You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR GULA


DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 (STUDI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

Khasanah Budi Rahayu, Lintang Dian Saraswati, Henry Setyawan


Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : khasanah.brahayu@gmail.com

Abstract : Type 2 diabetes melitus is a disease that require continous treatment


and management in order to prevent complication.The aim of this research is to
analysis correlation between some factors with blood glucose level in diabetes
melitus patient. The method used in this research is observational with cross-
sectional as study design which conduct in September until October 2017 at
Puskesmas Kedungmundu area. The amount of sample is 65 of 173 diabetes
patients. Sample is selected by simple random sampling. Data were collected
through interview with questionnaire and measurement. Statistic analysis used in
this research were Pearson Product Moment, Rank Spearman and Lambda. The
result of research shows that 60% respondents have an uncontrollable blood
glucose level. Furthermore bivariate analysis show that there is correlation
between medication adherence, physical activity level, ans family supports with
blood glucose level. Meanwhile there is no correlation between duration, obesity
status, diet adherence, physical exercise type, physical exercise frequent and
motivation level with blood glucose level. Based on the result of the research
primary health care is suggested to give education not just to diabetes patients
but to closest family of diabetes melitus patient. And as for diabetes patients is
hoped to take medicine the doctors suggested.

Keywords : Type 2 diabetes melitus, Blood glucose level, Puskesmas


Kedungmundu

PENDAHULUAN kemudian meningkat menjadi 2,1%


di tahun 2013. Diabetes melitus di
Diabetes melitus tipe 2 Kota Semarang merupakan penyakit
merupakan dampak dari gangguan tidak menular ke-2 dengan kasus
sekresi insulin atau insensitivitas sel pada tahun 2015 adalah 27%.1–
terhadap insulin.1 3
Puskesmas Kedungmundu
International Diabetes merupakan salah satu Puskesmas
Federation (IDF) mencatat bahwa dengan kasus DM terbesar di Kota
prevalensi diabetes di dunia yakni Semarang dengan proporsi kasus
sebesar 1,9%. Angka tersebut sebesar 30,3% pada tahun 2015.
membuat diabetes melitus sebagai Angka tersebut lebih tinggi
penyebab kematian ke tujuh di dunia. dibandingkan proporsi kasus
Sementara itu terjadi peningkatan diabetes melitus di Kota Semarang.
prevalensi diabetes melitus di Diabetes melitus kerap
Indonesia. Pada tahun 2007 disebut sebagai silent killer dan
prevalensi diabetes melitus di sering kali menimbulkan berbagai
Indonesia adalah 1,1% yang komplikasi bagi penderitanya.

19
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Komplikasi yang disebabkan oleh diet, kepatuhan minum obat,


diabetes melitus dapat mengenai dukungan keluarga, dan motivasi.
hampir seluruh organ tubuh dan Banyaknya faktor yang berhubungan
dapat terjadi secara akut maupun dengan kadar gula darah pada
kronis. penderita diabetes tipe 2 membuat
Komplikasi diabetes melitus tindakan perawatan dan terapi
dapat terjadi karena kadar gula dilakukan dengan lebih cermat. Hal
darah yang buruk. Agar kadar gula tersebut perlu dilaksanakan demi
darah tetap terkendali maka perlu mencegah maupun memperlambat
dilakukan perawatan dan terjadinya komplikasi pada penderita
pengelolaan diabetes. Strategi diabetes melitus tipe 2. Oleh karena
dalam melakukan perawatan dan itu penelitian ini dilakukan untuk
pengelolaan diabetes untuk menganalisi faktor-faktor yang
mencapai kadar gula darah yang berhubungan dengan kadar gula
memuaskan diantaranya yaitu darah pada penderita diabetes
melakukan edukasi pengobatan, melitus tipe 2 di wilayah kerja
terapi nutrisi medis dan aktivitas Puskesmas Kedungmundu
yang rutin. Hal yang tidak kalah Semarang.
penting dalam pengendalian
terhadap diabetes melitus yakni METODE PENELITIAN
memeriksa kadar gula darah secara Penelitian ini merupakan penelitian
berkala.6Pengendalian kadar gula kuantitatif dengan jenis
darah bagi penderita diabetes observasional analitiik. Desain studi
merupakan hal yang penting karena yang digunakan pada penelitian ini
dengan pengendalian gula darah yaitu desain studi cross sectional.
yang baik maka komplikasi akibat Penelitian ini dilakukan pada bulan
diabetes dapat dicegah. Namun dari September hingga Oktober 2017 di
beberapa penelitian yang dilakukan wilayah kerja Puskesmas
diketahui bahwa sebagian besar Kedungmundu Semarang. Populasi
penderita diabetes memiliki kadar pada penelitian ini adalah penderita
gula darah yang tidak terkendali. diabetes melitus tipe 2 yang
Berdasarkan penelitian yang berkunjung ke Puskesmas
dilakukan DiabCare di Indonesia Kedungmundu pada bulan Mei 2017.
tahun 2006 menunjukan persentase Besar sampel dalam penelitian ini
penderita diabetes yang memiliki adalah 65 orang. Teknik
kadar gula darah yang buruk pengambilan sampel yang dilakukan
sebesar 47,2%. Penelitian lain yang adalah teknik simpel random
dilakukan di Poliklinik Penyakit sampling. Data yang diperoleh
Dalam RS Roemani Muhammadiyah selanjutnya dianalisis menggunakan
Semarang menemukan bahwa uji Pearson, Rank Spearman, dan
46,3% penderita diabetes tipe 2 Lambda.
memiliki kontrol gula darah yang
buruk.7,8 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berbagai faktor a. Karakteristik Responden
mempengaruhi tinggi rendahnya Tabel 1 menunjukan bahwa
kadar gula darah pada penderita sebagian besar responden
diabetes melitus tipe 2, antara lain merupakan wanita (78,5%) dan
lama menderita diabetes, obesitas, berada di rentang usia 50-63
aktivitas fisik, jenis latihan jasmani, tahun (55,4%). Lebih dari
frekuensi latihan jasmani, kepatuhan sebagian responden merupakan

