Professional Documents
Culture Documents
136-Article Text-499-1-10-20191218
136-Article Text-499-1-10-20191218
Abstract
The purpose of this study was to find out whether the cost of raw materials and direct labor costs
had an effect on the increase in production. In this quantitative research two types of variables are
used, namely the independent variable is Raw Material Cost, Direct Labor Cost and the dependent
variable is Increased Production Results. Sampling is done by the technique used, namely purposive
sampling. Data analysis using Classical Assumptions and Multiple Linear Regression methods. The
results of the study were processed using SPSS 20, it can be seen that the Raw Material Cost has a
tcount of 4.616 with a significance probability of 0.000, concluded that Raw Material Costs
partially have a positive and significant effect on Increasing Production Cost of Direct Labor Costs
has t count of 4.944 with a significance of 0,000 can be concluded that Direct Labor Costs partially
have a positive and significant effect on Increasing Production Results. The F test shows the Fcount
value of 71,270 and significance of 0,000b means that there is a significant effect between Raw
Material Costs and Direct Labor Costs on Increasing Production Results.
Keywords: Raw Material Costs, Direct labor costs, Increase in Production Results.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi. Pada penelitian kuantitatif ini
digunakan dua jenis variabel, yaitu variabel independennya adalah Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja Langsung dan variabel dependennya adalah Peningkatan Hasil Produksi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik yang digunakan yaitu porposive sampling. Analisis
data dengan metode Asumsi Klasik dan regresi linear berganda. Hasil penelitian diolah
menggunakan SPSS 20 maka dapat dilihat bahwa Biaya Bahan Baku mempunyai t hitung sebesar
4.616 dengan probabilitas signifikansi 0.000, disimpulkan bahwa Biaya Bahan Baku secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan Hasil Produksi Biaya Tenaga Kerja
Langsung mempunyai thitung sebesar 4.944 dengan signifikansi 0,000 dapat disimpulkan bahwa
Biaya Tenaga Kerja Langsung secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Peningkatan Hasil Produksi. Uji F menunjukan nilai Fhitung sebesar 71.270 dan signifikansi sebesar
0.000b artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga
Kerja Langsung terhadap Peningkatan Hasil Produksi.
Kata Kunci : Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Peningkatan Hasil Produksi.
PENDAHULUAN
Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin besar, terutama usaha dalam sektor
industri. Hal ini ditandai dengan banyak didirikannya usaha didaerahdaerah baik usaha kecil
maupun usaha menengah. Pengusaha-pengusaha biasanya mendirikan usaha yang sejenis,
karena termotivasi oleh pengusaha yang telah berhasil lebih dahulu memasuki dunia usaha.
Hal tersebut menyebabkan persaingan antar pengusaha semakin ketat. Persaingan dapat
dihadapi dengan mengelola pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
factory overhead cost dengan baik untuk dapat memaksimalkan hasil produksi dan dapat
menekan biaya produksi.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam sektor, khususnya industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan dan
industri rumah tangga perlu dilakukan pembinaan agar menjadi usaha yang efisien dan
berkembang. Pembelian bahan baku berupa kacang kedelai. Biaya tenaga kerja langsung,
yaitu semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan seperti upah persiapan bahan, perendaman,
pencucian, penggiling, dimasak, penyaringan, pemisahan, pemberian cuka, Penggumpalan,
dan pencetakan. Melihat kondisi diatas, maka diharapkan pembuat tahu dan tempe dapat
mengelola biaya produksinya secara optimal sehingga mampu meningkatkan hasil produksi.
Kajian Literatur
Hasil Produksi
Hasil produksi atau output merupakan total barang atau jasa yang dihasilkan oleh unit
usaha atau perusahaan. Hasil produksi merupakan keluaran (output) yang diperoleh dari
pengelolaan input produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu usaha.
