Professional Documents
Culture Documents
646 1170 1 SM PDF
646 1170 1 SM PDF
Keywords: ABSTRACT
Caries, pH Saliva, Urea
Saliva. Introduction: One of the dental disease in the oral cavity that often experience
by society are caries. Caries is one of the hard tooth tissue disease that can
!"#$% &'()&*+% ,&' -'+% (',% .&)&' ")/% 0'&% !1% $&% 1(# !2% $( % (3&# % #(2-&.%
process is saliva. Urea is one of the organic composition that compose saliva.
42&(%-'%.(*-5&%6*(7.%(.%8"3&2%#(6(#- 7%(',% $&%69%.(*-5(%(,:". )&' /
Methods: This study is an analytic observational with cross sectional approach,
this study are conducted in Daarul ‘Ilmi Islamic boarding school with 19 subject
of 12-15 years old child. The data are obtained from the examination of urea
saliva level and pH saliva in child. The level of urea saliva are measured using
spectrophotometer tools and the pH saliva are measured using pH meter. The
Shapiro-wilkare used to deterime the data normality, continue with Leuvenetest
to determinde the data homogeneity data. Data are analyzed using Pearson
test to determine the relation of urea level in saliva against the pH saliva.
Results: According the data analysis, the data are in normal distribution and
homogeneous. The research result are obtain average of urea level in urea
sample is 13,45 mg/dl, and the average of pH saliva sampelis 7,15. The result
of Pearsonstatistic testare obtain p value of = 0,000, with the positive correlation
level of 0,902.
Conclusion: The conclusion of this study are note that there are relation
between the urea level in saliva against pH salive. This are proven from the
;&(2.!'% &. %2&."* %<- $%.-='->#('#&%5(*"&%!1%?/???%@6A%?/?BC/
*Program Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Unissula Semarang, * !"#$%!&'()$*$+!,$-./#$0!1'23--
teran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Korespondensi: nifarea@gmail.com
Ammonia akan mengikat ion hidrogen (H+) Prosedur dilakukan pada pagi hari sebelum
sehingga jumlah ion H+ tidak bertambah dan responden makan dan minum untuk
pH tidak menurun9,7. mendapatkan keadaan rongga mulut yang
World Oral Health (WHO) sama. Selanjutnya responden diinstruksikan
merekomendasikan untuk melakukan kajian untuk meludah tanpa stimulasi sebanyak 2
tentang kesehatan gigi dan mulut pada ml pada pot yang telah disediakan. Dilakukan
kelompok usia 12-15 tahun. Usia ini ditetapkan pemeriksaan pH saliva menggunakan pH
sebagai usia pemantauan global untuk karies meter, pemeriksaan DMF-T, pemeriksaan
pada remaja10. Insidensi karies yang sering viskositas saliva serta pengukuran kadar
terjadi pada gigi permanen muda ini disebabkan urea saliva. Pengukuran kadar urea saliva
karena enamel pada gigi anak usia ini masih dilakukan dengan metode urease/GLDH-UV
belum terlalu matang, struktur enamelnya dengan bantuan alat mikrolab 300, prinsip alat
cenderung porus, dan anak-anak lebih suka ini adalah adalah spektofotometri.
mengkonsumsi makanan kariogenik11,12.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui HASIL PENELITIAN
adanya hubungan kadar urea saliva terhadap
derajat keasaman (pH) saliva pada anak usia Analisis Deskriptif Data Responden
12-15 tahun.
Pada penelitian ini sampel yang
digunakan adalah 15 anak perempuan dan
METODE PENELITIAN 4 anak laki-laki. Responden dengan usia
12 tahun sebanyak 4 anak, usia 13 tahun
Jenis penelitian ini adalah observasional sebanyak 4 anak, usia 14 tahun sebanyak 4
dengan rancangan penelitian cross sectional. anak, dan usia 15 tahun sebanyak 7 anak.
Sampel dalam penelitian ini adalah anak-
anak Pondok Pesantren Daarul ‘Ilmi yang Hasil Penelitian
berusia 12-15 tahun yang berjumlah 19 anak.
Responden dianjurkan untuk menggosok Adapun hasil rata-rata penilaian pH
gigi 30 menit sebelum pengambilan saliva, Saliva, kadar urea dalam saliva, dan DMF-T
selama 2 menit memakai pasta gigi dengan terdapat pada tabel 1. Adapun prosentase
merk dan jenis yang sama, serta tipe sikat gigi viskositas saliva seperti pada tabel 2.
dan penyikatan gigi yang telah disamakan.
