You are on page 1of 5

Vesthi / Aditya / Amalina 57

HUBUNGAN KADAR UREA SALIVA TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH)


SALIVA PADA ANAK USIA 12-15 TAHUN

Nifarea Anlila Vesthi*, Grahita Aditya**, Rizki Amalina**

Keywords: ABSTRACT
Caries, pH Saliva, Urea
Saliva. Introduction: One of the dental disease in the oral cavity that often experience
by society are caries. Caries is one of the hard tooth tissue disease that can
!"#$% &'()&*+% ,&' -'+% (',% .&)&' ")/% 0'&% !1% $&% 1(# !2% $( % (3&# % #(2-&.%
process is saliva. Urea is one of the organic composition that compose saliva.
42&(%-'%.(*-5&%6*(7.%(.%8"3&2%#(6(#- 7%(',% $&%69%.(*-5(%(,:". )&' /
Methods: This study is an analytic observational with cross sectional approach,
this study are conducted in Daarul ‘Ilmi Islamic boarding school with 19 subject
of 12-15 years old child. The data are obtained from the examination of urea
saliva level and pH saliva in child. The level of urea saliva are measured using
spectrophotometer tools and the pH saliva are measured using pH meter. The
Shapiro-wilkare used to deterime the data normality, continue with Leuvenetest
to determinde the data homogeneity data. Data are analyzed using Pearson
test to determine the relation of urea level in saliva against the pH saliva.
Results: According the data analysis, the data are in normal distribution and
homogeneous. The research result are obtain average of urea level in urea
sample is 13,45 mg/dl, and the average of pH saliva sampelis 7,15. The result
of Pearsonstatistic testare obtain p value of = 0,000, with the positive correlation
level of 0,902.
Conclusion: The conclusion of this study are note that there are relation
between the urea level in saliva against pH salive. This are proven from the
;&(2.!'% &. %2&."* %<- $%.-='->#('#&%5(*"&%!1%?/???%@6A%?/?BC/

PENDAHULUAN satu komponen organik yang ada pada


saliva yang dapat mengatur pH adalah urea.
Salah satu penyakit yang hampir dialami E(6(.- (.%8"3&2%.(*-5(%:"=(%8&2=(' "'=%6(,(%
seluruh masyarakat di dunia adalah karies. konsentrasi urea dan 435! +$#'! 0$/67$. Flow
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras rate saliva yang tinggi akan menyebabkan
gigi yang dapat mengenai email, dentin D(6(.- (.% 8"3&2% )&':(,-% *&8-$% -'==-% ,('%
maupun sementum, yang disebabkan oleh akan menyebabkan pH saliva meningkat
aktivitas suatu mikroorganisme dalam suatu meningkatkan kemampuan menetralkan asam
karbohidrat yang diragikan1,2. Karies gigi yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri
merupakan penyakit multifaktorial, yang terjadi yang dapat menyebabkan karies7,8.
melalui interaksi antara host, mikroorganisme, Kadar urea didalam saliva normal
substrat serta waktu sebagai faktor tambahan. berkisar 12-20 mg/dl. Urea akan diuraikan
Bakteri utama yang berperan dalam terjadinya !*&$%&'F-)%"2&(.&%7('=%8&2(.(*%,(2-%)-D2!G!2(%
karies adalah streptococcus mutans3,4. dalam mulut seperti S. salivarius menjadi
Saliva merupakan cairan tidak berwarna amonia (NH3) dan karbondioksida (CO2).
didalam rongga mulut yang dihasilkan oleh Amonia inilah yang akan berfungsi sebagai
kelenjar saliva. Saliva mempunyai peran penetral asam dalam rongga mulut sehingga
.&8(=(-% D(6(.- (.% 8"3&2% .&$-'==(% ,(6( % dapat menekan munculnya bakteri kariogenik,
mengatur naik turunnya pH saliva5,6. Salah dan dapat meningkatkan pH saliva istirahat.

*Program Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Unissula Semarang, * !"#$%!&'()$*$+!,$-./#$0!1'23--
teran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Korespondensi: nifarea@gmail.com

