Professional Documents
Culture Documents
ID Nila
ID Nila
By
Ridha Primeswari1), Nofrizal2), T. Ersti Yulika Sari2)
Abstract
The purpose of this study was to determine the swimming speed of the free swimming in
tank and flume tank, an outdoor durability of tilapia (Oreochromis niloticus), and maximum
swimming speed tilapia in flume tank. Therefore, to use experimental methods. Free swimming
speed was 0,25 BL/sec, maximum swimming speed of fish occurs when the fish are given a
shock to swim. Negative correlation between speed and endurance swimming R 2 = 0,7295 shows
a fish swimming endurance decreases at higher speeds. Sustained tilapia swimming speed of
<1,91 BL/sec. Prolonged swimming speed effect tired very high the body of the fish. Tilapia has
prolonged speed of 1,91 to 16,28 BL/sec. Maximum swimming speed tilapia is >16,28 BL/sec,
while fish baung 10,5 BL/sec. Frequency flick of the tail of the fish in the aquarium has a
negative correlation with R2 = 0,0161, whereas in the flume tank has a positive correlation with
R2 = 0,4471. The amplitude flick of the tail of the fish in the aquarium and in the flume tank has
a negative correlation with the value R2 = 0,0004 and R2 = 0,903.
Keywords: tilapia (Oreochromis niloticus), flume tank, swimming speed, free swimming speed
and maximum swimming speed.
1
) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Universitas of Riau.
2
) Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, Universitas of Riau.
PENDAHULUAN
Gambar 1. Flume tank yang digunakan untuk pengamatan kecepatan dan daya tahan renang
dalam tangki berarus.
Pengamatan kecepatan renang bebas renangnya dengan cara direkam
(free swimming) menggunakan camera digital yang telah
dipasang disepanjang aquarium (tank). Ikan
Ikan nila terlebih dahulu diukur panjang TL, yang telah selesai direkam diambil kembali
FL. Kemudian ikan dimasukkan satu persatu dari dalam aquarium (tank). Kemudiam
ke dalam aquarium besar (tank) (ukuran dimasukkan kembali ikan selanjutnya untuk
9x1x1,5meter) yang telah dilengkapi dengan direkam kecepatan renangnya.
garis pembatas jarak. Diukur kecepatan
Gambar 2. Aquarium yang digunakan untuk pengamatan kecepatan renang bebas (free
swimming).
4,50 R² = 0.4471
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0 5 10 15 20 25
Frekuensi kibasan ekor (Hz)
Gambar 4. Frekuensi kibasan ekor ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap kecepatan renang
di dalam aquarium dan di dalam flume tank
Berdasarkan gambar 4, menunjukkan bahwa pengaruh arus yang diberikan pada flume
perbandingan antara frekuensi kibasan ekor tank.
ikan nila dengan kecepatan renang di dalam Amplitudo kibasan ekor merupakan
aquarium dan di dalam flume tank memiliki perbandingan antara ujung kibasan ekor
perbedaan. Perbedaan ini dikarenakan pada paling lengkung dengan panjang tubuh ikan
kecepatan reng ikan di dalam aquarium ikan yang berenang (tinggi puncak gelombang
berenang secara alami, karena renang ikan ekor/panjang tubuh). Amplitudo kibasan
tidak dipengaruhi oleh arus, sementara pada ekor memiliki satuan meter. Pada
kecepatan renang di dalam flume tank, ikan pengukuran amplitudo dapat digunakan
berenang secara terpaksa karena pengaruh sebagai pembuktian apakah ikan yang
arus yang diberikan. Berdasarkan gambar 4, berenang lebih cepat amplitudonya semakin
pada kecepatan renang ikan di dalam besar atau semakin kecil. Untuk
aquarium memiliki korelasi negatif, dimana mendapatkan data amplitudo kibasan ekor
pada kecepatan renang ini frekuensi kibasan ikan nila dapat dilakukan dengan cara
ekor ikan tersebut tidak terlalu melakukan pengamatan dari video renang
mempengaruhi kecepatan renang ikan ikan yang diputar menggunakan gom player
dikarenakan ikan berenang secara alami, yang diberi gerakan lambat unuk lebih
dengan nilai R2 = 0,0161. Sedangkan pada mudah diamati. Sehingga diperoleh data
kecepatan renang di dalam flume tank, hasil pengukuran amplitudo kibasan ekor
memiliki korelasi positif dimana semakin ikan nila yang terdapat pada lampiran 5 dan
besar frekuensi kibasan ekor makan akan 7. Berdasarkan data pada lampiran sehingga
semakin cepat pula ikan berenang, dengan diperoleh grafik pada gambar 5.
