You are on page 1of 13

Jurnal Psikologi ISSN 0215-8884 (print)

Volume 46, Nomor 1, 2019: 72 – 84 ISSN 2460-867X (Online)


DOI: 10.22146/jpsi.31902 https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi

Pengambilan Keputusan mengenai Pengobatan pada


Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Pengobatan
Tradisional
Decision-Making About Treatment In Breast Cancer Patients Who
Undergo a Traditional Treatment

Arina Shabrina1, & Aulia Iskandarsyah2


1,2 Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran

Abstract. There were breast cancer patients who undergo a traditional treatment. The aim of
this study was to describe the contributing factors in traditional treatment decision making. Five
breast cancer patients were recruited from online survey, cancer community and traditional
treatment clinic. Respondents filled demographic and clinical characteristic form and also
interviewed. Thematic analysis was used to analyze the data. The result of this study was most
of the respondents put more trust on traditional treatment therapist rather than doctor. Most of
them undergo a traditional treatment because they perceived the benefits from the treatment.
Family member suggested they to undergo a traditional treatment. There were several factors
that contributed to participant’s decision to undergo a traditional treatment; ie (1) the view
about health care provider, (2) the perceived benefit from the treatment and (3) the source of
recommendation about the use of traditional treatment.
Keywords: breast cancer; decision making; traditional treatment

Abstrak. Terdapat pasien kanker payudara yang menjalani pengobatan tradisional. Tujuan dari
studi ini adalah menggambarkan faktor-faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan
mengenai pengobatan tradisional pada pasien kanker payudara. Lima pasien kanker payudara
dikumpulkan melalui survei online, komunitas kanker dan klinik pengobatan tradisional.
Responden mengisi isian demografi dan karakteristik klinis dan diwawancarai menggunakan
wawancara semi terstruktur. Analisa tematik digunakan untuk menganalisa data hasil
wawancara. Responden lebih memercayai terapis pengobatan tradisional daripada dokter.
Mereka menjalani pengobatan tradisional karena merasakan manfaat dari pengobatan yang
dijalani. Selain itu, anggota keluarga menjadi pihak yang mendorong responden untuk
menjalani pengobatan tradisional. Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam keputusan
responden untuk menjalani pengobatan tradisional yaitu (1) pandangan mengenai pemberi
layanan kesehatan (2) manfaat yang dirasakan dan (3) sumber rekomendasi penggunaan
pengobatan tradisional.
Kata kunci : kanker payudara; pengambilan keputusan; pengobatan tradisional

Penyakit 1kanker merupakan salah satu Burden of Cancer) pada tahun 2012,
penyebab kematian utama di dunia. penyakit kanker yang paling umum terjadi
Berdasarkan data GLOBOCAN (Global pada perempuan adalah kanker payudara

1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat


melalui: arina.ira.boediarto@gmail.com;
a.iskandarsyah@unpad.ac.id

72 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

(Ferlay et al., 2015). Berdasarkan data Riset membuat perempuan dengan gejala
Kesehatan Dasar tahun 2013, penyakit kanker payudara datang terlambat untuk
kanker serviks dan payudara merupakan memeriksakan diri. Hasil wawancara
penyakit kanker dengan prevalensi peneliti dengan salah satu dokter spesialis
tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, onkologi di Rumah Sakit Hasan Sadikin,
yaitu kanker serviks sebesar 0,8‰ dan dr. Monty P. Soemitro, Sp.B(K)Onk.,
kanker payudara sebesar 0,5% menunjukkan bahwa banyak pasien
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). Terus kanker payudara di Indonesia kurang
meningkatnya angka kematian akibat memiliki pengetahuan yang cukup
kanker payudara di negara berkembang mengenai kanker payudara dan pengo-
disebabkan oleh penemuan pasien pada batannya. Pasien kanker payudara menda-
stadium akhir dan sumber daya diagnosis patkan berbagai informasi mengenai
serta pengobatan yang terbatas (Hisham & penyakitnya serta pengobatannya secara
Yip, 2003). tidak lengkap. Terdapat pasien yang
Kanker payudara adalah salah satu dibohongi oleh pengobatan tradisional
penyakit kronis. Penelitian pada pasien yang diyakini dapat menyembuhkan
penyakit kronis menunjukkan bahwa kanker payudara (Soemitro, 2015).
penyakit kronis dapat memberikan tekan- Kelompok pasien kanker memandang
an, baik pada individu yang mengidap pengobatan medis kanker dapat menim-
penyakit tersebut maupun keluarga bulkan efek samping negatif yang parah
penderita (Dobbie & Mellor, 2008). (Verhoef, Rose, White & Balneaves, 2008).
Pengalaman menderita penyakit kronis Terdapat kekhawatiran atas pengobatan
memunculkan perubahan pada berbagai medis kanker payudara yaitu operasi yang
aspek dalam kehidupan penderitanya, diduga akan membuat kanker menyebar,
yaitu perubahan pada aspek fisik, psiko- lalu bentuk pengobatan radioterapi dan
logis, dan sosial. Pasien kanker payudara kemoterapi yang berhubungan dengan
pun memiliki pandangan mengenai efek samping serta keraguan akan
penyakit serta pengobatannya. Hasil efektivitasnya (Masi & Gehlert, 2008).
penelitian di Aceh menunjukkan bahwa Kekhawatiran mengenai efek samping
pasien kanker payudara memiliki keya- negatif dari pengobatan medis kanker
kinan negatif bahwa kanker payudara dan dapat mendorong pasien untuk menjalani
pengobatannya dapat memunculkan pengobatan tradisional.
ketidakmampuan, memperburuk penam- Data dari Riset Kesehatan Dasar tahun
pilan, dan memberikan dampak ekonomi 2013 menunjukkan bahwa persentase
(Nurleli, Petpichetchian & Maneewat, masyarakat di Indonesia yang
2014). memanfaatkan pengobatan tradisonal
Walaupun pengobatan kanker telah adalah sebesar 30,4% (Kementerian
berkembang pesat di Indonesia, masih Kesehatan RI, 2013). Sementara di provinsi
terdapat pasien yang terlambat ditangani. Jawa Barat, persentase penggunaan
Di Indonesia kurang lebih 65% masyarakat pengobatan tradisional adalah sebesar
datang ke dokter pada stadium lanjut, 23,7%. Alasan utama pemanfaatan pengo-
temuan ini menunjukkan bahwa penderita batan tradisional oleh masyarakat adalah
kanker payudara terlambat mendeteksi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran,
kanker yang dideritanya (Tjindarbumi, lalu ada juga yang menggunakan karena
2005). Rasa takut yang berlebih kerap tertarik untuk mencoba dan alasan lainnya

