Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
4%. Namun pada kenyataannya bank-bank CAR dari unsur CAMEL dapat digunakan
yang masuk dalam kategori B dan C pada untuk meramal kebangkrutan bank.
akhirnya dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi.
Rasio permodalan (CAR) yang digunakan LANDASAN TEORI
sebagai dasar pengelompokan bank-bank Penelitian tentang rasio keuangan
dalam tiga kategori tersebut merupakan salah perbankan yang digunakan untuk meramal
satu aspek penilaian tingkat kesehatan bank kebangkrutan telah dilakukan tahun 1977 oleh
pada periode tertentu yang telah ditetapkan Altman, Holdeman dan Narayan. Mereka
oleh Bank Indonesia yaitu CAMEL (capital, mengetengahkan suatu model yang disebut
asset quality, management, earning dan zeta analysis yaitu model yang digunakan
liquidity). Dari kelima aspek tersebut empat untuk mengenali risiko bangkrut perusahaan.
aspek dapat diukur melalui rasio yaitu rasio Rasio-rasio yang digunakan dalam model
kecukupan modal, rasio cadangan peng- tersebut adalah: Return on Asset, Stability of
hapusan kredit terhadap aktiva produktif dan Earnings, Debt Service, Cumulative
rasio aktiva produktif diklasifikasikan terhadap Profitability, Liquidity, Capitalization dan
aktiva produktif, rasio ROA dan efisiensi serta Size. Model tersebut digunakan untuk menguji
rasio loan to deposit dan kewajiban call money bank-bank yang mengalami kebangkrutan dan
terhadap aktiva lancar. Dengan demikian, bank-bank yang tetap survive di negara-negara
pengelompokan kategori bank hasil due maju pada tahun 1982, yaitu periode 0,5 tahun
diligence yang didasarkan pada rasio sampai dengan 3,5 tahun sebelum kejatuhan
permodalan tersebut diharapkan berlaku pula dengan tingkat kecermatan 73 % sampai 80%
bagi rasio yang lain. (Sukristono: 103-105).
Mengingat data penelitian ini adalah data Pada awal 1999 Jean menggunakan teknik
sekunder yaitu laporan keuangan bank yang analisis uji beda terhadap salah satu aspek dari
dipublikasikan, maka untuk aspek asset CAMEL yaitu rasio Earning (ROA dan
quality, digunakan rasio Cadangan peng- Efisiensi) dari bank-bank kategori A, B dan C
hapusan Kredit terhadap Kredit dan untuk dibatasi pada bank-bank swasta nasional yang
mengukur aspek likuiditas hanya digunakan mempunyai asset 250-500 milyar rupiah. Hasil
rasio LDR. penelitian tersebut menyebutkan bahwa tidak
Sehubungan dengan hal-hal tersebut maka ada perbedaan signifikan di antara tiga
permasalahan yang ingin dijawab dalam kelompok kategori bank hasil due diligence
penelitian ini adalah: yang memiliki asset 250 –500 milyar.
