You are on page 1of 7

KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

ANALISIS PENETAPAN KADAR NIPAGIN DALAM SEDIAAN BODY LOTION TIE (TANPA
IZIN EDAR) YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA PALU

[The Assay of Nipagin in Body Lotions With No Marketing Authorizations Distributed


in Traditional Markets in Palu City]

Vini Mandasari1*, Syariful Anam1, Yonelian Yuyun1


1
Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Tadulako, Palu.
Jl. Soekarno Hatta Km.9, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp. 0451- 422611

Diterima 21 September 2016, Disetujui 21 November 2016

ABSTRACT

This study aims to determine the levels of nipagin as preservative in body lotions which have no
marketing authorization (MA). Each sample was taken from 4 traditional markets located in Palu City.
The assay of nipagin in the body lotions was done by using ultraviolet (UV) at wavelength of 257 nm.
From 8 different samples, 5 of them contain nipagin of which levels are as follows: A1 = 0.232%; A2 =
0.229%; B1 = 0.124%; B2 = 0.120%; C1 = 0.120%; C2 = 0.117%; and D1 = 0.267%; D2 = 0.273%;
and F1 = 0.213%; and F2 = 0.215%. Based on the results obtained, those body lotions that have no
marketing authorization meet the requirement of nipagin’s preservative levels according to Analitical
Method of National Center for Drug and Food Testing, in which the allowed levels of nipagin for body
lotion is 0.4%.

Keywords: Body Lotion, Nipagin, Ultraviolet Spectrophotometer .

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar pengawet nipagin pada body lotion racikan
tanpa izin edar (TIE). Masing-masing diambil dari 4 pasar tradisional yang berada di Kota Palu.
Penetapan kadar nipagin dalam body lotion menggunakan spektrofotometer ultraviolet (UV) pada
panjang gelombang 257 nm. Dari 8 sampel yang berbeda terdapat 5 sampel yang mengandung
nipagin dengan masing-masing kadar sampel A1= 0,232%; A2= 0,229%;B1= 0,124%; B2= 0,120%;
C1= 0,120%; C2= 0,117%; D1= 0,267%; D2= 0,273%; F1= 0,213%; dan F2= 0,215%. Dari hasil yang
diperoleh, body lotion racikan tanpa izin edar (TIE) memenuhi persyaratan kadar pengawet nipagin
sesuai dengan Metode Analisis Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (MA PPOMN), dimana
kadar nipagin yang diperbolehkan untuk body lotion yaitu 0,4%.

Kata kunci : body lotion, nipagin, Spektrofotometer Ultraviolet.

*) Coresponding Author : Vini.mandasari@yahoo.co.id (ph : +62-813-17008982)

Vini Mandasri dkk. 73


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

LATAR BELAKANG menghasilkan produk tanpa cacat.


Kosmetik menjadi kebutuhan penting Berdasarkan penelitian yang pernah
di kehidupan sehari-hari, digunakan setiap dilakukan menunjukkan bahwa golongan
saat sejalan dengan meningkatnya ester paraben (metil, etil, propil dan butyl
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan paraben) sebagai bahan pengawet yang
pasar. Penggalian arkeologi menegaskan paling umum dan sering digunakan
bahwa kosmetik digunakan pada (Steinberg, 2006).
permulaan jaman batu dan dapat Efek samping umum nipagin pada
diasumsikan bahwa kosmetik memiliki kulit adalah iritasi, pemakaian produk body
sejarah yang panjang. Seiring dengan lotion yang mengandung nipagin dalam
perkembangan jaman, masyarakat jangka panjang menimbulkan reaksi alergi
menjadi lebih modern sehingga kegunaan dan inflamasi, menimbulkan lesi kulit
kosmetik juga semakin berkembang hingga dermatitis. Bagi konsumen dengan
(Maysuhara,2009). kulit normal, nipagin sebenarnya tidak
Tujuan utama penggunaan kosmetik menimbulkan reaksi alergi dan reaksi
dalam masyarakat adalah untuk kegunaan sensitasi, meskipun demikian kasus alergi
higienis pribadi, menambah kecantikan nipagin sudah banyak dilaporkan (Soni
melalui penggunaan make up, menambah dkk., 2002).
kepercayaan diri, melindungi kulit dan Penelitian sebelumnya menunjukkan,
rambut dari kerusakan sinar ultraviolet, nipagin pada produk kosmetik bisa
polusi udara dan faktor-faktor lingkungan bereaksi dengan UV-B sehingga
lain, dan mencegah penuaan (Pangkahila, meningkatkan penuaan kulit dan
2007). kerusakan DNA (Okamoto dkk., 2008;
Tersedia berbagai sediaan kosmetik Handa dkk., 2006).
perawatan antara lain cleansing dan toner, Pada tahun 2004, penelitian terhadap
sunscreens, krim pemutih, krim tangan, 20 pasien kanker payudara, ditemukan
krim pagi atau malam, deodorant, masker adanya residu nipagin dalam jaringan
wajah dan sebagainya. Salah satu meskipun sama sekali tidak berpengaruh
sediaan kosmetik untuk perawatan kulit pada aktivitas estrogenic. Konsentrasi
adalah body lotion (Tranggono dkk., nipagin yang digunakan dalam produk body
2007). lotion perlu diperhatikan (Linda, 2011).
Body lotion terdiri dari beberapa Penetapan kadar nipagin dalam
bahan penyusun, salah satunya adalah bedak tabor bayi secara KCKT
bahan pengawet. Bahan pengawet (Kromatografi cair kinerja tinggi) sebesar
digunakan untuk mencegah pertumbuhan 0,22% (Endang dan Reslely, 2015).
mikroorganisme dan melindungi body Penelitian kadar nipagin dalam krim
lotion dari kontaminasi sehingga pemutih Placenta Whitening Cream

