You are on page 1of 8

Estimasi kadar iodium dalam urin… (Mulyantoro D; dkk)

ESTIMASI KADAR IODIUM DALAM URIN 24 JAM MELALUI URIN SESAAT


(ESTIMATION OF IODINE CONTENTIN 24 HOURS URINE SAMPLE FROM SPOT
SAMPLE)
1 2 3
Donny K. Mulyantoro , Ina Kusrini , dan Djoko Kartono
1,2
Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Kapling Jayan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
3Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Jl. Percetakan Negara 29, Jakarta, Indonesia

E-mail: donny.kristanto@yahoo.com

Diterima: 02-10-2015 Direvisi: 27-11-2015 Disetujui: 03-12-2015

ABSTRACT
The adequacy of iodine intake can be assessed using urinary iodine excretion (UIE). The ideal method is to
collect urine 24 hours. Therefore, practical alternative is to measure urinary iodine through urine spot sample.
This paper was to estimate iodine content in 24 hours urine from spot sample. A total of 37 women of
childbearing age (18-45 years) were measured for UIE. Urine sample for analysis was obtained in 2 ways: (i)
urine samples were collected every time urination; and (ii) 24-hour urine. Urinary iodine content was determined
using ‘ammonium persuphate digestion’ method. Data analysis was conducted by examining the difference
between iodine content in urine sample compare to iodine content in urine 24-hour. Correlation of iodine
content in urine spot and urine 24 hours was tested with Pearson’s correlation. Iodine content in urine spot
before 12 noon was lower 5.9 - 13.8 percent than iodine content in urine 24-hours. Iodine content in urine
sample between 12 noon to 24 midnight was higher 0.8 - 2.2 percent than iodine content in urine 24-hour.
There was no statistical significant between urinary iodine content from urine spot sample and urine 24-hour
sample. Correlation coefficient iodine content in urine spot sample at 17 pm till 24 midnight and iodine content
in urine 24-hour sample was the highest (r=0,82). Urinary iodine content based on urine spot sample might be
used for assessing individual iodine intake and might be used for estimating iodine content in urine 24-hour.

Keywords: estimation, urine 24 hours, urine spot sample, urinary iodine content, women of childbearing age

ABSTRAK
Kecukupan asupan iodium individu diukur berdasarkan ekskresi iodium urin (EIU). Metode untuk mengukur
kadar iodium urin adalah dengan menampung urin selama 24 jam. Namun, alternatif praktis adalah
menggunakan sampel urin sesaat. Makalah ini membahas prakiraan kadar iodium dari sampel urin 24 jam
dengan menggunakan urin sesaat. Sebanyak 37 wanita usia subur (18-45 tahun) diukur EIUnya. Sampel urin
untuk analisis diperoleh dengan dua cara: (i) urin sesaat yang dikumpulkan setiap buang air kecil; dan (ii) urin
24 jam. Kadar iodium urin ditentukan menggunakan metode ammonium persulphate digestion. Uji statistik t-test
dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara kadar iodium dari urin sesaat dalam rentang waktu tertentu
dengan kadar iodium urin 24 jam. Keeratan hubungan kadar iodium sampel urin sesaat dengan kadar iodium
urin 24 diuji dengan korelasi metode Pearson’. Kadar iodium dari sampel urin sesaat pada rentang waktu
sebelum jam 12 siang tampak lebih rendah 5,9 - 13,8 persen dibandingkan dengan kadar iodium dari sampel
urin 24 jam. Demikian pula kadar iodium urin sesaat antara pukul 12.00 hingga pukul 24.00 tampak lebih tinggi
0,8 - 2,2 persen dibandingkan kadar iodium urin 24 jam. Namun demikian, secara statistik tidak ada perbedaan
kadar iodium urin yang diambil dari sampel urin sesaat dengan sampel urin 24 jam. Koefisien korelasi kadar
iodium urin sesaat antara pukul 17.00 hingga pukul 24.00 dengan kadar iodium urin 24 jam adalah yang
tertinggi yaitu rho 0,82. Kadar iodium berdasarkan urin sesaat dapat digunakan untuk mengukur masukan
iodium individu dan dapat digunakan untuk mengestimasi kadar iodium urin 24 jam. [Penel Gizi Makan 2015,
38(2):87-94]

Kata kunci: kadar iodium urin, prakiraan, urin 24 jam, urin sesaat, wanita usia subur