JURNAL PSIKOLOGI 73
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

berhubungan dengan tradisi serta keper- pasien kanker payudara yang menjalani
cayaan yang diyakini. Data persentase ini pengobatan tradisional. Sampai saat ini,
menunjukkan penggunaan pengobatan belum terdapat penelitian yang menggali
tradisional secara umum, tidak merujuk faktor yang memengaruhi keputusan
pada penyakit tertentu, dalam penelitian pasien kanker payudara untuk menjalani
ini yaitu kanker payudara. pengobatan tradisional pada populasi
Keputusan untuk menjalani pengo- pasien kanker payudara di Indonesia.
batan berbeda pada masyarakat yang satu Tujuan penelitian ini adalah untuk
dengan masyarakat lainnya. Pada mengetahui faktor yang memengaruhi
masyarakat non-Barat, keputusan untuk pengambilan keputusan pada pasien
menjalani pengobatan medis dicapai lebih kanker payudara yang menjalani
lambat dan melibatkan sejumlah besar pengobatan tradisional.
orang (Foster & Anderson, 2006). Semen- Tidak sedikit dari mereka yang
tara di Indonesia, individu yang sakit terkena kanker payudara, datang berobat
datang ke klinik pengobatan tradisional ke tempat yang salah dan baru memerik-
sebagai cara lain untuk berobat selain sakan diri ke sarana pelayanan kesehatan,
datang ke dokter. Menurut Jordaan (1985), seperti rumah sakit ketika sudah berada
Sarwono (1992), dan Slamet-Velsink (1992) pada stadium lanjut, sehingga biaya
dalam Sarwono (2012), di negara-negara pengobatan lebih mahal dan kondisinya
seperti Indonesia penderita pergi berobat sulit untuk disembuhkan. Dampak jangka
ke dukun atau ahli-ahli pengobatan tradi- panjang dari penggunaan pengobatan
sional lainnya terlebih dahulu sebelum tradisional pada pasien kanker payudara
mereka datang kepada petugas kesehatan. dapat membuat pasien kanker payudara
Penelitian sebelumnya pada populasi datang berobat ke dokter saat kondisinya
kanker payudara di Malaysia menun- sudah berada pada stadium lanjut,
jukkan bahwa alasan mereka berobat ke sehingga memiliki angka harapan hidup
pengobatan tradisional adalah (1) yang lebih rendah. Pembuktian dan
rekomendasi dari teman dan keluarga, (2) dokumentasi bahwa pengobatan tradi-
sanksi dari keluarga, (3) manfaat dan sional dapat menyembuhkan kanker masih
kesesuaian yang dirasakan, (4) kredibilitas sangat minim. Belum ada bukti yang
terapis pengobatan tradisional dan (5) meyakinkan bahwa satu pun dari
keberatan dengan sistem medis Barat dan banyaknya jenis pengobatan tradisional
penundaan sistematis (Muhamad, yang tersedia bagi pasien kanker payudara
Merriam & Suhami, 2012). Terdapat efektif dalam penggunaannya (Gerber,
perbedaan karakteristik responden pada Scholz, Reimer, Briese, & Janni, 2006).
penelitian sebelumnya dengan penelitian Penyakit kanker payudara merupakan
yang saat ini dilakukan. Responden salah satu penyakit kanker dengan
penelitian pada studi sebelumnya adalah prevalensi tertinggi di Indonesia pada
penyintas kanker payudara yang menjalani tahun 2013 (Kementerian Kesehatan RI,
kedua jenis pengobatan, baik pengobatan 2013). Kanker payudara bisa disembuhkan
tradisional dan pengobatan medis. Selain dan gejalanya dapat terkontrol jika
itu, penyintas kanker payudara dalam mendapatkan penanganan yang tepat sejak
penelitian sebelumnya telah dinyatakan dini. Oleh karena itu, peneliti pun tertarik
bebas dari kanker lebih dari satu tahun. untuk mengetahui faktor yang berperan
Sedangkan responden penelitian ini adalah dalam pengambilan keputusan mengenai

