You are on page 1of 11

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES AMERIKA SERIKAT, BI RATE,

KURS (USD/IDR), DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP INDEKS HARGA


SAHAM GABUNGAN
(Periode 2014-2018)

Annisa Khoirina Nurmadinah


Cacik Rut Damayanti
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang

ABSTRACT
This research is to analyse the influence of The Dow Jones Index in United States, BI Rate, Exchange Rate
(USD/IDR), and Price of World Crude Oil on The Composite Stock Price Index (Period 2014-2018). This is
an explanatory research with quantitative approach. The variables of this research are Dow Jones Index in
United States, BI Rate, Exchange Rate (USD/IDR), Price of World Crude Oil, and The Composite Stock
Price Index. The number of samples in this research were 60 samples. The analysis technique used in this
study is multiple linear regression analysis. The results of the analysis indicate that the Dow Jones Index
variable has a positive and significant effect on The Composite Stock Price Index in partial, the BI Rate
variable has a negative and non significant effect on The Composite Stock Price Index in partial, the
Exchange Rate (USD/IDR) has a positive and significant effect of The Composite Stock Price Index in
partial, the Price of World Crude Oil has a negative significant effect of The Composite Stock Price Index in
partial, and The Dow Jones Index in United States, BI Rate, Exchange Rate (USD/IDR), and Price of World
Crude Oil has a significant effect on The Composite Stock Price Index in simultaneously.
Key Words : The Dow Jones Index in United States, BI Rate, Exchange Rate (USD/IDR), The Price of
World Crude Oil, The Composite Stock Price Index.

АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Indeks Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Kurs
(USD/IDR), dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Variabel
dalam penelitian ini meliput Indeks Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Indeks
Harga Saham Gabungan. Jumlah sampel pada penelitian adalah 60 sampel. Teknik Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel
Indeks Dow Jones secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, BI
Rate secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, Kurs
(USD/IDR) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Harga
Minyak Dunia secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, dan
Indeks Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak Dunia secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Kata Kunci : Indeks Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), Indeks Harga Saham
Gabungan.

1
PЕNDAHULUAN dan terpenting di Amerika Serikat (NYSE.com).
Dua faktor yang mempengaruhi kondisi Indeks Dow Jones yang bergerak naik,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menandakan kinerja perekonomian Amerika
Indonesia, yakni dari makroekonomi dan Serikat berada pada posisi yang baik, dan
mikroekonomi. Faktor mikroekonomi dapat sebaliknya. Fluktuasi indeks harga saham tidak
dilihat dari kondisi internal perusahaan, hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi juga terjadi
sedangkan faktor makroekonomi dapat dilihat dari di Amerika yakni pada Indeks Dow Jones.
keseluruhan kondisi ekonomi seperti ekonomi Harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor
global dan domestik. Terdapat teori yang makroekonomi negara (Samsul, 2006). Salah satu
menerangkan bahwa makroekonomi faktor makroekonomi negara adalah BI Rate atau
mempengaruhi IHSG, yakni adalah teori tingkat suku bunga bank di Indonesia yang
Arbitrage Pricing Theory yang dikemukakan oleh ditentukan oleh Bank Indonesia. Terdapat suatu
Ross (1976). Ross (1976) membuktikan bahwa teori yakni adalah teori Klasik (Nopirin
variabel-variabel makrorekonomi memiliki (2012:167)) yang menyebutkan bahwa naik
pengaruh sistematis terhadap tingkat turunnya suku bunga Bank Indonesia ini dapat
pengembalian (return) pasar saham. Menurut memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga
Samsul (2006: 202), perubahan satu variabel saham Indonesia. Pada umumnya, apabila tingkat
makroekonomi memiliki dampak yang berbeda suku bunga turun, maka indeks harga saham di
terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat suatu negara akan naik (Sunariyah, 2006). Suku
terkena dampak positif sedangkan saham lainnya bunga yang turun dapat membuat investor untuk
terkena dampak negatif. Ketika perubahan cenderung menanamkan modal nya pada investasi
makroekonomi itu terjadi, para investor akan dari pada bank. Hal ini membuat profitabilitas
memperhitungkan dampaknya, baik yang positif perusahaan meningkat karena dapat
maupun yang negatif terhadap kinerja perusahaan mengembangkan kegiatannya yang didukung oleh
beberapa tahun kedepan, kemudian mengambil investasi. Secara berkesinambungan, dengan
keputusan membeli, menjual atau menahan profitabilitas perusahaan yang meningkat, maka
saham yang bersangkutan (Samsul, 2006). Oleh investor akan tertarik untuk menanamkan
karena itu, indeks harga saham lebih cepat modalnya pada perusahaan tersebut. Hal ini tentu
menyesuaikan diri terhadap perubahan variabel saja akan mempengaruhi harga saham dan indeks
makroekonomi dari pada kinerja perusahaan yang harga saham gabungan secara keseluruhan.
bersangkutan (variabel mikroekonomi). Faktor makroekonomi selanjutnya yang
Negara Amerika adalah negara maju yang dapat mempengaruhi investasi adalah kurs
sangat berpengaruh pada ekonomi global. Setiap (USD/IDR). Hal ini berdasarkan dengan teori
aktivitas ekonomi Amerika, secara langsung Good Market Approach (Dornbusch & Fischer
maupun tidak langsung akan berpengaruh (1980) dalam Sudirman (2018)) yang menyatakan
terhadap aktivitas ekonomi dunia, termasuk bahwa perubahan mata uang atau kurs
Indonesia. Hal ini disebabkan karena Amerika mempengaruhi competitiveness suatu perusahaan,
adalah negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yang selanjutnya mempengaruhi pendapatan
yang memiliki nominal PDB (Produk Domestik perusahaan atau cost of fund. Bahwasannya
Bruto) seperempat dari PDB dunia yakni sebesar melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang
$15,8 triliun pada tahun 2012. Jadi, jika asing (depresiasi) akan meningkatkan biaya impor
perekonomian negara Amerika mempengaruhi bahan baku produksi (Lailia, 2014). Hal ini
perekonomian negara Indonesia, maka kinerja menyebabkan menurunnya laba dan dividen
bursa efek Amerika juga mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan harga saham
bursa efek Indonesia melalui indeks harga menurun serta menjadikan investasi di pasar
sahamnya yang saling bersangkutan (Amin, modal kurang menarik.
2012). Tidak hanya Dow Jones, BI Rate, dan Kurs
Untuk mengetahui kinerja bursa efek yang dapat mempengaruhi IHSG Indonesia, akan
Amerika dapat diketahui melalui indeks harga tetapi minyak mentah dunia juga ikut berperan
sahamnya. Indeks saham yang paling umum besar. Sesuai dengan teori APT (Arbitrage
digunakan di bursa efek Amerika adalah Indeks Pricing Theory), Ross (1976) membuktikan
Dow Jones. Indeks Dow Jones ini adalah indeks bahwa variabel-variabel makrorekonomi memiliki
pasar saham tertua di Amerika Serikat dan pengaruh sistematis terhadap tingkat
merupakan representasi dari kinerja industri besar pengembalian (return) pasar saham. Minyak dunia