87
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2015 Vol. 38 (2): 87-94

PENDAHULUAN METODE

K
adar iodium dalam urin dapat diukur Penelitian ini merupakan penelitian
dalam sampel urin sesaat sebagai observasional dengan desain cross sectional.
konsentrasi iodium urin (µg/L) atau Lokasi penelitian di Desa Kragilan, Kecamatan
dalam urin tampung 24 jam sebagai Pakis, Kabupaten Magelang. Lokasi penelitian
jumlah iodium yang diekskresikan (µg/24 dipilih berdasarkan kriteria : (1) Terletak di
1,2
jam) . Untuk memperkirakan masukan iodium daerah pegunungan Merbabu dengan
individu, pengukuran kadar iodium dari urin ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut,
tampung 24 jam merupakan metode yang lebih dan berada di Kabupaten Magelang yang
2,3,4
baik, tetapi sulit untuk dilakukan . Metode ini berdasarkan survei tahun 1980 merupakan
10
selain memberikan beban yang besar pada daerah endemik GAKI . (2) Tidak ada program
petugas maupun responden, juga akan pembagian kapsul iodium, sehingga kebutuhan
memberikan hasil yang kurang memuaskan iodium di masyarakat setempat hanya
karena cara pengumpulan yang salah dan atau mengandalkan garam beriodium dan makanan
ketidaklengkapan pengumpulan semua urin setempat.
4
selama 24 jam . Subjek penelitian sebanyak 37 wanita usia
WHO merekomendasikan penggunaan subur (WUS) berumur 18-45 tahun. Subyek
sampel urin sesaat untuk memantau asupan penelitian merupakan sub sampel dari
iodium penduduk berdasarkan nilai median penelitian yang mengukur hubungan antara
iodium urin. Metode sampel urin sesaat hanya kadar iodium dalam garam dengan kadar
bisa digunakan untuk menilai status iodium iodium urin pada 68 WUS. Sub sampel
5,6,7
populasi . Metode sampel urin sesaat merupakan 50 persen dari 68 ditambah 10
dianggap tidak bisa digunakan untuk menilai persen antisipasi drop out. Karena besarnya
asupan iodium individu terkini. Hal ini karena beban dalam pengumpulan urin sesaat dan
adanya variasi masukan iodium dalam sehari urin 24 jam serta untuk mencegah drop out,
sehingga kadar iodium dari sampel urin sesaat maka pemilihan subjek penelitian sebagai sub
tidak bisa digunakan untuk menggantikan sampel dilakukan dengan metode purposive.
kadar iodium dari sampel urin 24 jam. Subjek penelitian dipilih berdasarkan kriteria
Sebaliknya penelitian lain menunjukkan bahwa bersedia mengikuti tahapan penelitian dan
secara statistik tidak ada perbedaan kadar bersedia bekerjasama mengikuti aturan dalam
iodium yang diperoleh dari sampel urin sesaat pengumpulan sampel.
3,4,6,8,9
atau sampel urin 24 jam . Subjek penelitian diminta menampung urin
Variasi kadar iodium dari metode setiap kali buang air kecil (BAK) selama 24 jam
pengumpulan sampel urin sesaat disebabkan pada 2 jenis wadah khusus yang sudah
adanya variasi asupan iodium berdasarkan diberikan sebelumnya. Pengumpulan urin
kadar iodium dalam bahan makanan yang dimulai dari urin yang dikeluarkan pertama kali
dimakan pada waktu yang berbeda dalam setelah bangun tidur pada pagi hari sekitar
sehari. Di Indonesia pola makan umumnya pukul 04.00 WIB sampai urin terakhir sebelum
hampir sama sepanjang hari. Daerah GAKI tidur malam hari atau urin sebelum pukul 04.00
umumnya berada di daerah perdesaan dan WIB saat terbangun tengah malam untuk
daerah pegunungan dimana rumah tangga buang air kecil. Terdapat dua jenis wadah
memasak 1-2 kali dalam sehari dengan jenis sampel urin yaitu (1) sampel urin sesaat
bahan makanan yang tidak jauh berbeda. menggunakan botol kecil ukuran 10 ml
Anggota keluarga lebih banyak makan dari sebanyak 15 botol dan (2) sampel urin 24 jam
makanan rumah karena bekerja dekat dengan menggunakan wadah 2,5 liter.
rumah. Hal ini mendasari pemikiran bahwa Setiap buang air kecil (BAK), subjek
kadar iodium urin sesaat sepanjang hari tidak diminta menampung urin pada wadah
berbeda dengan kadar iodium urin 24 jam. khusus/alat tampung sementara yang
Di Indonesia saat ini belum ada penelitian mempunyai ukuran volume dalam mililiter (ml)
yang mengamati perbedaan kadar iodium pada dinding wadah dan dicatat banyaknya
sampel urin sesaat dengan sampel urin 24 jam. urin yang tertampung. Selanjutnya sebanyak
Analisis ini bertujuan untuk membandingkan 10ml urin dimasukkan pada botol khusus
hasil pengukuran kadar iodium berdasarkan ukuran 10ml dengan disertai keterangan urutan
metode pengumpulan sampel urin sesaat BAK dalam satu hari dan waktu (dalam jam)
dengan metode pengumpulan urin 24 jam. BAK sebagai sampel urin sesaat. Banyaknya
Hasil analisis ini sangat berguna untuk botol sampel urin sesaat sama dengan
penentuan kebijakan pemantauan status banyaknya subjek penelitian BAK. Sampel urin
iodium populasi maupun individu dalam upaya 24 jam diperoleh dengan cara sisa urin pada
penanggulangan masalah GAKI. wadah sementara yang tidak dimasukkan