1. Apakah terdapat perbedaan bermakna
kinerja keuangan yang diukur dari rasio 1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
cadangan penghapusan kredit terhadap Kesehatan suatu bank merupakan kepen-
kredit, ROA, Efisiensi dan LDR antara tingan semua pihak; baik pemilik dan
bank kelompok kategori A, B dan C? pengelola bank, masyarakat pengguna bank
2. Apakah rasio keuangan tersebut mem- maupun Bank Indonesia selaku pengawas dan
punyai pengaruh yang bermakna terhadap pembina bank. Penilaian tingkat kesehatan
kemungkinan kebangkrutan bank-bank bank dimaksudkan untuk mendorong agar
kategori A, B dan C? semua bank berlomba semaksimal mungkin
Diharapkan hasil penelitian ini mempunyai melakukan perbaikan. Dengan tata cara
kegunaan bagi pihak manajemen dan para penilaian kesehatan yang telah ditetapkan
pengambil keputusan yaitu memberikan tersebut suatu bank akan dengan mudah
masukan bagaimana rasio keuangan lain di luar mengetahui kondisi bank setiap saat. Dengan
338 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
demikian mereka dapat segera melakukan Penghapusan Aktiva produktif terhadap aktiva
langkah perbaikan apabila terjadi kekurangan. produktif dan rasio Aktiva Produktif yang
Pada dasarnya, penilaian kesehatan bank diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif ;
sebagian besar merupakan analisis kinerja rasio Earning yang diukur melalui rasio Return
keuangan yang diatur sesuai dengan ketentuan on Asset dan Efficiency serta Likuiditas bank
Bank Indonesia. Adapun penilaian tingkat yang diukur melalui Loan to Deposit Ratio dan
kesehatan bank yang sampai saat ini berlaku rasio Kewajiban bersih Call Money terhadap
adalah dengan metode CAMEL yang menilai Aktiva Lancar. Berdasar ketentuan yang
beberapa indikator keuangan bank, yaitu rasio berlaku maka tingkat kesehatan bank dinilai
kecukupan modal (CAR), kualitas aktiva berdasar rasio-rasio tersebut sebagaimana
produktif yang diukur melalui rasio Cadangan terlihat pada tabel 1.
Kategori
Rasio
Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat
Kecukupan Modal (CAR) 8,1% 6.6%-<8,1% 5,1%-<6,6% <5,1%
Kualitas Asset:
Cad.Penghapusan AP/AP 3,35% <5,6%-3,36% <7,85%-5,7% 7,85%
AP Diklasifikasikan/AP 54% 44%-<54% 34%-<44% <34%
Earning:
ROA 1,215% 0,99%-<1,215% 0,765%-<0,99% <0,765%
Efisiensi 93% 94,7%-<93,5% 95,92%-<94,7% >95,92%
Likwiditas:
LDR <110 % 110%
Kewjb.bersih call money/AL 19% >19%-4% >34%-49% >49%
Sumber: Bank Indonesia
yang tidak melakukan apa-apa dibekukan aktiva Produktif. Tetapi, mengingat data
kegiatan operasinya. dikumpulkan dari laporan keuangan
Pengelompokan kategori tersebut di atas publikasi, maka pengukuran dua rasio
didasarkan atas salah satu aspek penilaian tersebut tidak dapat dilakukan. Oleh
CAMEL, yaitu rasio kecukupan modal. Modal karena itu, yang digunakan adalah rasio
yang dimiliki oleh bank ditentukan besar cadangan penghapusan kredit terhadap
kecilnya jumlah modal disetor dan jumlah laba kredit yang merupakan salah satu rasio
ditahan yang ditentukan kemampuan bank untuk mengukur kualitas asset (Hempel,
dalam menghasilkan pendapatan dan peng- 1994: 89)
gunaan biaya operasional. Besarnya (2) Rasio Return On Asset
pendapatan juga ditentukan oleh kebijakan Rasio ini mengukur kemampuan bank
penempatan dana dalam aktiva produktif, dalam mendayagunakan asset yang
kualitas manajemen, dan pengawasan internal dimiliki untuk menghasilkan keuntungan.
penempatan dana akan berpengaruh pada non Rasio ini dihitung dengan membandingkan
performing loan yang pada akhirnya akan laba dengan total asset.
mempengaruhi likwiditas bank.
(3) Rasio Efisiensi
Berdasar hal-hal tersebut maka hipotesis ini
adalah: Rasio ini mengukur efektifitas dan efisien-
si penggunaan biaya untuk menghasilkan
- Terdapat perbedaan yang bermakna rasio pendapatan yang dihitung dengan
cadangan penghapusan kredit terhadap membandingkan biaya operasional dengan
kredit, ROA, Efisiensi dan LDR antara pendapatan operasional.