74 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

pengobatan tradisional pada pasien kanker tradisional yang digunakan. Perancangan


payudara. panduan wawancara semi terstruktur
digunakan sebagai alat pengumpul data
dalam penelitian ini. Daftar pertanyaan
Metode
ditujukan untuk mengetahui faktor yang
Rancangan penelitian yang digunakan berperan dalam pengambilan keputusan
dalam penelitian ini adalah rancangan mengenai pengobatan tradisional yang
penelitian kualitatif. Penelitian ini adalah didasarkan pada kajian literatur yang
studi kasus dengan metode deskriptif. mendalam. Kajian literatur dilakukan
Data utama dalam penelitian ini adalah untuk memahami fenomena pengobatan
data kualitatif dalam bentuk transkrip tradisional pada pasien kanker payudara.
wawancara. Data tersebut digunakan Pertanyaan wawancara dibuat menja-
untuk memaparkan berbagai aspek yang di pertanyaan terbuka agar responden
berkaitan dengan fenomena yang diteliti. mendapatkan kesempatan untuk meng-
Responden dalam penelitian ini ekspresikan pandangan serta pemikiran-
adalah pasien kanker payudara yang nya. Durasi wawancara menghabiskan
menjalani pengobatan tradisional di kota waktu sebanyak 15 menit. Dalam durasi
Bandung. Cara pengumpulan responden waktu tersebut, responden telah menjawab
adalah dengan menyebarkan survei online, seluruh pertanyaan wawancara yang
meminta rekomendasi dari anggota komu- diajukan. Durasi waktu wawancara yang
nitas kanker di Bandung dan mengunjungi singkat disebabkan data kualitatif dalam
klinik pengobatan tradisional. Adapun penelitian ini digunakan sebagai data
kriteria inklusi responden dalam penelitian penunjang pada penelitian mengenai
ini adalah sebagai berikut: (1) memiliki gambaran persepsi penyakit, kepercayaan
diagnosis primer kanker payudara dari terhadap pengobatan medis dan
dokter, (2) berusia > 18 tahun, dengan tradisional (Shabrina & Iskandarsyah,
pertimbangan kode etik psikologi di mana 2018). Penelitian tersebut menggunakan
pada usia tersebut, individu sudah dapat metode campuran yang menggabungkan
memutuskan sendiri untuk berpartisipasi antara metode kuantitatif dan metode
dalam penelitian dan tidak memerlukan kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian
izin orang tua, (3) mengunjungi klinik ini digunakan untuk melengkapi data
pengobatan tradisional dan menjalani kuantitatif yang telah dikumpulkan
pengobatan tradisional minimal 2 kali dan melalui kuesioner. Untuk memperhatikan
(4) bersedia untuk menjadi responden kualitas wawancara, maka pedoman
penelitian secara sukarela. wawancara yang telah disusun didiskusi-
kan dengan pakar psikologi kesehatan.
Alat pengumpul data yang digunakan
Para pakar diminta untuk memeriksa
dalam penelitian ini adalah isian demografi
panduan wawancara yang telah disusun
dan karakteristik klinis serta panduan
sebelumnya, dari segi format dan konten
wawancara semi terstuktur. Isian
demografi dan karakteristik klinis standar pertanyaan.
digunakan untuk mengumpulkan data Terdapat beberapa cara untuk
mengenai usia, status pernikahan, tingkat menentukan kredibilitas hasil wawancara
pendidikan, pekerjaan, sejarah keluarga dalam penelitian ini, yaitu (a) memeriksa
dengan kanker payudara, stadium kanker hasil wawancara, (b) memeriksa hasil
dan jenis pengobatan medis dan koding dan (c) membandingkan hasil

JURNAL PSIKOLOGI 75
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

koding dengan dara yang ada. Selain itu, yang berbeda sesuai dengan sumber
strategi yang peneliti lakukan untuk informasi. Membaca seluruh data yang
memastikan akurasi penelitian adalah dimiliki untuk mendapatkan kesan umum
dengan menggunakan thick description, dari informasi yang didapatkan dan
yaitu menuliskan deskripsi mendalam merefleksikan makna secara keseluruhan.
ketika memaparkan temuan dan Lalu, memulai analisis dengan melakukan
mengklarifikasi bias yang dapat muncul proses koding. Peneliti memberikan label
dengan menjelaskan bagaimana latar pada setiap informasi yang didapatkan.
belakang peneliti dapat memengaruhi hasil Selanjutnya, data disajikan dalam bentuk
temuan. Panduan wawancara berisi naratif kualitatif yang meliputi penjelasan
pertanyaan yang terbagi menjadi beberapa mengenai beberapa tema dan kaitan antara
topik yaitu (1) pandangan mengenai tema-tema tersebut. Terakhir, peneliti
pemberi layanan kesehatan, (2) alasan membuat interpretasi atau arti dari data
menjalani pengobatan tradisional dan (3) yang telah diproses.
pihak yang merekomendasikan pengo-
batan tradisional. Hasil
Prosedur penelitian dimulai dengan
peneliti memperkenalkan diri dan Data demografi dan karakteristik klinis
memberikan penjelasan umum mengenai
Penelitian ini dilakukan kepada lima
penelitian ini. Jika responden bersedia
pasien kanker payudara di kota Bandung
untuk terlibat dalam penelitian, peneliti
yang sesuai dengan kriteria inklusi
meminta responden mengisi lembar
penelitian. Usia responden berkisar antara
kesediaan (informed consent). Pertama,
24-55 tahun. Sebagian besar responden
peneliti memberikan isian data demografik
memiliki pendidikan terakhir di perguruan
dan karakteristik klinis. Selanjutnya,
tinggi, tidak bekerja dan menjadi ibu
mereka diwawancarai dengan menggu-
rumah tangga. Mayoritas dari mereka pun
nakan semi-structured interview di
memiliki sejarah anggota keluarga yang
kediaman masing-masing atau tempat
mengidap kanker payudara. Tiga respon-
yang telah disetujui sebelumnya. Wawan-
den berada pada stadium kanker lanjut
cara ditujukan untuk menggali data yang
(stadium III dan IV), sedangkan dua
lebih dalam mengenai keputusan
responden berada pada stadium kanker I.
responden untuk menjalani pengobatan
Sebagian besar responden pernah menja-
tradisional. Hasil wawancara dicatat secara
lani lebih dari dua jenis pengobatan medis
tertulis lalu diketik ulang untuk memulai
untuk kanker (operasi, kemoterapi, radio-
proses analisis data kualitatif. Pengambilan
terapi). Lalu, semua responden menggu-
data dilakukan ketika responden berada
nakan jenis pengobatan tradisional yang
dalam kondisi yang baik, yaitu mampu
sama yaitu pengobatan herbal.
diajak berinteraksi oleh peneliti, kondisi
tubuhnya fit serta bersedia untuk
Temuan
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Tema mengenai faktor yang berperan
Teknik analisis data yang digunakan
dalam pengambilan keputusan berobat
adalah analisis tematik. Proses analisis ini
tradisional dapat dikelompokkan dalam
meliputi penulisan hasil wawancara yang
tiga bagian yakni (1) Pandangan mengenai
didapat, memeriksa kembali data, dan
praktisi kesehatan, (2) manfaat yang
memilah data ke dalam beberapa tema
dirasakan setelah menjalani pengobatan