Menurut (Beattie, 2014), produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat
bergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor
produksi (input) yang masuk dalam proses produksi, semakin besar pula jumlah produk
(output) yang dihasilkan.
kalkulasi biaya produk. Bahan baku langsung ini menjadi bagian fisik produk, dan terdapat
hubungan langsung antara masukan bahan baku dan keluaran dalam bentuk produk jadi.
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun yang menjadi rujukan
penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah:
1. (Ghaemi, 2012), International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 3,
No. 1, February 2012, "Study on the Behavior of Materials, Labor, and Overhead
Costs in Manufacturing Companies listed in Tehran Stock Exchange", This research
is the kind of practical research and with use of Analyzing information contained in
income statements of companies listed in Tehran Stock Exchange for the period
2010 to 2012 is conducted. The aim of this research is determine the causal
relationship of sales income and expenses and evaluation of costs stickiness. Costs
stickiness means that with activity increase, Costs are increasing faster than when
activity decrease and costs decreasing.
2. (Lasena, 2013), Jurnal EMBA 585, Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 585-592, ISSN 2303-
1174, dalam penelitiannya mengenai Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi
Pada PT. Dimembe Nyiur Agripro.
3. (Suseno, 2014), Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, Mei 2014 ISSN: 1907-
9958, dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung
Terhadap Volume Produksi (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block
Tasikmalaya).
Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi pada perusahaan
kecil industri tahu tempe di Kota Batam.
2. Biaya tenaga kerja langsung berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi pada
perusahaan kecil industri tahu tempe di Kota Batam.
3. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung secara simultan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil produksi pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di
Kota Batam.
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Di dalam penelitian kuantitatif ini digunakan dua jenis variabel, yaitu variabel
independennya (bebas) adalah Biaya Bahan Baku (X1), Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2)
dan variabel dependennya (terikat) adalah Peningkatan Hasil Produksi(Y). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kedua variabel independen terhadap variabel
dependen. Koperasi Padjajaran yang terletak di Perumahan Sari Padjajaran Tembesi,
Kecamatan Sagulung, pada Maret 2018 mendatang akan membangun 73 Pabrik Tahu dan
Tempe di Bengkong yang menjadi objek penelitian penulis.
a. Uji Normalitas
Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan
menggunakan grafik normal plot.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Sebaliknya, apabila berbeda disebut heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier
diantara variabel-variabel independen dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Untuk menguji hubungan korelasi antar variabel, untuk mengukur uji autokorelasi dapat
menggunakan tabel durbin Watson.
c. Uji F (F Test)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen. Tingkat probabilitas < 0,05 dianggap signifikan atau model
regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen
Hal ini menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang
dari 0,10 yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen dimana tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 3 menunjukan nilai Adjusted R Square
(Adjusted R2) sebesar 0,612 atau sebesar 61,2 %. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel
Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam
dapat dijelaskan atau dipengaruhi hanya 61,2% oleh Biaya Bahan Baku (X 1), Biaya Tenaga
Kerja Langsung (X2) sedangkan sisanya 38,8% dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Hasil Uji T
Tabel 4. Uji t
Standardized
Model Coefficients t Sig.
Beta
(Constant) 6.646 .000
1 Biaya Bahan Baku .415 4.616 .000
Biaya Tenaga Kerja Langsung .445 4.944 .000
a. Dependent Variable: Peningkatan Hasil Produksi
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa Biaya Bahan Baku (X1) mempunyai thitung sebesar
4.616 yang menyatakan bahwa “Biaya Bahan Baku (X1)berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota
Batam” diterima.
Variabel Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) memiliki thitung sebesar 4.944 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa H𝑜2 ditolak dan H𝑎2 diterima yang menyatakan bahwa “Biaya
Tenaga Kerja Langsung (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan Hasil
Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam” diterima.
Hasil Uji F
Tabel 5 Uji F
Model Sum of Squares Df F Sig.