88
Estimasi kadar iodium dalam urin… (Mulyantoro D; dkk)

kedalam botol urin sesaat (10ml) dimasukkan yang digunakan dalam pembuatan standar; (7)
ke dalam wadah berbeda ukuran 2,5 liter yang Menjauhkan bahan kimia yang mengandung
merupakan kumpulan sampel urin selama 24 iodium atau bahan yang mengandung iodium
jam. dalam jumlah besar seperti garam beriodium.
Penentuan waktu 24 jam berdasarkan Prosedur pemeriksaan iodium dalam urin
ritme sirkadian yang merupakan suatu proses yaitu: (1) Pipet sampel urin, standar dan kontrol
biologis yang berlangsung sekitar 24 jam untuk masing masing 250 µL kedalam tabung reaksi;
menyelesaikan dari awal sampai akhir. Asupan (2) Tambahkan masing masing ammonium
iodium diubah menjadi ion iodida dalam lumen persulfat sebanyak 1ml; (3) Panaskan dalam
usus, dan >90 persen diserap di usus kecil drybath pada suhu 80-100 derajat celcius
bagian atas dengan cepat ≤15 persen iodium selama 1 jam; (4) Setelah dingin ditambahkan
diambil oleh kelenjar tiroid dalam waktu 24 jam arsen 2,5 ml dan diinkubasi pada suhu ruang
dan sisanya diekskresikan oleh ginjal dalam selama 20 menit; (5) Tambahkan cerium 300
urin. Sirkulasi iodium dalam plasma pada µL pada masing-masing tabung dengan
keadaan normal mempunyai paruh waktu 10 interval 30 detik; (6) Dibaca pada panjang
jam dan pada keadaan kekurangan atau gelombang 420 nm pada menit ke 30 dari
kelebihan karena kelenjar tiroid yang terlalu pertama kali menambahkan cerium pada
aktif, waktu paruh bisa lebih singkat. Ritme tabung yang pertama; (7) Absorbans yang
sirkadian pada orang dewasa, puncak didapat selanjutnya dihitung konsentrasinya
konsentrasi iodium urin terjadi 4-5 jam setelah dengan program Kc4.
1,12,13
makan utama . Analisis data dilakukan dengan menguji
Peneliti melakukan kunjungan rumah perbedaan antara kadar iodium dari urin sesaat
untuk mengambil sampel urin sesaat selama dengan kadar iodium urin 24 jam dengan uji
24 jam dan sampel urin tampung 24 jam yang statistik t-test. Urin sesaat yang diperoleh
telah dikumpulkan subjek penelitian. Sampel dikelompokkan berdasarkan rentang waktu
urin untuk pemeriksaan iodium urin tidak dalam jam yaitu urin pagi atau pertama
memerlukan penambahan pengawet atau sebelum pukul 07.00 WIB, pukul 07.00 WIB-
penyimpanan pada suhu rendah/pendingin 10.00 WIB, pukul >10.00 WIB-12.00 WIB, pukul
selama transportasi. Sampel urin dimasukkan >12.00 WIB-17.00 WIB, pukul >17.00 WIB-
dalam botol tidak tembus cahaya, ditutup rapat 24.00 WIB dan pukul >24.00 WIB-<04.00 WIB.
dan diberi selotip kertas agar urin tidak tumpah. Pengelompokan rentang waktu berdasarkan
Botol urin di beri identitas meliputi nomor, pola waktu makan subjek penelitian. Urin
nama, alamat dan tanggal pengambilan. Botol sesaat dalam rentang waktu dilakukan uji beda
urin dimasukkan ke kontainer khusus untuk two way anova. Selanjutnya, kadar iodium dari
menghindari kerusakan selama proses rentang waktu tersebut dilakukan uji korelasi
pengiriman dan selanjutnya dikirim ke dengan kadar iodium 24 jam menggunakan
laboratorium Balai Litbang Gangguan Akibat analisis korelasi pearson.
Kekurangan Iodium (BP2GAKI). Sesampai di
laboratorium, sampel urin sebelum dianalisis HASIL
disimpan pada refrigerator suhu 2-8°C. Dengan
Uji kandungan iodium pada sampel air
cara ini urin tetap stabil untuk beberapa bulan
14 menunjukkan bahwa sumber air minum
sebelum di periksa (WHO, 1994) .
setempat tidak mengandung iodium. Masukan
Selanjutnya kadar iodium dalam urin
iodium penduduk setempat diperoleh dari
dianalisis menggunakan Ammonium
1,6 konsumsi garam beriodium dan makanan
Persulphate Digestion Method (APDM) .
sumber iodium seperti ikan laut.
Untuk menjamin kualitas pemeriksaan iodium
Subjek penelitian adalah wanita usia subur
urin dilakukan hal berikut : (1) Ruangan dan
(WUS) dengan umur rata-rata 29 tahun (17- 40
alat selalu dibersihkan setiap hari dari debu
tahun). Tingkat pendidikan subjek penelitian
menggunakan kain yang bebas debu, karena
paling lama selama 9 tahun dengan pekerjaan
debu penyebab kontaminasi; (2) Menghindari
sehari-hari sebagai petani. Status gizi subjek
penggunaan pembersih dan disinfektan yang
penelitian diukur menggunakan standart IMT
mengandung iodium; (3) Pembersihan lantai 2
WHO 2005 dengan rerata IMT (kg/m ) sebesar
dan dinding dapat dilakukan dengan 0,5 persen
22,7 ± 2,7.
sodium thiosulfate; (4) Pembatasan staf analisa
Hasil pengumpulan urin tampung
yang keluar-masuk ruangan pemeriksaan
diperoleh rerata volume urin subjek penelitian
laboratorium; (5) Penggunaan AC agar suhu
selama 24 jam sebanyak 1271,6 ± 457 ml.
ruangan stabil dan tidak perlu buka tutup pintu
Rerata frekuensi melakukan buang air kecil
untuk sirkulasi udara; (6) Alat gelas (glassware)
untuk diambil sampel urin sesaat sebanyak 8
yang digunakan tersendiri, termasuk alat gelas
(7-10) kali sehari.

