, peralatan gelas (glassware) Penelitian ini menggunakan
pyrex, eksikator, penjepit, labu kjeldahl, Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor
tunggal yang terdiri dari lima perlakuan
168
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
169
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
170
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
Viskositas (mp)
tergantung dari kepentingan masing-
6
masing parameter yang hasilnya
diperoleh sebagai akibat perlakuan. 4
2. Mengelompokkan parameter yang 2
dianlisis menjadi dua kelompok, yaitu: 0
kelompok A, terdiri atas parameter K P1 P2 P3 P4 P5
yang semakin tinggi reratanya semakin Perlakuan
baik; kelompok B, terdiri atas
parameter yang semakin rendah Gambar 1. Viskositas tepung bumbu
reratanya semakin baik.
3. Mencari bobot normal parameter (BNP)
Berdasarkan Gambar 1 terlihat
dan nilai efektifitas (NE) dengan
bahwa semakin tinggi penggunaan
rumus:
maizena maka viskositas tepung bumbu
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵𝑁𝑃
semakin besar. Nilai viskositas formulasi
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 (𝐵𝑁) tepung bumbu berkisar antara 6,68 mp
=
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙(𝐵𝑁𝑇) hingga 8,05 mp. Peningkatan viskositas
disebabkan karena komposisi amilosa atau
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑁𝐸 fraksi terlarut pada pati yang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑒𝑙𝑒𝑘 disumbangkan oleh maizena cukup tinggi.
= Komposisi amilosa pada maizena yaitu
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑒𝑙𝑒𝑘
69,97 % dari 97,01 % pati (Alam dan
Pada parameter dalam kelompok A, Nurhaeni, 2008), sedangkan komposisi
nilai terendah sebagai nilai terjelek. amilosa pada tepung beras yaitu 11,78 %
Sebaliknya, pada parameter dalam dari 67,68 % pati (Immaningsih, 2012).
kelompok B, nilai tertinggi sebagai
nilai terjelek. Water Holding Capasity (WHC)
4. Menghitung nilai hasil (NH) semua Berdasarkan analisis sidik ragam
parameter dengan rumus: dengan taraf 5% menunjukkan bahwa
penggunaan maizena dan tepung beras
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 tidak berpengaruh nyata terhadap WHC
= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒 tepung bumbu, khususnya formulasi
maizena 10 % dan tepung beras 30 %.
5. Formula yang memiliki nilai tertiggi Histogram WHC tepung bumbu disajikan
dinyatakan sebagai formula terbaik. pada Gambar 2.
171
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
100
80
OHC (%)
60
40 50
20
0 0
K P1 P2 P3 P4 P5 K P1 P2 P3 P4 P5
Perlakuan
Perlakuan
Gambar 3. Grafik OHC tepung bumbu
Gambar 2. WHC (water holding capacity) tepung
bumbu
Berdasarkan Gambar 3 terlihat
bahwa semakin rendah penggunaan tepung
Berdasarkan Gambar 2 terlihat
beras, maka nilai OHC tepung bumbu
bahwa semakin banyak maizena atau
semakin rendah. Nilai OHC tepung bumbu
semakin sedikit penggunaan tepung beras,
yang semakin rendah disebabkan karena
maka nilai WHC tepung bumbu semakin
semakin sedikit komposisi protein yang
rendah. Nilai WHC yang semakin rendah
ada pada tepung bumbu. Kadar protein
disebabkan karena komposisi protein pada
tepung beras yaitu 6,98% (Immaningsih,
formulasi tepung bumbu semakin sedikit.