Vini Mandasri dkk. 74


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

secara spektrofotometri UV diperoleh tanpa izin edar (TIE) yang dijual dipasar
sebesar 0,08% (Pane, 2015). Meskipun tradisional yang ada di Kota Palu, yang
banyak digunakan namun tidak sedikit tidak mempunyai no.batch, expired date,
produk body lotion tanpa izin edar (TIE) dan registrasi.
yang beredar di pasaran dengan iming- Pembuatan Larutan Sampel (Badan
iming harga murah, terutama di pasar- POM, 2001)
pasar tradisional termasuk Kota Palu. Ditimbang sampel sebanyak 2,5 gram
Berdasarkan uraian tersebut diatas dengan 2 replikasi ditempat yang berbeda.
maka perlu dilakukan penelitian tentang Kemudian sampel dimasukkan ke dalam
kadar nipagin yang digunakan pada gelas beaker 25 ml. Dilarutkan 2 ml etanol
beberapa produk body lotion tanpa izin 96% dan diaduk. Setelah itu, dituangkan
edar (TIE) yang beredar di pasar-pasar kedalam labu tentukur 10 ml, ditambahkan
tradisional Kota Palu. Metode yang lagi dengan etanol 96% sampai batas
digunakan pada penelitian ini adalah garis volume labu tentukur.
metode analisis kuantitatif menggunakan
Pembuatan Larutan Baku Nipagin BPFI
spektrofotometer pada panjang
(Badan POM, 2001)
gelombang 257 nm.
Ditimbang sebanyak 10 mg Nipagin
(Metil Paraben). Kemudian dimasukkan
METODE PENELITIAN
kedalam labu tentukur 10 ml.
Bahan dan Peralatan
Ditambahkan etanol 96% sampai batas
Bahan yang digunakan dalam
garis volume labu tentukur.
penelitian ini yakni: body lotion racikan
atau tanpa izin edar (TIE), Etanol 96% p.a Analisis Nipagin Dalam Sampel
(Merck®), metil paraben (Nipagin) BPFI a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
(Baku Pembanding Farmakope 1. Penyiapan KLT
®
Indonesia), Toluen (Merck ), Asam Asetat Disiapkan fase diam berupa silika
®
Glasial (Merck ), Lempeng silika gel 60 gel GF254, tebal 0,25 mm. Kemudian
F254(Merck®), Metanol p.a (Merck®). disiapkan fase gerak Toluen-Asam
Alat yang digunakan dalam penelitian Asetat Glasial (80:20), dijenuhkan
ini yakni: batang pengaduk, bejana elusi dengan kertas saring.
® ®
(Camag ), alat-alat gelas (Pyrex ), Lampu
2. Penotolan Lempeng KLT
UV (Camag®), kertas saring, lemari asam
Lempeng KLT diberi garis batas
(Esco®), timbangan analitik (Sartorius®).
atas 3 cm dan garis batas bawah 2 cm.
Prosedur Penelitian Kemudian diberi identitas sampel yang
Pengambilan Sampel akan ditotol pada batas bawah dengan
Dalam penelitian ini yang menjadi jarak antara titik totolan 2 cm. Lmpeng
sampel adalah body lotion racikan atau KLT yang telah diberi identitas ditotol