76 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

tradisional, dan (3) sumber informasi


penggunaan pengobatan tradisional.
Tabel 1.
Data demografi dan karakteristik klinis

Identitas
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5
Responden
Usia 32 tahun 24 tahun 45 tahun 55 tahun 52 tahun
Status Menikah Belum Menikah Menikah Menikah
Pernikahan menikah
Pendidikan Perguruan Perguruan SMA Perguruan Perguruan
tinggi tinggi tinggi tinggi
Pekerjaan Bidan Dokter KoAss Ibu rumah Ibu rumah Ibu rumah
tangga tangga tangga
Sejarah Ya Ya Ya Tidak Ya
keluarga
dengan kanker
payudara

Stadium 1 4 3 3 1
Kanker
Pengobatan Terapi Operasi, Operasi, Operasi Terapi
medis yang Hormon Kemoterapi, Kemoterapi, Hormon
pernah dijalani Radioterapi, Terapi
Terapi Hormon
Hormon
Pengobatan Obat Herbal Obat Herbal, Obat Herbal Obat Herbal Obat Herbal,
tradisional terapi energi terapi energi
yang dijalani

Pandangan mengenai praktisi kesehatan pasien lain yang merasakan efek samping
negatif dari pengobatan medis kanker.
Seluruh responden telah menjalani kedua
jenis pengobatan, baik pengobatan medis “Tetapi untuk saat ini lebih percaya
maupun pengobatan tradisional. Tiga dari alternatif karena tahu dari internet,
lima responden lebih memercayai terapis pengalaman orang lain dan kemo itu
pengobatan tradisional dibandingkan membuat lebih sulit.” (R4)
dokter. Alasan responden beragam mulai
Satu responden memercayai, baik
dari cara terapis mengobati, khasiat
dokter maupun terapis pengobatan
pengobatan dan melihat pengalaman
tradisional. Dokter dinilai memberi
pasien lain. Terapis pengobatan tradisional
semangat kepada responden, sedangkan
dinilai tidak berbelit-belit selama proses
terapis pengobatan tradisional memberi-
pengobatan. Selain itu, responden
kan obat herbal yang berkhasiat bagi
meyakini terapis pengobatan tradisional
dirinya.
dapat membantunya menjaga sel kanker
agar tetap “terkontrol”. Lalu, terdapat “Dua-duanya, karena dokter mem-
responden yang melihat pengalaman berikan semangat untuk pasien
sedangkan terapis tradisional karena

