You are on page 1of 7

SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH BEKAS DAN BIMBINGAN

PENTINGNYA MENGGUNAKAN MASKER SEBAGAI PENCEGAHAN


COVID-19 PADA MASYARAKAT DESA LAUGUMBA

Inggit Ganarsih

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

inggitganarsih887@gmail.com

Abstract
The Covid-19 pandemic is a health emergency that has threatened all corners of this country
which has resulted in the obstruction of all community activities. As a result of this virus outbreak,
the entire community needs to implement health protocols such as the use of masks and hand
sanitizers to prevent the spread of the Covid-19 virus from getting wider. However, there are still
many people who do not pay attention to this for various reasons, such as the lack of availability
of masks and hand sanitizers in some areas. Therefore, there will be socialization on how to make
hand sanitizers, voluntarily distributing masks to the public, and installing infographics about
COVID-19 to increase public awareness in complying with health protocols. As well as
socialization about processing organic and inorganic waste into goods that can be used daily
and work together with the community. This is done so that people are more concerned about the
environment, and maintain environmental cleanliness during the current pandemic. The method
of this activity will be carried out by (1) observation method, (2) delivery method, and (3)
documentation method. The location chosen to carry out this activity is Laugumba Village, Dusun
III Berastagi and this activity has started on 15-19 September 2021 and received a positive
response from the residents of Laugumba Village, this is evidenced by the activities that I do run
well and smoothly. Thus, after this KKN activity ended, the community in Laugumba Village more
adhered to the health protocol and carried it out and always maintained cleanliness in the
environment around Laugumba Village.

Keywords: Covid-19, health protocol, organic waste, hand sanitizer.

Abstrak
Pandemi Covid-19 merupakan darurat kesehatan yang telah mengancam seluruh pelosok negeri
ini yang mengakibatkan terhalangnya segala aktivitas masyarakat. Akibat dari wabah virus ini
seluruh masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan hand
sanitizer untuk mencegah penyebaran virus covid-19 semakin meluas. Akan tetapi, masih banyak
masyarakat yang tidak memperdulikan hal tersebut dengan berbagai alasan, seperti lengkanya
ketersediaan masker dan hand sanitizer di beberapa wilayah. Oleh karena itu, akan diadakan
sosialisasi cara pembuatan hand sanitizer, membagikan masker secara sukarela kepada
masyarakat, dan pemasangan infografis tentang covid-19 guna meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Serta sosialisasi tentang pengolahan sampah
organik dan anorganik menjadi barang yang dapat digunakan sehari-hari dan bergotong royong
bersama masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, dan
menjaga kebersihan lingkungan selama masa pandemi saat ini. Metode kegiatan ini akan
dilakukan dengan cara (1) metode observasi, (2) metode penyampaian, dan (3) metode
dokumentasi. Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan ini adalah Desa Laugumba Dusun
III Berastagi dan kegiatan ini telah dimulai pada tanggal 15-19 September 2021 dan
mendapatkan respon yang positif dari warga Desa Laugumba hal ini dibuktikan kegiatan yang
saya lakukan berjalan dengan baik dan lancar. Dengan demikian, setelah kegiatan KKN ini
berakhir masyarakat di Desa Laugumba lebih mematuhi protokol kesehatan dan menjalankannya
dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar Desa Laugumba.