Vini Mandasri dkk. 75


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

dengan larutan sampel dan larutan produk kosmetik body lotion yang dapat
baku. Setelah ditotol, lempeng KLT memutihkan kulit secara instant.
tersebut dimasukkan kedalam bejana Nipagin merupakan bahan pengawet
elusi berisi larutan toluen-asam asetat yang paling banyak digunakan dalam
glasial (80:20). Kemudian dikeluarkan produk kosmetik. Berdasarkan sumber
dari bejana elusi setelah mencapai dari FDA (Food and Drugs
jarak rambat 15 cm. Lalu dikeringkan, Administration) pada tahun 2010, nipagin
setelah itu diamati bercak nipagin pada digunakan sebesar 37,76%. Keuntungan
lampu UV 254 nm. nipagin adalah bersifat spektrum luas
b. Spektrofotometri UV-Vis terhadap bakteri gram positif dan gram
Bercak sampel dan baku yang negative, jamur, toksisitas rendah, stabil
mempunyai nilai harga Rf, ditandai dan dalam rentang pH yang luas, mudah
dikerok, dan hasil kerokan bercak sampel terdegradasi oleh lingkungan dan lebih
dan baku dimasukkan kedalam labu mudah digunakan dalam berbagai jenis
tentukur 10 ml. Setelah itu, dilarutkan produk. Efek samping pemakaian
dengan etanol 96% hingga tanda, nipagin terhadap kulit antara lain reaksi
kemudian dikocok dan disaring. Dibuat sensitasi dan iritasi, penetrasi ke dalam
larutan blanko dengan cara yang sama sirkulasi darah melalui lesi kulit atau luka
dari hasil kerokan lapis tipis yang tidak bisa menimbulkan reaksi karsinogenik
ada bercak pada Rf yang sama sebanyak dan toksisitas pada sistem reproduksi.
lebih kurang sama dengan kerokan Dari hasil pengujian body lotion yang
bercak. Kemudian larutan bercak sampel diuji dengan panjang gelombang
dan bercak baku masing-masing diukur maksimum nipagin menunjukkan
pada panjang gelombang serapan serapan maksimum pada panjang
maksimum lebih kurang 257 nm. gelombang yang sama yaitu 257 nm.
Sehingga untuk penentuan kuantitatif zat
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini perlu dilakukan pemisahan dengan
Hasil Identifikasi Nipagin Metode
cara Kromatografi lapis tipis (KLT).
Kromatografi Lapis Tipis
Sampel body lotion di ambil dari Sampel body lotion terlebih dahulu

beberapa pasar tradisional yang ada di ditimbang dan dilarutkan dengan etanol

Kota Palu yaitu Pasar Manonda, Pasar 96%. Kemudian sampel ditotol pada

Masomba, Pasar Tua, dan Pasar Lasoani. lempeng KLT dan lempeng KLT tersebut
dimasukkan ke dalam chamber yang
Lokasi tersebut dipilih karena banyak
beredar kosmetik yang tidak terdaftar atau menggunakan cairan eluen berisi larutan

tanpa izin edar (TIE) di pasar tradisional toluen- asam asetat glasial (80:20),

dan minat masyarakat untuk membeli setelah terpisah secara sempurna


dengan zat-zat lain kemudian dikerok

Vini Mandasri dkk. 76


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

dan kadar masing-masing pengawet Hasil analisis pengawet nipagin


ditentukan menggunakan alat dalam body lotion tanpa izin edar (TIE)
spektrofotometri ultraviolet (Gambar 1). yang beredar di pasar tradisional Kota
Palu hanya 5 sampel yang menunjukkan
Gambar 1. Kromatogram sampel body lotion
dengan fase gerak toluen:asam adanya kandungan nipagin. Pada body
lotion tanpa izin edar (TIE) yang diuji
memenuhi persyaratan kadar pengawet.
Menurut Metode Analisis PPOMN
rentang kadar nipagin yang
diperbolehkan untuk lotion adalah
maksimal 0,4% (Tabel 1).
Nipagin stabil di udara, sensitif
terhadap pemaparan cahaya, tahan
terhadap panas dan dingin termasuk uap
sterilisasi, stabilitas menurun dengan
meningkatnya pH yang dapat
menyebabkan hidrolisis. Mekanisme
kerja nipagin adalah dengan
menghilangkan permeabilitas membrane
sehingga isi sitoplasma keluar dan
asetat glasial (80:20)
menghambat sistem transport elektrolit
yang lebih efektif terhadap kapang dan
Tabel 1. Hasil Penetapan Kadar Nipagin
dengan Metode Spektrofotmetri
khamir dibandingkan dibandingkan
terhadap bakteri. Nipagin terabsorbsi
Kadar
Kadar
Kode Serapan Sampel/ dalam saluran cerna dimana rantai
No. Rata-
Sampel Sampel Standar
rata % esternya dihidrolisis dalam hati dan
%
1. A1 0,404 0,232 ginjal menghasilkan asam p-
0,23
2. A2 0,397 0,229 hidroksibenzoat yang diekskresi melalui
3. B1 0,215 0,124 urin sebagai asam p-hidroksihipurat,
0,12
4. B2 0,209 0,120 ester asam glukoronat atau sulfat.
5. C1 0,209 0,120 Faktor-faktor yang mempengaruhi
0,11
6. C2 0,203 0,117 aktivitas pengawet yaitu konsentrasi
7. D1 0,464 0,267 pengawet; pH lingkungan; jenis, jumlah,
0,27
8. D2 0,474 0,273 usia dan sifat organisme; suhu; sifat fisik
9. F1 0,369 0,213
0,21 dan kimia substrat. Pengawet yang ideal
10 F2 0,373 0,215
disamping efektif mencegah kontaminasi
11. NPG 0,687 0,4 -
berbagai mikroorganisme juga stabil,