JURNAL PSIKOLOGI 77
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

diberikan obat herbal supaya kuat tradisional karena takut salah satu
menghadapi penyakit, badan lebih fit” payudaranya diangkat dan berharap
(R3) merasakan manfaat dari pengobatan
tersebut. Selain itu, pengobatan tradisional
Selain itu, terdapat satu responden
yang diharapkan berkhasiat, malah
yang lebih memercayai dokter diban-
membuat benjolan pada payudaranya
dingkan terapis pengobatan tradisional
semakin membesar.
karena terapis menjanjikan benjolan pada
payudara dapat mengecil. Akan tetapi, “Karena awalnya saya tidak mau salah
benjolan pada payudara malah semakin satu payudara saya diangkat. Ketika
membesar. berobat alternatif, menjanjikan kalau
benjolan akan semakin mengecil tetapi
malah semakin membesar.” (R2)
Manfaat yang dirasakan setelah menjalani
pengobatan tradisional
Sumber rekomendasi penggunaan pengobatan
Empat dari lima responden merasakan tradisional
manfaat atau khasiat dari pengobatan
Responden dapat mengumpulkan infor-
tradisional. Pengobatan tersebut dinilai
masi mengenai pengobatan tradisional dari
memberikan dampak positif terhadap
berbagai sumber. Tiga dari lima responden
kondisi kesehatannya saat itu. Proses
mendapatkan saran dari anggota keluarga,
penyembuhan dinilai oleh responden (R1)
seperti anak, kakak ipar, dan suami untuk
lebih cepat dibandingkan pengobatan
menjalani pengobatan tradisional.
medis, terasa khasiatnya dan biayanya
Keluarga dapat menampilkan
lebih murah. Salah satu responden (R3)
kekhawatiran pada responden, seperti
melihat banyak pasien kanker lain berobat
kakak ipar dan tetangga R2 yang khawatir
ke klinik pengobatan tradisional dan
jika salah satu payudara responden
terbukti bahwa pengobatan tradisional
diangkat jika menjalani pengobatan medis.
dapat membuat sel kanker tidak menyebar
Lalu, R3 dan R5 mendapatkan saran dari
dan membuatnya merasa kuat dan tidak
suami untuk menjalani pengobatan tra-
lemas. Selain itu, selama responden (R4)
disional karena telah terbukti khasiatnya
meyakini pengobatan tradisional memberi-
untuk menyembuhkan anggota keluarga
kan dampak baik terhadap kondisi
lain yang sakit dan efek samping yang lebih
kesehatannya. Responden lainnya pun (R5)
baik dibandingkan pengobatan medis.
memandang pengobatan tradisional dapat
membuat sel kanker “terkontrol”. “Keluaga (kakak, suami dan anak).
Karena sudah terbukti khasiatnya,
“Banyak yang sudah berkunjung ke
kalau ada keluarga yang sakit bisa
sana, terbukti kalau kanker tidak
sembuh dengan mengonsumsi obat
menyebar dan jadi merasa kuat dan
herbal.” (R3)
tidak lemas” (R3)
“Suami yang menyarankan, karena
“Proses penyembuhan pengobatan
efek sampingnya lebih baik” (R5)
tradisional lebih cepat dan biayanya
lebih murah” (R1) Terdapat responden yang mencari
informasi sendiri melalui internet, yaitu R1
Akan tetapi, terdapat satu responden
dan R4. Informasi yang dicari berupa jurnal
yang tidak merasakan manfaat dari
mengenai manfaat pengobatan dan
pengobatan tradisional, yaitu R2. Ia
pengalaman sesama pasien kanker yang
memutuskan berobat ke pengobatan

78 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

menjalani pengobatan tradisional. R4 responden merasa kuat menghadapi


membaca beberapa tulisan dari sesama penyakit, melihat pengalaman pasien lain
pasien yang menjalani pengobatan tradi- dari internet sampai dengan dapat
sional. Dengan melihat pengalaman buruk membuat responden menjaga sel kanker
orang lain dengan pengobatan medis tetap “terkontrol”. Pasien yang memiliki
kanker, ia terdorong untuk melakukan hal penilaian positif mengenai terapis pengo-
yang sama, yaitu berobat ke klinik batan tradisional cenderung terus
pengobatan tradisional. menjalani pengobatan tersebut (Bishop,
“Melihat dari perkembangan yang Yardley & Lewith, 2008).
sudah-sudah, pengalaman orang lain. Temuan tersebut sejalan dengan hasil
Kalau kemo malah sakit dan nyebar ke penelitian Iskandarsyah et al. (2013) yang
otak dan akhirnya lepas dari medis. menunjukkan bahwa pasien kanker
Pengalamannya dicari dari google, jadi payudara di Indonesia lebih memilih
bukan pengalaman satu orang saja. “ berkonsultasi dengan terapis pengobatan
(R4) tradisional. Terapis tidak hanya fokus pada
gejala fisik pasien, tetapi juga pada
perasaan pasien. Terapis pengobatan
Diskusi
tradisional memberikan pasien harapan
Terdapat pasien kanker payudara yang dan memperlakukan pasien sebagai
datang berobat ke klinik pengobatan seseorang yang dapat disembuhkan. Selain
tradisional dan baru memeriksakan diri ke itu, terapis pengobatan tradisional pun
sarana pelayanan kesehatan, seperti rumah dipandang sebagai seorang yang baik hati
sakit ketika sudah berada pada stadium dan suportif (Adler, Wrubel, Hughes &
lanjut, sehingga biaya pengobatan lebih Beinfield, 2009).
mahal dan kondisinya sulit untuk Mayoritas responden dalam penelitian
disembuhkan. Pembuktian dan dokumen- ini merasakan manfaat dari pengobatan
tasi bahwa pengobatan tradisional dapat tradisional yang dijalani. Pengobatan
menyembuhkan kanker masih sangat tradisional diyakini lebih memberikan
minim. Faktor yang berperan dalam khasiat dibandingkan pengobatan medis
pengambilan keputusan mengenai pengo- kanker. Salah satu responden
batan tradisional pada pasien kanker menerangkan bahwa obat herbal yang
payudara dapat dikelompokan menjadi diberikan terapis membuatnya tidak
tiga, yaitu (1) manfaat yang dirasakan merasa lemas dan lebih kuat untuk
setelah menjalani pengobatan tradisional, menghadapi kanker payudara yang
(2) pandangan mengenai praktisi diderita. Alasan lain yang diutarakan
kesehatan dan (3) sumber rekomendasi responden adalah pengobatan herbal
penggunaan pengobatan tradisional. dianggap dapat mempercepat proses
Sebagian besar responden lebih me- penyembuhan. Studi pada pengguna
mercayai terapis pengobatan tradisional pengobatan tradisional menunjukkan
daripada dokter untuk menangani kondisi bahwa mayoritas dari mereka merasakan
kesehatannya saat ini. Responden manfaat pengobatan tradisional karena
memaparkan berbagai alasan mengapa pengobatan dapat membuat status kese-
mereka lebih memercayai terapis pengo- hatannya menjadi lebih baik (Okoronkwo,
batan tradisional, mulai dari terapis yang Onyia-pat, Okpala, Agbo, & Ndu, 2014).
tidak berbelit-belit, mampu membuat Hasil penelitian ini pun ditunjang dengan