2
merupakan salah satu poin makroekonomi yakni perusahaan-perusahaan yang tercatat sebagai
merupakan identitas makroekonomi global. Dalam induk komponen dalam perhitungan angka Indeks.
hal ini, kondisi ekonomi Indonesia bisa
dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia. Indeks Dow Jones Amerika Serikat
Bahwasannya setiap perusahaan membutuhkan Indeks Dow Jones merupakan salah satu
minyak mentah dalam berbagai proses kegiatan dari tiga indeks utama yang ada di Amerika
sebagai bahan pokok perusahaan, entah sebagai Serikat. Indeks yang lain adalah Nasdaz
bahan pokok transportasi maupun bahan pokok Composite dan Standard & Poor’s 500. Indeks
produksi. Semakin banyaknya permintaan Dow Jones atau Dow Jones Industrial Average
kebutuhan akan minyak mentah, maka akan (DJIA) ini adalah salah satu indeks pasar saham
semakin tinggi harga minyak dunia, dan yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal
sebaliknya semakin sedikitnya permintaan dan pendiri Dow Jones & Company Charles Dow
kebutuhan akan minyak mentah, maka akan (Purnomo, 2012). Dow membuat indeks ini
semakin rendah harga minyak mentah dunia. sebagai suatu cara untuk mengukur performa
Gejolak yang ada dalam lima tahun yang komponen industri di pasar saham Amerika. Saat
mempengaruhi Indeks Harga saham Gabungan ini ini, DJIA merupakan indeks pasar AS tertua yang
membuat peneliti tertarik untuk meneliti ditahun masih berjalan. Pada awalnya pada tahun 1896,
2014-2018. Fluktuatifnya pengaruh global, kurs, tepatnya saat pertama kali Indeks Dow Jones
suku bunga, dan harga minyak dunia sangat jelas dikeluarkan pada tanggal 26 Mei oleh editor Wall
terdapat pada tahun tersebut. Pada tahun 2014, Street Journal dan Dow Jones & company,
harga saham gabungan bertumbuh 22,29%, terdapat 12 perusahaan yang terdaftar didalamnya.
memecahkan rekor sejak 2011 yang disebabkan Perusahaan yang ada didalamnya ini dinilai dan
oleh ekonomi global Amerika Serikat, yang erat dikelompokkan berdasarkan kemampuan
hubungannya dengan indeks Dow Jones perusahaan, aktivitas ekonomi, dan pertumbuhan
(bisnis.com). Pada tahun 2015, terdapat tren pada ekonomi. Perusahaan yang dipilih pada umumnya
IHSG yang disebabkan oleh suku bunga bank adalah Amerika yang kegiatan ekonominya telah
sentral yang membuat investor asing mengalihkan mendunia (www.nyse.org).
sebagian dananya keluar dari instrumen portofolio
Indonesia (beritasatu.com). Pada tahun 2018, BI Rate
terdapat perang dagang Amerika Cina dimana Menurut Wijayaningsih (2016), BI Rate
Trump, presiden Amerika, meresmikan bea masuk telah menjadi pertimbangan sekaligus informasi
tambahan untuk Cina sesbesar 25%. Hal ini yang dapat digunakan untuk mengetahui arah
akhirnya membuat ekonomi global menjadi tidak pergerakan IHSG. Terdapat beberapa acuan teori
pasti, menyebabkan kurs rupiah melemah, dan mengenai BI Rate atau suku bunga yang
membuat pasar modal menjadi panas sehingga digunakan untuk menganalisis dalam penelitian
melemahkan IHSG (CNBC). Hal ini membuat ini. Beberapa teori tersebut diantaranya adalah:
penulis memilih tahun 2014-2018 sebagai tahun 1. Teori Suku Bunga Fisher
penelitian. 2. Teori Tingkat Bunga Keynes
3. Teori Klasik
TINJAUAN PUSTAKA
Indeks Harga Saham Gabungan Kurs (USD/IDR)
IHSG atau JCI (Jakarta Composite Menurut Sukirno (2012:397), “kurs
Index) diperkenalkan pertama kali tanggal 1 April menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu
1993 sebagai indikator pergerakan harga saham negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara
yang tercatat di bursa , baik saham biasa maupun lain”. Selain itu, kurs juga bisa didefinisikan
saham preferen (IDX, 2019). Jumlah emiten yang sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan,
tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk
emiten. Sekarang ini jumlah emiten yang tercatat memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs
di Bursa Efek Indonesia sudah mencapai 537 penting bagi setiap negara karena ketika mata
emiten. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan uang suatu negara terapresiasi, barang yang
hasil merger antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan dihasilkan oleh negara tersebut di luar negeri
Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 30 menjadi lebih mahal dan barang barang luar
November 2007, dan mulai aktif pada 01 negeri di negara tersebut menajadi lebih murah.
Desember (IDX, 2019). IHSG menggunakan Dan sebaliknya, ketika mata uang di suatu negara

