You are on page 1of 16

PEMANTAUAN KUALITAS AIR DI BAGIAN HULU SUNGAI CISADANE

DENGAN INDIKATOR MAKROINVERTEBRATA

Poltak BP. Panjaitan1, Supriyono Eko Wardoyo2 dan Sofian Rodiana*


1
Program Studi Kehutanan, 2Peminatan Manajemen Hutan
Universitas Nusa Bangsa
Jalan Baru Km 4 Cimanggu, Tanah Sareal, Bogor 16166
Telp (0251) 8340217, 7535605, 7538760 Fax. (0251)7535605,
e-mail : nusabangsa@unb.ac.id

ABSTRACT

Observation on the Water Quality of Cisadane River


in the Upstream Part Using Macroinvertebrates as The Indikator
By. Poltak BP. Panjaitan, Supriyono Eko Wardoyo and Sofian Rodiana

Water is an important thing for either human life or other creatures on the earth. Water posses a lot of necesities, among of
them is to fullfill domestics, industries, and agriculture. For this purposes people often take from rivers. River Cisedane is one of rivers
that available in Bogor City, having water catchment area of 1100 km2 and is one of main rivers in West Java and Banten Province. One
procedure for testing water quality of rivers is to see the invertebrate animals available in the river, because some species are very
sensitive for pollution. There were three points in the reserch area that were in upperpart area was Rancamaya, middle area was Pasir
Jaya, and the lower area was Situ Gede. Water quality value index in Rancamaya (Upper part) was 5.42, included middle level of water
pollution. In Pasir Jaya (middle point) was 4.75, included polluted water level, and in Situ Gede (lower prt) was 4.28 included more
pollutud water level. Overall of observed research area were the lower part of river the worse pollution available. The pollution available
in the research area was caused by domestics waste from inhabitant and other chemical waste from agriculture.

Keyword : Mikroinvertebrata, Cisadane, water quality, upper river part

ABSTRAK
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang
ada di muka bumi. Air memiliki banyak manfaat, diantaranya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri dan pertanian. Untuk
memanfaatkan air tersebut biasanya masyarakat mengambil air dari satu sungai pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Salah satu DAS
yang terdapat di Kota Bogor yaitu DAS Cisadane dengan daerah tangkapan air seluas 1.100 km2, selain itu DAS Cisadane merupakan
aliran sungai utama di Propinsi Banten dan Jawa Barat. Salah satu cara untuk menilai kualitas air sungai adalah dengan melihat
keberadaan makroinvertebrata yang hidup di sungai tersebut. Makroinvertebrata dapat memberikan petunjuk adanya pencemar, karena
jenis-jenis tertentu sangat peka terhadap pencemaran. Maka berdasarkan hal tersebut penelitian ini akan mengidentifikasi adanya makro-
invertebrata di sungai yang merupakan bioindikator kualitas airnya. Tiga titik pengambilan sampel makro-invertebrata di hulu sungai
Cisedane yaitu di bagian atas peneltian (Daerah Rancamaya), di bagian tengah penelitian (Pasir Jaya) dan di bagian bawah penelitian
(Situ Gede). Nilai indeks kualitas air di bagian atas penelitian, yaitu di daerah Desa Rancamaya adalah 5,42. Itu menunjukan bahwa
kualitas air di daerah tersebut masuk air berpolusi sedang. Pada lokasi penelitian di bagian tengah, yaitu Daerah Desa Pasir Jaya indeks
kualitas air nya adalah 4,75. Itu menunjukan bahwa kualitas air di sana masuk air kotor. Sedangkan di bagian bawah penelitian, yaitu
daerah Desa Situ Gede indeks kualitas air nya adalah 4,28. Itu menunjukan bahwa kualitas air di sana masuk air kotor. Dari Nilai Indeks
Kualitas air di seluruh lokasi hulu sungai penelitian menunjukan bahwa semakin ke bawah kualitas air sungai semakin kotor. Kualitas air
di sana diduga diakibatkan oleh sampah atau limbah organik yang berasal dari rumah tangga. Selain itu, kualitas air di sana diduga
disebabkan oleh bahan –bahan kimia berbahaya yang berasal dari penggunaan pupuk, pestisida di areal pertanian.

Kata kunci : Mikroinvertebrata, Cisadane, kualitas air, hulu.