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


58 HUBUNGAN KADAR UREA SALIVA TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA
PADA ANAK USIA 12-15 TAHUN

Ammonia akan mengikat ion hidrogen (H+) Prosedur dilakukan pada pagi hari sebelum
sehingga jumlah ion H+ tidak bertambah dan responden makan dan minum untuk
pH tidak menurun9,7. mendapatkan keadaan rongga mulut yang
World Oral Health (WHO) sama. Selanjutnya responden diinstruksikan
merekomendasikan untuk melakukan kajian untuk meludah tanpa stimulasi sebanyak 2
tentang kesehatan gigi dan mulut pada ml pada pot yang telah disediakan. Dilakukan
kelompok usia 12-15 tahun. Usia ini ditetapkan pemeriksaan pH saliva menggunakan pH
sebagai usia pemantauan global untuk karies meter, pemeriksaan DMF-T, pemeriksaan
pada remaja10. Insidensi karies yang sering viskositas saliva serta pengukuran kadar
terjadi pada gigi permanen muda ini disebabkan urea saliva. Pengukuran kadar urea saliva
karena enamel pada gigi anak usia ini masih dilakukan dengan metode urease/GLDH-UV
belum terlalu matang, struktur enamelnya dengan bantuan alat mikrolab 300, prinsip alat
cenderung porus, dan anak-anak lebih suka ini adalah adalah spektofotometri.
mengkonsumsi makanan kariogenik11,12.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui HASIL PENELITIAN
adanya hubungan kadar urea saliva terhadap
derajat keasaman (pH) saliva pada anak usia Analisis Deskriptif Data Responden
12-15 tahun.
Pada penelitian ini sampel yang
digunakan adalah 15 anak perempuan dan
METODE PENELITIAN 4 anak laki-laki. Responden dengan usia
12 tahun sebanyak 4 anak, usia 13 tahun
Jenis penelitian ini adalah observasional sebanyak 4 anak, usia 14 tahun sebanyak 4
dengan rancangan penelitian cross sectional. anak, dan usia 15 tahun sebanyak 7 anak.
Sampel dalam penelitian ini adalah anak-
anak Pondok Pesantren Daarul ‘Ilmi yang Hasil Penelitian
berusia 12-15 tahun yang berjumlah 19 anak.
Responden dianjurkan untuk menggosok Adapun hasil rata-rata penilaian pH
gigi 30 menit sebelum pengambilan saliva, Saliva, kadar urea dalam saliva, dan DMF-T
selama 2 menit memakai pasta gigi dengan terdapat pada tabel 1. Adapun prosentase
merk dan jenis yang sama, serta tipe sikat gigi viskositas saliva seperti pada tabel 2.
dan penyikatan gigi yang telah disamakan.

Tabel 1. Hasil rata-rata penilaian kadar urea saliva, pH Saliva dan DMF-T

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


Vesthi / Aditya / Amalina 59

Tabel 2. Prosentase viskositas saliva

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi

Untuk membuktikan pengaruh antara DISKUSI


kadar urea dalam saliva dan pH saliva maka
dilakukan pengujian statistik dengan uji Jenis kelamin pada penelitian ini,
Pearson. Syarat uji korelasi Pearson yaitu data memiliki proporsi responden yang tidak
berdistribusi normal dan varian data homogen, seimbang antara perempuan dan laki-laki.
oleh karena itu dilakukan uji normalitas data Ketidakseimbangan ini, tidak berpengaruh
dan uji homogenitas varian data terlebih pada penelitian, karena jenis kelamin tidak
dahulu. berpengaruh pada kadar urea saliva7.
Berdasarkan hasil uji normalitas Konsumsi makanan mempunyai efek
menggunakan Shapiro-Wilk didapatkan nilai terhadap aliran dan komposisi saliva. Urea
.-='->D('.-% H?+?B% .&$-'==(% ,-. 2-8".-% ,( (% saliva akan bertambah bila protein dalam
normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas diet meningkat. Diet tinggi protein dapat
varian data menggunakan Levene test, kadar meningkatkan pH saliva dikarenakan protein
"2&(% ,(*()% .(*-5(% )&)-*-D-% '-*(-% .-='->D('.-% dapat digunakan sebagai sumber makanan
>0,05 sehingga varian data normal. Maka bakteri sehingga dapat meningkatkan sekresi
penelitian ini memenuhi syarat untuk dilakukan zat-zat basa seperti ammonia11,13.
uji korelasi Pearson. Konsumsi makanan/diet pada penelitian
Hasil uji korelasi antara kadar urea ini masuk kedalam variabel tidak terkendali,
dalam saliva dan pH saliva terdapat pada tabel dikarenakan sulitnya mengontrol asupan
3. Dari data di atas, berdasarkan pengujian makanan yang sama. Pada penelitian ini,
dengan Uji Pearson%,-6&2!*&$%'-*(-%.-='->D('.-% asupan sarapan, makan siang, dan makan
kurang dari 0,05 yaitu 0,00 yang berarti bahwa malam responden sudah sama, tetapi untuk
(,(% D!2&*(.-% 7('=% .-='->D('% (' (2(% D(,(2% jajanan yang mereka konsumsi saat jam
urea dalam saliva terhadap tingkat keasaman sekolah sangatlah berbeda.
(pH) saliva. Terdapat adanya korelasi positif Dari data hasil penelitian, didapatkan
antara kadar urea dalam saliva dengan kadar urea rata-rata yang didapat adalah 13,45
peningkatan pH saliva. Korelasi positif terjadi mg/dl. Kadar urea dalam saliva normalnya
jika antar variabel berjalan paralel atau searah. adalah 12-20 mg/dl, yang artinya bahwa
I-*(-% D!&>.-&'% D!2&*(.-% .&8&.(2% ?+J?K% 7('=% responden memiliki rata-rata kadar urea saliva
menandakan adanya tingkat korelasi yang yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa
sangat tinggi (>0,80). kadar urea yang normal dapat menjadi sumber