89
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2015 Vol. 38 (2): 87-94

Pengujian normalitas data pada nilai kadar sample). Perbedaan nilai EIU antara sampel
iodium urin sesaat dalam rentang waktu dan urin sesaat dengan sampel urin 24 jam
kadar iodium urin 24 menunjukkan data menunjukkan bahwa pada rentang waktu
berdistribusi normal, sehingga analisis dapat sebelum jam 12 siang atau pada periode
menggunakan uji statistik parametrik. sebelum makan siang, nilai EIU sampel urin
Rerata EIU pada setiap rentang waktu di sesaat lebih rendah dari nilai EIU sampel urin
lakukan uji beda dengan EIU 24 jam 24 jam sekitar 5,9 persen-13,8 persen.
menggunakan uji t-test. Hasil uji beda pada Sedangkan nilai EIU diatas pukul 12.00 WIB
semua rentang waktu pengambilan urin sesaat sampai pukul 24.00 WIB atau periode setelah
menunjukkan bahwa nilai p-value >0,05. makan siang sampai makan terakhir malam
Dengan demikian tidak ada beda antara kadar hari, nilai EIU sampel urin sesaat lebih tinggi
iodium urin yang diambil dari urin tampung 24 sekitar 0,8 persen-2,2 persen dari pada nilai
jam dengan kadar iodium dari urin sesaat (spot EIU urin 24 jam.

Tabel 1
Hasil Uji Normalitas Data Kadar Iodium Urin
Waktu Pengambilan Sampel Urin p – value*

UIE 24 jam 0,475


UIE sesaat (dalam WIB)
04.00-07.00 0,862
07.01-10.00 0,500
10.01-12.00 0,446
12.01-17.00 0,328
17.01-24.00 0,356
24.01-<04.00 0,697
*Uji statistik Kolmogorov Smirnov

Tabel 2
Uji Beda Kadar Iodium Urin Sesaat
Berdasarkan Waktu Pengambilan dengan Urin 24 jam
Waktu Pengambilan
Mean *
Sampel Urin n SD p- value
(µg/L)
(pukul dalam WIB)