PENDAHULUAN Salah satu DAS yang terdapat di Kota


Bogor yaitu DAS Cisadane dengan daerah
Air merupakan salah satu unsur yang tangkapan air seluas 1.100 km2, selain itu DAS
sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia Cisadane merupakan aliran sungai utama di
maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di muka Propinsi Banten dan Jawa Barat
bumi. Air memiliki banyak manfaat, diantaranya Sungai Cisadane diandalkan untuk
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri memenuhi kebutuhan air bagi industri, irigasi dan
dan pertanian. Untuk memanfaatkan air tersebut kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat di
biasanya masyarakat mengambil air dari sungai sekitarnya, diantaranya untuk minum, mandi,
sungai pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). masak, pengairan sawah, sehingga kualitas airnya
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 59

perlu dipertahankan. Terutama sungai di daerah


hulu, apabila kualitas air sungai di daerah hulu Kelebihan dari metode pemantauan
buruk maka bisa dipastikan untuk kualitas air di kualitas air secara biologis yaitu :
daerah tengah dan hilir pun akan lebih buruk. Salah
satu cara menilai kualitas air sungai adalah dengan 1. Biaya yang digunakan relatif lebih rendah
melihat keberadaan makroinvertebrata yang hidup 2. Cara yang digunakan relatif lebih mudah.
di sungai tersebut. 3. Dapat digunakan dalam pendugaan kualitas air
Makroinvertebrata dapat memberikan karena dapat mencerminkan pengaruh
petunjuk adanya bahan pencemar, karena jenis-jenis perubahan kondisi fisik dan kimia yang terjadi
tertentu sangat peka terhadap pencemaran. Hal ini di perairan dalam selang waktu tertentu.
dikemukakan oleh Purwati dan Sutapa (1999);
Trihardiningrum dan Tjondronegoro (1998) bahwa Tujuan dari penelitian ini adalah
pengukuran makro-invertebrata dapat memberikan mengetahui kualitas air sungai di bagian hulu
informasi penting tentang kualitas air sungai ssaaat Sungai Cisadane Kota Bogor secara biologis
itu dan yang untuk masa datang. Menurut Rahayu, dengan indikator makroinvertebrata.
at. al., 2009, makro-invertebrata air memiliki sifat-
sifat sebagai berikut : METODE PENELITIAN

1) Sangat peka terhadap perubahan kualitas air Lokasi penelitian dilaksanakan di bagian
tempat hidupnya, sehingga akan dipengaruhi hulu Sungai Cisadane Kota Bogor. Terletak pada
komposisi dan kelimpahannya 106°28’50” - 106°56’20” BT dan 6°0’59” -
2) Ditemukan hampir di semua perairan 6°47’02” LS. Penelitian ini dilaksanakan pada
3) Jenisnya cukup banyak dan memberikan respon Pertengahan Juni – Pertengahan Juli 2010.
yang berbeda akibat gangguan yang berbeda Alat yang digunakan dalam penelitian
4) Pergerakannya terbatas, sehingga dapat sebagai adalah jaring/saringan (dengan ukuran mesh 500
penunjuk keadaan lingkungan setempat µm), loup/kaca pembesar, baskom, gelas plastik
5) Mudah dikumpulkan dan diidentifikasi paling putih, kamera digital, seperangkat alat tulis dan
tidak sampai tingkat family panduan identifikasi makro-invertebrata air sungai.
6) Pengambilan contoh mudah dilakukan, karena Penelitian hanya mengidenti-fikasi
memerlukan peralatan sederhana, murah dan kualitas air di bagian hulu sungai Cisadane, Kota
tidak berpengaruh terhadap makhluk hidup Bogor, secara biologi yaitu dengan menggunakan
lainnya. indikator makro-invertebrata yang dilakukan pada
waktu banyak hujan.
Maka berdasarkan hal tersebut penelitian Pemilihan lokasi pengambilan sampel
kualitas air di bagian hulu daerah aliran sungai dilakukan dengan cara purposive sampling. Yaitu
Cisadane akan mengidentifikasi makroinvertebrata dengan membuat dua titik pengambilan sampel di
yang merupakan salah satu bioindikator kualitas air. setiap lokasi dengan ukuran 5 m x 2 m (Gambar 1).
Makroinvertebrata adalah kelompok hewan yang
tidak memiliki tulang belakang dan mudah dilihat
dengan kasat mata (ukuran tubuh lebih dari 0.5 cm)
(Bounchard, M. 2004). Sedangkan metode
pemantauan kualitas air secara biologis memiliki
kelemahan sebagai berikut (Rahayu , at. al., 2009) :

1. Tidak dapat mengidentifikasi penyebab


perubahan yang terjadi
2. Hasil pendugaan menunjukkan kualitas air
secara ekologi tetapi tidak dapat menunjukkan
adanya bahan patogen atau organism
penyebabnya
3. Hanya dapat dilakukan oleh orang yang
mengerti tentang biologi perairan ataupun orang
yang telah dilatih, karena harus Gambar 1. Plot Pengambilan Sampel
mengidentifikasi secara taksonomi kelompok-
kelompok organisme petunjuk.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
60 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