JURNAL PSIKOLOGI 79
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

temuan bahwa pasien kanker merasakan Rekomendasi dari keluarga pun menjadi
manfaat positif dari pengobatan tradisional titik awal bagi pasien kanker untuk
walaupun pengobatan tersebut memiliki mencoba menjalani pengobatan tradisional
sedikit bukti mengenai khasiat dan (King et al., 2015).
efektivitasnya (Oh et al., 2010). Di samping itu, suami juga
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti memberikan saran kepada responden (R3
menemukan terdapat responden yang & R5) untuk menjalani pengobatan
melakukan penilaian mengenai pengo- tradisional. Alasan suami menyarankan
batan tradisional yang dijalani. Responden responden untuk menjalani pengobatan
menilai apakah pengobatan tradisional tradisional adalah karena pengobatan
yang dijalani memberikan dampak tertentu tersebut dinilai berkhasiat dan untuk
pada kondisi kesehatannya. Temuan ini menghindari efek samping negatif pengo-
menunjukkan bahwa, pasien dapat batan medis. Bentuk keterlibatan pasangan
merancang prosedur untuk menangani dalam keputusan untuk menjalani
penyakit dan mengevaluasi prosedur pengobatan tradisional adalah dengan
penanganan penyakit tersebut (Leventhal, memberikan saran, rekomendasi atau
Brissette & Leventhal, 2003). Penilaian langsung meminta pasien menjalani
mengenai efektivitas pengobatan dapat pengobatan tersebut (Öhlén, Balneaves,
berperan dalam keputusan responden Bottorff & Brazier, 2006). Suami pun
untuk berhenti atau tetap menjalani terlibat dalam perancangan rencana
pengobatan tradisional. mengenai pengobatan, seperti mencari
Responden pun mendapatkan reko- informasi mengenai pengobatan kanker
mendasi dan saran untuk menjalani payudara (Zahlis & Lewis, 2010). Keterli-
pengobatan tradisional dari anggota batan anggota keluarga dalam keputusan
keluarganya, seperti kakak ipar dan anak. responden untuk menjalani pengobatan
Beberapa anggota keluarga responden bisa jadi merupakan cerminan dari budaya
menyarankan pasien (R2), yaitu kakak ipar kolektivisme di Indonesia, yaitu terdapat
dan tetangga untuk menjalani pengobatan tanggung jawab untuk membantu anggota
tradisional agar payudaranya tidak keluarga lainnya yang sedang mengalami
diangkat. Sedangkan responden lainnya kesulitan, dalam konteks ini yaitu
(R3) melihat bahwa konsumsi obat herbal menderita penyakit kanker payudara.
berkhasiat menyembuhkan anggota Informasi mengenai pengobatan
keluarganya yang sakit, sehingga akhirnya tradisional dapat diperoleh dari berbagai
terdorong menggunakan pengobatan sumber. Terdapat dua responden (R1 & R4)
herbal. Anggota keluarga memberikan yang mencari sendiri informasi pengobatan
informasi verbal yang memengaruhi tradisional. Informasi tersebut didapatkan
keputusan responden untuk menjalani melalui internet, dalam bentuk jurnal dan
pengobatan tradisional. Temuan ini sesuai tulisan pengalaman pasien kanker
dengan hasil penelitian pada kelompok payudara lain. Jurnal yang dibaca oleh
pasien kanker (Evans et al., 2007; Al-Naggar salah satu responden (R1) dalam penelitian
et al., 2013) dan pasien kanker payudara ini berisi informasi tentang manfaat dari
(Tautz, Momm, Hasenburg & Guethlin, pengobatan tradisional. Penggunaan
2012; Muhamad et al., 2012) di mana internet oleh pasien kanker menjadi salah
keluarga menjadi sumber informasi utama satu sumber untuk mengetahui informasi
mengenai pengobatan tradisional. tentang penyakit serta pilihan pengobatan