24 jam 37 157,0 117,9 1,000


**
< 07.00 14 142,9 78,5 0,653
07.00 - 10.00 34 135,4 95,7 0,362
10.01 - 12.00 26 147,8 103,7 0,719
12.01 - 17.00 34 160,4 99,6 0,885
17.01 - 24.00 35 158,2 100,3 0,959
24.01 -<04.00 32 129,1 84,2 0,246
Keterenagan :* Uji statistik t-test
**
Urin pertama pagi hari

Tabel 3
Korelasi Ekskresi Ioium Urin Sesaat dengan Urin 24 jam
Waktu Pengambilan Urin *
n Sig r
(pukul dalam WIB)
**
< 07.00 14 0,055 0,50
07.00-10.00 34 0,004 0,47
10.01-12.00 26 0,000 0,73
12.01-17.00 34 0,000 0,72
17.01-24.00 35 0,000 0,82
24.01-<04.00 32 0,000 0,82
Keterangan: * Pearson Correlation
**
Urin pertama pagi hari

90
Estimasi kadar iodium dalam urin… (Mulyantoro D; dkk)

Untuk mengetahui waktu pengambilan urin Median kadar iodium urin merupakan
sesaat yang paling baik dalam ukuran kecukupan iodium populasi
menggambarkan kadar iodium urin 24 jam berdasarkan rekomendasi WHO 2007. Data
dilakukan uji korelasi pearson. Hasil median iodium sampel urin 24 jam dan sampel
pengukuran EIU sesaat pada semua rentang urin sesaat dapat dilihat pada Gambar 1.
waktu pengambilan sampel berkorelasi dengan Analisis distribusi data sampel urin 24 jam dan
pengukuran EIU 24 jam (Tabel 3). Koefisien sampel urin sesaat antar rentang waktu
korelasi terendah pada kadar urin sesaat menggunakan box plot. Hampir di semua
antara pukul 07.00 WIB-10.00 WIB dengan rho rentang waktu pengambilan urin sesaat
sebesar 0,47. Koefisien korelasi yang terbesar mempunyai median urin yang mendekati
pada urin malam sekitar pukul 17.00 WIB- median iodium urin 24 jam. Gambar tersebut
24.00 WIB dengan rho sebesar 0,82. Nilai juga menunjukkan bahwa nilai median kadar
signifikansi pada rentang waktu kurang dari iodium urin sesaat selalu lebih rendah dari
pukul 07.00 WIB menunjukkan tidak ada median kadar iodium urin 24 jam.
hubungan dengan nilai r=0,5, hal ini Dibandingkan dengan median iodium urin 24
kemungkinan disebabkan jumlah subjek jam, perbedaan median iodium urin sesaat
penelitian yang mengumpulkan urin sesaat pada rentang waktu pukul 07.00 WIB-10.00
sangat kecil yaitu sebanyak 14 subjek. Hasil WIB lebih rendah sebesar 17,7 persen, pada
penelitian ini menunjukan bahwa kadar EIU rentang waktu pukul 10.00 WIB-12.00 WIB
sesaat pada semua rentang waktu lebih rendah sebesar 23,1 persen, rentang
pengambilan sampel dapat digunakan untuk waktu pukul 12.00 WIB-17.00 WIB lebih rendah
menggambarkan kadar EIU 24 jam. 12,2 persen dan pada rentang waktu pukul
17.00 WIB-24.00 WIB lebih rendah 6,8 persen.

E
I
U
147
141 129 137
121 113 108
84,5

Rentang waktu (Jam)


Gambar 1
Nilai Median dalam Urin dan Variasi Antar Waktu Pengukuran

BAHASAN individu menjadi prioritas utama upaya


pencegahan dan penanggulangan GAKI.
Gangguan akibat kekurangan iodium
Kecukupan iodium dapat diukur
(GAKI) merupakan masalah gizi yang terjadi
berdasarkan masukan iodium dari makanan
karena alam tidak cukup menyediakan unsur
sehari-hari. Lebih dari 90 persen masukan
iodium yang dibutuhkan untuk kebutuhan
iodium dikeluarkan lagi melalui urin, sehingga
normal tubuh. Upaya penanggulangan yang
iodium dalam urin dapat digunakan untuk
dilakukan adalah menyediakan unsur iodium 5,6
mengukur kecukupan iodium . Penggunaan
melalui garam beriodium dan atau penganeka-
EIU didasarkan pada asumsi bahwa dalam
ragaman pangan sumber iodium. Akibat GAKI
keadaan normal, masukan iodium dalam tubuh
yang paling dikhawatirkan adalah penurunan
melalui makanan atau minuman akan
kapasitas mental dan tumbuh kembang pada
dimanfaatkan oleh tubuh kurang dari 10
populasi yang terkena. Untuk itu pemantauan
persen, selebihnya (>90 persen) dikeluarkan
kecukupan masukan iodium populasi maupun