Lokasi pengambilan sampel yaitu : Pengolahan data dalam penelitian ini


dilakukan secara deskriptif yaitu data yang ada
1. Di daerah Desa Rancamaya, Kecamatan Bogor diklasifikasikan sehingga diperoleh informasi
Selatan (Bagian atas penelitian) mengenai kualitas air hulu sungai Cisedane.
2. Di daerah Desa Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Kelompok organisme tersebut dapat
Selatan (Bagian tengah penelitian) bersifat bentik, perifitik, atau berenang bebas.
3. Di daerah Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor Biota bentik umumnya hidup pada dasar perairan;
Barat (Bagian bawah penelitian) perifitik hidup pada permukaan tumbuhan, tongkat,
batu, atau substrat lain yang berada di dalam air
Untuk kontrol pengambilan sampel (Wisnu. 2006). Menurut Cairns & Dickson, ed.
dilakukan di tempat yang diperkirakan belum (1973) biota aquatik yang dapat digunakan sebagai
mengalami pencemaran di Sungai Cisadane, yaitu tolok ukur kualitas lingkungan atas dasar nilai
Desa Srogol, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor kualitas hayati dan keanekaragaman hayati
(Lebih atas dari lakasi-lokasi sampel no.1, 2, dan 3) hendaknya memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
Langkah pengambilan sampel menurut
Wetland-International, Indonesia Programme 1) Harus memiliki kepekaan terhadap perubahan
(1996) dan Rahayu, at. al. (2009). lingkungan perairan dan responnya cepat.
2) Memiliki daur hidup yang kompleks sepanjang
1) Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari tahun atau lebih dan apabila kondisi lingkungan
saat tidak hujan di tempat yang sudah melebihi batas toleransinya biota tersebut akan
ditentukan dan saringan dipasang berlawanan mati.
arah dengan aliran sungai. 3) Hidup sesil (bentik).
2) Memeriksa keberadaan makro invertebrata 4) Tidak mudah/cepat bermigrasi.
pada dasar sungai, dinding sungai, yang
menjorok ke dalam batu-batuan, ranting- Setelah mengamati masing – masing
ranting dan akar-akar yang ada di dinding makroinvertebrata dan menjumlahkan skor dari
sungai, serta makroinvertebrata yang bergerak setiap yang ditemukan dengan panduan identifikasi
di atas permukaan air. makroinvertebrata kemudian dicari nilai Indek
3) Menggerakan batu-batu kecil yang ada di Kualitas Air menggunakan rumus di bawah ini :
badan sungai, ranting – ranting dan akar (Wetland International, Indonesia Programme,
tumbuhan yang menggantung di tebing sungai. 1996).
4) Menempatkan jaring berlawanan aliran air
yang dasarnya telah diaduk pada substrat
bebatuan, tempatkan jaring pada tempat yang
mudah dijangkau dan diambil contoh
invertebrata lebih banyak.
5) Mengembalikan ke sungai apabila ditemukan Kemudian dilakukan pengkajian dengan
jenis hewan lain masuk ke jaring seperti ikan menggunakan Tabel Indeks Kualitas Air (IKA)
dan kepiting, karena hewan yang diamati untuk mendapatkan hasil kualitas air.
hanya kelompok makroinvertebrata saja.
6) Memasukkan contoh yang diambil dari jaring HASIL DAN PEMBAHASAN
ke dalam baskom, pastikan baskom telah
terdapat air sungai yang cukup untuk Kualitas Air Di Hulu DAS Cisadane Kota Bogor
menampung hasil yang telah diambil.
7) Sampel dan substrat yang telah diambil Bagian Hulu DAS Cisadane Kota Bogor di
diperhatikan dengan seksama adanya sesuatu bagi menjadi tiga bagian pada penelitian ini, yaitu :
yang bergerak-gerak.
8) Memindahkan satu binatang ke dalam 1. Bagian atas penelitian , di daerah Desa
mangkuk plastik kecil berwarna putih. Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan
9) Lalu mengamati dengan menggunakan kaca 2. Bagian tengah penelitian, di daerah Desa Pasir
pembesar (loup). Jaya, Kecamatan Bogor Selatan
10) Mencocokan bentuk binatang menggunakan 3. Bagian bawah penelitian, di daerah Desa Situ
panduan identifikasi makroinvertebrata sungai Gede, Kecamatan Bogor Barat
untuk mendapatkan nama binatang tersebut.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 61

1. Jenis Makroinvertebrata di bagian atas sungai ± 50 cm. Foto lokasi penelitian dapat dilihat
Penelitian (Di daerah Desa Rancamaya, pada Lampiran 2.
Kecamatan Bogor Selatan). Di lokasi penelitian ditemukan tujuh
jenis makroinvertebrata. Dapat dilihat pada Tabel 3.
Daerah atas penelitian di dominasi oleh Untuk gambar jenis makroinvertebrata dapat dilihat
areal pemukiman dan pertanian. Kondisi sungai pada Lampiran 2 dan Lampiran 3 untuk foto jenis
pada umumnya banyak bebatuan sedang dan besar, makroinvertebrata yang ditemukan.
lebar sungai ± 14 m dengan kedalaman di tepi

Tabel 1. Penentuan skor pada jenis makroinvertebrata menurut buku panduan pengenalan Invertebrata kolam
dan sungai di Asia Tenggara, (Wetland Internasional, Indonesia program, 1996).