2012), sedangkan protein pada MOCAF
Matriks protein dalam adonan tepung
maksimal hanya 1% (Subagio et al., 2008).
bumbu dapat mengembang, menyerap dan
Rendahnya kandungan protein
menahan air. Menurut Hastuti (2014),
menunjukkan bahwa sedikit pula
penyerapan air oleh beberapa jenis protein
kompleks ikatan protein-polisakarida pada
dapat mengakibatkan pembengkakan.
tepung bumbu. Menurut Sutrisniati (1995),
Menurut Makmoer (2006), daya serap air
kandungan protein yang lebih tinggi akan
tergantung dari mutu protein dan jumlah
mengakibatkan penyerapan minyak lebih
kandungan asam amino polar dalam
banyak. Sifat hidrofobik pada protein
protein dan jumlah kandungan asam amino
memberikan peranan utama pada proses
polar dalam protein tepung. Maizena bisa
penyerapan minyak (Voutsinas and Nakai,
larut dalam air namun kurang mampu
1983), karena kemampuan bahan pangan
menahan air (Fransisca, 2010).
untuk mengikat air dan minyak tidak
Oil Holding Capasity (OHC) terlepas dari keterlibatan protein yang
Berdasarkan analisis sidik ragan disebabkan oleh adanya gugus yang
dengan taraf 5% menunjukkan bahwa bersifat hidrofilik (mudah menyerap air)
penggunaan maizena dan tepung beras dan lipofilik (mudah menyerap minyak)
berpengaruh nyata terhadap OHC seluruh (Astawan dan Hazmi, 2016).
formulasi tepung bumbu, kecuali formulasi
maizena 15% dan tepung beras 25% Kadar Abu
dengan tepung bumbu komersial. Berdasarkan analisis sidik ragam
Histogram OHC tepung bumbu disajikan dengan taraf 5% menunjukkan bahwa
pada Gambar 3. penggunaan maizena dan tepung beras
berpengaruh nyata terhadap kadar abu
tepung bumbu. Histogram kadar abu
tepung bumbu disajikan pada Gambar 4.
172
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
173
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
lightness produk tempe goreng disajikan daya lekat tepung bumbu. Histogram daya
pada Gambar 7. lekat produk tepung bumbu disajikan pada
Gambar 8.
60 52,92 a 53,78 ab55,28 abc 56,32 bc 56,82 c 57,82 c
50 50 48,78 d
Kecerahan warna
47,49 cd
48 46,78 bc
40 45,74 bc
Gambar 7. Rata-rata kecerahan warna tempe Gambar 8. Daya lekat tepung bumbu pada tempe
goreng
Berdasarkan Gambar 8 terlihat
Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa semakin banyak konsentrasi
bahwa semakin tinggi konsentrasi mizena maizena yang digunakan maka nilai daya
atau semakin sedikit tepung beras yang lekat akan semakin tinggi. Peningkatan
ditambahkan pada formulasi tepung tersebut disebabkan karena adanya
bumbu maka tingkat kecerahan tempe komposisi pati pada tepung bumbu dapat
goreng semakin tinggi. Semakin rendah meningkatkan viskositas suspensi dan saat
konsentrasi tepung beras maka semakin digoreng pati akan mengembang sehingga
sedikit protein yang mengalami reaksi meningkatkan ketebalan pelapis yang
maillard atau pencoklatan saat digoreng, menempel pada tempe.
dengan protein tepung beras 6,98%
(Immaningsih, 2012), MOCAF maksimal Kadar Air
1% dan maizena 0,67% (Aalam dan Berdasarkan analisis sidik ragam
Nurhaeni, 2008). Menurut Hurrell (1982), pada taraf 5 % menunjukkan bahwa
reaksi Maillard adalah reaksi antara gugus penggunaan maizena dan tepung beras
karbonil yang berasal dari gula pereduksi berpengaruh nyata pada peningkatan kadar
dengan gugus amino yang berasal dari air tempe goreng. Histogram kadar air
asam amino, peptida, atau protein. Reaksi tepung bumbu disajikan pada Gambar 9.
tersebut mengarah pada pembentukan
warna coklat (melanoidin) dan flavor 16
13,44 c
14,99 d
karena adanya pemanasan. 14
11,34 b
12 10,18 a 10,36 a 10,58 ab
Kadar air (%)
10
Daya Lekat Tepung Bumbu pada 8
Tempe 6
Analisis tentang daya lekat 4
2
dilakukan untuk mengetahui seberapa 0
banyak persentase pelapis yang mampu
K P1 P2 P3 P4 P5
melekat pada produk pangan terlapisi.