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


60 HUBUNGAN KADAR UREA SALIVA TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA
PADA ANAK USIA 12-15 TAHUN

alkalinitas saliva sehingga dapat menaikkan dikhawatirkan akan mempengaruhi laju alir
69%.(*-5(%,('%D(6(.- (.%8"3&211. saliva sehingga menyebabkan mulut terasa
Dari hasil penelitian, didapatkan kering dan dapat menimbukan karies karena
beberapa kadar urea dalam saliva yang aliran saliva sebagai self cleansing dalam
dibawah kadar normal, hal ini dikarenakan mulut tidak dapat berfungsi dengan baik.19,20
usia mereka yang masih muda yaitu 12- Pada saliva tidak terstimulasi biasanya akan
13 tahun. Seiring bertambahnya usia akan menghasilkan saliva yang cenderung serus,
meningkatkan kadar urea dalam saliva. Dapat hal ini disebabkan karena kelenjar yang paling
dilihat pula, pH saliva yang didapatkan berkisar banyak memberikan sumbangan pada saliva
6. Hal ini menunjukan bila semakin sedikit tidak terstimulasi adalah kelenjar parotis,
kadar urea dalam saliva akan berhubungan sehingga viskositas yang dihasilkan akan
dengan penurunan pH saliva14. cenderung cair21. Adanya perbedaan hasil,
Urea merupakan salah satu komposisi mungkin dapat dikarenakan derajat hidrasi
penyusun saliva, dimana urea berfungsi atau asupan air dalam tubuh yang berbeda
sebagai penetral asam pada rongga mulut, setiap orang. Viskositas saliva juga dipengaruhi
dan menjaga pH saliva pada level tertentu. oleh musin. Musin ini, berasal dari sel-sel asini
Konsentrasi kadar urea saliva yang berbeda serus dan sel-sel asini duktus. Semakin cair
akan berpengaruh pada indeks DMF-T yang saliva, akan mempermudah membersihkan
berperan dalam kejadian karies gigi7. sisa-sisa makanan secara alami sehingga
Peneliti juga mengukur indeks DMF-T tidak menempel pada gigi. Sebaliknya, jika
dan viskositas saliva. Dari data yang saliva kental akan mempermudah terjadinya
didapatkan, peneliti menduga bahwa adanya retensi sisa makanan pada permukaan gigi
hubungan antara indeks DMF-T dan viskositas dan menyebabkan karies22.
saliva terhadap pH saliva. Dari data yang Kendala dalam penelitian ini adalah
didapatkan, subjek dengan pH yang rendah terbatasnya jumlah responden, keterbatasan
akan lebih banyak mengalami karies gigi.15 alat dan waktu yang tersedia untuk melakukan
pH saliva yang rendah akan mempercepat penelitian. Penulis berharap penelitian ini
proses demineralisasi pada gigi. Namun, dapat dikembangkan kembali dalam cakupan
pH saliva bukan satu-satunya faktor yang yang lebih luas.
dapat menyebabkan karies. Karies dapat
disebabkan oleh interaksi multifaktoral
antara host, mikroorganisme, substrat, dan KESIMPULAN
lamanya proses interaksi tersebut16. Dari data,
didapatkan bahwa subjek penelitian memiliki Dari hasil penelitian diketahui bahwa
rata-rata indeks DMF-T sebesar 2,8, yang terdapat hubungan antara kadar urea dalam
berdasarkan kriteria WHO indeks ini berada saliva terhadap pH saliva. Ini terbukti dari hasil
pada kategori status karies sedang, kategori ini ":-% D!2&*(.-% ;&(2.!'% ,&'=('% '-*(-% .-='->D('.-%
dikhawatirkan akan menyebabkan karies yang sebesar 0.000 < 0.05 (batas toleransi
lebih parah. Oleh sebab itu, perlu diadakannya kesalahan).
penyuluhan yang berisi pemeliharaan, serta Didapatkan data dari penelitian bahwa
peningkatan pengetahuan tentang pentingnya subjek penelitian memiliki rata-rata indeks
kesehatan rongga mulut17,18. DMF-T sebesar 2,8 dengan kategori sedang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan viskositas Viskositas yang dimiliki oleh sebagian
(kekentalan) saliva, sebagian besar responden responden adalah viskositas dengan kriteria
memiliki viskositas saliva dengan kategori sedang yaitu saliva yang berwarna bening,
sedang, dengan kriteria saliva berwarna putih, cair, dan tidak berbusa.
cair, dan berbusa. Viskositas saliva sedang