No Nama Binatang Skor


1 Cacing bersegmen 1
2 Larva mrutu biasa 2
3 Belatung ekor tikus 3
4 Lintah 3
5 Kepiting sungai 3
6 Kerang 3
7 Siput tanpa pintu 3
8 Nimfa capung jarum ekor tebal 3
9 Nimfa capung Dobson 4
10 Nimfa capung sialid 4
11 Nimfa lalat sehari perenang 4
12 Larva lalat atau nyamuk lainnya 5
13 Cacing pipih 5
14 Larva kumbang 5
15 Kumbang dewasa 5
16 Kepik pejalan kaki 5
17 Anggang – anggang 5
18 Kepik perenang punggung 5
19 Kepik pendayung 5
20 Kepik air lainnya 5
21 Siput berpintu, ≥ 15 mm 6
22 Kijing 6
23 Limpet air tawar 6
24 Nimfa capung biasa 6
25 Nimfa capung jarum lainnya 6
26 Larva ulat air (tanpa kantung) 7
27 Larva ulat kantung air (kantung terbuat dari dedaunan) 7
28 Nimfa lalat sehari (Insang segi empat) 7
29 Udang air tawar dan udang biasa 8
30 Kepik pinggan bermoncong panjang 10
31 Larva ulat kantung air (kantung terbuat dari pasir atau kerikil) 10
32 Nimfa lalat sehari pipih 10
33 Nimfa lalat sehari insang bercabang 10
34 Nimfa lalat sehari penggali 10
35 Nimfa plekoptera 10

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
62 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

Tabel 2. Indeks Kualitas Air


INDEKS KUALITAS AIR
SKOR KUALITAS AIR
0 Luar biasa kotor
1.0 – 2.9 Sangat kotor
3.0 – 4.9 Kotor
5.0 – 5.9 Sedang (rata-rata)
6.0 – 7.9 Agak bersih sampai bersih
8.0 – 10.0 Sangat bersih
(Sumber : Wetland International Indonesia Programme, 1996 ).

Tabel 3. Jenis Makroinvertebrata dan Skor di Daerah Desa Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Nimfa capung biasa berekor dua 4
2 Nimfa lalat sehari insang bercabang 4
3 Engkang – engkang 5
4 Kepik Pendayung 5
5 Kepik Pejalan kaki bahu lebar 5
6 Kumbang putar 5
7 Nimfa Plekoptera 10
Total 38

Jumlah skor setiap jenis binatang


Indeks Kualitas Air ( IKA ) A =
Jumlah jenis binatang
38
Indeks Kualitas Air ( IKA ) A =
7
= 5,42

Nilai 5,42, menurut buku panduan ikan air tawar, peternakan dan mengairi
pengenalan invertebrata kolam dan sungai di Asia tanaman
Tenggara, (Wetland Internasional, Ind program 3. Kelas III : dapat digunakan untuk
1996) termasuk dalam kategori kualitas air sedang. pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan
Air dengan kualitas sedang diduga dapat digunakan mengairi tanaman
untuk minum setelah melalui proses pengolahan, 4. Kelas IV : dapat digunakan untuk mengairi
dapat digunakan untuk kegiatan pertanian, misalnya tanaman
untuk irigasi, untuk kegiatan peternakan, misalnya
untuk minum dan memandikan hewan ternak dan 2. Jenis Makroinvertebrata di bagian tengah
kegiatan industri penelitian (Daerah Desa Pasir Jaya,
Klasifikasi dan kriteria kualitas air di Kecamatan Bogor Selatan)
Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
82 Tahun 2001. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah tengah penelitian termasuk areal
tersebut, kualitas air diklasifikasikan menjadi empat pemukiman yang padat. Kondisi sungai pada
kelas yaitu : umumnya berjenis substrat bebatuan sedang dan
besar, bantaran sungai sempit dan tinggi. Lebar
1. Kelas I : dapat digunakan sebagai air minum sungai ± 14 m. Di lokasi ini cukup banyak sampah,
atau untuk keperluan konsumsi lainnya terutama sampah rumah tangga dan plastik. Foto
2. Kelas II : dapat digunakan untuk lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Di
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan lokasi penelitian ditemukan empat jenis
makroinvertebrata. Dapat di lihat pada Tabel 4.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 63

Tabel 4. Jenis Makroinvertebrata dan Skor di Daerah Desa Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Selatan.