Perlakuan
Prinsipnya adalah menghitung dalam
Gambar 9. Kadar air tempe goreng
persentase antara bahan pelapis dan
produk yang terlapisi.Berdasarkan analisa Berdasarkan Gambar 9 terlihat
sidik ragam pada taraf nyata 5% bahwa semakin banyak penambahan
menunjukkan bahwa penambahan maizena maizena atau semakin sedikitnya tepung
dan tepung berpengaruh nyata terhadap
174
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
beras yang ditambahkan pada tempe maka penetrasi lemak karena lapisan
goreng maka kadar air semakin tinggi. protein akibat panas saat digoreng akan
Tingginya kadar air berkaitan dengan sifat semakin rendah. Demikian juga komponen
higroskopis tepung campuran yang asam amino penyusun protein nya juga
sebagian besar komponen utamanya mempengaruhi penerapan minyak tepung
adalah pati yaitu maizena yang mudah bumbu tersebut, perbandingan jumlah
menyerap uap air. Menurut Winarno dan asam amino hidrofilik-lipofilik akan
Rahayu (1994), bahwa pati mempunyai menentukan daya serap minyak (Al
kemampuan untuk mengikat air. Hal ini Awwaly et al., 2015).
karena jumlah gugus hidroksil dalam
molekul pati sangat besar (Winarno, 1992). Karakteristik Sensori Tempe Goreng
Semakin besar kadar pati, maka semakin Warna
banyak air yang terserap sehingga kadar Berdasarkan Gambar 11 terlihat
air semakin tinggi. bahwa nilai kesukaan panelis terhadap
warna tepung bumbu berkisar antara 3,4 –
Kadar Lemak 3,88 (agak suka menuju suka). Histogram
Berdasarkan analisa sidik ragam penilaian panelis terhadap warna tempe
pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa goreng disajikan pada Gambar 11.
penggunaan maizena dan tepung beras
berpengaruh nyata terhadap peningkatan 5 3,88 3,44 3,44 3,52 3,76
3,40
kadar lemak tempe goreng. Histogram 4
Kesukaan warna
20 K P1 P2 P3 P4 P5
15 Perlakuan
10
5 Gambar 11. Tingkat kesukaan panelis terhadap
0 warna tempe goreng
K P1 P2 P3 P4 P5
Perlakuan Berdasarkan Gambar 11 terlihat
bahwa panelis menyukai warna dengan
Gambar 10. Kadar lemak tempe goreng
tingkat kecerahan tertentu seperti
keemasan yang ada pada sampel tepung
Berdasarkan Gambar 10 terlihat
bumbu komersial dan warna yang semakin
bahwa semakin banyak penambahan
cerah dari formulasi maizena 10% dan
konsentrasi maizena maka kadar lemak
tepung beras 30% sampai dengan
semakin meningkat. Peningkatan kadar
formulasi maizena 25% dan tepung beras
lemak dibabkan karena terjadinya proses
15%, namun menurun pada maizena 30%
hidrasi pada pelapis saat digoreng.
dan tepung beras 10%.
Semakin banyak pati yang membentuk
pelapis maka air yang terhidrasi dan
Aroma
membentuk rongga-rongga semakin
Berdasarkan Gambar 12 terlihat
banyak, sehingga akan meningkatkan
bahwa parameter aroma seluruh perlakuan
penyerapan minyak. Selain itu semakin
berkisar antara 3,36 – 3,84 (agak suka
sedikit tepung beras atau komposisi
menuju suka). Histogram penilaian panelis
protein pada formulasi tepung bumbu,
175
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
terhadap aroma tempe goreng disajikan Parameter rasa terbaik yang disukai
pada Gambar 12. panelis adalah formulasi MOCAF 50%,
BTP 10%, maizena 25% dan tepung beras
5 3,52 3,48 3,64 3,84 15%. Sedangkan tepung bumbu komersial
3,32 3,36
Kesukaan aroma
176
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
177
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
178
Karakterisasi Tepung Bumbu Berbasis MOCAF (Modified Cassava Flour)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 10 No. 02 (2016)
179