20
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ibu rumah tangga (67,7%). memiliki tingkat aktivitas fisik


Sedangkan berdasarkan kadar yang sedang (70,8). Sedangkan
gula darah diketahui bahwa lebih dari jenis latihan jasmani hampir
dari setengah responden memiliki setengah responden memilih
kadar gula darah yang tidak jalan-jalan sebagai olahraga
terkendali (60%). (44,6%). Lebih dari setengah
b. Analisis Univariat responden melakukan latihan
Tabel 2 menunjukan bahwa jasmani kurang dari 90 menit per
berdasarkan lama menderita DM minggu (55,4%). Berdasarkan
sebagian responden menderita dukungan keluarga diketahui
DM lebih dari 2 tahun (50,8). bahwa sebagian besar responden
Sementara itu hampir setengah telah mendapat dukungan
responden menderita obesitas keluarga (55,4). Dan lebih dari
(49,2) dan sebagian besar setengah responden telah
responden patuh minum obat memiliki motivasi tinggi (53,8%).
(73,8%). Berdasarkan kepatuhan c. Analisis Bivariat
diet diketahuibahwa lebih dari 1. Hubungan antara Lama
setengah responden tidak patuh Menderita DM dengan Kadar
mennjalankan diet (76,9%). Gula Darah
Selain itu dilihat dari tingkat Dari tabel 3 diketahui
aktivitas fisik dapat diketahui bahwa
bahwa sebagian besar responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki 13 20,6
Perempuan 50 79,4
2. Kelompok Umur
36-49 tahun 10 15,9
50-63 tahun 36 57,1
>64 tahun 17 27,0
3 Jenis Pekerjaan
Pensiunan 7 11,1
Ibu Rumah Tangga 43 68,3
Pegawai Swasta 3 4,8
Pengusaha 4 6,3
Buruh 2 3,2
Lainnya 4 6,3
4. Kadar Gula Darah Puasa
Tidak Terkendali 39 61,9
Terkendali 24 38,1
Tabel 2. Hasil Analisis Univariat
No Variabel Frekuensi Persentase
1. Lama Menderita DM
>2 tahun 31 49,2
≤2 tahun 32 50,8
2. Status Obesitas
Obesitas 30 47,6
Overweight 14 22,2
Normal 19 30,2