3
terdepresiasi, barang-barang negara tersebut di H5 : Indeks Dow Jones, BI Rate, Kurs
luar negeri menjadi lebih murah, dan barang- (USD/IDR), dan Harga Minyak Dunia
barang luar negeri di negara tersebut menjadi berpengaruh secara signifikan terhadap
lebih mahal (Mishkin, 2009:111). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indonesia periode 2014-2018
Harga Minyak Dunia
Harga minyak mentah dunia diukur
dari harga spot pasar minyak dunia, yang pada MЕTODE PЕNЕLITIAN
umumnya menggunakan West Texas Intermediate
atau Brent sebagai standarnya. Minyak mentah Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
yang diperdagangkan di West Texas Intermediate pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
ini memperdagangkan minyak yang berkualitas pеndеkatan kuantitatif. Penelitan ini dilakukan di
tinggi. Hal ini dikarenakan minyak mentah Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, dan Bank
tersebut memiliki kadar belerang yang rendah dan Sentral Amerika sesuai dengan tujuan penelitian.
sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan Lokasi penelitian dipilih berdasarkan kebutuhan
bakar, sehingga harga minyak ini digunakan data, dengan menggunakan data sekuder Lokasi
menjadi patokan bagi perdagangan minyak dunia. juga dipilih karena dianggap menjadi sumber yang
Harga minyak mentah di WTI pada umumnya dapat dipercaya. Penelitian ini menggunakan
lebih tinggi lima sampai enam dolar daripada populasi berupa data bulanan Indeks Dow Jones,
harga minyak OPEC dan lebih tinggi satu hingga BI Rate, Kurs (USD/IDR), Harga Minyak Dunia,
dua dolar dibandingkan dengan harga minyak dan IHSG periode 2014-2018. Sampel terdiri dari
yang berjenis Bent. sejumlah 60 data bulanan Indeks Dow Jones, BI
Rate, Kurs (USD/IDR), Harga Minyak Dunia, dan
Hipotеsis IHSG selama lima tahun (2014-2018).

HASIL DAN PЕMBAHASAN


Tabеl 1. Persamaan Hasil Regresi
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
6358.76 0.00
(Con) 8 724.261   8.780 0
0.00
DJI 0.210 0.021 1.220 9.836 0
BIRAT - 0.94
E -2.569 39.708 -0.006 0.065 9
0.00
KURS 0.358 0.068 0.538 5.273 0
0.00
OIL 7.332 2.384 0.244 3.076 3
Gambar 1. Modеl Hipotеsis
Sumbеr : Data diolah, 2019
H1 : Indeks Dow Jones berpengaruh signifikan Tabel 2 Koefisien Determinasi
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
R R Square Adjusted R Square
(IHSG) Indonesia periode 2014-2018.
H2 : BI Rate berpengaruh signifikan terhadap 0.932 0.868 0.858
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Sumbеr : Data diolah, 2019
Indonesia periode 2014-2018.
H3 : Kurs (USD/IDR) berpengaruh signifikan Tabel 3 Hasil uji F/Simultan
Sum of Mean
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Squares
Df
Square
F Sig.
(IHSG) Indonesia periode 2014-2018. Regression 17176849.644 4 4294212.411
90.41
0.000
H4 : Harga Minyak Dunia berpengaruh 7
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Residual 2612147.759 55 47493.596    