Tabel 1. Hasil rata-rata penilaian kadar urea saliva, pH Saliva dan DMF-T
alkalinitas saliva sehingga dapat menaikkan dikhawatirkan akan mempengaruhi laju alir
69%.(*-5(%,('%D(6(.- (.%8"3&211. saliva sehingga menyebabkan mulut terasa
Dari hasil penelitian, didapatkan kering dan dapat menimbukan karies karena
beberapa kadar urea dalam saliva yang aliran saliva sebagai self cleansing dalam
dibawah kadar normal, hal ini dikarenakan mulut tidak dapat berfungsi dengan baik.19,20
usia mereka yang masih muda yaitu 12- Pada saliva tidak terstimulasi biasanya akan
13 tahun. Seiring bertambahnya usia akan menghasilkan saliva yang cenderung serus,
meningkatkan kadar urea dalam saliva. Dapat hal ini disebabkan karena kelenjar yang paling
dilihat pula, pH saliva yang didapatkan berkisar banyak memberikan sumbangan pada saliva
6. Hal ini menunjukan bila semakin sedikit tidak terstimulasi adalah kelenjar parotis,
kadar urea dalam saliva akan berhubungan sehingga viskositas yang dihasilkan akan
dengan penurunan pH saliva14. cenderung cair21. Adanya perbedaan hasil,
Urea merupakan salah satu komposisi mungkin dapat dikarenakan derajat hidrasi
penyusun saliva, dimana urea berfungsi atau asupan air dalam tubuh yang berbeda
sebagai penetral asam pada rongga mulut, setiap orang. Viskositas saliva juga dipengaruhi
dan menjaga pH saliva pada level tertentu. oleh musin. Musin ini, berasal dari sel-sel asini
Konsentrasi kadar urea saliva yang berbeda serus dan sel-sel asini duktus. Semakin cair
akan berpengaruh pada indeks DMF-T yang saliva, akan mempermudah membersihkan
berperan dalam kejadian karies gigi7. sisa-sisa makanan secara alami sehingga
Peneliti juga mengukur indeks DMF-T tidak menempel pada gigi. Sebaliknya, jika
dan viskositas saliva. Dari data yang saliva kental akan mempermudah terjadinya
didapatkan, peneliti menduga bahwa adanya retensi sisa makanan pada permukaan gigi
hubungan antara indeks DMF-T dan viskositas dan menyebabkan karies22.
saliva terhadap pH saliva. Dari data yang Kendala dalam penelitian ini adalah
didapatkan, subjek dengan pH yang rendah terbatasnya jumlah responden, keterbatasan
akan lebih banyak mengalami karies gigi.15 alat dan waktu yang tersedia untuk melakukan
pH saliva yang rendah akan mempercepat penelitian. Penulis berharap penelitian ini
proses demineralisasi pada gigi. Namun, dapat dikembangkan kembali dalam cakupan
pH saliva bukan satu-satunya faktor yang yang lebih luas.
dapat menyebabkan karies. Karies dapat
disebabkan oleh interaksi multifaktoral
antara host, mikroorganisme, substrat, dan KESIMPULAN
lamanya proses interaksi tersebut16. Dari data,
didapatkan bahwa subjek penelitian memiliki Dari hasil penelitian diketahui bahwa
rata-rata indeks DMF-T sebesar 2,8, yang terdapat hubungan antara kadar urea dalam
berdasarkan kriteria WHO indeks ini berada saliva terhadap pH saliva. Ini terbukti dari hasil
pada kategori status karies sedang, kategori ini ":-% D!2&*(.-% ;&(2.!'% ,&'=('% '-*(-% .-='->D('.-%
dikhawatirkan akan menyebabkan karies yang sebesar 0.000 < 0.05 (batas toleransi
lebih parah. Oleh sebab itu, perlu diadakannya kesalahan).
penyuluhan yang berisi pemeliharaan, serta Didapatkan data dari penelitian bahwa
peningkatan pengetahuan tentang pentingnya subjek penelitian memiliki rata-rata indeks
kesehatan rongga mulut17,18. DMF-T sebesar 2,8 dengan kategori sedang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan viskositas Viskositas yang dimiliki oleh sebagian
(kekentalan) saliva, sebagian besar responden responden adalah viskositas dengan kriteria
memiliki viskositas saliva dengan kategori sedang yaitu saliva yang berwarna bening,
sedang, dengan kriteria saliva berwarna putih, cair, dan tidak berbusa.
cair, dan berbusa. Viskositas saliva sedang