21
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

No Variabel Frekuensi Persentase


3. Kepatuhan Minum Obat
Tidak Patuh 17 27,0
Patuh 46 73,0
4. Kepatuhan Diet
Tidak Patuh 48 76,2
Patuh 15 23,8
5. Tingkat Aktivitas Fisik
Rendah 11 17,5
Sedang 45 71,4
Tinggi 7 11,1
6. Jenis Latihan Jasmani
Tidak Olahraga 21 33,3
Jalan-jalan 27 42,9
Senam 12 19,0
Joging 1 1,6
Sepeda 2 3,2
7. Frekuensi Latihan Jasmani
<90 menit/minggu 40 63,5
≥90 menit/minggu 23 36,5
8. Dukungan Keluarga
Tidak Mendukung 28 44,4
Mendukung 35 55,6
9. Tingkat Motivasi
Rendah 29 46,0
Tinggi 34 54,0
Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat
Variabel Kadar Gula Darah p value r
Tidak Terkendali Terkendali
f % f %
Lama Menderita 20 64,5 11 35,5 0,91
>2 tahun 19 59,4 13 40,6
≤ 2 tahun
Status Obesitas
Obesitas 16 53,3 14 46,7 0,10
Overweight 13 92,9 1 7,1
Normal 10 52,6 9 47,4
Kepatuhan Minum Obat
Tidak Patuh 14 82,4 3 17,6 0,042 -0,25
Patuh 25 54,3 21 45,7
Kepatuhan Diet
Tidak Patuh 29 60,4 19 39,6 0,795
Patuh 10 66,7 5 33,3
Tingkat Aktivitas Fisik
Rendah 8 72,7 3 27,3 0,071
Sedang 30 66,7 15 33,3
Tinggi 1 14,3 6 85,7
Jenis Latihan Jasmani
Jalan-jalan 20 74,1 7 25,9 0,311
Senam 6 50,0 6 50,0

22
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Variabel Kadar Gula Darah p value r


Tidak Terkendali Terkendali
f % f %
Joging 0 0 1 100
Sepeda 2 100 0 0
Frekuensi Latihan
Jasmani
< 90 menit/minggu 23 57,5 17 42,5 0,341
≥ 90 menit/minggu 16 69,6 7 30,4
Dukungan Keluarga
Tidak Mendukung 26 92,9 2 7,1 0,012 -0,31
Mendukung 13 37,1 22 62,9
Tingkat Motivasi
Motivasi Rendah 18 62,1 11 37,9 0,68
Motivasi Tinggi 21 61,8 13 38,2
tidak terdapat hubungan yang dapat mengganggu
yang signifikan antara lama persinyalan insulin. Akibatnya
menderita DM dengan kadar terjadi resistensi insulin yang
gula darah. Hal ini serupa menyebabkan kadar gula
dengan penelitian yang darah meningkat.Hasil
dilakukan di Magelang tahun penelitian ini serupa dengan
2013 yang menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan di
lama menderita diabetes tidak Padang (2007).9
berhubungan dengan Dalam penelitian ini tidak
pengendalian gula darah.Tidak ditemukan hubungan status
ditemukannya hubungan obesitas dengan kadar gula
antara lama menderta diabetes darah. Hal tersebut
dengan kadar gula darah disebabkan karena sebagian
disebabkan karena faktor besar responden patuh dalam
perilaku merupakan faktor mengonsumsi obat sehingga
yang lebih dominan terhadap kadar gula darah dapat
kadar gula darah. Meskipun dikendalikan dengan baik
penderita diabetes telah lama 3. Hubungan antara Kepatuhan
menderita diabetes apabila Minum Obat dengan Kadar
melakukan terapi dengan baik Gula Darah
maka kadar gula darah akan Hasil penelitian menunjukan
terkendali dengan baik.7 bahwa terdapat hubungan
2. Hubungan antara Status antara kepatuhan minum obat
Obesitas dengan Kadar Gula dengan kadar gula darah.
Darah Sementara berdasar kekuatan
Berdasarkan tabel 3 hubungan diketahui bahwa
diketahui bahwa tidak ada kepatuhan minum obat
hubungan antara status memiliki kekuatan hubungan
obesitas dengan kadar gula yang lemah dengan kadar gula
darah. Seseorang dengan darah (r=-0,25). Nilai negatif
obesitas memiliki kadar lemak menunjukan bahwa semakin
yang berlebih. Jaringan lemak tinggi tingkat kepatuhan maka
sendiri adalah jaringan semakin rendah kadar gula
endokrin aktif yang darah. Hasil serupa ditunjukan
melepaskan sitokin adiposa oleh penelitian di Cirebon