Gabungan (IHSG) Indonesia periode 2014- Total 19788997.403 59      


2018. Sumbеr : Data diolah, 2019

4
Pengaruh Simultan Indeks Dow Jones Amerika yang dalam penelitian ini merupakan Indeks Dow
Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Jones (DJI) Amerika Serikat, BI Rate, Kurs
Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham (USD/IDR) dan Harga Minyak Dunia berakibat
Gabungan. baik pada return saham, investor cenderung akan
Berdasarkan nilau uji F dan nilai melakukan keputusan investasi dan
signifikansi, Indeks Dow Jones Amerika Serikat, mempengaruhi harga saham dan Indeks Harga
BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak Saham Gabungan.
Dunia secara simultan berpengaruh signifikan Investor melihat informasi Indeks Dow
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jones (DJI) sebelum mengambil keputusan
di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menjual atau membeli saham di BEI. Indonesia
menunjukkan bahwa Indeks Dow Jones Amerika adalah negara berkembang dan hal ini
Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga mengakibatkan Indonesia masih bergantung pada
Minyak Dunia pada periode Januari 2014 - investor asing dalam penanaman modalnya. Hal
Desember 2018 selama lima tahun atau 60 bulan ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan
sebagai salah satu faktor makroekonomi penentu pasar modal Indonesia juga dipengaruhi oleh
yang dapat menjelaskan keragaman keragaman pergerakan pasar modal dunia baik secara
atas perubahan Indeks Harga Saham Gabungan langsung maupun tidak langsung (Samsul, 2008).
(IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti Dengan bergejolaknya indeks pasar Amerika
bahwa investor cenderung melihat kondisi dan Serikat yang dapat diketahui melalui indeks
informasi dari Indeks Dow Jones Amerika Serikat, sahamnya yakni adalah Indeks Dow Jones
BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak Amerika Serikat, perdagangan saham di Indonesia
Dunia sebelum melakukan investasi di BEI. juga akan mengalami gangguan dan akan
Informasi tersebut menjadi pertimbangan investor mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan.
sebelum membeli saham untuk memperkirakan Tidak hanya makroekonomi global, akan tetapi
harga saham di masa depan. makroekonomi domestik seperti informasi BI
Hasil dari penelitian ini telah sesuai Rate menjadi pertimbangan investor pula dalam
dengan teori yang ada yaitu adalah teori APT mengambil keputusan investasi. Semakin tinggi
(Arbitrage Pricing Theory). Ross (1976) BI Rate, maka semakin tinggi keinginan
membuktikan bahwa variabel-variabel masyarakat untuk menabung dan membuat
makrorekonomi memiliki pengaruh sistematis keinginan untuk berinvestasi menjadi rendah.
terhadap tingkat pengembalian (return) pasar Informasi Kurs Rupiah juga menjadi
saham. Kekuatan ekonomi mempengaruhi tingkat pertimbangan investor sebelum mengambil
diskonto (discount rate), kemampuan perusahaan keputusan untuk berinvestasi. Kurs penting karena
untuk menggerakkan aliran kas (cash flow), dan kurs valas mempengaruhi harga-harga barang
pembayaran dividen di masa yang akan datang yang diproduksi di dalam negeri yang dijual di
(future dividen payouts). Mekanisme seperti ini luar negeri dan barang-barang luar negeri yang
menunjukkan bahwa variabel-variabel dibeli di negara domestik. Sehingga pada saat
makroekonomi merupakan faktor-faktor yang Kurs Rupiah mengalami kenaikan, maka investor
krusial di pasar ekuitas. Indeks Dow Jones (DJI), tertarik untuk berinvestasi pada surat berharga
BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak yang akan berdampak pada kenaikan investasi di
Dunia merupakan variabel makroekonomi. Maka BEI sehingga menyebabkan indeks harga saham
sesuai dengan (Arbitrage Pricing Theory), gabungan di BEI naik. Informasi Harga Minyak
bahwasannya Ross (1976) membuktikan bahwa Dunia juga menjadi pertimbangan investor
variabel-variabel makrorekonomi memiliki sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.
pengaruh sistematis terhadap tingkat Dengan berfluktuasinya harga minyak dunia ini,
pengembalian (return) pasar saham. Karena akan membawa dampak terhadap IHSG, karena
investor cenderung mengharapkan return yang sebagian besar perusahaan yang terdaftar di BEI
tinggi dan aman untuk menginvestasikan ini merupakan perusahan manufaktur dan tambang
modalnya, maka jika terdapat variabel ekonomi yang input dan output produksinya berkaitan
yang baik pengaruhnya terhadap return saham, dengan minyak (Mohadizabeth et al, 2014). Selain
maka investor akan membuat keputusan investasi. itu, apabila harga minyak mentah dunia naik, pada
Keputusan investasi inilah yang akhirnya umumnya harga BBM akan ikut naik dan
mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan. mengakibatkan beberapa perusahaan khsususnya
Maka dari itu, jika keseluruhan makroekonomi barang konsumsi, retail, dan transportasi memiliki

5
biaya yang meningkat. Karena investor cenderung Harga Saham Gabungan juga mengalami
mengharapkan return yang stabil, maka mereka kenaikan. Meskipun pada tahun 2014 menuju
akan takut mengalami kerugian sehingga akan 2015 Indeks Dow Jones mengalami pergerakan
menjual sahamnya. Tentu saja hal ini akan yang tidak searah dengan Indeks Harga Saham
mengakibatkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan, akan tetapi pada tahun 2015 hingga
Gabungan. Hasil penelitian terdahulu dari Amin tahun 2018, ketika Indeks Dow Jones mengalami
(2014) terkait makroekoomi terhadap IHSG kenaikan, maka Indeks Harga Saham Gabungan
menyebutkan bahwa Tingkat inflasi, suku bunga, juga searah mengalami kenaikan. Pada tahun 2015
SBI, nilai kurs dollar, dan Indeks Dow Jones hingga 2018, Indeks Dow Jones secara berkala
berpengaruh secara simultan terhadap IHSG. mengalami kenaikan mulai dari sebesar 17.490,30
Lailia (2014) juga menyebutkan bahwa Tingkat pada 2015, 18.027,38 pada 2016, 21.937,62 pada
suku bunga, tingkat inflasi, nilai kurs dollar, dan tahun 2016, hingga menembus angka 24.994,51
Indeks Strait Times berpengaruh secara simultan pada tahun 2018. Hal ini searah dengan
terhadap IHSG. pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang
Penjalasan diatas mendukung hasil terus mengalami kenaikan yakni sebesar 4.875,21
penelitian bahwa Indeks Dow Jones Amerika pada 2015, 5.059,89 pada 2016, 5.785,12 pada
Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga 2017, dan hingga menembus angka 6.098,58 pada
Minyak Dunia secara simultan berpengaruh tahun 2018.
signifikan terhadap indeks harga saham gabungan Hasil penelitian ini telah sesuai dengan
di BEI. Sehingga perlu bagi investor untuk teori APT (Arbitrage Pricing Theory) yang
melihat informasi kebijakan moneter yang menyebutkan bahwa tingkat keuntungan dari
berkaitan dengan Indeks Dow Jones Amerika saham yang diperdagangkan di pasar modal terdiri
Serikat, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak dari dua komponen, yaitu: tingkat keuntungan
Dunia sebelum melakukan investasi pada bursa normal atau tingkat keuntungan yang diharapkan
efek. dan tingkat keuntungan yang tidak pasti atau
berisiko (Husnan, 2003). Tingkat keuntungan
Pengaruh Parsial Indeks Dow Jones Amerika yang diharapkan merupakan bagian dari tingkat
Serikat, BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga keuntungan sesungguhnya yang diharapkan oleh
Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham investor. Tingkat keuntungan ini sangat
Gabungan. dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki oleh
a. Variabel Indeks Dow Jones Amerika Serikat investor. Sedangkan tingkat keuntungan yang
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan tidak pasti atau sebagian tingkat keuntungan yang
Berdasarkan hasil uji t dan nilai bersumber dari informasi yang bersifat tidak
signifikansi, variabel Indeks Dow Jones Amerika diharapkan. Indeks Dow Jones menyuguhkan
Serikat secara parsial berpengaruh secara informasi terkait keadaan makroekonomi global.
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Tentu saja jika ada informasi yang tidak
Gabungan di BEI. Hasil uji t juga menunjukkan diharapkan dari keadaan ekonomi global, maka
bahwa pengaruh Indeks Dow Jones Amerika pemikiran investor akan ikut terpengaruhi dan
Serikat terhadap Indeks Harga Saham Gabungan berdampak pada kegiatan investasi dan Indeks
memberikan pengaruh yang positif atau searah. Harga Saham Gabungan.
Hal ini berarti pada saat Indeks Dow Jones Jika perekonomian negara Amerika
Amerika Serikat naik, maka indeks harga saham mempengaruhi perekonomian negara Indonesia,
gabungan di BEI naik. Begitu juga pada saat maka kinerja bursa efek Amerika juga
Indeks Dow Jones Amerika Serikat turun, maka mempengaruhi kinerja bursa efek Indonesia
indeks harga saham gabungan di BEI turun. melalui indeks harga saham gabungannya yang
Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa saling bersangkutan. Keterkaitan antar bursa yang
Indeks Dow Jones Amerika Serikat merupakan dapat dilihat dari hubungan antar indeks harga
salah satu penentu yang menjelaskan keragaman saham dapat terjadi karena investor menjadikan
atas perubahan indeks harga saham gabungan di indeks harga saham di bursa lain sebagai salah
BEI dengan pengaruh yang nyata. satu informasi dalam proses pengambilan
Berdasarkan analisis deskriptif yang dapat keputusan informasi (Tamara, 2013). Penelitian
dilihat pada perbandingan data tabel 4.1 dan 4.2 ini didukung oleh penelitian terdahulu dari Amin
berdasarkan rata-rata, ketika Indeks Dow Jones (2012) dan Lailia (2014) bahwasannya Indeks
mengalami kenaikan, secara bersamaan Indeks Dow Jones berpengaruh positif signifikan