80 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

yang tersedia (Walsh et al., 2010). Dalam informasi yang tepat, benar dan dapat
penelitian tersebut, pasien kanker yang dipercaya mengenai pengobatan medis
menjalani pengobatan tradisional kanker. Hal tersebut sebaiknya dilakukan
menyatakan bahwa informasi dari internet karena temuan lain dalam penelitian
memengaruhi keputusan mereka untuk menunjukkan bahwa responden mencari
menggunakan pengobatan tersebut. informasi pengobatan melalui berbagai
Temuan dalam penelitian ini sejalan sumber yang belum teruji kebenarannya.
dengan hasil penelitian pada penyintas Penelitian ini memiliki beberapa
kanker payudara di Malaysia yang keterbatasan. Selama proses pengambilan
menjalani pengobatan tradisional data peneliti menemukan beberapa
(Muhamad et al., 2012). Temuan yang responden yang kondisi fisiknya yang
serupa adalah manfaat yang dirasakan dari kurang optimal, sehingga peneliti menu-
pengobatan tradisional dan rekomendasi liskan hasil wawancara. Bantuan yang
keluarga untuk menjalani pengobatan diberikan oleh peneliti dan anggota
tersebut. Pasien kanker payudara di keluarga kepada responden untuk
Indonesia lebih memercayai terapis menuliskan hasil wawancara berpotensi
pengobatan tradisional dibandingkan memunculkan bias terkait jawaban
dokter dengan berbagai alasan mulai dari responden. Dalam penelitian ini, latar
cara terapis mengobati sampai melihat belakang peneliti yang memiliki anggota
pengalaman buruk pasien lain yang keluarga yang menderita kanker payudara
menjalani pengobatan medis kanker. dan menjalani pengobatan tradisional
Sedangkan pada studi di Malaysia, dapat memengaruhi interpretasi hasil
penyintas kanker payudara cenderung temuan.
memercayai terapis yang sudah memiliki
reputasi dapat menyembuhkan kanker.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pandangan mengenai praktisi Terdapat beberapa faktor yang berkon-
kesehatan, manfaat yang dirasakan dan tribusi terhadap keputusan pasien kanker
saran dari keluarga dan informasi payudara untuk menjalani pengobatan
mengenai pengobatan tradisional dapat tradisional, yaitu pandangan mengenai
memengaruhi pengambilan keputusan pemberi layanan kesehatan, manfaat yang
mengenai pengobatan pada pasien kanker dirasakan dari menjalani pengobatan
payudara. Dengan memahami faktor yang tradisional, dan sumber rekomendasi
dapat memengaruhi pengambilan kepu- mengenai penggunaan pengobatan
tusan mengenai pengobatan, pemberi tradisional.
layanan kesehatan dapat memberikan
edukasi kepada pasien kanker payudara Saran
mengenai pengobatan yang perlu dijalani.
Pemberian edukasi mengenai pengobatan Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
pun tidak hanya diberikan kepada pasien meneliti penilaian responden mengenai
saja, tetapi kepada keluarganya juga karena efektivitas pengobatan tradisional yang
mereka yang menyarankan pasien untuk dijalani. Secara makro, dapat disarankan
menjalani pengobatan tertentu. Selain itu, departemen kesehatan bersama semua
pemberi layanan kesehatan dalam hal ini pihak yang bekerja di bidang kesehatan
dokter dan perawat dapat memberikan dapat merancang program edukasi

JURNAL PSIKOLOGI 81
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

kesehatan mengenai kanker payudara dan Medicine, 13(5), 583-590. doi:


bentuk pengobatan medis yang tersedia 10.1080/13548500801983041
bagi pasien kanker payudara maupun Evans, M., Shaw, A., Thompson, E. A., Falk,
perempuan pada umumnya. Anggota S., Turton, P., Thompson, T., & Sharp,
keluarga sebaiknya mendampingi pasien D. (2007). Decisions to use
selama proses pencarian informasi complementary and alternative
mengenai pengobatan agar mampu medicine (CAM) by male cancer
memahami apa yang diperlukan pasien patients: Information-seeking roles and
selama menjalani pengobatan medis types of evidence used. BMC
kanker. Anggota keluarga pun disarankan Complementary and Alternative
membantu pasien untuk memastikan Medicine, 7(1), 25. doi: 10.1186/1472-
apakah informasi mengenai pengobatan 6882-7-25
kanker yang diperoleh dapat dipercaya
Ferlay, J., Soerjomataram, I., Dikshit, R.,
dan terbukti kebenarannya.
Eser, S., Mathers, C., Rebelo, M.,
Parkin, D. M., Forman, D., & Bray, F.
Kepustakaan (2015). Cancer incidence and mortality
worldwide: Sources, methods and
Adler, S. R., Wrubel, J., Hughes, E., &
major patterns in GLOBOCAN 2012.
Beinfield, H. (2009). Patients' interac-
Int J Cancer. 136(5), E359-86. doi:
tions with physicians and complemen-
10.1002/ijc.29210
tary and alternative medicine
practitioners: Older women with breast Foster, G. M., & Anderson, B. G. (2006).
cancer and self-managed health Antropologi kesehatan. (P.P. Suryadarma
care. Integrative Cancer Therapies, 8(1), dan M.F. Swasono, Eds). Jakarta : UI.
63-70. doi: 10.1177/1534735408329410 Press.

Al-Naggar, R. A., Bobryshev, Y. V., Gerber, B., Scholz, C., Reimer, T., Briese, V.,
Abdulghani, M., Rammohan, S., & Janni, W. (2006). Complementary
Osman, M. T., & Kadir, S. Y. A. (2013). and alternative therapeutic approaches
Complementary/alternative medicine in patients with early breast cancer: A
use among cancer patients in Malaysia. systematic review. Breast Cancer
World Journal Medical Science, 8(2), 157- Research and Treatment, 95(3), 199-209.
164. doi: 10.5829/ doi: 10.1007/s10549-005-9005-y
idosi.wjms.2013.8.2.7358 Hisham, A. N., & Yip, C. H. (2003).
Bishop, F. L., Yardley, L., & Lewith, G. T. Spectrum of breast cancer in Malaysian
(2008). Treatment appraisals and women: Overview. World Journal of
beliefs predict adherence to comple- Surgery, 27(8), 921-923. doi:
mentary therapies: A prospective study 10.1007/s00268-003-6976-x
using a dynamic extended self‐ Iskandarsyah, A., Klerk, C., Suardi, D.,
regulation model. British Journal of Soemitro, M., Sadarjoen, S., &
Health Psychology, 13(4), 701-718. doi: Passchier, J. (2013). Psychosocial and
10.1348/135910707X249570 cultural reasons for delay in seeking
Dobbie, M., & Mellor, D. (2008). Chronic help and non-adherence to treatment in
illness and its impact: considerations Indonesian women with breast cancer:
for psychologists. Psychology, Health & A qualitative study. In A.
Iskandarsyah, Non-Adherence in