Regression 905.705 2 71.270 .000b
1 Residual 552.803 87
Total 1458.508 89
a. Dependent Variable: Peningkatan Hasil Produksi
b. Predictors: (Constant), Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Bahan Baku
dipersentasikan pada Seminar Nasional Revolusi Indusri 4.0 ke-2
tanggal 16 November 2019, Ibis Styles Hotel-Batam
Tabel 5 diatas menunjukkan hasil uji ANOVA atau uji statistik F dengan nilai Fhitung
sebesar 71.270 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 b. dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa variabel Biaya Bahan Baku (X 1) dan
Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam.
4.2 Pembahasan
Pengaruh Biaya Bahan Baku (X1) terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada
Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan
program SPSS 20 maka dapat dilihat bahwa Biaya Bahan Baku (X 1) mempunyai thitung
sebesar 4.616 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.000 dengan taraf signifikansi 0,05,
maka maka H01 ditolak dan Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Biaya Bahan
Baku (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan Hasil
Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam.
Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) terhadap Peningkatan Hasil Produksi
Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan
program SPSS 20 maka dapat dilihat bahwa Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) mempunyai
thitung sebesar 4.944 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 dengan taraf
signifikansi 0,05, maka maka Ho 2 dtolak dan Ha2 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota
Batam.
Pengaruh Biaya Bahan Baku (X1) dan Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) terhadap
Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota
Batam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan
programSPSS 20, dari hasil uji ANOVA atau uji F menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar
71.270dengan df pembilang = 3 dan df penyebut = 86 dan signifikansi sebesar 0.000 b
dengan taraf signifikan α = 0,05 sehingga H𝑜4 ditolak dan H𝑎4 diterima yang artinya
terdapat pengaruh secara signifikan antara Biaya Bahan Baku (X 1) dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung (X2) terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu
Tempe di Kota Batam.
KESIMPULAN
(1) Kesimpulan 1 ; Biaya Bahan Baku (X1) mempunyai t hitung sebesar 4.616 dengan
probabilitas signifikansi adalah 0.000 dengan taraf signifikansi 0,05, maka maka H 01
ditolak dan Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Biaya Bahan Baku (X 1)
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan Hasil Produksi
Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam;
(2) Kesimpulan 2 ; Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) mempunyai thitung sebesar 4.944
dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05, maka maka
Ho2 dtolak dan Ha2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Biaya Tenaga Kerja
Langsung (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan
Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam;
(3) Kesimpulan 3 ; Uji F menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 71.270 dan signifikansi
sebesar 0.000b dengan taraf signifikan α = 0,05 sehingga H𝑜4 ditolak dan H𝑎4 diterima
yang artinya terdapat pengaruh secara signifikanBiaya Bahan Baku (X 1) dan Biaya
Tenaga Kerja Langsung (X2) terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan
Kecil Industri Tahu Tempe di Kota Batam.
SARAN
Pengusaha tahu dan tempe diharapkan dapat mengimplementasikan pengelolaan biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja dengan baik agar biaya produksi dapat dikelola secara
optimal. Dan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan varibel penelitian
untuk keberlanjutan pengembangan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Beattie, B. R. (2014). Ekonomi Produksi. (G. U. Press, Ed.). Yogyakarta: Salemba Empat.
Ghaemi. (2012). Study on the Behavior of Materials, Labor, and Overhead Costs in
Manufacturing Companies listed in Tehran Stock Exchange. International Journal of
Trade, Economics and Finance, 3.
Lasena. (2013). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Dimembe Nyiur
Agripro. Jurnal EMBA, 1 No.3, 585–592.
Mulyadi. (2013). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media.
Nafarin. (2014). Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, S. (2015). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Supriyono, R. . (2013). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPEE.
Suseno, R. (2014). Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Volume Produksi
(Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya). Jurnal
Akuntansi FE Unsil, Volume 3 N.
Wibowo. (2012). Manajemen Kierja. Jakarta: Rajawali Pers.