6
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jadi, hal tindakan yang sama, maka banyak investor
berdasarkan penjelasan diatas, hasil yang yang menjual sahamnya sehingga berdasarkan
didapatkan telah sesuai dengan teori dan hukum permintaan dan penawaran harga saham
penelitian terdahulu, yakni adalah Indeks Dow akan turun. Hal ini tentu akan mengakibatkan
Jones Amerika Serikat secara parsial berpengaruh turunnya indeks harga saham yang mencerminkan
positif secara signifikan terhadap Indeks Harga pergerakan seluruh harga saham yang ada di BEI.
Saham Gabungan di BEI. Dan sebaliknya, jika BI Rate lebih rendah
daripada return investasi, investor cenderung lebih
b. Variabel BI Rate terhadap Indeks Harga menanamkan modalnya di pasar modal sehingga
Saham Gabungan membuat indeks harga saham mengalami
Berdasarkan hasil uji t dan nilai kenaikan. Namun, dalam penelitian ini, hasil
signifikansi, variabel BI Rate secara parsial penelitian menyebutkan bahwa menunjukkan
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap bahwa BI Rate terhadap Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Hasil uji t Gabungan memberikan pengaruh yang negatif
juga menyebutkan bahwa menunjukkan bahwa BI atau terbalik. Hal ini berarti pada saat BI Rate
Rate terhadap Indeks Harga Saham Gabungan naik, maka indeks harga saham gabungan di BEI
memberikan pengaruh yang negatif atau terbalik. turun. Begitu juga pada saat BI Rate turun, maka
Hal ini berarti pada saat BI Rate naik, maka indeks harga saham gabungan di BEI naik.
indeks harga saham gabungan di BEI turun. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa BI
Begitu juga pada saat BI Rate turun, maka indeks Rate merupakan salah satu penentu yang
harga saham gabungan di BEI naik. menjelaskan keragaman atas perubahan indeks
Berdasarkan analisis deskriptif yang dapat harga saham gabungan di BEI dengan pengaruh
dilihat pada perbandingan data tabel 4.1 dan 4.3 yang rendah. Penelitian ini bertolakbelakang
berdasarkan rata-rata, BI Rate mempengaruhi dengan penelitian terdahulu dari Amin (2012) dan
Indeks Harga Saham Gabungan secara negatif Lailia (2014) dan Albab (2015) dimana kurs
atau tidak searah secara tidak signifikan. Dalam berpengaruh signifikan terhadap indeks harga
hal ini, perubahan BI Rate tetap membuat Indeks saham gabungan. Namun, didukung penelitian
Harga Saham Gabungan berfluktuatif. Dilihat dari Poetra (2016) dimana BI Rate berpengaruh tidak
rata-rata, memang hanya pada tahun 2016 menuju signifikan terhadap Indeks Harga Saham
2017 yang mengalami pengaruh negatif. Yakni Gabungan. Hal ini disebabkan karena ada
ketika IHSG mengalami kenaikan dengan angka keragaman informasi yang menyebabkan
5.059,89 menuju 5.785,12 dan diikuti pengaruh perbedaan pengambilan keputusan yang dilakukan
penurunan dari BI Rate dari angka 6,00 menuju investor. Keragaman informasi ini karena adanya
4,36. Akan tetapi, secara keseuruhan dapat dilihat investor yang tidak hanya melihat perubahan BI
pada perbandingan fluktuasi setiap bulan dari Rate saja, namun juga melihat selisih FED Rate
IHSG dan BI Rate dimana ketika BI Rate dengan BI Rate.
mengalami penurunan, justru sebaliknya IHSG
mengalami kenaikan. Hubungan antara keduanya c. Variabel Kurs (USD/IDR) terhadap Indeks
ini adalah tidak signifikan atau berpengaruh Harga Saham Gabungan
secara rendah. Hal ini diakibatkan karena investor Berdasarkan hasil uji t dan nilai
masih menimbang faktor suku bunga lain yakni signifikansi, variabel Kurs (USD/IDR) secara
adalah FED Rate. parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
Dalam teori Klasik dalam Nopirin Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Hasil uji t
(2012:167) menyatakan bahwa semakin tinggi juga menunjukkan bahwa pengaruh Kurs
tingkat bunga, maka semakin tinggi keinginan (USD/IDR) terhadap Indeks Harga Saham
masyarakat untuk menabung, namun semakin Gabungan memberikan pengaruh yang positif atau
rendah keinginan masyarakat untuk melakukan searah. Hal ini berarti pada saat Kurs (USD/IDR)
investasi. Semakin tinggi BI Rate, maka semakin naik, maka indeks harga saham gabungan di BEI
tinggi keinginan masyarakat untuk menabung dan naik. Begitu juga pada saat Kurs (USD/IDR)
membuat keinginan untuk berinvestasi menjadi turun, maka indeks harga saham gabungan di BEI
rendah. Kondisi ini bisa menarik minat investor turun. Sehingga hasil penelitian menunjukkan
yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk bahwa Kurs (USD/IDR) merupakan salah satu
memindahkan dananya dari saham ke deposito penentu yang menjelaskan keragaman atas
tabungan. Jika sebagian besar investor melakukan