82 JURNAL PSIKOLOGI
KEPUTUSAN, PENGOBATAN KANKER PAYUDARA, PENGOBATAN TRADISIONAL

Indonesian Women with Breast Cancer and medicine by cancer patients in


Its Determinants (pp. 23-41). Bandung: Australia. Asia‐Pacific Journal of Clinical
OASE Publishing House. Oncology, 6(4), 342-349. doi:
Kementerian Kesehatan Republik 10.1111/j.1743-7563.2010.01329.x
Indonesia. (2013). Riset kesehatan dasar Öhlén, J., Balneaves, L. G., Bottorff, J. L., &
2013. Diunduh dari www.litbang. Brazier, A. S. (2006). The influence of
depkes.go.id tanggal 15 April 2015. significant others in complementary
King, N., Balneaves, L. G., Levin, G. T., and alternative medicine decisions by
Nguyen, T., Nation, J. G., Card, C., ... & cancer patients. Social Science &
Carlson, L. E. (2015). Surveys of cancer Medicine, 63(6), 1625-1636. doi:
patients and cancer health care 10.1016/j.socscimed.2006.03.050
providers regarding complementary Okoronkwo, I., Onyia-pat, J. L., Okpala, P.,
therapy use, communication, and Agbo, M. A., & Ndu, A. (2014). Patterns
information needs. Integrative Cancer of complementary and alternative
Therapies, 14(6), 515-524. doi: medicine use, perceived benefits, and
10.1177/1534735415589984 adverse effects among adult users in
Leventhal, H., Brissette, I., & Leventhal, E. Enugu Urban, Southeast
(2003). The common sense model of self Nigeria. Evidence-Based Complementary
regulation of health and illness. In L. and Alternative Medicine. doi:
Cameron & H. Leventhal (Eds.), The self 10.1155/2014/239372
regulation of health and illness behaviour Sarwono, S. (2012). Sosiologi kesehatan
(42–94). New York, NY: Routledge. beberapa konsep dan aplikasinya cetakan
Masi, C. M., & Gehlert, S. (2009). kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada
Perceptions of breast cancer treatment University Press
among African-American women and Shabrina, A., & Iskandarsyah, A. (2018).
men: Implications for interventions. Case study on illness perception and
Journal of General Internal Medicine, treatment belief in breast cancer
24(3), 408-414. doi: 10.1007/s11606-008- patients who undergo a traditional
0868-6 treatment, UIPSUR, 139, 103–115. doi:
Muhamad, M., Merriam, S., & Suhami, N. 10.2991/uipsur-17.2018.16
(2012). Why breast cancer patients seek Soemitro, M. P. (2015, Mei Senin).
traditional healers. International Journal Pengambilan data awal tugas
of Breast Cancer, doi: 10.1155/ Metodologi Penelitian II. (A. Shabrina,
2012/689168 Pewawancara)
Nurleli, Petpichetchian, W., & Maneewat, Tautz, E., Momm, F., Hasenburg, A., &
K. (2014). Patient delay in consulting a Guethlin, C. (2012). Use of comple-
medical doctor among Aceh women mentary and alternative medicine in
with breast cancer. Songklanagarind breast cancer patients and their
Journal of Nursing , 1-11. experiences: A cross-sectional
Oh, B., Butow, P., Mullan, B., Beale, P., study. European Journal of Cancer,
Pavlakis, N., Rosenthal, D., & Clarke, S. 48(17), 3133-3139. doi: 10.1016/
(2010). The use and perceived benefits j.ejca.2012.04.021
resulting from the use of Tjindarbumi, D. (2005). Deteksi dini kanker
complementary and alternative dan penanggulangannya Jakarta: Balai

JURNAL PSIKOLOGI 83
SHABRINA, & ISKANDARSYAH

Penerbit Fakultas Kedokteran Univer- J. F. (2010). Cancer information sources


sitas Indonesia. used by patients to inform and
Verhoef, M. J., Rose, M. S., White, M., & influence treatment decisions. Journal of
Balneaves, L. G. (2008). Declining Health Communication, 15(4), 445-463.
conventional cancer treatment and doi: 10.1080/10810731003753109
using complementary and alternative Zahlis, E. H., & Lewis, F. M. (2010). Coming
medicine: A problem or a challenge? to grips with breast cancer: The
Current Oncology, 15(2), 101-106. spouse's experience with his wife's first
Walsh, M. C., Trentham-Dietz, A., six months. Journal of Psychosocial
Schroepfer, T. A., Reding, D. J., Oncology, 28(1), 79-97. doi:
Campbell, B., Foote, M. L., ... & Cleary, 10.1080/07347330903438974

84 JURNAL PSIKOLOGI

You might also like