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


Vesthi / Aditya / Amalina 61

urea levels and its relation with dental caries


DAFTAR PUSTAKA in children with chronic renal failure. Journal of
Oral Health Research.Vol. 1. 2010.
1. Kidd EAM, Bechal SJ. 8$0$+98$0$+! 1$+6'0! :! 15. Edhie PA. Keasaman Minuman Ringan
Penyakit dan Penanggulangan. Jakarta : Buku Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi.
Kedokteran EGC. H. 2. 2012. Jurnal Surabaya : dent J, Vol 38. 2005.
2. Radiah, Mintjelungan C., Mariati NW. Gambaran 16. Hervina. Ekstak The Hijau 3% Yang Dikumur
Status Karies dan Pola Pemeliharaan Selama Tiga Menit Lebih Meningkatkan
Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Mahasiswa Sekresi, pH dan Kadar Bikarbonat Saliva
Asal Ternate Di Manado. Jurnal e-GIGI, Volume Dibanding Satu Menit Dan Dua Menit. Tesis.
1, Nomor 1, Hal. 45-51. 2013. Denpasar : Universitas Udayana. 2014.
3. Putri MH., Herijulianti E., Nurjannah N. Ilmu 17. Notohartojo IT., Magdarina DA. Penilaian
Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Indeks DMF-T Anak Usia 12 Tahun Oleh Dokter
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC. H. Gigi Dan Bukan Dokter Gigi Di Kabupaten
85-89. 2012. Ketapang Propinsi Kalimantan Barat. Media
4. Tjahja I., Sintawati, Yovita TA. Gambaran Karies Litbangkes Vol. 23 No.1: 41-46. 2013.
Gigi Permanen Di Beberapa Puskesmas Kota 18. Sekarsari AP. Pengaruh Status Diabetes
dan Kabupaten Bandung, Sukabumi Serta Mellitus Terhadap Derajat Karies Gigi. Skripsi.
Bogor Tahun 2012. Media Litbang Kesehatan Semarang : Universitas Diponogoro. 2012.
XVI, Nomor 4. 2006. 19. Pramesta B. Deteksi Derajat Keasaman (pH)
5. Almeida PDC, Gregio AMT, Machado MAN, Saliva pada Pria Perokok Dan Non-Perokok.
Lima AAS, Azevedo LR. Saliva Composition Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri
and Functions : A Comprehensive Review. The Syarif Hidayatullah. 2014.
Journal of Contemporary Dental Practice.Vol.9 20. Angela A. Primary Prevention In Children With
No. 3. 2008. High Caries Risk. Dent J.Vol 38: 162-169. 2005.
6. Wirawan E. Pengaruh pH Saliva dan 21. Navazesh, Mahvast, Satish KS, Measuring
1';$;<.$(! =.%'+! >'+?$2$<! 8@,9>! 2$(! Salivary Flow : Challenges and Opportunities.
def-t Pada Anak Periode Gigi Bercampur Usia The Journal Of The American Dental
6-12 Tahun. Tesis. Yogyakarta : Universitas Associations (JADA). 2013.
Muhammadiyah Yogyakarta. 2012. 22. Senawa MWA, Wowor VNS, Juliatri. Penilaian
7. Bilbilova Z, Ivkovska S, Ambarkova V. Resiko Karies Melalui Pemeriksaan Aliran Dan
Correlation Between Salivary Urea Level Kekentalan Saliva Pada Pengguna Kontrasepsi
And Dental Caries. Sec. Biol. Med. Sci. Suntik Di Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala.
XXXIII/1.h.289–302. 2012. Jurnal E-Gigi (eG), Volume 3, Nomor 1. 2015.
8. DePaola DP., Saliva. J. Am Dent Assoc, Vol.
139, No Suppl_2, 5S-10S. 2008.
9. Ramisseti A. I(4.'(A'!3B!"$/67$+C!<D!$(2!E+'$!
Level on Calculus Formation -A Clinical Study.
Caribbean Journal of Science and Technology.
Vol 2, 503-508. 2012.
10. Pintauli S., Hamida T. Menuju Gigi dan Mulut
Sehat : Pencegahan dan Pemeliharaan. Medan
: USU press. 2008.
11. Andelisa K. Hubungan Antara Kadar Urea
Saliva dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi
Anak Usia 12-15 Tahun. Skripsi. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada. 2007.
12. Nasution MI. Morfologi Gigi Desidui dan Gigi
Permanen. USU Press. 2008.
13. Ramayanti S., Punakarya I. Peran Makanan
Terhadap Kejadian Karies Gigi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Maret-September
2013, Vol 7, No. 2. 2013.
14. Arora R, Sarvaiya B. Estimation of Salivary

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015

You might also like