23
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

(2012) yakni keteraturan diet dengan kadar gula darah


minum obat anti diabetes disebabkan karena sempitnya
berhubungan dengan kadar waktu recall yang
glukosa darah.10 dilakukanyakni 2 hari, padahal
Dari penelitian ini diketahui waktu yang diperlukan agar
bahwa hampir sebagian besar diet menurunkan kadar gula
responden mengonsumsi darah adalah 14 hari. Selain itu
kombinasi obat metformin dan tidak ditemukannya hubungan
glimepirida. Cara kerja dar antara kepatuhan diet dengan
kombinasi kedua obat ini yaitu kadar gula darah dapat
dengan merangsang sekresi disebabkan karena
insulin yang kemudian kebanyakan responden masih
dilanjutkan dengan perbaikan mengonsumsi makanan yang
transport gula ke dalam sel seharusnya dibatasi atau
dan meningkatkan sensitivitas dihindari seperti nasi putih,
sel sehingga gula yang masuk semangka, dan pisang13.
ke dalam sel lebih maksimal.11 5. Hubungan antara Tingkat
Dampaknya kadar gula darah Aktivitas Fisik dengan Kadar
akan menurun. Sedangkan Gula Darah
berdasarkan jenis kelamin Hasil penelitian menunjukan
diketahui bahwa perempuan bahwa tidak terdapat
lebih patuh minum obat hubungan antara tingkat
dibandingkan laki-laki. Hal aktivitas fisik dengan kadar
tersebut dikarenakan gula darah. Penelitian yang
perempuan memiliki sifat yang dilakukan di Magelang (2013)
mudah cemas dan takut menunjukan hasil yang serupa
terhadap komplikasi penyakit. dengan penelitian ini yakni
4. Hubungan antara Kepatuhan aktivitas fisik tidak memiliki
Diet dengan Kadar Gula Darah hubungan yang bermakna
Berdasarkan tabel 3 dengan pengendalian darah.
diketahui bahwa tidak ada Pada penelitian ini
hubungan yang signifikan responden didominasi oleh ibu
antara kepatuhan diet dengan rumah tangga dan pensiunan.
kadar gula darah. Hasil serupa Hal ini dapat dimaklumi karena
ditemui pada penelitian di sebagian besar penderita
Kudus (2011) yang diabetes berusia 50 tahun ke
menyatakan bahwa ketaatan atas. Ibu rumah tangga dan
diet tidak berhubungan dengan pensiunan cenderung tidak
kadar gula darah. Pada memiliki aktivitas fisik yang
penelitian tersebut disebutkan intens ataupun berat. Selain itu
bahwa meskipun sebagian usia yang semakin tua
responden telah taat dalam menyebabkan keaktivan
melaksanakan diet hasil responden berkurang,
pemeriksaan kadar gula darah sehingga aktivitas yang
masih buruk.12 dilakukan sehari-hari adalah
Dalam penelitian ini aktivitas fisik yang tergolong
kepatuhan diet dilihat dari ringan.7
jumlah kalori yang dikonsumsi
oleh responden. Tidak adanya
hubungan antara kepatuhan

24
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

6. Hubungan antara Jenis efektivitas dan sensitivitas


Latihan Jasmani dengan Kadar insulin. Namun hal tersebut
Gula Darah hanya berlangsung selama 24-
Hasil penelitian menunjukan 72 jam. Oleh karena itu
bahwa jenis latihan jasmani penderita diabetes dianjurkan
tidak berhubungan dengan untuk melakukan latihan
kadar gula darah. Sampai saat jasmani secara teratur 16.Tidak
ini masih belum ditemui ditemukannya hubungan
penelitian yang menyatakan antara frekuensi latihan
hubungan antara jenis latihan jasmani dengan kadar gula
jasmani dengan kadar gula darah disebabkan karena
darah. Namun pada penelitian intensitas latihan jasmani yang
yang dilakukan pada tahun kurang. Sebagian besar
2015 disebutkan bahwa yoga responden melakukan latihan
merupakan olahraga yang jasmani kurang dari 30 menit,
paling efektif dalam meskipun hampir setiap hari
menurunkan kadar HbA1C. melakukan latihan jasmani.16
Hal tersebut dikarenakan yoga 8. Hubungan antar Dukungan
merupakan olahraga yang Keluarga dengan Kadar Gula
mengkombinasikan teknik Darah
pernapasan dan pergerakan Hasil penelitian menunjukan
tubuh yang menyebabkan bahwa dukungan keluarga
pembakaran kalori. Penelitian berhubungan dengan kadar
yang dilakukan di Purbalingga gula darah dengan
juga menyebutkan bahwa kecenderungan semakin tinggi
senam aerobik mempengaruhi dukungan keluarga, maka
penurunan kadar gula semakin rendah kadar gula
darah.14,15 darah. Berdasar nilai r
7. Hubungan antara Frekuensi diketahui bahwa dukungan
Latihan Jasmani dengan Kadar keluarga memiliki kekuatan
Gula darah hubungan yang rendah
Hasil penelitian yang dengan kadar gula darah (r=-
dilakukan menunjukan bahwa 0,31). Penelitian ini sejalan
tidak ada hubungan antara dengan penelitian yang
frekuensi latihan jasmani dilakukan tahun 2010 di
dengan kadar gula darah. Sragen yang menyatakan ada
Hasil penelitian ini tidak hubungan signifikan antara
sejalan dengan penelitian yang dukungan keluarga dengan
dilakukan di Surabaya tahun kadar gula darah.17
2016 yang menyatakan bahwa Dalam studi yang dilakukan
durasi latihan jasmani Pitsburgh Epidemiology of
berhubungan dengan kadar Diabetes Complication (EDC)
gula darah. Latihan jasmani menyimpulkan bahwa faktor
seharusnya dilaksanakan psikososial seperti dukungan
secara teratur 3-4 kali setiap keluarga mempunya efek yang
minggu selama kurang lebih penting pada kontrol glikemik.
30 menit atau 90 Keluarga merupakan kelompok
menit/minggu16. Latihan sosial yang memainkan
jasmani selama minimal 30 peranan penting dalam
menit dapat meningkatkan perilaku penderita diabetes