bank-bank dalam kelompok kategori A, B
dan C. (4) Loan to Deposit Ratio
- Rasio-rasio tersebut mempunyai pengaruh Rasio ini menunjukkan berapa besar kredit
yang bermakna terhadap probabilitas yang diberikan dibiayai dengan dana pihak
kebangkrutan bank-bank dalam kelompok ketiga. Di samping itu rasio ini juga
kategori A, B dan C. mengukur tingkat likuiditas bank yaitu
kemampuan bank untuk membayar dana
pihak ketiga dari pengembalian kredit
METODE PENELITIAN
yang diberikan. Adapun perhitungan rasio
Variabel Penelitian tersebut adalah dengan membandingkan
Total Kredit dengan Total Dana pihak
Variabel kunci yang digunakan adalah: ketiga (Giro, Tabungan, Sertfikat Deposito
(1) Rasio Cadangan Penghapusan Kredit dan Deposito).
terhadap Kredit (2) Rasio Return on Asset (3)
Rasio Efisiensi dan (4) Loan to Deposit Ratio.
Subyek Penelitian
(1) Rasio Cadangan Penghapusan Kredit Penelitian ini tidak menggunakan sampel;
terhadap Kredit. subyek yang diteliti adalah semua bank Swasta
Rasio ini digunakan untuk mengukur Nasional hasil due diligence yaitu 74 bank
kualitas asset suatu bank. Adapun dalam kategori A, 18 bank kategori B dan 13 bank
metode CAMEL terdapat dua rasio yang kategori C yang diumumkan pada bulan Maret
digunakan untuk mengukur kualitas asset 1999. Dari bank-bank tersebut terdapat tiga
yaitu rasio cadangan penghapusan kredit bank kategori A yang pada akhir tahun 1997
terhadap aktiva produktif dan rasio aktiva sudah tidak mempublikasikan laporan
produktif yang diklasifikasikan terhadap keuangannya, tiga bank dari kelompok
340 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3. Cadangan Penghapusan Kredit terhadap Kredit
Adapun perbedaaan masing-masing rasio antar dengan tingkat signifikansi yang lebih besar
kelompok kategori, terlihat bahwa perbedaan dari 5% sebagaimana dapat dilihat pada Tabel
tidak signifikan hanya terjadi pada rasio 4.
Tingkat signifikansi
Rasio
A dan B A dan C B dan C
Cad.Ph.Kredit/Kredit 1,000 0,451 1,000
ROA 0,503 0,000 0,070
Efisiensi 1,000 0,000 0,022
LDR 1,000 0,001 0,039
Sumber: Diolah dari Oneway – Multiple Comparison
Berdasar hasil Uji tersebut, pengelompokan semua kelompok kategori maupun perbedaan
bank berdasar rasio kecukupan modal antar kategori. Perbedaan signifikan antar
sebagaimana hasil due diligence memberikan kelompok kategori sebagaimana tampak pada
gambaran adanya perbedaan kinerja keuangan tabel 4 juga menunjukkan ketepatan penilaian,
dari unsur-unsur penilaian metode CAMEL karena pada akhirnya bank-bank yang masuk
yaitu rasio ROA, Efisiensi dan LDR, kelompok B dan C dilikuidasi.
sedangkan untuk rasio Cadangan Penghapusan
Kredit terhadap Kredit karena bukan 2. Analisis Kebangkrutan
merupakan pengukuran asset quality sebagai-
mana ditetapkan Bank Indonesia menunjukkan Berdasar model analisis yang digunakan
perbedaan yang tidak bermakna baik pada untuk pengujian hipotesis kedua dimana
variabel Y adalah kebangkrutan dengan (1)
342 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
untuk bank tidak bangkrut dan (2) untuk bank %; bank harus tetap menjaga posisi LDR
yang bangkrut, selanjutnya dengan memasuk- sebagaimana telah ditetapkan oleh Bank
kan rasio-rasio yang mempunyai perbedaan Indonesia.
signifikan ke dalam model, hasil pengolahan Tabel 5.