Kata Kunci: Covid-19, protokol kesehatan,


sampah organik, hand sanitizer.
PENDAHULUAN membunuh virus covid-19 sebelum
menginfeksi manusia dengan cara
Pandemi covid-19 merupakan darurat menggunakan antiseptik yang aman
kesehatan global yang mempengaruhi seluruh untuktubuh manusia. Antiseptik merupakan
aktivitas masyarakat. Covid-19 disebabkan senyawa kimia yang digunakan untuk
oleh virus corona jenis baru yaitu SARS CoV- membunuh atau menghambat pertumbuhan
2 yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada mikroorganisme pada jaringan yang hidup
akhir tahun 2019. Covid-19 memiliki proses seperti pada permukaan kulit. Hand sanitizer
transmisi yang sangat cepat karena pada umumnya adalah cairan yang
penularannya yang sangat mudah. WHO mengandung antiseptik, seperti alkohol 60-
(World Health Organization) atau Badan 70%.
Kesehatan Dunia secara resmi
mendeklarasikan virus corona (Covid-19) Dalam menyambut new normal
sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. masyarakat dituntut untuk tetap produktif
Artinya, virus corona telah menyebar secara dimasa pandemi covid-19 serta lebih
luas di dunia. Istilah pandemi terkesan meningkatkan kesadaran dan kepedulian
menakutkan akan tetapi itu tidak ada kaitannya terhadap kebersihan lingkungan di sekitar
dengan keganasan penyakit tetapi lebih pada tempat tinggal masyarakat. Berdasarkan
penyebarannya yang meluas. Pada umumnya artikel Media Indonesia (2021) menjaga
virus corona meyebabkan gejala yang ringan kebersihan lingkungan sekitar rumah menjadi
atau sedang, seperti demam dan batuk, dan hal yang sangat penting di tengah pandemi
kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa covid-19 saat ini karena dalam kondisi seperti
minggu. Namun, bagi sebagian orang yang ini kita rentan terpapar virus corona apabila
berisiko tinggi (kelompok lanjut usia dan kurang memperhatikan kebersihan
memiliki riwayat penyakit berat seperti lingkungan, ditambah lagi kita sering
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan melakukan aktivitas diluar rumah. Di tengah
diabetes), virus corona ini dapat menyebabkan pandemi covid-19 yang masih terus
masalah kesehatan serius dan dapat mengancam kondisi kesehatan masyarakat,
menyebabkan kematian. Karena itulah penting akan lebih mudah menularkan virus baru
bagi kita semua untuk memahami cara kepada orang lain. Agar keluarga dan orang-
mengurangi risiko, mengikuti perkembangan orang terdekat selalu sehat dan terhindar dari
informasi tentang covid-19, mengetahui gejala paparan virus, bakteri, dan kuman, berikut ini
awal apabila terpapar virus corona, cuci tangan beberapa tipsnya. Pertama, selama pandemi
menggunakan sabun/ hand sanitizer dan selalu covid-19 kita harus menjaga kebersihan diri
menggunakan masker serta mematuhi salah satunya dengan cara mencuci tangan
protokol kesehatan. dengan sabun/ hand sanitizer, dan kita harus
memastikan ruangan dan benda-benda yang
Menurut Utami (2020), penggunaan sering kita pegang terbebas dari kuman,
masker dinilai cukup baik sebgai upaya bakteri, dan tentunya virus. Kedua, menjaga
mencegah penularan covid-19, karena dapat kebersihan toilet, dan ketiga menjaga jarak
menghindari kontak langsung tubuh dengan dengan orang lain.
debu, droplet, bahkan virus karena tersaring
oleh masker. Berdasarkan artikel Selain menjaga kebersihan lingkungan
Lukitaningsih, dkk (2020), salah satu cara rumah selama masa pandemi, kita juga dapat
memutus rantai penularan covid-19 yaitu mengolah sampah organik dan anorganik
dengan cara menjaga kebersihan serta menjadi barang-barang yang lebih berguna
untuk digunakan sehari-hari. Sampah organik • Sisa makanan
dan non-organik merupakan dua jenis sampah • Buah-buahan yang membusuk
yang berasal dari sumber yang berbeda • Kulit buah dan sayur-sayuran
sehingga keduanya memiliki cara pengolahan • Karton
yang berbeda juga. Sampah organik adalah • Kertas
jenis sampah yang mudah terurai, sedangkan
sampah non-organik sangat sulit terurai, b) Contoh sampah anorganik
bahkan ada beberapa jenis yang membutuhkan • Kaleng aluminium
waktu hingga 500 tahun untuk terurai • Styrofoam
sepenuhnya. Memisahkan dan mengelola
• Logam (sendok, peralatan
sampah organik dan non-organik perlu
masak, hiasan, dll)
dilakukan. Hal ini juga dapat berpengaruh
• Kemasan plastik
dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan
• Kaca
hidup. Berikut ini adalah perbedaan dari
sampah organik dan non-organik: • Keramik