25
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

karena keluarga merupakan latihan jasmani, frekuensi


faktor yang berpengaruh latihan jasmani dan tingkat
dalam menumbuhkan motivasi dengan kadar gula
kepatuhan penderita dalam darah.
menjalani terapi. Adanya 2. Ada hubungan antara
dukungan dari keluarga dapat kepatuhan minum obat dan
membantu mencegah stress dukungan keluarga dengan
dan juga berperan penting kadar gula darah.
dalam self management SARAN
penderita diabetes yang 1. Bagi Puskesmas
secara tidak langsung Kedungmundu diharapkanturut
mempengaruhi mengundang salah satu
kontrolmetabolik.17,18 anggota keluarga penderita
9. Hubungan Antara Tingkat diabetes saat mengadakan
Motivasi dengan Kadar Gula penyuluhan atau edukasi
Darah terkait diabetes sehingga
Berdasarkan tabel 3 keluarga dapat membantu
diketahui bahwa tingkat melakukan terapi.
motivasi tidak berhubungan 2. Bagi penderita diabetes
dengan kadar gula darah. melitus diharapkan
Hingga saat ini masih belum berolahraga seminggu 3 kali
ditemukan penelitian yang dengan durasi minimal 30
membahas mengenai menit, menjaga berat badan.
hubungan tingkat motivasi Sedangkan bagi keluarga
dengan kadar gula darah. diharapkan dapat mengawasi
Penelitian sebelumnya jalannya terapi penderita
membahas mengenai dengan cara mengingatkan
hubungan motivasi dengan jadwa minum obat dan
kepatuhan diet. Penelitian membuat jadwal kontrol gula
yang dilakukan di Sragen darah.
(2016) menyatakan tidak ada
hubungan antara motivasi Daftar Pustaka
dengan kepatuhan 1. Fatimah RN. Diabetes Melitus
diet.19Dalam penelitian ini Tipe 2. J Major [Internet].
motivasi internal lebih 2015;4:93–101. Available
berkatian dengan from: file:///D:/Diabetes
terkendalinya kadar gula darah jurnal/615-1212-1-SM.pdf
dibandingkan motivasi ekternal. 2. Isworo A, Saryono. The
Hal tersebut berarti dorongan impact of peers ’ support on
dari diri sendiri memiliki peran the hemoglobin A1C and
yang lebih besar dalam fasting blood sugar level of
penerapan terapi diabetes patients with type 2 diabetes.
yang berdampak pada kadar J Keperawatan Soedirman
gula darah. [Internet]. 2010;5:1–6.
Available from:
KESIMPULAN http://dx.doi.org/10.1016/j.injm
1. Tidak ada hubungan antara s.2016.10.001
lama menderita DM, status 3. Dinas Kesehatan Kota
obesitas, kepatuhan diet, Semarang. Profil Kesehatan
tingkat aktivitas fisik, jenis Kota Semarang 2015

26
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

[Internet]. Profil Kesehatan. Medika. 2007;186:23–8.