7
perubahan indeks harga saham gabungan di BEI perusahaan yang semakin murah, dan
dengan pengaruh yang nyata. mengakibatkan profitabilitas perusahaan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif yang dapat Karena investor mengharapkan return yang tinggi,
dilihat pada perbandingan data tabel 4.1 dan 4.4 maka investor tertarik menanamkan sahamnya di
berdasarkan rata-rata, ketika Kurs (USD/IDR) perusahaan tersebut dan membuat IHSG
mengalami kenaikan, secara bersamaan Indeks mengalami kenaikan. Penelitian ini didukung oleh
Harga Saham Gabungan juga mengalami penelitian terdahulu dari Amin (2012) dan Lailia
kenaikan. Meskipun pada tahun 2014 menuju (2014) dan Albab (2015) dimana kurs
2015 Kurs (USD/IDR) mengalami pergerakan berpengaruh signifikan terhadap indeks harga
yang tidak searah dengan Indeks Harga Saham saham gabungan. Jadi, berdasarkan penjelasan
Gabungan, akan tetapi pada tahun 2015 hingga diatas, hasil yang didapatkan telah sesuai dengan
tahun 2018, ketika Kurs (USD/IDR) mengalami teori dan penelitian terdahulu, yakni adalah Kurs
kenaikan, maka Indeks Harga Saham Gabungan (USD/IDR) secara parsial berpengaruh positif
juga searah mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham
hingga 2018, Kurs (USD/IDR) secara berkala Gabungan di BEI.
mengalami kenaikan mulai dari sebesar 13.457,58
pada 2015, 13.329,83 pada 2016, 13.398,17 pada d. Variabel Harga Minyak Dunia terhadap
tahun 2016, hingga menembus angka 14.272,33 Indeks Harga Saham Gabungan
pada tahun 2018. Hal ini searah dengan Berdasarkan hasil uji t dan nilai
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang signifikansi, variabel Harga Minyak Dunia secara
terus mengalami kenaikan yakni sebesar 4.875,21 parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
pada 2015, 5.059,89 pada 2016, 5.785,12 pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Hasil uji t
2017, dan hingga menembus angka 6.098,58 pada juga menunjukkan bahwa Harga Minyak Dunia
tahun 2018. terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
Kurs rupiah menurut Tandelilin memberikan pengaruh positif atau searah. Hal ini
(2010:334) merupakan sinyal positif bagi berarti pada saat Harga Minyak Dunia naik, maka
perekonomian yang mengalami inflasi dan indeks harga saham gabungan di BEI naik. Begitu
menurunnya Kurs Rupiah akan berdampak pada juga pada saat Harga Minyak Dunia turun, maka
meningkatnya biaya impor bahan baku dan indeks harga saham gabungan di BEI turun.
peralatan yang dibutuhkan emiten, meningkatnya Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa
biaya produksi, dan banyak emiten yang memiliki Harga Minyak Dunia merupakan salah satu
hutang luar negeri sehingga dengan menurunnya penentu yang menjelaskan keragaman atas
Kurs Rupiah akan meningkatkan beban hutang perubahan indeks harga saham gabungan di BEI
yang harus ditanggung oleh emiten”. Dengan dengan pengaruh yang nyata.
banyaknya beban dan biaya yang harus Berdasarkan analisis deskriptif yang dapat
ditanggung, maka profit perusahaan akan dilihat pada perbandingan data tabel 4.1 dan 4.5
menurun dan menyebabkan investor tidak tertarik berdasarkan rata-rata, Harga Minyak Dunia
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan
tersebut, sehingga mengakibatkan permintaan secara negatif atau tidak searah secara signifikan.
saham dan indeks harga saham gabungan menjadi Dilihat dari rata-rata, memang hanya pada tahun
turun. Dan sebaliknya, meningkatnya Kurs Rupiah 2015 menuju 2016 yang mengalami pengaruh
akan membuat kondisi perekonomian baik dan negatif. Yakni ketika IHSG mengalami kenaikan
profit perusahaan stabil, yang akan membuat dengan angka 5.059,89 menuju 5.785,12 dan
investor teratarik untuk membeli saham dan diikuti pengaruh penurunan dari Harga Minyak
membuat indeks harga saham gabungan Dunia dari angka 49,31 menuju 44,47. Akan
mengalami kenaikan. tetapi, secara keseuruhan dapat dilihat pada
Hal ini juga sejalan dengan teori Good perbandingan fluktuasi setiap bulan dari IHSG
Market Approach (Dornbusch & Fischer (1980) dan BI Rate dimana ketika BI Rate mengalami
dalam Sudirman (2018)) yang menyatakan bahwa penurunan, justru sebaliknya IHSG mengalami
perubahan mata uang atau kurs mempengaruhi kenaikan. Pada tahun 2017, IHSG mengalami
competitiveness suatu perusahaan, yang kenaikan secara berkala sebesar 5.294,10 pada
selanjutnya mempengaruhi pendapatan Januari, 5.386,69 pada Februari, 5.568,11 pada
perusahaan atau cost of fund. Dengan melemahnya Maret, 5.685,30 pada April, 5.738,15 pada Mei,
mata uang, hal ini akan berimbas pada ekspor dan 5.829,71 pada Juni. Hal tersebut diikuti oleh