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Kepiting sungai 3
2 Engkang – engkang 5
3 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5
4 Nimfa capung jarum biasa 6
Total 19
Jumlah skor setiap jenis binatang
Indeks Kualitas Air ( IKA ) B = Jenis binatang
19
Indeks Kualitas Air ( IKA ) B =
4
= 4,75

3. Jenis Makroinvertebrata di bagian bawah program,1996) termasuk dalam kategori kualitas air
penelitian (Daerah Desa Situ Gede, kotor. Air dengan kualitas kotor dapat
Kecamatan Bogor Barat) memungkinkan untuk minum setelah melalui proses
pengolahan, dapat digunakan untuk kegiatan
Daerah penelitian adalah areal pertanian, misalnya untuk irigasi, untuk kegiatan
pemukiman dan pertanian. Kondisi sungai pada peternakan, misalnya untuk minum dan
umumnya berjenis substrat batu dan lumpur, memandikan hewan ternak dan kegiatan industri,
bantaran sungai landai dan lebar, lebar sungai ± 13 misalnya sebagai pendingin mesin.
m dengan kedalaman tepi sungai ± 50 cm. Foto Nilai 4,28, menurut buku panduan pengenalan
lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Di invertebrata kolam dan sungai di Asia Tenggara,
lokasi pengambilan sampel ditemukan tujuh jenis (Wetland Int, Ind program, 1996) termasuk dalam
makroinvertebrata. Dapat di lihat pada Tabel 5. kategori kualitas air kotor. Air dengan kualitas
Untuk gambar jenis makroinvertebrata yang kotor masih memungkinkan digunakan untuk
ditemukan dapat dilihat pada Lampiran 2 dan minum setelah melalui proses pengolahan tertentu,
Lampiran 3 untuk foto jenis makroinvertebrata yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian, misalnya
ditemukan. untuk irigasi, untuk kegiatan peternakan, misalnya
Nilai 4,75 menurut buku panduan untuk minum dan memandikan hewan ternak dan
pengenalan invertebrata kolam dan sungai di Asia kegiatan industri, misalnya untuk pendingin mesin.
Tenggara, (Wetland Internasional, Ind

Tabel 5. Jenis Makroinvertebrata dan Skor di Daerah Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor Selatan.

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Cacing air 1
2 Kepiting sungai 3
3 Siput kolam tidak berpintu 3
4 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5
5 Larva lalat 5
6 Engkang – engkang 5
7 Udang air tawar 8
Total 30
Jumlah skor setiap jenis binatang
Indeks Kualitas Air ( IKA ) C = Jumlah jenis binatang
30
Indeks Kualitas Air ( IKA ) C =
7
= 4,28 (Termasuk kualitas air kotor)

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
64 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

4. Kualitas Air di bagian kontrol (hulu) (Wetland Int, Ind prog, 1996). Kualitas air di sana
sampling penelitian Sungai Cisadane, Desa diduga dipengaruhi oleh jenis penggunaan lahan
Srogol, Kabupaten Bogor. oleh masyarakat dan jumlah penduduk. Lahan di
sana sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat
Kualitas air di Bagian tersebut, sebagai lahan pertanian, sedangkan sebagian kecil
merupakan daerah kontrol untuk lokasi penelitian digunakan untuk pemukiman. Selain itu lahan
karena letaknya di atasnya lokasi penelitian atau terbuka hijau masih luas. Foto lokasi penelitian
disekitar sumber mata air. Dari jenis dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari hasil
makroinvertebrata yang ditemukan dapat diketahui identifikasi, terdapat sepuluh jenis
bahwa Nilai Indeks Kualitas Air di Hulu DAS makroinvertebrata yang ditemukan. Hasil tersebut
Cisadane adalah 6, termasuk dalam kategori bersih dapat dilihat pada Tabel 6. Untuk gambar jenis
bila berpedoman pada Paduan Pengenalan makroinvertebrata yang ditemukan dapat dilihat
Invertebrata Kolam dan Sungai di Asia Tenggara, pada Lampiran 2.
Nilai 6, menurut Wetland Int., Ind suatu hamparan wilayah yang dibatasi oleh
Program (1996) termasuk dalam kategori kualitas pembatas topografi berupa punggung bukit yang
air bersih. Kualitas air bersih sangat memungkinkan menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan
untuk dikonsumsi, namun masih perlu suatu unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak
pengolahan. Selain itu kualitas air bersih dapat sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau
digunakan untuk irigasi dalam bidang pertanian, danau. Sedangkan menurut Manan (1977) bahwa
sebagai konsumsi hewan ternak dan kegiatan DAS adalah suatu wilayah penerima air hujan yang
industri, misalnya untuk pendingin mesin. dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana
semua curah hujan yang jatuh diatasnya akan
5. Implikasi Hasil Penelitian mengalir di sungai utama dan akhirnya bermuara
kelaut. Hal ini diperkirakan apa yang ada di DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu menjadi faktor pemicu kualitas air menjadi kotor.
Cisadane Kota Bogor merupakan daerah yang Dari aktifitas rumah tangga yang berupa sampah
didominasi oleh pemukiman dan pertanian. bahan organik dan bahan–bahan kimia berbahaya
Menurut Linsley, et al. (1980) Daerah Aliran yang berasal dari pertanian (penggunaan pupuk,
Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai penggunaan pestisida, dll).