91
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2015 Vol. 38 (2): 87-94

1,13,15,16,17
lagi oleh tubuh melalui urin . Karena tidak bisa diketahui. Selain itu masih terdapat
sebagian besar iodium diekskresikan ke dalam kontroversi tentang keakuratan penggunaan
urin, maka iodium urin 24 jam merupakan EIU sesaat untuk menggambarkan EIU 24 jam
indeks yang baik sekali dari asupan melalui karena adanya variasi masukan iodium dalam
2
makanan . Tingkat ekskresi iodium urin sehari. Sebaliknya penelitian lain menunjukkan
berkorelasi dengan masukannya, sehingga bahwa secara statistik tidak ada perbedaan
dapat digunakan untuk mengukur tingkat kadar iodium yang diperoleh dari sampel urin
18 3,4,6,8,9
masukan iodium . sesaat atau sampel urin 24 jam .
Kecukupan iodium tubuh dinilai dari Penelitian ini dilakukan pada wanita usia
iodium yang masuk lewat makanan dan subur usia sekitar 17-40 tahun yang tinggal di
minuman, sebab tubuh tidak dapat mensintesis daerah pedesaan lereng Gunung Merapi.
iodium. Oleh karena yang dibutuhkan amat Umumnya subjek penelitian menderita gondok
sedikit (dalam ukuran mikro) dan dalam yang menunjukkan bahwa subjek penelitian
makanan sukar diperiksa, maka sebagai mengalami kekurangan iodium dalam waktu
gantinya indikator kecukupan iodium diperiksa cukup lama dan tinggal di daerah endemik
berdasarkan ekskresi iodium dalam urin (UEI). GAKI. Subjek penelitian umumnya
Indikator lain seperti gondok merupakan reaksi berpendidikan rendah (≤ 9 tahun) dan bekerja
tubuh atas kurang hormon tiroid (akibat kurang sebagai petani dengan aktivitas di sekitar
suplai iodium) adalah ukuran tak langsung dari rumah. Kegiatan memasak makanan keluarga
defisiensi iodium. Hormon tiroid (T 4 dan T3) dilakukan sekali dalam sehari di pagi hari untuk
menggambarkan cadangan tubuh dan hormon makan selama 3 kali. Bahan makanan yang
TSH (hormon hipofisis) menggambarkan diolah umumnya memanfaatkan bahan
19
kecukupan sel tubuh atas hormon tiroid . makanan setempat berupa sayuran, tahu atau
Kecukupan iodium berdasarkan ekskresi tempe. Hanya satu orang subjek penelitian
iodium dalam urin (EIU) sesuai rekomendasi yang makan ikan pindang awetan. Hal ini
WHO, UNICEF, ICCIDD adalah sebagai menunjukkan bahwa variasi makan setiap
berikut: defisiensi berat nilai EIU  20 g/l, subjek penelitian dalam sehari tidak terlalu
defisiensi sedang nilai EIU 20 - 49 g/l, banyak dan sumber iodium hanya
defisiensi ringan nilai EIU 50 - 99 g/l, cukup mengandalkan dari garam beriodium yang
100 - 199 g/l, lebih dari cukup 200 - 299 g/l digunakan sebagai bumbu.
dan excess jika nilai EIU 300 g/l. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada
Di Indonesia, upaya pemantauan perbedaan kadar iodium dari sampel urin
kecukupan iodium dilakukan pada populasi sesaat pada semua rentang waktu
menggunakan sejumlah sampel yang pengambilan sampel urin dalam sehari dengan
representatif. Iodium dalam urin merupakan kadar iodium urin (EIU) tampung 24 jam. Hal ini
biomarker yang digunakan untuk menentukan kemungkinan karena pola makan dan masukan
status iodium individu. Pengumpulan urin dapat iodium dari makanan subjek penelitian relatif
dilakukan dengan menampung urin selama 24 sama sepanjang hari sehingga kadar urin
jam sebagai jumlah iodium yang diekskresikan sesaat pada waktu kapan saja dalam sehari
(µg/24 jam) akan tetapi metode ini sulit tidak berbeda jauh dengan kadar iodium urin
dilakukan .
1 24 jam. Hasil penelitian ini hampir sama
Sebagai alternatif, WHO 2007 dengan penelitian di Denmark pada 22 subjek
merekomendasikan pengumpulan EIU sesaat sehat umur 30-55 tahun yang terdiri dari 9 laki-
sebagai indikator status iodium dan monitoring laki dan 13 perempuan menunjukkan bahwa
6,7
asupan iodium di masyarakat . Pada studi ekskresi iodium dalam semua sampel urin
populasi, penggunaan urin sesaat untuk sesaat dari masing-masing subjek dapat
menghindari kesulitan prosedur pengumpulan digunakan untuk mengestimasi ekskresi iodium
8
urin 24 jam. Berbagai studi menunjukkan 24-jam yang sebenarnya .
bahwa profil konsentrasi iodium urin sesaat Masyarakat dengan pola makan yang
sebagai konsentrasi iodium urin (µg/L) baik di hampir sama seperti di daerah pedesaan atau
pagi hari atau waktu lain memberikan di daerah pegunungan yang umumnya adalah
pengukuran yang adekuat dari status iodium daerah GAKI, variasi masukan iodium dalam
1,18
populasi . sehari adalah sama. Implikasi pada kebijakan
Urin sesaat hanya dapat digunakan untuk pemantauan GAKI adalah kadar iodium yang
mengestimasi kecukupan iodium populasi diperoleh dari pengambilan urin sesaat dapat
berdasarkan nilai median EIU dan tidak untuk digunakan untuk mengestimasi masukan
mengestimasi kecukupan iodium individu .
6 iodium/status iodium individu jangka pendek.
Sehingga besarnya proporsi individu yang Pada studi populasi hasil penelitian ini dapat
mengalami kekurangan masukan iodiumnya digunakan untuk menghitung besarnya proporsi