8
penurunan secara berkala dari Harga Minyak yang paling besar senilai pada tabel dan koefisien
Dunia secara berkala yakni 52,82 pada bulan beta yang paling besar. Sehingga variabel Indeks
Januari, 54,01 pada bulan Februari, 50,60 pada Dow Jones Amerika Serikat mempunyai pengaruh
bulan Maret, 49,33 pada bulan April, 48,32 pada yang paling kuat dibandingkan dengan variabel
bulan Mei, dan 46,04 pada bulan Juni yang lainnya maka variabel Indeks Dow Jones
Dengan menggunakan teori APT (Arbitrage Amerika Serikat mempunyai pengaruh yang
Pricing Theory), Ross (1976) membuktikan dominan terhadap IHSG.
bahwa variabel-variabel makrorekonomi memiliki Variabel Indeks Dow Jones Amerika
pengaruh sistematis terhadap tingkat Serikat mempunyai pengaruh yang paling kuat
pengembalian (return) pasar saham. Minyak dunia dikarenakan pergerakan pasar modal hampir 80
merupakan salah satu poin makroekonomi yakni persen di dunia terbuka untuk investor asing dan
merupakan identitas makroekonomi global. Dalam tidak terlalu memberikan kontrol investasi yang
teori Arbitrage Pricing Theory, menyebutkan menghambat investor antar negeri berinvestasi
bahwa kekuatan ekonomi mempengaruhi tingkat (Bhamra, 2002). Karena Indonesia adalah negara
diskonto (discount rate), kemampuan perusahaan berkembang, maka kegiatan investasinya masih
untuk menggerakkan aliran kas (cash flow), dan bergantung pada investor luar negeri. Amerika
pembayaran dividen di masa yang akan datang adalah negara maju yang dapat mempengaruhi
(future dividen payouts) dan mempengaruhi perekonomian dunia maupun di Indonesia.
keputusan investasi dari investor. Jadi, apabila Sampai saat ini, pengaruh perekonomian Amerika
harga minyak mentah dunia naik, pada umumnya Serikat sangat berdampak bagi semua negara.
harga BBM akan ikut naik. Hal yang Sunariyah (2006), mengatakan bahwa dengan
menyebabkan hubungan harga minyak dunia dan naiknya Indeks Dow Jones memberi indikasi
indeks harga saham gabungan ini searah adalah bahwa perekonomian Amerika Serikat ikut
dikarenakan kebanyakan perusahaan perusahaan membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor
yang ada di bursa efek dan terdaftar di bursa efek Indonesia yang mencapai 13,99 miliar dollar AS
ini adalah perusahaan tambang dan minyak. Maka per tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Amerika
jika harga minyak mengalami penurunan, Serikat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
otomatis banyak investor yang tidak berminat Indonesia melalui kegiatan ekspor melalui aliran
untuk menanamkan sahamnya di perusahaan modal masuk bagi investasi langsung maupun
minyak yang ada di bursa efek Indonesia. Hal ini melalui pasar modal. Dengan bertambah baiknya
lah yang menyebabkan indeks harga saham ekspor perusahaan, maka keuntungan perusahaan
gabungan mengalami perubahan. Hasil dari akan mengalami peningkatan. Karena investor
penelitian ini juga didukung oleh penelitian berharap return yang baik untuk pengembangan
terdahulu dari Raraga (2012) dimana harga modalnya, hal ini akan membuat investor tertarik
minyak dunia berpengaruh signifikan terhadap untuk berinvestasi di BEI dan akan membuat
indeks harga saham gabungan. Jadi, berdasarkan indeks harga saham gabungan akan mengalami
penjelasan diatas, hasil yang didapatkan telah kenaikan.
sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu, yakni Hasil penelitian ini sesuai berdasarkan
adalah Harga Minyak Dunia secara parsial teori APT (Arbitrage Pricing Theory). Tingkat
berpengaruh positif secara signifikan terhadap keuntungan dari saham yang diperdagangkan di
Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. pasar modal terdiri dari dua komponen, yaitu
tingkat keuntungan normal atau tingkat
keuntungan yang diharapkan dan tingkat
Variabel Indeks Dow Jones Amerika Serikat, keuntungan yang tidak pasti atau berisiko
BI Rate, Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak (Husnan, 2003). Tingkat keuntungan yang
Dunia yang berpengaruh dominan terhadap diharapkan merupakan bagian dari tingkat
Indeks Harga Saham Gabungan keuntungan sesungguhnya yang diharapkan oleh
Berdasarkan hasil regresi linier berganda investor. Tingkat keuntungan ini sangat
dapat dilihat dari keempat variabel yaitu Indeks dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki oleh
Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Kurs investor. Sedangkan tingkat keuntungan yang
(USD/IDR), dan Harga Minyak Dunia yang tidak pasti atau sebagian tingkat keuntungan yang
berpengaruh dominan dari indeks harga saham bersumber dari informasi yang bersifat tidak
gabungan adalah variabel Indeks Dow Jones diharapkan. Indeks Dow Jones menyuguhkan
Amerika Serikat yang mempunyai nilai t hitung informasi terkait keadaan makroekonomi global.