Tabel 6. Jenis Makroinvertebrata di bagian kontrol (Hulu) Cisadane, Desa Srogol, Kabupaten Bogor.

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Kepiting sungai 3
2 Siput kolam tidak berpintu 3
3 Kepik pejalan kaki 5
4 Kumbang putar 5
5 Kepik air 5
6 Engkang – engkang 5
7 Siput berpintu 6
8 Udang air tawar 8
9 Larva ulat kantung air 10
10 Nimfa lalat sehari pipih 10
Total 60

Jumlah skor setiap jenis binatang


Indeks Kualitas Air ( IKA ) B = jenis binatang

60
Indeks Kualitas Air ( IKA ) B = 10

= 6

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 65

Kualitas air dapat diketahui nilainya ada dua jenis pendugaan kualitas air yaitu fisik-
dengan mengukur peubah fisika, kimia dan biologi. kimia dan biologi (Rahayu, dkk, 2009).
Monitoring kualitas air secara fisik dapat dilakukan Sedangkan kualitas air di daerah kontrol
dengan mengukur peubah-peubahnya seperti suhu, (Desa Srogol) yang bersih itu diperkirakan karena
muatan sedimen, kecepatan aliran, ukuran batuan jumlah penduduk yang tidak padat dibandingkan
dasar sungai, turbiditas/ kekeruhan, warna, bau, dan penduduk di lokasi sampling dan masih terdapat
jenis vegetasi di sekitar sungai. Peubah-peubah banyak lahan terbuka hijau. Berikut adalah Tabel 8.
yang digunakan pada pemantauan fisik merupakan Perbandingan total skor dari jenis
informasi pendukung dalam penentuan kualitas air makroinvertebrata yang ditemukan di daerah
secara kimia dan biologi. Hingga saat ini, dikenal penelitian.

Tabel 7. Persyaratan Air Bersih Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.173/Men.Kes/Per/VII/1977

Syarat fisik Syarat kimiawi Syarat mikrobiologi

1. Air harus bersih dan tidak keruh 1. Tidak mengandung bahan 1. Tidak mengandung kuman-
kimiawi yang mengandung kuman penyakit seperti
2. Tidak berwarna apapun
racun disentri, tipus, kolera, dan
3. Tidak berasa apapun bakteri patogen penyebab
2. Tidak mengandung zat-zat
4. Tidak berbau apapun penyakit.
kimiawi yang berlebihan
5. Suhu antara 10-25 C (sejuk) 3. Cukup yodium
6. Tidak meninggalkan endapan 4. pH air antara 6,5 – 9,2

Tabel 8. Perbandingan total skor dan Nilai Indeks Kualitas Air jenis makroinvertebrata yang ditemukan di
daerah penelitian.

No Jenis Makroinvertebrata Atas Tengah Bawah Kontrol (teratas)


1 Cacing air - - 1 -
2 Kepiting sungai - 3 3 3
3 Siput kolam tidak berpintu - - 3 3
4 Nimfa capung biasa berekor dua 4 - - -
5 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5 5 5 5
6 Kumbang putar 5 - - 5
7 Kepik pendayung 5 - - 5
8 Engkang - engkang 5 5 5 5
9 Larva lalat - - 5 -
10 Nimfa capung jarum biasa - 6 - -
11 Siput berpintu - - - 6
12 Nimfa lalat sehari insang segi empat 7 - - -
13 Udang air tawar - - 8 8
14 Larva ulat kantung air - - - 10
15 Nimfa lalat sehari pipih - - - 10
Total 31 19 30 60
Nilai Indeks Kualitas Air 5,42 4,75 4, 28 6

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
66 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