1. Perbedaan Sumber Perbedaan karakteristik antara sampah


Sampah organik dan non-organik organik dan anorganik membuat keduanya
memilki sumber yang berbeda. juga memerlukan cara pengolahan yang
Sampah organik dihasilkan oleh berbeda, seperti berikut ini:
organisme hidup. Sebaliknya, sampah
non-organik merupakan produk dari A. Cara Mengolah Sampah Organik
organisme tidak hidup dan merupakan
hasil dari campur tangan manusia. Cara terbaik mengolah sampah organik
adalah dengan mendaur ulang, seperti:
2. Perbedaan Kandungan • Sampah karton, dus, dan produk kertas
Sampah organik memiliki kandungan lainnya digunakan kembali atau
karbon dan ikatan hidrogen. Sampah dijadikan bahan baku kertas atau bisa
organik juga terdiri dari organisme juga dijadikan barang berguna seperti
hidup atau pernah hidup dan memiliki celengan, tempat sampah dan tempat
komposisi yang lebih kompleks dan pensil.
sampah non-organik. • Sisa makanan dapat digunakan sebagai
makanan hewan.
3. Perbedaan Reaksi • Sampah organik juga dapatdiolah
Penelitian menunjukkan bahwa mejadi pupuk kompos.
sampah atau limbah organik memiliki • Selain itu, sampah organik juga dapat
laju reaksi lebih lambat dan tidak dapat dikelola untuk produksi biogas.
membentuk garam. Sebaliknya,
sampah non-organik memiliki laju Cara-cara di atas juga dapat menjaga
reaksi lebih cepat dan mudah lingkungan menjadi lebih bersih dan aman.
membentuk garam.
B. Cara Mengolah Sampah Non-
Contoh-contoh sampah organik dan non- Organik
organik adalah sebagai berikut:
Untuk mengelola sampah non-organik,
a) Contoh sampah organik kita tidak disarankan membuangnya
sembarangan, membakar, atau menguburnya
dalam tanah. Cara-cara tersebut hanya akan Gambar 1. Skema Pelaksanaan Pengabdian
mencemari lingkungan. Beberapa cara
mengelola sampah non-organik yang lebih Pelaksanaan kegiatan “Sosialisasi
ramah lingkungan adalah: Pengelolaan Sampah Bekas Dan Bimbingan
Pentingnya Menggunakan Masker Sebagai
• Seleksi sampah yang dapat digunakan Pencegahan Covid-19” dilakukan di Dusun III
kembali. Misalnya, toples bekas dapat Desa Laugumba Kecamatan Berastagi
dijadikan wadah penyimpanan Kabupaten Karo dengan tetap menerapkan
makanan lain lagi. protokol kesehatan. Kegiatan tersebut
• Pisahkan sampah non-organik dilaksanakan pada tanggal 15-17 September
2021 yang diikuti oleh para masyarakat di
berdasarkan jenisnya dan buang
Desa Laugumba. Berkaitan dengan kondisi
melalui pemulung atau bank sampah
pandemi yang sedang dialami, kegiatan ini
yang tersedia.
dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan
• Sampah non-organik seperti kaca, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker.
fiberglass, plastik, ban, dan kompenen Sebelum kegiatan dilakukan program kegiatan
aluminium dapat dibawa ke pabrik ini sudah mendapat izin dari semua pihak yang
produksinya masing-masing untuk terlibat dalam pelaksaan sosialisasi.
diolah kembali menjadi produk baru.

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Hasil kegiatan dari program kerja