Vini Mandasri dkk. 77


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

cocok dengan bahan lain dalam suatu Endang S.R., Reslely H. 2015.
produk, non toksik dan tidak Penetapan Kadar Pengawet
Nipagin Bedak Tabur Dari Produk
menimbulkan iritasi maupun sensitisasi.
Terdaftar Secara KCKT. Seminar
Penggunaan metil paraben masih Fakultas Farmasi. Solo: Universitas
menuai kontroversi, karena sebagian ahli Setia Budi.
Handa O., Kokura S., Adachi S., Takagi
menganggap zat ini aman dipakai dan
T., Naito Y., Tanigawa T., Yoshida
sebagian lagi mengganggap dapat N., Yoshikawa T. 2006.
memicu kanker bila digunakan secara Methylparaben Potentiates UV-
induced Damage of Skin
berlebihan dalam waktu panjang.
Keratinocytes. Toxicology. 227(1-
2):62-72.
KESIMPULAN Linda B. Sedlewicz. 2011. Current
Dari hasil penelitian penetapan Trends in Cosmetic Preservation.
Fairfield: Schulke. Inc.
kadar nipagin dalam sediaan body lotion Maysuhara S., 2009. Rahasia Cantik,
secara spektrofotometri ultraviolet, Sehat dan Awet Muda, Edisi I.
diketahui bahwa body lotion tanpa izin Yogyakarta: Pustaka Panasea.
Pane NS. 2015, Penetapan Kadar Nipagi
edar (TIE) yang diuji mengandung
dan Nipasol Dalam Cream Peutih
nipagin masing-masing sampel pasar Secara Spektrofotometri UV.
tradisional Masomba A1= 0,232%, A2= [Tugas Akhir]. Medan: PS Diploma
III Analis Farmasi dan Makanan
0,229% dan B1= 0,124%, B2= 0,120%,
Fakultas Farmasi USU.
pasar tradisional Manonda C1= 0,120%, Pangkahila,W. 2007. Anti Aging
C2= 0,117% dan D1= 0,267%, D2= Medicine: Memperlambat Penuaan,
Meningkatkan Kualitas Hidup.
0,273% pasar Lasoani F1= 0,213%, dan
Cetakan ke-1. Jakarta: Penerbit
F2= 0,215%. Buku Kompas.
Okamoto Y, Hayashi T., Matsunami S.,
UCAPAN TERIMA KASIH Ueda K., Kojima N. 2008.
Terima kasih kepada seluruh Staf Combined Activation of
Methylparaben by Light Irradiation
Laboratorium Kosmetik, Laboratorium
and Esterase Metabolism Toward
Pangan & Bahan berbahaya BPOM di Oxidative DNA Damage. Chem.
Palu yang telah membantu dalam Res. Toxicol. 21 (8): 1594–1599
menyelesaikan penelitian. Soni MG., Taylor SL., Greenberg NA.,
Burdock GA. 2002. Evalution of
Health Aspects of Methylparaben:
DAFTAR PUSTAKA
A Review of the published
Badan POM. 2001. Metode Analisis Literature. Food Chem. Toxicol.
Pusat Pengujian Obat dan 40(10):1335-73.
Makanan Nasional 2001. Jakarta: Steinberg D.C. 2006. Preservatives Use:
Pusat Pengujian Obat Dan Frequency Report and
Makanan Nasional - Badan POM Registration, Cosmetics &
RI. Toiletries. Thailand: Ueno Fine
Chemicals Industry LTD.

Vini Mandasri dkk. 78


KOVALEN, 2(3):73-79, Desember 2016 ISSN: 2477-5398

Tranggono R.I.S., Latifah,F.,


Djajadisastra J. 2007. Buku
Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Vini Mandasri dkk. 79

You might also like