Dari perbandingan tabel di atas dapat di kemarau dan musim hujan. Hal ini untuk
lihat bahwa kepik pejalan kaki bahu lebar dan mendapatkan hasil yang lebih proporsional.
engkang – engkang merupakan jenis 2. Untuk memudahkan identifikasi sebaiknya
makroinvertebrata yang dominan ditemukan di digunakan kamera dengan lensa yang memiliki
seluruh bagian lokasi penelitian, itu menandakan tingkat kejelasan ( pixel ) tinggi
bahwa jenis tersebut dapat hidup di lokasi yang 3. Untuk memperbaiki kualitas air sungai perlu
kualitas airnya bersih,sedang dan kotor. Selain itu dilakukan upaya penyadaran kepada
cacing air dari tabel di atas menunjukan bahwa masyarakat secara berkala mengenai
cacing air hidup di kualitas air yang kotor, dan pendidikan lingkungan.
diduga kualitas air yang sangat kotor. Untuk jenis
makroinvertebrata Larva ulat kantung air dan Nimfa DAFTAR PUSTAKA
lalat sehari pipih hanya ditemukan di daerah
control, itu menandakan bahwa jenis tersebut dapat Bouchard, R. W., Jr. 2004. Guide To Aquatic
ditemukan di lokasi aliran sungai yang memiliki Makroinvertebrates Of The Upper
kualitas air bersih. Midwest. Water Resources Center.
Penelitian kualitas air sungai di sungai University OfMinnesota.St.Paul.MN.2008
Badung (Denpasar), sungai Babon (Semarang), dan PP.
sungai Way Seputih (Lampung) dengan metoda
yang sama yaitu menggunakan bio-indikator Cairns, J. J. and K. L. Dickson, ed. 1973.
dengan makro-invertebrata telah dilakukan oleh Biological Methods for the Assess- ment
Purwati dan Sutapa (1999) namun dengan of Water Quality, 4S7'M Special
menghitung nilai Saprobic BMWP (Biological Technical publication 528; Ameri-can
Monitoring Water Party’s}, menunjukan bahwa Soc. for Testing and Material.
sungai Badung paling banyak gangguan polusi
disbanding yang lain. Krismono, E. S. Kartamihardja, dan S. Zaenal,
Penelitian di saluran irigasi waduk 2000. Pengaruh saringan budidaya ikan
Jatiluhur dengan metoda yang sama telah dilakukan (Sariban) di saluran terhadap komunitas
oleh Krismono, Kartamihardja, dan Zaenal (2000) benthos. Jurnal Penelitian Perikanan
menghasilkan bahwa ada pengaruh saringan Indonesia vol. 6 no.2 : 33 – 42.
budidaya ikan di saluran tersebut yang menekan
kelimpahan makroinvertebratanya (Moluska, Linsley, R. K., et al., 1980. Applied Hydrology.
kerang, dan cacing). New Delhi: Tata McGraw Hill
Publication. Co.
KESIMPULAN DAN SARAN
Manan, 1977. Pengaruh Hutan dan Manajemen
Kesimpulan Daerah Aliran Sungai. Skripsi.
Departemen Manajemen Hutan Fakultas
Nilai indeks kualitas air di bagian hulu Kehutanan IPB. Bogor.
penelitian, yaitu di daerah Desa Rancamaya adalah
5,42. Itu menunjukan bahwa kualitas air di daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82
tersebut sedang. Pada lokasi penelitian di bagian 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan
tengah, yaitu Daerah Desa Pasir Jaya indeks Pengendalian Pencemaran Air. Dinas
kualitas air nya adalah 4,75. Itu menunjukan bahwa Lingkungan Hidup : Jakarta.
kualitas air di sana kotor. Sedangkan di lokasi hilir
penelitian, yaitu daerah Desa Situ Gede indeks Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
kualitas air nya adalah 4,28. Itu menunjukan bahwa No. 173 1977. Penyediaan air bersih yang
kualitas air di sana kotor. Dari Nilai Indeks Kualitas layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
air di seluruh lokasi penelitian menunjukan bahwa Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
semakin ke hilir kualitas air sungai semakin kotor.
Purwati, U. S. dan I Sutapa, 1999.
Saran Keanekaragaman Hayati Mikrobiota Di
Beberapa Sungai Prokasih. Jurnal Studi
1. Pada saat memantau kualitas air sebaiknya Pembangunan, Lingkungan &
kegiatan dilaksanakan secara berkala dan pada Kemasyarakatan; Tahun I/1999; No. 3; 12 –
musim yang berbeda yaitu pada musim 24 : Jakarta

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 67

Rahayu S, Widodo RH, Van Noordwijk M, Suryadi Trihadiningrum. Y & I. Tjondronegoro. 1998.
I dan Verbist B. 2009. Monitoring air di Makroinvertebrata Sebagai Bioindikator
daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. Pencemaran Badan Air Tawar Di
World Agroforestry Centre - Southeast Indonesia Jurnal Lingkungan dan
AsiaRegional Office. 104 p. Pembangunan. 18 (1 ) : 45 – 60.