92
Estimasi kadar iodium dalam urin… (Mulyantoro D; dkk)

individu yang mengalami defisiensi iodium, iodium urin dari sampel urin sesaat selalu lebih
cukup atau excess. rendah dari sampel urin 24 jam.
Hasil uji korelasi pearson antara kadar
iodium urin 24 jam dengan urin sesaat SARAN
menujukkan bahwa koefisien korelasi terendah
Pengambilan urin sesaat untuk
pada pengambilan urin sesaat sekitar rentang
mengestimasi kecukupan iodium individu atau
waktu pukul 07.00 WIB-10.00 WIB. Selanjutnya
populasi perlu mempertimbangkan waktu
koefisien korelasi semakin meningkat sampai
pengambilan urin sesaat. Diperlukan penelitian
koefisien korelasi (rho) terbesar yaitu 0,82 pada
lanjutan pada subyek dengan variasi makan
pengambilan urin sesaat rentang waktu pukul
yang berbeda dalam sehari seperti masyarakat
17.00 WIB-24.00 WIB. Hasil ini menunjukkan
kota.
bahwa untuk mengestimasi masukan iodium
individu dengan urin sesaat, paling baik dengan
UCAPAN TERIMA KASIH
melakukan pengambilan urin sesaat pada
malam hari. Akan tetapi untuk kemudahan dan Terima kasih kami sampaikan kepada
kepraktisan pada studi yang melibatkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang,
sejumlah sampel, maka pengambilan sampel Kepala Puskesmas Kecamatan Pakis beserta
urin sesaat pukul 07.00 WIB-12.00 WIB dapat staf, Kepala Desa Kragilan beserta
dilakukan dengan konsekuensi estimasi yang perangkatnya dan masyarakat Desa Kragilan.
lebih rendah. Kami sampaikan juga penghargaan yang
Masukan iodium terkini dari suatu populasi setinggi-tingginya kepada Bapak Untung S.
diukur berdasarkan median ekskresi iodium Widodo, anggota tim peneliti dan semua pihak
urin (EIU) yang dikumpulkan melalui sampel yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
urin sesaat sejumlah sampel yang
6
representatif . Hasil penelitian ini menunjukkan RUJUKAN
bahwa median iodium urin dari sampel urin 1. World Health Organization-International
sesaat selalu lebih rendah dibandingkan Council for Control Iodine Deficiency
dengan median urin dari sampel urin 24 jam. Disorder-Centre for Community Medicine-
Median urin sesaat yang paling dekat dengan All India Institute of Medical Sciences.
median urin 24 jam adalah median dari urin Second inter-country training workshop on
yang dikumpulkan pagi hari sebelum pukul iodine monitoring, laboratory procedures
07.00 WIB. Akan tetapi median EIU rentang and national idde programe. New Delhi:
waktu ini dipengaruhi oleh asupan iodium World Health Organization-International
sehari sebelumnya. Perbedaan median iodium Council for Control Iodine Deficiency
urin yang rendah juga ditunjukkan dari urin Disorder-Centre for Community Medicine-
sesaat rentang waktu pukul 17.00 WIB-24.00 All India Institute of Medical Sciences,
WIB yaitu sebesar 6,8 persen. 2003.
Penelitian di Swiss menunjukkan bahwa 2. Gardner DG, and Shoback D. Greenspan's
kadar EIU sesaat memberikan hasil yang lebih basic and clinical endocrinology, ninth ed.
rendah 16 persen dibandingkan dengan EIU 24 San Fransisco: Lange Clinical Medicine-
9
jam dengan p 0,001 . Sebaran iodium urin McGraw-Hill Medical, 2011.
berdasarkan median pada penelitian ini sedikit 3. Zimmermann MB, Jooste PL, and Pandav
berbeda dengan penelitian di Denmark. Pada CS. Iodine-deficiency disorders. Lancet.
penelitian tersebut median EIU sesaat lebih 2008; 372: 1251–62 [cited September 15,
rendah dibandingkan dengan median EIU 24 2015]. Available from: http.the lancet.com.
jam pada urin pertama sedangkan median EIU doi:10.1016/S0140-6736(08) 61005.
sesaat pada malam hari menjelang tidur lebih 4. Soldin OP. Controversies in urinary iodine
tinggi dibandingkan dengan median EIU 24 jam determinations. Clinical Biochemistry.
8
tetapi keduanya tidak berbeda signifikan . 2002;35:575–579.
5. Zimmerman MB and Maria Andersson.
KESIMPULAN Update on iodine status worldwide: review.
Secara statistik tidak ada perbedaan kadar Curr Opin Endocrinol Diabetes obes.
iodium dari sampel urin sesaat dengan kadar 2012;19:383-387.
iodium berdasarkan sampel urin 24 jam. Kadar 6. World Health Organization. Assessment of
iodium dari sampel urin sesaat dapat iodine deficiency disorders and monitoring
digunakan untuk mengukur kecukupan iodium their elimination : a guide for programme
populasi maupun asupan iodium individu managers, 3rd ed. Geneva: World Health
jangka pendek. Sebagai parameter yang Organization, 2007.
mengukur status iodium populasi, median