pengabdian ini metode yang digunakan adalah “Sosialisasi Pengelolaan Sampah Bekas Dan
dimulai dengan melakukan pengamatan lokasi Bimbingan Pentingnya Menggunakan Masker
KKN yang dijadikan tempat pembuatan hand Sebagai Pencegahan Covid-19” adalah bentuk
sanitizer, pembagian masker, pengolahan
pengabdian kepada masyarakat agar tercipta
sampah organik dan anorganik, serta
masyarakat yang peduli terhadap lingkungan
pemasangan infografis dan bergotong royong
dan kesehatan. Kegiatan ini memberikan
dengan masyarakat.
edukasi kepada masyarakat Dusun III Desa
Laugumba bahwa pentingnya menggunakan
Perencanaan lokasi masker dan hand sanitizer serta bijak dalam
sosialisasi pembuatan pengolahan sampah agar menjadi barang yang
hand sanitizer dan berguna. Kegiatan ini termasuk dalam upaya
pengelolaan sampah mahasiswa untuk memberikan ajakan kepada
organik dan anorganik masyarakat agar memperhatikan protokol
kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Dengan pembagian masker dan pembuatan
hand sanitizer, diharapkan masyarakat dapat
Pengumpulan sampah ikut berpartisipasi dalam mencegah rantai
daur ulang dan pembelian penularan virus Covid-19 di lingkungan
bahan hand sanitizer Dusun III Desa Laugumba Berastagi. Hasil
capaian kegiatan sosialisasi dapat dilihat pada
Tabel 1.
Pelaksnaan kegiatan
sosialisasi kepada warga di
Desa Laugumba
Tabel 1 . Hasil Capaian Kegiatan Sosialisasi
No Nama Kegiatan Jumlah Peserta Tempat Kegiatan
1 Pembuatan hand sanitizer Masjid Baitut Taqwa Dusun III
10
dengan remaja mesjid Berastagi
2 Sosialisasi menjaga kebersihan
Lapangan Villa Ibu Nanung,
lingkungan melalui daur ulang 10
Desa Laugumba III
sampah organik dan anorganik
3 Pemasangan infografis
pencegahan virus Covid-19 dan Depan Gapura Dusun III Desa
10
gotong royonh membersihkan Laugumba
jalan Dusun III

Di hari pertama pelaksanaan kegiatan Gambar 2. Sosialisasi pengolahan sampah


yaitu pada tanggal 15 September 2021, saya bekas
berdiskusi mengenai siapa dan dimana
kegiatan ini akan dilaksanakan. Di sepakati Di hari terakhir kegiatan KKN pada
bahwa pembagian masker dan pembuatan tanggal 17 September, saya melakukan gotong
hand sanitizer dilaksankan di Masjid Baitut royong dengan warga Desa Laugumba untuk
Taqwa Dusun III Berastagi. membersihkan lingkungan sekitar Dusun III
dan memasang infografis tentang covid-19 di
depan Gapura Dusun III Desa Laugumba.

Gambar 1. Pembuatan Hand Sanitizer dan Gambar 3. Gotong royong dan pemasangan
Pembagian Masker infografis covid-19

Pada tanggal 16 September 2021 hari


kedua pelaksaan KKn saya melakukan
sosialisasi tentang pengelolaan sampah bekas
dari bahan organik dan anorganik, yang diikuti
oleh ank-anak SD dari kelas 1-4. Kegiatan ini
berlokasi di Lapangan Villan Ibu Nanung.
KESIMPULAN https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-
sampah-organik-dan-non-organik-dari-
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) sumber-hingga-cara-mengolahnya/amp
Mandiri yang telah dilaksanakan di Desa
Laugumba Dusun III Kecamatan Berastagi
Kabupaten Karo dapat disimpulkan berjalan
dengan baik dan mendapat respon positif dari
masyarakat. Karena mengedukasi para anak-
anak, remaja, serta warga sekitar tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,
mengelola sampah organik dan anorganik
menjadi barang yang berguna dan peduli
tentang protokol kesehatan pada masa
pandemi seperti saat ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama pelaksanaan KKN Mandiri di


Desa Laugumba, saya menyadari bahwa
program kerja yang saya lakukan tidak akan
terlaksana tanpa adanya bantuan dari pihak-
pihak terkait. Untuk itu saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1 Allah SWT yang telah memberi
kehendak kelancaran dan
perlindungan-Nya
2 Seluruh masyarakat Desa Laugumba
3 Enda Mora Siregar selaku dosen
pembimbing saya
Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang lebih baik atas kebaikan dan
bantuan yang telah diberikan kepada saya.

REFERENSI

Lukitaningsih, E., Ika, P., Zullies, I., Fita,


R., Saifullah., Djoko, S., Woro, H.,
Agung, E.N., Hilda, I., &
Marchaban. (2020). Cara
Penggunaan Disinfektan yang
Tepat untuk Mencegah Penyebaran
Covid-19

You might also like