Wetland Int, Ind prog., 1996. Panduan Pengenalan Wisnu, W., 2006. Metode Prakiraan Dampak dan
Invertebrata Kolam dan Sungai Di Asia Pengelolaannya pada Komponen Biota
Tenggara. Santi Susanti ( Adaptor) di akuatik. Skripsi. Pusat Penelitian Sumber
dukung oleh The British Freshwater Name Daya Manusia dan Lingkungan. Universitas
Trail ), Bogor. Indonesia : Depok.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
68 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

Lampiran 1. Gambar Lokasi Penelitian


C. Gambar bagian hilir penelitian (Daerah
A. Gambar bagian atas penelitian (Daerah
Rancamaya, Bogor Selatan )

Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari


Minggu, 27 Juni 2010 pukul 12.30 – 14.30
WIB dan 18 Juli 2010 pukul 09.40 – 10.30
WIB. Daerah pengambilan sampel di dominasi
oleh areal pemukiman dan pertanian. Kondisi
sungai pada umumnya banyak bebatuan
sedang dan besar, Lebar sungai ± 15 m dengan
kedalaman di tepi sungai ± 50 cm. Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat).

Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari


Minggu, 27 Juni 2010 pukul 09.10 – 10.30
WIB dan 6 Juli 2010 pukul 10.21 – 11.40
WIB. Daerah pengambilan sampel di dominasi
areal pemukiman dan pertanian. Kondisi
sungai pada umumnya berjenis substrat batu
dan lumpur. Bantaran sungai landai dan lebar,
lebar sungai ± 14 m dengan kedalaman tepi
sungai ± 50 cm.

Gambar bagian atas penelitian Gambar bagian bawah penelitian

B. Gambar bagian tengah penelitian (Daerah D. Gambar daerah kontrol (hulu) Daerah Desa
Desa Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Selatan) Srogol, Kabupaten Bogor

Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari
Rabu, 30 Juni 2010 pukul 13.30 – 14.45 WIB Selasa, 29 Juni 2010 pukul 08.30 – 11.02 WIB
dan 18 Juli 2010 pukul 13.40 – 15.00 WIB. dan 4 Juli 2010 pukul 10.21 – 11.40 WIB.
Daerah pengambilan sampel termasuk areal Daerah pengambilan sampel di dominasi areal
pemukiman yang cukup padat. pemukiman dan pertanian. Kondisi sungai
pada umumnya berjenis substrat batu dan
lumpur. Bantaran sungai landai dan lebar, lebar
sungai ± 12 m dengan kedalaman tepi sungai ±
30 cm.

Gambar bagian tengah penelitian

Kondisi sungai pada umumnya


berjenis substrat bebatuan sedang dan besar,
bantaran sungai sempit dan tinggi. Di lokasi ini
cukup banyak sampah, terutama sampah rumah
tangga dan plastik Gambar 8. Gambar daerah kontrol

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 69

Lampiran 2. Gambar Jenis Makroinvertebrata Di Daerah Penelitian (Hulu DAS Cisadane Kota Bogor)
dan Daerah Hulu DAS Cisadane.

A. Jenis Makroinvertebrata di Daerah Desa Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan (Hulu Penelitian).

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Nimfa capung biasa berekor dua 4

2 Nimfa lalat sehari insang bercabang 4

3 Engkang – engkang 5

4 Kepik Pendayung 5

5 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5

6 Kumbang Putar 5

7 Nimfa plekoptera 10

Total 38

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
70 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

B. Jenis Makroinvertebrata di Daerah Desa Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Selatan (Tengah penelitian).

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Kepiting sungai 3

Engkang - engkang 5
2

3 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5

4 Nimfa capung jarum biasa 6

Total 19

C. Jenis Makroinvertebrata di Daerah Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat (Hilir penelitian)

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Cacing air 1

2 Kepiting sungai 3

3 Siput kolam tak berpintu 3

4 Kepik pejalan kaki bahu lebar 5

5 Larva lalat 5

6 Engkang – engkang 5

7 Udang air tawar 8

Total 30

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
............................................................................................................. Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane 71

D. Jenis Makroinvertebrata di Daerah Hulu Cisadane, Desa Srogol, Kabupaten Bogor (Kontrol penelitian ).

No Jenis Makroinvertebrata Skor


1 Kepiting sungai 3

2 Siput kolam tak berpintu 3

3 Engkang – engkang 5

4 Kepik Pejalan kaki 5

5 Kumbang Putar 5

6 Kepik Air 5

7 Siput berpintu 6

8 Udang air tawar 8

9 Larva ulat kantung air 10

10 Nimfa lalat sehari pipih 10

Jumlah 55

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72
72 Pemantauan Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane .............................................................................................................

Lampiran 3. Foto makroinvertebrata yang ditemukan di lokasi penelitian

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 58 – 72

You might also like