nilai R2 = 0,4471. Perbedaan ini disebabkan
y = -0.0693x + 0.4052 y = 7.5693x - 3.4004
4,50 R² = 0.0004 R² = 0.5639
Kecepatan renang (BL/detik)
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
Amplitudo kibasan ekor (m)
Gambar 5. Amplitudo kibasan ekor ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap kecepatan
renang di dalam aquarium dan di dalam flume tank
Berdasarkan gambar 5, diketahui bahwa Kecepatan renang dan daya tahan
amplitudo kibasan ekor ikan nila renang ikan memiliki korelasi negatif, yaitu
(Oreochromis niloticus) tidak memiliki apabila nilai dari kecepatan renang semakin
hubungan yang kuat antara kecepatan meningkat, maka nilai dari daya tahan
renang dengan tingginya gelombang gerakan renang ikan menurun. Dan sebaliknya,
ekor terhadap posisi tubuh ikan tersebut. apabila nilai dari kecepatan renang menurun,
2
Memiliki nilai korelasi yaitu R = 0,0004 maka nilai dari daya tahan renang ikan akan
untuk amplitudo kibasan ekor ikan nila semakin meningkat. Kecepatan renang ikan
terhadap kecepatan renang bebas (free tersebut diukur menggunakan inverter yang
swimming), dan R2 = 0,5639 untuk dimulai menggunakan arus terkecil 5 Hz
amplitudo kibasan ekor ikan nila terhadap sampai arus terbesar 50 Hz. Sehingga
kecepatan renang di dalam flume tank. diperoleh nilai korelasi antara kecepatan
Simpangan amplitudo kibasan ekor pada renang dan daya tahan renang ikan dengan
ikan nila tidak memiliki perbedaan R2 = 0,7295, dengan nilai intercept = 0,202
meskipun ikan berenang pada kecepatan dan slope = 4,4646. Berdasarkan analisis
sustained, maximum sustained, prolonged, data tersebut sehingga diperoleh nilai
dan kecepatan renang maximum (brust maximum sustained speed sebesar 1,91
speed). BL/detik dengan kecepatan burst sebesar
Kecepatan arus air sangat 16,28 BL/detik.
berpengaruh dalam penentuan kecepatan dan Berdasarkan data pada lampiran dan
daya tahan renang pada ikan. Kecepatan estimasi daya tahan renang ikan, maka
arus air yang dihasilkan putaran impeller diperoleh kurva hasil kecepatan renang dan
dari motor listrik yang diatur oleh inverter daya tahan renang ikan saat melawan arus
yaitu 2,43 cm/detik, 8,08 cm/detik, 13,73 yang diberikan secara bertahap sampai ikan
cm/detik, 19,38 cm/detik, 25,03 cm/detik, merasa kelelahan dan tidak sanggup lagi
30,58 cm/detik, 36,33 cm/detik, 41,98 untuk berenang untuk melawan arus air pada
cm/detik, 47,63 cm/detik dan 53,28 flume tank, dan dapat dilihat pada gambar 6
cm/detik. .
12000,0
11000,0
Daya tahan renang (detik)
10000,0
9000,0
8000,0
7000,0
6000,0
5000,0
4000,0
3000,0
2000,0
1000,0
0,0
15 020 5 2510 30 35 40 45 50 55 60
Kecepatan renang (BL/detik)
Gambar 6. Kecepatan renang dan daya tahan renang ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam
swimming channel
Berdasarkan kurva di atas, menunjukkan Videler (1993), mengatakan bahwa untuk
bahwa kemampuan renang ikan menurun mengamati ikan yang berenang secara
secara drastis pada kecepatan yang semakin natural dibutuhkan sebuah kondisi yang
tinggi. Sehingga diperoleh nilai maximum terkontrol. Ada dua pokok yang berbeda
sustained speed sebesar 1,91 BL/detik. untuk memenuhi kondisi ikan berenang
Dimana ikan mampu berenang secara terus secara natural. Tahap awal yaitu ikan
menerus sampai ikan merasakan kelelahan. dibujuk untuk berenang tanpa perlakuan
apapun melainkan hanya diberikan kejutan,
Pembahasan sedangkan yang kedua adalah merekam ikan
yang berenang di air diam. Pada kecepatan
Penelitian ini dilakukan pada satu renang bebas (free swimming) ini, ikan
spesies ikan yang memiliki ukuran 14-17 cm berenang secara alami sebab tidak ada
dengan dua perlakuan, yaitu pengamatan perlakuan apapun.