93
Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2015 Vol. 38 (2): 87-94

7. Mina A, Favaloro EJ, and Koutts J. Iodine Biomarkers of nutrition for development-
Deficiency: Current Aspect and Future iodine review. J Nutr. 2014;144:1322S-
Prospectc Labmedicine. 2011:42:744-746. 1342S.
8. Rasmussen LB, Ovesen L, and 14. World Health Organization. Iodine and
Christiansen E. Day-to-day and within-day health: eliminating iodine deficiency
variation in urinary iodine excretion. disorders safety through salt iodization.
European Journal of Clinical Nutrition. Geneva: World health Organization, 1994.
1999;53:401-407. 15. Dunn JT. The global challenge of iodine
9. Konig F, Andersson M, Hotz K, Aeberli I, deficiency. Indonesian Journal of IDD.
and Zimmermann MB. Ten repeat 2002;1:1-7.
collections for urinary iodine from spot 16. Andersen S, Karmisholt J and Laurberg P.
samples or 24-hour samples are needed to Variations in iodine excretion in healthy
reliably estimate individual iodine status in individuals. In: Preedy VR, Burrow GN,
women. J of Nutr. 2011;suppl:12511-1262 Watson RR, editors. Comprehensive
[cited September 16, 2015]. Available handbook of iodine, nutritional biochemical,
from:http.jn.nutrition.org.doi:10.3945/jn.111 pathological and therapeutic aspects.
.144071. Philadelphia: Elsevier, 2009. p.425.
10. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. 17. Pearce EN, Andersson M, and
Laporan evaluasi penanggulangan GAKI di Zimmermann MB. Global iodine nutrition:
daerah endemis Kabupaten Magelang. where do we stand.Thyroid. 2013;23(5).doi:
Magelang: Dinas Kesehatan Kabupaten 10.1089/thy.2013.0128.
Magelang, 2004. 18. World Health Organization. Assessment of
11. Medic DR, Piskackova Z, Hooper L, Iodine deficiency disorders and monitoring
Ruprich J, Casgrain A, Ashton K, et al. their elimination, aguide for programme
Methods of assessment of iodine status in managers, second ed. Geneva: World
humans: a systematic review. Am J Clin Health Organization, 2001.
Nutr. 2009;89(suppl):2052S–2069S. 19. Djokomoeljanto. Evaluasi masalah
12. Zimmermann MB. Methods to assess iron gangguan akibat kekurangan iodium
and iodine status. Br J Nutr. 2008; 99(suppl (GAKI) di Indonesia. Indonesian Journal of
3):S2-S9. IDD. 2005;3:31-39.
13. Rohner F, Zimmermann MB, Jooste P,
Pandav C, Caldwell K, Raghavan R, et al.

94

You might also like