metode Logistic Regression melalui Program
SPSS for Windows (lampiran 2) menghasilkan Koefisien Regresi Logistic dan Tingkat
persamaan regresi sebagai berikut: Signifikansi Rasio ROA, Efisiensi dan LDR
Prediksi
Kategori Jumlah Bank % Correct
Bangkrut Tidak Bangkrut
A 71 4 67 94,40%
B+C 31 8 23 25,80%
Overall:
73,50%
Sumber: Analisis Logistic Regression – Classification Tablea
2001 Haryati 343
Probabilitas
Nama Bank ROA EFISIENSI LDR
Kebangkrutan
Bank Tidak Bangkrut (A):
Bank Ganesha 0.0047 0.9768 1.1045 46,86 %
Bank Tabungan Pensiunan 0.0019 0.9717 0.9166 45.66 %
Bank Alfindo Sejahtera 0.0075 0.9767 1.2135 43.55 %
Bank Mitra Niaga 0.0073 0.9732 1.1414 41,79 %
Bank dinyatakan Bangkrut:
Kategori B:
Bank Ciputra 0.0008 0.9977 0.8413 43.21 %
Bank Central Dagang 0.0028 0.9709 0.9584 45.23 %
Bank Dagang & Industri 0.0055 0.9659 1.1438 46.30 %
Bank Metropolitan Raya 0.0048 0.9801 1.2183 49,21 %
Kategori C:
Bank Sewu 0.0030 0.9885 1.1656 49.45 %
Bank Dana Asia 0.0049 0.9982 4.6630 49,85 %
Bank Sahid Gajah Perkasa 0.0056 0.9710 1.1442 45.67 %
Bank Yakin Makmur -0.0032 1.0268 9.6628 49.99 %
Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan Publikasi
Penggunaan rasio keuangan yang mem- dan LDR tidak mempunyai pengaruh bermak-
punyai perbedaan signifikan dalam model na terhadap kemungkinan kebangkrutan bank.
Logistic Regression untuk menguji prediksi Harus tetap dijaga penggunaan biaya, dan
kebangkrutan bank-bank dalam kelompok pengelolaan penempatan dana dalam asset
kategori bangkrut dan tidak bangkrut adalah yang berkualitas agar pendapatan operasional
akurat yang ditunjukkan dengan tingkat meningkat dan dapat digali pendapatan yang
kemaknaan 0,00 %. Dari ketiga rasio ROA, berasal dari fee base income. Penambahan
Efisiensi dan LDR hanya rasio ROA yang modal disetor yang dilakukan sebagai upaya
mempunyai pengaruh bermakna terhadap untuk restrukturisasi perbankan perlu didukung
kemungkinan kebangkrutan bank dengan dengan pengelolaan bank yang tetap berpegang
tingkat kemaknaan 1,90%. Dengan Cut-off pada konsep prudential banking. Dengan
Value 0,5 untuk meramal kebangkrutan bank demikian bank tetap dapat menjaga dan
dengan menggunakan model tersebut secara memenuhi ketentuan-ketentuan bank sehat
keseluruhan menunjukkan 73,50 % adalah sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
akurat. Aplikasi dari rasio-rasio tersebut ke Mengingat dalam penelitian ini kualitas
dalam model analisis terhadap bank-bank yang asset tidak dapat diukur sesuai ketentuan yang
mempunyai rasio ROA 0,765 % ternyata berlaku karena tidak diperoleh informasi
empat bank dari kategori A dan delapan bank tentang klasifikasi aktiva produktif dari
dari kategori B dan C mempunyai probabilitas laporan publikasi, maka dalam mempublika-
kebangkrutan > 41 % sikan laporan keuangan hendaknya menyerta-
Mengingat rasio ROA mempunyai perbe- kan klasifikasi aktiva produktif yang dimiliki,
daan yang bermakna antara bank-bank kategori sehingga akan mempermudah para pemakai
A, B dan C dan mempunyai pengaruh yang informasi untuk melakukan evaluasi.
bermakna pula terhadap kebangkrutan, maka
meskipun hasil penelitian ini rasio efisiensi
2001 Haryati 345