renang bebas tanpa arus yang dilakukan di Kibasan ekor merupakan energi pendorong
dalam aquarium dan pengamatan kecepatan untuk ikan melakukan gerakan renangnya.
renang ikan pada flume tank menggunakan Berdasarkan gambar 4, grafik menunjukkan
arus yang berbeda. Sehingga dapat diketahui adanya perbedaan antara hubungan antara
kecepatan renang dari setiap perlakuan. kibasan ekor ikan nila dengan kecepatan
Berdasarkan pada gambar 3, dapat diketahui renang di dalam aquarium dan di dalam
bahwa hubungan putaran impeller dengan flume tank. Pada kecepatan renang ikan di
kecepatan arus air dalam flume tank dalam aquarium memiliki korelasi negatif,
memiliki korelasi positif, apabila semakin dimana pada kecepatan renang ini frekuensi
tinggi arus tinggi arus listrik yang kibasan ekor ikan tersebut tidak terlalu
dikeluarkan oleh inverter maka akan mempengaruhi kecepatan renang ikan
semakin tinggi pula kecepatan arus air di dikarenakan ikan berenang secara alami,
dalam flume tank. dengan nilai R2 = 0,0161. Sedangkan pada
kecepatan renang di dalam flume tank,
memiliki korelasi positif dimana semakin Gunarso (1985) mendefenisikan jenis-jenis
besar frekuensi kibasan ekor makan akan kecepatan renang antara lain: (1) Kecepatan
semakin cepat pula ikan berenang, dengan renang maksimum (maximum speed) adalah
nilai R2 = 0,4471. Perbedaan ini disebabkan kecepatan renang ikan tertinggi yang dapat
pengaruh arus yang diberikan pada flume dilakukan oleh ikan dalam waktu satu menit.
tank. Pada kecepatan renang bebas ini ikan (2) Kecepatan renang ekonomi (economic
mampu bertahan dalam waktu yang sangat speed) adalah kemampuan kecepatan renang
panjang. Saat ikan melakukan renang bebas, ikan yang dapat dilakukan dalam jangka
ikan hanya mengibaskan ekornya dengan waktu beberapa jam atau berpuluh-puluh
tenang, hal ini disebabkan karena ikan tidak jam. (3) Kecepatan renang kaget (burst
memperoleh perlakuan arus apapun. speed) adalah kecepatan renang ikan dalam
Gerakan kibasan ekor ikan yang cepat dapat keadaan tertentu yang sangat mendesak dan
menyababkan ikan nila lelah dalam waktu mendadak. Biasanya hanya dalam waktu
yang singkat, dan dapat pula menurunkan yang sangat singkat antara 5-10 detik. Jenis
daya tahan renang ikan tersebut. Steinhausen kecepatan ini biasanya terjadi ketika ikan
et.al. (2007) mengatakan bahwa dorongan memburu mangsa, menghindar dari
dari kegiatan kibasan ekor ikan memiliki predator, ketakutan dan lainnya.
hubungan dengan kecepatan renang dan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
konsumsi oksigen selama aktivitas spontan. jarak maksimum ikan nila (Oreochromis
Sehingga semakin cepat aktivitas dan niloticus) yang berenang bebas (free
kecepatan renang maka akan semakin swimming) adalah 300 cm, dan kecepatan
banyak pula oksigen yang dibutuhkan. renang kaget ikan terjadi saat ikan diberikan
Dalam kondisi ini, jika persediaan oksigen kejutan agar ikan berenang di dalam
tidak seimbang dengan kebutuhan respirasi aquarium.
dan metabolisme ikan selama berenang, Korelasi negatif antara kecepatan dan daya
maka akan mengakibatkan ikan itu tahan renang ikan (R2 = 0,7295 ini
kelelahan. menunjukkan daya tahan renang ikan
Berdasarkan gambar 5, diketahui bahwa menurun pada kecepatan yang lebih tinggi.
amplitudo kibasan ekor ikan nila Hal Ini disebabkan kebutuhan energi yang
(Oreochromis niloticus) tidak memiliki dibutuhkan ikan pada kecepatan yang lebih
hubungan yang kuat antara kecepatan cepat (tinggi) lebih banyak dari pada
renang dengan tingginya gelombang gerakan kecepatan renang yang lebih lambat
ekor terhadap posisi tubuh ikan tersebut. (rendah). Seiring dengan hal ini, laju
Memiliki nilai korelasi yaitu R2 = 0,0004 metabolisme dan respirasi akan meningkat
untuk amplitudo kibasan ekor ikan nila pula pada kecepatan yang lebih tinggi itu
terhadap kecepatan renang bebas (free (Nofrizal, et al., 2009; Nofrizal & Arimoto
swimming), dan R2 = 0,5639 untuk 2011 dan Nofrizal, 2011). Sedangkan
amplitudo kibasan ekor ikan nila terhadap persediaan energi yang ada pada ikan
kecepatan renang di dalam flume tank. umumnya tetap dan tentunya tidak mungkin
Simpangan amplitudo kibasan ekor pada dengan cepat dapat memenuhi kebutuhan
ikan nila tidak memiliki perbedaan energi yang tinggi tersebut.