9
Tentu saja jika ada informasi yang tidak mengambil keputusan berdasarkan insting
diharapkan dari keadaan ekonomi global, maka pribadi, tetapi menghitung dan memperhatikan
pemikiran investor akan ikut terpengaruhi dan risiko sebelum pengambilan keputusan.
berdampak pada kegiatan investasi dan Indeks 2. Bagi peneliti selanjutnya, mengingat variabel
Harga Saham Gabungan. Berdasarkan penjelasan bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang
diatas, maka Dow Jones Amerika Serikat sangat penting dalam mempengaruhi IHSG
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai
Indeks Harga Saham Gabungan. sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini dengan
KЕSIMPULAN DAN SARAN mempertimbangkan variabel-variabel lain yang
Kеsimpulan merupakan variabel lain diluar variabel yang
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap sudah masuk dalam penelitian ini.
variabel bebas terhadap IHSG dilakukan
dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis DAFTAR PUSTAKA
regresi linier berganda diperoleh variabel Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP
secara simultan terhadap IHSG. Sehingga AMP YKPN, Yogyakarta.
dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap
hipotesis yang menyatakan bahwa adanya Mishkin, Frederic S. 2009. Ekonomi Uang,
pengaruh secara bersama-sama (simultan) Perbankan, dan Pasar Keuangan. Buku 1.
variabel bebas terhadap variabel IHSG dapat Jakarta: Salemba Empat.
diterima. Nopirin. 2012. Pengantar Ilmu Ekonomi
2. Untuk mengetahui pengaruh secara individu MikroMakro. Yogyakarta: BPFE.
(parsial) variabel bebas (Indeks Dow Jones
Amerika Serikat, BI Rate, Kurs, Harga Purnomo, Lucky Bayu. 2012. Rahasia di Balik
Minyak Dunia) terhadap IHSG dilakukan Pergerakan Harga Saham. PT.Elex Media
dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada Komputindo, Jakarta.
hasil uji didapatkan bahwa terdapat Ross, S.A., 1977. "The Determination of Finacial
tigavariabel yang mempunyai pengaruh Structure:The Incentive Signalling
signifikan terhadap IHSG yaitu Indeks Dow Approach", Journal ofEconomics, Spring,
Jones Amerika Serikat, Kurs, Harga Minyak 8, pp 23-40.
Dunia.
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa Samsul, Muhamad. 2006. Pasar Modal Dan
variabel Indeks Dow Jones Amerika Serikat Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga.
mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta Surabaya
yang paling besar. Sehingga variabel Indeks Samsul, Muhamad. 2008. Pasar Modal Dan
Dow Jones Amerika Serikat mempunyai Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga.
pengaruh yang paling kuat dibandingkan Surabaya
dengan variabel yang lainnya maka variabel
Sukirno, Sadono. 2012. Pengantar Teori
Indeks Dow Jones Amerika Serikat
Makroekonomi, edisi ketiga. Jakarta:
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
Rajawali Pers, 2012.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar
Saran Modal, Edisi Kelima, UPP, STIM YKPN,
Yogyakarta.
1. Bagi investor, sebaiknya selalu memperhatikan
Indeks Dow Jones Amerika Serikat, BI Rate, Tandelilin. E. 2010. Portofolio danInvestasi.
Kurs (USD/IDR), dan Harga Minyak Dunia Teori dan Aplikasi. Penerbit Kanisius.
sebelum mengambil keputusan untuk Yogyakarta.
berinvestasi di BEI. Selain itu, investor juga Jurnal
harus memperhatikan perubahan Indeks Dow
Jones Amerika Serikat terkait dengan Albab, Ahmad Ulil. 2015. “Pengaruh Indek
perubahan indeks saham nya sehingga tidak Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average,
terjadi informasi asimetris dan tidak BI Rate dan Kurs Dolar terhadap Indeks

10
Harga Saham Gabungan : Studi Kasus Wijayaningsih, Ria, 2016. Pengaruh BI Rate, Fed
pada IHSG Bursa Efek Indonesia Tahun Rate, dan Kurs Rupiah Terhadap Indeks
2008-2013”. Jurnal Skripsi. Jurnal Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode
Ekonomi Bisnis (JAB). Universitas 2008-2015. Jurnal Administrasi Bisnis
Brawijaya (JAB) Volume 33 No. 2 April 2016.
Universitas Brawijaya.
Amin, Muhammad Zuhdi.2012. Pengaruh
Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Internet
Kurs Dollar (USD/IDR), Dan Indeks Dow
Jones (DJIA) Terhadap PergerakanIndeks Beritasatu.com, 2019. “Kondisi Global Menekan
Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek IHSG” (online),
Indonesia (BEI) (Periode 2008-2011). https://www.beritasatu.com/pasar-
Jurnal Skripsi. Jurnal Ekonomi Bisnis modal/336867-kondisi-global-buat-ihsg-
(JAB). Universitas Brawijaya. 2015-tertekan.html, diakses tanggal 1 Mei
Bhamra, Harjoat. S. 2002. International Stock 2019.
Market Integration ; A dynamic General Bisnis.com, 2019 “Pertumbuhan IHSG 2014”
Equilibrium Approach, International (online),
Journal. London Business School. United https://market.bisnis.com/read/20141230/7
Kingdom. /386858/pertumbuhan-ihsg-2014, diakses
Lailia, Hilya. 2014. Pengaruh Tingkat Suku tanggal 1 Mei 2019.
Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Dollar
Nyse.com, 2019. “Penjelasan Indeks Dow Jones”
dan Indeks Strait Times terhadap indeks (online), www.nyse/index.com, diakses
harga saham gabungan (IHSG) Indonesia pada tanggal 13 Mei 2019.
(studi pada bursa efek indonesia periode
januari 2010 -juni 2013). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis (JAB), Vol 12 No 1.
Universitas Brawijaya
Poetra, Ronald Pratam. 2016. Pengaruh Inflasi,
Harga Minyak Mentah, Suku Bunga, Nilai
Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan Tahun 2005-2015.
Skripsi Program Studi Pendidikan
Ekonomi. Universitas Negeri Surabaya
Raraga, Filus. 2012. Analisis Pengaruh Harga
Minyak dan Harga Emas terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang
Sudirman. 2018. Pengaruh Perubahan Nilai
Tukar Rupiah Tengah US Dollar terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.
Jurnal Al Buhuts Volume 1 Nomor 1 Juni
2018. Universitas IAIN Sultan Amai
Gorontalo.
Tamara, Shevanda Febrilia, 2013. Pengaruh Dow
Jones Industrial Average, Deutscher
Aktienindex, Shanghai Stock Exchange
Composite Index, dan Straits Times Index
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010–
2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.
Universitas Brawijaya.

11

You might also like