Semarang; 2015. 56 p. 10. Anani S, Udiyono A, Ginanjar
Available from: P. Hubungan Antara Perilaku
http://119.2.50.170:9090/sik/u Pengendalian Diabetes dan
pload/Profil Kesehatan/Profil Kadar Glukosa Darah Pasien
Kesehatan Kota Semarang Rawat Jalan Diabetes Melitus
2015.pdf (Studi Kasus di RSUD
4. AL-Eitan LN, Nassar AM, Arjawinangun Kabupaten
Saadeh NA, Almomani BA. Cirebon). J Kesehat Masy.
Evaluation of Glycemic 2012;1(2):466–78.
Control, Lifestyle and Clinical 11. Bina Farmasi Komunitas dan
Characteristics in Patients Klinik D. Pharmaceutical care
with Type 2 Diabetes Treated untuk penyakit diabetes
at King Abdullah University mellitus. Jakarta: Departemen
Hospital in Jordan. Can J Kesehatan RI; 2005. 16, 27,
Diabetes [Internet]. 35-40 p.
2016;40(6):496–502. 12. Sugiyarti, Wulandari M, Trixie
Available from: S. Hubungan Ketaatan Diet
http://dx.doi.org/10.1016/j.jcjd. Dan Kebiasaan Pasien
2016.04.009 Diabetes Mellitus Yang
5. Ndraha S. Diabetes Melitus Berobat Di Puskesmas
Tipe 2 Dan Tatalaksana Ngembal Kulon Kabupaten
Terkini. Medicinus [Internet]. Kudus. Jurnas Kesehat Masy
2014;27(2):9–16. Available Indones. 2011;7(1):51–8.
from: file:///D:/Diabetes 13. Kementrian Kesehatan
jurnal/LEADING_ARTICLE_Di Republik Indonesia. Diet
abetes_Melitus_Tipe2.pdf Diabetes Melitus. In Jakarta;
6. Eliana F. Penatalaksanaan 2011.
DM sesuai Konsesnsus 14. Pai L, Li T, Hwu Y, Chang S-C,
Perkeni 2015. Jakarta; 2015. Chen L, Chang P. The
7. Astuti CM, Setiarini A. Faktor- effectiveness of regular
Faktor yang Berhubungan leisure-time physical activities
dengan Pengendalian Kadar on long-term glycemic control
Glukosa Darah Pasien in people with type 2 diabetes:
Diabetes Melitus Tipe 2 A systematic review and
Rawat Jalan di Poliklinik meta-analysis. Diabetes Res
Penyakit Dalam RSJ Prof . Dr . Clin Pract [Internet].
Soerojo Magelang Tahun 2016;113(91):77–85.
2013. Jakarta; 2013. Available from:
8. Pradana S. The DiabCare http://dx.doi.org/10.1016/j.diab
Asia 2008 Study-Outcome on res.2016.01.011
Control and Complication of 15. Indriani P. Pengaruh latihan
Type 2 Diabetic Patients in fisik; senam aerobik terhadap
Indonesia. Med J Indones. penurunan kadar gula darah
2010;19. pada penderita dm tipe 2 di
9. Indrawaty Lipoeto N, Eti wilayah Puskesmas Bukateja
Yerizel D, Zulkarnain Edward Purbalingga. Media Ners.
dr, Intan Widuri dan. 2004;1(2):89–99.
Hubungan Nilai Antropometri 16. Laili PE. Hubungan Antara
dengan Kadar Glukosa Darah. Latihan Jasmani dengan

27
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kadar Glukosa Darah darah dengan gejala


Penderita Diabetes. J Berk komplikasi mikrovaskuler. J
Epidemiol. 2016;4(July):188– Berk Epidemiol. 2014;2(1):1–
99. 12.
17. Isworo A, Saryono. Hubungan 19. Pujiastuti E. Hubungan
Depresi dan Dukungan Pengetahuan dan Motivasi
Keluarga Terhadap Kadar dengan Kepatuhan Diet pada
Gula Darah Pada Pasien Pasien Diabetes Mellitus Tipe
Diabetes Mellitus Tipe 2 di II di Poliklinik Penyakit Dalam
Sragen. J Keperawatan RSUD dr. Soehadi
Soedirman. 2010;5(1). Prijonegoro Sragen. Stikes
18. Kusuma WA, Isfandiari MA. Kusuma Husada; 2016.
Hubungan dukungan keluarga
dan pengendalian kadar gula

28

You might also like