meskipun ikan berenang pada kecepatan Nofrizal (2011), mengatakan bahwa hal
sustained, maximum sustained, prolonged, yang terjadi pada ikan yang berenang pada
dan kecepatan renang maximum (brust sustained swimming speed yaitu ikan
speed). mampu berenang selama 200 menit (12000
detik). Sustained swimming speed ikan nila
sebesar < 1,91 BL/detik. Kecepatan renang Pada kecepatan renang prolonged ikan tidak
ini digunakan pada ikan dalam kegiatan mampu berenang dalam waktu yang lebih
hidupnya sehari-hari dan saat ikan sedang lama, yaitu kurang dari 200 menit
beruaya dalam rentang jarak relatif jauh. dikarenakan kebutuhan energi untuk
Ketika ikan melakukan kegiatan renang berenang lebih besar dari pembentukan
sustained swimming speed, ikan nila energi oleh proses metabolisme. Kecepatan
menggunakan otot merah (aerobic muscle) renang ini menimbulkan efek lelah yang
dalam melakukan kegiatan renangnya. Pada sangat tinggi pada tubuh ikan. Dalam
gerakan renang ini jaringan otot merah keadaan ini ikan mengalami stres yang
sangat membutuhkan oksigen yang sangat tinggi. Untuk ikan nila yang
tersuspensi dalam darah dalam jumlah yang digunakan dalam penelitian memiliki
besar. kecepatan prolonged sebesar 1,91 - 16,28
Berdasarkan hasil penelitian, maka ikan nila BL/detik.
yang berukuran sama dengan ikan penelitian Data kecepatan renang maksimum (burst
ini direkomendasikan dilakukan speed) ikan digunakan untuk mengetahui
pemeliharaan di dalam keramba air yang energi kinetis yang dihasilkan oleh ikan
mengalir yang sedikit deras. Dengan untuk meloloskan diri dari alat tangkap.
keadaan ini , laju metabolisme sama atau Sehingga informasi dan data tentang
lebih kecil dari energi yang dikeluarkan ikan karakteristik kecepatan renang maksimum
saat ikan berenang, sehingga pada kisaran ini sangat diperlukan dalam usaha
renang tersebut ikan tidak mengalami efek penangkapan. Estimasi kemampuan renang
lelah saat ikan berenang di dalam keramba. maksimum ikan nila (Oreochromis
Peningkatan proses metabolisme dan niloticus) lebih cepat dibandingkan dengan
respirasi terjadi pada kisaran maximum ikan baung (Hemibagrus sp) (Nofrizal, et.
sustained swimming speed. Nofrizal, et.al., al). Untuk kecepatan renang maksimum
(2009) mengatakan bahwa, kisaran (burst speed) ikan nila yaitu >16,28
maximum swimming sustained speed laju BL/detik, sedangkan ikan baung >10,5
metabolisme dan respirasi ikan Trachurus BL/detik. Sehingga berdasarkan data dari
japonicas mengalami peningkatan. Hal ini kecepatan renang ini sangat digunakan
ditunjukkan oleh meningkatnya denyut untuk pengembangan usaha perikanan,
jantung yang diukur dengan menggunakala khususnya pada penangkapan ikan nila yang
alat elektrodiograph. Pada maximum berada di alam liar, yang populasinya dapat
sustained swimming speed inilah otot merah merusak populasi ikan lainnya.
dan otot putih bekerja sama saat melakukan
gerakan renang. Dalam penelitian yang KESIMPULAN DAN SARAN
diamati, beberapa ikan nila yang diuji
dengan daya tahan renangnya mengalami Kesimpulan
kelelahan atau tidak mampu berenang lebih Kecepatan renang maksimum ikan
dari 200 menit. Hal ini menyebabkan sistem nila yang berenang bebas (free swimming)
pergerakan otot merah tidak bekerja dengan adalah 0,25 BL/detik, kecepatan renang
normal. Maximum sustained swimming kaget ikan terjadi saat ikan diberikan kejutan
speed ikan ini sebesar 1,91 BL/detik. Oleh untuk berenang. Korelasi negatif antara
karena itu, berdasarkan kecepatan renang kecepatan dan daya tahan renang (R2 =
ini, ikan nila lebih layak dibudidayakan pada 0,7295 ini menunjukkan daya tahan renang
air yang mengalir. ikan menurun pada kecepatan yang lebih
tinggi. Hal Ini disebabkan kebutuhan energi
yang dibutuhkan ikan pada kecepatan yang Penentuan alat tangkap ini sangat berguna
lebih cepat (tinggi) lebih banyak dari pada untuk penanganan ikan nila yang saat ini
kecepatan renang yang lebih lambat telah menjadi hama di perairan bebas yang
(rendah). populasinya mengganggu populasi lain.
Sustained swimming speed ikan nila sebesar
< 1,91 BL/detik. Kecepatan renang ini DAFTAR PUSTAKA
digunakan ikan dalam kegiatan hidupnya
sehari-hari dan saat ikan sedang beruaya Gunarso. W. 1985. Tngkah Laku Ikan dalam
dalam rentang jarak relatif jauh. Pada Hubungannya dengan Alat, Metoda
gerakan renang ini jaringan otot merah dan Taktik Penangkapan. Bogor:
sangat membutuhkan oksigen yang Jurusan Pernanfaatan Sumberdaya
tersuspensi dalam darah dalam jumlah yang Perikanan. Fakultas Perikanan,
besar. Kecepatan renang prolonged Institut Pertanian Bogor.
menimbulkan efek lelah yang sangat tinggi
pada tubuh ikan. Ikan nila memiliki Nofrizal. 2011. Peran Kajian Kemampuan
kecepatan prolonged sebesar 1,91-16,28 dan Tingkah Laku Renang Ikan
BL/detik. Kecepatan renang maksimum Baung (Hemibagrus sp) untuk
(burst speed) ikan nila yaitu >16,28 Teknologi Penangkapan Ikan dan
BL/detik, sedangkan ikan baung 10,5 Usaha Budidaya. Kemendiknas.
BL/detik. Sehingga berdasarkan data dari
kecepatan renang ini sangat digunakan Nofrizal dan Arimoto, T. 2011. ECG
untuk pengembangan usaha perikanan, monitoring on swimming
khususnya pada penangkapan ikan nila yang endurance and heart rate of jack
berada di alam liar, yang ekosistemnya mackerel Trachurus japonicas
dapat merusak ekosistem lainnya. during repeated exercise. Journal
Kemampuan renang ikan sangat erat Asian Fisheries Society 24: 78 87.
kaitannya dengan aktivitas kibasan ekor
ikan. Kibasan ekor merupakan energi Nofrizal, Yanase, K. dan Arimoto, T. (2009)
pendorong untuk ikan melakukan gerakan Effect of temperature on the
renangnya. Hubungan antara kecepatan swimming endurance and post-
renang ikan dengan kibasan ekor exercise recovery of jack mackerel
menunjukkan bahwa korelasi positif antara Trachurus japonicus, as determined
jumlah kibasan ekor. Sedangkan dari by ECG monitoring. J. Fish. Sci.
amplitudo kibasan ekor tidak ada korelasi 75. 1369-1375.
antara kecepatan renang dengan besarnya
tinggi gelombang pada kibasan ekor, baik Rahmat, N. 2014. Pengaruh Ukuran Ikan
ikan berenang pada kecepatan yang lebih Patin (Pangasius pangasius)
tinggi atau lebih rendah hampir tidak terlihat terhadap Daya Tahan dan
beda dari amplitudonya. Kecepatan Renang untuk
Pengembangan Perikanan Tangkap.
Saran Pekanbaru: Universitas Riau.
Setelah diketahui kecepatan renang
dari ikan nila (Oreochromis niloticus), perlu Putra, M. S. A. 2007. Flume tank sebagai
dilakukannya penelitian lanjutan untuk Sarana PenelitianTingkah Laku
penentuan alat tangkap yang dapat Ikan. Bogor: Institus Pertanian
digunakan untuk menangkap ikan nila. Bogor.
Wardle, C. S. (1993) Fish behaviour and
Reddy, M.P.M. 1993. Influence of the fishing gear. In: Pitcher, T. J. (Ed).
Various Oceanographic Parameters The behaviour of teleost fishes, 2nd
on the Abundance of Fish. edition. London. Chapman and
Hall, pp. 609-643.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci
Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Webb, W. P. (1975) Hydrodynamics and
Jakarta. energetic of fish
propulsion.Bulletin of the Fisheries
Videler, J.J. 1993. Fish swimming. Research Board of Canada. Bulletin
Chapman and Hall, London. 260 p. 190. Ottawa, Canada, p. 158.